3. Pola eleminasi:
Contohnya pada BAK
Keterangan Sebelum sakit Saat sakit
Frekwensi Lancar Lancar
Jumlah 200 cc sekali BAK 200 cc sekali BAK
Bau Amoniak Amoniak
Warna Bening kekuningan Bening kekuningan
Perasaan setelah BAK Lega Lega
4. Pola aktifitas:
Sehari- hari ibu bekerja mengurus rumah, beban bekerja sedang
5. Pola istirahat tidur:
Pola istirahat tidak teratur, tidur siang kurang dan tidur malam cukup
6. Pola kognitif dan persepsi sensori
Klien dapat berbicara dengan lancar, mengikuti intruksi perawat dengan tepat dan
mengidentifikasi bau obat
7. Pola konsep diri:
Interaksi dengan lingkungan dan orang lain dan kurangyna keyakinan terhadap kesehatan
8. Pola hubungan peran:
Hubungan dengan keluarga harmonis dan baik dengan lingkungan sekitar
9. Pola fungsi seksual-seksualitas:
Hubungan sex tidak teratur di karenakan dalam berhubungan sex organ intim terasa sakit.
10. Pola mekanisme koping :
Menenangkan diri dan bermusyawarah dengan keluarga
11. Pola nilai dan kepercayaan:
Keterangan Sebelum sakit Saat sakit
Nilai khusus Tidak ada Tersa sakit pada perut
bagian bawah
Praktek ibadah Sholat, puasa, zakat, Selalu shalat sambil
sudah melaksanakan berbaring
ibadah haji
Pengetahuan tentang Tahu tata cara shalat Tahu tata cara shalat
praktek ibadah selama baik secara
sakit duduk/berbaring
PEMERIKSAAN FISIK
1. Status kesehatan umum
Keadaan/ penampilan umum:
Kesadaran :Snollen GCS :12
BB sebelum sakit : 52 kg TB :160 cm
BB saat ini : 49 kg
BB ideal : 55 kg
Perkembangan BB :
Status gizi : Baik
TD: 90/80 mmHg Suhu : 38 0C
N: 110 x /mnt RR : 20 x/mnt
2. Kepala :
-Rambut : Normal
-Muka :Normal
-Mata :konjungtiva dinamis
-Mulut :bibir pucat
3. Leher
Kelenjar getah bening tidak membesar
4. Thorax
Paru-paru: BBS kiri(+) dan denyut jantung normal
5. Abdomen
-Nyeri tekan di perut bagian bawah
-Bising usus(+)
-Hati atau lien tidak ada keluhan
6. Tulang belakang
Tidak ada keluhan
7. Ekstremitas
Tidak ada keluhan
8. Genetalia dan anus
Inspekulo: serviks bila di goyangkan terasa nyeri
9. Pemeriksaan neorologis
Tidak ada keluhan
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Laboratorium
-darah :HB 6 gr%
-leukosit :20000
TERAPI
1. Oral :Antibiotik
2. Parenteral :infuse RL transfuse darah
III. ANALISA DATA
Data Etiologi Masalah
DS: Infeksi pada saluran tuba Nyeri
↓
Klien menyatakan nyeri pada Tuba menyempit
bagian abdomen dan pelvis ↓
DO: Pembuahan ovum Lambat
↓
Kesadaran : snollen Terjadi pembuahan di tuba
-TD :90/80 mmHg ↓
-Suhu :38 0C Janin tumbuh tdk utuh tdk seperti dlm uterus
suhu kadang-kadang naik ↓
kadang-kadang turun Tuba terganggu pd kehamilan 4 minggu
-Denyut Nadi cepat dan ↓
lemah (110x/menit) Telur di tuba bernidasi secarakolumner/interkolumner
↙ ↘
Telur berimplementasi Telurdibatasi&kurangnya
pada ujung/Ujung vaskularisasi→diresorbsi
sisi jonjot endosalping
↓
Telur bernidasi antara dua jonjot endosalpng
↓
Tempat nidasi tertutup
↓
Telur terpisah dari lumen oleh pseodokapsularis
↓
Pembentukan desidua di tuba tak smpurna kadang
tidak tampak
↓
Villi koriolis menembus endosalping
↓
Masuk kedalam lapisan otot-otot tuba dgn merusak
jaringan ke pembuluh darah
↓
Perkembangan janin bergantung pada
implementasi,tebalnya dinding tuba,banyaknya
perdarahan yg terjadi oleh invasitrofoblas
Diagnosa Keperawatan
Gangguan rasa nyaman: nyeri b.d adanya infeksi didaerah tuba, ditandai klien mengeluh
nyeri abdomen bagian bawah dan pelvis dan klien tampak kesakitan.
IV. PERENCANAAN
Diagnosa Perencanaan Implementasi Evaluasi
Perawatan Tujuan Intervensi Rasionalisasi
Gangguan rasa Hilangkan nyeri -Observasi TTV -Dengan Tgl 23-05- -Nyeri
yaman: nyeri
jangka pendek -TD: 90/80 observasi TTV 2010/11.00 berkurang
dengan kriteria: mmHg diharapkan Observasi TTV dengan skala
- Klien -Denyut Nadi terdeteksi TD, -TD: 90/80 menjadi 3.
merasakan cepat dan lemah N, S, dan R mmHg Sehingga rasa
nyeri abdomen (110x/menit) -Denyut Nadi nyeri pada
berkurang -Suhu: 380C cepat dan lemah abdomen klien
- Tidak terjadi -RR: 20x/mnt (110x/menit) berkurang dan
kembali -Berikan obat -Suhu: 380C berhenti
hemoraghic sesuai dengan -RR: 20x/mnt perdarahan
-Dengan
resep dokter
memberikan
-Berikan tranfusi darah dan
transfusi darah elektrolit
dan cairan diharapkan klien
elektrolit kesadarannya
kembali normal
-Memberikan
obat sesuai
dengan resep
dokter dan
memberikan
transfusi darah
dan cairan
elektrolit
V. IMPLEMENTASI
Poskan Komentar
Pengikut
Arsip Blog
▼ 2012 (1)
o ▼ Januari (1)
ASKEP GANGGUAN REPRODUKSI
► 2011 (3)
Mengenai Saya
imaz clink
Lihat profil lengkapku
Template Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.