Disusun oleh :
P27820419001/ 2A
2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) RISIKO PREEKLAMSIA
Sub Pokok Bahasan : Mencegah Preeklamsia Pada Ibu Hamil Trimester III
Waktu : 25 menit
I. Latar Belakang
Tekanan darah normal ibu hamil umumnya memang sedikit lebih tinggi
daripada sebelum hamil. Namun, jika tekanan darah ibu hamil terlalu tinggi, kondisi ini
bisa menandakan adanya gangguan pada kehamilan yang bisa berbahaya bagi janin
maupun ibu hamil sendiri. Selama hamil, tubuh ibu hamil mengalami banyak perubahan
seiring pertumbuhan dan perkembangan janin. Salah satu perubahan yang terjadi adalah
peningkatan jumlah hormon kehamilan dan jumlah darah di dalam tubuh ibu hamil. Hal
ini dapat berpengaruh pada sedikit meningkatnya atau menurunnya tekanan darah
normal ibu hamil. Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah lebih dari 140/90
mmHg.
Wanita hamil termasuk kelompok yang berisiko mengalami hipertensi.
Kondisi ini bisa terjadi sebelum atau saat kehamilan berlangsung. Ibu dengan pre-
eklampsia ditangani dengan beragam cara sesuai dengan kondisinya dan janinnya; dari
yang sekedar bed rest ketat, pemberian obat minum, obat yang diinfus, hingga induksi
persalinan (usaha memulai proses persalinan). Kondisi dianggap lebih berat bila Ibu
mengalami kejang (eklampsia). Pada kondisi ini, pengakhiran kehamilan akan lebih
dipertimbangkan. Ibu yang mengalami pre-eklampsia akan memiliki risiko yang lebih
besar untuk mengalami hipertensi di kemudian hari. Selain itu, penyakit penyumbatan
jantung dan stroke juga menjadi lebih memungkinkan. Selain dengan obat-obatan,
pencegahan pre-eklampsia dapat dilakukan dengan mengubah pola makan menjadi lebih
sehat. Kuncinya teletak pada nutrisi seimbang meliputi makronutrien (karbohidrat,
lemak, protein) dan mikronutrien (semua jenis vitamin dan mineral). Pastikan jenis dan
jumlah makanan yang Ibu konsumsi selama hamil memenuhi semua zat gizi yang
dibutuhkan tubuh.
II. Tujuan
III.Materi
Penyuluhan berisi tentang pengertian preeklamsia, ciri-ciri preeklamsia, tanda
dan gejala preeklamsia serta cara mencegah dan menanggulangi preeklamsia.
IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan tanya jawab
V. Media
1. Materi SAP
2. Poster
VI. Strategi Pelaksanaan
VIII. Evaluasi
Persiapan
Sasaran dan media disiapkan sebelum penyuluhan kesehatan
Materi yang digunakan sudah siap
Sasaran sudah siap di tempat yang telah ditentukan
Proses
Proses penyuluhan berjalan dengan lancar
Sasaran memahami materi yang disampaikan
IX. Sumber
https://www.alodokter.com
https://www.klikdokter.com/
X. Lampiran Materi
A. Pengertian
B. Ciri-Ciri Preeklamsia
Dialami 5-8% ibu hamil yang dapat mengancam keselamatan ibu hamil dan
janin
Muncul ketika usia kehamilan memasuki minggu ke-20 atau lebih hingga
bayi lahir
C. Gejala Preeklamsia
Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Proteinuria (ditemukannya protein di dalam urin)
Sakit kepala berat atau terus-menerus
Gangguan penglihatan, seperti pandangan kabur atau sensitif terhadap cahaya
Nyeri di ulu hati atau perut kanan atas
Sesak napas
Pusing, lemas, dan tidak enak badan
Frekuensi buang air kecil dan volume urine menurun
Mual dan muntah
Bengkak pada tungkai, tangan, wajah, dan beberapa bagian tubuh lain
Berat badan naik secara tiba-tiba
D. Dampak Preeklamsia
Eklampsia
Preeklampsia meningkatkan kemungkinan seorang ibu mengalami eklampsia.
Kondisi ini adalah kejadian kejang pada wanita hamil. Ibu yang mengalami
eklampsia dapat mengalami penurunan kesadaran, bahkan kematian.
Evakuasi janin merupakan terapi untuk ibu yang mengalami eklampsia.
Gangguan Ginjal
Solusio Plasenta
Persalinan Prematur
Apabila derajat preeklampsia berat atau berubah menjadi eklampsia,
salah satu cara yang dilakukan adalah melakukan persalinan sebelum
waktunya untuk menyelamatkan ibu dan janin.
MEDIA POSTER