Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) TENTANG RISIKO PREEKLAMSIA

(HIPERTENSI) PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DISUSUN DALAM RANGKA


MEMENUHI TUGAS KULIAH KEPERAWATAN MATERNITAS
Dosen Pembimbing : Tanty Wulan Dari, S.Kep. Ns. MKes

Disusun oleh :

ADHIS PUTRI RAMADHANI

P27820419001/ 2A

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN SIDOARJO

POLTEKKES KEMENKES SURABAYA

2020/2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) RISIKO PREEKLAMSIA

(HIPERTENSI) PADA IBU HAMILTRIMESTER III

FORMAT SATUAN ACARA

Pokok Bahasan : Risiko Preeklamsia

Sub Pokok Bahasan : Mencegah Preeklamsia Pada Ibu Hamil Trimester III

Sasaran : Ibu. R (Individu)

Hari/Tanggal : Minggu/ 23 Mei 2021

Waktu : 25 menit

Tempat : Rumah Ibu R

Penyuluh : Adhis Putri Ramadhani

I. Latar Belakang
Tekanan darah normal ibu hamil umumnya memang sedikit lebih tinggi
daripada sebelum hamil. Namun, jika tekanan darah ibu hamil terlalu tinggi, kondisi ini
bisa menandakan adanya gangguan pada kehamilan yang bisa berbahaya bagi janin
maupun ibu hamil sendiri. Selama hamil, tubuh ibu hamil mengalami banyak perubahan
seiring pertumbuhan dan perkembangan janin. Salah satu perubahan yang terjadi adalah
peningkatan jumlah  hormon kehamilan dan jumlah darah di dalam tubuh ibu hamil. Hal
ini dapat berpengaruh pada sedikit meningkatnya atau menurunnya tekanan darah
normal ibu hamil. Hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah lebih dari 140/90
mmHg.
Wanita hamil termasuk kelompok yang berisiko mengalami hipertensi.
Kondisi ini bisa terjadi sebelum atau saat kehamilan berlangsung. Ibu dengan pre-
eklampsia ditangani dengan beragam cara sesuai dengan kondisinya dan janinnya; dari
yang sekedar bed rest ketat, pemberian obat minum, obat yang diinfus, hingga induksi
persalinan (usaha memulai proses persalinan).  Kondisi dianggap lebih berat bila Ibu
mengalami kejang (eklampsia). Pada kondisi ini, pengakhiran kehamilan akan lebih
dipertimbangkan. Ibu yang mengalami pre-eklampsia akan memiliki risiko yang lebih
besar untuk mengalami hipertensi di kemudian hari. Selain itu, penyakit penyumbatan
jantung dan stroke juga menjadi lebih memungkinkan. Selain dengan obat-obatan,
pencegahan pre-eklampsia dapat dilakukan dengan mengubah pola makan menjadi lebih
sehat.  Kuncinya teletak pada nutrisi seimbang meliputi makronutrien (karbohidrat,
lemak, protein) dan mikronutrien (semua jenis vitamin dan mineral).  Pastikan jenis dan
jumlah makanan yang Ibu konsumsi selama hamil memenuhi semua zat gizi yang
dibutuhkan tubuh.

II. Tujuan

Tujuan Intruksional Umum

Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada ibu hamil trimester III


tentang risiko preeklamsia (hipertensi). Agar ibu hamil dapat memahami gejala, dampak
dari preeklamsi serta dapat mengetahui cara mencegah atau menanggulangi hipertensi

Tujuan Intruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu hamil mampu:


1. Memahami pengertian preeklamsia
2. Menyebutkan gejala dan dampak preeklamsia
3. Menyebutkan cara mencegah dan menanggulangi risiko preeklamsia

III.Materi
Penyuluhan berisi tentang pengertian preeklamsia, ciri-ciri preeklamsia, tanda
dan gejala preeklamsia serta cara mencegah dan menanggulangi preeklamsia.

IV. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan tanya jawab

V. Media
1. Materi SAP
2. Poster
VI. Strategi Pelaksanaan

Hari/tanggal : Minggu/ 23 Mei 2021

Tempat : Rumah Ibu R

Pukul : 10.00 WIB

VII. Susunan Kegiatan

NO TAHAP WAKTU KEGIATAN SASARAN MEDIA


PENYULUHAN
1. Pendahulu 5 menit A. Mengucapkan A. Menjawab Berbicara
an atau salam salam
Pembukaa B. Memperkenalkan B. Bertanya
n diri mengenai
C. Menyampaikan perkenala
tujuan n dan
D. Menyampaikan tujuan
pokok bahasan C. Mendenga
E. Kontrak waktu rkan dan
menyimak
D. Menyetuju
i kontrak
yang
disepakati
2. Penyampa 10 menit A. Tanya jawab A. Audien Poster
ian Materi mengenai cara dapat
mencegah menjawab
preeklamsia dengan
B. Penyajian poster baik
tentang risiko B. Audien
preeklamsia menyimak
(hipertensi) dan
C. Menjelaskan ciri- memaham
ciri preeklamsia i isi dari
D. Menjelaskan poster
gejala dan C. Bertanya
dampak mengenai
preeklamsia hal yang
E. Menjelaskan cara belum
mencegah dan jelas dan
menanggulangi dimengerti
preeklamsia
3. Diskusi 5 menit Tanya jawab Sei tanya jawab, Berbicara
dan Tanya audien aktif
Jawab bertanya ke
pemateri
4. Evaluasi 5 menit A. Melakukan A. Audien Berbicara
evaluasi dapat
B. Menyapaikan menjawab
kesimpulan pertanyaa
materi n yang
diajukan
oleh
pemateri
B. Mendenga
r dan
memperha
tikan
5. Penutup 5 menit Mengakhiri pertemuan Mendengar dan Berbicara
dan mengucapkan salam menjawab salam

VIII. Evaluasi
Persiapan
 Sasaran dan media disiapkan sebelum penyuluhan kesehatan
 Materi yang digunakan sudah siap
 Sasaran sudah siap di tempat yang telah ditentukan

Proses
 Proses penyuluhan berjalan dengan lancar
 Sasaran memahami materi yang disampaikan

Hasil yang diharapkan


Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan sasaran mampu :
 Memahami pengertian preeklamsia
 Menyebutkan gejala dan dampak preeklamsia
 Menyebutkan cara mencegah dan menanggulangi risiko preeklamsia
Pertanyaan
Memberikan pertanyaan teori yang berhubungan dengan preeklamsia antara lain :
1. Memahami pengertian preeklamsia
2. Menyebutkan gejala dan dampak preeklamsia
3. Menyebutkan cara mencegah dan menanggulangi risiko preeklamsia

Lampiran format evaluasi


NO PERTANYAAN YA TIDAK
(*) (*)
1. Sasaran dapat menjelaskan pengertian 
preeklamsia
2. Sasaran dapat menyebutkan ciri-ciri 
preeklamsia
3. Sasaran dapat menyebutkan gejala dan 
dampak preekalmsia
4. Sasaran dapat menyebutkan cara 
mencegah dan menanggulangi risiko
preeklamsia
5. Sasaran menerapkan materi dalam 
kehidupan sehari-hari
(*) beri tanda ceklis () sesuai observasi

IX. Sumber

https://www.alodokter.com
https://www.klikdokter.com/

X. Lampiran Materi

A. Pengertian

Merupakan komplikasi kehamilan berpotensi berbahaya yang ditandai


dengan tekanan darah tinggi. Pre-eklampsia biasanya dimulai setelah usia kehamilan
20 minggu pada wanita yang tekanan darahnya telah normal. Hal ini dapat
menyebabkan komplikasi serius, bahkan fatal, bagi ibu maupun bayi. Mungkin tidak
ada gejalanya. Tekanan darah tinggi dan protein pada urine adalah ciri-ciri utamanya.
Pembengkakan di kaki dan retensi air mungkin juga terjadi, namun ini akan sulit
dibedakan dari kehamilan normal. Preeklampsia sering dapat dikelola dengan obat-
obat oral atau IV sampai bayi cukup matang untuk lahir. Kondisi ini sering
membutuhkan pertimbangan risiko lahir prematur dibandingkan dengan risiko gejala
preeklampsia berkelanjutan.

B. Ciri-Ciri Preeklamsia
 Dialami 5-8% ibu hamil yang dapat mengancam keselamatan ibu hamil dan
janin
 Muncul ketika usia kehamilan memasuki minggu ke-20 atau lebih hingga
bayi lahir
C. Gejala Preeklamsia
 Tekanan darah tinggi (hipertensi)
 Proteinuria (ditemukannya protein di dalam urin)
 Sakit kepala berat atau terus-menerus
 Gangguan penglihatan, seperti pandangan kabur atau sensitif terhadap cahaya
 Nyeri di ulu hati atau perut kanan atas
 Sesak napas
 Pusing, lemas, dan tidak enak badan
 Frekuensi buang air kecil dan volume urine menurun
 Mual dan muntah
 Bengkak pada tungkai, tangan, wajah, dan beberapa bagian tubuh lain
 Berat badan naik secara tiba-tiba
D. Dampak Preeklamsia

 Eklampsia
Preeklampsia meningkatkan kemungkinan seorang ibu mengalami eklampsia.
Kondisi ini adalah kejadian kejang pada wanita hamil.  Ibu yang mengalami
eklampsia dapat mengalami penurunan kesadaran, bahkan kematian.
Evakuasi janin merupakan terapi untuk ibu yang mengalami eklampsia.
 Gangguan Ginjal

Gangguan ginjal merupakan salah satu komplikasi preeklampsia. Penderita


dapat mengalami penurunan fungsi ginjal, yang bisa menyebabkan
penumpukan racun dan cairan pada tubuh.
 Edema Paru

Penderita preeklampsia berisiko mengalami serangan sesak napas berat


akibat penumpukan cairan di paru (edema paru).

 Solusio Plasenta

Solusio plasenta atau abrupsio plasenta merupakan kondisi gawat


darurat dalam kehamilan. Pasalnya, kondisi ini merupakan lepasnya plasenta
dari dinding rahim sebelum persalinan. Akibatnya, terjadi perdarahan hebat
pada ibu serta janin tidak lagi mendapatkan pasokan gizi.

Penyebab solusio plasenta masih belum diketahui pasti. Namun,


wanita hamil dengan kondisi tertentu punya risiko lebih tinggi, yakni mereka
yang berusia lebih dari 40 tahun, memiliki riwayat solusio plasenta di
kehamilan sebelumnya, mengalami preeklampsia atau eklampsia.

 Bahaya Preeklampsia pada Janin

Persalinan Prematur
Apabila derajat preeklampsia berat atau berubah menjadi eklampsia,
salah satu cara yang dilakukan adalah melakukan persalinan sebelum
waktunya untuk menyelamatkan ibu dan janin. 

Gangguan Pertumbuhan Janin

Janin mengalami keterlambatan pertumbuhan akibat gangguan aliran


darah. Kondisi ini juga menyebabkan gangguan pasokan gizi terhadap janin. 
Tak mengherankan, bayi yang mengalami kondisi dapat terlahir dengan berat
badan rendah (BBLR).
E. Pencegahan dan Cara Menanggulangi

 Mengurangi garam tambahan dalam makanan.


 Menghindari konsumsi makanan yang digoreng.
 Memperbanyak konsumsi air putih, dengan minum 8-10 gelas air sehari.
 Istirahat yang cukup.
 Hindari stress
 Aktif bergerak
 Berolahraga secara teratur.
 Menghindari konsumsi minuman beralkohol dan kafein.

MEDIA POSTER

Anda mungkin juga menyukai