Anda di halaman 1dari 3

Nama : Mela Nurmalasari

NPM : 173902009

Proses Perumusan Pancasila

Pembentukan BPUPKI

BPUPKI singkatan dari Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan


Indonesia. Dalam bahasa Jepang BPUPKI dikenal dengan nama Dokuritsu Junbi
Cosakai. BPUPKI dibentuk tanggal 1 Maret 1945 oleh Jepang melalui Komandan
Jepang untuk Jawa, Kumakichi Harada.

Pengangkatan anggota BPUPKI dilakukan di Gedung Cuo Sangi In (saat ini Gedung
Departemen Luar Negeri RI), Pejambon, Jakarta. Dengan keanggotan sebagai
berikut:

Ketua : dr. Radjiman Wedyodiningrat

Wakil Ketua : Icingabase (Jepang)

Sekretaris : R.P. Soeroso

Anggota 63 orang mewakili seluruh wilayah Indonesia ditambah 7 orang tanpa hak
suara.

Masa Sidang BPUPKI

Masa sidang I (29 Mei – 1 Juni 1945)

Dalam masa sidang ini dikemukakan pendapat tentang dasar negara yang akan
digunakan untuk Indonesia merdeka. Pemikiran ini dikemukakan oleh tiga tokoh
yakni Mr. Muhammad Yamin, Prof. Dr Soepomo dan Ir. Soekarno.

Pidato Mr. Muhammad Yamin

Disampaikan pada tanggal 29 Mei 1945 dengan judul: “Azas dan Dasar Negara
Kebangsaan Republik Indonesia” yang intinya sebagai berikut:

1. Peri kebangsaan
2. Peri kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri kerakyatan
5. Kesejahteraan rakyat

Pidato Prof. Dr. Soepomo

Disampaikan pada tanggal 31 Mei 1945 yang intinya sebagai berikut:


1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan sosial

Pidato Ir. Soekarno

Disampaikan pada tanggal 1 Juni 1945 yang intinya sebagai berikut:

1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau perikemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa

Atas saran temannya yang ahli bahasa, lima asas yang disampaikan Soekarno
diberinya nama Pancasila. Sehingga saat sebagian orang setiap 1 Juni
memperingati hari lahirnya istilah Pancasila.

Masa sidang II (10 Juli – 16 Juli 1945)

Sebelum masa sidang II, BPUPKI membentuk panitia sembilan. Tugas panitia
sembilan adalah menampung aspirasi tentang pembentukan dasar negara untuk
Indonesia merdeka. Panitia sembilan terdiri atas:

1. Ir. Soekarno
2. Abdul Kahar Muzakir
3. Drs. Moh. Hatta
4. KH Abdul Wachid Hasyim
5. Mr. Muhammad Yamin
6. H. Agus Salim
7. Mr. AA Maramis
8. Abikusno Cokrosuyoso
9. Mr. Ahmad Subarjo

Pertanyaan dari Vanya:

Kenapa isi sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan
syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya.” diubah menjadi “Ketuhanan yang Maha
Esa.”?

Jawabannya:

Karena masyarakat di Indonesia Timur keberatan dengan isi sila tersebut, mereka
mengakui bahwa kalimat tersebut tidak mengikat mereka, dan hanya menyangkut
masyarakat yang beragama Islam, yang berarti mengadakan diskriminasi terhadap
golongan minoritas. Karena tidak ingin ada perpecahan dalam suatu bangsa, maka
akhirnya mereka bermusyawarah untuk mufakat dan akhirnya mengubah isi sila
pertama dari Piagam Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai