Anda di halaman 1dari 4

TUGAS INDIVIDU AGENDA 2

BerAKHLAKologi

Nama : Kartika Sandra, dr.


Angkatan : III
Kelompok : I

Aparatur Sipil Negara adalah profesi bagi pegawai negeri dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan
kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan, memberikan pelayanan publik yang professional, berkualitas
dan mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 menjelaskan bahwa Rumah Sakit adalah


institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah
Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika
dan profesionalitas, manfaat, keadilan, persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan,
perlindungan dan keselamatan pasien, serta mempunyai fungsi sosial.

Perlu disadari bahwa kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan semakin hari
semakin meningkat, untuk mengatasi hal tersebut maka peningkatan kualitas dan kuantitas dari
pelayanan dan sumber daya Rumah Sakit harus di tingkatkan guna menunjang kebutuhan
masyarakat. Kualitas dan kuantitas pelayanan merupakan aspek yang sangat penting dari suatu
rumah sakit, sumber daya manusia terutama tenaga perawat dalam hal ini menjadi salah satu
aspek yang mempunyai peran penting dalam pemberian pelayanan kesehatan.

Tanggal 27 Juli 2021 lalu, Presiden Joko Widodo meluncurkan nilai-nilai dasar dan
employer branding bagi ASN. Nilai-nilai dasar tersebut dituangkan dalam akronim “ASN
BerAKHLAK” dengan employer branding atau semboyan “Bangga Melayani Bangsa”.

Dalam hal ini saya ingin mendeskripsikan penerapan nilai-nilai ASN yaitu BerAKHLAK
di lingkungan tempat kerja saya berdasarkan pengalaman saya selama saya bekerja di unit kerja
saya yaitu RSUD Ciamis.
1. Berorientasi Pelayanan

Berdasarkan nilai berorientasi pelayanan bahwa seorang ASN dituntut untuk


dapat memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Selalu bersikap ramah
kepada siapa saja, terutama kepada masyarakat yang ditunjukkan dengan
memberikan pelayanan prima.
Penerapan nilai berorientasi pelayanan di unit kerja saya yaitu RSUD Ciamis
sudah cukup baik, hal ini ditunjang dengan banyaknya pasien yang berobat ke RSUD
dan mereka mendapatkan pelayanan yang baik. Namun, masih banyak karyawaan
baik tenaga kesehatan maupun non tenaga kesehatan yang belum memberikan
pelayanan prima. Sebagai contoh, beberapa dokter dan perawat yang belum
melaksanakan budaya 5S “senyum, salam, sapa, sopan, santun”, dan sebagian
pegawai administrasi yang kurang ramah dalam melayani customer. Untuk itu,
sebagai ASN kita harus menjadi agen perubahan sehingga terciptanya pelayanan
prima di instansi-instansi pemerintahkhususnya di RSUD Ciamis dengan cara kita
selalu memberikan pelayanan prima terhadap pasien sehingga pasien merasa puas.

2. Akuntabilitas

Penerapan nilai akuntabilitas di RSUD ciamis sudah cukup baik, hal ini bisa
dilihat dari semua karyawan melaksanakan tanggung jawabnya sesuai dengan tugas
dan fungsinya masing-masing. Namun, masih banyak karyawan yang tidak disiplin
terutama saat absensi masuk maupun pulang, banyak karyawan yang datang dan
pulang tidak tepat waktu bahkan ada karyawan yang tidak mengabsen pada waktu
tersebut. Untuk itu, sebagai seorang ASN kita harus memperbaiki keadaantersebut
misalnya dengan selalu datang dan pulang tepat waktu, bertanggung jawab terhadap
pekerjaan dan kewajiban kita, serta berprilaku hormat, penuh kesopanan, kejujuran
dan keadilan dalam melayani masyarakat.

3. Kompeten

Penerapan nilai kompeten di unit tempat saya bekerja RSUD Ciamis cukup baik,
karena masing-masing karyawan bekerja sesuai dengan kompetensi bidangnya
masing-masing. Selain itu, pihak RS juga mendukung karyawannya untuk
mengembangkan kompetensinya seperti dengan mengikutsertakan dalam pelatihan-
pelatihan kompetensi, seperti pelatihan hemodialisa, pelatihan ICU, ACLS, dan
pelatihan-pelatihan lainnya. Selain itu, semangat para karyawan untuk meningkatkan
kompetensi tersebut sudah mulai berkurang dan mereka menganggap bahwa
pelatihan-pelatihan yang mereka jalani itu hanyalah tuntutan pekerjaan semata,
bukan untuk meningkatkan kompetensi. Untuk itu, kita sebagai seorang ASN harus
memiliki keinginan untuk meningkatkan kompetensi hingga bisa terbentuk suatu
kinerja yang profesional.
4. Harmonis

Penerapan nilai harmonis di tempat saya bekerja tercermin dari adanya sikap
kekeluargaan antar sesama karyawan. Hal tersebut dibuktikan dengan seringnya
mengadakan acara jalan-jalan bersama, makan bersama, ataupun kumpul bersama di
ruangan tempat mereka berdinas. Selain itu, adanya sikap terbuka kepada karyawan
baru dan sharing pengalaman bersama merupakan penerapan nilai harmonis di
lingkungan tempat saya bekerja.

5. Loyal

Loyal atau loyalitas, yang bermakna pada kesetiaan atau kepatuhan. Dalam hal
ini, loyalitas dari ASN ditujukan dari sikap dan perilaku yang memegang teguh
ideologi Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, setia kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta pemerintahan yang sah, menjaga nama baik sesama ASN,
pimpinan, instansi dan negara, serta menjaga rahasia jabatan dan negara.
Penerapan nilai loyal di tempat saya bekerja masih perlu ditingkatkan, artinya
masih banyak karyawan yang tidak disiplin, tidak patuh dengan peraturan yang
berlaku, dan tidak ada rasa memiliki pada tempat kerja. Sebagai contoh banyak
karyawan yang tidak datang dan pulang tepat waktu, masih banyak karyawan yang
membiarkan tempat kerjanya kotor dan tidak peduli dengan keadaan tempat
kerjanya, tidak memakai pakaian sesuai dengan ketentuan dan lebih mementingkan
kepentingan pribadi daripada kepentingan rumah sakit. Sehingga kita sebagai ASN
harus bisa merubah pola pikir dan kebiasaan tersebut, mulai dari diri sendiri,
lingkungan tempat tinggal, maupun lingkungan tempat kita bekerja sehari-hari.
6. Adaptif

Penerapan nilai adaptif di lingkungan tempat saya bekerja masih perlu


ditingkatkan, hal tersebut ditunjukkan dengan kurang kreatif dan inovatif para
karyawannya dalam bekerja, sehingga hal tersebut masih sebatas rutinitas yang
mereka kerjakan. Sebagai contoh, seorang perawat tidak menggunakan stiker infus
saat memasang cairan infus, atau tidak menggunakan stiker obat ketika ingin
memberikan obat dikarenakan rumah sakit tidak menyediakannya. Padahal, hal
tersebut berdampak kesalahan dalam pemberian obat atau cairan infus.
Untuk itu, sebagai seorang ASN kita harus kreatif dan inovatif, serta
memanfaatkan kemajuan teknologi dalam mengerjakan tugas kita, sehingga
pekerjaan dan tanggung jawab kita tidak terhambat.
7. Kolaboratif

Sikap kolaboratif ditunjukkan dengan memberi kesempatan kepada berbagai


pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai
tambah, dan menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya untuk tujuan
bersama.
Penerapan nilai kolaboratif di lingkungan tempat saya bekerja sudah cukup baik,
hal ini ditunjukkan dengan adanya kerjasama dengan berbagai pihak, baik intern
maupun ekstern yang menunjang terciptanya pelayanan yang baik. Sebagai contoh
RSUD Ciamis bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sehingga orang-orang yang
memiliki BPJS Kesehatan bisa berobat di RSUD Ciamis dan menambah pemasukan
bagi RSUD Ciamis. Selain itu, RSUD Ciamis bekerjasama dengan Pemerintah
Kabupaten Ciamis melalui Dinas Kesehatan untuk administrasi dan birokrasi
pelayanan serta perizinan operaasional.

Anda mungkin juga menyukai