I. PENDAHULUAN
1.1. Umum
Setelah mengikuti aanwijzing Pekerjaan Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum ( SPAM ) Kawasan Tibu Lempanas Kabupaten Lombok
Tengah, maka kami mencoba membuat Metoda Pelaksanaan Kerja sebagai salah satu syarat teknis dalam melakukan penawaran pekerjaan tersebut
di atas. Pekerjaan yang akan dilakukan kami susun berdasarkan aturan-aturan pelaksanaan. Di bawah akan dijelaskan urutan atau tahapan pekerjaan
Dalam hal ini penyedia jasa untuk pelaksanaan pekerjaan yang nantinya, dipercayakan kepada PT. KARYA SEPAKAT KITA Apabila ditunjuk
sebagai pemenang, berkomitmen akan melaksanakan pekerjaan dengan metode kerja yang seefektif dan seefisien mungkin, sehingga hasil akhir
pekerjaan akan sesuai dengan apa yang diharapkan di dalam dokumen kontrak dan dapat dipertanggungjawabkan dengan :
a. Tepat waktu
b. Tepat biaya
c. Tepat mutu
1.2. Tujuan
Metode kerja / rencana kerja mempunyai penggunaan untuk mencapai hasil fisik yang dapat dipertanggung jawabkan dalam jangka waktu yang
telah ditetapkan, dengan demikian urutan kerja, penyediaan bahan, tenaga kerja dan peralatan kerja harus disusun secara sistimatis.
Keseluruhan Pekerjaan di atas kami kerjakan dengan jangka waktu pelaksanaan 240 (Dua Ratus Empat Puluh) hari kalender sesuai dengan time
shedule dan kurva “S” yang terlampir.
Pengelolaan kegiatan Management Responsibility (yang dipimpin oleh Project Manager) didasarkan adanya analisa ekternal, hasil kinerja proyek,
informasi customer, informasi divisi / cabang dan standarisasi. Pelaksanaan kegiatan Management Responsibility maliputi :
1 Merumuskan dan menetapkan rencana kerja mencapai sasaran proyek
2 Merumuskan dan menetapkan Sasaran Kerja Individu ( SKI ) Proyek
3 Menjamin Visi, Misi, Kebijakan, Sasaran, Sasaran Kerja Kelompok ( SKK ), Sasaran Kerja Individu ( SKI ) dikomunikasi dan dipahami di
seluruh Proyek
4 Menjalankan prinsip - prinsip Good Corporate Governance ditingkat proyek
5 Menentukan sistem manajemen pengelolaan aktifitas proyek
6 Menjamin tersedianya sumber daya dan informasi termasuk sumber daya manusia yang kompeten dilingkungan proyek
10 Menetapkan tindak lanjut peningkatan berkesinambungan untuk menjamin penyempurnaan sistem manajemen dan pencapaian kinerja
proyek
Hasil dari kegiatan pengelolaan management responsibility adalah : penetapan sasaran proyek, terlaksananya prinsip - prinsip Good Corporate
Governance, terlaksananya proyek dalam upaya pencapaian sasaran, terlaksananya Rapat Tinjauan Manajemen dan terlaksananya komunikasi
internal maupun eksternal.
proyek dalam upaya pencapaian sasaran, terlaksananya Rapat Tinjauan Manajemen dan terlaksananya komunikasi internal maupun eksternal.
1 Penyusunan rencana, permintaan dan pengadaan kebutuhan barang / jasa, termasuk koordinasi dengan Cabang / Divisi sesuai dengan
daftar dan jenis material yang telah disetujui oleh Direksi Teknis / Pengawas Lapangan
2 Penanganan seleksi dan evaluasi pemasok / sub kontraktor, termasuk koordinasi dengan Cabang / Divisi / Direksi Teknis Lapangan
3 Penanganan dan pengendalian proses pengadaan, termasuk koordinasi dengan Cabang / Divisi / Direksi Teknis Lapangan
5.4 Keuangan
Kegiatan pelaksanaan keuangan didasarkan dengan adanya transaksi yang terjadi, kegiatan pelaksanaan keuangan terdiri dari :
Secara periodik proyek melakukan evaluasi kinerja dalam upaya untuk mengidentifikasi penyimpangan terhadap pencapaian sasaran proyek dan
melakukan upaya - upaya peningkatan dan penyempurnaan secara berkelanjutan atas kinerja proyek.
Kegiatan evaluasi dilakukan dalam upaya melakukan analisa sebab akibat dan upaya yang perlu dilakukan untuk melakukan tindakan - tindakan
pencegahan dan peningkatan perbaikan secara terus menerus dan berkelanjutan, dalam setiam Rapat Tinjauan Manajemen ( RTM ) di tingkat
proyek.
Pengukuran kinerja dilakukan didasarkan pada ketetapan Direksi baik yang berupa parameter kinerja, cara penilaian dan pengukurannya.
- Menindaklanjuti secara efektif hasil internal audit sebagai aspek penting dalam penyempurnaan Sistem Manajemen dan pelaksanaan proyek untuk
pencapaian sasaran proyek baik biaya, mutu dan waktu.
Hasil pelaksanaan kegiatan audit internal adalah " hasil laporan audir internal dan tindak lanjutnya" .
konsultan pengawas, untuk mengkoordinasikan pelaksanaan pekerjaan sekaligus menyampaikan Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan dan
Time Schedule Pelaksanaan Pekerjaan. Selanjutnya kami segera menyiapkan proses pekerjaan yang terdiri dari pengurusan syarat-syarat
Barak kerja dibuat untuk tempat tinggal sementara tenaga kerja selama proyek berlangsung.
Gudang penyimpanan bahan ini dibuat untuk tempat bahan material yang sifatnya untuk menjaga keselamatan dari bahan tersebut. Untuk Gudang
penyimpanan semen, tempatnya harus baik sehingga terlindung dari kelembaban atau keadaan cuaca lain yang merusak. Lantai penyimpanan harus
kuat dan berjarak minimal 30 cm dari permukaan tanah.
Gambar Gudang Material
Letak direksi keet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah dicapai dalam proses bongkar muat material yang akan digunakan.
# PEMBUATAN JALAN MASUK KE LOKASI PEKERJAAN
Pekerjaan ini dilakukan untuk mempermudah aksesibiltas kendaraan yang masuk ke dalam lokasi proyek, sehingga pengangukatan material dapat
berjalan lancar. Jalan tersebut terbuat dari material timbunan tanah yang dipadatkan. Jika cuaca panas dan permukaan jalan kering maka dapat
dilakukan penyiraman dengan menggunakan water tanker. Pekerjaan ini dilakukan beriringan dengan pekerjaan Direksi Keet.
Selain Pekerjaan diatas, ada hal lain yang perlu disampaikan kepada setiap orang dilokasi proyek yaitu memberikan aturan bahwa setiap orang yang
berada di dalam lokasi proyek harus selalu memakai alat pelindung diri dan Senantiasa mematuhi peraturan K3 yang ada di lokasi.
# GAMBAR KERJA,DOKUMENTASI DAN ADMINISTRASI PROYEK
Di Dalam Pelaksanaan Pekerjaan ini kami juga susun Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan ini, kami juga lengkapi Struktur Tim
###
Khusus untuk Pengurusan administrasi serta pembuatan dokumen dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
Tidak lupa pula kita juga siapkan tenaga gambar yang nantinya akan dibutuhkan apabila ada perubahan perubahan yang bersifat Tehnis
###
semisal berubah jalur untuk pemasangan pipa dan lain lainnya
Semua Hasil pekerjaan akan kita domentasikan dalam sebuah album foto dari 0 sam 100%
###
# UIZET JALUR PIPA ,PENGUKURAN DENGAN THEODOLIT,PEMATOKAN DAN PENGAMBARAN
1 Kita Bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut bentuk ukuran-ukuran dan mutu yang tercantum dalam rencana
kerja dan syarat - syarat ( RKS ) Pekerjaan ini
2 Kita berkewajiban mencocokkan ukuran-ukuran satu sama lain dan segera melaporkan kepada Direksi bilamana terdapat
ketidak cocokan ukuran ukuran di dalam gambar gambar RKS ini,dan tidak diperkenankan membetulkan kesalahan kesalahan ukuran/gambar
gambar sebelum berkonsultasian dari Direksi.
3 Apabila terdapat ketidak sesuaian ukuran-ukuran, maka pengukuran bersama dijadikan patokan.
4 Letak titik duga (titik nol) sebagaimana dinyatakan dalam gambar atau sesuai kesepakatan dalam peninjauan lokasi.
5 Titik peil ini harus ditetapkan dengan membuat patok permanen yang selama dalam pelaksanaan tidak boleh bergesar/berubah.
6 Untuk selanjutnya patok permanen tersebut harus menjadi dasar bagi setiap ukuran dan kedalaman.
Atas persetujuan Direksi, penentuan titik lainnya dilakukan oleh pemborong dilapangan dengan alat ukur optic yang sudah diTera
###
kebenarannya dan harus selalu berpedoman pada titik duga patok (peil nol).
Semua pekerjaan tersebut diatas sebelum kami memulai bekerja terlebih dahulu kita ambil Foto 0%.
setelah semua dinyatakan telaha sempurna baik dari direksi,dan konsultan pengawas maka kita akan buat gambar kerja ( Shop Drawing )
###
# PAPAN NAMA PROYEK DAN RAMBU RAMBU LALU LINTAS
Papan nama proyek serta rambu rambu lalu lintas dipasang pada tempat yang terlihat jelas . Bahan yang digunakan triplek 3 mm,kayu begisting ,
###
Paku dan cat kayu dan diberi tulisan tentang kegiatan proyek untuk papan nama proyek dan rambu lalu lintas untuk rambu jalan yang di pasang.
pada saat pekerjaan pekerjaan yang membahayakan pengguna fasilitas umum
# Mobilisasi dan Demobilisasi
Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan bahan mendatangkan peralatan, personil, dan perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di
lapangan, dan mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja.
Dalam Pelaksanaan Proyek ini Mobilisasi dan Demobilisasi yang dilakukan terdiri dari:
a. Tenaga
Pelaksana
Administrasi
Logistik
Kepala kerja
Tukang-tukang dan Pekerja
b. Bahan
- Pasir Urug
- Batu Kali
- Semen / PC
- Pasir Pasang
- Pasir Beton
- Kerikil
- Baja WF 250.175.44.1
- Pipa DCIP 200 MM (8")
- Pipa DCIP 250 MM (10")
- Pipa DCIP 300 MM (12")
- Pipa DCIP 350 MM (14")
- Pipa DCIP 400 MM (16")
- Pipa DCIP 450 MM (18")
- Pipa DCIP 500 MM (20")
- Pipa HDPE PE 100 PN 10 SDR 17 200 MM (8")
- Pipa HDPE PE 100 PN 10 SDR 17 250 MM (10")
- Pipa HDPE PE 100 PN 10 SDR 17 300 MM (12")
- Pipa HDPE PE 100 PN 10 SDR 17 350 MM (14")
- Pipa HDPE PE 100 PN 10 SDR 17 400 MM (16")
- Pipa HDPE PE 100 PN 10 SDR 17 450 MM (18")
- Pipa HDPE PE 100 PN 10 SDR 17 500 MM (20")
- Pipa HDPE PE 100 PN 8 SDR 21 200 MM (8")
- Pipa HDPE PE 100 PN 8 SDR 21 250 MM (10")
- Pipa HDPE PE 100 PN 8 SDR 21 300 MM (12")
- Pipa HDPE PE 100 PN 8 SDR 21 350 MM (14")
- Pipa HDPE PE 100 PN 8 SDR 21 400 MM (16")
- Pipa HDPE PE 100 PN 8 SDR 21 450 MM (18")
- Pipa HDPE PE 100 PN 8 SDR 21 500 MM (20")
- Besi
- Akcecoris pipa
- Paving blok
Dan lain lain yang kesemuanya tercantum dalam penawaran kami
c. Peralatan
Dump Truck 4 unit
Excavator 2 unit
Hand Tamper 3 unit
Concrete Mixe 4 unit
Mesin Las Stee4 unit
Mesin Las PE 3 unit
Test Machine 3 unit
Tracker 4 unit
Waterpas 2 unit
Pompa air 5 unit
Untuk mobilisasi tenaga, bahan dan peralatan disesuaikan dengan kebutuhannya masing-masing. Urutan / Tahapan pelaksanaan pekerjaan yang
digambarkan dalam bentuk Time Schedule, dan Kurva ”S”
Demobilisasi
Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan yang telah dipergunakan. Dan mengembalikan kondisi lapangan yang
telah digunakan bekas galian pipa ,galian tanah, tempat penyimpanan alat, barak pekerja, gudang, dan lain sebagainya kembali ke kondisi awal.
Sebelum pekerjaan pemasangan pipa dilakukan, terlebih dahulu kami laksanakan pengadaan pipa dan accesories. Setelah pipa dan
accesories terkirim dari pabrik, kami akan menyimpan dan mengamankan di gudang. dan bila sudah diperlukan untuk di pasang,
baru kemudian akan dikirim dan diantar sampai kelokasi pemasangan.adapun jenis pipa dan accecoris yang akan kita datangkan
kelokasi pekerjaan diantaranya :
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
Metode Pelaksanaan
1 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2 Alat berat membongkar jalan beton sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk direksi
3 hasil dari bongkaran di buang ketempat yang telah kita tentukan agar supaya tidak menggangu aktifitas pelaksana pekerjaan
4 setelah semua bersih alat akan meneruskan pengalian di titik - titik yang talah kita tentukan bersama direksi,setelah kedalaman telah
di anggap cukup barulah kita letakkan pipa yg telah kita siapkan sebelumnya.
5 setelah semua pipa sudah tertanam dan kita anggap aman barulah kita memproses jalan tersebut untuk di kembaliakan pada kondisi
semula
6 untuk memperoleh kekuatan yang lebih untuk pekerjaan jalan beton kita menggunakan beton mutu K.175,untuk pekerjaan aspal kita
akan berkoordinasi dangan AMP ( Asphat Mixxing Plant ) yang berada di sekitar Lokasi Pekerjaan yang tentunya telah kita
koordinasikan sebelum pekerjaan pembongkaran di lakukan
7 Setelah semua pekerjaan dianggap selesai kita akan menyediakan sekelompok orang untuk merapikan hasil pekerjaan tersebut agar
supaya hasil terlihat sempurna dan kondisi kembali seperti pada semula
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEMASANGAN PIPA DAN AKSCECORIS
Pemasangan Pipa Ductile
Penyambungan pipa Ductile yang dilakukan dengan cara pengelasan dengan menggunakan mesin las listrik, pengelasan dilakukan pada kedua
ujung pipa yang akan disambung. Adapun bentuk sambungan yang dihasilkan oleh mesin las tersebut adalah bentuk sambungan silinder.
1 Las listrik ini menggunakan elektroda berelaput sebagai bahan tambahan.
Busur listrik yang terjadi di antara ujung elektroda dan bahan dasar akan mencairkan ujung elektroda dan sebagaian bahan dasar.
Selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung elekroda kawah las, busur listrik terhadap
Cairan selaput elektroda yang membeku akan memutupi permukaan las yang juga berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar.
2 Perbedaan suhu busur listrik tergantung pada tempat titik pengukuran, missal pada ujung elektroda bersuhu 3400° C, tetapi pada benda kerja
dapat mencapai suhu 4000° C
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pemasangan Pipa HDPE
Penyambungan pipa HDPE ini dilakukan dengan cara pemanasan dan penekanan dengan menggunakan mesin las HDPE, pemanasan dilakukan
pada kedua ujung pipa yang akan disambung. Adapun bentuk sambungan yang dihasilkan oleh mesin las tersebut adalah bentuk sambungan
silinder.
1 Pelat pemanas bersih - jika tidak, itu sementara dingin dengan banyak air bersih dan keringkan dengan bersih, bebas serat kain atau handuk
Kertas.
2 Menggunakan clamp insert / penjepit ukuran yang benar dan bersih, dengan tidak ada grit tertanam yang dapat menyebabkan pipa cacat.
3 Peralatan pendukung seperti Pipa Rollers, stub end holder, tenda kerja, lingkungan yang bersih serta mesin telah terkalibrasi dengan benar
( Thermometer dan timer ).
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pemasangan akcecoris Pipa HDPE
Pekerjaan pemasangan Accessories pipa HDPE dilakukan bersamaan dengan pemasangan pipa sesuai dengan fungsi dan kebutuhan.
1 Semua bahan dan peralatan telah disiapkan sesuai kebutuhan semisal baut,kunci kunci dan ruber packing
2 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
3 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
4 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pemasangan akcecoris Pipa ductile
Pekerjaan pemasangan Accessories pipa DUCTILE ini dilakukan bersamaan dengan pemasangan pipa sesuai dengan fungsi dan kebutuhan.
1 Semua bahan dan peralatan telah disiapkan sesuai kebutuhan semisal baut,kunci kunci dan ruber packing
2 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
3 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
4 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pemasangan akcecoris Pipa CI
1 Pekerjaan ini dilakukan secara bersamaan dengan pada saat pemasangan pipa dilakukan
2 Semua bahan dan peralatan telah disiapkan sesuai kebutuhan semisal baut,kunci kunci dan ruber packing
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pemasangan akcecoris Pipa GIP
1 Pekerjaan ini dilakukan secara bersamaan dengan pada saat pemasangan pipa dilakukan
2 Semua bahan dan peralatan telah disiapkan sesuai kebutuhan semisal baut,kunci kunci dan ruber packing
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pemasangan akcecoris Pipa PVC
1 Pekerjaan ini dilakukan secara bersamaan dengan pada saat pemasangan pipa dilakukan
2 Semua bahan dan peralatan telah disiapkan sesuai kebutuhan semisal baut,kunci kunci dan ruber packing
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
# PEK. CROSSING PIPA PADA JALAN UTAMA/HEGARA
Saat anda memerlukan lubang horizontal dibawah utilitas seperti jalan, untuk memasang jalur pipa saluran air maka kita lakukan tehnik
THRUST BORING .
Metode kami merupakan gabungan pengeboran tekan (thrust), putaran dan semprotan air
Pertama lubang kerja dan lubang target perlu disiapkan.
Pengeboran dimaulai dengan menggunakan pipa pilot untuk mencapai lubang target.
Potongan tanah hasil pengeboran dikeluarkan dari lubang dengan aliran air dari stang bor.
Untuk memperbesar diameter lubang, reamer bit ditarik atau ditekan dengan mengikuti pipa pilot yang telah
terpasang di jalur yang tepat.
Casing atau pipa di pasang di lubang setelah lubang bersih dari kotoran
Adapun pekerjaan yang akan kita boring pada pelaksaan ini yaitu :
Pada Titik Node 48 menuju Node 49
Lubang Bor Diameter 600 mm termasik Fit
Pipa GI Ø 450 mm
Pemasangan pipa PE Ø350 mm 8 Bar (SDR 21)
Pada Titik Node 60
Lubang Bor Diameter 600 mm termasik Fit
Pipa GI Ø 450 mm
Pemasangan pipa PE Ø350 mm 8 Bar (SDR 21)
Pada Titik Node 88 ND 280
Lubang Bor Diameter 600 mm termasik Fit
Pipa GI Ø 350 mm
Pemasangan pipa PE Ø 300 mm 8 Bar (SDR 21)
Pada Titik Node 92 ND 280
Lubang Bor Diameter 600 mm termasik Fit
Pipa GI Ø 350 mm
Pemasangan pipa PE Ø 300 mm 8 Bar (SDR 21)
Pada Titik Node 107 GI 200
Lubang Bor Diameter 500 mm termasik Fit
Pipa GI Ø 300 mm
Pemasangan pipa PE Ø 200 mm 8 Bar (SDR 21)
Metode Pelaksanaan
Lubang kerja dirancang untuk mampu menahan gaya dari jack alat serta beban berat alat. Ukuran lubang kerja umumnya memiliki panjang 6m x
lebar 2m dengan kedalaman mencapai 0.60m dibawah titik tengah pengeboran, yang tergantung dari jenis alat. Jalur masuk yang aman serta ruang
1 kerja untuk staff yang bekerja di dalam lubang kerja harus juga disediakan dalam pembuatan lubang kerja. Desain lubang kerja harus mencakup
akan keperluan kestabilan dudukan akibat gaya dari jack. Desain lubang kerja disesuaikan dengan jenis tanah serta beban jack.
Lubang target merupakan ujung akhir dari pengeboran. Lubang ini dapat merupakan akses dikeluarkannya pipa penuntun, casing, atau masuknya
2 pipa. Lebar lubang target dapat disesuaikan dengan lebar lubang galian metode Open Cut.
Selama proses pembesaran lubang, pengeboran di arahkan oleh pipa penuntun yang telah terpasang sesuai dengan rencana. Pipa penuntun akan
dipotong dan dikeluarkan di lubang kerja sejalan dengan proses pengeboran. Tanah akan dipotong oleh mata reamer dan potongan tanah akan
3 dibuang. Tanah hasil pengeboran dikumpulkan di lubang kerja (launch pit) dalam kolam khusus dan akan dikeluarkan dari lubang kerja secara
periodik. Proses pengeboran dengan reamer dikerjakan sampai mencapai lubang kerja.
Pipa yang akan dipasang dalam lubang disambung dengan pipa bor di lokasi galian target dan kemudian ditarik. Pipa dapat dipersiapkan di galian
4 target sebelum pelaksanaan galian sehingga akan mempercepat durasi kerja.
Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti sesuai dengan ukuran gambar kerja dan dibersihkan dari segala kotoran.bila penggalian yang
3 melebihi dari apa yang telah ditetapkan, maka kita harus menutupi kelebihan tersebut dengan urugan pasir yang di padatkan
dan disiram air tiap kedalaman 15 cm lapis demi lapis sampai mencapai lapis yang dibutuhkan.
Kelebihan tanah bekas galian harus disingkirkan keluar dari tempat pekerjaan sehingga tidak menggangu, tempat penimbunan tanah sisa
4 galian dan peralatan disediakan pada areal / lokasi, sesuai dengan rencana gambar
Terhadap kemungkinan berkumpulnya air dalam galian, baikpada saat penggalianmaupun pada pelaksanaan pekerjaanpondasi, harus
5 disediakan pompa air yang diperlukan dapatbekerja terus menerus
Semua tanah dari pekerjaan galian harus disingkirkan daritempat pekerjaan dan dilaksanakan dan sebelum pekerjaanpondasi dimulai.
6 Antara bowplank dan galian harus bebasdari timbunan tanah.
Jika lubang-lubang galian terdapat banyak air tergenangkarena air tanah dan air hujan, maka sebelum dimulaiterlebih dahulu air harus
7 dikeluarkan dan dasar lubang harusdi keringkan
Setelah Penggalian tanah sampai lapisan sebagai dasar untuk perletakan merata ,lapisan dasar dari beton Supaya dibuat sebagai lantai kerja
8 dengan tebal sesuai gambar rencana . Dibawah lantai kerja diberi lapisan pasir yang dipadatkan tebal sesuai gambar
Untuk Besi beton yang kita gunakan telah memenuhi syarat-syarat dan spesifikasi yang telah kita ajukan terhadap direksi.di dalam
9 pelaksanan pembesian ini kita telah siapkan juga tenaga khusus dan cukup berpengalaman agar supaya di dalam pelaksanaan nya
sambungan - sambungan antara tulangan besi dapat terlihat kokoh dan rapi
Untuk Kayu begisting yang digunakan dng kwalitas baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan yang berhubungan dengan
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
10
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan induk dikerjakan dengan mutu beton K -225. Semua pekerjaan konstruksi beton
11 memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix .
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat
bantu concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada
elevasi ground floor, jika volume pengecoran kecil digunakan cara pengecoran langsung dari truk mixer. Pada volume pengecoran yang
12
besar akan efektif menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton,sehingga beton padat
13
memenuhi bekisting.
Setelah semua pekerjaan di anggap selesai maka kita lanjutkan dengan Pekerjaan urugan, pekerjaan urugan ini bahan urugan dapat
digunakan tanah urugan sejenis tanah padas atau sisa tanah keprasan (bukan humus) dari tanah lahan yang ada di dalam lokasi.yang
14 fungsinya untuk meratakan dan merapikan tanah di sekitar lokasi pekerjaan
16 Setelah semua dianggap telah selesai maka kita tunggu kira kira 21 hari sampai proses pengerasan beton telah mencapai umur
17 setelah beton sudah dinyatakan kuat maka pekerjaan kita lanjutkan dengan pemasangan pipa beserta aksecorisnya.
2 sebagian orang membuka kran air yang telah kita siapkan lengkap dengan mesin pengetesan
3 Setelah air sudah dapat keluar dari titik titik pembuangan maka kita akan tutup kembali sesuai dengan keadaan semula
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
# PEKERJAAN PENYELESAIAN
1 Di Dalam Pelaksanaan Pekerjaan ini kami juga susun Struktur Organisasi Pelaksanaan Pekerjaan ini, kami juga lengkapi Struktur Tim
Khusus untuk Pengurusan administrasi serta pembuatan dokumen dokumen yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan ini.
2 Tidak lupa pula kita juga siapkan tenaga gambar yang nantinya akan dibutuhkan apabila ada perubahan perubahan yang bersifat Tehnis
semisal berubah jalur untuk pemasangan pipa dan lain lainnya
3 Semua Hasil pekerjaan akan kita domentasikan dalam sebuah album foto dari 0 sam 100%
PEKERJAAN PERSIAPAN
Metode Kerja
Pekerjaan persiapan, Mobilisasi / demobilisasi Personil dan Peralatan
Sebelum dimulai kegiatan ini kita akan melakukan Mobilisasi untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan,,personil, dan perlengkapan
1 untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan mengikuti semua petunjuk yang ada pada gambar kerja.
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
Sekelompok pekerja membuat adonan beton dengan mutu K.125 dan untuk pekerja lain menghampar hasil campuran beton ke lantai kerja
2 sambil di ratakan dengan ketebalan 10 cm
3 Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Beton K. 225
Semua pekerjaan konstruksi pondasi jembatan mengunakan mutu beton K -225 dan
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix.
Methode Pelaksanaan :
1 Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
2 Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
3 floor, jika volume pengecoran kecil digunakan cara pengecoran langsung dari truk mixer. Pada volume pengecoran yang besar akan efektif
menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan dengan mengunakan alat pengetar /vibrator, untuk mengeluarkan udara yang
4
terperangkap dalam beton sehingga memadat memenuhi bekisting.
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Beton K. 175
pada intinya sistim kerja pada pekerjaan beton hampir sama dengan pekerjaan beton lainnya ,baik dari pembesian ,pembuatan begisting maupun
pengecoran ,akan tetapi Untuk beton konstruksi mengunakan beton bermutu K-175 ini kita akan lakukan dengan cara manual.karena mengingat
kebutuhan volume yang tidak terlalu besar.
Metode Pelaksanaan
1 Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
2 Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pada pelaksanaan beton Mutu K.175 pelaksanaanya menggunakan molen sebagai alat untuk mencampur adonan beton ,dan dilakukan dengan
3 menggunakan tenaga manusia
Metode Pelaksanaan
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
3 Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
waktu membuka begesting.
4 Campuran spesi memakai minimal 1PC : 3 PS (jika spec 1PC : 2PS), pasir yang dipakai yaitu pasir beton
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PENGADAAN BESI, PIPA dan ACCESSORIES
Sebelum pekerjaan pemasangan jembatan untuk perlintasan pipa dilakukan, terlebih dahulu kami laksanakan pengadaan Baja WF dan accesories.
Setelah baja WF dan accesories terkirim dari pabrik, kami akan menyimpan dan mengamankan di gudang. dan bila sudah diperlukan untuk di
pasang, baru kemudian akan dikirim dan diantar sampai kelokasi pemasangan. :
adapun bahan yang akan kita adakan pada pekerjaan ini di anataranya :
Pekerjaan Besi Profil 2 WF 250 x 175. 44.1 Bentang 8 m
Besi untuk jeruji pengaman ( Besi L 50.50.5, Besi Beton 12 mm dan klamp pengikat )
Flange Spigot
Pipa GI
Tee GI All Flange
Reducer GI All Flange
Double Air Valve
Bend GI All Flange
Bend GI All Flange
Bend PVC
Gate Valve
Gate Valve
Flange Socket
Pipa PVC
Rabber Packing
Rabber Packing
Rabber Packing
Moer + Baut
PEKERJAAN PEMASANGAN BESI, PIPA dan ACCESSORIES
Metode Pelaksanaan
1 Setelah semua bahan telah sampai di gunakan maka kita akan kita lakukan pabrikasi untuk baja Wfnya
2 setelah itu kita rangkai baja tersebut sesuai dengan gambar kerja
3 setelah semua telah selesai barulah kita kirim baja tersebut ke lokasi untuk di pasang sebagai jembatan perlintasan pipa
4 setelah semua baja telah terpasang maka pekerjaan akan kita lanjutkan dengan pemasangan pipa GI dan PVC beserta akcecorisnya
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERLENGKAPAN
Pembuatan Street Box
Dalam pekerjaan pembuatan Stret Box ini di perlukan untuk pipa yang mengalami tekanan hidrolik yang tidak seimbang,misalnya
pada belokan atupun jalur akhir pipa.Gaya gaya ini akan menggesr jaringan pipa dan kedudukan semula oleh karena itu kita tidak
bisa biarkan hal ini terjadi karena juga akan merusak jaringan pipa dan sambungan sambungannya. oleh karena itu gaya gaya
tersebut akan ditahan dengan memasang trush blok agar fiting fiting tidak bergerak.
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok Pekerja membuat cetakan sesuai dengan ukuran pada gambar kerja
2 Menyiapkan tempat adukan beton serta menyiapkankan bahan bahan dan peralatan yang akan di gunakan pada kegiatan ini
3 Berkoordinasi dengan direksi/Pengawas lapangan untuk titik yang diinginkan untuk penempatan street Blok
sekelompok pekerja memulai melakukan pengecoran setelah titik titik yang di kehendaki telah di tetapkan oleh direksi maupun pengawas
4
5 Beton yang kita gunakan menggunakan beton K.175
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN LAIN LAIN
Pek. Cat Besi (2 Lapis Cat Penutup)
Pengecatan akan dilakukan setelah pekerjaan selesai secara keseluruhan, baik pekerjaan beton maupun pekejaan perpipaan dan
pemasangan accessories.
Metode Pelaksanaan
1 membentuk sekelompok kerja yang terdiri dari tukang cat
2 memberikan instruksi kepada pekerja untuk melakukan pengecatan pada pekerjaan yang tercantum dalam gambar
dan spesifikasi tehnis
3 meminta petunjuk direksi tentang warna cat dan merk yang akan di gunakan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pembersihan Lapangan
Setelah semua pekerjaan di anggap selesai 100% maka kita lanjutkan dengan pekerjaan pembersihan lokasi pekerjaan
dari bekas material maupun kotoran lainya ,agar terlihat rapi dan bersih
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok pekerja membersihkan bekas material dan sisa sisa kotoran akibat pekerjaan
2 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
3 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
4 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pengetesan
Untuk ppekerjaan pengetesan ini kita lakukan setelah kita berkoordinasi dengan direksi agar supaya sama sama
mengetahui hasil dari pekerjaan yang telah kita kerjakan
Metode Pelaksanaan
1 kita siapkan peralatan mesin tes untuk melihat apakah air bisa mengalir pada perlintasan pipa tersebut
2 setelah dinyatakan mengalir denga sempurna maka kita akan sambung lagi ke posisi semula
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Metode Kerja
Pekerjaan persiapan, Mobilisasi / demobilisasi Personil dan Peralatan
Sebelum dimulai kegiatan ini kita akan melakukan Mobilisasi untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan,,personil, dan perlengkapan
1 untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan mengikuti semua petunjuk yang ada pada gambar kerja.
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan dengan mengunakan alat pengetar /vibrator, untuk mengeluarkan udara yang
4
terperangkap dalam beton sehingga memadat memenuhi bekisting.
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
pada intinya sistim kerja pada pekerjaan beton hampir sama dengan pekerjaan beton lainnya ,baik dari pembesian ,pembuatan begisting maupun
Beton K. 175
pengecoran ,akan tetapi Untuk beton konstruksi mengunakan beton bermutu K-175 ini kita akan lakukan dengan cara manual.karena mengingat
kebutuhan volume yang tidak terlalu besar.
Metode Pelaksanaan
1 Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
2 Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pada pelaksanaan beton Mutu K.175 pelaksanaanya menggunakan molen sebagai alat untuk mencampur adonan beton ,dan dilakukan dengan
3 menggunakan tenaga manusia
Metode Pelaksanaan
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
3 Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
waktu membuka begesting.
4 Campuran spesi memakai minimal 1PC : 3 PS (jika spec 1PC : 2PS), pasir yang dipakai yaitu pasir beton
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PENGADAAN BESI, PIPA dan ACCESSORIES
Sebelum pekerjaan pemasangan jembatan untuk perlintasan pipa dilakukan, terlebih dahulu kami laksanakan pengadaan Baja WF dan accesories.
Setelah baja WF dan accesories terkirim dari pabrik, kami akan menyimpan dan mengamankan di gudang. dan bila sudah diperlukan untuk di
pasang, baru kemudian akan dikirim dan diantar sampai kelokasi pemasangan. :
adapun bahan yang akan kita adakan pada pekerjaan ini di anataranya :
Pekerjaan Besi Profil 2 WF 250 x 175. 44.1 Bentang 8 m
Besi untuk jeruji pengaman ( Besi L 50.50.5, Besi Beton 12 mm dan klamp pengikat )
Flange Spigot
Pipa GI
Tee GI All Flange
Reducer GI All Flange
Double Air Valve
Bend GI All Flange
Bend GI All Flange
Bend PVC
Gate Valve
Gate Valve
Flange Socket
Pipa PVC
Rabber Packing
Rabber Packing
Rabber Packing
Moer + Baut
PEKERJAAN PEMASANGAN BESI, PIPA dan ACCESSORIES
Metode Pelaksanaan
1 Setelah semua bahan telah sampai di gunakan maka kita akan kita lakukan pabrikasi untuk baja Wfnya
2 setelah itu kita rangkai baja tersebut sesuai dengan gambar kerja
3 setelah semua telah selesai barulah kita kirim baja tersebut ke lokasi untuk di pasang sebagai jembatan perlintasan pipa
4 setelah semua baja telah terpasang maka pekerjaan akan kita lanjutkan dengan pemasangan pipa GI dan PVC beserta akcecorisnya
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERLENGKAPAN
Pembuatan Street Box
Dalam pekerjaan pembuatan Stret Box ini di perlukan untuk pipa yang mengalami tekanan hidrolik yang tidak seimbang,misalnya
pada belokan atupun jalur akhir pipa.Gaya gaya ini akan menggesr jaringan pipa dan kedudukan semula oleh karena itu kita tidak
bisa biarkan hal ini terjadi karena juga akan merusak jaringan pipa dan sambungan sambungannya. oleh karena itu gaya gaya
tersebut akan ditahan dengan memasang trush blok agar fiting fiting tidak bergerak.
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok Pekerja membuat cetakan sesuai dengan ukuran pada gambar kerja
2 Menyiapkan tempat adukan beton serta menyiapkankan bahan bahan dan peralatan yang akan di gunakan pada kegiatan ini
3 Berkoordinasi dengan direksi/Pengawas lapangan untuk titik yang diinginkan untuk penempatan street Blok
4 sekelompok pekerja memulai melakukan pengecoran setelah titik titik yang di kehendaki telah di tetapkan oleh direksi maupun pengawas
5 Beton yang kita gunakan menggunakan beton K.175
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN LAIN LAIN
Pek. Cat Besi (2 Lapis Cat Penutup)
Pengecatan akan dilakukan setelah pekerjaan selesai secara keseluruhan, baik pekerjaan beton maupun pekejaan perpipaan dan
pemasangan accessories.
Metode Pelaksanaan
1 membentuk sekelompok kerja yang terdiri dari tukang cat
2 memberikan instruksi kepada pekerja untuk melakukan pengecatan pada pekerjaan yang tercantum dalam gambar
dan spesifikasi tehnis
3 meminta petunjuk direksi tentang warna cat dan merk yang akan di gunakan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pembersihan Lapangan
Setelah semua pekerjaan di anggap selesai 100% maka kita lanjutkan dengan pekerjaan pembersihan lokasi pekerjaan
dari bekas material maupun kotoran lainya ,agar terlihat rapi dan bersih
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok pekerja membersihkan bekas material dan sisa sisa kotoran akibat pekerjaan
2 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
3 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
4 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pengetesan
Untuk ppekerjaan pengetesan ini kita lakukan setelah kita berkoordinasi dengan direksi agar supaya sama sama
mengetahui hasil dari pekerjaan yang telah kita kerjakan
Metode Pelaksanaan
1 kita siapkan peralatan mesin tes untuk melihat apakah air bisa mengalir pada perlintasan pipa tersebut
2 setelah dinyatakan mengalir denga sempurna maka kita akan sambung lagi ke posisi semula
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Metode Kerja
Pekerjaan persiapan, Mobilisasi / demobilisasi Personil dan Peralatan
Sebelum dimulai kegiatan ini kita akan melakukan Mobilisasi untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan,,personil, dan perlengkapan
1 untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan mengikuti semua petunjuk yang ada pada gambar kerja.
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan dengan mengunakan alat pengetar /vibrator, untuk mengeluarkan udara yang
4
terperangkap dalam beton sehingga memadat memenuhi bekisting.
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
pada intinya sistim kerja pada pekerjaan beton hampir sama dengan pekerjaan beton lainnya ,baik dari pembesian ,pembuatan begisting maupun
Beton K. 175
pengecoran ,akan tetapi Untuk beton konstruksi mengunakan beton bermutu K-175 ini kita akan lakukan dengan cara manual.karena mengingat
kebutuhan volume yang tidak terlalu besar.
Metode Pelaksanaan
1 Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
2 Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pada pelaksanaan beton Mutu K.175 pelaksanaanya menggunakan molen sebagai alat untuk mencampur adonan beton ,dan dilakukan dengan
3 menggunakan tenaga manusia
Metode Pelaksanaan
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
3 Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
waktu membuka begesting.
4 Campuran spesi memakai minimal 1PC : 3 PS (jika spec 1PC : 2PS), pasir yang dipakai yaitu pasir beton
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PENGADAAN BESI, PIPA dan ACCESSORIES
Sebelum pekerjaan pemasangan jembatan untuk perlintasan pipa dilakukan, terlebih dahulu kami laksanakan pengadaan Baja WF dan accesories.
Setelah baja WF dan accesories terkirim dari pabrik, kami akan menyimpan dan mengamankan di gudang. dan bila sudah diperlukan untuk di
pasang, baru kemudian akan dikirim dan diantar sampai kelokasi pemasangan. :
adapun bahan yang akan kita adakan pada pekerjaan ini di anataranya :
Pekerjaan Besi Profil 2 WF 250 x 175. 44.1 Bentang 8 m
Besi untuk jeruji pengaman ( Besi L 50.50.5, Besi Beton 12 mm dan klamp pengikat )
Flange Spigot
Pipa GI
Tee GI All Flange
Reducer GI All Flange
Double Air Valve
Bend GI All Flange
Bend GI All Flange
Bend PVC
Gate Valve
Gate Valve
Flange Socket
Pipa PVC
Rabber Packing
Rabber Packing
Rabber Packing
Moer + Baut
PEKERJAAN PEMASANGAN BESI, PIPA dan ACCESSORIES
Metode Pelaksanaan
1 Setelah semua bahan telah sampai di gunakan maka kita akan kita lakukan pabrikasi untuk baja Wfnya
2 setelah itu kita rangkai baja tersebut sesuai dengan gambar kerja
3 setelah semua telah selesai barulah kita kirim baja tersebut ke lokasi untuk di pasang sebagai jembatan perlintasan pipa
4 setelah semua baja telah terpasang maka pekerjaan akan kita lanjutkan dengan pemasangan pipa GI dan PVC beserta akcecorisnya
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERLENGKAPAN
Pembuatan Street Box
Dalam pekerjaan pembuatan Stret Box ini di perlukan untuk pipa yang mengalami tekanan hidrolik yang tidak seimbang,misalnya
pada belokan atupun jalur akhir pipa.Gaya gaya ini akan menggesr jaringan pipa dan kedudukan semula oleh karena itu kita tidak
bisa biarkan hal ini terjadi karena juga akan merusak jaringan pipa dan sambungan sambungannya. oleh karena itu gaya gaya
tersebut akan ditahan dengan memasang trush blok agar fiting fiting tidak bergerak.
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok Pekerja membuat cetakan sesuai dengan ukuran pada gambar kerja
2 Menyiapkan tempat adukan beton serta menyiapkankan bahan bahan dan peralatan yang akan di gunakan pada kegiatan ini
3 Berkoordinasi dengan direksi/Pengawas lapangan untuk titik yang diinginkan untuk penempatan street Blok
4 sekelompok pekerja memulai melakukan pengecoran setelah titik titik yang di kehendaki telah di tetapkan oleh direksi maupun pengawas
5 Beton yang kita gunakan menggunakan beton K.175
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN LAIN LAIN
Pek. Cat Besi (2 Lapis Cat Penutup)
Pengecatan akan dilakukan setelah pekerjaan selesai secara keseluruhan, baik pekerjaan beton maupun pekejaan perpipaan dan
pemasangan accessories.
Metode Pelaksanaan
1 membentuk sekelompok kerja yang terdiri dari tukang cat
2 memberikan instruksi kepada pekerja untuk melakukan pengecatan pada pekerjaan yang tercantum dalam gambar
dan spesifikasi tehnis
3 meminta petunjuk direksi tentang warna cat dan merk yang akan di gunakan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pembersihan Lapangan
Setelah semua pekerjaan di anggap selesai 100% maka kita lanjutkan dengan pekerjaan pembersihan lokasi pekerjaan
dari bekas material maupun kotoran lainya ,agar terlihat rapi dan bersih
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok pekerja membersihkan bekas material dan sisa sisa kotoran akibat pekerjaan
2 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
3 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
4 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pengetesan
Untuk ppekerjaan pengetesan ini kita lakukan setelah kita berkoordinasi dengan direksi agar supaya sama sama
mengetahui hasil dari pekerjaan yang telah kita kerjakan
Metode Pelaksanaan
1 kita siapkan peralatan mesin tes untuk melihat apakah air bisa mengalir pada perlintasan pipa tersebut
2 setelah dinyatakan mengalir denga sempurna maka kita akan sambung lagi ke posisi semula
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Metode Kerja
Pekerjaan persiapan, Mobilisasi / demobilisasi Personil dan Peralatan
Sebelum dimulai kegiatan ini kita akan melakukan Mobilisasi untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan,,personil, dan perlengkapan
1 untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan mengikuti semua petunjuk yang ada pada gambar kerja.
Gambar Kerja, Dokumentasi dan Administrasi Proyek
1 Buku ukur
2 Perhitungan Pengukuran
3 Gambar Shop Drawing
4 Perhitungan MC. 0
5 Back Up Data untuk perhitungan MC. 0
6 Buku Harian
7 Buku Ditreksi berisi buku perintah dan teguran direksi
8 Buku Tamu
9 Laporan Harian ( Melaporkan a. Keadaan Cuaca b. jumlah Tenaga, c jumlah Bahan yang dipakai dan jumlah Peralatan yang digunakan
pada hari itu )
10 Laporan Mingguan ( Melaporkan kemajuan Fisik Pekerjaan )
11 Laporan Bulanan ( melaporkan Kemajuan fisik dan jumlah uang yang akan di serap )
12 Asbuilt Drawing
PEKERJAAN TANAH
Galian tanah untuk pondasi jembatan, thust block dan galian pipa
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah dengan jenis tanah asalnya, memengingat kebutuhan galian tidak terlalu besar
volumenya maka pada pelaksanaannya dengan menggunakan tenaga manusia, khususnya untuk pengalian pipa dengan diameter besar kita akan
mengunakan alat berat untuk merapikan kita menggunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1. Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2. Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3. Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4. Untuk galian pondasi jembatan,Trush Blok dan pipa kita lakukan dengan mengunakan menggunakan tenaga manusia dengan mengacu
garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5 Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
6 Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan dengan mengunakan alat pengetar /vibrator, untuk mengeluarkan udara yang
4
terperangkap dalam beton sehingga memadat memenuhi bekisting.
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
pada intinya sistim kerja pada pekerjaan beton hampir sama dengan pekerjaan beton lainnya ,baik dari pembesian ,pembuatan begisting maupun
Beton K. 175
pengecoran ,akan tetapi Untuk beton konstruksi mengunakan beton bermutu K-175 ini kita akan lakukan dengan cara manual.karena mengingat
kebutuhan volume yang tidak terlalu besar.
Metode Pelaksanaan
1 Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
2 Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pada pelaksanaan beton Mutu K.175 pelaksanaanya menggunakan molen sebagai alat untuk mencampur adonan beton ,dan dilakukan dengan
3 menggunakan tenaga manusia
Setelah baja WF dan accesories terkirim dari pabrik, kami akan menyimpan dan mengamankan di gudang. dan bila sudah diperlukan untuk di
pasang, baru kemudian akan dikirim dan diantar sampai kelokasi pemasangan. :
adapun bahan yang akan kita adakan pada pekerjaan ini di anataranya :
Pekerjaan Besi Profil 2 WF 250 x 175. 44.1 Bentang 8 m
Besi untuk jeruji pengaman ( Besi L 50.50.5, Besi Beton 12 mm dan klamp pengikat )
Flange Spigot
Pipa GI
Tee GI All Flange
Reducer GI All Flange
Double Air Valve
Bend GI All Flange
Bend GI All Flange
Bend PVC
Gate Valve
Gate Valve
Flange Socket
Pipa PVC
Rabber Packing
Rabber Packing
Rabber Packing
Moer + Baut
PEKERJAAN PEMASANGAN BESI, PIPA dan ACCESSORIES
Metode Pelaksanaan
1 Setelah semua bahan telah sampai di gunakan maka kita akan kita lakukan pabrikasi untuk baja Wfnya
2 setelah itu kita rangkai baja tersebut sesuai dengan gambar kerja
3 setelah semua telah selesai barulah kita kirim baja tersebut ke lokasi untuk di pasang sebagai jembatan perlintasan pipa
4 setelah semua baja telah terpasang maka pekerjaan akan kita lanjutkan dengan pemasangan pipa GI dan PVC beserta akcecorisnya
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERLENGKAPAN
Pembuatan Street Box
Dalam pekerjaan pembuatan Stret Box ini di perlukan untuk pipa yang mengalami tekanan hidrolik yang tidak seimbang,misalnya
pada belokan atupun jalur akhir pipa.Gaya gaya ini akan menggesr jaringan pipa dan kedudukan semula oleh karena itu kita tidak
bisa biarkan hal ini terjadi karena juga akan merusak jaringan pipa dan sambungan sambungannya. oleh karena itu gaya gaya
tersebut akan ditahan dengan memasang trush blok agar fiting fiting tidak bergerak.
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok Pekerja membuat cetakan sesuai dengan ukuran pada gambar kerja
2 Menyiapkan tempat adukan beton serta menyiapkankan bahan bahan dan peralatan yang akan di gunakan pada kegiatan ini
3 Berkoordinasi dengan direksi/Pengawas lapangan untuk titik yang diinginkan untuk penempatan street Blok
4 sekelompok pekerja memulai melakukan pengecoran setelah titik titik yang di kehendaki telah di tetapkan oleh direksi maupun pengawas
5 Beton yang kita gunakan menggunakan beton K.175
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN LAIN LAIN
Pek. Cat Besi (2 Lapis Cat Penutup)
Pengecatan akan dilakukan setelah pekerjaan selesai secara keseluruhan, baik pekerjaan beton maupun pekejaan perpipaan dan
pemasangan accessories.
Pengecatan akan dilakukan setelah pekerjaan selesai secara keseluruhan, baik pekerjaan beton maupun pekejaan perpipaan dan
pemasangan accessories.
Metode Pelaksanaan
1 membentuk sekelompok kerja yang terdiri dari tukang cat
2 memberikan instruksi kepada pekerja untuk melakukan pengecatan pada pekerjaan yang tercantum dalam gambar
dan spesifikasi tehnis
3 meminta petunjuk direksi tentang warna cat dan merk yang akan di gunakan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pembersihan Lapangan
Setelah semua pekerjaan di anggap selesai 100% maka kita lanjutkan dengan pekerjaan pembersihan lokasi pekerjaan
dari bekas material maupun kotoran lainya ,agar terlihat rapi dan bersih
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok pekerja membersihkan bekas material dan sisa sisa kotoran akibat pekerjaan
2 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
3 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
4 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pengetesan
Untuk ppekerjaan pengetesan ini kita lakukan setelah kita berkoordinasi dengan direksi agar supaya sama sama
mengetahui hasil dari pekerjaan yang telah kita kerjakan
Metode Pelaksanaan
1 kita siapkan peralatan mesin tes untuk melihat apakah air bisa mengalir pada perlintasan pipa tersebut
2 setelah dinyatakan mengalir denga sempurna maka kita akan sambung lagi ke posisi semula
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Metode Kerja
Pekerjaan persiapan, Mobilisasi / demobilisasi Personil dan Peralatan
Sebelum dimulai kegiatan ini kita akan melakukan Mobilisasi untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan,,personil, dan perlengkapan
1 untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan mengikuti semua petunjuk yang ada pada gambar kerja.
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan dengan mengunakan alat pengetar /vibrator, untuk mengeluarkan udara yang
4
terperangkap dalam beton sehingga memadat memenuhi bekisting.
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
pada intinya sistim kerja pada pekerjaan beton hampir sama dengan pekerjaan beton lainnya ,baik dari pembesian ,pembuatan begisting maupun
Beton K. 175
pengecoran ,akan tetapi Untuk beton konstruksi mengunakan beton bermutu K-175 ini kita akan lakukan dengan cara manual.karena mengingat
kebutuhan volume yang tidak terlalu besar.
Metode Pelaksanaan
1 Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
2 Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pada pelaksanaan beton Mutu K.175 pelaksanaanya menggunakan molen sebagai alat untuk mencampur adonan beton ,dan dilakukan dengan
3 menggunakan tenaga manusia
Metode Pelaksanaan
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
3 Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
waktu membuka begesting.
4 Campuran spesi memakai minimal 1PC : 3 PS (jika spec 1PC : 2PS), pasir yang dipakai yaitu pasir beton
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PENGADAAN BESI, PIPA dan ACCESSORIES
Sebelum pekerjaan pemasangan jembatan untuk perlintasan pipa dilakukan, terlebih dahulu kami laksanakan pengadaan Baja WF dan accesories.
Setelah baja WF dan accesories terkirim dari pabrik, kami akan menyimpan dan mengamankan di gudang. dan bila sudah diperlukan untuk di
pasang, baru kemudian akan dikirim dan diantar sampai kelokasi pemasangan. :
Sebelum pekerjaan pemasangan jembatan untuk perlintasan pipa dilakukan, terlebih dahulu kami laksanakan pengadaan Baja WF dan accesories.
Setelah baja WF dan accesories terkirim dari pabrik, kami akan menyimpan dan mengamankan di gudang. dan bila sudah diperlukan untuk di
pasang, baru kemudian akan dikirim dan diantar sampai kelokasi pemasangan. :
adapun bahan yang akan kita adakan pada pekerjaan ini di anataranya :
Pekerjaan Besi Profil 2 WF 250 x 175. 44.1 Bentang 8 m
Besi untuk jeruji pengaman ( Besi L 50.50.5, Besi Beton 12 mm dan klamp pengikat )
Flange Spigot
Pipa GI
Tee GI All Flange
Reducer GI All Flange
Double Air Valve
Bend GI All Flange
Bend GI All Flange
Bend PVC
Gate Valve
Gate Valve
Flange Socket
Pipa PVC
Rabber Packing
Rabber Packing
Rabber Packing
Moer + Baut
PEKERJAAN PEMASANGAN BESI, PIPA dan ACCESSORIES
Metode Pelaksanaan
1 Setelah semua bahan telah sampai di gunakan maka kita akan kita lakukan pabrikasi untuk baja Wfnya
2 setelah itu kita rangkai baja tersebut sesuai dengan gambar kerja
3 setelah semua telah selesai barulah kita kirim baja tersebut ke lokasi untuk di pasang sebagai jembatan perlintasan pipa
4 setelah semua baja telah terpasang maka pekerjaan akan kita lanjutkan dengan pemasangan pipa GI dan PVC beserta akcecorisnya
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERLENGKAPAN
Pembuatan Street Box
Dalam pekerjaan pembuatan Stret Box ini di perlukan untuk pipa yang mengalami tekanan hidrolik yang tidak seimbang,misalnya
pada belokan atupun jalur akhir pipa.Gaya gaya ini akan menggesr jaringan pipa dan kedudukan semula oleh karena itu kita tidak
bisa biarkan hal ini terjadi karena juga akan merusak jaringan pipa dan sambungan sambungannya. oleh karena itu gaya gaya
tersebut akan ditahan dengan memasang trush blok agar fiting fiting tidak bergerak.
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok Pekerja membuat cetakan sesuai dengan ukuran pada gambar kerja
2 Menyiapkan tempat adukan beton serta menyiapkankan bahan bahan dan peralatan yang akan di gunakan pada kegiatan ini
3 Berkoordinasi dengan direksi/Pengawas lapangan untuk titik yang diinginkan untuk penempatan street Blok
4 sekelompok pekerja memulai melakukan pengecoran setelah titik titik yang di kehendaki telah di tetapkan oleh direksi maupun pengawas
5 Beton yang kita gunakan menggunakan beton K.175
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN LAIN LAIN
Pek. Cat Besi (2 Lapis Cat Penutup)
Pengecatan akan dilakukan setelah pekerjaan selesai secara keseluruhan, baik pekerjaan beton maupun pekejaan perpipaan dan
pemasangan accessories.
Metode Pelaksanaan
1 membentuk sekelompok kerja yang terdiri dari tukang cat
2 memberikan instruksi kepada pekerja untuk melakukan pengecatan pada pekerjaan yang tercantum dalam gambar
dan spesifikasi tehnis
3 meminta petunjuk direksi tentang warna cat dan merk yang akan di gunakan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pembersihan Lapangan
Setelah semua pekerjaan di anggap selesai 100% maka kita lanjutkan dengan pekerjaan pembersihan lokasi pekerjaan
dari bekas material maupun kotoran lainya ,agar terlihat rapi dan bersih
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok pekerja membersihkan bekas material dan sisa sisa kotoran akibat pekerjaan
2 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
3 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
4 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pengetesan
Untuk ppekerjaan pengetesan ini kita lakukan setelah kita berkoordinasi dengan direksi agar supaya sama sama
mengetahui hasil dari pekerjaan yang telah kita kerjakan
Metode Pelaksanaan
1 kita siapkan peralatan mesin tes untuk melihat apakah air bisa mengalir pada perlintasan pipa tersebut
2 setelah dinyatakan mengalir denga sempurna maka kita akan sambung lagi ke posisi semula
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Metode Kerja
Pekerjaan persiapan, Mobilisasi / demobilisasi Personil dan Peralatan
Sebelum dimulai kegiatan ini kita akan melakukan Mobilisasi untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan,,personil, dan perlengkapan
1 untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan mengikuti semua petunjuk yang ada pada gambar kerja.
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
7 rencanakan tempat perletakkan perancah sebagai acuan pondasi serta pembesian agar kita bisa mengatur letak pemompaan air keluar
8 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Urugan Pasir
Urugan pasir dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah
terlihat rapi,rata dan padat, pada pelaksanaanya dilakukan dengan mengunakan tenaga manusia .
Methode Pelaksanaan :
1. sekelompok pekerja menghampar pasir ke dasar galian lalu kemudian di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis
ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
sekelompok pekerja menghampar pasir ke dasar galian lalu kemudian di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis
ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
2. Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
menggunakan tenaga manusia dan sekaligus dirapikan sesuai bentuk sumula,untuk memperoleh hasil secara maksimal tebal setiap lapis timbunan
kita buat 15 cm lalu kemudian kita padatkan dengan menggunakan alat pemadat.
Methode Pelaksanaan :
1. Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2. Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3. Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4. sekelompok orang menghampar timbunan bekas galian sekaligus merapikan timbunan dari hasil galian kemudian dipadatkan
menggunakan alat pemadat dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5 Selama pemadatan Sekelompok pekerja meratakan juga merapikan tepi hamparan .
6. Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
Methode Pelaksanaan :
1 Permintaan
Sekelompokpersetujuan untuk melakukan
pekerja membuat pekerjaan
adonan beton dengankepada Direksi.
mutu K.125 dan untuk pekerja lain menghampar hasil campuran beton ke lantai kerja
2 sambil di ratakan dengan ketebalan 10 cm
3 Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Beton K. 225
Semua pekerjaan konstruksi pondasi jembatan mengunakan mutu beton K -225 dan
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix.
Methode Pelaksanaan :
1 Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
2 Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
3 floor, jika volume pengecoran kecil digunakan cara pengecoran langsung dari truk mixer. Pada volume pengecoran yang besar akan efektif
menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan dengan mengunakan alat pengetar /vibrator, untuk mengeluarkan udara yang
4
terperangkap dalam beton sehingga memadat memenuhi bekisting.
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Beton K. 175
pada intinya sistim kerja pada pekerjaan beton hampir sama dengan pekerjaan beton lainnya ,baik dari pembesian ,pembuatan begisting maupun
pengecoran ,akan tetapi Untuk beton konstruksi mengunakan beton bermutu K-175 ini kita akan lakukan dengan cara manual.karena mengingat
kebutuhan volume yang tidak terlalu besar.
Metode Pelaksanaan
1 Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
2 Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pada pelaksanaan beton Mutu K.175 pelaksanaanya menggunakan molen sebagai alat untuk mencampur adonan beton ,dan dilakukan dengan
3 menggunakan tenaga manusia
Setelah baja WF dan accesories terkirim dari pabrik, kami akan menyimpan dan mengamankan di gudang. dan bila sudah diperlukan untuk di
pasang, baru kemudian akan dikirim dan diantar sampai kelokasi pemasangan. :
adapun bahan yang akan kita adakan pada pekerjaan ini di anataranya :
Pekerjaan Besi Profil 2 WF 250 x 175. 44.1 Bentang 8 m
Besi untuk jeruji pengaman ( Besi L 50.50.5, Besi Beton 12 mm dan klamp pengikat )
Flange Spigot
Pipa GI
Tee GI All Flange
Reducer GI All Flange
Double Air Valve
Bend GI All Flange
Bend GI All Flange
Bend PVC
Gate Valve
Gate Valve
Flange Socket
Pipa PVC
Rabber Packing
Rabber Packing
Rabber Packing
Moer + Baut
PEKERJAAN PEMASANGAN BESI, PIPA dan ACCESSORIES
Metode Pelaksanaan
1 Setelah semua bahan telah sampai di gunakan maka kita akan kita lakukan pabrikasi untuk baja Wfnya
2 setelah itu kita rangkai baja tersebut sesuai dengan gambar kerja
3 setelah semua telah selesai barulah kita kirim baja tersebut ke lokasi untuk di pasang sebagai jembatan perlintasan pipa
4 setelah semua baja telah terpasang maka pekerjaan akan kita lanjutkan dengan pemasangan pipa GI dan PVC beserta akcecorisnya
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERLENGKAPAN
Pembuatan Street Box
Dalam pekerjaan pembuatan Stret Box ini di perlukan untuk pipa yang mengalami tekanan hidrolik yang tidak seimbang,misalnya
pada belokan atupun jalur akhir pipa.Gaya gaya ini akan menggesr jaringan pipa dan kedudukan semula oleh karena itu kita tidak
bisa biarkan hal ini terjadi karena juga akan merusak jaringan pipa dan sambungan sambungannya. oleh karena itu gaya gaya
tersebut akan ditahan dengan memasang trush blok agar fiting fiting tidak bergerak.
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok Pekerja membuat cetakan sesuai dengan ukuran pada gambar kerja
2 Menyiapkan tempat adukan beton serta menyiapkankan bahan bahan dan peralatan yang akan di gunakan pada kegiatan ini
3 Berkoordinasi dengan direksi/Pengawas lapangan untuk titik yang diinginkan untuk penempatan street Blok
4 sekelompok pekerja memulai melakukan pengecoran setelah titik titik yang di kehendaki telah di tetapkan oleh direksi maupun pengawas
5 Beton yang kita gunakan menggunakan beton K.175
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN LAIN LAIN
Pek. Cat Besi (2 Lapis Cat Penutup)
Pengecatan akan dilakukan setelah pekerjaan selesai secara keseluruhan, baik pekerjaan beton maupun pekejaan perpipaan dan
pemasangan accessories.
Metode Pelaksanaan
1 membentuk sekelompok kerja yang terdiri dari tukang cat
2 memberikan instruksi kepada pekerja untuk melakukan pengecatan pada pekerjaan yang tercantum dalam gambar
dan spesifikasi tehnis
3 meminta petunjuk direksi tentang warna cat dan merk yang akan di gunakan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pembersihan Lapangan
Setelah semua pekerjaan di anggap selesai 100% maka kita lanjutkan dengan pekerjaan pembersihan lokasi pekerjaan
dari bekas material maupun kotoran lainya ,agar terlihat rapi dan bersih
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok pekerja membersihkan bekas material dan sisa sisa kotoran akibat pekerjaan
2 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
3 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
4 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pengetesan
Untuk ppekerjaan pengetesan ini kita lakukan setelah kita berkoordinasi dengan direksi agar supaya sama sama
mengetahui hasil dari pekerjaan yang telah kita kerjakan
Metode Pelaksanaan
1 kita siapkan peralatan mesin tes untuk melihat apakah air bisa mengalir pada perlintasan pipa tersebut
2 setelah dinyatakan mengalir denga sempurna maka kita akan sambung lagi ke posisi semula
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Metode Kerja
Pekerjaan persiapan, Mobilisasi / demobilisasi Personil dan Peralatan
Sebelum dimulai kegiatan ini kita akan melakukan Mobilisasi untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan,,personil, dan perlengkapan
1 untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan mengikuti semua petunjuk yang ada pada gambar kerja.
Gambar Kerja, Dokumentasi dan Administrasi Proyek
1 Buku ukur
2 Perhitungan Pengukuran
3 Gambar Shop Drawing
4 Perhitungan MC. 0
5 Back Up Data untuk perhitungan MC. 0
6 Buku Harian
7 Buku Ditreksi berisi buku perintah dan teguran direksi
8 Buku Tamu
9 Laporan Harian ( Melaporkan a. Keadaan Cuaca b. jumlah Tenaga, c jumlah Bahan yang dipakai dan jumlah Peralatan yang digunakan
pada hari itu )
10 Laporan Mingguan ( Melaporkan kemajuan Fisik Pekerjaan )
11 Laporan Bulanan ( melaporkan Kemajuan fisik dan jumlah uang yang akan di serap )
12 Asbuilt Drawing
PEKERJAAN TANAH
Galian tanah untuk pondasi jembatan, thust block dan galian pipa
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah dengan jenis tanah asalnya, memengingat kebutuhan galian tidak terlalu besar
volumenya maka pada pelaksanaannya dengan menggunakan tenaga manusia, khususnya untuk pengalian pipa dengan diameter besar kita akan
mengunakan alat berat untuk merapikan kita menggunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1. Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2. Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3. Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4. Untuk galian pondasi jembatan,Trush Blok dan pipa kita lakukan dengan mengunakan menggunakan tenaga manusia dengan mengacu
garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5 Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
6 Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan dengan mengunakan alat pengetar /vibrator, untuk mengeluarkan udara yang
4
terperangkap dalam beton sehingga memadat memenuhi bekisting.
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Beton K. 175
pada intinya sistim kerja pada pekerjaan beton hampir sama dengan pekerjaan beton lainnya ,baik dari pembesian ,pembuatan begisting maupun
pengecoran ,akan tetapi Untuk beton konstruksi mengunakan beton bermutu K-175 ini kita akan lakukan dengan cara manual.karena mengingat
kebutuhan volume yang tidak terlalu besar.
Metode Pelaksanaan
1 Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
2 Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pada pelaksanaan beton Mutu K.175 pelaksanaanya menggunakan molen sebagai alat untuk mencampur adonan beton ,dan dilakukan dengan
3 menggunakan tenaga manusia
Metode Pelaksanaan
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
3 Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
waktu membuka begesting.
4 Campuran spesi memakai minimal 1PC : 3 PS (jika spec 1PC : 2PS), pasir yang dipakai yaitu pasir beton
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PENGADAAN BESI, PIPA dan ACCESSORIES
Sebelum pekerjaan pemasangan jembatan untuk perlintasan pipa dilakukan, terlebih dahulu kami laksanakan pengadaan Baja WF dan accesories.
Setelah baja WF dan accesories terkirim dari pabrik, kami akan menyimpan dan mengamankan di gudang. dan bila sudah diperlukan untuk di
pasang, baru kemudian akan dikirim dan diantar sampai kelokasi pemasangan. :
adapun bahan yang akan kita adakan pada pekerjaan ini di anataranya :
Pekerjaan Besi Profil 2 WF 250 x 175. 44.1 Bentang 8 m
Besi untuk jeruji pengaman ( Besi L 50.50.5, Besi Beton 12 mm dan klamp pengikat )
Flange Spigot
Pipa GI
Tee GI All Flange
Reducer GI All Flange
Double Air Valve
Bend GI All Flange
Bend GI All Flange
Bend PVC
Gate Valve
Gate Valve
Flange Socket
Pipa PVC
Rabber Packing
Rabber Packing
Rabber Packing
Moer + Baut
PEKERJAAN PEMASANGAN BESI, PIPA dan ACCESSORIES
Metode Pelaksanaan
1 Setelah semua bahan telah sampai di gunakan maka kita akan kita lakukan pabrikasi untuk baja Wfnya
2 setelah itu kita rangkai baja tersebut sesuai dengan gambar kerja
3 setelah semua telah selesai barulah kita kirim baja tersebut ke lokasi untuk di pasang sebagai jembatan perlintasan pipa
4 setelah semua baja telah terpasang maka pekerjaan akan kita lanjutkan dengan pemasangan pipa GI dan PVC beserta akcecorisnya
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERLENGKAPAN
Pembuatan Street Box
Dalam pekerjaan pembuatan Stret Box ini di perlukan untuk pipa yang mengalami tekanan hidrolik yang tidak seimbang,misalnya
pada belokan atupun jalur akhir pipa.Gaya gaya ini akan menggesr jaringan pipa dan kedudukan semula oleh karena itu kita tidak
bisa biarkan hal ini terjadi karena juga akan merusak jaringan pipa dan sambungan sambungannya. oleh karena itu gaya gaya
tersebut akan ditahan dengan memasang trush blok agar fiting fiting tidak bergerak.
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok Pekerja membuat cetakan sesuai dengan ukuran pada gambar kerja
2 Menyiapkan tempat adukan beton serta menyiapkankan bahan bahan dan peralatan yang akan di gunakan pada kegiatan ini
3 Berkoordinasi dengan direksi/Pengawas lapangan untuk titik yang diinginkan untuk penempatan street Blok
4 sekelompok pekerja memulai melakukan pengecoran setelah titik titik yang di kehendaki telah di tetapkan oleh direksi maupun pengawas
5 Beton yang kita gunakan menggunakan beton K.175
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN LAIN LAIN
Pek. Cat Besi (2 Lapis Cat Penutup)
Pengecatan akan dilakukan setelah pekerjaan selesai secara keseluruhan, baik pekerjaan beton maupun pekejaan perpipaan dan
pemasangan accessories.
Metode Pelaksanaan
1 membentuk sekelompok kerja yang terdiri dari tukang cat
2 memberikan instruksi kepada pekerja untuk melakukan pengecatan pada pekerjaan yang tercantum dalam gambar
dan spesifikasi tehnis
3 meminta petunjuk direksi tentang warna cat dan merk yang akan di gunakan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pembersihan Lapangan
Setelah semua pekerjaan di anggap selesai 100% maka kita lanjutkan dengan pekerjaan pembersihan lokasi pekerjaan
dari bekas material maupun kotoran lainya ,agar terlihat rapi dan bersih
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok pekerja membersihkan bekas material dan sisa sisa kotoran akibat pekerjaan
2 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
3 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
4 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pengetesan
Untuk ppekerjaan pengetesan ini kita lakukan setelah kita berkoordinasi dengan direksi agar supaya sama sama
mengetahui hasil dari pekerjaan yang telah kita kerjakan
Metode Pelaksanaan
1 kita siapkan peralatan mesin tes untuk melihat apakah air bisa mengalir pada perlintasan pipa tersebut
2 setelah dinyatakan mengalir denga sempurna maka kita akan sambung lagi ke posisi semula
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Metode Kerja
Pekerjaan persiapan, Mobilisasi / demobilisasi Personil dan Peralatan
Sebelum dimulai kegiatan ini kita akan melakukan Mobilisasi untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan,,personil, dan perlengkapan
1 untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan mengikuti semua petunjuk yang ada pada gambar kerja.
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan dengan mengunakan alat pengetar /vibrator, untuk mengeluarkan udara yang
4
terperangkap dalam beton sehingga memadat memenuhi bekisting.
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
pada intinya sistim kerja pada pekerjaan beton hampir sama dengan pekerjaan beton lainnya ,baik dari pembesian ,pembuatan begisting maupun
Beton K. 175
pengecoran ,akan tetapi Untuk beton konstruksi mengunakan beton bermutu K-175 ini kita akan lakukan dengan cara manual.karena mengingat
kebutuhan volume yang tidak terlalu besar.
Metode Pelaksanaan
1 Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
2 Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pada pelaksanaan beton Mutu K.175 pelaksanaanya menggunakan molen sebagai alat untuk mencampur adonan beton ,dan dilakukan dengan
3 menggunakan tenaga manusia
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Plesteran 1 : 2
Pekerjaan plesteran ini kami lakukan setelah pekerjaan beton telah selesai dilaksanakan,yang fungsinya untuk menghaluskan permukaan beton agar
terlihat rata dan rapi
Metode Pelaksanaan
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
3 Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
waktu membuka begesting.
4 Campuran spesi memakai minimal 1PC : 3 PS (jika spec 1PC : 2PS), pasir yang dipakai yaitu pasir beton
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PENGADAAN BESI, PIPA dan ACCESSORIES
Sebelum pekerjaan pemasangan jembatan untuk perlintasan pipa dilakukan, terlebih dahulu kami laksanakan pengadaan Baja WF dan accesories.
Setelah baja WF dan accesories terkirim dari pabrik, kami akan menyimpan dan mengamankan di gudang. dan bila sudah diperlukan untuk di
pasang, baru kemudian akan dikirim dan diantar sampai kelokasi pemasangan. :
adapun bahan yang akan kita adakan pada pekerjaan ini di anataranya :
Pekerjaan Besi Profil 2 WF 250 x 175. 44.1 Bentang 8 m
Besi untuk jeruji pengaman ( Besi L 50.50.5, Besi Beton 12 mm dan klamp pengikat )
Flange Spigot
Pipa GI
Tee GI All Flange
Reducer GI All Flange
Double Air Valve
Bend GI All Flange
Bend GI All Flange
Bend PVC
Gate Valve
Gate Valve
Flange Socket
Pipa PVC
Rabber Packing
Rabber Packing
Rabber Packing
Moer + Baut
PEKERJAAN PEMASANGAN BESI, PIPA dan ACCESSORIES
Metode Pelaksanaan
1 Setelah semua bahan telah sampai di gunakan maka kita akan kita lakukan pabrikasi untuk baja Wfnya
2 setelah itu kita rangkai baja tersebut sesuai dengan gambar kerja
3 setelah semua telah selesai barulah kita kirim baja tersebut ke lokasi untuk di pasang sebagai jembatan perlintasan pipa
4 setelah semua baja telah terpasang maka pekerjaan akan kita lanjutkan dengan pemasangan pipa GI dan PVC beserta akcecorisnya
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERLENGKAPAN
Pembuatan Street Box
Dalam pekerjaan pembuatan Stret Box ini di perlukan untuk pipa yang mengalami tekanan hidrolik yang tidak seimbang,misalnya
pada belokan atupun jalur akhir pipa.Gaya gaya ini akan menggesr jaringan pipa dan kedudukan semula oleh karena itu kita tidak
bisa biarkan hal ini terjadi karena juga akan merusak jaringan pipa dan sambungan sambungannya. oleh karena itu gaya gaya
tersebut akan ditahan dengan memasang trush blok agar fiting fiting tidak bergerak.
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok Pekerja membuat cetakan sesuai dengan ukuran pada gambar kerja
2 Menyiapkan tempat adukan beton serta menyiapkankan bahan bahan dan peralatan yang akan di gunakan pada kegiatan ini
3 Berkoordinasi dengan direksi/Pengawas lapangan untuk titik yang diinginkan untuk penempatan street Blok
4 sekelompok pekerja memulai melakukan pengecoran setelah titik titik yang di kehendaki telah di tetapkan oleh direksi maupun pengawas
5 Beton yang kita gunakan menggunakan beton K.175
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN LAIN LAIN
Pek. Cat Besi (2 Lapis Cat Penutup)
Pengecatan akan dilakukan setelah pekerjaan selesai secara keseluruhan, baik pekerjaan beton maupun pekejaan perpipaan dan
pemasangan accessories.
Metode Pelaksanaan
1 membentuk sekelompok kerja yang terdiri dari tukang cat
2 memberikan instruksi kepada pekerja untuk melakukan pengecatan pada pekerjaan yang tercantum dalam gambar
dan spesifikasi tehnis
3 meminta petunjuk direksi tentang warna cat dan merk yang akan di gunakan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pembersihan Lapangan
Setelah semua pekerjaan di anggap selesai 100% maka kita lanjutkan dengan pekerjaan pembersihan lokasi pekerjaan
dari bekas material maupun kotoran lainya ,agar terlihat rapi dan bersih
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok pekerja membersihkan bekas material dan sisa sisa kotoran akibat pekerjaan
2 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
3 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
4 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pengetesan
Untuk ppekerjaan pengetesan ini kita lakukan setelah kita berkoordinasi dengan direksi agar supaya sama sama
mengetahui hasil dari pekerjaan yang telah kita kerjakan
Metode Pelaksanaan
1 kita siapkan peralatan mesin tes untuk melihat apakah air bisa mengalir pada perlintasan pipa tersebut
2 setelah dinyatakan mengalir denga sempurna maka kita akan sambung lagi ke posisi semula
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Metode Kerja
Pekerjaan persiapan, Mobilisasi / demobilisasi Personil dan Peralatan
Sebelum dimulai kegiatan ini kita akan melakukan Mobilisasi untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan,,personil, dan perlengkapan
1 untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan mengikuti semua petunjuk yang ada pada gambar kerja.
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
Methode Pelaksanaan :
1 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
Sekelompok pekerja membuat adonan beton dengan mutu K.125 dan untuk pekerja lain menghampar hasil campuran beton ke lantai kerja
2 sambil di ratakan dengan ketebalan 10 cm
3 Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Beton K. 225
Semua pekerjaan konstruksi pondasi jembatan mengunakan mutu beton K -225 dan
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix.
Methode Pelaksanaan :
1 Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
2 Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
3 floor, jika volume pengecoran kecil digunakan cara pengecoran langsung dari truk mixer. Pada volume pengecoran yang besar akan efektif
menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan dengan mengunakan alat pengetar /vibrator, untuk mengeluarkan udara yang
4
terperangkap dalam beton sehingga memadat memenuhi bekisting.
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Beton K. 175
pada intinya sistim kerja pada pekerjaan beton hampir sama dengan pekerjaan beton lainnya ,baik dari pembesian ,pembuatan begisting maupun
pengecoran ,akan tetapi Untuk beton konstruksi mengunakan beton bermutu K-175 ini kita akan lakukan dengan cara manual.karena mengingat
kebutuhan volume yang tidak terlalu besar.
Metode Pelaksanaan
1 Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
2 Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pada pelaksanaan beton Mutu K.175 pelaksanaanya menggunakan molen sebagai alat untuk mencampur adonan beton ,dan dilakukan dengan
3 menggunakan tenaga manusia
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Plesteran 1 : 2
Pekerjaan plesteran ini kami lakukan setelah pekerjaan beton telah selesai dilaksanakan,yang fungsinya untuk menghaluskan permukaan beton agar
terlihat rata dan rapi
Metode Pelaksanaan
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
3 Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
waktu membuka begesting.
4 Campuran spesi memakai minimal 1PC : 3 PS (jika spec 1PC : 2PS), pasir yang dipakai yaitu pasir beton
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PENGADAAN BESI, PIPA dan ACCESSORIES
Sebelum pekerjaan pemasangan jembatan untuk perlintasan pipa dilakukan, terlebih dahulu kami laksanakan pengadaan Baja WF dan accesories.
Setelah baja WF dan accesories terkirim dari pabrik, kami akan menyimpan dan mengamankan di gudang. dan bila sudah diperlukan untuk di
pasang, baru kemudian akan dikirim dan diantar sampai kelokasi pemasangan. :
adapun bahan yang akan kita adakan pada pekerjaan ini di anataranya :
Pekerjaan Besi Profil 2 WF 250 x 175. 44.1 Bentang 8 m
Besi untuk jeruji pengaman ( Besi L 50.50.5, Besi Beton 12 mm dan klamp pengikat )
Flange Spigot
Pipa GI
Tee GI All Flange
Reducer GI All Flange
Double Air Valve
Bend GI All Flange
Bend GI All Flange
Bend PVC
Gate Valve
Gate Valve
Flange Socket
Pipa PVC
Rabber Packing
Rabber Packing
Rabber Packing
Moer + Baut
PEKERJAAN PEMASANGAN BESI, PIPA dan ACCESSORIES
Metode Pelaksanaan
1 Setelah semua bahan telah sampai di gunakan maka kita akan kita lakukan pabrikasi untuk baja Wfnya
2 setelah itu kita rangkai baja tersebut sesuai dengan gambar kerja
3 setelah semua telah selesai barulah kita kirim baja tersebut ke lokasi untuk di pasang sebagai jembatan perlintasan pipa
4 setelah semua baja telah terpasang maka pekerjaan akan kita lanjutkan dengan pemasangan pipa GI dan PVC beserta akcecorisnya
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERLENGKAPAN
Pembuatan Street Box
Dalam pekerjaan pembuatan Stret Box ini di perlukan untuk pipa yang mengalami tekanan hidrolik yang tidak seimbang,misalnya
pada belokan atupun jalur akhir pipa.Gaya gaya ini akan menggesr jaringan pipa dan kedudukan semula oleh karena itu kita tidak
bisa biarkan hal ini terjadi karena juga akan merusak jaringan pipa dan sambungan sambungannya. oleh karena itu gaya gaya
tersebut akan ditahan dengan memasang trush blok agar fiting fiting tidak bergerak.
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok Pekerja membuat cetakan sesuai dengan ukuran pada gambar kerja
2 Menyiapkan tempat adukan beton serta menyiapkankan bahan bahan dan peralatan yang akan di gunakan pada kegiatan ini
3 Berkoordinasi dengan direksi/Pengawas lapangan untuk titik yang diinginkan untuk penempatan street Blok
4 sekelompok pekerja memulai melakukan pengecoran setelah titik titik yang di kehendaki telah di tetapkan oleh direksi maupun pengawas
5 Beton yang kita gunakan menggunakan beton K.175
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN LAIN LAIN
Pek. Cat Besi (2 Lapis Cat Penutup)
Pengecatan akan dilakukan setelah pekerjaan selesai secara keseluruhan, baik pekerjaan beton maupun pekejaan perpipaan dan
pemasangan accessories.
Metode Pelaksanaan
1 membentuk sekelompok kerja yang terdiri dari tukang cat
2 memberikan instruksi kepada pekerja untuk melakukan pengecatan pada pekerjaan yang tercantum dalam gambar
dan spesifikasi tehnis
3 meminta petunjuk direksi tentang warna cat dan merk yang akan di gunakan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pembersihan Lapangan
Setelah semua pekerjaan di anggap selesai 100% maka kita lanjutkan dengan pekerjaan pembersihan lokasi pekerjaan
dari bekas material maupun kotoran lainya ,agar terlihat rapi dan bersih
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok pekerja membersihkan bekas material dan sisa sisa kotoran akibat pekerjaan
2 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
3 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
4 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pengetesan
Untuk ppekerjaan pengetesan ini kita lakukan setelah kita berkoordinasi dengan direksi agar supaya sama sama
mengetahui hasil dari pekerjaan yang telah kita kerjakan
Metode Pelaksanaan
1 kita siapkan peralatan mesin tes untuk melihat apakah air bisa mengalir pada perlintasan pipa tersebut
2 setelah dinyatakan mengalir denga sempurna maka kita akan sambung lagi ke posisi semula
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Metode Kerja
Pekerjaan persiapan, Mobilisasi / demobilisasi Personil dan Peralatan
Sebelum dimulai kegiatan ini kita akan melakukan Mobilisasi untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan,,personil, dan perlengkapan
1 untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan mengikuti semua petunjuk yang ada pada gambar kerja.
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
Methode Pelaksanaan :
1 Permintaan persetujuan
Sekelompok untuk melakukan
pekerja membuat pekerjaan
adonan beton dengankepada Direksi.
mutu K.125 dan untuk pekerja lain menghampar hasil campuran beton ke lantai kerja
2 sambil di ratakan dengan ketebalan 10 cm
3 Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Beton K. 225
Semua pekerjaan konstruksi pondasi jembatan mengunakan mutu beton K -225 dan
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix.
Methode Pelaksanaan :
1 Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
2 Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
3 floor, jika volume pengecoran kecil digunakan cara pengecoran langsung dari truk mixer. Pada volume pengecoran yang besar akan efektif
menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan dengan mengunakan alat pengetar /vibrator, untuk mengeluarkan udara yang
4
terperangkap dalam beton sehingga memadat memenuhi bekisting.
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Beton K. 175
pada intinya sistim kerja pada pekerjaan beton hampir sama dengan pekerjaan beton lainnya ,baik dari pembesian ,pembuatan begisting maupun
pengecoran ,akan tetapi Untuk beton konstruksi mengunakan beton bermutu K-175 ini kita akan lakukan dengan cara manual.karena mengingat
kebutuhan volume yang tidak terlalu besar.
Metode Pelaksanaan
1 Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
2 Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pada pelaksanaan beton Mutu K.175 pelaksanaanya menggunakan molen sebagai alat untuk mencampur adonan beton ,dan dilakukan dengan
3 menggunakan tenaga manusia
Metode Pelaksanaan
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
3 Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
waktu membuka begesting.
4 Campuran spesi memakai minimal 1PC : 3 PS (jika spec 1PC : 2PS), pasir yang dipakai yaitu pasir beton
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PENGADAAN BESI, PIPA dan ACCESSORIES
Sebelum pekerjaan pemasangan jembatan untuk perlintasan pipa dilakukan, terlebih dahulu kami laksanakan pengadaan Baja WF dan accesories.
Setelah baja WF dan accesories terkirim dari pabrik, kami akan menyimpan dan mengamankan di gudang. dan bila sudah diperlukan untuk di
pasang, baru kemudian akan dikirim dan diantar sampai kelokasi pemasangan. :
adapun bahan yang akan kita adakan pada pekerjaan ini di anataranya :
Pekerjaan Besi Profil 2 WF 250 x 175. 44.1 Bentang 8 m
Besi untuk jeruji pengaman ( Besi L 50.50.5, Besi Beton 12 mm dan klamp pengikat )
Flange Spigot
Pipa GI
Tee GI All Flange
Reducer GI All Flange
Double Air Valve
Bend GI All Flange
Bend GI All Flange
Bend PVC
Gate Valve
Gate Valve
Flange Socket
Pipa PVC
Rabber Packing
Rabber Packing
Rabber Packing
Moer + Baut
PEKERJAAN PEMASANGAN BESI, PIPA dan ACCESSORIES
Metode Pelaksanaan
1 Setelah semua bahan telah sampai di gunakan maka kita akan kita lakukan pabrikasi untuk baja Wfnya
2 setelah itu kita rangkai baja tersebut sesuai dengan gambar kerja
3 setelah semua telah selesai barulah kita kirim baja tersebut ke lokasi untuk di pasang sebagai jembatan perlintasan pipa
4 setelah semua baja telah terpasang maka pekerjaan akan kita lanjutkan dengan pemasangan pipa GI dan PVC beserta akcecorisnya
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERLENGKAPAN
Pembuatan Street Box
Dalam pekerjaan pembuatan Stret Box ini di perlukan untuk pipa yang mengalami tekanan hidrolik yang tidak seimbang,misalnya
pada belokan atupun jalur akhir pipa.Gaya gaya ini akan menggesr jaringan pipa dan kedudukan semula oleh karena itu kita tidak
bisa biarkan hal ini terjadi karena juga akan merusak jaringan pipa dan sambungan sambungannya. oleh karena itu gaya gaya
tersebut akan ditahan dengan memasang trush blok agar fiting fiting tidak bergerak.
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok Pekerja membuat cetakan sesuai dengan ukuran pada gambar kerja
2 Menyiapkan tempat adukan beton serta menyiapkankan bahan bahan dan peralatan yang akan di gunakan pada kegiatan ini
3 Berkoordinasi dengan direksi/Pengawas lapangan untuk titik yang diinginkan untuk penempatan street Blok
4 sekelompok pekerja memulai melakukan pengecoran setelah titik titik yang di kehendaki telah di tetapkan oleh direksi maupun pengawas
5 Beton yang kita gunakan menggunakan beton K.175
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN LAIN LAIN
Pek. Cat Besi (2 Lapis Cat Penutup)
Pengecatan akan dilakukan setelah pekerjaan selesai secara keseluruhan, baik pekerjaan beton maupun pekejaan perpipaan dan
pemasangan accessories.
Metode Pelaksanaan
1 membentuk sekelompok kerja yang terdiri dari tukang cat
2 memberikan instruksi kepada pekerja untuk melakukan pengecatan pada pekerjaan yang tercantum dalam gambar
dan spesifikasi tehnis
3 meminta petunjuk direksi tentang warna cat dan merk yang akan di gunakan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pembersihan Lapangan
Setelah semua pekerjaan di anggap selesai 100% maka kita lanjutkan dengan pekerjaan pembersihan lokasi pekerjaan
dari bekas material maupun kotoran lainya ,agar terlihat rapi dan bersih
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok pekerja membersihkan bekas material dan sisa sisa kotoran akibat pekerjaan
2 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
3 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
4 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pengetesan
Untuk ppekerjaan pengetesan ini kita lakukan setelah kita berkoordinasi dengan direksi agar supaya sama sama
mengetahui hasil dari pekerjaan yang telah kita kerjakan
Metode Pelaksanaan
1 kita siapkan peralatan mesin tes untuk melihat apakah air bisa mengalir pada perlintasan pipa tersebut
2 setelah dinyatakan mengalir denga sempurna maka kita akan sambung lagi ke posisi semula
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERSIAPAN
Metode Kerja
Pekerjaan persiapan, Mobilisasi / demobilisasi Personil dan Peralatan
Sebelum dimulai kegiatan ini kita akan melakukan Mobilisasi untuk mengadakan/ mendatangkan peralatan,,personil, dan perlengkapan
1 untuk melaksanakan semua item pekerjaan di lapangan, dan mengikuti semua petunjuk yang ada pada gambar kerja.
Gambar Kerja, Dokumentasi dan Administrasi Proyek
1 Buku ukur
2 Perhitungan Pengukuran
3 Gambar Shop Drawing
4 Perhitungan MC. 0
5 Back Up Data untuk perhitungan MC. 0
6 Buku Harian
7 Buku Ditreksi berisi buku perintah dan teguran direksi
8 Buku Tamu
9 Laporan Harian ( Melaporkan a. Keadaan Cuaca b. jumlah Tenaga, c jumlah Bahan yang dipakai dan jumlah Peralatan yang digunakan
pada hari itu )
10 Laporan Mingguan ( Melaporkan kemajuan Fisik Pekerjaan )
11 Laporan Bulanan ( melaporkan Kemajuan fisik dan jumlah uang yang akan di serap )
12 Asbuilt Drawing
PEKERJAAN TANAH
Galian tanah untuk pondasi jembatan, thust block dan galian pipa
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah dengan jenis tanah asalnya, memengingat kebutuhan galian tidak terlalu besar
volumenya maka pada pelaksanaannya dengan menggunakan tenaga manusia, khususnya untuk pengalian pipa dengan diameter besar kita akan
mengunakan alat berat untuk merapikan kita menggunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1. Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2. Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3. Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4. Untuk galian pondasi jembatan,Trush Blok dan pipa kita lakukan dengan mengunakan menggunakan tenaga manusia dengan mengacu
garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5 Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
6 Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan dengan mengunakan alat pengetar /vibrator, untuk mengeluarkan udara yang
4
terperangkap dalam beton sehingga memadat memenuhi bekisting.
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Beton K. 175
pada intinya sistim kerja pada pekerjaan beton hampir sama dengan pekerjaan beton lainnya ,baik dari pembesian ,pembuatan begisting maupun
pengecoran ,akan tetapi Untuk beton konstruksi mengunakan beton bermutu K-175 ini kita akan lakukan dengan cara manual.karena mengingat
kebutuhan volume yang tidak terlalu besar.
Metode Pelaksanaan
1 Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
2 Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
Pada pelaksanaan beton Mutu K.175 pelaksanaanya menggunakan molen sebagai alat untuk mencampur adonan beton ,dan dilakukan dengan
3 menggunakan tenaga manusia
Metode Pelaksanaan
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
3 Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
waktu membuka begesting.
4 Campuran spesi memakai minimal 1PC : 3 PS (jika spec 1PC : 2PS), pasir yang dipakai yaitu pasir beton
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PENGADAAN BESI, PIPA dan ACCESSORIES
Sebelum pekerjaan pemasangan jembatan untuk perlintasan pipa dilakukan, terlebih dahulu kami laksanakan pengadaan Baja WF dan accesories.
Setelah baja WF dan accesories terkirim dari pabrik, kami akan menyimpan dan mengamankan di gudang. dan bila sudah diperlukan untuk di
pasang, baru kemudian akan dikirim dan diantar sampai kelokasi pemasangan. :
adapun bahan yang akan kita adakan pada pekerjaan ini di anataranya :
Pekerjaan Besi Profil 2 WF 250 x 175. 44.1 Bentang 8 m
Besi untuk jeruji pengaman ( Besi L 50.50.5, Besi Beton 12 mm dan klamp pengikat )
Flange Spigot
Pipa GI
Tee GI All Flange
Reducer GI All Flange
Double Air Valve
Bend GI All Flange
Bend GI All Flange
Bend PVC
Gate Valve
Gate Valve
Flange Socket
Pipa PVC
Rabber Packing
Rabber Packing
Rabber Packing
Moer + Baut
PEKERJAAN PEMASANGAN BESI, PIPA dan ACCESSORIES
Metode Pelaksanaan
1 Setelah semua bahan telah sampai di gunakan maka kita akan kita lakukan pabrikasi untuk baja Wfnya
2 setelah itu kita rangkai baja tersebut sesuai dengan gambar kerja
3 setelah semua telah selesai barulah kita kirim baja tersebut ke lokasi untuk di pasang sebagai jembatan perlintasan pipa
4 setelah semua baja telah terpasang maka pekerjaan akan kita lanjutkan dengan pemasangan pipa GI dan PVC beserta akcecorisnya
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PERLENGKAPAN
Pembuatan Street Box
Dalam pekerjaan pembuatan Stret Box ini di perlukan untuk pipa yang mengalami tekanan hidrolik yang tidak seimbang,misalnya
pada belokan atupun jalur akhir pipa.Gaya gaya ini akan menggesr jaringan pipa dan kedudukan semula oleh karena itu kita tidak
bisa biarkan hal ini terjadi karena juga akan merusak jaringan pipa dan sambungan sambungannya. oleh karena itu gaya gaya
tersebut akan ditahan dengan memasang trush blok agar fiting fiting tidak bergerak.
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok Pekerja membuat cetakan sesuai dengan ukuran pada gambar kerja
2 Menyiapkan tempat adukan beton serta menyiapkankan bahan bahan dan peralatan yang akan di gunakan pada kegiatan ini
3 Berkoordinasi dengan direksi/Pengawas lapangan untuk titik yang diinginkan untuk penempatan street Blok
4 sekelompok pekerja memulai melakukan pengecoran setelah titik titik yang di kehendaki telah di tetapkan oleh direksi maupun pengawas
5 Beton yang kita gunakan menggunakan beton K.175
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN LAIN LAIN
Pek. Cat Besi (2 Lapis Cat Penutup)
Pengecatan akan dilakukan setelah pekerjaan selesai secara keseluruhan, baik pekerjaan beton maupun pekejaan perpipaan dan
pemasangan accessories.
Metode Pelaksanaan
1 membentuk sekelompok kerja yang terdiri dari tukang cat
2 memberikan instruksi kepada pekerja untuk melakukan pengecatan pada pekerjaan yang tercantum dalam gambar
dan spesifikasi tehnis
3 meminta petunjuk direksi tentang warna cat dan merk yang akan di gunakan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pembersihan Lapangan
Setelah semua pekerjaan di anggap selesai 100% maka kita lanjutkan dengan pekerjaan pembersihan lokasi pekerjaan
dari bekas material maupun kotoran lainya ,agar terlihat rapi dan bersih
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok pekerja membersihkan bekas material dan sisa sisa kotoran akibat pekerjaan
2 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
3 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
4 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pengetesan
Untuk ppekerjaan pengetesan ini kita lakukan setelah kita berkoordinasi dengan direksi agar supaya sama sama
mengetahui hasil dari pekerjaan yang telah kita kerjakan
Metode Pelaksanaan
1 kita siapkan peralatan mesin tes untuk melihat apakah air bisa mengalir pada perlintasan pipa tersebut
2 setelah dinyatakan mengalir denga sempurna maka kita akan sambung lagi ke posisi semula
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Metode Pelaksanaan
Sebelum memulai pekerjaan ini, Kita harus membersihkan lokasi yang akan kita bangun dari sampah–sampah atau benda lainnya,
1
termasuk pembongkaran-pembongkaran dari lokasi pekerjaan.
2 Semua Pohon - Pohon, akar akar pohon dan semak semak belukar harus kita bersihkan dari lokasi pekerjaan
3 Bagian tanah di atas bekas tanaman akan kita gali sekitar 20 cm dan tanah bekas galian akan kita tempatkan yang layak agar
supaya dapat kita gunakan kembali
4 Seluruh Kerusakan yang di timbulkan dari pekerjaan pemebersihan ini akan kita ganti sesuai dengan kerusakan yang di timbulkan
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan pemasangan bouwplank
Pemasangan patok dan papan bouwplank kita menggunakan kayu/papan kls.III yang diketam rata pada sisi kerjanya.
Metode Pelaksanaan
1 Patok kayu dan papan bouwplank diketam sampai halus dan rata pada sisi -sisinya
2 Kita tentukan tinggi bouwplank sama dengan titik nol yang dikehendaki
3 Sekelompok pekerja dan tukang kayu memasang papan bowplakn dengan mengacu gambar kerja
4 Setelah pemasangan bouwplank selesai kita laporkan hasil pemasangan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum
Pekerjaan Selanjutnya Dilaksanakan
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN TANAH DAN PASIR
Galian Tanah Biasa
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah untuk pondasi dengan jenis tanah asalnya, pelaksanaan kegiatan dengan
menggunakan tenaga manusia,dan dilaksankan sesuai gambar kerja
Methode Pelaksanaan :
1. Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2. Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3. Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4. untuk galian dengan kedalaman tertentu kita lakukan dengan mengunakan alat berat dan untuk kedalaman biasa menggunakan tenaga
manusia dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5. Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
6. Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
menggunakan alat pemadat dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5 Selama pemadatan Sekelompok pekerja meratakan dan merapikan tepi hamparan .
6. Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
Urugan pasir
Urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah
terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1 Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu kemudian
di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu kemudian
di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
2 Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) .
Lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan
3
petunjuk direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PASANGAN BATU KALI DAN PENGUATAN LAHAN
Urugan pasir
Sama halnya dengan pekerjaan di atas untuk pekerjaan urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang
dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1 Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu kemudian
di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
2 Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) .
Lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan
3
petunjuk direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pasangan batu kosong
Untuk pekerjaan ini berfungsi meluaskan daerah beban, sehingga pondasi bisa menerima beban yang lebih besar,
Dengan melihat fungsi batu kosong diatas, maka dalam pekerjaan pasangan batu kosong harus diperhatikan
hal - hal seperti dibawah ini.
Methode Pelaksanaan :
1 Sekelompok pekerja menyusun batu kali dengan dibuat berdiri, dengan ketebalan sekitar 20 cm dan dikunci dengan batu yang ukuranya lebih kecil
1 Untuk merapatkan batu agar tidak goyang/roboh maka dicelah-celah batu kita masukkan pasir dan kemudian disiram dengan air, sampai
pasir betul-betul mengisi celah-celah batu kali.
2 Pemakaian ukuran batu kali variatif
4 Batu kali yang terpasang adalah batu pecah dengan tujuan agar bidang sentuh antar permukaan batu belah lebih luas
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pasangan pondasi batu kali 1 : 4. Untuk Ruang Operasi Distribusi
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak terlalu
besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)
dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian
mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai
sifat kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1 Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2 Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
Bahan-Bahan
a. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus
jika diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah
pekerjaan.
b. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan
homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami
bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang
batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
c. Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
baik.
d. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam
jumlah berapa saja yang dapat :
- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih
dari 20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
- Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta
bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatan-catatan
mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor
harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus
masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering
permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang
dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir adalah
proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan
selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak
PEKERJAAN BETON
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Bak Pelepas Tekan
Beton K 125 untuk lantai kerja tebal 5 cm
Di dalam pekerjaan ini kita akan menyiapkan bahan cetakan untuk pekerjaan pengecorannya di karenakan untuk mutu beton K.125 Bisa kita
lakukan secara manual di dalam pelakasaannya.
Methode Pelaksanaan :
1 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
Sekelompok pekerja membuat mortar dengan mutu K.125 dan untuk pekerja lain menghampar hasil campuran beton ke lantai kerja sambil
2 di ratakan dengan ketebalan 5 cm
3 Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan Beton Struktur untuk masing-masing pekerjaan yang ditentukan pada Gambar Kerja Dengan mutu beton K.225. termasuk Pembesian,
Pasang dan bongkar Bekisting :
Konsep Metode Pekerjaan Beton
a Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas design,
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (data-data proyek)
Data-data tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
pelaksanaan.
b Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
dalam perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
Pada dasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
* Metode siteworks
* Metode struktur bawah .
* Metode pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran
* Metode tempat pengecoran
* Metode khusus (misalnya mass concrete)
1 Metode site works atau struktur bawah merupakan metode yang memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam metode pekerjaan struktur secara keseluruhan.
2 Metode struktur bawah akan menentukan ketepatan schedule pelaksanaan struktur.
Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaannya.
Pada pelaksanaan struktur bawah terdapat permasalahan muka air tanah yang sering menghambat
pekerjaan dan perlu penanganan yang teliti mengenai perilaku air bawah tanah sedemikian
tidak memberikan dampak merugikan bagi lingkungan sekitar.
Di samping itu, kondisi tanah yang kurang baik yang disertai dengan lahan yang sempit akan
memberikan kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dan pekerjaan lain yang terkait.
Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses penentuan metode pelaksanaan
Struktur Bawah.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh pergerakan tanah sekitar, kebisingan dan debu
sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bawah .
Metode pekerjaan struktur bawah ini terdapat beberapa jenis Penggolongan metode
berdasarkan arah kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu metode konvensional,
metode top-down, dan metode semi top-down.
Berikut dijelaskan mengenai metode-metode tersebut:
Sistem konvensional
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana (sistem bottom up).
Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas,
dengan menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor di tempat (cast in place).
Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem top-down. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian rata-rata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batas-batas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
Beton Pondasi Lantai =/= 40 cm dan =/= 15 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton Dinding Bak =/= 30 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton Dinding Penyekat Bak =/= 20 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton balok bak
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada beton pondasi lantai ,dinding beton,dinding penyekat beton dan beton balok bak :
Pembesian pada pondasi beton harus berada di atas dudukan berupa beton (biasanya disebut lantai kerja)
Ketinggian bantalan pembesian pondasi beton tergantung dari ketebalan selimut beton yang direncanakan
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada balok dan dinding:
Pembesian balok dirakit dengan cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi balok sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Setelah balok dirakit dan kuat, maka balok siap diangkat
Rakitan pembesian balok yang telah dipasang harus diikat ke bekisting supaya kuat, jarak antar ikatan kira-kira setiap 1.5 m
Pemasangan pembesian pada dinding dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
floor, jika volume pengecoran kecil digunakan cara pengecoran langsung dari truk mixer. Pada volume pengecoran yang besar akan efektif
menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.
Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.
Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada
R Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi
a
teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan
S
a adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan
# kandungan lumpur minimal 5%.
1 b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan.
2
3 Ini dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
4 c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
5 d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan
sampai pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran
1
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
2 e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
# - Semen
### - Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
### - Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71
atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
### - Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
# Pasir
### Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
# Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
1 Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
2 Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
3 Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
4 Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
5 Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
6 Modulus kehalusan 6 ~ 8
### Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
### Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Ruang Pengatur Distribusi & R. Kontrol
untuk pekerjaan ini kemungkinan akan sama dengan pekerjaan pembuatan bangunan bak pelepas di atas , untuk pekerjaan ini kami juga mengunakan beton K.225
untuk campurannya,akan tetapi mengingat jenis pekerjaan agak sedikit berbeda semisal : pekerjaan beton sloff , beton kolom , beton plat lantai beton balok atap
,beton plat atap dan beton plat bordes maka di dalam pemasangan pembesian akan berbeda tapi untuk metode maupun cara pelaksanaan yang lain akan sama
dengan pekerjaan pembuatan bak pelepas tekan di atas adapun jenis pekerjaan yang akan kami laksanakan pada pekerjaan ini diantaranya :
Struktur
Beton sloof
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton kolom 20 / 20 dan 30 / 30
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat lantai t = 20 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
Beton balok atap
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat atap
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat bordes
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi - besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
floor, jika volume pengecoran kecil digunakan cara pengecoran langsung dari truk mixer. Pada volume pengecoran yang besar akan efektif
menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.
Beton yang akan dicor harus langsung ke tempat yang jadi posisi akhirnya. Mulailah dari pojok bekisting.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.
Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada
Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi
teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan
adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan
kandungan lumpur minimal 5%.
b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan.
Ini dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan
sampai pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71
atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
PEKERJAAN PASANGAN
Pekerjaan Pasangan untuk Bangunan BPT
Pekerjaan keramik pada bak
Pekerjaan pemasangan keramik pada bak diperkenankan untuk dipasang setelah semua Pekerjaan-pekerjaan dinding/plesteran telah selesai dikerjakan. Sebelum
pemasangan keramik dinding,keramik harus direndam dalam air sampai penuh.
Metode Pelaksanaanya
Pemasangan keramik di lakukan dan di kerjakan oleh tukang yang benar-benar ahli dan harus menghasilkan penyelesaian yang rapih dan naad yang lurus.
Naad harus didisi dengan bahan grouting / pasta semen / okker yang warnanya disesuiakan dengan warna ubin yang dipakai. Pengisian naad dilakukan
paling cepat 24 jam setelah tegel/ubin keramik dipasang serta celah-celah keramik atau satu sama lain harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang
1 menghambat masuknya cairan bahan pengisi. Segera setelah pengisian naad dengan semen, permukaan lantai harus segera dibersihkan agar tidak
terdapat noda bekas semen.
Pemasangan keramik yang tidak rapih, bergelombang, naad tidak lurus dan sebagainya akibat dari pemasangan yang tidak baik kita akan bongkar/diganti
2 sehingga memuaskan Direksi.
Metode Pelaksanaanya
1 Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan chek kondisi pondasi penempatan dinding apakah sudah kondisi baik.
Kondisi pondasi/ sloof harus bersih dan mempunyai alur pengikatan antara sloof ke pasangan bata. Jika terdapat kotoran atau lumpur pada sloof harus
dibersihkan supaya pengikatan dinding dengan sloof terikat dengan baik. Demikian juga halnya pada kolom harus dipastikan tersedia angkur untuk
2 pengikatan ke dinding (biasanya angkur menggunakan besi 10 mm yang ditanamkan ke kolom sewaktu pengecoran dan muncul dengan panjang antara 15
– 20 cm).
Jika kondisi sloof dan kolom sudah baik, kemudian lakukan pembuatan garis benang pada bagian dinding yang akan dipasangkan. Untuk garis lurus secara
horizontal dilakukan pembuatan benang pada salah satu sisi bagian pinggir bata yang akan dipasang, dilakukan dengan penarikan benang dari ujung ke
3 ujung dinding. Untuk ketegakan dibuat garis tegak lurus secara vertical terhadap benang horizontal yang sudah dibuat, pembuatan garis vertical dapat
dibuat pada kolom yang ada ataupun pembuatan mal bantu dikedua ujung dinding yang akan dipasangkan .
Jika benang horizontal pada pemasangan awal sudah terpasang. kemudain mulai memasang bata pada kedua ujung bagian dinding yang akan dipasangkan
, kemudian dilanjutkan mulai satu demi satu hingga tercapai sambungan dari ujung keujung. Lakukan pengecekan leveling diatas batu bata yang sudah
4 terpasang dan pastikan semua pasangan bata semuanya dalam keadan rata. Jika sudah rata maka ini adalah menjadi panduan untuk memasang ketingakt
berikutnya. Harus dipasikan ketebal mortar harus tetap sama dan demikian juga pengisian mortar antar bata harus sama.
Jika saat pemasangan terdapat perbedaan ketinggian bata, maka untuk mendapatkan kerataan dapat dilakukan dengan memukul ujung bata dengan pelan
5 sampai bata tetap rata, pemukulan dapat dilakukan dengan kondisi adukan masih dalam keadaan basah. Jika adukan/ mortar sudah kering maka mortar
harus diambil dan diganti dengan adukan/mortar baru.
Jika bata sudah dipasangkan dalam beberapa rangkaian, kadang adukan/mortar ada yang berlebih atau sampai melelh hingga keluar dari sisi pinggir
pasangan, jika itu terjadi adukan berlebih harus segera di ratakan dengan menggunakan sendok semen supaya permukaan tetap rata , jangan biarkan
6 sempat mengering karena hal ini sangat mempengarui kerapian dan kerataan dinding saat pelaksanaan plesteran.
Setelah mendapatkan beberapa tingkatan pasangan bata yang sudah dipasangkan yang telah terhubung dari ujung keujung bagian didnding ayng
dipasangkan, anda kemudian harus menarik garis horizontal dari ujung keujung pada garis vertical yang dibuat untuk mendapatkan ketegakan dinding.
7 Pemasangan benang horizontal dapat dilakuakn setiap 50 cm . Pastikan anda tetap memasangkan dalam 1 garis lurus sesuai denga benang yang
dipasangkan sehingga didapatkan ketegakan dinding yang baik dan kondisi pasangan tetap rapi sampai posisi atas.
Metode Pelaksanaan
1 Campur bahan-bahan yang diperlukan dengan campuran yang sesuai.
2 Aci dinding batu bata menggunakan campuran yang telah dibuat dengan bantuan trowel kayu.
3 Permukaan acian disiram air dengan menggunakan kuas.
4 Haluskan permukaan acian yang telah disiram air dengan menggunakan trowel besi.
5 Buat tali air (apabila dikehendaki) dengan lebar 0,5 cm untuk menghindari terjadinya keretakan.
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN KACA
Kuzen pintu utama Tipe I termasuk Daun Pintu ( sesuai dengan Gambar Kerja ) dan kusen Bouven Litg Type II
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna
Metode Pelaksanaan
Seluruh pekerjaan kusen dan daun pintu/ jendela kita kerjakan diworkshop, penyimpanan kusen, pintu/ jendela di workshop atau ditempat pekerjaan harus
1 ditempatkan pada ruang/ tempat dengan sirkulasi yang baik, tidak terkena suaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
Semua kayu tampak diserut rata, halus, lurus dan siku-siku satu sama lain sisi-sisinya, dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk
2 penyetelan/pemasangan.
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Sama halnya dengan pekerjaan di atas untuk pekerjaan urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang
dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1 Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu kemudian
di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
2 Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) .
Lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan
3
petunjuk direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pasangan batu kosong
Untuk pekerjaan ini berfungsi meluaskan daerah beban, sehingga pondasi bisa menerima beban yang lebih besar,
Dengan melihat fungsi batu kosong diatas, maka dalam pekerjaan pasangan batu kosong harus diperhatikan
hal - hal seperti dibawah ini.
Methode Pelaksanaan :
1 Sekelompok pekerja menyusun batu kali dengan dibuat berdiri, dengan ketebalan sekitar 20 cm dan dikunci dengan batu yang ukuranya lebih kecil
1 Untuk merapatkan batu agar tidak goyang/roboh maka dicelah-celah batu kita masukkan pasir dan kemudian disiram dengan air, sampai
pasir betul-betul mengisi celah-celah batu kali.
2 Pemakaian ukuran batu kali variatif
4 Batu kali yang terpasang adalah batu pecah dengan tujuan agar bidang sentuh antar permukaan batu belah lebih luas
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pasangan pondasi batu kali 1 : 4. Untuk Ruang Operasi Distribusi
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak terlalu
besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)
dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian
mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai
sifat kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1 Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2 Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
Bahan-Bahan
a. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus
jika diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah
pekerjaan.
b. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan
homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami
bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang
batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan
homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami
bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang
batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
c. Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
baik.
d. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam
jumlah berapa saja yang dapat :
- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih
dari 20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
- Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta
bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatan-catatan
mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor
harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus
masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering
permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang
dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir adalah
proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan
selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak
PEKERJAAN BETON
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Bak Pelepas Tekan
Beton K 125 untuk lantai kerja tebal 5 cm
Di dalam pekerjaan ini kita akan menyiapkan bahan cetakan untuk pekerjaan pengecorannya di karenakan untuk mutu beton K.125 Bisa kita
lakukan secara manual di dalam pelakasaannya.
Methode Pelaksanaan :
1 Permintaan
Sekelompokpersetujuan untuk melakukan
pekerja membuat pekerjaan
mortar dengan kepadadan
mutu K.125 Direksi.
untuk pekerja lain menghampar hasil campuran beton ke lantai kerja sambil
2 di ratakan dengan ketebalan 5 cm
3 Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan Beton Struktur untuk masing-masing pekerjaan yang ditentukan pada Gambar Kerja Dengan mutu beton K.225. termasuk Pembesian,
Pasang dan bongkar ekisting, untuk :
Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada
R Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi
a
teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan
S
a adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan
# kandungan lumpur minimal 5%.
1 b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan.
2
3 Ini dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
4 c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
5 d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan
1 sampai pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
2 e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
# - Semen
### - Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
### - Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71
atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
### - Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
# Pasir
### Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
# Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
1 Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
2 Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
3 Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
4 Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
5 Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
6 Modulus kehalusan 6 ~ 8
### Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
### Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Ruang Pengatur Distribusi & R. Kontrol
untuk pekerjaan ini kemungkinan akan sama dengan pekerjaan pembuatan bangunan bak pelepas di atas , untuk pekerjaan ini kami juga mengunakan beton K.225
untuk campurannya,akan tetapi mengingat jenis pekerjaan agak sedikit berbeda semisal : pekerjaan beton sloff , beton kolom , beton plat lantai beton balok atap
,beton plat atap dan beton plat bordes maka di dalam pemasangan pembesian akan berbeda tapi untuk metode maupun cara pelaksanaan yang lain akan sama
dengan pekerjaan pembuatan bak pelepas tekan di atas adapun jenis pekerjaan yang akan kami laksanakan pada pekerjaan ini diantaranya :
Beton sloof
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton kolom 20 / 20 dan 30 / 30
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat lantai t = 20 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
Beton balok atap
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat atap
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat bordes
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi - besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete
Beton yang mixer.
akanPada
dicorvolume pekerjaankekecil
harus langsung digunakan
tempat alat
yang jadi bantuakhirnya.
posisi TC dan Bucket
Mulailahcor. Pada
dari pengecoran
pojok bekisting.pile cap yang berada pada elevasi ground
floor, jika volume pengecoran kecil digunakan cara pengecoran langsung dari truk mixer. Pada volume pengecoran yang besar akan efektif
Selalu tuangkan
menggunakan beton baru
concrete langsung
pump. Khususkepada
beton yang sudah
pengecoran lama.pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.
bored
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.
Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada
Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi
teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan
adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan
kandungan lumpur minimal 5%.
b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan.
Ini dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan
sampai pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71
atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
PEKERJAAN PASANGAN
Pasangan Bata 1 : 4 untuk dinding
Pemasangan bata sebagai dinding merupakan pekerjaan yang perlu mendapatkan perhatian terutama pada pekerjaan pasangan bata yang ditujukan untuk
pembuatan dinding. Dalam pemasangannya , disamping kerapian pekerjaan harus diperhatikan dari segi kekuatan , kelurusan pasangan, ketegakan dan pengaruh
kesikuan terhadap ruangan dan yang perlu diperhatikan juga adalah keamanan sewaktu pemasangan dan juga keefesienan pemakaian material.
Metode Pelaksanaanya
1 Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan chek kondisi pondasi penempatan dinding apakah sudah kondisi baik.
2 Kondisi pondasi/ sloof harus bersih dan mempunyai alur pengikatan antara sloof ke pasangan bata. Jika terdapat kotoran atau lumpur pada sloof harus
3 dibersihkan supaya
Jika kondisi sloof danpengikatan
kolom sudah dinding
baik,dengan slooflakukan
kemudian terikat pembuatan
dengan baik. Demikian
garis benangjuga
padahalnya
bagianpada kolom
dinding harus
yang akandipastikan tersedia
dipasangkan. angkur
Untuk garisuntuk
lurus secara
pengikatan
horizontal ke dindingpembuatan
dilakukan (biasanya benang
angkur menggunakan
pada salah satu besi
sisi 10 mm yang
bagian ditanamkan
pinggir bata yang ke kolom
akan sewaktu
dipasang, pengecoran
dilakukan danpenarikan
dengan muncul dengan
benang panjang antara
ke 15
dari dipasangkan
ujung
4 Jika
– 20 benang
cm). horizontal pada pemasangan awal sudah terpasang. kemudain mulai memasang bata pada kedua ujung bagian dinding yang akan
ujung dinding.
, kemudian Untuk ketegakan
dilanjutkanterdapat
mulai satu dibuat garis
demi satu tegak lurus
hingga tercapai secara vertical
sambungan terhadap benang
dari ujung keujung.horizontal
Lakukan yang sudah
pengecekandibuat, pembuatan
leveling diatas garis
batu vertical
bata dapat
yang pelan
sudah
5 Jika
dibuatsaat pemasangan
pada kolom yang semua perbedaan
ada ataupun ketinggian
pembuatan mal bata,
bantu maka untuk
dikedua mendapatkan
ujung dinding kerataan
yang dapat dilakukan
akanmaka
dipasangkan . denganpanduan
memukul ujung bata dengan
terpasang
sampai dan pastikan pasangan bata semuanya dalam keadan rata. Jika sudah rata ini adalah
Jika menjadi untuk memasang ketingakt
6 Jika batabata
berikutnya.sudahtetap
Harus
rata, pemukulan
dipasangkan
dipasikan dalamdapat
ketebal
dilakukan
beberapa
mortar harus
dengan
rangkaian,
tetap sama
kondisi
kadangdan
adukan masih
adukan/mortar
demikian juga
dalam
ada yangkeadaan
pengisianberlebih
mortar
basah.
atau
antarsampai
bata
adukan/
melelh
harus
mortar
hinggasudah
sama. keluarkering maka
dari sisi mortar
pinggir
harus diambil
pasangan, jikadan digantiadukan
itu terjadi denganberlebih
adukan/mortar
harus baru. di ratakan dengan menggunakan sendok semen supaya permukaan tetap rata , jangan biarkan
segera
7 Setelah mendapatkan beberapa tingkatan pasangan bata yang sudah dipasangkan yang telah terhubung dari ujung keujung bagian didnding ayng
sempat mengering
dipasangkan, karena
anda 0%
kemudian hal ini sangat mempengarui kerapiandaridan kerataan dinding
pada saat
garispelaksanaan
vertical yangplesteran.
8 Foto dokumentasi sebelumharus menarik pekerjaan.
pelaksanaan garis horizontal ujung keujung dibuat untuk mendapatkan ketegakan dinding.
Pemasangan benang horizontal dapat dilakuakn setiap 50 cm . Pastikan anda tetap memasangkan dalam 1 garis lurus sesuai denga benang yang
9 Foto dokumentasi
dipasangkan 50% didapatkan
sehingga selama pekerjaan berlangsung.
ketegakan dinding yang baik dan kondisi pasangan tetap rapi sampai posisi atas.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Plesteran 1 : 4
Pekerjaan plesteran ini kami lakukan setelah pekerjaan dinding bata telah selesai di laksankan ,yang fungsinya untuk menghaluskan permukaan
beton agar terlihat rata dan rapi
Metode Pelaksanaan
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
3 Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
4 waktu membuka begesting.
5 Campuran spesi memakai minimal 1PC : 4 PS , pasir yang dipakai yaitu pasir beton
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Acian
Terdapat beberapa metode konstruksi untuk pelaksanaan pekerjaan acian pada pasangan dinding batu bata, salah satunya adalah metode acian kalsium, yaitu suatu
metode pekerjaan acian dengan menggunakan kalsium.
Metode Pelaksanaan
1 Campur bahan-bahan yang diperlukan dengan campuran yang sesuai.
2 Aci dinding batu bata menggunakan campuran yang telah dibuat dengan bantuan trowel kayu.
3 Permukaan acian disiram air dengan menggunakan kuas.
4 Haluskan permukaan acian yang telah disiram air dengan menggunakan trowel besi.
5 Buat tali air (apabila dikehendaki) dengan lebar 0,5 cm untuk menghindari terjadinya keretakan.
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN KACA
Kuzen pintu utama Tipe I termasuk Daun Pintu ( sesuai dengan Gambar Kerja ) dan kusen Bouven Litg Type II
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna
Metode Pelaksanaan
Seluruh pekerjaan kusen dan daun pintu/ jendela kita kerjakan diworkshop, penyimpanan kusen, pintu/ jendela di workshop atau ditempat pekerjaan harus
1 ditempatkan pada ruang/ tempat dengan sirkulasi yang baik, tidak terkena suaca langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
Semua kayu tampak diserut rata, halus, lurus dan siku-siku satu sama lain sisi-sisinya, dan di lapangan sudah dalam keadaan siap untuk
2 penyetelan/pemasangan.
adapun jenis pekerjaan yang akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
~ Pekerjaan pengecatan pada dinding plesteran
~ Pekerjaan pengecatan pada dinding beton
~ Pekerjaan pengecatan pada plafond exphose
Metode Pelaksanaan
1 Setiap tahapan (lapisan) dilakukan setelah cat tahap sebelumnya benar-benar sudah kering (jangan tergesa-gesa).
2 Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik, pengecatan dilaksanakan dengan 3 – 5 tahap lapisan cat.
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PIPA DAN ACCESSORIES
Untuk pekerjaan ini kita akan laksanakan bersamaan pada saat pekerjaan pengecatan di lakukan,akar supaya goresan maupun kerusakan pada tembok dapat
diperbaiki secara sempurna
adapun jenis pekerjaan yang akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
INLET
- Wall Pipe All Flange
- Wall Pipe All Flange
- Bend GI All Flange
PIPA PENGURAS
- Wall Pipe All Flange
- Wall Pipe All Flange
- Wall Pipe All Flange
- Bend GI All Flange
PIPA OUTLET
Wall Pipe All Flange
- Screner
- Gate valve
- Pipa Steel
- Alat ukur cipoletti terbuat dari plat besi t = 6 mm digalvanis dan Mistar Pembaca
Metode Pelaksanaan
1 Semua akcecoris kita siapkan pada posisi yang telah di tetapkan
2 untuk pemasangan pipa dan akscecoris ini kita menggunakan tenaga yg cukup berpengalaman di bidangnya tentunya dengan perlengkapan peralatan
yang di butuhkan dalam pekerjaan ini
3 setelah semua telah siap barulah kita pasang pipa dan akscecorisnya pada titik titik yang telah di tentukan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN LAIN-LAIN
Pekerjaan tangga monyet dari stenlis steel ( R. Kontrol )
Pekerjaan pengetesan dan Desinpeksi
untuk pekerjaan ini kita lakukan setelah bak telah selesai 100 %
Metode Pelaksanaan
1 Tangga besi telah kita buat sesuai dengan kebutuhan di lokasi
2 tangga kita pasang di dalam bak dengan menggunakan baut yang telah kita siapkan
3 setelah tangga terpasang kita lanjutkan pengetesan secara bersama sam dengan pengawas/direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pengadaan dan pemasangan Bak Larutan kimia Kap. 2 m³
Untuk pengadaan ini kita lakukan setelah semua pekerjaan di nyatakan selesai,sedangkan bak untuk larutan kimia kita telah siapkan sebelumnya
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok pekerja membuat tempat untuk perletakan bak di sekitar lokasi pekerjaan
2 setelah semua telah siap barulah bak di letakkan pada tempat yang telah di sediakan
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
menggunakan alat pemadat dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5 Selama pemadatan Sekelompok pekerja meratakan dan merapikan tepi hamparan .
6. Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1 Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu kemudian
di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
2 Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) .
Lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan
3
petunjuk direksi.
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pasangan batu kosong
Untuk pekerjaan ini berfungsi meluaskan daerah beban, sehingga pondasi bisa menerima beban yang lebih besar,
Dengan melihat fungsi batu kosong diatas, maka dalam pekerjaan pasangan batu kosong harus diperhatikan
hal - hal seperti dibawah ini.
Methode Pelaksanaan :
1 Sekelompok pekerja menyusun batu kali dengan dibuat berdiri, dengan ketebalan sekitar 20 cm dan dikunci dengan batu yang ukuranya lebih kecil
2 Untuk merapatkan batu agar tidak goyang/roboh maka dicelah-celah batu kita masukkan pasir dan kemudian disiram dengan air, sampai
3 pasir betul-betul mengisi celah-celah batu kali.
4 Pemakaian ukuran batu kali variatif
5 Batu kali yang terpasang adalah batu pecah dengan tujuan agar bidang sentuh antar permukaan batu belah lebih luas
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pasangan batu belah 1 : 4. Untuk Ruang Operasi Distribusi dan Pasangan Talud untuk Penahan Tanah
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak terlalu
besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)
dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian
mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai
sifat kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1 Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2 Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
Bahan-Bahan
a. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus
jika diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah
pekerjaan.
b. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan
homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami
bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang
batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
c. Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
baik.
d. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam
jumlah berapa saja yang dapat :
- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih
dari 20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
- Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta
bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatan-catatan
mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor
harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus
masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering
permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang
dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir adalah
proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan
selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak
Methode Pelaksanaan :
1 Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
Sekelompok pekerja membuat mortar dengan mutu K.125 dan untuk pekerja lain menghampar hasil campuran beton ke lantai kerja sambil
2 di ratakan dengan ketebalan 10 cm
3 Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan Beton Struktur untuk masing-masing pekerjaan yang ditentukan pada Gambar Kerja Dengan mutu beton
K.225. termasuk Pembesian, Pasang dan bongkar Bekisting, untuk :
Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada
R Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi
a
teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan
S
a adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan
# kandungan lumpur minimal 5%.
1 b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan.
2
3 Ini dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
4 c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
5 d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan
1 sampai pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
2 e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
# - Semen
### - Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
### - Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71
atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
### - Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
# Pasir
### Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
# Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
1 Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
2 Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
3 Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
4 Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
5 Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
6 Modulus kehalusan 6 ~ 8
### Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
### Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Ruang Pengatur Distribusi & R. Kontrol
untuk pekerjaan ini kemungkinan akan sama dengan pekerjaan pembuatan bangunan bak pelepas di atas , untuk pekerjaan ini kami juga mengunakan beton K.225
untuk campurannya,akan tetapi mengingat jenis pekerjaan agak sedikit berbeda semisal : pekerjaan beton sloff , beton kolom , beton plat lantai beton balok atap
,beton plat atap dan beton plat bordes maka di dalam pemasangan pembesian akan berbeda tapi untuk metode maupun cara pelaksanaan yang lain akan sama
dengan pekerjaan pembuatan bak pelepas tekan di atas adapun jenis pekerjaan yang akan kami laksanakan pada pekerjaan ini diantaranya :
Urugan Pasir
Sama halnya dengan pekerjaan di atas untuk pekerjaan urugan pasir yang dimaksud disini adalah urugan menggunakan pasir dari luar yang
dihamparkan pada dasar galian agar supaya permukaan tanah terlihat rapi,rata dan padat, pelaksanaan menggunakan mengunakan tenaga manusia.
Methode Pelaksanaan :
1 Sekelompok pekerja menghampar pasir ke dalam galian pondasi dan Sekelompok pekerja merapikan Urugan pasir tersebut lalu kemudian
di padatkan menggunakan stamper dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk
Direksi.
2 Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) .
3 Lapisan pasir di siram dan di padatkan dengan mengunakan alat pemadat sampai lapisan terbentuk sekitar 10 cm atau sesuai dengan
4 petunjuk direksi. 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
Foto dokumentasi
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Beton Bertulang K. 225
Konsep Metode Pekerjaan Beton
a Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas design,
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (data-data proyek)
Data-data tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
pelaksanaan.
b Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
dalam perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
Pada dasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
* Metode siteworks
* Metode struktur bawah .
* Metode pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran
* Metode tempat pengecoran
* Metode khusus (misalnya mass concrete)
1 Metode site works atau struktur bawah merupakan metode yang memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam metode pekerjaan struktur secara keseluruhan.
2 Metode struktur bawah akan menentukan ketepatan schedule pelaksanaan struktur.
Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaannya.
Pada pelaksanaan struktur bawah terdapat permasalahan muka air tanah yang sering menghambat
pekerjaan dan perlu penanganan yang teliti mengenai perilaku air bawah tanah sedemikian
tidak memberikan dampak merugikan bagi lingkungan sekitar.
Di samping itu, kondisi tanah yang kurang baik yang disertai dengan lahan yang sempit akan
memberikan kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dan pekerjaan lain yang terkait.
Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses penentuan metode pelaksanaan
Struktur Bawah.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh pergerakan tanah sekitar, kebisingan dan debu
sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bawah .
Metode pekerjaan struktur bawah ini terdapat beberapa jenis Penggolongan metode
berdasarkan arah kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu metode konvensional,
metode top-down, dan metode semi top-down.
Berikut dijelaskan mengenai metode-metode tersebut:
Sistem konvensional
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana (sistem bottom up).
Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas,
dengan menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor di tempat (cast in place).
Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem top-down. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian rata-rata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batas-batas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton ini meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
- Beton Pondasi Lantai =/= 40 cm
- Beton Dinding =/= 30 cm
- Beton Kolom utama dengan ukuran 30 x 30 cm
- Beton Ring Balok dengan ukuran 30 x 52 cm
- Beton Plat atap =/= 12 cm
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada beton pondasi lantai ,dinding beton,dinding penyekat beton dan beton balok bak :
Pembesian pada pondasi beton harus berada di atas dudukan berupa beton (biasanya disebut lantai kerja)
Ketinggian bantalan pembesian pondasi beton tergantung dari ketebalan selimut beton yang direncanakan
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada balok dan dinding:
Pembesian balok dirakit dengan cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi balok sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Setelah balok dirakit dan kuat, maka balok siap diangkat
Rakitan pembesian balok yang telah dipasang harus diikat ke bekisting supaya kuat, jarak antar ikatan kira-kira setiap 1.5 m
Pemasangan pembesian pada dinding dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete
Beton yang mixer.
akanPada
dicorvolume pekerjaankekecil
harus langsung digunakan
tempat alat
yang jadi bantuakhirnya.
posisi TC dan Bucket cor.
Mulailah Pada
dari pengecoran
pojok bekisting.pile cap yang berada pada elevasi ground
floor, jika volume pengecoran kecil digunakan cara pengecoran langsung dari truk mixer. Pada volume pengecoran yang besar akan efektif
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.
Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada
R Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi
a
teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan
S
a adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan
# kandungan lumpur minimal 5%.
1 b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan.
2
3 Ini dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
4 c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
5 d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan
1 sampai pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
2 e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
# - Semen
### - Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
### - Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71
atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
### - Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
# Pasir
### Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
# Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
1 Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
2 Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
3 Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
4 Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
5 Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
6 Modulus kehalusan 6 ~ 8
### Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
### Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
Metode Pelaksanaan
1 Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
2 Kayu Begisting
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
3 Pada pelaksanaan beton Mutu K.175 pelaksanaanya menggunakan molen sebagai alat untuk mencampur adonan beton ,dan dilakukan dengan
4 menggunakan tenaga
Foto dokumentasi 0%manusia
sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PASANGAN
Pekerjaan Pasangan untuk Bangunan Reservoir
Pasangan Bata 1 : 3 untuk dinding sekat Pengarah Aliran
Pemasangan bata sebagai dinding merupakan pekerjaan yang perlu mendapatkan perhatian terutama pada pekerjaan pasangan bata yang ditujukan untuk
pembuatan dinding. Dalam pemasangannya , disamping kerapian pekerjaan harus diperhatikan dari segi kekuatan , kelurusan pasangan, ketegakan dan pengaruh
kesikuan terhadap ruangan dan yang perlu diperhatikan juga adalah keamanan sewaktu pemasangan dan juga keefesienan pemakaian material.
Metode Pelaksanaanya
1 Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan chek kondisi pondasi penempatan dinding apakah sudah kondisi baik.
Kondisi pondasi/ sloof harus bersih dan mempunyai alur pengikatan antara sloof ke pasangan bata. Jika terdapat kotoran atau lumpur pada sloof harus
dibersihkan supaya pengikatan dinding dengan sloof terikat dengan baik. Demikian juga halnya pada kolom harus dipastikan tersedia angkur untuk
2 pengikatan ke dinding (biasanya angkur menggunakan besi 10 mm yang ditanamkan ke kolom sewaktu pengecoran dan muncul dengan panjang antara 15
– 20 cm).
Jika kondisi sloof dan kolom sudah baik, kemudian lakukan pembuatan garis benang pada bagian dinding yang akan dipasangkan. Untuk garis lurus secara
horizontal dilakukan pembuatan benang pada salah satu sisi bagian pinggir bata yang akan dipasang, dilakukan dengan penarikan benang dari ujung ke
3 ujung dinding. Untuk ketegakan dibuat garis tegak lurus secara vertical terhadap benang horizontal yang sudah dibuat, pembuatan garis vertical dapat
dibuat pada kolom yang ada ataupun pembuatan mal bantu dikedua ujung dinding yang akan dipasangkan .
Jika benang horizontal pada pemasangan awal sudah terpasang. kemudain mulai memasang bata pada kedua ujung bagian dinding yang akan dipasangkan
, kemudian dilanjutkan mulai satu demi satu hingga tercapai sambungan dari ujung keujung. Lakukan pengecekan leveling diatas batu bata yang sudah
4 terpasang dan pastikan semua pasangan bata semuanya dalam keadan rata. Jika sudah rata maka ini adalah menjadi panduan untuk memasang ketingakt
berikutnya. Harus dipasikan ketebal mortar harus tetap sama dan demikian juga pengisian mortar antar bata harus sama.
Jika saat pemasangan terdapat perbedaan ketinggian bata, maka untuk mendapatkan kerataan dapat dilakukan dengan memukul ujung bata dengan pelan
sampai bata tetap rata, pemukulan dapat dilakukan dengan kondisi adukan masih dalam keadaan basah. Jika adukan/ mortar sudah kering maka mortar
5
harus diambil dan diganti dengan adukan/mortar baru.
Jika bata sudah dipasangkan dalam beberapa rangkaian, kadang adukan/mortar ada yang berlebih atau sampai melelh hingga keluar dari sisi pinggir
6 pasangan, jika itu terjadi adukan berlebih harus segera di ratakan dengan menggunakan sendok semen supaya permukaan tetap rata , jangan biarkan
sempat mengering karena hal ini sangat mempengarui kerapian dan kerataan dinding saat pelaksanaan plesteran.
Setelah mendapatkan beberapa tingkatan pasangan bata yang sudah dipasangkan yang telah terhubung dari ujung keujung bagian didnding ayng
dipasangkan, anda kemudian harus menarik garis horizontal dari ujung keujung pada garis vertical yang dibuat untuk mendapatkan ketegakan dinding.
7 Pemasangan benang horizontal dapat dilakuakn setiap 50 cm . Pastikan anda tetap memasangkan dalam 1 garis lurus sesuai denga benang yang
dipasangkan sehingga didapatkan ketegakan dinding yang baik dan kondisi pasangan tetap rapi sampai posisi atas.
Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada
Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi
teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan
adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan
kandungan lumpur minimal 5%.
b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan.
Ini dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan
sampai pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71
atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
Pasangan Bata 1 : 4 untuk dinding
Pemasangan bata sebagai dinding merupakan pekerjaan yang perlu mendapatkan perhatian terutama pada pekerjaan pasangan bata yang ditujukan untuk
pembuatan dinding. Dalam pemasangannya , disamping kerapian pekerjaan harus diperhatikan dari segi kekuatan , kelurusan pasangan, ketegakan dan pengaruh
Metode Pelaksanaanya
kesikuan terhadap ruangan dan yang perlu diperhatikan juga adalah keamanan sewaktu pemasangan dan juga keefesienan pemakaian material.
1 Chek posisi penempatan dinding yang akan dikerjakan dan chek kondisi pondasi penempatan dinding apakah sudah kondisi baik.
2 Kondisi pondasi/ sloof harus bersih dan mempunyai alur pengikatan antara sloof ke pasangan bata. Jika terdapat kotoran atau lumpur pada sloof harus
3 dibersihkan
Jika kondisi sloofsupayadanpengikatan
kolom sudah dinding
baik,dengan slooflakukan
kemudian terikat pembuatan
dengan baik. Demikian
garis benangjuga
padahalnya
bagianpada kolom
dinding harus
yang akandipastikan tersedia
dipasangkan. angkur
Untuk garisuntuk
lurus secara
pengikatan
horizontal ke dindingpembuatan
dilakukan (biasanya benang
angkur menggunakan
pada salah satu besi
sisi 10 mm yang
bagian ditanamkan
pinggir bata yang ke kolom
akan sewaktu
dipasang, pengecoran
dilakukan danpenarikan
dengan muncul dengan
benang panjang antara
ke 15
dari dipasangkan
ujung
4 Jika
– 20 benang
cm). horizontal pada pemasangan awal sudah terpasang. kemudain mulai memasang bata pada kedua ujung bagian dinding yang akan
ujung
,Jika dinding.
kemudian Untuk ketegakan
dilanjutkanterdapat
mulai satu dibuat garis
demi satu tegak lurus
hingga tercapai secara vertical
sambungan terhadap benang horizontal
dari ujung keujung. Lakukan yang sudah
pengecekandibuat, pembuatan
leveling diatas garis
batu vertical
bata dapat
yang pelan
sudah
5 dibuatsaat pemasangan
pada kolom yang semua perbedaan
ada ataupun ketinggian
pembuatan mal bata,
bantu maka untuk
dikedua mendapatkan
ujung dinding kerataan
yang dapat dilakukan
akanmaka
dipasangkan dengan
. menjadi memukul ujung bata dengan
terpasang dan pastikan pasangan bata semuanya dalam keadan rata. Jika sudah rata ini adalah panduan untuk memasang ketingakt
6 sampai
Jika batabata
sudahtetap rata, pemukulan
dipasangkan dalamdapat dilakukan
beberapa dengan
rangkaian, kondisi
kadang adukan masih dalamyangkeadaan basah.sampai
Jika adukan/ mortar
hinggasudah
keluarkering maka mortar
berikutnya. Harus dipasikan ketebal mortar harus tetap sama danadukan/mortar
demikian jugaada pengisianberlebih
mortar atau melelh
antar bata harus sama. dari sisi pinggir
harus diambil
pasangan, jikadan digantiadukan
itu terjadi denganberlebih
adukan/mortar
harus baru. di ratakan dengan menggunakan sendok semen supaya permukaan tetap rata , jangan biarkan
segera
7 Setelah mendapatkan beberapa tingkatan pasangan bata yang sudah dipasangkan yang telah terhubung dari ujung keujung bagian didnding ayng
sempat mengering
dipasangkan, karena
anda 0%
kemudian hal ini sangat mempengarui kerapiandaridan kerataan dinding
pada saat
garispelaksanaan
vertical yangplesteran.
8 Foto dokumentasi sebelumharus menarik pekerjaan.
pelaksanaan garis horizontal ujung keujung dibuat untuk mendapatkan ketegakan dinding.
Pemasangan benang horizontal dapat dilakuakn setiap 50 cm . Pastikan anda tetap memasangkan dalam 1 garis lurus sesuai denga benang yang
9 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
dipasangkan sehingga didapatkan ketegakan dinding yang baik dan kondisi pasangan tetap rapi sampai posisi atas.
10 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Plesteran 1 : 4
Pekerjaan plesteran ini kami lakukan setelah pekerjaan dinding bata telah selesai di laksankan ,yang fungsinya untuk menghaluskan permukaan
beton
Metodeagar terlihat rata dan rapi
Pelaksanaan
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
3 Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
4 waktu membuka begesting.
5 Campuran spesi memakai minimal 1PC : 4 PS , pasir yang dipakai yaitu pasir beton
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan acian
Terdapat beberapa metode konstruksi untuk pelaksanaan pekerjaan acian pada pasangan dinding batu bata, salah satunya adalah metode acian kalsium, yaitu suatu
metode
Metode pekerjaan acian dengan menggunakan kalsium.
Pelaksanaan
1 Campur bahan-bahan yang diperlukan dengan campuran yang sesuai.
2 Aci dinding batu bata menggunakan campuran yang telah dibuat dengan bantuan trowel kayu.
3 Permukaan acian disiram air dengan menggunakan kuas.
4 Haluskan permukaan acian yang telah disiram air dengan menggunakan trowel besi.
5 Buat tali air (apabila dikehendaki) dengan lebar 0,5 cm untuk menghindari terjadinya keretakan.
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN KACA
Kuzen pintu utama Tipe I termasuk Daun Pintu ( sesuai dengan Gambar Kerja )
Kuzen pintu utama Tipe II termasuk Daun Pintu ( sesuai dengan Gambar Kerja )
Kuzen bouven light Tipe IV ( sesuai dengan Gambar Kerja )
Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk melaksanakan pekerjaan sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang baik dan
sempurna
Metode Pelaksanaan
1 Seluruh pekerjaan kusen dan daun pintu/ jendela kita kerjakan diworkshop, penyimpanan kusen, pintu/ jendela di workshop atau ditempat pekerjaan harus
2 ditempatkan pada ruang/
Semua kayu tampak tempat
diserut rata,dengan sirkulasi
halus, lurus danyang baik,satu
siku-siku tidaksama
terkena
lain suaca langsung
sisi-sisinya, dandan terlindungsudah
di lapangan dari kerusakan dan kelembaban.
dalam keadaan siap untuk
3 penyetelan/pemasangan.
Semua ukuran kita sesuaikan gambar kerja
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN LABURAN / CAT
Pekerjaan Cat tembok ( Warna sesuai petunjuk Direksi )
Cat kayu/besi, termasuk menie kuzen
Pekerjaan pengecatan adalah salah satu pekerjaan finishing yang harus mendapat perhatian khusus, mengingat keindahan dan kerapihan sebuah bangunan
tergantung dari
adapun jenis hasil akhir
pekerjaan yangPengecatan.
akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
~ Pekerjaan pengecatan pada dinding plesteran
~ Pekerjaan pengecatan pada dinding beton
~ Pekerjaan pengecatan pada plafond exphose
Metode Pelaksanaan
1 Setiap tahapan (lapisan) dilakukan setelah cat tahap sebelumnya benar-benar sudah kering (jangan tergesa-gesa).
2 Untuk mendapatkan hasil pengecatan yang baik, pengecatan dilaksanakan dengan 3 – 5 tahap lapisan cat.
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN PENERANGAN
Lampu TL 1 x 60
Lampu pijar 40 w
Sakelar Ganda
Penyambungan Daya dari PLN
Pengertian dan fungsi :
Suatu sistem instalasi/jaringan yang meliputi penerangan, instalasi daya, box pembagi tegangan.
Material penghantar listrik adalah kabel (NYM, NYY, NYF, NYA) serta pipa baik PVC
atau besi untuk pelindung hantaran yang tertanam.
Kabel penghantar yang biasa dipergunakan adalah merek KABELINDO, SUPREME,
TRANKA, dll. Merek dapat dikenali pada pembungkus (isolasi) sepanjang kabel beserta
Metode Peleksanaan :
1 Semua hantaran (kabel) yang ditarik dalam pipa / cabelduct harus diusahakan
tidak tampak dari luar (tertanam)
2 Pemasangan pipa harus dilaksanakan sebelum pengecoran.
Pemasangan sparing-sparing listrik yang melintas di plat, balok, kolom beton
harus dipasang terlebih dahulu sebelum pengecoran, kabel diusahakan dimasuk-
kan bersamaan dengan pemasangan sparing.
3 Pipa yang dipasang pada dinding dilaksanakan sebelum pekerjaan plesteran
dan acian dikerjakan.
4 Penempatan sambungan/percabangan harus ditempatkan di daerah yang mudah
dicapai untuk perbaikan (perawatan).
5 Sambungan harus menggunakan klem / isolasi kabel supaya terlindung dengan
baik sehingga tidak tersentuh atau menggunakan lasdop dan ditempatkan pada
Te Dos.
6 Lekukan/belokan pipa harus beradius > 3 kali diameter pipa dan harus rata (untuk
memudahkan penarikan kabel).
7 Jaringan arde harus dipasang tersendiri / terpisah dengan arde penangkal petir.
- tidak boleh ada sambungan
- dihubungkan dengan elektroda pentanahan
- ditanam sampai minimal mencapai air tanah
8 Pada hantaran di atas langit-langit, harus diklem pada bagian bawah plat / balok
atau pada balok kayu rangka langit-langit.
9 Untuk hantaran/tarikan kabel yang menyusur dinding bata/beton pada shaft harus
diklem atau dengan papan dan kabeltrey bila jaringan terlalu rumit (banyak).
10 Stop kontak dan saklar.
Pemasangan stop kontak setinggi > 40 cm dari lantai, saklar dipasang setinggi
150 cm dari lantai (bila tidak ditentukan spesifikasinya).
Pemasangan stop kontak dan saklar harus rata dengan dinding.
11 Box / kotak Panel bodynya harus diarde, untuk menghindari adanya arus.
PEKERJAAN PIPA DAN ACCESSORIES
(Termasuk pengadaan & pemasangan)
Untuk pekerjaan ini kita akan laksanakan bersamaan pada saat pekerjaan pengecatan di lakukan,akar supaya goresan maupun kerusakan pada tembok dapat
diperbaiki secara sempurna
adapun jenis pekerjaan yang akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
INLET
- Wall Pipe All Flange
- Wall Pipe All Flange
- Wall Pipe All Flange
- Wall Pipe All Flange
- Wall Pipe All Flange
- Tee All flange ¢ 300 x ¢ 300 x ¢ 300 mm
- Gate valve
- Bend GI All Flange
PIPA PELUAP
- Wall Pipe All Flange
- Wall Pipe All Flange
- Bend GI All Flange
PIPA PENGURAS
- Wall Pipe All Flange
- Wall Pipe All Flange
- Bend GI All Flange
- Gate valve
PIPA OUTLET
- Wall pipe all flange ¢ 300 mm panjang 80 cm
- Screner
- Gate valve
- Tee All flange ¢ 300 x ¢ 600 x ¢ 600 mm
- Pipa Steel
- Flange Buta
- Flange Buta
- Tee All flange ¢ 350 x ¢ 600 x ¢ 600 mm
- Pipa Steel
- Tee All flange ¢ 350 x ¢ 350 x ¢ 350 mm
- Bend GI All Flange
- Gate valve
- Dismantling Join
- Check Valve
- Watermeter
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)
dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian
mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai
sifat kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1 Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2 Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
Bahan-Bahan
a. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus
jika diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah
pekerjaan.
b. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan
homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami
bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang
batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
c. Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
baik.
d. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam
jumlah berapa saja yang dapat :
- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih
dari 20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
- Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta
bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatan-catatan
mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor
harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus
masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering
permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang
dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir adalah
proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan
selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak
besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)
dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian
mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai
sifat kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1 Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2 Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
Bahan-Bahan
a. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus
jika diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah
pekerjaan.
b. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan
homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami
bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang
batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
c. Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
baik.
d. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam
jumlah berapa saja yang dapat :
- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih
dari 20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
- Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta
bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatan-catatan
mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor
harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus
masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering
permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang
dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir adalah
proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan
selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (as built drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)
dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian
mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai
sifat kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1 Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2 Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
Bahan-Bahan
a. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah
pekerjaan.
b. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan
homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami
bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang
batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
c. Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
baik.
d. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam
bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatan-catatan
mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor
harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus
masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering
permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang
dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir adalah
proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan
selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak
Metode Pelaksanaan
1 Ketebalan plesteran idealnya 1 1/2 cm maximum 2 cm, tebal
2 Plesteran kasar maupun acian harus memakai blebes dengan panjang 2.00
3 Plesteran pada beton, maka permukaan beton harus kita kasari atau di kamproti pada
4 waktu membuka begesting.
5 Campuran spesi memakai minimal 1PC : 4 PS , pasir yang dipakai yaitu pasir beton
6 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
7 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
8 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN BETON
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Peninggi air (bendungan) dan saluran
Pekerjaan Beton Struktur untuk masing-masing pekerjaan yang ditentukan pada Gambar Kerja Dengan mutu beton
K.225. termasuk Pembesian, Pasang dan bongkar Bekisting, untuk :
Konsep Metode Pekerjaan Beton
a Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas design,
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (data-data proyek)
Data-data tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
pelaksanaan.
b Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
dalam perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
Pada dasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
* Metode siteworks
* Metode struktur bawah .
* Metode pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran
* Metode tempat pengecoran
* Metode khusus (misalnya mass concrete)
1 Metode site works atau struktur bawah merupakan metode yang memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam metode pekerjaan struktur secara keseluruhan.
2 Metode struktur bawah akan menentukan ketepatan schedule pelaksanaan struktur.
Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaannya.
Pada pelaksanaan struktur bawah terdapat permasalahan muka air tanah yang sering menghambat
pekerjaan dan perlu penanganan yang teliti mengenai perilaku air bawah tanah sedemikian
tidak memberikan dampak merugikan bagi lingkungan sekitar.
Di samping itu, kondisi tanah yang kurang baik yang disertai dengan lahan yang sempit akan
memberikan kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dan pekerjaan lain yang terkait.
Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses penentuan metode pelaksanaan
Struktur Bawah.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh pergerakan tanah sekitar, kebisingan dan debu
sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bawah .
Metode pekerjaan struktur bawah ini terdapat beberapa jenis Penggolongan metode
berdasarkan arah kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu metode konvensional,
metode top-down, dan metode semi top-down.
Berikut dijelaskan mengenai metode-metode tersebut:
Sistem konvensional
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana (sistem bottom up).
Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas,
dengan menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor di tempat (cast in place).
Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem top-down. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian rata-rata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batas-batas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
Beton Bendungan
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton Saluran
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi - besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
floor,
Betonjika
yangvolume pengecoran
akan dicor kecil digunakan
harus langsung cara
ke tempat pengecoran
yang jadi posisilangsung
akhirnya.dari truk mixer.
Mulailah Pada volume
dari pojok pengecoran yang besar akan efektif
bekisting.
menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.
Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada
Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi
teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan
adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan
Ini dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
sampai pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem top-down. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian rata-rata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batas-batas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
Berton Pondasi Lantai =/= 30 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Berton Dinding Bak =/= 30 cm
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi - besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete mixer. Pada volume pekerjaan kecil digunakan alat bantu TC dan Bucket cor. Pada pengecoran pile cap yang berada pada elevasi ground
floor,
Betonjika
yangvolume pengecoran
akan dicor kecil digunakan
harus langsung cara
ke tempat pengecoran
yang jadi posisilangsung
akhirnya.dari truk mixer.
Mulailah Pada volume
dari pojok pengecoran yang besar akan efektif
bekisting.
menggunakan concrete pump. Khusus pada pengecoran bored pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.
Selalu tuangkan beton baru langsung ke beton yang sudah lama.
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.
Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada
Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi
teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan
adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan
Ini dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan
sampai pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71
atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
Pekerjaan Beton untuk Bangunan Ruang Pengatur Distribusi & R. Kontrol
Pekerjaan Beton Struktur untuk masing-masing pekerjaan yang ditentukan pada Gambar Kerja Dengan mutu beton K.275.
(Redimix) termasuk Pembesian, Pasang dan bongkar Bekisting, untuk :
Konsep Metode Pekerjaan Beton
a Perencanaan metode pelaksanaan pekerjaan struktur didasarkan atas design,
situasi dan kondisi proyek serta site yang ada dalam penjelasan bagian sebelumnya (data-data proyek)
Data-data tersebut merupakan data yang mempengaruhi dalam menentukan dan merencanakan metode
pelaksanaan.
b Sebelum menentukan metode pelaksanaan secara keseluruhan,
dalam perencanaan metode ini diperlukan suatu konsep metode
yang memiliki pengaruh yang besar terhadap metode pelaksanaan yang lain
Pada dasarnya terdapat beberapa metode utama dalam pekerjaan struktur, yaitu:
* Metode siteworks
* Metode struktur bawah .
* Metode pekerjaan bekisting, pembesian dan pengecoran
* Metode tempat pengecoran
* Metode khusus (misalnya mass concrete)
1 Metode site works atau struktur bawah merupakan metode yang memiliki pengaruh yang cukup besar
dalam metode pekerjaan struktur secara keseluruhan.
2 Metode struktur bawah akan menentukan ketepatan schedule pelaksanaan struktur.
Hal tersebut disebabkan oleh tingkat kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaannya.
Pada pelaksanaan struktur bawah terdapat permasalahan muka air tanah yang sering menghambat
pekerjaan dan perlu penanganan yang teliti mengenai perilaku air bawah tanah sedemikian
tidak memberikan dampak merugikan bagi lingkungan sekitar.
Di samping itu, kondisi tanah yang kurang baik yang disertai dengan lahan yang sempit akan
memberikan kesulitan yang tinggi dalam pelaksanaan pekerjaan tanah dan pekerjaan lain yang terkait.
Keberadaan bangunan sekitar gedung memberikan andil dalam proses penentuan metode pelaksanaan
Struktur Bawah.
Hal tersebut disebabkan oleh adanya pengaruh pergerakan tanah sekitar, kebisingan dan debu
sering menjadi hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan struktur bawah .
Metode pekerjaan struktur bawah ini terdapat beberapa jenis Penggolongan metode
berdasarkan arah kerjanya dibagi menjadi tiga yaitu metode konvensional,
metode top-down, dan metode semi top-down.
Berikut dijelaskan mengenai metode-metode tersebut:
Sistem konvensional
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan setelah seluruh pekerjaan galian selesai mencapai elevasi rencana (sistem bottom up).
Pelat basement paling bawah dicor terlebih dahulu, kemudian basement diselesaikan dari bawah ke atas,
dengan menggunakan scaffolding. Kolom, balok dan slab dicor di tempat (cast in place).
Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem top-down. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian rata-rata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batas-batas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
Beton pondasi plat setempat
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton sloof
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton kolom 30 / 30
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton balok atap
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Beton plat atap
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi - besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete
Beton yang mixer.
akanPada
dicorvolume pekerjaankekecil
harus langsung digunakan
tempat alat
yang jadi bantuakhirnya.
posisi TC dan Bucket
Mulailahcor. Pada
dari pengecoran
pojok bekisting.pile cap yang berada pada elevasi ground
floor, jika volume pengecoran kecil digunakan cara pengecoran langsung dari truk mixer. Pada volume pengecoran yang besar akan efektif
Selalu tuangkan
menggunakan beton baru
concrete langsung
pump. Khususkepada
beton yang sudah
pengecoran lama.pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.
bored
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.
Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada
Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi
teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan
adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan
kandungan lumpur minimal 5%.
b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan.
Ini dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan
sampai pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71
atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
PEKERJAAN PASANGAN
Pekerjaan Pasangan untuk Bangunan Pengumpul
~ Pekerjaan keramik pada bak
Pekerjaan keramik pada bak
Pekerjaan pemasangan keramik pada bak diperkenankan untuk dipasang setelah semua Pekerjaan-pekerjaan dinding/plesteran telah selesai dikerjakan. Sebelum
pemasangan keramik dinding,keramik harus direndam dalam air sampai penuh.
Metode Pelaksanaanya
1 Pemasangan keramik di lakukan dan di kerjakan oleh tukang yang benar-benar ahli dan harus menghasilkan penyelesaian yang rapih dan naad yang lurus.
2 Naad harus didisi
Pemasangan dengan
keramik yangbahan
tidak grouting / pasta semennaad
rapih, bergelombang, / okker yang
tidak warnanya
lurus disesuiakan
dan sebagainya dengan
akibat warna ubin yang
dari pemasangan yangdipakai. Pengisian
tidak baik naad
kita akan dilakukan
bongkar/diganti
paling cepat
sehingga 24 jam setelah
memuaskan tegel/ubin keramik dipasang serta celah-celah keramik atau satu sama lain harus dibersihkan terlebih dahulu dari kotoran yang
Direksi.
Pekerjaan Pasangan
menghambat untuk
masuknya cairanBangunan
bahan pengisi. Ruang Pengatur
Segera setelah Distribusi
pengisian & R.
naad dengan Kontrol
semen, permukaan lantai harus segera dibersihkan agar tidak
terdapat
Pasangan nodaCamp.
Bata bekas semen.
1 : 4 untuk dinding
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak terlalu
besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)
dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian
mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai
sifat kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1 Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 4 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2 Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
Bahan-Bahan
a. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus
jika diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah
pekerjaan.
b. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan
homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami
bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang
batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
c. Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
baik.
d. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam
jumlah berapa saja yang dapat :
- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih
dari 20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
- Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta
bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatan-catatan
mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor
harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus
bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatan-catatan
mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor
harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus
masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering
permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang
dimaksud adalah perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir adalah
proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan
selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem top-down. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian rata-rata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batas-batas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
~ Pekerjaan beton K 225
~ Pekerjaan besi beton
~ Pekerjaan bekisting
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi - besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete
Beton yang mixer.
akanPada
dicorvolume pekerjaankekecil
harus langsung digunakan
tempat alat
yang jadi bantuakhirnya.
posisi TC dan Bucket
Mulailahcor. Pada
dari pengecoran
pojok bekisting.pile cap yang berada pada elevasi ground
floor, jika volume pengecoran kecil digunakan cara pengecoran langsung dari truk mixer. Pada volume pengecoran yang besar akan efektif
Selalu tuangkan
menggunakan beton baru
concrete langsung
pump. Khususkepada
beton yang sudah
pengecoran lama.pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.
bored
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.
Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada
Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi
teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan
adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan
kandungan lumpur minimal 5%.
b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan.
Ini dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan
sampai pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan
sampai pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71
atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
PEKERJAAN PIPA DAN ACCESSORIES
Untuk pekerjaan ini kita akan laksanakan bersamaan pada saat pekerjaan pengecatan di lakukan,akar supaya goresan maupun kerusakan pada tembok dapat
diperbaiki secara sempurna
adapun jenis pekerjaan yang akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
~ Flang Spigot PVC ND 250 mm
~ Flang Socket PVC ND 250 mm
~ Bend 90º dengan Flang Tunggal CI ND 250 mm
~ Pipa PVC Ø 250 mm untuk pipa Galeri
~ Pipa Steel
~ Pipe Steel
~ Reducer All Flange
~ Reducer All Flange
~ Rabber Packing
~ Moer + Baut
Metode Pelaksanaan
1 Semua akcecoris kita siapkan pada posisi yang telah di tetapkan
2 untuk pemasangan pipa dan akscecoris ini kita menggunakan tenaga yg cukup berpengalaman di bidangnya tentunya dengan perlengkapan peralatan
yang di butuhkan dalam pekerjaan ini
3 setelah semua telah siap barulah kita pasang pipa dan akscecorisnya pada titik titik yang telah di tentukan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
~ Pekerjaan Urugan Pasir untuk media saringan
Media filter yang umum digunakan sebagai filter adalah pasir. Menurut kecepatan dan mekanisme pengalirannya, saringan pasir dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Saringan
pasir cepat, Saringan pasir lambat, Saringan bertekanan.
Metode Pelaksanaan
1 Sekelompok pekerja mengisi pasir sebagai penyaring air agar supaya air yang keluar lebih jernih
2 sebelum pasir di masukkan dalam sebuah wadah kita harus cuci terlebih dahulu pasir yang akan di gunakan
3 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
4 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
5 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PADA BANGUNAN BAK PENGUMPUL PEKERJAAN PIPA DAN ACCESSORIES
Untuk pekerjaan ini kita akan laksanakan bersamaan pada saat pekerjaan pengecatan di lakukan,akar supaya goresan maupun kerusakan pada tembok dapat
diperbaiki secara sempurna
adapun jenis pekerjaan yang akan kita laksanakan pada bagian ini yaitu:
PIPA INLET
- Wall pipe all flange ¢ 600 mm panjang 65 cm
Pekerjaan Bar Screen untuk sampah Kasar dengan krangka Dari Besi L.60.60.6, Ukuran / dimensi material ditentukan pada
Gambar Kerja
Pekerjaan Pintu Air dengan krangka Dari Besi L.100.100.10, Ukuran / dimensi material ditentukan pada Gambar Kerja
PIPA PENGURAS
- Wall pipe all flange ¢ 150 mm panjang 130 cm
- Wall pipe al flange ¢ 150 mm panjang 300 cm
- Wall pipe all flange ¢ 150 mm panjang 540 cm
- Wall pipe all flange ¢ 150 mm panjang 20 cm
- Wall pipe all flange ¢ 150 mm panjang 600 cm
- Bend 45 º All flange ¢ 150 mm
- Tee GI All flange ¢ 150 x 150 mm
PIPA OUTLET
Wall pipe all flange ¢ 500 mm panjang 100 cm
- Screner ¢ 500 mm
- Wall pipe all flange ¢ 500 mm panjang 500 cm
Alat ukur cipoletti terbuat dari plat besi t = 6 mm digalvanis dan Mistar Pembaca
Metode Pelaksanaan
1 Semua akcecoris kita siapkan pada posisi yang telah di tetapkan
2 untuk pemasangan pipa dan akscecoris ini kita menggunakan tenaga yg cukup berpengalaman di bidangnya tentunya dengan perlengkapan peralatan
yang di butuhkan dalam pekerjaan ini
3 setelah semua telah siap barulah kita pasang pipa dan akscecorisnya pada titik titik yang telah di tentukan
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
PENANGKAPAN SUMBER TERPUSAT (Pembuatan Broncaptering)
PEKERJAAN AWAL
Pekerjaan pembersihan, Penataan Lahan
Sebagai langkah awal peleksanaan pekerjaan, Kita akan membersihkan lapangan/Lokasi
pembangunan dari hal-hal yang dapat merusak pelaksanaan pembangunan.
Metode Pelaksanaan
Sebelum memulai pekerjaan ini, Kita harus membersihkan lokasi yang akan kita bangun dari sampah–sampah atau benda lainnya,
1
termasuk pembongkaran-pembongkaran dari lokasi pekerjaan.
2 Semua Pohon - Pohon, akar akar pohon dan semak semak belukar harus kita bersihkan dari lokasi pekerjaan
3 Bagian tanah di atas bekas tanaman akan kita gali sekitar 20 cm dan tanah bekas galian akan kita tempatkan yang layak agar
supaya dapat kita gunakan kembali
4 Seluruh Kerusakan yang di timbulkan dari pekerjaan pemebersihan ini akan kita ganti sesuai dengan kerusakan yang di timbulkan
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pekerjaan pemasangan bouplank
Pemasangan patok dan papan bouwplank kita menggunakan kayu/papan kls.III yang diketam rata pada sisi kerjanya.
Metode Pelaksanaan
1 Patok kayu dan papan bouwplank diketam sampai halus dan rata pada sisi -sisinya
2 Kita tentukan tinggi bouwplank sama dengan titik nol yang dikehendaki
3 Sekelompok pekerja dan tukang kayu memasang papan bowplakn dengan mengacu gambar kerja
4 Setelah pemasangan bouwplank selesai kita laporkan hasil pemasangan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebelum
Pekerjaan Selanjutnya Dilaksanakan
5 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
6 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
7 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
PEKERJAAN TANAH / BATUAN
Galian untuk pondasi dan bangunan pengumpul sampai kedalaman yang ditentukan dalam gambar
Galian untuk Bangunan Resapan
Pekerjaan galian yang dimaksud disini adalah kegiatan galian tanah untuk pondasi dengan jenis tanah asalnya, pelaksanaan kegiatan dengan
menggunakan tenaga manusia,dan dilaksankan sesuai gambar kerja
Methode Pelaksanaan :
1. Permintaan persetujuan untuk melakukan pekerjaan kepada Direksi.
2. Pengukuran dan penandaan (pemasangan profil) lokasi pekerjaan yang akan dilaksanakan sesuai Gambar Rencana bersama Direksi.
3. Semua persyaratan dan prosedur pekerjaan sesuai gambar rencana dan Spesifikasi Teknis yang ada.
4. untuk galian dengan kedalaman tertentu kita lakukan dengan mengunakan alat berat dan untuk kedalaman biasa menggunakan tenaga
manusia dengan mengacu garis ketinggian dan elevasi yang ditentukan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi.
5. Hasil galian dibuang ke tempat pembuangan disekitar lokasi atau sesuai petunjuk Direksi.
6. Permintaan persetujuan untuk pengecekan hasil pekerjaan kepada Direksi. Mutual check dilakukan bersama - sama dengan Direksi untuk
mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya dilaksanakan / gambar terpasang (Shop drawing) sebagai dasar volume pekerjaan yang akan
dimintakan pembayarannya (termin) dan bila terjadi pekerjaan tambah kurang maka pengajuan paling lambat 1 bulan sebelum waktu
besar, biasa juga digunakan sebagai dinding pelindung saluran dan pondasi . Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas)
dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian
mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai
sifat kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran dan pondasi atau lainnya.
Methode Pelaksanaan :
1 Untuk pondasi dipakai batu gunung yang berkualitas baik, keras, tidak polos dan permukaannya tajam.
Batu gunung yang dipakai harus dipecah-pecah sehingga diameternya antar 30 cm dan minimum 10 cm.
Pasangan batu gunung untuk pondasi ini harus dipasang dengan adukan 1PC : 3 psr yang diaduk matang.
Ukuran kedalaman, dan lebar pondasi batu gunung dibuat sesuai gambar rencana.
2 Batu gunung harus disusun sedemikian rupa sehingga dudukannya kokoh serta terikat baik satu sam lainnya dengan adukan.
Untuk keperluan kemudahan pemasangan pipa saluran air bersih, air hujan kabel-kabel dan lain-lain yang menembus pondasi
dapat dipasang bahan lunak yang mudah dibuka.
Dimensi pondasi batu gunung disesuaikan dengan gambar rencana.
Tidak diperkenangkan melakukan pelubangan pada sloef dan pondasi.
3 Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
4 Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
5 Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
6 Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
Bahan-Bahan
a. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini mengunakan semen portland cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum
memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah
Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus
jika diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites.
Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah
pekerjaan.
b. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan ini adalah batu kali pecah , batu ini kali ini bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan
homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami
bersihkan dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang
batu kita basahi dengan air. Batu tersebut kita ambil dari sumber yang disetujui oleh Direksi.
c. Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
- berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
- modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
- kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
baik.
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang
baik.
d. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9
standar Nsional Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam
jumlah berapa saja yang dapat :
- Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan semen yang melebihi dari 30 menit,atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih
dari 20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
- Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
- Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta
bagian dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatan-catatan
mengenai percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor
harus membuat percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus
masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering
permukaan (saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang
dimaksud adalah perbandingan 1 : 3, secara khusus untuk 1 m3 , 1 : 3 berat semen adalah sekitar 260 kg (4,2 zak) dan jumlah pasir adalah
proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan
selama 15 menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak
Methode Pelaksanaan :
1 Permintaan
Sekelompokpersetujuan untuk melakukan
pekerja membuat pekerjaan
mortar dengan kepadadan
mutu K.125 Direksi.
untuk pekerja lain menghampar hasil campuran beton ke lantai kerja sambil
2 di ratakan dengan ketebalan 10 cm
3 Setelah semua dianggap telah rata maka kita tunggu beton lantai kerja kering
4 Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
5 Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
6 Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
Pada sistem ini, galian tanah dapat berupa open cut atau dengan sistem dinding penahan tanah yang bisa sementara dan permanen.
Sistem dinding penahan tanah dapat dengan perkuatan strutting, ground anchor atau free cantilever.
Sistem Top Down
Pada sistem ini, struktur basement dilaksanakan bersamaan dengan pekerjaan galian basement. Urutan penyelesaian balok dan plat
lantainya dimulai dari atas ke bawah, dan selama proses pelaksanaan, struktur plat dan balok tersebut
didukung oleh struktur tiang (king post).
Pada dinding basement dicor sistem dinding penahan tanahnya yang dapat berupa diafragma wall atau contiguous pile yang dapat
bersifat permanen dan temporary yang juga berfungsi sebagai cut off dewatering.
Sistem Semi Top Down
Pada sistem ini, pelaksanaannya hampir sama dengan metode sistem top-down. Perbedaannya adalah terletak pada pekerjaan struktur
atasnya yang dapat dikerjakan bersamaan dengan pekerjaan struktur bawah.
Pada proses pengecoran struktur , baik lantai maupun dinding serta kolom, umumnya dicor bertahap karena luas area dan volume
pekerjaan yang besar. Sehingga dibuat dengan sistem zoning dengan jumlah menyesuaikan dengan
kapasitas sumber daya yang tersedia pada daerah tersebut.
Zoning struktur yang tepat akan membantu kelancaran pelaksanaan dan flow pengadaan sumber daya yang terkait yaitu bekisting,
besi tulangan dan beton ready mix.
Dalam perencanaan zoning pekerjaan struktur ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu:
# Kapasitas pengecoran harian rata-rata suatu daerah
# Volume material beton, besi dan bekisting serta flow pengadaannya
# Lahan yang tersedia untuk stok material
# Ketersediaan tenaga kerja dan siklusnya.
# Kondisi peralatan yang ada dan tingkat kesibukannya,dll
Dalam menentukan zoning ini, perlu diperhatikan batas-batas antar zone. Sebagai pedoman praktis, batas zone adalah ¼ bentang balok.
Hal tersebut dikarenakan pada area tersebut diperkirakan momen yang terjadi adalah nol atau mendekati nol.
Disamping penentuan jumlah zoning, pada pekerjaan struktur juga diperlukan perencanaan arah / flow pekerjaan struktur.
Arah pekerjaan struktur akan menentukan hampir semua arah metode pelaksanaan.
Beberapa hal yang penting untuk diperhatikan dalam menentukan arah / flow pekerjaan struktur adalah sebagai berikut:
# Perkiraan lintasan kritis schedule pelaksanaan
# Kemudahan pekerjaan
# Hindari kondisi lokasi pekerjaan yang terjebak karena flow yang salah.
Metode Kerja
Penjelasan Umum
Meliputi pekerjaan beton yang bertulang dan tidak bertulang dan pelaksanaan yang benar untuk menghasilkan beton yang bermutu baik.
Maka perlu penyedian tenaga kerja yang terampil, alat bantu yang memadai sesuai dengan fungsinya dan material/bahan
berdasarkan standart peraturan beton bertulang PB1 1971 dan SK.SKNI.T-15.1991-03
Ruang Lingkup
Lingkup pekerjaan beton meliputi penyediaan semua pemasangan semua komponen yang ditunjuk oleh gambar rencana dan RAB Meliputi:
Berton Pondasi Lantai =/= 40 cm
Pekerjaan pembesian ( Tulangan Atas dan Bawah Ø 12 mm Jarak 15 cm )
Pekerjaan Bekisting
Berton Dinding =/= 30 cm
Pekerjaan pembesian ( Tulangan Pokok dan Pinggang Ø 12 mm Jarak 15 cm )
Pekerjaan Bekisting
Berton Sekat =/= 20 cm
Pekerjaan pembesian ( Tulangan Pokok dan Pinggang Ø 12 mm Jarak 15 cm )
Pekerjaan Bekisting
Beton Plat atap =/= 12 cm
Pekerjaan pembesian ( Tulangan Atas dan Bawah Ø 10 mm Jarak 15 cm )
Pekerjaan Bekisting
Beton Tutup Man hole 80 x 40 tebal 8 cm, 2 Buah
Pekerjaan pembesian ( Tulangan Atas dan Bawah Ø 10 mm Jarak 10 cm )
Pekerjaan Bekisting
Beton Sloop dengan mutu Beton K.175
Penjelasan Umum untuk bahan utama
Besi Beton
Besi tulangan yang digunakan adalah baja yang kualitasnya sesuai dengan ditentukan dalam PBI 71.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas dari cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang bulat.
Dimensi dan ukuran penempang bulat besi beton / baja tulangan harus sesuai dengan petujuk gambar kerja (memenuhi batas toleransi
minimal) seperti yang di syaratkan dalam PBI 71.
Besi beton / baja tulangan yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada
perintah tertulis dari Direksi.
Kawat pengikat harus terbuat daru baja lunak dengan diameter minimal 1mm dan tidak bersepuh seng.
Material lain yang digunakan diutamakan produksi dalam negeri.
Kayu
Kayu yang digunakan harus bersifat baik dengan ketentuan bahwa segala sifat dan kekurangan-kekurangan yang berhubungan dengan
pemakainya tidak akan merusak atau mengurangi nilai konstruksi.
Kualitas dan ukuran kayu yang digunakan disesuaikan dengan gambar kerja yang ada. Demikian pula dengan mutu dan kelas kuat kayu
yang apabila tidak ditentukan lain, maka harus mengikuti syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam PPKI NI-5.
Dihindarkan adanya cacat-cacat kayu antara lain yang berupa putih kayu, pecah-pecah, mata kayu yang melintang. Syarat-syarat
kelembaban dan toleransi ukuran kayu yang dipakai harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan dalam PPKI.
1. Pengecoran Beton
Semua pekerjaan konstruksi pada bangunan ini dikerjakan dengan mutu beton K -225, dan semua pekerjaan konstruksi beton
memenuhi syarat-syarat PBI 1971.
Adukan beton harus benar-benar rata dan matang dengan menggunakan Ready Mix pada K-225.
2.Berkesting dan Acuan
Sebelum penulangan beton dikerjakan harus terlebih dahulu dibuat bekesting yang kokoh dan rapat, sehingga air semen tidak bocor.
Bekesting harus dibuat sesuai dengan ukuran beton yang akan dilaksanakan.
Bahan bekesting dapat dibuat dari kayu terenteng tebal 2 cm atau multiplex.
Pembukaan bekesting ataupun acuan harus teratur dan beton sudah berumur minimal 14 (empat belas) hari.
3.Pekerjaan Pembesian
Pekerjaan pembesian merupakan bagian dari pekerjaan struktur. Pekerjaan ini memegang peranan penting dari aspek kualitas
pelaksanaan mengingat fungsi besi tulangan yang penting dalam kekuatan struktur .
Berikut adalah metode pelaksanaan pekerjaan pembesian mulai dari tahap penyimpanan hingga pemasangan tulangan.
1. Tahap penyimpanan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam tahap penyimpanan:
Tumpukan besi jangan sampai bersentuhan dengan tanah. Oleh karena itu harus digajal dengan balok beton.
Besi harus berjarak minimal 5 cm dari logam yang lain
Besi harus terlindung dari kotoran, karat, benturan & minyak
Cara pelaksanaan dalam tahap penyimpanan:
Setiap bandel besi harus terdiri dari satu jenis besi (bentuk dan diameter)
Maksimum berat tiap bandel disesuaikan dengan kapasitas crane
Jarak antar ikatan adalah sekitar 2 m
Di dalam label ditulis panjang, tipe, nomer referensi & kode besi
2. Tahap Pemotongan dan pembengkokan.
Cara pemotongan dan pembengkokan besi tulangan adalah sebagai berikut:
Gunakanlah meja yang kuat dan rata
Siapkanlah gambar acuan
Cek diameter besi
Cek kembali besi-besi yang telah dibengkokan
Cek ukuan mandrel benar-benar pas. Inside Radius >2d untuk besi
kekuatan rendah, 3d untuk besi kekuatan tinggi
Jika ada besi yang susah dibengkokan maka boleh dipanaskan dengan persetujuan engineer
Ikuti perubahan schedule pembesian & dapatkan dokumen terbaru
3. Tahap Pemasangan.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan besi tulangan adalah sebagai berikut :
Besi harus bersih (dari kotoran , minyak).
Peletakan tulangan pembesian harus diatur sehingga ada ruang tersedia untuk proses pemadatan beton
Jika ada besi yang perlu disambung maka harus ada overlapping yang sesuai perhitungan atau spesifikasi teknis.
Suatu ketika mungkin perlu merakit tulangan dahulu di luar bekisting baru kemudian meletakan sesuai posisinya.
Flow proses penyimpanan hingga pemasangan harus direncanakan paling efektif dan efisien.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan pada sloff ,kolom dan balok atap beton :
Pembesian beton sloff duduk di atas pondasi beton,diantara besi sloff juga kita ikatkan besi kolom yang posisinya telah tercantum dalam gambar kerja
untuk pembesian balok kita akan rakit di sekitar lokasi sesuai type atau gambar lalu kita angkat ke titik yang telah tercantum pada gambar kerja
Ketinggian pembesian kolom beton kita sesuaikan dengan gambar kerja,begitu pula dengan panjang sloff.
Cara pelaksanaan pemasangan besi tulangan plat lantai ,plat atap dan plat bordes :
Pembesian plat lantai ,plat bodes maupun plat atap dirakit di atas cetakan yang telah dibuat
Sejumlah ikatan dilakukan pada besi - besi plat sesuai tipe ikatan, supaya susunan pembesian tersebut kuat untuk diangkat
Pemasangan pembesian pada plat lantai,plat atap dan plat bordes dilakukan secara lansung di titik titik yang telah di tetapkan dalam gambar
Besi yang horizontal diikat pada besi yang vertikal
Pekerjaan Pengecoran
Pekerjaan pengecoran adalah pekerjaan penuangan beton segar ke dalam cetakan suatu elemen struktur yang telah dipasangi besi tulangan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dilakukan, harus dilakukan inspeksi pekerjaan untuk memastikan cetakan dan besi tulangan telah terpasang
Sesuai Rencana.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan pada pekerjaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Setiap pekerja harus memakai pakaian pelindung, sepatu safety, helem, dan pelindung mata jika diperlukan.
Ketepatan ukuran dan elevasi harus diperhatikan dan dicheck.
Zone pengecoran harus direncanakan dan ukurannya ditentukan
Bekisting harus kuat dan instalasi M/E di bawah plat atau balok, pastikan ini terpasang sebelum dicor
Ketika mengecor, hati-hati jangan sampai merusak atau merubah bekisting dan tulangan
Delay diakibatkan oleh cuaca panas, atau angin yang kencang, sehingga beton mengeras lebih cepat. Juga diakibatkan oleh keterlambatan
pengiriman karena kurangnya perencanaan atau hal lain yang tidak bisa dihindari. Untuk mencegah delay maka tenaga kerja, peralatan,
dalam keadaan terkendali.
Jangan menambahkan air pada beton untuk memudahkan pelaksanaan cor. Jika terpaksa gunakanlah campuran air dan semen
Cara pelaksanaan pengecoran adalah sebagai berikut:
Pengecoran elemen vertikal umumnya menggunakan alat bantu TC dan bucket cor sedangkan untuk elemen horizontal menggunakan alat bantu
concrete
Beton mixer.
yang akanPada
dicorvolume pekerjaankekecil
harus langsung digunakan
tempat alat
yang jadi bantuakhirnya.
posisi TC dan Bucket
Mulailahcor. Pada
dari pengecoran
pojok bekisting.pile cap yang berada pada elevasi ground
floor, jika volume pengecoran kecil digunakan cara pengecoran langsung dari truk mixer. Pada volume pengecoran yang besar akan efektif
Selalu tuangkan
menggunakan beton baru
concrete langsung
pump. Khususkepada
beton yang sudah
pengecoran lama.pile, digunakan alat bantu TC dan bucket cor.
bored
Untuk mencegah segregasi, cek beton jangan terlalu basah atau kering, beton diaduk dengan baik, jika menjatuhkan beton secara vertikal jangan
lebih dari 2m.
Pemadatan beton dilakukan dengan cara digetarkan, untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam beton, sehingga beton memadat
memenuhi bekisting.
Internal vibration dilakukan dengan menggunakan poker, yang dimasukkan ke dalam beton. External vibration dilakukan dari luar bekisting,
hal ini dilakukan karena internal vibration susah dilakukan .
Masukkan vibrator secara vertikal, masukkan kira-kira sejarak 15 cm setelah pemadatan yang telah terlebih dulu dilakukan, diamkan sekitar 5
sampai 15 detik. Angkat vibrator pelan-pelan dengan kecepatan sekitar 7,5cm/detik
Usahakan jari-jari pengaruh vibrator saling overlapping sehingga semua beton bisa terpadatkan dan manjangkau lapisan di bawah yang sedang
dipadatkan.
Initial finishing ditandai dengan genangan air yang tampak di permukaan beton. Proses final finishing tidak bisa dilaksanakan jika kondisi ini belum
tampak. Menghilangkan genangan air dapat dilakukan dengan menggunakan sapu biasa. Jangan mengeringkan air permukaan tersebut dengan
mencampurkan semen, karena akan membuat permukaan beton menjadi jelek dan lemah.
Final finishing terdiri dari dua proses: Floating ada dua proses yaitu Bullfloat, dilakukan dengan alat penggaruk yang didorong, ini adalah proses
pertama power or hand float adalah proses floting menggunakan tangan dimana ini adalah proses akhir floating
Dilakukan untuk membuat permukaan beton yang keras, rata, dan lembut, biasanya dilakukan 3 kali proses.
Curing dilakukan untuk menjaga kadar air beton tidak cepat kering sehingga proses pemadatan beton tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Curing
dilakukan langsung setelah proses finishing. Curing dilakukan dengan menambahkan air pada permukaan beton/Mencegah kehilangan air pada beton
Pancuran air harus perlahan untuk mencegah kerusakan pada permukaan beton.
Curing dapat juga dengan menutup beton dengan plastik dan mengaplikasikan curing compound.
Cuaca panas mengakibatkan beton lebih cepat kehilangan cairan, sehingga proses pemadatan terjadi terlalu cepat. Tindakan pencegahan dilakukan
jika suhu melibihi 32˚C, kelmbaban rendah, kecepatan angin tinggi dan sinar matahari menyengat.
Untuk mencegah Kerusakan Akibat Hujan, harus memperkirakan cuaca jika akan terjadi hujan, menyediakan alat pelindung seperti burlap dan
plastik, melakukan mixing dan pengiriman beton pada waktu yang tepat yaitu tidak hujan. Ketika hujan mulai turun. Lindungi beton yang baru
dituang pastikan semau permukaan beton terlindung, jangan menambahakan semen ke permukaan beton.
Setelah hujan reda, mengaplikasikan curing compound secepatnya bersamaan proses beton mengeras, memperbaiki permukaan yang cacat dan
membentuk permukaan beton jika diperlukan, membuang bagian beton jika ada bagian yang dikhaeatirkan rusak karena kadar air bertambah.
sehingga beton menjadi lunak.
Methode Kerja
a Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada
Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi
teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan
adalah kerikil pecah atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan
kandungan lumpur minimal 5%.
b Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan.
Ini dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan.
Ini dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
c Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata dengan
menggunakan concrete mixer atau mekanis.
d Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan
sampai pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran
dilaksanakan setelah semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
e Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar
seperti hujan dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
f Foto dokumentasi 0% sebelum pelaksanaan pekerjaan.
g Foto dokumentasi 50% selama pekerjaan berlangsung.
h Foto dokumentasi 100% setelah pekerjaan selesai 100%.
i Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan adalah Beton K.225, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum
dalam Dokumen Lelang atau seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
- Semen
- Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI 71
atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain yang
dapat mengurangi mutu konstruksi.
Berat jenis pasir berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Harus memiliki gradasi yang baik dan merata dan keras
Kerikil
Untuk bahan kerikil yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
Modulus kehalusan 6 ~ 8
Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
PEKERJAAN BESI, PIPA, ACCESSORIES DLL
Untuk pekerjaan ini kita akan laksanakan bersamaan pada saat pekerjaan pengecatan di lakukan,akar supaya goresan maupun kerusakan pada tembok dapat
diperbaiki secara sempurna
KODE HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME JUMLAH HARGA (Rp)
ANALISA SATUAN (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
Beton Bendungan
~ Pekerjaan beton K 225 m³ 57.97 g.41.a 1,505,026.05 87,246,359.83
~ Pekerjaan besi beton Kg 4,635.76 sp.i 20,597.46 95,484,887.66
~ Pekerjaan bekisting m² 185.09 b.1 207,424.73 38,392,242.76
Beton Saluran
~ Pekerjaan beton K 225 m³ 31.17 g.41.a 1,505,026.05 46,911,661.82
~ Pekerjaan besi beton Kg 3,122.39 sp.i 20,597.46 64,313,307.50
~ Pekerjaan bekisting m² 156.60 b.1 207,424.73 32,482,712.28
Beton sloof
~ Pekerjaan beton K 225 m³ 0.97 g.41.a 1,505,026.05 1,459,875.26
~ Pekerjaan besi beton Kg 228.24 sp.i 20,597.46 4,701,164.59
~ Pekerjaan bekisting m² 6.44 b.1 207,424.73 1,335,815.24
Beton kolom 30 / 30 -
~ Pekerjaan beton K 225 m³ 3.41 g.41.a 1,505,026.05 5,132,138.81
~ Pekerjaan besi beton Kg 466.15 sp.i 20,597.46 9,601,506.63
~ Pekerjaan bekisting m² 43.61 b.1 207,424.73 9,045,792.35
Beton balok atap -
~ Pekerjaan beton K 225 m³ 4.32 g.41.a 1,505,026.05 6,501,712.51
~ Pekerjaan besi beton Kg 580.03 sp.i 20,597.46 11,947,145.54
~ Pekerjaan bekisting m² 41.08 b.1 207,424.73 8,521,007.79
Beton plat atap -
~ Pekerjaan beton K 225 m³ 8.87 g.41.a 1,505,026.05 13,349,581.02
~ Pekerjaan besi beton Kg 1,099.06 sp.i 20,597.46 22,637,845.93
~ Pekerjaan bekisting m² 73.90 b.1 207,424.73 15,328,687.34
2 PIPA PENGURAS
- Wall pipe all flange ¢ 150 mm panjang 130 cm Buah 1.00 @ 7.00 7.00
- Wall pipe al flange ¢ 150 mm panjang 300 cm Buah 1.00 @ 8.00 8.00
- Wall pipe all flange ¢ 150 mm panjang 540 cm Buah 1.00 @ 10.00 10.00
- Wall pipe all flange ¢ 150 mm panjang 20 cm Buah 1.00 @ 4.00 4.00
- Wall pipe all flange ¢ 150 mm panjang 600 cm Buah 3.00 @ 11.00 33.00
- Bend 45 º All flange ¢ 150 mm Buah 2.00 @ 30.00 60.00
- Tee GI All flange ¢ 150 x 150 mm Buah 2.00 @ 172.00 344.00
3 PIPA OUTLET
Wall pipe all flange ¢ 500 mm panjang 100 cm Buah 1.00 @ 24.00 24.00
- Screner ¢ 500 mm Unit 1.00 @ 108.00 108.00
- Wall pipe all flange ¢ 500 mm panjang 500 cm Buah 2.00 @ 25.00 50.00
Alat ukur cipoletti terbuat dari plat besi t = 6 mm digalvanis dan Mistar Pembaca Buah 1.00 @ 63.70 63.70
2,1 Beton K 125 untuk lantai kerja tebal 5 cm m³ 0.54 g.44 1,369,740.74 739,660.00
2,2 Berton Pondasi Lantai =/= 40 cm m³ 4.34 g.41.a 1,505,026.05 6,531,813.04
Pekerjaan pembesian ( Tulangan Atas dan Bawah Ø 12 mm Jarak 15 cm ) Kg 323.81 sp.i 20,597.46 6,669,663.98
Pekerjaan Bekisting m2 6.60 b.1 207,424.73 1,369,003.20
2,3 Berton Dinding =/= 30 cm m³ 4.32 g.41.a 1,505,026.05 6,501,712.51
Pekerjaan pembesian ( Tulangan Pokok dan Pinggang Ø 12 mm Jarak 15 cm ) Kg 329.25 sp.i 20,597.46 6,781,714.17
Pekerjaan Bekisting m2 29.10 b.1 207,424.73 6,036,059.56
2,4 Berton Sekat =/= 20 cm m³ 0.42 g.41.a 1,505,026.05 632,110.94
Pekerjaan pembesian ( Tulangan Pokok dan Pinggang Ø 12 mm Jarak 15 cm ) Kg 33.21 sp.i 20,597.46 684,041.69
Pekerjaan Bekisting m2 4.15 b.1 207,424.73 860,812.62
2,5 Beton Plat atap =/= 12 cm m³ 0.99 g.41.a 1,505,026.05 1,489,975.78
Pekerjaan pembesian ( Tulangan Atas dan Bawah Ø 10 mm Jarak 15 cm ) Kg 119.87 sp.i 20,597.46 2,469,017.70
Pekerjaan Bekisting m2 7.25 b.1 207,424.73 1,503,829.27
2,6 Beton Tutup Man hole 80 x 40 tebal 8 cm, 2 Buah m³ 0.05 g.41.a 1,505,026.05 75,251.30
Pekerjaan pembesian ( Tulangan Atas dan Bawah Ø 10 mm Jarak 10 cm ) Kg 15.87 sp.i 20,597.46 326,881.71
Pekerjaan Bekisting m2 2.40 b.1 207,424.73 497,819.35
2,6 Beton Sloop dengan mutu Beton K.175 m³ 0.10 g.41 1,439,039.05 143,903.90
IBRAHIM
Direktur Utama
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KODE HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME JUMLAH HARGA (Rp)
ANALISA SATUAN (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
I PEKERJAAN PERSIAPAN -
1 Pekerjaan pembersihan, Penataan Lahan lokasi Ls 1.00 - -
2 Pekerjaan pemasangan bouplank Ls 1.00 - -
II PEKERJAAN TANAH -
1 Galian Tanah Biasa m³ 1,013.95 a.1
2 Urugan tanah kembali + pemadatan m³ 59.69 a.11.a
IV PEKERJAAN BETON -
A Pekerjaan Beton untuk Bangunan Reservoir
1 Beton K 125 untuk lantai kerja tebal 10 cm 51.81 g.44
2 Pekerjaan Beton Struktur untuk masing-masing pekerjaan yang ditentukan pada
Gambar Kerja Dengan mutu beton K.225. termasuk Pembesian, Pasang dan bongkar
Bekisting, untuk :
V PEKERJAAN PASANGAN -
A Pekerjaan Pasangan untuk Bangunan Reservoir
1 Pasangan Bata 1 : 3 untuk dinding sekat Pengarah Aliran m² 280.60 g.33.i
2 Plesteran 1 : 2 m² 561.19 g.50.h
3 Pekerjaan acian m² 920.19 g.51.e
B Pekerjaan Pasangan untuk Bangunan Ruang Pengatur Distribusi & R. Kontrol
1 Pasangan Bata 1 : 4 untuk dinding m² 135.27 g.33.h
2 Plesteran 1 : 4 m² 270.55 g.50.q
3 Pekerjaan acian m² 646.55 g.51.e
3 PIPA PENGURAS
- Wall Pipe All Flange Ø 150 mm - 100 cm Buah 2.00 @
- Wall Pipe All Flange Ø 150 mm - 350 cm Buah 4.00 @
- Bend GI All Flange Ø 150 mm x 90º Buah 2.00 @
- Gate valve Ø 150 mm Buah 2.00 @
4 PIPA OUTLET
- Wall pipe all flange ¢ 300 mm panjang 80 cm Buah 2.00 @
- Screner Ø 300 mm Unit 2.00 @
- Gate valve Ø 300 mm Buah 2.00 @
- Tee All flange ¢ 300 x ¢ 600 x ¢ 600 mm Buah 2.00 @
- Pipa Steel Ø 600 mm m 4.00 @
- Flange Buta Ø 600 mm Buah 2.00 @
- Flange Buta Ø 350 mm Buah 1.00 @
- Tee All flange ¢ 350 x ¢ 600 x ¢ 600 mm Buah 2.00 @
- Pipa Steel Ø 350 mm m 4.00 @
- Tee All flange ¢ 350 x ¢ 350 x ¢ 350 mm Buah 2.00 @
- Bend GI All Flange Ø 350 mm x 90º Buah 3.00 @
- Gate valve Ø 350 mm Buah 4.00 @
- Dismantling Join Ø 350 mm Buah 2.00 @
- Check Valve Ø 350 mm Buah 2.00 @
- Watermeter Ø 350 mm Buah 2.00 @
X PEKERJAAN LAIN-LAIN -
1 Pekerjaan tangga monyet dari stenlis steel ( R. Kontrol ) Buah 6.00 -
2 Pekerjaan tangga Spiral Tinggi 5,2 m diameter 1500 mm Buah 1.00 -
3 Pekerjaan pengetesan dan Desinpeksi Lumpsum 1.00 -
4 Pekerjaan Pembersihan Lapangan Lumpsum 1.00 -
IBRAHIM
Direktur Utama
DOKUMEN PELELANGAN UMUM DENGAN PASCAKUALIFIKASI NOMOR : KU.03.01/DOK.Lelang/PKPAM-NTB/2
PENGUMUMAN PELELANGAN UMUM DENGAN PASCAKUALIFIKASI Nomor: KU.03.01/Peng.PU./POKJA/PKPAM
Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pengadaan Jum’at/22 Maret 2013 s.d. Kamis/04 April 2013 jam 00.00 s.d.
Pemberian Penjelasan Kamis/28 Maret 2013 jam 09.30 wita s.d. selesai
Pemasukan Dokumen Penawaran Senin/01 April 2013. s.d. Senin/08 April 2013 Mengikuti waktu server
Batas Akhir Pemasukan Dokumen Penawaran Senin/08 April 2013 jam 10.00 wita
o. 9 Ponorogo
KJA/PKPAM-NTB/10/2012
Mataram, 22 Maret 2013
44.375.142.000,-
Jangka waktu penyelesaian pekerjaan: 240 (Dua ratus empat puluh) hari kalender.)
Masa berlaku penawaran selama 120 (Seratus dua puluh ) hari kalender
15 Januari 2013
DOKUMEN PENAWARAN
PEKERJAAN :
PEMBANGUNAN SISTIM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)
LOKASI :
TAHUN ANGGARAN
2013
rupiah
0.00
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KODE HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME JUMLAH HARGA (Rp)
ANALISA SATUAN (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
IBRAHIM
Direktur Utama
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
SURAT PENAWARAN
Nomor : 15 / PEN_DPS / I / 2013 Ponorogo, 08 April 2013
Lampiran : 1 (satu) Gabung
Kepada Yth.
Pokja ULP Pengadaan Barang/Jasa
Satker Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum NTB
Jln. Semanggi No. 05 Mataram.
di
Mataram
Perihal : Penawaran Pekerjaan OPTIMALISASI SISTIM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)Lokasi : IKK
WOJA/DESA MONTABARU DAN IKK KILO/DESA MALAJU KAB. DOMPU
Rp. 0.00
RUPIAH
termasuk PPN.
Penawaran ini sudah memperhatikan ketentuan dan persyaratan yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan untuk
melaksanakan pekerjaan tersebut di atas.
Kami akan melaksanakan pekerjaan tersebut dengan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 180 (Seratus delapan
puluh) hari kalender.
Penawaran ini berlaku selama 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak tanggal surat penawaran ini.
Dengan disampaikannya Surat Penawaran ini, maka kami menyatakan sanggup dan akan tunduk pada semua ketentuan
yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan serta Pokja ULP tidak terikat untuk menetapkan penawaran terendah sebagai
pemenang. Apabila dana dalam dokumen anggaran yang telah disahkan tidak tersedia atau tidak cukup tersedia dalam
DIPA/DPA Tahun Anggaran, maka Pengadaan Barang/Jasa dapat dibatalkan dan kami tidak akan menuntut ganti rugi dalam
bentuk apapun.
Penawar
PT. KARYA SEPAKAT KITA
IBRAHIM
Direktur Utama
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KODE HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME JUMLAH HARGA (Rp)
ANALISA SATUAN (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
2,3 MATERIAL CI
2.3.1. Tee All Flange CI 500 x 200 Buah 1.00 @ 233.00 233.00
Tee All Flange CI 400 x 400 Buah 2.00 @ 234.00 468.00
Tee All Flange CI 250 x 250 Buah 3.00 @ 235.00 705.00
2.3.2. Reducer All Flange CI 350 x 300 Buah 1.00 @ 238.00 238.00
2.3.3. Removable Join CI 300 Buah 2.00 @ 239.00 478.00
2.3.4. Gate Valve Ø 400 mm Buah 6.00 @ 115.00 690.00
Gate Valve Ø 250 mm Buah 2.00 @ 112.00 224.00
Gate Valve Ø 200 mm Buah 5.00 @ 111.00 555.00
2.3.5. Water Meter ND 400 mm Buah 1.00 @ 251.00 251.00
Water Meter ND 250 mm Buah 1.00 @ 254.00 254.00
VI PEK. PERLENGKAPAN
1 Pembuatan Trusk Blok untuk penahan Accessories dari beton K. 175 m3 22.46 g.41
2 Pembuatan Street Box Wash Out Buah 4.00 -
3 Pembuatan Street Box Air Valve Buah 5.00 -
IBRAHIM
Direktur Utama
REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
JUMLAH HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN VOLUME/SATUAN
(Rp)
JUMLAH Rp. -
Terbilang : RUPIAH
IBRAHIM
Direktur Utama
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
B Pekerjaan Beton untuk Bangunan Ruang Pengatur Distribusi & R. Kontrol 102,303,474.07
Beton sloof
~ Pekerjaan beton K 225 m³ 0.78 g.41.a 1,505,026.05 1,173,920.32
~ Pekerjaan besi beton Kg 148.22 sp.i 20,597.46 3,052,955.73
~ Pekerjaan bekisting m² 10.37 b.1 207,424.73 2,150,994.42
Beton kolom 20 / 20 dan 30 / 30
~ Pekerjaan beton K 225 m³ 1.08 g.41.a 1,505,026.05 1,625,428.13
~ Pekerjaan besi beton Kg 304.96 sp.i 20,597.46 6,281,401.83
~ Pekerjaan bekisting m² 18.40 b.1 207,424.73 3,816,614.98
Beton plat lantai t = 20 cm
~ Pekerjaan beton K 225 m³ 2.35 g.41.a 1,505,026.05 3,536,811.21
~ Pekerjaan besi beton Kg 268.00 sp.i 20,597.46 5,520,119.66
Beton balok atap
~ Pekerjaan beton K 225 m³ 4.44 g.41.a 1,505,026.05 6,682,315.64
~ Pekerjaan besi beton Kg 836.69 sp.i 20,597.46 17,233,689.98
~ Pekerjaan bekisting m² 44.67 b.1 207,424.73 9,265,662.56
1 2 3 4 5 6 7
IBRAHIM
Direktur Utama
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
B Pekerjaan Beton untuk Bangunan Ruang Pengatur Distribusi & R. Kontrol 81,089,736.52
Beton sloof
~ Pekerjaan beton K 225 m³ 0.78 g.41.a 1,505,026.05 1,173,920.32
~ Pekerjaan besi beton Kg 148.22 sp.i 20,597.46 3,052,955.73
~ Pekerjaan bekisting m² 10.37 b.1 207,424.73 2,150,994.42
Beton kolom 20 / 20 dan 30 / 30
~ Pekerjaan beton K 225 m³ 1.08 g.41.a 1,505,026.05 1,625,428.13
~ Pekerjaan besi beton Kg 304.96 sp.i 20,597.46 6,281,401.83
~ Pekerjaan bekisting m² 18.40 b.1 207,424.73 3,816,614.98
Beton plat lantai t = 20 cm
~ Pekerjaan beton K 225 m³ 2.35 g.41.a 1,505,026.05 3,536,811.21
~ Pekerjaan besi beton Kg 266.86 sp.i 20,597.46 5,496,638.55
Beton balok atap
~ Pekerjaan beton K 225 m³ 3.09 g.41.a 1,505,026.05 4,650,530.48
~ Pekerjaan besi beton Kg 421.03 sp.i 20,597.46 8,672,149.17
~ Pekerjaan bekisting m² 29.37 b.1 207,424.73 6,092,064.24
1 2 3 4 5 6 7
3 PIPA OUTLET
Wall Pipe All Flange Ø 500 mm - 100 cm Buah 1.00 @ 24.00 24.00
- Screner Ø 500 mm Unit 1.00 @ 108.00 108.00
- Gate valve Ø 500 mm Buah 1.00 @ 117.00 117.00
- Pipa Steel Ø 500 mm m 6.00 @ 3,450,000.00 20,700,000.00
- Alat ukur cipoletti terbuat dari plat besi t = 6 mm digalvanis dan Mistar Pembaca Buah 1.00 @ 5,175,125.25 5,175,125.25
IBRAHIM
Direktur Utama
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KODE HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME JUMLAH HARGA (Rp)
ANALISA SATUAN (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
IBRAHIM
Direktur Utama
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KODE HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME JUMLAH HARGA (Rp)
ANALISA SATUAN (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
IBRAHIM
Direktur Utama
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KODE HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME JUMLAH HARGA (Rp)
ANALISA SATUAN (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
IBRAHIM
Direktur Utama
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KODE HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME JUMLAH HARGA (Rp)
ANALISA SATUAN (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
IBRAHIM
Direktur Utama
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KODE HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME JUMLAH HARGA (Rp)
ANALISA SATUAN (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
IBRAHIM
Direktur Utama
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KODE HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME JUMLAH HARGA (Rp)
ANALISA SATUAN (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
IBRAHIM
Direktur Utama
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KODE HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME JUMLAH HARGA (Rp)
ANALISA SATUAN (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
IBRAHIM
Direktur Utama
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KODE HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME JUMLAH HARGA (Rp)
ANALISA SATUAN (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
IBRAHIM
Direktur Utama
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KODE HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME JUMLAH HARGA (Rp)
ANALISA SATUAN (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
17,396,268.14
I PEKERJAAN PERSIAPAN 15,000,000.00
1 Pekerjaan persiapan, Mobilisasi / demobilisasi Personil dan Peralatan Lumpsum 1.00 - 15,000,000.00 15,000,000.00
2 Gambar Kerja, Dokumentasi dan Administrasi Proyek Lumpsum 1.00 - 2,396,268.14 2,396,268.14
IBRAHIM
Direktur Utama
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KODE HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME JUMLAH HARGA (Rp)
ANALISA SATUAN (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
IBRAHIM
Direktur Utama
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KODE HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME JUMLAH HARGA (Rp)
ANALISA SATUAN (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
IBRAHIM
Direktur Utama
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KODE HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME JUMLAH HARGA (Rp)
ANALISA SATUAN (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
I PEKERJAAN PERSIAPAN -
1 Pekerjaan pembersihan, Penataan Lahan lokasi Ls 1.00 - -
2 Pekerjaan pemasangan bouplank Ls 1.00 - -
II PEKERJAAN TANAH -
1 Galian Tanah Biasa m³ 1,013.95 a.1
2 Urugan tanah kembali + pemadatan m³ 59.69 a.11.a
IV PEKERJAAN BETON -
A Pekerjaan Beton untuk Bangunan Reservoir
1 Beton K 125 untuk lantai kerja tebal 10 cm 51.81 g.44
2 Pekerjaan Beton Struktur untuk masing-masing pekerjaan yang ditentukan pada
Gambar Kerja Dengan mutu beton K.225. termasuk Pembesian, Pasang dan bongkar
Bekisting, untuk :
V PEKERJAAN PASANGAN -
A Pekerjaan Pasangan untuk Bangunan Reservoir
1 Pasangan Bata 1 : 3 untuk dinding sekat Pengarah Aliran m² 280.60 g.33.i
2 Plesteran 1 : 2 m² 561.19 g.50.h
3 Pekerjaan acian m² 920.19 g.51.e
B Pekerjaan Pasangan untuk Bangunan Ruang Pengatur Distribusi & R. Kontrol
1 Pasangan Bata 1 : 4 untuk dinding m² 135.27 g.33.h
2 Plesteran 1 : 4 m² 270.55 g.50.q
3 Pekerjaan acian m² 646.55 g.51.e
3 PIPA PENGURAS
- Wall Pipe All Flange Ø 150 mm - 100 cm Buah 2.00 @
- Wall Pipe All Flange Ø 150 mm - 350 cm Buah 4.00 @
- Bend GI All Flange Ø 150 mm x 90º Buah 2.00 @
- Gate valve Ø 150 mm Buah 2.00 @
4 PIPA OUTLET
- Wall pipe all flange ¢ 300 mm panjang 80 cm Buah 2.00 @
- Screner Ø 350 mm Unit 2.00 @
- Gate valve Ø 350 mm Buah 2.00 @
- Tee All flange ¢ 350 x ¢ 600 x ¢ 600 mm Buah 2.00 @
- Pipa Steel Ø 600 mm m 4.00 @
- Flange Buta Ø 600 mm Buah 2.00 @
- Blank End Ø 400 mm Buah 1.00 @
- Tee All flange ¢ 400 x ¢ 600 x ¢ 600 mm Buah 2.00 @
- Pipa Steel Ø 400 mm m 4.00 @
- Tee All flange ¢ 400 x ¢ 400 x ¢ 400 mm Buah 2.00 @
- Bend GI All Flange Ø 400 mm x 90º Buah 3.00 @
- Gate valve Ø 400 mm Buah 4.00 @
- Dismantling Join Ø 400 mm Buah 2.00 @
- Check Valve Ø 400 mm Buah 2.00 @
- Watermeter Ø 400 mm Buah 2.00 @
X PEKERJAAN LAIN-LAIN -
1 Pekerjaan tangga monyet dari stenlis steel ( R. Kontrol ) Buah 6.00 -
2 Pekerjaan tangga Spiral Tinggi 5,2 m diameter 1500 mm Buah 1.00 -
3 Pekerjaan pengetesan dan Desinpeksi Lumpsum 1.00 -
4 Pekerjaan Pembersihan Lapangan Lumpsum 1.00 -
IBRAHIM
Direktur Utama
DAFTAR ANALISA SATUAN PEKERJAAN
I. PEKERJAAN TANAH
Satuan Pekerjaan : 1 M3 Galian Tanah Keras Kode Analisa : A.2
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 1.0000 44,000.00 44,000.00
Mandor OH 0.1000 72,820.00 7,282.00
A UPAH
Pekerja OH 0.7500 44,000.00 33,000.00
Mandor OH 0.0250 72,820.00 1,820.50
A UPAH
Pekerja OH 1.5000 44,000.00 66,000.00
Mandor OH 0.0150 72,820.00 1,092.30
A UPAH
Pekerja OH 1.2000 44,000.00 52,800.00
Mandor OH 0.0450 72,820.00 3,276.90
A UPAH
Pekerja OH 1.5000 44,000.00 66,000.00
Mandor OH 0.0600 72,820.00 4,369.20
A UPAH
Pekerja OH 0.8230 44,000.00 36,212.00
Mandor OH 0.0830 72,820.00 6,044.06
TOTAL 4,488.61
OVER HEAD DAN KEUNTUNGAN 15% 673.29
HARGA SATUAN DILUAR PPN 5,161.90
A UPAH
Pekerja OH 0.1920 44,000.00 8,448.00
Mandor OH 0.0192 72,820.00 1,398.14
B PERALATAN
Sewa Mesin Stemper Hari 0.0250 75,000.00 1,875.00
A UPAH
Pekerja OH 0.3000 44,000.00 13,200.00
Mandor OH 0.0100 72,820.00 728.20
B PERALATAN
Tanah Urug Hari 1.2000 80,000.00 96,000.00
A UPAH
Pekerja OH 0.3000 44,000.00 13,200.00
Mandor OH 0.0100 72,820.00 728.20
B Bahan
Pasir Urug M3 1.2000 85,000.00 102,000.00
A UPAH
Pekerja OH 0.1000 44,000.00 4,400.00
Mandor OH 0.0100 72,820.00 728.20
B Bahan
Gebalan Rumput M2 1.1000 17,500.00 19,250.00
A UPAH
Pekerja OH 4.5000 44,000.00 198,000.00
Mandor OH 0.2250 72,820.00 16,384.50
B Bahan
Batu kali M3 1.2000 125,000.00 150,000.00
A UPAH
Pekerja OH 0.7800 44,000.00 34,320.00
Tukang Batu OH 0.3900 60,676.00 23,663.64
Kepala Tukang OH 0.0390 66,748.00 2,603.17
Mandor OH 0.0390 72,820.00 2,839.98
B Bahan
Batu Belah 15/20 cm M3 1.2000 125,000.00 150,000.00
Pasir Urug M3 0.4320 85,000.00 36,720.00
A UPAH
Pekerja OH 0.7500 44,000.00 33,000.00
Tukang Batu OH 0.3750 60,676.00 22,753.50
Mandor OH 0.1250 72,820.00 9,102.50
B Bahan
Batu Kali M3 1.2000 125,000.00 150,000.00
Kawat Dilgavano 4 mm Kg 20.0000 30,000.00 600,000.00
Satuan Pekerjaan : 1 M3 Bongkaran Pasangan Batu Kali / Beton Kode Analisa : G.32
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 1.5000 44,000.00 66,000.00
Mandor OH 0.1000 72,820.00 7,282.00
B Bahan
Alat Bantu 0.5 x (A+B) M3 1.0000 58,410.00 58,410.00
Satuan Pekerjaan : 1 M3 Pasangan Batu Kali 1pc: 5ps Kode Analisa : G.32.e
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 1.5000 44,000.00 66,000.00
Tukang Batu OH 0.6000 60,676.00 36,405.60
Kepala Tukang Batu OH 0.0600 66,748.00 4,004.88
Mandor OH 0.0750 72,820.00 5,461.50
B Bahan
Batu Kali M3 1.2000 125,000.00 150,000.00
Semen/ PC Zak 2.7200 65,000.00 176,800.00
Pasir Pasang M3 0.5440 150,000.00 81,600.00
Satuan Pekerjaan : 1 M3 Pasangan Batu Kali 1pc: 4ps Kode Analisa : G.32.h
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 1.5000 44,000.00 66,000.00
Tukang Batu OH 0.6000 60,676.00 36,405.60
Kepala Tukang Batu OH 0.0600 66,748.00 4,004.88
Mandor OH 0.0750 72,820.00 5,461.50
B Bahan
Batu Kali M3 1.2000 125,000.00 150,000.00
Semen / PC Zak 3.2600 65,000.00 211,900.00
Pasir Pasang M3 0.5200 150,000.00 78,000.00
A UPAH
Pekerja OH 1.5000 44,000.00 66,000.00
Tukang Batu OH 0.6000 60,676.00 36,405.60
Kepala Tukang Batu OH 0.0600 66,748.00 4,004.88
Mandor OH 0.0750 72,820.00 5,461.50
-
B Bahan -
Batu Kali M3 1.2000 125,000.00 150,000.00
Semen / PC Zak 4.0400 65,000.00 262,600.00
Pasir Pasang M3 0.4850 150,000.00 72,750.00
Satuan Pekerjaan : 1 M3 Pasangan Batu Kali 1pc: 2ps Kode Analisa : G.32.J
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 1.5000 44,000.00 66,000.00
Tukang Batu OH 0.6000 60,676.00 36,405.60
Kepala Tukang Batu OH 0.0600 66,748.00 4,004.88
Mandor OH 0.0750 72,820.00 5,461.50
B Bahan
Batu Kali M3 1.2000 125,000.00 150,000.00
Semen / PC Zak 5.3400 65,000.00 347,100.00
Pasir Pasang M3 0.4270 150,000.00 64,050.00
Satuan Pekerjaan : 1 M2 Pas. Bata 1pc: 6ps 1 Bata Kode Analisa : G.33.g
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 0.6000 44,000.00 26,400.00
Tukang Batu OH 0.2000 60,676.00 12,135.20
Kepala Tukang Batu OH 0.0200 66,748.00 1,334.96
Mandor OH 0.0300 72,820.00 2,184.60
B Bahan
Bata Merah BH 140.0000 550.00 77,000.00
Semen / PC Zak 0.3700 65,000.00 24,050.00
Pasir Pasang M3 0.1220 150,000.00 18,300.00
A UPAH
Pekerja OH 0.6000 44,000.00 26,400.00
Tukang Batu OH 0.2000 60,676.00 12,135.20
Kepala Tukang Batu OH 0.0200 66,748.00 1,334.96
Mandor OH 0.0300 72,820.00 2,184.60
B Bahan
Bata Merah BH 140.0000 550.00 77,000.00
Semen / PC Zak 0.4440 65,000.00 28,860.00
Pasir Pasang M3 0.1020 150,000.00 15,300.00
Satuan Pekerjaan : 1 M2 Pas. Bata 1pc: 4ps 1 Bata Kode Analisa : G.33.h
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 0.6000 44,000.00 26,400.00
Tukang Batu OH 0.2000 60,676.00 12,135.20
Kepala Tukang Batu OH 0.0200 66,748.00 1,334.96
Mandor OH 0.0300 72,820.00 2,184.60
B Bahan
Bata Merah BH 140.0000 550.00 77,000.00
Semen / PC Zak 0.5310 65,000.00 34,515.00
Pasir Pasang M3 0.0930 150,000.00 13,950.00
Satuan Pekerjaan : 1 M2 Pas. Bata 1pc: 3ps 1 Bata Kode Analisa : G.33.i
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 0.6000 44,000.00 26,400.00
Tukang Batu OH 0.2000 60,676.00 12,135.20
Kepala Tukang Batu OH 0.0200 66,748.00 1,334.96
Mandor OH 0.0300 72,820.00 2,184.60
B Bahan
Bata Merah BH 140.0000 550.00 77,000.00
Semen / PC Zak 0.6590 65,000.00 42,835.00
Pasir Pasang M3 0.0910 150,000.00 13,650.00
A UPAH
Pekerja OH 0.3000 44,000.00 13,200.00
Tukang Batu OH 0.1000 60,676.00 6,067.60
Kepala Tukang Batu OH 0.0100 66,748.00 667.48
Mandor OH 0.0150 72,820.00 1,092.30
B Bahan
Bata Merah BH 70.0000 550.00 38,500.00
Semen / PC Zak 0.2300 65,000.00 14,950.00
Pasir Pasang M3 0.0430 150,000.00 6,450.00
Satuan Pekerjaan : 1 M2 Pas. Bata 1pc: 3ps 1/2 Bata Kode Analisa : G.33.n
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 0.3000 44,000.00 13,200.00
Tukang Batu OH 0.1000 60,676.00 6,067.60
Kepala Tukang Batu OH 0.0100 66,748.00 667.48
Mandor OH 0.0150 72,820.00 1,092.30
B Bahan
Bata Merah BH 70.0000 550.00 38,500.00
Semen / PC Zak 0.2874 65,000.00 18,681.00
Pasir Pasang M3 0.0400 150,000.00 6,000.00
Satuan Pekerjaan : Memasang Paving Block (akibat bongkaran galian pipa) Kode Analisa : G.69.g
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 0.3000 44,000.00 13,200.00
Mandor OH 0.1500 72,820.00 10,923.00
Tukang Batu OH 0.0100 60,676.00 606.76
Kepala Tukang Batu OH 0.0100 66,748.00 667.48
B Bahan
Paving Block Press type berlian t = 8 cm BH 35.0000 3,200.00 112,000.00
Pasir Urug M3 0.0500 85,000.00 4,250.00
Satuan Pekerjaan : 1 M2 Plesteran 1pc : 2ps (1,50 cm) Kode Analisa : G.50.h
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 0.2000 44,000.00 8,800.00
Tukang Batu OH 0.1500 60,676.00 9,101.40
Kepala Tukang Batu OH 0.0150 66,748.00 1,001.22
Mandor OH 0.0100 72,820.00 728.20
B Bahan
Semen / PC Zak 0.2045 65,000.00 13,292.50
Pasir Pasang M3 0.0200 150,000.00 3,000.00
A UPAH
Pekerja OH 0.2000 44,000.00 8,800.00
Tukang Batu OH 0.1500 60,676.00 9,101.40
Kepala Tukang Batu OH 0.0150 66,748.00 1,001.22
Mandor OH 0.0100 72,820.00 728.20
B Bahan
Semen / PC Zak 0.1555 65,000.00 10,107.50
Pasir Pasang M3 0.0230 150,000.00 3,450.00
Satuan Pekerjaan : 1 M2 Plesteran 1pc : 4ps (1,50 cm) Kode Analisa : G.50.q
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 0.2000 44,000.00 8,800.00
Tukang Batu OH 0.1500 60,676.00 9,101.40
Kepala Tukang Batu OH 0.0150 66,748.00 1,001.22
Mandor OH 0.0100 72,820.00 728.20
B Bahan
Semen / PC Zak 0.1248 65,000.00 8,112.00
Pasir Pasang M3 0.0240 150,000.00 3,600.00
Satuan Pekerjaan : 1 M2 Plesteran 1pc : 5ps (1,50 cm) Kode Analisa : G.50.o
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 0.2000 44,000.00 8,800.00
Tukang Batu OH 0.1500 60,676.00 9,101.40
Kepala Tukang Batu OH 0.0150 66,748.00 1,001.22
Mandor OH 0.0100 72,820.00 728.20
B Bahan
Semen PC Zak 0.1037 65,000.00 6,740.50
Pasir Pasang M3 0.0260 150,000.00 3,900.00
A UPAH
Pekerja OH 0.3000 44,000.00 13,200.00
Tukang Batu OH 0.1400 60,676.00 8,494.64
Kepala Tukang Batu OH 0.0140 66,748.00 934.47
Mandor OH 0.0150 72,820.00 1,092.30
B Bahan
Semen / PC Zak 0.1268 65,000.00 8,242.00
Pasir Pasang M3 0.0120 150,000.00 1,800.00
A UPAH
Pekerja OH 0.1500 44,000.00 6,600.00
Mandor OH 0.1000 72,820.00 7,282.00
Tukang Batu OH 0.0100 60,676.00 606.76
Kepala Tukang Batu OH 0.0080 66,748.00 533.98
B Bahan
Semen PC Zak 0.0650 65,000.00 4,225.00
A UPAH
Pekerja OH 0.0090 44,000.00 396.00
Mandor OH 0.0090 72,820.00 655.38
Tukang Besi OH 0.0090 60,676.00 546.08
Kepala Tukang Besi OH 0.0040 66,748.00 266.99
B Bahan
Kawat Las Kg 0.0400 12,500.00 500.00
Solar Liter 0.0300 4,500.00 135.00
Minyak Pelumas Liter 0.0040 35,000.00 140.00
C Peralatan
Sewa Mesin Las Hari 0.0028 285,000.00 798.00
A UPAH
Pekerja OH 0.0090 44,000.00 396.00
Mandor OH 0.0090 72,820.00 655.38
Tukang Las OH 0.0090 60,676.00 546.08
Kepala Tukang Las OH 0.0040 66,748.00 266.99
B Bahan
Solar Liter 0.0250 4,500.00 112.50
Minyak Pelumas Liter 0.0025 35,000.00 87.50
C Peralatan
Sewa Mesin Las HDPE Hari 0.0045 300,000.00 1,350.00
A UPAH
Pekerja OH 5.0000 44,000.00 220,000.00
Mandor OH 1.0000 72,820.00 72,820.00
Tukang Ukur OH 1.0000 60,676.00 60,676.00
B Bahan
Patok Kayu Bh 20.0000 12,500.00 250,000.00
Cat Kayu Kg 0.7500 60,000.00 45,000.00
Minyak Cat Ltr 0.3750 15,000.00 5,625.00
C Peralatan
Alat Ukur Hari 1.0000 150,000.00 150,000.00
A UPAH
Pekerja OH 3.2800 44,000.00 144,320.00
Mandor OH 0.1628 72,820.00 11,855.10
Tukang Pipa OH 5.8000 60,676.00 351,920.80
Kepala tukang pipa OH 0.5800 66,748.00 38,713.84
B Bahan
Pengelasan Cm 345.4000 3,953.07 1,365,391.90
C Peralatan
Alat Bantu 0,5 % x (A+B) Ls 1.0000 956,100.82 956,100.82
A UPAH
Pekerja OH 2.8700 44,000.00 126,280.00
Mandor OH 0.1468 72,820.00 10,689.98
Tukang Pipa OH 5.0800 60,676.00 308,234.08
Kepala tukang pipa OH 0.5080 66,748.00 33,907.98
B Bahan
Pengelasan Cm 310.8600 3,953.07 1,228,852.71
C Peralatan
Alat Bantu 0,5 % x (A+B) Ls 1.0000 853,982.37 853,982.37
A UPAH
Pekerja OH 2.4604 44,000.00 108,257.60
Mandor OH 0.1245 72,820.00 9,066.09
Tukang Pipa OH 4.1006 60,676.00 248,808.01
Kepala tukang pipa OH 0.4101 66,748.00 27,373.35
B Bahan
Pengelasan Cm 276.3200 3,953.07 1,092,313.52
C Peralatan
Alat Bantu 0,5 % x (A+B) Ls 1.0000 742,909.28 742,909.28
A UPAH
Pekerja OH 2.0503 44,000.00 90,213.20
Mandor OH 0.1038 72,820.00 7,558.72
Tukang Pipa OH 3.4172 60,676.00 207,342.03
Kepala tukang pipa OH 0.3417 66,748.00 22,807.79
B Bahan
Pengelasan Cm 241.7800 3,953.07 955,774.33
C Peralatan
Alat Bantu 0,5 % x (A+B) Ls 1.0000 641,848.03 641,848.03
A UPAH
Pekerja OH 1.6403 44,000.00 72,173.20
Mandor OH 0.0830 72,820.00 6,044.06
Tukang Pipa OH 2.7338 60,676.00 165,876.05
Kepala tukang pipa OH 0.2734 66,748.00 18,248.90
B Bahan
Pengelasan Cm 207.2400 3,953.07 819,235.14
C Peralatan
Alat Bantu 0,5 % x (A+B) Ls 1.0000 540,788.68 540,788.68
A UPAH
Pekerja OH 1.3669 44,000.00 60,143.60
Mandor OH 0.0692 72,820.00 5,039.14
Tukang Pipa OH 2.2781 60,676.00 138,226.00
Kepala tukang pipa OH 0.2278 66,748.00 15,205.19
B Bahan
Pengelasan Cm 172.7000 3,953.07 682,695.95
C Peralatan
Alat Bantu 0,5 % x (A+B) Ls 1.0000 450,654.94 450,654.94
Satuan Pekerjaan : 6 M' Pemasangan Pipa GI Ø 200 mm (8") Kode Analisa : Pg.2
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 1.0935 44,000.00 48,114.00
Mandor OH 0.0554 72,820.00 4,034.23
Tukang Pipa OH 1.8225 60,676.00 110,582.01
Kepala Tukang Pipa OH 0.1832 66,748.00 12,228.23
B Bahan
Pengelasan Cm 138.1600 3,953.07 546,156.76
Peralatan
C Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) Ls 1.0000 360,557.62 360,557.62
Satuan Pekerjaan : 6 M' Pemasangan Pipa GI Ø 150 mm (6") Kode Analisa : Pg.3
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 0.9113 44,000.00 40,097.20
Mandor OH 0.0461 72,820.00 3,357.00
Tukang Pipa OH 1.5188 60,676.00 92,154.71
Kepala Tukang Pipa OH 0.1519 66,748.00 10,139.02
B Bahan
Pengelasan Cm 103.6200 3,953.07 409,617.57
C Peralatan
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) Ls 1.0000 277,682.75 277,682.75
A UPAH
Pekerja OH 0.7290 44,000.00 32,076.00
Mandor OH 0.0369 72,820.00 2,687.06
Tukang Pipa OH 1.2150 60,676.00 73,721.34
Kepala Tukang Pipa OH 0.1215 66,748.00 8,109.88
B Bahan
Pengelasan Cm 69.0800 3,953.07 273,078.38
C Peralatan
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) Ls 1.0000 194,836.33 194,836.33
A UPAH
Pekerja OH 0.6075 44,000.00 26,730.00
Mandor OH 0.0590 72,820.00 4,296.38
Tukang Pipa OH 1.0125 60,676.00 61,434.45
Kepala Tukang Pipa OH 0.1013 66,748.00 6,761.57
B Bahan
Seltip Bh 4.0000 12,500.00 50,000.00
C Peralatan
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) Ls 1.0000 74,611.20 74,611.20
A UPAH
Pekerja OH 0.4860 44,000.00 21,384.00
Mandor OH 0.0810 72,820.00 5,898.42
Tukang Pipa OH 0.8100 60,676.00 49,147.56
Kepala Tukang Pipa OH 0.0810 66,748.00 5,406.59
B Bahan
Seltip Bh 3.0000 12,500.00 37,500.00
C Peralatan
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) Ls 1.0000 59,668.28 59,668.28
A UPAH
Pekerja OH 1.6403 44,000.00 72,173.20
Mandor OH 0.0830 72,820.00 6,044.06
Tukang Pipa OH 2.7338 60,676.00 165,876.05
Kepala Tukang Pipa OH 0.2734 66,748.00 18,248.90
B Bahan
Pelicin/Lubrican Kg 0.2000 1,500.00 300.00
C Peralatan
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) Ls 1.0000 131,321.11 131,321.11
Satuan Pekerjaan : 6 M Pemasangan Pipa PVC Ø 350 mm (14") Kode Analisa : Pp.b
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 1.3669 44,000.00 60,143.60
Mandor OH 0.0692 72,820.00 5,039.14
Tukang Pipa OH 2.2781 60,676.00 138,226.00
Kepala Tukang Pipa OH 0.2278 66,748.00 15,205.19
B Bahan
Pelicin/Lubrican Kg 0.1667 1,500.00 250.05
C Peralatan
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) Ls 1.0000 109,431.99 109,431.99
Satuan Pekerjaan : 6 M Pemasangan Pipa PVC Ø 300 mm (12") Kode Analisa : Pp.c
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 1.0935 44,000.00 48,114.00
Mandor OH 0.0554 72,820.00 4,034.23
Tukang Pipa OH 1.8225 60,676.00 110,582.01
Kepala Tukang Pipa OH 0.1823 66,748.00 12,168.16
B Bahan
Pelicin/Lubrican Kg 0.1150 1,500.00 172.50
C Peralatan
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) Ls 1.0000 87,535.45 87,535.45
A UPAH
Pekerja OH 0.9113 44,000.00 40,097.20
Mandor OH 0.0461 72,820.00 3,357.00
Tukang Pipa OH 1.5188 60,676.00 92,154.71
Kepala Tukang Pipa OH 0.1519 66,748.00 10,139.02
B Bahan
Pelicin/Lubrican Kg 0.0850 1,500.00 127.50
C Peralatan
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) Ls 1.0000 72,937.72 72,937.72
Satuan Pekerjaan : 6 M Pemasangan Pipa PVC Ø 200 mm (8") Kode Analisa : Pp.2
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 0.8113 44,000.00 35,697.20
Mandor OH 0.0361 72,820.00 2,628.80
Tukang Pipa OH 1.4188 60,676.00 86,087.11
Kepala Tukang Pipa OH 0.1319 66,748.00 8,804.06
B Bahan
Pelicin/Lubrican Kg 0.0750 1,500.00 112.50
C Peralatan
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) Ls 1.0000 66,664.84 66,664.84
Satuan Pekerjaan : 6 M Pemasangan Pipa HDPE Ø 500 mm (20") Kode Analisa : Pe.a.1
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 1.0250 44,000.00 45,100.00
Mandor OH 0.0520 72,820.00 3,786.64
Tukang Pipa OH 1.7090 60,676.00 103,695.28
Kepala Tukang Pipa OH 0.1710 66,748.00 11,413.91
B Bahan
Pengelasan Cm 157.0000 3,926.62 616,480.03
C Peralatan
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) Ls 1.0000 390,237.93 390,237.93
A UPAH
Pekerja OH 0.9226 44,000.00 40,594.40
Mandor OH 0.0467 72,820.00 3,400.69
Tukang Pipa OH 1.5378 60,676.00 93,307.55
Kepala Tukang Pipa OH 0.1538 66,748.00 10,265.84
B Bahan
Pengelasan Cm 141.3000 3,926.62 554,832.03
C Peralatan
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) Ls 1.0000 351,200.26 351,200.26
Satuan Pekerjaan : 6 M Pemasangan Pipa HDPE Ø 400 mm (16") Kode Analisa : Pe.a
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 0.8201 44,000.00 36,084.40
Mandor OH 0.0415 72,820.00 3,022.03
Tukang Pipa OH 1.3669 60,676.00 82,938.02
Kepala Tukang Pipa OH 0.1367 66,748.00 9,124.45
B Bahan
Pengelasan Cm 125.6000 3,926.62 493,184.02
C Peralatan
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) Ls 1.0000 312,176.47 312,176.47
Satuan Pekerjaan : 6 M Pemasangan Pipa HDPE Ø 350 mm (14") Kode Analisa : Pe.b
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 0.6834 44,000.00 30,069.60
Mandor OH 0.0346 72,820.00 2,519.57
Tukang Pipa OH 1.1391 60,676.00 69,116.03
Kepala Tukang Pipa OH 0.1139 66,748.00 7,602.60
B Bahan
Pengelasan Cm 109.9000 3,926.62 431,536.02
C Peralatan
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) Ls 1.0000 270,421.91 270,421.91
A UPAH
Pekerja OH 0.5468 44,000.00 24,059.20
Mandor OH 0.0277 72,820.00 2,017.11
Tukang Pipa OH 0.9113 60,676.00 55,294.04
Kepala Tukang Pipa OH 0.0911 66,748.00 6,080.74
B Bahan
Pengelasan Cm 94.2000 3,926.62 369,888.02
C Peralatan
Alat Bantu Hari 0.1032 25,000.00 2,580.00
Satuan Pekerjaan : 6 M' Pemasangan Pipa HDPE Ø 250 mm (10") Kode Analisa : Pe.1
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 0.4556 44,000.00 20,046.40
Mandor OH 0.0231 72,820.00 1,682.14
Tukang Pipa OH 0.7594 60,676.00 46,077.35
Kepala Tukang Pipa OH 0.0759 66,748.00 5,066.17
B Bahan
Pengelasan Cm 86.3500 3,926.62 339,064.02
C Peralatan
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) Ls 1.0000 205,968.04 205,968.04
Satuan Pekerjaan : 6 M' Pemasangan Pipa HDPE Ø 200 mm (8") Kode Analisa : Pe.2
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 0.3645 44,000.00 16,038.00
Mandor OH 0.0185 72,820.00 1,347.17
Tukang Pipa OH 0.6075 60,676.00 36,860.67
Kepala Tukang Pipa OH 0.0608 66,748.00 4,058.28
B Bahan
Pengelasan Cm 69.0800 3,926.62 271,251.21
C Peralatan
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) Ls 1.0000 164,777.67 164,777.67
A UPAH
Pekerja OH 0.3038 44,000.00 13,367.20
Mandor OH 0.0154 72,820.00 1,121.43
Tukang Pipa OH 0.5063 60,676.00 30,720.26
Kepala Tukang Pipa OH 0.0506 66,748.00 3,377.45
B Bahan
Pengelasan Cm 51.8100 3,926.62 203,438.41
C Peralatan
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) Ls 1.0000 126,012.37 126,012.37
A UPAH
Pekerja OH 0.2430 44,000.00 10,692.00
Mandor OH 0.0123 72,820.00 895.69
Tukang Pipa OH 0.4050 60,676.00 24,573.78
Kepala Tukang Pipa OH 0.0405 66,748.00 2,703.29
B Bahan
Pengelasan Cm 34.5400 3,926.62 135,625.61
C Peralatan
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) Ls 1.0000 87,245.18 87,245.18
Satuan Pekerjaan : 30 M' Pemasangan Pipa HDPE Ø 75 mm (3") Kode Analisa : Pe.5
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 1.0125 44,000.00 44,550.00
Mandor OH 0.0510 72,820.00 3,713.82
Tukang Pipa OH 1.6875 60,676.00 102,390.75
Kepala Tukang Pipa OH 0.1688 66,748.00 11,267.06
B Bahan
C Peralatan
Satuan Pekerjaan : 50 M' Pemasangan Pipa HDPE Ø 50 mm (2") Kode Analisa : Pe.6
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 1.3500 44,000.00 59,400.00
Mandor OH 0.0675 72,820.00 4,915.35
Tukang Pipa OH 2.2500 60,676.00 136,521.00
Kepala Tukang Pipa OH 0.2250 66,748.00 15,018.30
B Bahan
C Peralatan
Satuan Pekerjaan : 50 M' Pemasangan Pipa HDPE Ø 40 mm (1 1/2") Kode Analisa : Pe.7
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 0.9000 44,000.00 39,600.00
Mandor OH 0.0450 72,820.00 3,276.90
Tukang Pipa OH 1.5000 60,676.00 91,014.00
Kepala Tukang Pipa OH 0.1500 66,748.00 10,012.20
B Bahan
C Peralatan
A UPAH
Pekerja OH 14.2860 44,000.00 628,584.00
Mandor OH 0.7140 72,820.00 51,993.48
Tukang Pipa OH 1.4290 60,676.00 86,706.00
Kepala Tukang Pipa OH 0.1430 66,748.00 9,544.96
B Bahan
Pelicin/Lubrican Kg 0.2000 1,500.00 300.00
C Peralatan
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) Ls 1.0000 388,564.22 388,564.22
Satuan Pekerjaan : 6 M' Pemasangan Pipa DCIP Ø 450 mm (18") Kode Analisa : Pd.2
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 12.8570 44,000.00 565,708.00
Mandor OH 0.6430 72,820.00 46,823.26
Tukang Pipa OH 1.2860 60,676.00 78,029.34
Kepala Tukang Pipa OH 0.1290 66,748.00 8,610.49
B Bahan
Pelicin/Lubrican Kg 0.1667 1,500.00 250.05
C Peralatan
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) Ls 1.0000 349,710.57 349,710.57
Satuan Pekerjaan : 6 M' Pemasangan Pipa DCIP Ø 400 mm (16") Kode Analisa : Pd.3
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 11.4206 44,000.00 502,506.40
Mandor OH 0.5714 72,820.00 41,609.35
Tukang Pipa OH 1.1429 60,676.00 69,346.60
Kepala Tukang Pipa OH 0.1143 66,748.00 7,629.30
B Bahan
Pelicin/Lubrican Kg 0.2000 1,500.00 300.00
C Peralatan
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) Ls 1.0000 310,695.82 310,695.82
A UPAH
Pekerja OH 10.0000 44,000.00 440,000.00
Mandor OH 1.5000 72,820.00 109,230.00
Tukang Pipa OH 1.0000 60,676.00 60,676.00
Kepala Tukang Pipa OH 0.1000 66,748.00 6,674.80
B Bahan
Pelicin/Lubrican Kg 0.1667 1,500.00 250.05
C Peralatan
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) Ls 1.0000 308,415.43 308,415.43
Satuan Pekerjaan : 6 M' Pemasangan Pipa DCIP Ø 300 mm (12") Kode Analisa : Pd.5
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 8.5710 44,000.00 377,124.00
Mandor OH 0.4290 72,820.00 31,239.78
Tukang Pipa OH 0.8570 60,676.00 51,999.33
Kepala Tukang Pipa OH 0.0860 66,748.00 5,740.33
B Bahan
Pelicin/Lubrican Kg 0.1150 1,500.00 172.50
C Peralatan
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) Ls 1.0000 233,137.97 233,137.97
Satuan Pekerjaan : 100 M Pengetesan pipa Ø 500 mm (20") Kode Analisa : Tp.a.1
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 2.0000 44,000.00 88,000.00
Mandor OH 0.2000 72,820.00 14,564.00
Tukang Pipa OH 0.6662 60,676.00 40,422.35
Kepala Tukang Pipa OH 0.0666 66,748.00 4,445.42
Operator Pompa OH 0.6667 66,748.00 44,500.89
B Bahan
Volume Air Tepakai M3 29.4375 1,000.00 29,437.50
C Peralatan
Mesin Pengetesan Hari 0.6667 120,000.00 80,004.00
A UPAH
Pekerja OH 1.8000 44,000.00 79,200.00
Mandor OH 0.1800 72,820.00 13,107.60
Tukang Pipa OH 0.5995 60,676.00 36,375.26
Kepala Tukang Pipa OH 0.0600 66,748.00 4,004.88
Operator Pompa OH 0.6000 66,748.00 40,048.80
B Bahan
Volume Air Tepakai M3 23.8444 1,000.00 23,844.40
C Peralatan
Mesin Pengetesan Hari 0.6000 120,000.00 72,000.00
Satuan Pekerjaan : 100 M Pengetesan pipa Ø 400 mm (16") Kode Analisa : Tp.a.
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 1.6000 44,000.00 70,400.00
Mandor OH 0.1600 72,820.00 11,651.20
Tukang Pipa OH 0.5328 60,676.00 32,328.17
Kepala Tukang Pipa OH 0.0533 66,748.00 3,557.67
Operator Pompa OH 0.5333 66,748.00 35,596.71
B Bahan
Volume Air Tepakai M3 18.8400 1,000.00 18,840.00
C Peralatan
Mesin Pengetesan Hari 0.5333 120,000.00 63,996.00
Satuan Pekerjaan : 100 M Pengetesan pipa Ø 350 mm (14") Kode Analisa : Tp.b
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 1.4000 44,000.00 61,600.00
Mandor OH 0.1400 72,820.00 10,194.80
Tukang Pipa OH 0.4662 60,676.00 28,287.15
Kepala Tukang Pipa OH 0.0466 66,748.00 3,110.46
Operator Pompa OH 0.4667 66,748.00 31,151.29
B Bahan
Volume Air Tepakai M3 14.4244 1,000.00 14,424.40
C Peralatan
Mesin Pengetesan Hari 0.4667 120,000.00 56,004.00
A UPAH
Pekerja OH 1.2000 44,000.00 52,800.00
Mandor OH 0.1200 72,820.00 8,738.40
Tukang Pipa OH 0.3996 60,676.00 24,246.13
Kepala Tukang Pipa OH 0.0400 66,748.00 2,669.92
Operator Pompa OH 0.4000 66,748.00 26,699.20
B Bahan
Volume Air Tepakai M3 10.5975 1,000.00 10,597.50
C Peralatan
Mesin Pengetesan Hari 0.4000 120,000.00 48,000.00
Satuan Pekerjaan : 100 M' Pengetesan Pipa Ø 250 mm (10") Kode Analisa : Tp.1
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 1.0000 44,000.00 44,000.00
Mandor OH 0.1000 72,820.00 7,282.00
Tukang Pipa OH 0.3330 60,676.00 20,205.11
Kepala Tukang Pipa OH 0.0333 66,748.00 2,222.71
Operator Pompa OH 0.3333 66,748.00 22,247.11
B Bahan
Volume Air Tepakai M3 7.3594 1,000.00 7,359.40
C Peralatan
Mesin Pengetesan Hari 0.3333 120,000.00 39,996.00
Satuan Pekerjaan : 100 M' Pengetesan Pipa Ø 200 mm (8") Kode Analisa : Tp.2
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 0.8000 44,000.00 35,200.00
Mandor OH 0.0800 72,820.00 5,825.60
Tukang Pipa OH 0.2664 60,676.00 16,164.09
Kepala Tukang Pipa OH 0.0266 66,748.00 1,775.50
Operator Pompa OH 0.2667 66,748.00 17,801.69
B Bahan
Volume Air Tepakai M3 4.7100 1,000.00 4,710.00
C Peralatan
Mesin Pengetesan Hari 0.2667 120,000.00 32,004.00
A UPAH
Pekerja OH 0.6000 44,000.00 26,400.00
Mandor OH 0.0600 72,820.00 4,369.20
Tukang Pipa OH 0.1998 60,676.00 12,123.06
Kepala Tukang Pipa OH 0.0200 66,748.00 1,334.96
Operator Pompa OH 0.2000 66,748.00 13,349.60
B Bahan
Volume Air Tepakai M3 2.6494 1,000.00 2,649.40
C Peralatan
Mesin Pengetesan Hari 0.2000 120,000.00 24,000.00
Satuan Pekerjaan : 100 M' Pengetesan Pipa Ø 100 mm (4") Kode Analisa : Tp.4
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 0.4000 44,000.00 17,600.00
Mandor OH 0.0400 72,820.00 2,912.80
Tukang Pipa OH 0.1332 60,676.00 8,082.04
Kepala Tukang Pipa OH 0.0133 66,748.00 887.75
Operator Pompa OH 0.1333 66,748.00 8,897.51
B Bahan
Volume Air Tepakai M3 1.1775 1,000.00 1,177.50
C Peralatan
Mesin Pengetesan Hari 0.1333 120,000.00 15,996.00
Satuan Pekerjaan : 100 M' Pengetesan Pipa Ø 75 mm (3") Kode Analisa : Tp.5
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 0.3000 44,000.00 13,200.00
Mandor OH 0.0300 72,820.00 2,184.60
Tukang Pipa OH 0.0999 60,676.00 6,061.53
Kepala Tukang Pipa OH 0.0100 66,748.00 667.48
Operator Pompa OH 0.1000 66,748.00 6,674.80
B Bahan
Volume Air Tepakai M3 0.6623 1,000.00 662.30
C Peralatan
Mesin Pengetesan Hari 0.1000 120,000.00 12,000.00
A UPAH
Pekerja OH 0.2000 44,000.00 8,800.00
Mandor OH 0.0200 72,820.00 1,456.40
Tukang Pipa OH 0.0666 60,676.00 4,041.02
Kepala Tukang Pipa OH 0.0067 66,748.00 447.21
Operator Pompa OH 0.0667 66,748.00 4,452.09
B Bahan
Volume Air Tepakai M3 0.2944 1,000.00 294.40
C Peralatan
Mesin Pengetesan Hari 0.0667 120,000.00 8,004.00
A UPAH
Pekerja OH 2.2080 44,000.00 97,152.00
Mandor OH 0.0960 72,820.00 6,990.72
Tukang Las OH 1.4580 60,676.00 88,465.61
B Bahan
Plat Baja M2 0.9020 135,000.00 121,770.00
Besi Siku 50.50.5 Kg 10.9900 12,000.00 131,880.00
Engsel Kupu - Kupu Buah 2.0000 20,000.00 40,000.00
Kawat Las Harmonika Kg 1.6400 12,500.00 20,500.00
Kunci Gembok Lengkap Buah 1.0000 185,000.00 185,000.00
Pegangan Besi Ø 12 mm Buah 1.0000 60,000.00 60,000.00
Pengecatan Besi Ls 1.0000 225,000.00 225,000.00
A UPAH
Pekerja OH 0.6200 44,000.00 27,280.00
Tukang batu OH 0.3500 60,676.00 21,236.60
Kepala tukang batu OH 0.0350 66,748.00 2,336.18
Mandor OH 0.0300 72,820.00 2,184.60
B Bahan
Keramik Lantai Bermotif Klas Tinggi m2 1.0000 65,000.00 65,000.00
Semen Portland Kg 11.3800 1,300.00 14,794.00
Pasir Pasang m3 0.0420 150,000.00 6,300.00
Semen Warna Kg 1.5000 25,000.00 37,500.00
Satuan Pekerjaan : 1 m2 Pek. Usuk 5/7 & Reng 3/4 utk. Genteng Beton Kode Analisa : F.16
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 0.1000 44,000.00 4,400.00
Tukang kayu OH 0.1000 60,676.00 6,067.60
Kepala tukang kayu OH 0.0100 66,748.00 667.48
Mandor OH 0.0050 72,820.00 364.10
B Bahan
Kayu balok kls I m3 0.0140 7,000,000.00 98,000.00
Paku usuk Kg 0.1500 30,000.00 4,500.00
A UPAH
Pekerja OH 0.0840 44,000.00 3,696.00
Tukang Kayu OH 0.1250 60,676.00 7,584.50
Kepala Tukang Kayu OH 0.0125 66,748.00 834.35
Mandor OH 0.0042 72,820.00 305.84
B Bahan
Kayu Klas II M3 0.0130 4,006,080.00 52,079.04
Paku Kg 0.2200 30,000.00 6,600.00
Triplek (120 x 240) 3 mm Lbr 0.4000 60,000.00 24,000.00
A UPAH
Pekerja OH 0.4000 44,000.00 17,600.00
Tukang Cat OH 0.1500 60,676.00 9,101.40
Kepala Tukang Cat OH 0.0150 66,748.00 1,001.22
Mandor OH 0.0025 72,820.00 182.05
B Bahan
Cat Tembok Kg 0.3100 30,000.00 9,300.00
Plamir Tembok Kg 0.1000 15,000.00 1,500.00
Roll Cat Bh 0.0050 45,000.00 225.00
Amplas Lbr 0.2000 17,500.00 3,500.00
A UPAH
Pekerja OH 0.0400 44,000.00 1,760.00
Tukang Cat OH 0.2000 60,676.00 12,135.20
Kepala Tukang Cat OH 0.0200 66,748.00 1,334.96
Mandor OH 0.0025 72,820.00 182.05
B Bahan
Plamir Kayu Kg 0.1500 23,500.00 3,525.00
Cat Dasar Kg 0.2000 35,000.00 7,000.00
Cat Halus Kg 0.2600 175,000.00 45,500.00
Minyak Cat Ltr 0.1500 15,000.00 2,250.00
Amplas Lbr 0.2000 17,500.00 3,500.00
Satuan Pekerjaan : 1 M2 Pengecatan Permukaan Baja dg. Meni besi Kode Analisa : K.6
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 0.0200 44,000.00 880.00
Tukang Cat OH 0.2000 60,676.00 12,135.20
Kepala Tukang Cat OH 0.0020 66,748.00 133.50
Mandor OH 0.0010 72,820.00 72.82
B Bahan
Meni besi Kg 0.1000 45,000.00 4,500.00
Kuas Bh 0.0100 20,000.00 200.00
Minyak Cat Ltr 0.0500 15,000.00 750.00
Satuan Pekerjaan : 1 M2 Pengecatan Permukaan Baja dg. Meni besi memakai Kode Analisa : K.7
perancah
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 0.0200 44,000.00 880.00
Tukang Cat OH 0.2000 60,676.00 12,135.20
Kepala Tukang Cat OH 0.0020 66,748.00 133.50
Mandor OH 0.0100 72,820.00 728.20
B Bahan
Meni Besi Kg 0.1000 45,000.00 4,500.00
Kuas Bh 0.0100 20,000.00 200.00
Minyak Cat Ltr 0.0500 15,000.00 750.00
Kayu Klas II M3 0.0020 4,006,080.00 8,012.16
A UPAH
Pekerja OH 1.6500 44,000.00 72,600.00
Tukang Batu OH 0.2750 60,676.00 16,685.90
Kepala Tukang Batu OH 0.0280 66,748.00 1,868.94
Mandor OH 0.0830 72,820.00 6,044.06
B Bahan
Semen / PC Zak 5.5200 65,000.00 358,800.00
Kerikil M3 1.0120 575,000.00 581,900.00
Pasir Beton M3 0.8280 185,000.00 153,180.00
Satuan Pekerjaan : 1 M3 Beton 1pc : 2ps : 3krl = K 175 Kode Analisa : G.41
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 1.6500 44,000.00 72,600.00
Tukang Batu OH 0.2500 60,676.00 15,169.00
Kepala Tukang Batu OH 0.0250 66,748.00 1,668.70
Mandor OH 0.0800 72,820.00 5,825.60
B Bahan
Semen / PC Zak 6.5200 65,000.00 423,800.00
Kerikil M3 1.0290 575,000.00 591,675.00
Pasir Beton M3 0.7600 185,000.00 140,600.00
Satuan Pekerjaan : 1 M3 Beton 1pc : 2ps : 3krl = K 225 Kode Analisa : G.41.a
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 1.6500 44,000.00 72,600.00
Tukang Batu OH 0.2500 60,676.00 15,169.00
Kepala Tukang Batu OH 0.0250 66,748.00 1,668.70
Mandor OH 0.0800 72,820.00 5,825.60
B Bahan
Semen / PC Zak 7.4200 65,000.00 482,300.00
Kerikil M3 1.0470 575,000.00 602,025.00
Pasir Beton M3 0.6980 185,000.00 129,130.00
A UPAH
Pekerja OH 0.0700 44,000.00 3,080.00
Tukang Besi OH 0.0700 60,676.00 4,247.32
Kepala Tukang Besi OH 0.0070 66,748.00 467.24
Mandor OH 0.0040 72,820.00 291.28
B Bahan
Besi Beton (Polos / ulir) Kg 1.0500 9,000.00 9,450.00
Kawat Beton Kg 0.0150 25,000.00 375.00
A UPAH
Pekerja OH 0.5200 44,000.00 22,880.00
Tukang Kayu OH 0.2600 60,676.00 15,775.76
Kepala Tukang Kayu OH 0.0260 66,748.00 1,735.45
Mandor OH 0.0260 72,820.00 1,893.32
B Bahan
Kayu Papan Kls III M3 0.0400 3,227,120.00 129,084.80
Paku Kg 0.3000 30,000.00 9,000.00
Satuan Pekerjaan : 1 m' Pek. Beton Kolom Praktis & Lantai K-175 (10x10cm) Kode Analisa : Sp.VI
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 0.0600 44,000.00 2,640.00
Tukang Kayu OH 0.0200 60,676.00 1,213.52
Tukang Batu OH 0.0200 60,676.00 1,213.52
Tukang Besi OH 0.0200 60,676.00 1,213.52
Kepala Tukang OH 0.0060 66,748.00 400.49
Mandor OH 0.0030 72,820.00 218.46
B Bahan
Kayu Papan Kls III M3 0.0020 3,227,120.00 6,454.24
Paku Kg 0.0100 30,000.00 300.00
Besi Beton Kg 3.0000 9,000.00 27,000.00
Kawat Beton Kg 0.4500 25,000.00 11,250.00
Semen / PC Zak 0.0800 65,000.00 5,200.00
Pasir Beton M3 0.0060 185,000.00 1,110.00
Kerikil M3 0.0090 575,000.00 5,175.00
Satuan Pekerjaan : 1 m' Pek. Ring Balok K-175 (10x15cm) Kode Analisa : Sp.VI.1
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 0.1000 44,000.00 4,400.00
Tukang Kayu OH 0.0330 60,676.00 2,002.31
Tukang Batu OH 0.0330 60,676.00 2,002.31
Tukang Besi OH 0.0330 60,676.00 2,002.31
Kepala Tukang OH 0.0100 66,748.00 667.48
Mandor OH 0.0050 72,820.00 364.10
B Bahan
Kayu Papan Kls III M3 0.0030 3,227,120.00 9,681.36
Paku Kg 0.0200 30,000.00 600.00
Besi Beton Kg 3.6000 9,000.00 32,400.00
Kawat Beton Kg 0.5000 25,000.00 12,500.00
Semen / PC Zak 0.1100 65,000.00 7,150.00
Pasir Beton M3 0.0090 185,000.00 1,665.00
Kerikil M3 0.0150 575,000.00 8,625.00
A UPAH
Pekerja OH 4.0000 44,000.00 176,000.00
Satuan Pekerjaan : 1 m3 Pek. Beton Plat Lantai T= 10 cm dg. Besi 110 kg = K-225 Kode Analisa : Sp.V
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 6.0000 44,000.00 264,000.00
Tukang Batu OH 1.0000 60,676.00 60,676.00
Kepala Tukang Batu OH 0.1000 66,748.00 6,674.80
Mandor OH 0.3000 72,820.00 21,846.00
B Bahan
Beton K-225 M3 1.0000 1,505,026.05 1,505,026.05
Cetakan Beton m2 10.0000 207,424.73 2,074,247.27
Besi Beton Kg 110.0000 20,597.46 2,265,720.75
Siram / buka bekisting Ls 1.0000 202,400.00 202,400.00
Satuan Pekerjaan : 1 m3 Pek. Beton plat lantai T=10cm dg. Besi 110 kg = K-175 Kode Analisa : Sp. V. a
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 6.0000 44,000.00 264,000.00
Tukang Batu OH 1.0000 60,676.00 60,676.00
Kepala Tukang Batu OH 0.1000 66,748.00 6,674.80
Mandor OH 0.3000 72,820.00 21,846.00
B Bahan
Beton K-225 M3 1.0000 1,505,026.05 1,505,026.05
Cetakan Beton m2 10.0000 207,424.73 2,074,247.27
Besi Beton Kg 110.0000 20,597.46 2,265,720.75
Siram / buka bekisting Ls 1.0000 202,400.00 202,400.00
Satuan Pekerjaan : 1 m3 Pek. Beton dengan besi 110 kg Kode Analisa : Sp. V.4
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 6.0000 44,000.00 264,000.00
Tukang Batu OH 1.0000 60,676.00 60,676.00
Kepala Tukang Batu OH 0.1000 66,748.00 6,674.80
Mandor OH 0.3000 72,820.00 21,846.00
B Bahan
Beton K-225 M3 1.0000 1,505,026.05 1,505,026.05
Cetakan Beton m2 12.5000 207,424.73 2,592,809.09
Besi Beton Kg 110.0000 20,597.46 2,265,720.75
Siram / buka bekisting Ls 1.0000 202,400.00 202,400.00
A UPAH
Pekerja OH 6.0000 44,000.00 264,000.00
Tukang Batu OH 1.0000 60,676.00 60,676.00
Kepala Tukang Batu OH 0.1000 66,748.00 6,674.80
Mandor OH 0.3000 72,820.00 21,846.00
B Bahan
Beton K-225 M3 1.0000 1,505,026.05 1,505,026.05
Cetakan Beton m2 1.5811 207,424.73 327,959.24
Besi Beton Kg 65.1176 20,597.46 1,341,257.25
Siram / buka bekisting Ls 1.0000 202,400.00 202,400.00
Satuan Pekerjaan : 1 m3 Pek. Beton dinding =/= 30 cm K.225 Kode Analisa : Sp.V.6
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 6.0000 44,000.00 264,000.00
Tukang Batu OH 1.0000 60,676.00 60,676.00
Kepala Tukang Batu OH 0.1000 66,748.00 6,674.80
Mandor OH 0.3000 72,820.00 21,846.00
B Bahan
Beton K-225 M3 1.0000 1,505,026.05 1,505,026.05
Cetakan Beton m2 3.6515 207,424.73 757,411.39
Besi Beton Kg 108.6097 20,597.46 2,237,084.10
Siram / buka bekisting Ls 1.0000 202,400.00 202,400.00
Satuan Pekerjaan : 1 m3 Pek. Beton kolom utama 30 x 30 cm K.225 Kode Analisa : Sp.V.7
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 6.0000 44,000.00 264,000.00
Tukang Batu OH 1.0000 60,676.00 60,676.00
Kepala Tukang Batu OH 0.1000 66,748.00 6,674.80
Mandor OH 0.3000 72,820.00 21,846.00
B Bahan
Beton K-225 M3 1.0000 1,505,026.05 1,505,026.05
Cetakan Beton m2 13.3333 207,424.73 2,765,656.12
Besi Beton Kg 76.2667 20,597.46 1,570,900.41
Siram / buka bekisting Ls 1.0000 202,400.00 202,400.00
Satuan Pekerjaan : 1 m3 Pek. Beton Ring Balok 30 x 52 cm K.225 Kode Analisa : Sp.V.8
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 6.0000 44,000.00 264,000.00
Tukang Batu OH 1.0000 60,676.00 60,676.00
Kepala Tukang Batu OH 0.1000 66,748.00 6,674.80
Mandor OH 0.3000 72,820.00 21,846.00
B Bahan
Beton K-225 M3 1.0000 1,505,026.05 1,505,026.05
Cetakan Beton m2 11.6667 207,424.73 2,419,962.06
Besi Beton Kg 72.4167 20,597.46 1,491,600.18
Siram / buka bekisting Ls 1.0000 202,400.00 202,400.00
A UPAH
Pekerja OH 6.0000 44,000.00 264,000.00
Tukang Batu OH 1.0000 60,676.00 60,676.00
Kepala Tukang Batu OH 0.1000 66,748.00 6,674.80
Mandor OH 0.3000 72,820.00 21,846.00
B Bahan
Beton K-225 M3 1.0000 1,505,026.05 1,505,026.05
Cetakan Beton m2 2.8868 207,424.73 598,793.70
Besi Beton Kg 112.1259 20,597.46 2,309,508.90
Siram / buka bekisting Ls 1.0000 202,400.00 202,400.00
A UPAH
Pekerja OH 0.0600 44,000.00 2,640.00
Tukang Las OH 0.0600 60,676.00 3,640.56
Kepala Tukang Las OH 0.0060 66,748.00 400.49
Mandor OH 0.0030 72,820.00 218.46
B Bahan
Besi Profil Kg 1.1500 12,000.00 13,800.00
A UPAH
Pekerja OH 0.0063 44,000.00 277.20
Tukang Las OH 0.0063 60,676.00 382.26
Kepala Tukang Las OH 0.0125 66,748.00 834.35
B Bahan
Listrik kwh 0.0833 25,000.00 2,082.50
Kawat las Kg 0.0125 45,000.00 562.50
Mata Gergaji bh 0.0014 48,500.00 67.90
C. ALAT
Mesin Gergaji Jam 0.0167 20,000.00 334.00
Mesin Las Jam 0.0250 40,714.29 1,017.86
A UPAH
Pekerja OH 0.0600 44,000.00 2,640.00
Tukang Las OH 0.0600 60,676.00 3,640.56
Kepala Tukang Las OH 0.0060 66,748.00 400.49
Mandor OH 0.0030 72,820.00 218.46
B Bahan
Besi Baja IWF Kg 1.1500 11,500.00 13,225.00
A UPAH
Pekerja OH 0.0100 44,000.00 440.00
Tukang Las OH 0.0100 60,676.00 606.76
Kepala Tukang Las OH 0.0020 66,748.00 133.50
B Bahan
Alat Bantu Ls 1.0000 1,000.00 1,000.00
Satuan Pekerjaan : 1 m2 Pek. Cat Besi (2 lapis cat penutup) Kode Analisa : SP.IX.b
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 0.0400 44,000.00 1,760.00
Tukang Cat OH 0.2000 60,676.00 12,135.20
Kepala Tukang Cat OH 0.0200 66,748.00 1,334.96
B Bahan
Cat Besi Kg 0.2600 60,000.00 15,600.00
Minyak Cat Ltr 0.1500 15,000.00 2,250.00
Satuan Pekerjaan : 6 M Pekerjaan pengeboran dengan lubang bor ND 600 Kode Analisa : Cj.1
Harga Jumlah
NO Uraian Satuan Kuantitas Satuan Harga
(Rp.) (Rp.)
A UPAH
Pekerja OH 2.0000 44,000.00 88,000.00
Tukang Bor OH 0.2000 60,676.00 12,135.20
Mandor OH 0.0100 72,820.00 728.20
B Bahan
Pasir urug M3 0.0120 85,000.00 1,020.00
C ALAT
Alat Bor Hari 0.0500 1,790,290.16 89,514.51
IBRAHIM
Direktur Utama
B. HARGA SATUAN BAHAN
I. BAHAN PASANGAN
1 Batu Kali Alam Rp 115,000.00 M3
2 Batu Kali Belah Rp 125,000.00 M3
3 Batu Kali Keping/Tempel Rp 175,000.00 M3
4 Kerikil Alam 2/3 Cm Rp 450,000.00 M3
5 Kerikil Alam 1/2 Cm Rp 650,000.00 M3
6 Kerikil Alam 2 Cm Rp 450,000.00 M3
7 Kerikil Pecah 2/3 Cm Rp 575,000.00 M3
8 Kerikil Pecah 1/2 Cm Rp 750,000.00 M3
9 Kerikil Pecah 1 Cm Rp 750,000.00 M3
10 Pasir Beton Rp 185,000.00 M3
11 Pasir Pasang Rp 150,000.00 M3
12 Pasir Urug Rp 85,000.00 M3
13 Tanah Urug Biasa Rp 80,000.00 M3
14 Tanah Urug Pilihan Rp 125,000.00 M3
15 Batu Bata Kls 1 Rp 550.00 Bh
16 Batu Bata Kls 2 Rp 500.00 Bh
17 Paving Block Rp 2,750.00 Bh
18 Semen (PC) Rp 65,000.00 Zak (50Kg)
19 Semen (PC) Rp 1,300.00 Kg
20 Semen Warna butiran halus Rp 25,000.00 Kg
21 Sirtu Rp 125,000.00 M3
22 A s b u t o n Rp 1,750,000.00 Ton
23 Modifier Rp 5,250.00 Liter
24 Minyak Aspal Rp 4,500.00 Liter
25 Minyak Tanah Rp 15,000.00 Liter
26 Rumput Gebalan Rp 17,500.00 M2
27 Solar Rp 4,500.00 Liter
28 Minyak Pelumas Rp 35,000.00 Liter
V. BAHAN LANTAI
1 Tegel Abu-abu 20 x 20 Cm Rp 35,000.00 M2
2 Tegel Bergaris Abu-abu 20 x 20 Cm Rp 45,000.00 M2
3 Ubin Keramik Warna 20 x 20 Cm Rp 3,500.00 Bh
4 Tegel Bergaris Warna 20 x 20 Cm Rp 47,500.00 M2
5 Tegel Traso Klas I 30 x 30 Cm Rp 45,000.00 M2
6 Tegel Traso Klas II 30 x 30 Cm Rp 40,000.00 M2
7 Keramik Dinding Rp 75,000.00 M2
8 Porselin Kualitas I (polos) Rp 60,000.00 M2
9 Keramik Lantai Bermotif Klas Tinggi Rp 65,000.00 M2
10 Keramik Kualitas I (Motif) Rp 65,000.00 M2
11 Keramik Kualitas II (Motif) Rp 62,500.00 M2
12 Keramik Kualitas I (polos) Rp 57,500.00 M2
13 Keramik Kualitas II (polos) Rp 55,000.00 M2
14 Marmer Kualitas I Rp 450,000.00 M2
15 Marmer Kualitas II Rp 375,000.00 M2
X. BAHAN PENGUNCI
1 Union Kecil Rp 60,000.00 Bh
2 Union Besar Rp 150,000.00 Bh
3 Yale Kecil Rp 60,000.00 Bh
4 Yale Besar Rp 150,000.00 Bh
5 Kuda Terbang Kecil Rp 60,000.00 Bh
6 Kuda Terbang Besar Rp 150,000.00 Bh
7 Royal Rp 60,000.00 Bh
8 Haag Angin Besar Rp 25,000.00 Bh
9 Haag Angin Kecil Rp 15,000.00 Bh
10 Grendel Besar Rp 15,000.00 Bh
11 Grendel Kecil Rp 10,000.00 Bh
12 Engsel Nylon Rp 15,000.00 Bh
13 Engsel H Rp 15,000.00 Bh
14 Engsel Kupu - Kupu Rp 20,000.00 Bh
15 Espagnolet Rp 20,000.00 Bh
16 Kunci Gembok Lengkap Rp 185,000.00 Bh
BAHAN PIPA
A. PIPA GI MEDIUM CLASS
1 Pipa GI ø 300 MM (12") Rp 550,000.00 /Meter
2 Pipa GI ø 350 MM (14") Rp 1,250,000.00 /Meter
3 Pipa GI ø 400 MM (16") Rp 1,650,000.00 /Meter
4 Pipa GI ø 450 MM (18") Rp 2,150,000.00 /Meter
5 Pipa GI ø 500 MM (20") Rp 2,850,000.00 /Meter
6 Pipa GI ø 150 MM (6") Rp 400,000.00 /Meter
7 Pipa GI ø 200 MM (8") Rp 850,000.00 /Meter
B. PIPA STEEL
1 Pipa Steel ø 200 MM (8") Rp 450,000.00 /Meter
2 Pipa Steel ø 250 MM (10") Rp 750,000.00 /Meter
3 Pipa Steel ø 300 MM (12") Rp 1,350,000.00 /Meter
4 Pipa Steel ø 350 MM (14") Rp 1,850,000.00 /Meter
5 Pipa Steel ø 400 MM (16") Rp 2,350,000.00 /Meter
6 Pipa Steel ø 450 MM (18") Rp 2,750,000.00 /Meter
7 Pipa Steel ø 500 MM (20") Rp 3,450,000.00 /Meter
8 Pipa Steel ø 600 MM (24") Rp 4,250,000.00 /Meter
F. PIPA DCIP
1 Pipa DCIP ø 200 MM (8") Rp 385,000.00 /Meter
2 Pipa DCIP ø 250 MM (10") Rp 555,200.00 /Meter
3 Pipa DCIP ø 300 MM (12") Rp 927,100.00 /Meter
4 Pipa DCIP ø 350 MM (14") Rp 1,865,400.00 /Meter
5 Pipa DCIP ø 400 MM (16") Rp 2,356,300.00 /Meter
6 Pipa DCIP ø 450 MM (18") Rp 3,457,530.00 /Meter
7 Pipa DCIP ø 500 MM (20") Rp 4,158,710.00 /Meter
G. ACCESSORIES
1 Pipa Riser GI ø 150 mm - 0.80 m' Rp 1.00 /Buah
2 Pipa Riser GI ø 200 mm - 60 cm Rp 2.00 /Buah
3 Pipa Riser GI ø 300 mm - 120 cm Rp 3.00 /Buah
4 Wall Pipe All Flange ø 150 mm (6") - 0.2 m' Rp 4.00 /Buah
5 Wall Pipe All Flange ø 150 mm (6") - 0.5 m' Rp 5.00 /Buah
6 Wall Pipe All Flange ø 150 mm (6") - 1 m' Rp 6.00 /Buah
7 Wall Pipe All Flange ø 150 mm (6") - 1,3 m' Rp 7.00 /Buah
8 Wall Pipe All Flange ø 150 mm (6") - 3 m' Rp 8.00 /Buah
9 Wall Pipe All Flange ø 150 mm (6") - 3.5 m' Rp 9.00 /Buah
10 Wall Pipe All Flange ø 150 mm (6") - 5.4 m' Rp 10.00 /Buah
11 Wall Pipe All Flange ø 150 mm (6") - 6 m' Rp 11.00 /Buah
12 Wall Pipe All Flange ø 300 mm - 200 cm Rp 12.00 /Buah
13 Wall Pipe All Flange ø 300 mm - 140 cm Rp 13.00 /Buah
14 Wall Pipe All Flange ø 300 mm - 130 cm Rp 14.00 /Buah
15 Wall Pipe All Flange ø 300 mm - 80 cm Rp 15.00 /Buah
16 Wall Pipe All Flange ø 300 mm - 60 cm Rp 16.00 /Buah
17 Wall Pipe All Flange ø 350 mm - 200 cm Rp 17.00 /Buah
18 Wall Pipe All Flange ø 350 mm - 140 cm Rp 18.00 /Buah
19 Wall Pipe All Flange ø 350 mm - 130 cm Rp 19.00 /Buah
20 Wall Pipe All Flange ø 350 mm - 80 Rp 20.00 /Buah
21 Wall Pipe All Flange ø 350 mm - 60 cm Rp 21.00 /Buah
22 Wall Pipe All Flange ø 250 mm (10") - 2 m' Rp 22.00 /Buah
23 Wall Pipe All Flange ø 250 mm (10") - 0.8 m' Rp 23.00 /Buah
24 Wall Pipe All Flange ø 500 mm - 100 cm Rp 24.00 /Buah
25 Wall Pipe All Flange ø 500 mm - 500 cm Rp 25.00 /Buah
26 Wall Pipe All Flange ø 600 mm - 65 cm Rp 26.00 /Buah
27 Air Valve Double ø 50 mm Rp 27.00 /Buah
28 Air Valve Double ø 100 mm Rp 28.00 /Buah
29 Bend GI All Flange ø 150 mm x 90o Rp 29.00 /Buah
30 Bend GI All Flange ø 150 mm x 45o Rp 30.00 /Buah
31 Bend GI All Flange ø 150 mm x 22 1/2o Rp 31.00 /Buah
32 Bend GI All Flange ø 150 mm x 11 1/4o Rp 32.00 /Buah
33 Bend GI All Flange ø 200 mm x 90o Rp 33.00 /Buah
34 Bend GI All Flange ø 200 mm x 45o Rp 34.00 /Buah
35 Bend GI All Flange ø 200 mm x 22 1/2o Rp 35.00 /Buah
36 Bend GI All Flange ø 250 mm x 90o Rp 36.00 /Buah
37 Bend GI All Flange ø 250 mm x 45o Rp 37.00 /Buah
38 Bend GI All Flange ø 250 mm x 22 1/2o Rp 38.00 /Buah
39 Bend GI All Flange ø 300 mm x 90O Rp 39.00 /Buah
40 Bend GI All Flange ø 300 mm x 45O Rp 40.00 /Buah
41 Bend GI All Flange ø 300 mm x 22 1/2O Rp 41.00 /Buah
42 Bend GI All Flange ø 350 mm x 90O Rp 42.00 /Buah
43 Bend GI All Flange ø 350 mm x 45O Rp 43.00 /Buah
44 Bend GI All Flange ø 350 mm x 22 1/2O Rp 44.00 /Buah
45 Bend GI All Flange ø 400 mm x 90O Rp 45.00 /Buah
46 Bend GI All Flange ø 400 mm x 45O Rp 46.00 /Buah
47 Bend GI All Flange ø 450 mm x 45O Rp 47.00 /Buah
48 Bend GI All Flange ø 500 mm x 45O Rp 48.00 /Buah
49 Bend PVC RRJ ø 200 mm x 90O Rp 49.00 /Buah
50 Bend PVC RRJ ø 200 mm x 45O Rp 50.00 /Buah
51 Bend PVC RRJ ø 200 mm x 22 1/2O Rp 51.00 /Buah
52 Bend PVC RRJ ø 200 mm x 11 1/4O Rp 52.00 /Buah
53 Bend PVC RRJ ø 250 mm x 90O Rp 53.00 /Buah
54 Bend PVC RRJ ø 250 mm x 45O Rp 54.00 /Buah
55 Bend PVC RRJ ø 250 mm x 22 1/2O Rp 55.00 /Buah
56 Bend PVC RRJ ø 250 mm x 11 1/4O Rp 56.00 /Buah
57 Bend PVC RRJ ø 300 mm x 90° Rp 57.00 /Buah
58 Bend PVC RRJ ø 300 mm x 45° Rp 58.00 /Buah
59 Bend PVC RRJ ø 300 mm x 22½° Rp 59.00 /Buah
60 Bend PVC RRJ ø 300 mm x 11 1/4° Rp 60.00 /Buah
61 Bend PVC RRJ ø 350 mm x 90o Rp 61.00 /Buah
62 Bend PVC RRJ ø 350 mm x 45o Rp 62.00 /Buah
63 Bend PVC RRJ ø 350 mm x 22,5o Rp 63.00 /Buah
64 Bend PVC RRJ ø 350 mm x 11 1/4o Rp 64.00 /Buah
65 Bend HDPE ø 500 mm x 90º Rp 65.00 /Buah
66 Bend HDPE ø 500 mm x 45º Rp 66.00 /Buah
67 Bend HDPE ø 500 mm x 22½º Rp 67.00 /Buah
68 Bend HDPE ø 450 mm x 90º Rp 68.00 /Buah
69 Bend HDPE ø 450 mm x 45º Rp 69.00 /Buah
70 Bend HDPE ø 450 mm x 22½º Rp 70.00 /Buah
71 Bend HDPE ø 400 mm x 90º Rp 71.00 /Buah
72 Bend HDPE ø 400 mm x 45º Rp 72.00 /Buah
73 Bend HDPE ø 400 mm x 22½º Rp 73.00 /Buah
74 Bend HDPE ø 350 mm x 90º Rp 74.00 /Buah
75 Bend HDPE ø 350 mm x 45º Rp 75.00 /Buah
76 Bend HDPE ø 350 mm x 22½º Rp 76.00 /Buah
77 Bend HDPE ø 300 mm x 90º Rp 77.00 /Buah
78 Bend HDPE ø 300 mm x 45º Rp 78.00 /Buah
79 Bend HDPE ø 300 mm x 22½º Rp 79.00 /Buah
80 Bend HDPE ø 250 mm x 90º Rp 80.00 /Buah
81 Bend HDPE ø 250 mm x 45º Rp 81.00 /Buah
82 Bend HDPE ø 250 mm x 22½º Rp 82.00 /Buah
83 Bend HDPE ø 200 mm x 90º Rp 83.00 /Buah
84 Bend HDPE ø 200 mm x 45º Rp 84.00 /Buah
85 Bend HDPE ø 200 mm x 22½º Rp 85.00 /Buah
86 Flange Socket ø 50 mm (2") Rp 86.00 /Buah
87 Flange Socket ø 75 mm (3") Rp 87.00 /Buah
88 Flange Socket ø 100 mm (4") Rp 88.00 /Buah
89 Flange Socket ø 150 mm (6") Rp 89.00 /Buah
90 Flange Socket ø 200 mm (8") Rp 90.00 /Buah
91 Flange Socket ø 250 mm (10") Rp 91.00 /Buah
92 Flange Socket ø 300 mm (12") Rp 92.00 /Buah
93 Flange Socket ø 350 mm (14") Rp 93.00 /Buah
94 Flange Spigot ø 50 mm (2") Rp 94.00 /Buah
95 Flange Spigot ø 75 mm (3") Rp 95.00 /Buah
96 Flange Spigot ø 100 mm (4") Rp 96.00 /Buah
97 Flange Spigot ø 150 mm (6") Rp 97.00 /Buah
98 Flange Spigot ø 200 mm (8") Rp 98.00 /Buah
99 Flange Spigot ø 250 mm (10") Rp 99.00 /Buah
100 Flange Spigot ø 300 mm (12") Rp 100.00 /Buah
101 Flange Spigot ø 350 mm (14") Rp 101.00 /Buah
102 Flange Spigot ø 400 mm (16") Rp 102.00 /Buah
103 Flange Spigot ø 450 mm (18") Rp 103.00 /Buah
104 Flange Spigot ø 500 mm (20") Rp 104.00 /Buah
105 Repair Socket RR (Collar) ø 250 mm Rp 105.00 /Buah
106 Screener ø 300 mm (12") Rp 106.00 /Buah
107 Screener ø 350 mm (14") Rp 107.00 /Buah
108 Screener ø 500 mm (20") Rp 108.00 /Buah
109 Gate Valve All Flange ø 100 mm (4") Rp 109.00 /Buah
110 Gate Valve All Flange ø 150 mm (6") Rp 110.00 /Buah
111 Gate Valve All Flange ø 200 mm (8") Rp 111.00 /Buah
112 Gate Valve All Flange ø 250 mm (10") Rp 112.00 /Buah
113 Gate Valve All Flange ø 300 mm (12") Rp 113.00 /Buah
114 Gate Valve All Flange ø 350 mm (14") Rp 114.00 /Buah
115 Gate Valve All Flange ø 400 mm (16") Rp 115.00 /Buah
116 Gate Valve All Flange ø 450 mm (18") Rp 116.00 /Buah
117 Gate Valve All Flange ø 500 mm (20") Rp 117.00 /Buah
118 Check Valve ø 350 mm (14") Rp 118.00 /Buah
119 Check Valve ø 400 mm (16") Rp 119.00 /Buah
120 Dismanting Joint ø 400 mm (16") Rp 120.00 /Buah
121 Dismanting Joint ø 350 mm (14") Rp 121.00 /Buah
122 Dismanting Joint ø 300 mm (12") Rp 122.00 /Buah
123 Dismanting Joint ø 200 mm (8") Rp 123.00 /Buah
124 Removable Joint ø 300 mm (12") Rp 124.00 /Buah
125 Repair Socket RR (Collar) ø 250 mm (10") Rp 125.00 /Buah
126 Rabber Packing ø 100 mm (4") Rp 126.00 /Buah
127 Rabber Packing ø 150 mm (6") Rp 127.00 /Buah
128 Rabber Packing ø 200 mm (8") Rp 128.00 /Buah
129 Rabber Packing ø 250 mm (10") Rp 129.00 /Buah
130 Rabber Packing ø 300 mm (12") Rp 130.00 /Buah
131 Rabber Packing ø 350 mm (14") Rp 131.00 /Buah
132 Rabber Packing ø 400 mm (16") Rp 132.00 /Buah
133 Rabber Packing ø 450 mm (18") Rp 133.00 /Buah
134 Rabber Packing ø 500 mm (20") Rp 134.00 /Buah
135 Rabber Packing ø 600 mm (24") Rp 135.00 /Buah
136 Reducer PVC ø 200 mm x 100 mm Rp 136.00 /Buah
137 Reducer PVC ø 200 mm x 150 mm Rp 137.00 /Buah
138 Reducer PVC ø 250 mm x 100 mm Rp 138.00 /Buah
139 Reducer PVC ø 250 mm x 150 mm Rp 139.00 /Buah
140 Reducer PVC ø 250 mm x 200 mm Rp 140.00 /Buah
141 Reducer PVC ø 300 mm x 150 mm Rp 141.00 /Buah
142 Reducer PVC ø 300 mm x 200 mm Rp 142.00 /Buah
143 Reducer PVC ø 300 mm x 250 mm Rp 143.00 /Buah
144 Reducer PVC ø 350 mm x 300 mm Rp 144.00 /Buah
145 Reducer PVC ø 400 mm x 300 mm Rp 145.00 /Buah
146 Reducer GI ø 600 mm x 400 mm Rp 146.00 /Buah
147 Reducer GI ø 400 mm x 300 mm Rp 147.00 /Buah
148 Reducer GI ø 350 mm x 300 mm Rp 148.00 /Buah
149 Reducer GI ø 250 mm x 200 mm Rp 149.00 /Buah
150 Reducer GI ø 250 mm x 150 mm Rp 150.00 /Buah
151 Reducer GI ø 200 mm x 150 mm Rp 151.00 /Buah
152 Reducer GI ø 200 mm x 100 mm Rp 152.00 /Buah
153 Reducer HDPE ø 250 x 200 MM Rp 153.00 /Buah
154 Reducer HDPE ø 300 x 200 MM Rp 154.00 /Buah
155 Reducer HDPE ø 300 x 250 MM Rp 155.00 /Buah
156 Reducer HDPE ø 350 x 300 MM Rp 156.00 /Buah
157 Reducer HDPE ø 400 x 300 MM Rp 157.00 /Buah
158 Reducer HDPE ø 400 x 350 MM Rp 158.00 /Buah
159 Reducer HDPE ø 450 x 400 MM Rp 159.00 /Buah
160 Reducer HDPE ø 500 x 450 MM Rp 160.00 /Buah
161 Tee GI All Flange ø 75 mm x 50 mm Rp 161.00 /Buah
162 Tee GI All Flange ø 75 mm x 75 mm Rp 162.00 /Buah
163 Tee GI All Flange ø 75 mm x 100 mm Rp 163.00 /Buah
164 Tee GI All Flange ø 100 mm x 25 mm Rp 164.00 /Buah
165 Tee GI All Flange ø 100 mm x 50 mm Rp 165.00 /Buah
166 Tee GI All Flange ø 100 mm x 75 mm Rp 166.00 /Buah
167 Tee GI All Flange ø 100 mm x 100 mm Rp 167.00 /Buah
168 Tee GI All Flange ø 150 mm x 25 mm Rp 168.00 /Buah
169 Tee GI All Flange ø 150 mm x 50 mm Rp 169.00 /Buah
170 Tee GI All Flange ø 150 mm x 75 mm Rp 170.00 /Buah
171 Tee GI All Flange ø 150 mm x 100 mm Rp 171.00 /Buah
172 Tee GI All Flange ø 150 mm x 150 mm Rp 172.00 /Buah
173 Tee GI All Flange ø 200 mm x 25 mm Rp 173.00 /Buah
174 Tee GI All Flange ø 200 mm x 50 mm Rp 174.00 /Buah
175 Tee GI All Flange ø 200 mm x 100 mm Rp 175.00 /Buah
176 Tee GI All Flange ø 200 mm x 150 mm Rp 176.00 /Buah
177 Tee GI All Flange ø 200 mm x 200 mm Rp 177.00 /Buah
178 Tee GI All Flange ø 250 mm x 50 mm Rp 178.00 /Buah
179 Tee GI All Flange ø 250 mm x 100 mm Rp 179.00 /Buah
180 Tee GI All Flange ø 250 mm x 150 mm Rp 180.00 /Buah
181 Tee GI All Flange ø 250 mm x 200 mm Rp 181.00 /Buah
182 Tee GI All Flange ø 250 mm x 250 mm Rp 182.00 /Buah
183 Tee GI All Flange ø 300 x 50 mm Rp 183.00 /Buah
184 Tee GI All Flange ø 300 x 100 mm Rp 184.00 /Buah
185 Tee GI All Flange ø 300 x 150 mm Rp 185.00 /Buah
186 Tee GI All Flange ø 300 x 200 mm Rp 186.00 /Buah
187 Tee GI All Flange ø 300 x 250 mm Rp 187.00 /Buah
188 Tee GI All Flange ø 300 x 300 mm Rp 188.00 /Buah
189 Tee GI All Flange ø 300 mm x 350 mm Rp 189.00 /Buah
190 Tee GI All Flange ø 350 mm x 50 mm Rp 190.00 /Buah
191 Tee GI All Flange ø 350 mm x 100 mm Rp 191.00 /Buah
192 Tee GI All Flange ø 350 mm x 150 mm Rp 192.00 /Buah
193 Tee GI All Flange ø 350 mm x 200 mm Rp 193.00 /Buah
194 Tee GI All Flange ø 350 mm x 250 mm Rp 194.00 /Buah
195 Tee GI All Flange ø 350 mm x 350 mm Rp 195.00 /Buah
196 Tee GI All Flange ø 400 mm x 200 mm Rp 196.00 /Buah
197 Tee GI All Flange ø 400 mm x 400 mm Rp 197.00 /Buah
198 Tee GI All Flange ø 450 mm x 100 mm Rp 198.00 /Buah
199 Tee GI All Flange ø 450 mm x 200 mm Rp 199.00 /Buah
200 Tee GI All Flange ø 450 mm x 450 mm Rp 200.00 /Buah
201 Tee GI All Flange ø 500 mm x 200 mm Rp 201.00 /Buah
202 Tee GI All Flange ø 500 mm x 500 mm Rp 202.00 /Buah
203 Tee GI All Flange ø 600 mm x 600 mm Rp 203.00 /Buah
204 Tee PVC RRJ ø 100 mm x 50 mm Rp 204.00 /Buah
205 Tee PVC RRJ ø 100 mm x 75 mm Rp 205.00 /Buah
206 Tee PVC RRJ ø 100 mm x 100 mm Rp 206.00 /Buah
207 Tee PVC RRJ ø 150 mm x 150 mm Rp 207.00 /Buah
208 Tee PVC RRJ ø 150 mm x 100 mm Rp 208.00 /Buah
209 Tee PVC RRJ ø 150 mm x 75 mm Rp 209.00 /Buah
210 Tee PVC RRJ ø 150 mm x 50 mm Rp 210.00 /Buah
211 Tee PVC RRJ ø 200 mm x 150 mm Rp 211.00 /Buah
212 Tee PVC RRJ ø 200 mm x 200 mm Rp 212.00 /Buah
213 Tee PVC RRJ ø 250 mm x 250 mm Rp 213.00 /Buah
214 Tee PVC RRJ ø 250 mm x 200 mm Rp 214.00 /Buah
215 Tee PVC RRJ ø 250 mm x 150 mm Rp 215.00 /Buah
216 Tee PVC RRJ ø 350 mm x 350 MM Rp 216.00 /Buah
217 Tee PVC RRJ ø 350 mm x 300 MM Rp 217.00 /Buah
218 Tee PVC RRJ ø 350 mm x 250 MM Rp 218.00 /Buah
219 Tee PVC RRJ ø 350 mm x 200 MM Rp 219.00 /Buah
220 Tee PVC RRJ ø 350 mm x 150 MM Rp 220.00 /Buah
221 Tee PVC RRJ ø 350 mm x 100 MM Rp 221.00 /Buah
222 Tee HDPE ø 450 mm x 300 mm Rp 222.00 /Buah
223 Tee HDPE ø 400 mm x 200 mm Rp 223.00 /Buah
224 Tee HDPE ø 200 mm x 150 mm Rp 224.00 /Buah
225 Tee HDPE ø 150 mm x 100 mm Rp 225.00 /Buah
226 Tee HDPE ø 150 mm x 75 mm Rp 226.00 /Buah
227 Tee HDPE ø 150 mm x 50 mm Rp 227.00 /Buah
228 Tee HDPE ø 100 mm x 100 mm Rp 228.00 /Buah
229 Tee HDPE ø 100 mm x 75 mm Rp 229.00 /Buah
230 Tee HDPE ø 100 mm x 50 mm Rp 230.00 /Buah
231 Tee HDPE ø 75 mm x 50 mm Rp 231.00 /Buah
232 Tee HDPE ø 50 mm x 50 mm Rp 232.00 /Buah
233 Tee All Flange CI 500 x 200 Rp 233.00 /Buah
234 Tee All Flange CI 400 x 400 Rp 234.00 /Buah
235 Tee All Flange CI 250 x 250 Rp 235.00 /Buah
236 Tee All Flange CI 450 x 100 Rp 236.00 /Buah
237 Tee All Flange CI 350 x 100 Rp 237.00 /Buah
238 Reducer All Flange CI 350 x 300 Rp 238.00 /Buah
239 Removable Join CI 300 Rp 239.00 /Buah
240 Stub Flange HDPE ø 500 mm (20") Rp 240.00 /Buah
241 Stub Flange HDPE ø 450 mm (18") Rp 241.00 /Buah
242 Stub Flange HDPE ø 400 mm (16") Rp 242.00 /Buah
243 Stub Flange HDPE ø 350 mm (14") Rp 243.00 /Buah
244 Stub Flange HDPE ø 300 mm (12") Rp 244.00 /Buah
245 Stub Flange HDPE ø 250 mm (10") Rp 245.00 /Buah
246 Stub Flange HDPE ø 200 mm (8") Rp 246.00 /Buah
247 Stub Flange HDPE ø 150 mm (6") Rp 247.00 /Buah
248 Flange Buta ø 600 mm (24") Rp 248.00 /Buah
249 Flange Buta ø 400 mm (16") Rp 249.00 /Buah
250 Flange Buta ø 350 mm 14") Rp 250.00 /Buah
251 Water Meter ø 400 mm (16") Rp 251.00 /Buah
252 Water Meter ø 350 mm (14") Rp 252.00 /Buah
253 Water Meter ø 300 mm (12") Rp 253.00 /Buah
254 Water Meter ø 250 mm (10") Rp 254.00 /Buah
255 Mur + Baut Rp 255.00 /Buah
256 Flange Spigot DCIP ø 500 mm (20") Rp 256.00 /Buah
257 Flange Spigot DCIP ø 450 mm (18") Rp 257.00 /Buah
258 Flange Spigot DCIP ø 400 mm (16") Rp 258.00 /Buah
259 Flange Spigot DCIP ø 350 mm (14") Rp 259.00 /Buah
260 Flange Spigot DCIP ø 300 mm (12") Rp 260.00 /Buah
261 Bend All Socket DCIP ø 500 mm x 90º Rp 261.00 /Buah
262 Bend All Socket DCIP ø 500 mm x 45º Rp 262.00 /Buah
263 Bend All Socket DCIP ø 500 mm x 22,5º Rp 263.00 /Buah
264 Bend All Socket DCIP ø 500 mm x 11,25º Rp 264.00 /Buah
265 Bend All Socket DCIP ø 450 mm x 90º Rp 265.00 /Buah
266 Bend All Socket DCIP ø 450 mm x 45º Rp 266.00 /Buah
267 Bend All Socket DCIP ø 450 mm x 22,5º Rp 267.00 /Buah
268 Bend All Socket DCIP ø 450 mm x 11,25º Rp 268.00 /Buah
269 Bend All Socket DCIP ø 400 mm x 90º Rp 269.00 /Buah
270 Bend All Socket DCIP ø 400 mm x 45º Rp 270.00 /Buah
271 Bend All Socket DCIP ø 400 mm x 22,5º Rp 271.00 /Buah
272 Bend All Socket DCIP ø 400 mm x 11,25º Rp 272.00 /Buah
273 Bend All Socket DCIP ø 350 mm x 90º Rp 273.00 /Buah
274 Bend All Socket DCIP ø 350 mm x 45º Rp 274.00 /Buah
275 Bend All Socket DCIP ø 350 mm x 22,5º Rp 275.00 /Buah
276 Bend All Socket DCIP ø 350 mm x 11,25º Rp 276.00 /Buah
277 Bend All Socket DCIP ø 300 mm x 90º Rp 277.00 /Buah
278 Bend All Socket DCIP ø 300 mm x 45º Rp 278.00 /Buah
279 Bend All Socket DCIP ø 300 mm x 22,5º Rp 279.00 /Buah
280 Bend All Socket DCIP ø 300 mm x 11,25º Rp 280.00 /Buah
281 Double Socket Tee With Flanged Branch DCIP ø 300 mm x 100 mm Rp 281.00 /Buah
282 Reducer All Socket DCIP ø 450 mm x 400 mm Rp 282.00 /Buah
283 Reducer All Socket DCIP ø 400 mm x 350 mm Rp 283.00 /Buah
284 Reducer All Socket DCIP ø 350 mm x 300 mm Rp 284.00 /Buah
PERALATAN
1 Stamper Rp 75,000.00 / Hari
2 Mesin Las Rp 285,000.00 / Hari
3 Mesin Las Rp 40,714.29 / Jam
4 Mesin Las HDPE Rp 300,000.00 / Hari
5 Alat Ukur Rp 150,000.00 / Hari
6 Mesin Pengetesan Rp 120,000.00 / Hari
7 Mesin Bor Rp 35,000.00 / HK
8 Sewa Mata Bor ND 50 mm Rp 45,000.00 / HK
9 Molen Rp 100,000.00 / Hari
10 Mesin Pompa Rp 125,000.00 / Hari
11 Mata Gergaji Rp 48,500.00 / Bh
12 Mesin Gergaji Rp 20,000.00 / Jam
13 Tracker Rp 175,000.00 / Hari
14 Wales Rp 3,500,000.00 / Bulan
15 Vibrator Roller 600 Kg Rp 125,000.00 / Hari
16 Roller 3 Whell 8-10 Ton Rp 2,500,000.00 / Hari
17 Truk tangki Rp 350,000.00 / Hari
18 Tire Roller 8-12 Ton Rp 1,850,000.00 / Hari
19 Asphalt Sprayer Rp 2,350,000.00 / Hari
20 Asphalt Finisher Rp 2,350,000.00 / Hari
21 Alat Bantu Rp 25,000.00 / Hari
22 Compressor 21 M3/jam Rp 600,000.00 / Hari
23 Concrete Vibrator Rp 45,000.00 / Hari
IBRAHIM
Direktur Utama
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KODE HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME JUMLAH HARGA (Rp)
ANALISA SATUAN (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A PEKERJAAN PERSIAPAN -
1 Pemasangan Bouplank Ls 1.00 - -
B PEKERJAAN PERMANEN -
B.I PEKERJAAN TANAH & PASIR
( Galian Tanah untuk pondasi sampai kedalaman yg ditentukan dalam Gbr )
1 Galian tanah untuk pondasi Pasangan Batu Kali m3 18.01 a.1
2 Urugan tanah kembali dipadatkan m3 10.81 a.11.a
3 Urugan pasir BASAH dipadatkan dibawah pondasi m3 2.06 a.18
4 Urugan pasir BASAH dipadatkan dibawah lantai =/= 5 Cm m3 1.73 a.18
B.II PEKERJAAN PASANGAN
1 Pasangan batu kosong m3 3.09 g.2
2 Pasangan pondasi batu kali Campuran 1:4 m3 9.26 g.32.h
3 Pasangan batu bata untuk dinding
- Pasangan batu bata Campuran 1 : 3 m2 8.82 g.33.i
- Pasangan batu bata Campuran 1 : 4 m2 69.11 g.33.h
4 Pas. Plesteran dinding tebal 1.5 Cm
- Pasangan plesteran Campuran 1 : 2 m2 8.82 g.50.h
- Pasangan plesteran Campuran 1 : 4 m2 149.80 g.50.q
5 Pekerjaan Acian
- Acian Untuk Dinding m2 149.80 g.51.e
- Acian Untuk Beton Kolom m2 20.40 g.51.e
B.III PEKERJAAN BETON
Pekerjaan Beton Struktur untuk masing-masing pekerjaan yang ditentukan pada
Gambar Kerja Dengan mutu beton K.175, termasuk Pembesian dengan besi beton U
24. Termasuk Pasang dan bongkar Bekisting, untuk :
1 Beton Struktur untuk Sloof dengan ukuran 20 x 20 cm m3 1.37 g.41
Pekerjaan pembesian Kg 338.36 sp.i
Pekerjaan Bekisting m2 15.09 b.1
2 Beton Struktur untuk Kolom dengan ukuran 20 x 20 cm m3 1.63 g.41
Pekerjaan pembesian Kg 371.96 sp.
Pekerjaan Bekisting m2 42.43 b.1
3 Beton Struktur untuk Ring Balok dengan ukuran 30 x 20 cm m3 3.32 g.41
Pekerjaan pembesian Kg 939.66 sp.i
Pekerjaan Bekisting m2 56.92 b.1
4 Beton Struktur untuk Atap =/= 12 CM m3 9.58 g.41
Pekerjaan pembesian Kg 1,117.43 sp.i
Pekerjaan Bekisting m2 79.86 b.1
5 Beton Rabat K.175 untuk keliling Bangunan =/= 7 cm m3 1.87 g.41
Pembesian dengan Tulangan Tunggal Ø 8 mm jarak 150 mm Kg 151.03 sp.i
B. VII PEK. SANITAIR & PEK. INSTALASI AIR BERSIH, AIR KOTOR TERMASUK ACC. -
1 Pekerjaan Tanki Air Bersih Kapasitas 1000 l unit 1.00 -
2 Pekerjaan Septic Tank dan resapan unit 1.00 -
3 Bak mandi dari Fyberglass Kap. 0.5 m3 unit 1.00 -
4 Kran Dinding Ø ¾ Inchi Titik 3.00 -
5 Closet jongkok unit 1.00 -
6 PVC Ø 4 Inchi untuk Air Kotor meter 12.00 -
7 Pek.Talang tegak dari pipa PVC dia 50 mm lengkap Accessories unit 8.00 -
8 PVC Ø ¾ Inchi untuk pipa tekan dari Transmisi air minum ke Tanki meter 32.00 -
9 PVC Ø 1 Inchi untuk pipa turun dari Tanki meter 12.00 -
10 PVC Ø ¾ Inchi untuk penghantar ke Kran kamar Mandi & Dapur meter 6.00 -
IBRAHIM
Direktur Utama
DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
KODE HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SATUAN VOLUME JUMLAH HARGA (Rp)
ANALISA SATUAN (Rp)
1 2 3 4 5 6 7
A PEKERJAAN PERSIAPAN -
1 Pemasangan Bouplank Ls 1.00 - -
B.VII PEK. SANITAIR & PEK. INSTALASI AIR BERSIH, AIR KOTOR TERMASUK ACC.
1 Pekerjaan Tanki Air Bersih Kapasitas 2000 l unit 1.00 -
2 Septic Tank dan resapan unit 1.00 -
3 Bak mandi dari Fyberglass Kap. 0.5 m3 unit 1.00 -
4 Kran Dinding Ø ¾ Inchi Titik 3.00 -
5 Kran Dinding Ø 1 Inchi untuk Pembuatan Laruta ( Plastik ) Titik 3.00 -
6 Closet jongkok unit 1.00 -
7 PVC Ø 4 Inchi untuk Air Kotor meter 12.00 -
8 PVC Ø ¾ Inchi untuk pipa tekan dari Transmisi air minum ke Tanki meter 48.00 -
9 PVC Ø 1 Inchi untuk pipa turun dari Tanki meter 18.00 -
10 PVC Ø ¾ Inchi untuk penghantar ke Kran kamar Mandi & Laboratorium meter 18.00 -
IBRAHIM
Direktur Utama
DAFTAR HARGA SATUAN
SATKER : PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN AIR MINUM
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN SISTIM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)
LOKASI : KAWASAN TIBU LEMPANAS KAB. LOMBOK TENGAH
TAHUN ANGGARAN : 2013
A. TENAGA :
1 Pekerja OH 2.100 44,000.00 92,400.00
2 Mandor Hari 0.333 72,820.00 24,273.33
B. BAHAN
1 Kayu kelas III m3 0.036 3,227,120.00 114,741.87
C. PERALATAN
A. TENAGA :
1 Pekerja OH 4.200 44,000.00 184,800.00
2 Mandor OH 0.533 72,820.00 38,837.33
B. BAHAN
C. PERALATAN
1 Alat Bantu Set 1.000 22,363.73 22,363.73
A. TENAGA :
1 Pekerja OH 2.000 44,000.00 88,000.00
2 Tk Kayu OH 1.000 60,676.00 60,676.00
B. BAHAN
1 Patok Kayu bh 2.000 12,500.00 25,000.00
2 Triplek 120 x 240 x 3 mm lbr 1.464 60,000.00 87,840.00
3 Cat Kayu kg 0.040 60,000.00 2,400.00
C. PERALATAN
1 Alat Bantu Set 1.000 26,391.60 26,391.60
A. TENAGA :
1 Pekerja OH 1.000 44,000.00 44,000.00
2 Tk Kayu OH 0.500 60,676.00 30,338.00
B. BAHAN
1 Patok Kayu bh 2.000 12,500.00 25,000.00
2 Triplek 120 x 240 x 3 mm lbr 0.488 60,000.00 29,280.00
3 Cat Kayu kg 0.018 60,000.00 1,090.91
C. PERALATAN
1 Alat Bantu Set 1.000 12,970.89 12,970.89
A. TENAGA :
1 Pekerja OH 6.000 44,000.00 264,000.00
2 Tukang OH 3.000 60,676.00 182,028.00
3 Kep. Tukang OH 1.000 66,748.00 66,748.00
4 Mandor OH 1.000 72,820.00 72,820.00
B. BAHAN
C. PERALATAN
1 Alat Bantu Set 1.000 58,559.60 58,559.60
A. TENAGA :
1 Pekerja OH 6.000 44,000.00 264,000.00
2 Tukang Batu OH 3.000 60,676.00 182,028.00
3 Kepala Tukang Batu OH 1.000 66,748.00 66,748.00
4 Mandor OH 1.000 72,820.00 72,820.00
B. BAHAN
1 Semen / PC zak 1.500 65,000.00 97,500.00
2 Batu bata bh 200.000 550.00 110,000.00
3 Pasir Pasang m3 0.500 150,000.00 75,000.00
C. PERALATAN
1 Alat Bantu Set 1.000 86,809.60 86,809.60
IBRAHIM
Direktur Utama
PEKERJAAN YANG DISUBKONTRAKKAN
IBRAHIM
Direktur Utama
DAFTAR ESTIMASI/BREAKDOWN BIAYA UMUM DAN KEUNTUNGAN
JUMLAH
No. URAIAN ESTIMASI BIAYA
(%)
IBRAHIM
Direktur Utama
REKAPITULASI PERHITUNGAN TINGKAT KOMPONEN DALAM NEGERI (TKDN)
I Material Langsung (bahan baku) #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
II Peralatan (Barang jadi) #REF! #REF! #REF!
A. Sub Total #REF! #REF! #REF! #REF!
JA SA
IBRAHIM
Direktur Utama
METHODE PELAKSANAAN
I PENDAHULUAN
I.1 GAMBARAN UMUM PROYEK
Pekerjaan OPTIMALISASI SISTIM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) LOKASI : IKK WOJA/DESA MONTABARU DAN IKK KILO/DESA MALAJU KAB.
DOMPU pekerjaan ini merupakan pekerjaan lanjutan yang telah direncanakan oleh Pemerintah adalah untuk mengalirkan air bersih sebagai kebutuhan
dan kepentingan kehidupan masyarakat sehari-hari dan tujuan akhirnya untuk pencapaian taraf kehidupan sehat dan kemajuan ekonomi masyarakat
dengan standar yang ditetapkan, melalui program Pekerjaan OPTIMALISASI SISTIM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) LOKASI : IKK WOJA/DESA
MONTABARU DAN IKK KILO/DESA MALAJU KAB. DOMPU. ini Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat. berharap masyarakat tidak lagi kekurangan
air untuk kebutuhan hidup, dengan adanya pekerjaan OPTIMALISASI SISTIM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) LOKASI : IKK WOJA/DESA
MONTABARU DAN IKK KILO/DESA MALAJU KAB. DOMPU ini
###
###
### #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### = #REF! #REF!
###
### #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
0 #REF!
0 #REF! = #REF! #REF!
0 #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
0 #REF!
0 #REF! = #REF! #REF!
0 #REF! = #REF! #REF!
0 #REF! = #REF! #REF!
0 #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
0 #REF!
0 #REF! = #REF! #REF!
0 #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
0 #REF!
0 #REF! = #REF! #REF!
0 #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! ### #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
### #REF! = #REF! #REF!
A1 PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pekerjaan Photo Dokumentasi setiap titik pengambilan pada saat 0%
a. Sebelum pekerjaan dimulai terlebih dahulu harus dilakukan pengambilan gambar atau photo untuk dokumentasi. Ini dimaksudkan agar kita
mempunyai Informasi tentang kondisi awal dari pekerjaan yang akan kita laksanakan. Pengambilan photo untuk dokumentasi ini akan kita gunakan
sebagai "Photo Dokumentasi 0%". Setiap titik pengambilan photo harus diberi nama sesuai dengan lokasinya.
Laporan Bulanan adalah laporan yang akan menggambarkan kemajuan fisik pekerjaan baik itu pekerjaan sampai dengan bulan
lalu, pekerjaan bulan ini, pekerjaan sampai dengan bulan ini dan estimasi kemajuan untuk pekerjaan pada bulan
berikutnya.
Laporan Mingguan adalah laporan yang akan menggambarkan kemajuan fisik pekerjaan baik itu pekerjaan sampai dengan minggu
lalu, pekerjaan minggu ini, pekerjaan sampai dengan minggu ini dan estimasi kemajuan untuk pekerjaan pada
minggu berikutnya.
Laporan Harian adalah laporan yang akan menggambarkan tentang keadaan cuaca, data jumlah tenaga kerja, jumlah bahan
yang dipakai, jumlah alat dan peralatan yang digunakan serta pekerjaan yang dikerjakan pada hari itu juga.
Mobilisasi Bahan
Mobilisasi Bahan atau Material disini adalah mempersiapkan dan mendatangkan semua untuk bahan dan atau material sesuai dengan yang
dipersyaratkan dalam dokumen lelang dan sesuai kebutuhan lapangan. Sedangkan untuk jenis bahan atau material yang perlu didatangkan sesuai
dengan ketentuan dalam dokumen lelang antara lain adalah sebagai berikut :
1 #REF! = #REF! #REF!
2 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
3 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
4 Amplas = #REF! Lbr
5 #REF! = #REF! #REF!
6 #REF! = #REF! #REF!
7 #REF! = #REF! #REF!
8 #REF! = #REF! #REF!
9 #REF! = #REF! #REF!
10 #REF! = #REF! #REF!
11 #REF! = #REF! #REF!
12 #REF! = #REF! #REF!
13 Bata Merah = #REF! BH
14 Batu Kali = #REF! M3
15 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
16 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
17 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
18 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
19 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
20 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
21 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
22 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
23 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
24 Besi Beton = #REF! Kg
25 Besi Beton (Polos / ulir) = #REF! Kg
26 Besi Siku 50.50.5 = #REF! Kg
27 #REF! = #REF! #REF!
28 Beton K-225 = #REF! M3
29 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
30 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
31 Cat Besi = #REF! Kg
32 Cat Kayu = #REF! Kg
33 Cat Tembok = #REF! Kg
34 Cetakan Beton = #REF! m2
35 #REF! = #REF! #REF!
36 #REF! = #REF! #REF!
37 #REF! = #REF! #REF!
38 #REF! = #REF! #REF!
39 Engsel Kupu - Kupu = #REF! Buah
40 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
41 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
42 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
43 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
44 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
45 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
46 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
47 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
48 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
49 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
50 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
51 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
52 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
53 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
54 Kawat Beton = #REF! Kg
55 #REF! = #REF! #REF!
56 Kawat Las Harmonika = #REF! Kg
57 #REF! = #REF! #REF!
58 Kayu Papan Kls III = #REF! M3
59 Kerikil = #REF! M3
60 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
61 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
62 Kunci Gembok Lengkap = #REF! Buah
63 Minyak Cat = #REF! Ltr
64 #REF! = #REF! #REF!
65 Paku = #REF! Kg
66 #REF! = #REF! #REF!
67 Pasir Beton = #REF! M3
68 Pasir Pasang = #REF! M3
69 Pasir Urug = #REF! M3
70 Patok Kayu = #REF! Bh
71 Pegangan Besi Ø 12 mm = #REF! Buah
72 #REF! = #REF! #REF!
73 #REF! = #REF! #REF!
74 #REF! = #REF! #REF!
75 #REF! = #REF! #REF!
76 #REF! = #REF! #REF!
77 #REF! = #REF! #REF!
78 #REF! = #REF! #REF!
79 #REF! = #REF! #REF!
80 #REF! = #REF! #REF!
81 Pengecatan Besi = #REF! Ls
82 Pengelasan = #REF! Cm
83 #REF! = #REF! #REF!
84 #REF! = #REF! #REF!
85 #REF! = #REF! #REF!
86 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
87 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
88 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
89 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
90 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
91 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
92 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
93 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
94 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
95 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
96 Plamir Tembok = #REF! Kg
97 Plat Baja = #REF! M2
98 #REF! = #REF! #REF!
99 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
100 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
101 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
102 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
103 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
104 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
105 #REF! = #REF! #REF!
106 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
107 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
108 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
109 Roll Cat = #REF! Bh
110 Semen / PC = #REF! Zak
111 Semen PC = #REF! Zak
112 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
113 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
114 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
115 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
116 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
117 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
118 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
119 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
120 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
121 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
122 #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
123 Volume Air Tepakai = #REF! M3
124 #REF! = #REF! #REF!
125 #REF! = #REF! #REF!
Mobilisasi Peralatan
Mobilisasi Peralatan disini adalah mendatangkan semua jenis peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam
dokumen lelang dan sesuai kebutuhan lapangan. Adapun untuk jenis dan jumlah peralatan yang perlu didatangkan sesuai dengan ketentuan dalam
dokumen lelang adalah sebagai berikut :
1 Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) = #REF! Ls
2 Alat Bantu 0.5 x (A+B) = #REF! Ls
3 Mesin Pengetesan = #REF! jam
4 Sewa Mesin Stemper = #REF! jam
5 Dump truck 3 m3 = 2.00 Unit
6 Mesin Las HDPE = 2.00 Unit
7 Mesin Las Listrik = 2.00 Unit
8 Molen = 2.00 Unit
9 Pompa Air = 2.00 Unit
10 Alat ukur (theodolit) = 2.00 Unit
Papan Nama akan kami pasang di tempat yang telah ditentukan oleh direksi, pada saat penyelesaian pekerjaan papan nama tetap terpasangan
sampai masa pemeliharaan
Pembuatan rambu - rambu ini adalah untuk memberi peringatan atau petunjuk kepada masyarakat yang lewat / melintas disekitar lokasi pekerjaan
maupun kepada orang - orang yang ada dilokasi pekerjaan. Adapun bahan yang digunakan untuk pembuatan rambu - rambu sama dengan bahan
untuk membuat papan nama proyek. Kalimat - kalimat yang umum dipakai dalam pembuatan rambu - rambu antara lain : " Hati - hati ada pekerjaan
Galian " ; " Hati - hati ada pekerjaan perbaikan jalan " dan sebagainya. Rambu - rambu ini dicat dengan warna kontras dan terang antara latar
Belakang dan tulisannya.
9 Kotak P3K
Untuk menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja, kami akan menyediakan kotak P3K sebagai sarana pertolongan pertama pada kecelakaan. Ini
sangat penting mengingat lokasi pekerjaan yang jauh dari sarana kesehatan seperti Puskesmas, Rumah Sakit dll.
12 Jalan Sementara
Jalan sementara akan kami buat agar kegiatan masyarakat sekitar proyek tidak terganggu selama kegiatan proyek berlangsung sesuai dengan
kontrak, tapi sebelum kami buat, kami akan melakukan Penyelidikan keadan tanah, Pekerasan jalan sementara dan mengumpulkan data atau
Jalan sementara akan kami buat agar kegiatan masyarakat sekitar proyek tidak terganggu selama kegiatan proyek berlangsung sesuai dengan
kontrak, tapi sebelum kami buat, kami akan melakukan Penyelidikan keadan tanah, Pekerasan jalan sementara dan mengumpulkan data atau
informasi tentang kondisi daerah tersebut pada musim kemarau dan musim penghujan. Dengan dasar informasi yang kami peroleh tersebut, kami
akan memulai pengukuran topografi berdasarkan gambar perencanaan dan berada dibawah pengarahan direksi.
Kami akan menyediakan tenaga kerja yang diperlukan, peralatan dan bahan untuk membuat jalan sementara sebagaimana telah ditentukan.
Sebelum kami menempatkan dan memilih lokasi-lokasi untuk kantor dan/gudang akan memberitahu pemilik untuk persetujuannya. Kecuali
ditetapkan lain oleh direksi.
Sebelum dimulainya pembangunan kantor sementara dan gudang tersebut, kami akan menyerahkan gambar rencana untuk mmperoleh persetujuan
direksi.
Kantor Sementara Kontraktor
Kantor yang kami bangun akan memiliki ruangan yang cukup dilengkapi dengan perabot kantor, ruang rapat dan ruangan kerja untuk direksi dan
stafnya.
Kantor kami akan menyimpan arsip lapangan paling sedikit satu set dokumen kontrak, jadwal pelaksanaan dan data-data terkait dengan kontrak
dan gambar kerja dan/atau gambar pelaksanaan.
Barak kerja tersebut disediakan untuk keperluan Direksi, wakil Direksi pada saat inspeksi lapangan.
15 Pengukuran
Setelah Lokasi pekerjaan siap bersih dari semak belukar, rumput, pohon dan sampah-sampah lain maka selanjutnya kami akan melaksanakan
pekerjaan pengukuran geodesi (memanjang dan melintang). Pertama-tama kami memasang patok pada tempat rencana badan embung, Rencana
Beton,Rencana pasangan Batu kali dan pipa serta pekerjaan jalan masuk. Setelah selesai memasang patok dilanjutkan dengan pengukuran yaitu :
MULAI
SPMK
SOSIALISAI / KOORDINAASI
No
KESEPAKATAN
Yes
PENGUKURAN LOKASI MOBILISASI
NO Yes Yes No
CHECK CHECK
Yes Yes
NO Yes NO Yes
CHECK CHECK
Yes Yes
NO Yes Yes NO
Yes Yes
CHECK SELESAI CHECK
PEKERJAAN PIPA
1 Pekerjaan Pengadaan Pipa
Sebelum dilaksanakan pekerjaan pipa terlebih dahulu kami mempersiapkan atau mengadakan pipa terlebih dahulu dengan maksud supaya tidak macet
dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut. Pekerjaan pengandaan pipa sebelum didatangkan harus memberi tahu Direksi / Pejabat yang berwenang dan
harus sesuai dengan bestek.
Pengadaan pipa disini akan kami lakukan sejak awal, berikut dengan pemesanan dan pengiriman kelokasi pekerjaan, berikut kami juga dengan
pemesanan lengkap dengan accesories pula, tentunya lokasi tempat bongkar pipa sudah tersedia yang dekat dengan pelaksanaan pekerjaan, supaya saat
pemakaian atau pekerjaan pemasangan pipa HDPE berikut dengan accesories langsung bisa dilaksanakan dengan tepat waktu tentunya sesuai dengan
petunjuk pihak direksi lapangan.
Pipa & Acc yang diadakan pada paket pekerjaan ini untuk tiap - tiap lokasi pekerjaan sebegai berikut :
###
Pekerjaan : #REF!
- #REF! PN 10 SDR 17 ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! PN 10 SDR 17 ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! PN 10 SDR 17 ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! PN 10 SDR 17 ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! PN 10 SDR 17 ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF!
Pekerjaan : #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
Pekerjaan : #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
### =
Pekerjaan : #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### = #REF! #REF!
Pekerjaan : #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
Pekerjaan : #REF!
###
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
###
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
###
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
###
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! ### #REF! = #REF! #REF!
- #REF! = #REF! #REF!
Agar pekerjaan tersebut dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu maka kami akan mencoba untuk menguraikan urutan kerjanya dengan
menggunakan perhitungan kemampuan masing - masing item pendukung seperti : Tenaga Kerja dan Peralatan untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Methode Kerja
- Pekerja menggali tanah dan menempatkan kesamping galian
- Sekelompok pekerja meratakan dan merapikan hasil galian menggunakan alat bantu
- Alat-alat bantu yang digunakan seperti : Ganco, Linggis, Pacul, Sekop dll
Material pasir urug harus pasir yang bersih dari akar-akar, kotoran-kotoran, tidak mengandung tanah dan tidak mengandung kimia yang dapat
merusak bahan bangunan lainnya.
Lapisan urugan pasir disirami air dan dipadatkan dengan menggunakan stemper sampai terbentuk lapisan pasir setebal 10 cm atau sesuai gambar
Lapisan urugan pasir disirami air dan dipadatkan dengan menggunakan stemper sampai terbentuk lapisan pasir setebal 10 cm atau sesuai gambar
dan harus mendapatkan persetujuan dari Direksi Teknis/Lapangan sebelum pekerjaan lanjutan.
Berdasarkan volume pekerjaan didalam Daftar Kuantitas dan Harga, maka direncanakan waktu pelaksanaan pekerjaan ini sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan
Methode Kerja
- Pekerja mengurug dengan pasir urug
- Sekelompok pekerja meratakan dan merapikan Urugan Pasir menggunakan alat bantu
- Setelah rata urugan dipadatkan supaya pipa yang mau dipasang tidak goyah
- Alat-alat bantu yang digunakan seperti : Pacul, Sekop dll
4 Pemasangan Pipa
Pasti disetiap pekerjaan ada kesulitan yang ditemukan akibat dampak dari lingkungan sekitar pekerjaan, tentunya pada pemasangan pipa yang
pelaksanaan pekerjaannya mengikuti bahu jalan raya. Dimana lokasi pekerjaan pengguna jalan begitu ramai atau padat. Dalam hal ini, kami selaku
kontraktor pelaksana akan mengantisipasi sedini mungkin masalah apa yang akan kira-kira muncul nanti dilapangan, seperti masalah terganggunya
pengguna jalan dengan kemacetan ataupun berakibat dengan kecelakan pengguna jalan akibat pekerjaan pemasangan pipa yang dikerjakan oleh pekerja
pada saat itu, maka kami akan antisipasi dengan menambah personil Pelaksana Lapangan untuk memberi pengamanan jalan dititik-titik dianggap rawan
kemacetan atau yang lainnya, serta memberi tanda rambu-rambu peringatan supaya pengendara untuk lebih berhati-hati dalam mengendarai kendaraan.
Pemasangan Pipa HDPE akan kami laksanakan setelah galian tanah telah selesai atau bisa juga penyambungan pipa dilaksanakan terlebih dahulu,
dalam hal ini kami akan sangat berhati-hati untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebocoran pada pipa, dan kami akan memakai tukang
pipa yang sudah berpengalaman supaya hasil pemasangan bisa memuaskan. tentunya kami lakukan pekerjaan pemasangan setelah mendapat
persetujuan dari pihak direksi lapangan, apabila barang yang kami mau pasang ternyata tidak sesuai dengan bestek atau rusak maka kami siap untuk
mengganti (mengadalkan) lagi sesuai dengan permintaan dari Direksi lapangan. Peralatan yang kami pakai untuk penyambungan pada pipa HDPE adalah
mesin las PE serta kelengkapannya yang sudah disesuaikan berdasarkan ukuran diameter pipa yang dikerjakan dilapangan.
Untuk mengejar waktu agar pemasangan pipa selesai dengan tepat waktu sesuai dengan yang telah direncanakan dalam Schedule, maka kami akan
membagi team atau kelompok pekerja tukang pemasangan pipa ditiap-tiap lokasi sepanjang pekerjaan pemasangan pipa. Dimana kami akan membagi
team menjadi 5 (lima) Kelompok, 1 kelompok beranggotakan minimal 6 (enam) orang dan memakai 1 (satu) unit alat penyambungan yakni mesin las PE
sesuai dengan ukuran diameter pipa yang dikerjakan.
Setiap team akan kami tunjuk 1 (satu) orang sebagai ketua, dimana tugasnya adalah untuk mengkordinator pekerjaan penyambungan dan sekaligus
bertanggung jawab dari setiap hasil pekerjaan.
Sebelum dimulai pekerjaan pemasangan pipa terlebih dahulu kami mengecek hasil galian apakah galian tersebut sudah peil atau sudah disetujui oleh
Direksi dan baru didatangkan pipa yang mau dipasang akan tetapi kami lebih dulu memeriksa galian tersebut apakah sudah bersih, tidak ada kotoran
kotoran yang jatuh ke galian tersebut dan baru kita memasang pipa.
Semua pipa yang mau dipasang pada kedalam sesuai dengan standar yang tercantum dalam gambar yang dihitung dari permukaan tanah terendah rata
rata sampai kesisi puncak pipa kecuali ditentukan oleh Direksi Pengawas. Pemasangan atau penyambungan pada tiap tiap sambungan Pipa HDPE perlu
diberi sambungan pipa yang menggunakan peralatan Las HDPE supaya tidak terjadi kebocoran pada tiap tiap ujung pipa HDPE yang disambung dan
setelah pipa HDPE disambung baru diberi tahu Direksi untuk melanjutkan pekerjaan penimbunan pipa HDPE. sedangkan untukm penyambungan pipa GI
perlu memakai atat pengelas, penyambungan penimbunan ini dilakukan secara manual, baru dipadatkan hasil timbunan tersebut dengan memakai alat
supaya betul betul padat, semua tanah galian harus ditimbun sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu bagi pejalan kaki maupun kendaraan yang
lewat, bila diperlukan Direksi Pengawas dapat memerintahkan kepada kami sebagai pemborong untuk mengangkut tanah bekas galian tersebut, dan yang
perlu diperhatikan mengenai sumua bahan Pipa yang disediakan oleh pemilik.
Semua pipa yang mau dipasang pada kedalam sesuai dengan standar yang tercantum dalam gambar yang dihitung dari permukaan tanah terendah rata
rata sampai kesisi puncak pipa kecuali ditentukan oleh Direksi untuk menghindari kerusakan pada bahan tersebut selama pengangkutan, penurunan,
pemasangan dan penyambungan sampai pada penyelesaian pekerjaan. dalam hal pekerjaan pemasangan pipa ini kami sebagai pemborong juga harus
menangani perkakas dan peralatan yang disediakan oleh pemilik sedemikian rupa guna menghindari kerusakan pada peralatan tersebut.
Sebelum pemasangan pipa dilakukan kami hurus mengambil terlebih dahulu ke tempat penyimpanan pipa dan cara pengangkutan, penyambungan dari
pipa – pipa dan ketentuan – ketentuan teknis cara pemasangan akibat diberikan petunjuk oleh Direksi Pengawas. Semua pipa yang akan dipasang serta
alat – alat bantu untuk pemasangan tersebut harus diperiksa dengan cermat dan hati – hati sesaat sebelum pipa – pipa / perlengkapan pipa tersebut
diturunkan pada lokasi yang sebenarnya. Bila ada ujung pipa terdapat bengkokkan-bengkokkan, hal tersebut harus dihindarkan, ujung pipa yang bengkok
harus dipotong sesuai dengan petunjuk – petunjuk Direksi Pengawas. Bagian ujung pipa, kopling dan semua bagian sambungan yang akan dipasang
harus dicuci terlebih dahulu sampai bersih sehingga diperoleh sambungan yang setabil dan baik. Pada sistim sambungan yang menggunakan cincin karet
atau rubber gasket, masalnya kopling, dreser dan mechanical joint. Maka cincin karet harus terhindar dari minyak dan bahan kimia yang merusak.
setelah disetujui baru diurug. Semua ujung pipa yang terakhir yang pada saat pemasangannya berheti, harus ditutp sehingga kotoran ataupun air buangan
tidak masuk kedalam pipa. Tikungan / belokan (vertikal/horizontal) tanpa elbaw/bend dilaksanakan sedemikian rupa sehingga sudut sambungan antara
dua pipa tidak boleh lebih besar dari yang diijinkan oleh pabrik pipa yang bersangkutan, untuk itu akan diberikan petunjuk lebih lanjut oleh Direksi
Pengawas. Perubahan tanah perletakan pipa (belokan / tikungan), harus dilaksanakan dengan penyambungan bend/elbow yang sesuai, begitu pula untuk
percobaan harus dengan tee atau tee cross.
Sambungan flange
setelah flange pipa sudah bersih permukaannya, kemudian dipasang dan dibaut dengan putaran secukupnya.
Bout-bout harus diputar dengan kunci-kunci yang sesuai sehingga dapat menjamin kesamarataan bout-bout pipa dengan kedudukan flange pipa, sehingga
terdapat tekanan yang sama pada seluruh permukaan dari flanges.
Sebelum bout dipasang, semua bout dan mour diberi gemuk dengan sempurna.
Methode Kerja
- Pekerja menyiapkan pipa dilokasi pekerjaan
- Sekelompok pekerja menyabung pipa dengan menggunakan mesin penyambung pipa
- Setelah pipa disambung dalam beberapa meter baru diturunkan atau diletakkan pada galian pipa
- Alat-alat bantu yang digunakan seperti : kunci pipa kecil dan kunci pipa besar
Urugan diatas pipa dilakukan pada garis tengah pipa dan perlengkapannya sampai pada kedalam 10 cm diatas pipa baja (steel), galian harus diurug
dengan peralatan tangan (manual) atau cara mekanis lainya yang telah disetujui, cara pengurugannya harus sebagaimana yang ditunjukkan dalam
gambar dan ditempatkan secara berlapis dengan ketebalan 20 cm dan dipadatkan dengan tongkat pemadat atau cara lain yang disetujui dengan
kepadatan kering maksimum 95%. Dalam pipa polyvinyl chloride, galian harus diurug dengan cara konvensional atau cara mekanis yang telah disetujui,
pada kedalaman 30 cm diatas puncak pipa HDPE dan tidak merusak pipa..
Sedangkan urugan tanah yang digunakan terlebih dahulu dipisahkan dari bahan - bahan yang dapat membahayakan, misalnya dapat merusak
permukaan beton ataupun lapis finishing yang lain. Urugan dilakukan sampai mencapai peil yang ditetapkan dan permukaan urugan harus diratakan
supaya tidak akan timbul cacat - cacat seperti turunya permukaan, bergelombang dan lain lain.
Methode Kerja
- Sekelompok pekerja mengurug kembali bekas galian pipa
- Bahan yang digunakan bekas dari galian termasuk bahan timbunan didatangkan
- Dalam beberapa meter timbunan tanah kembali dipadatkan menggunakan alat pemadat
- Alat-alat bantu yang digunakan seperti : Pacul, sekop dll
PEKERJAAN PERLENGKAPAN
Pek. Pas Batu Kali
Pasangan batu pada umumnya digunakan sebagai pondasi atau dinding bangunan yang menahan beban vertikal atau horizontal relatif tidak terlalu besar,
biasa juga digunakan sebagai dinding atau pelindung saluran yang ada di sepanjang jaringan irigasi. Pasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat
(tidak mudah lepas) dari susunan batu kali/gunung atau batu bata yang diatur sedemikian rupa dengan perekat dan mengisi rongga antar batu berupa
mortar. Pengisian mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus
mempunyai sifat kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai penahan air, misalnya sebagai dinding saluran, bak penampung
air atau lainnya.
Pembayaran pekerjaan pasangan batu dihitung berdasarkan satuan meter kubik pasangan batu yang dikerjakan sesuai gambar dan spesifikasi.
Methode Kerja
- Semen,pasir dan air dicampur dan diaduk menjadi mortar menggunakan beton molen
- Batu dibersihkan dan dibasahi seluruh permukaannya sebelum dipasang
- Batu disusun dan direkatkan dengan mortar setiap spasinya
- Penyelesaian dan perapihan setelah pemasangan
Bahan-Bahan
a. Semen
Semen yang dipakai dalam pekerjaan ini harus semen Portland Cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum memenuhi Standar
Nasional Indonesia NI-8 dan pasal 3.2. NI-2 PBI 71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh pemerintah Indonesia.
Sertifikat tes oleh pabrik harus disertakan pada saat pengiriman pesanan. Tipe semen yang lain dapat digunakan untuk keperluan khusus jika
diperintahkan oleh Direksi.
Kami akan menyediakan contoh semen yang berada di gudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan ke Direksi untuk dites. Semen lain
yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan kami akan memindahkan ke luar daerah pekerjaan.
b. Batu
Semua batu yang dipakai pada pekerjaan batu yang ditunjukkan dalam gambar rencana seperti pasangan batu, pasangan batu kosong, bronjong
dan lainnya, haruslah batu yang bersih dan keras (berat jenis > 2,4), tahan lama dan homogen, ukuran batu berkisar antara 20 cm hingga 30 cm atau
menurut persetujuan Direksi. Batu yang akan digunakan akan kami bersih dari campuran zat besi, noda-noda lobang pasir, cacat atau
ketidaksempurnaan lainnya, paling lama satu jam sebelum dipasang batu harus dibasahi air. Batu tersebut harus diambil dari sumber yang disetujui
oleh Direksi.
c. Pasir
Kwalitas pasir yang digunakan untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan untuk pekerjaan beton yaitu :
a. berat jenis antara 2,50 ~ 2,65
b. modulus kehalusan 2,30 ~ 3,10
c. kadar lumpur lebih kecil dari 5 %
Dengan batasan diatas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang baik.
d. Air
Air yang dipakai untuk membuat, merawat dan membuat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9 standar Nsional
Indonesia (NI-3 PUBI serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam jumlah berapa saja yang
dapat :
a. Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan dari semen yang melebihi dari 30 menit, atau mengurangi kekuatan dari percobaan
kubus lebih dari 20% apabila dites sesuai standar ASHTO T26.
b. Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.
c. Menunjukkan reaksi agregat alkali.
Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak boleh lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta bagian
dalam berat. Kamia akan mengadakan percobaan bagi air yang diusulkannya untuk dipakai dan akan menyerahkan catatan-catatan mengenai
percobaan tersebut pada Direksi untuk persetujuannya sebelum meletakkan pekerjaan beton pada pekerjaan tetap. Kontraktor harus membuat
percobaan yang teratur dari air beton dan mortar dalam suatu pola dan frekuensi yang disetujui oleh Direksi dan harus memberi kepada Direksi
salinan catatan dari tiap hasil percobaan.
e. Mortar
Mortar untuk pasangan batu terdiri dari PC dan pasir dengan perbandingan 1 : 3 atau 1 : 4 seperti yang disebutkan dalam gambar rencana untuk
masing-masing pekerjaan. Perbandingan yang dimaksud adalah perbandingan berat semen dan berat pasir dalam kondisi jenuh kering permukaan
(saturated surface dry). Apabila tidak ada catatan khusus pada gambar atau perintah tertulis dari Direksi, maka mortar yang dimaksud adalah
perbandingan 1 : 4, secara khusus untuk 1 m3 pasangan batu dengan perbandingan 1 : 3 berat semen adalah sekitar 200 kg (4,0 zak) dan
pasangan batu 1 : 4 berat semen adalah sekitar 160 kg (3,2 zak) dan jumlah pasir adalah proporsional.
Dalam satu kali pencampuran mortar, kami akan menggunakan bahan semen 1 (satu) zak semen 50 kg. Pengadukan mortar dilakukan selama 15
menit. Tempat penampungan mortar hasil pengadukan harus terbuat dari kotak kayu atau seng atau bahan lain yang tidak mempengaruhi kualitas
mortar selama dalam penampungan.
Segala kerusakan bangunan yang diakibatkan oleh kesalahan atau kekurang hati-hatian selama berlangsungnya pekerjaan merupakan tanggung jawab
kami, dan kami akan memperbaiki atau membongkar dan membangun kembali sesuai perintah Direksi atas biaya kami sebagai pelaksana
Pembayaran penimbunan dan pemadatan tanah isian dihitung dalam satuan meter kubik penimbunan terlaksana sesuai dengan garis rencana atau sesuai
dengan perintah Direksi.
Methode Kerja
- Pekerja meratakan tanah hasil galian lapis demi lapis
- Tamper hand memadatkan timbunan lapis demi lapis
- Selama pemadatan water tank truck menyiram timbunan hasil galian
- Sekelompok pekerja meratakan dan merapikan tepi hamparan dengan alat bantu
- Alat-alat bantu yang digunakan seperti : Ganco, Linggis, Pacul, Sekop dll
Pek. Pembetonan
Produksi Beton dimaksud disini adalah Pencampuran material pasir,kerikil,semen dan air menjadi satu satuan yang kuat dari campuran mortar beton
sedemikian rupa. mempunyai sifat kedap air, dengan menggunakan mesin pengaduk beton (Concrete Mixer),dimana takaran dan komposisi campuran
didasarkan pada mix design yang telah dilakukan di laboratorium sebelum pelaksanaan kegiatan dilakukan.
Pembayaran pekerjaan beton bertulang dihitung berdasarkan satuan meter kubik beton yang dikerjakan sesuai gambar dan spesifikasi.
Methode Kerja
Pekerjaan Beton bertulang yang dimaksud disini adalah ; pembuatan beton dengan Mutu K-225 harus disesuaikan dengan struktur komposit yang
digunakan harus sesuai dengan spesifikasi teknik dan gambar rencana yang telah disepakati bersama baik itu elevasi ketinggian dari Bottom Elevation
sampai dengan Top Elevation serta dimensinya. Semua unsur yang akan digunakan disini yaitu bahan, tenaga dan peralatan harus sudah betul - betul
sudah siap sebelum pekerjaan dimulai serta sudah harus mendapat persetujuan dari Direksi atau Konsultan. Ini dimaksudkan agar tidak terjadi
pembongkaran atas pekerjaan yang sudah jadi karena tidak sesuai dengan spesifikasi teknik yang disepakati. Untuk itu kami akan mencoba membuat
langkah kerja sebagai berikut :
a Lokasi tempat yang diberi beton dan pembesian sudah harus bersih dari kotoran - kotoran seperti ; akar kayu, humus dan kotoran kotoran lain yang
dapat mengurangi mutu pekerjaan dan sudah mendapat persetujuan dari Direksi atau Pengawas.
b Mengecek elevasi apakah sudah sesuai dengan gambar rencana yang telah ditentukan dan sudah mendapat persetujuan dari Direksi atau
Pengawas Lapangan dan dilanjutkan dengan pembuatan dan pemasangan profil (bowplank).
c Menyiapkan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus diajukan kepada Direksi
atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan - bahan tersebut sudah sesuai dengan persyaratan spesifikasi teknik yang
telah ditentukan. Adapun bahan - bahan yang dimaksud adalah ; Semen (PC), Pasir dan Kerikil. Kerikil yang akan digunakan adalah kerikil pecah
atau kerikil alam yang baik serta keras. Begitu juga pasir yang akan digunakan harus pasir yang baik dengan kandungan lumpur minimal 5%.
d Sebelum pekerjaan pengecoran dimulai, terlebih dahulu kita harus membuat Mix Design sesuai spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Ini
dimaksudkan sebagai tolak ukur untuk membuat adukan beton, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan mutu beton yang ditentukan.
e Membuat adukan mortar dari campuran ; Semen, Pasir, Kerikil dan Air. Semua jenis bahan tersebut dicampur dan diaduk rata sampai dengan
concrete mixer atau mekanis.
f Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai
Untuk pekerjaan selanjutnya adalah pekerjaan Pengecoran. Pengecoran dilakukan untuk suatu lokasi pekerjaan supaya dilaksanakan sampai
pekerjaan itu selesai dan tidak boleh dihentikan pada saat pekerjaan berjalan separuhnya. Untuk itu pekerjaan pengecoran dilaksanakan setelah
semua kelengkapan seperti bahan, tenaga dan peralatan betul - betul siap dan lengkap.
g Untuk hasil pekerjaan yang sudah selesai agar diberi pelindung agar tidak terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh keadaan cuaca luar seperti hujan
dan sebagainya sampai dengan umur beton sudah sesuai dengan yang diisyaratkan.
h Untuk bahan campuran mortar yang akan kami gunakan, kami akan mengacu pada spesifikasi teknik yang tercantum dalam Dokumen Lelang atau
seusai dengan petunjuk dari Direksi. Adapun kriteria material yang dimaksud adalah :
a Semen
Untuk bahan Portlan Cement atau semen yang akan kami gunakan terlebih dahulu harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah
mendapat persetujuan Direksi :
- Semen yang akan kami gunakan adala Portland Cement yang telah memenuhi Standar Nasional Indonesia NI-8 pasal 3.2. NI-2 PBI
71 atau ASTM C150 atau standard lain yang disetujui oleh Direksi.
- Kondisi semen sebelum digunakan tidak mengeras, tidak berubah warna dan disimpan dengan baik.
b Pasir
Untuk bahan pasir yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
- Pasir dengan kwalitas baik, bersih dan tidak mengandung bahan humus, akar-akar rumput, akar-akar pohon dan sampah-sampah lain
yang dapat mengurangi mutu konstruksi.
- Kerikil yang akan kami gunakan yaitu kerikil alam yang mana lokasi pengambilannya telah disetujui oleh Direksi.
- Kerikil yang digunakan keras dan tidak terdapat retakan-retakan
- Berat jenis berkisar antara 2,50 ~ 2,65
- Modulus kehalusan 6 ~ 8
- Pelapukan Agregat lebih kecil dari 10%
- Kandungan kadar lumpur harus lebih kecil dari 5%
d Air
Untuk bahan air yang akan kami gunakan harus memenuhi kriteria dibawah ini dan telah mendapat persetujuan Direksi :
- Air yang digunakan bersih, tidak berwarna, tidak bau, tidak mengandung lumpur dan tidak mengandung zat garam
- Yang paling penting sesuai dengan Standar Nasional Indonesi NI-3 PUBI
Methode Kerja
- Material Pasir,Kerikil dan semen di takar sesuai mix design dan dimasukkan ke dalam Concrete mixer
- Concrete mixer mengaduk seluruh material hingga menjadi mortar beton
- Selama pengadukan, air dimasukkan sesuai takaran
- Pengecoran dilakukan pada bekisting yang telah dipersiapkan
- Perapihan dan pembersihan setelah pengecoran
Pek. Plesteran
Pekerjaan plesteran adalah pemasangan tutup atas pasangan batu kali dengan menggunakan campuran pasir, semen dan air dengan komposisi
campuran 1pc : 4psr dengan ketebalan 20 mm,Sebelum pekerjaan plesteran dimulai semua bidang permukaan batu dan sambungan diantara batu harus
dibersihkan dari kotongan dan sisa-sisa mortar lepas. Pembersihan dilakukan dengan menggunakan sikat kawat hingga permukaan mortar menjadi kasar
dan setelah itu disiram sampai semua kotoran dan sisa mortar lepas bersih dari permukaan.
Pembayaran pekerjaan plesteran dihitung dalam satuan meter persegi atau plesteran terkerjakan sesuai dengan gambar.
Bila permukaan dinding dan lantai dari pasangan batu harus diplester, maka ukuran perbandingan plesteran terdiri dari 1 zak semen isi 50 kg bagian
semen dibanding 4 ukuran ditentukan oleh direksi bagian pasir dengan tebal 20 mm. Semen harus Portland cement yang memenuhi syarat-syarat untuk
menghasilkan mutu plesteran yang baik. Pasir harus mempunyai gradasi yang baik dan ke-kasaran yang memungkinkan untuk menghasilkan adukan
plesteran yang baik.
Methode Kerja
- Material Pasir dan semen di takar sesuai mix design dan dimasukkan ke dalam Concrete mixer
- Concrete mixer mengaduk seluruh material hingga menjadi mortar
- Sekelompok pekerja membersihan permukaan pasangan yang akan diplester
- Perapihan dan pembersihan setelah selesai pekerjaan
Mortar untuk siaran berupa campuran 1 PC : 2 Pasir lolos saringan No. 8 dengan permukaan siaran diaci, pekerjaan siaran dapat dibagi atas :
Lokasi tempat pemasangan valve dengan valve box sesuai dengan gambar atau sesuai petunjuk Direksi Pengawas. Serfac valve box tidak boleh
meneruskan goncangan atau tekanan kepada valve, jadi pemasangannya harus tepat dan lurus diatas valve. Penutup dari box, tingginya harus sama
dengan permukaan jalan aspal/tanah yang ada atau yang memenuhi level dan ketinggian yang ditentukan oleh Direksi Pengawas . Waktu yang dibutuhkan
untuk pelaksanaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
PEKERJAAN PENYELESAIAN
1 Administrasi Proyek
Pekerjaan harus mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun tidak diuraikan secara khusus dalam spesifikasi teknis dan gambar-gambar, namun
tetap diperlukan agar hasil pelaksanaan pekerjaan dapat berfungsi dengan baik secara keseluruhan sesuai dengan kontrak.
Kami sabagai Penyedia harus menguji hasil pekerjaan setiap tahap dan/atau secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknisnya. Apabila
dari hasil pengujian terdapat bagian pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, Penyedia dengan biaya sendiri harus melaksanakan perbaikan sampai
dengan hasil pengujian ulang berhasil dan dapat diterima oleh Direksi Teknis/Lapangan.
Kami sebagai kontraktor harus menyusun dan menyerahkan laporan pelaksanaan pekerjaan, yang terdiiri dari :
a. Laporan harian yang berisi laporan yang mencatat seluruh rencana dan realisasi aktivitas pekerjaan harian.
b. Laporan Mingguan, yang berisi terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan mingguan, hasil inspeksi K3, mutu, dan
lingkungan termasuk tindak lanjutnya, serta catatan lain yang dianggap perlu.
c. Laporan bulanan dibuat oleh Penyedia, terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan fisik pekerjaan bulanan,termasuk hasil
pelaksanaan RK3K, program mutu dan lingkungan
d. Untuk kelengkapan laporan, Penyedia dan Direksi Teknis wajib membuat foto-foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan danevaluasi pencapaian
sasaran K3, mutu danlingkungan, termasuk rekomendasi untukpeningkatan kinerja K3, mutu dan lingkungan.
2 Dokumentasi Proyek
Dokumentasi pelaksanaan pekerjaan minimal pada kondisi 100% , atau sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan Direksi Teknis/Lapangan. Dalam
pembuatan dokumentasi harus berisi informasi mengenai jenis pekerjaan, lokasi dan kondisi kemajuan pekerjaan.
3 Asbuil Drawing
Setelah pekerjaan selesai Penyedia diharuskan menyerahkan As build drawing yang menunjukan gambar yang terpasang disertai perubahannya bila ada
paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum penyerahan akhir pekerjaan. Semua dokumen gambar harus dibuat dengan menggunakan software CAD.
Dokumen pekerjaan terlaksana/terpasang (as built documents) yang diserahkan kepada pengguna pekerjaan konstruksi pada saat serah terima akhir
pekerjaan adalah termasuk dokumen hasil proses manajemen risiko K3 Perancangan dan Pelaksanaan serta SOP K3 Pemanfaatan Bangunan/Konstruksi
III FINISHING
Pekerjaan Finishing yang dimaksud disini adalah pekerjaan akhir atau pekerjaan penyempurnaan pada setiap item pekerjaan yang dilaksanakan. Pekerjaan
finishing sangat penting untuk dilaksanakan karena akan menghasilkan pekerjaan akhir yang baik, untuk itu pekerjaan finishing harus dilaksanakan dengan hati
- hati dan teliti.
Demikian metode pelaksanaan ini kami buat sebagai panduan dalam rangka melaksanakan Pekerjaan OPTIMALISASI SISTIM PENYEDIAAN AIR MINUM
(SPAM) LOKASI : IKK WOJA/DESA MONTABARU DAN IKK KILO/DESA MALAJU KAB. DOMPU , ini dan tentunya kami menyadari bahwa dalam
penyampaian Metode Pelaksanaan ini masih banyak kekurangannya sehingga kami masih membutuhkan bimbingan dari Direksi atau Pengawas Pekerjaan
untuk mendapatkan metode pelaksanaan pekerjaan yang lebih sempurna sehingga kami dapat melaksanakan pekerjaan dengan baik dan tepat waktu.
IBRAHIM
Direktur Utama
JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
SATKER : PENGEMBANGAN KINERJA PENGELOLAAN AIR MINUM
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN SISTIM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM)
LOKASI : KAWASAN TIBU LEMPANAS KAB. LOMBOK TENGAH
TAHUN ANGGARAN : 2013
7 14 21 28 35 42 49 56 63 70 77 84 91 98 105 112 119 126 133 140 147 154 161 168 175 182
### #REF!
### #REF!
### #REF!
100
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! 60
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! 40
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
20
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### #REF!
### #REF!
### #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
JUMLAH
#REF! 0 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! 100.000
RENCANA PELAKSANAAN %
KOMULATIF RENCANA %
REALISASI PELAKSANAAN %
DEVIASI (+/-)
IBRAHIM
Direktur Utama
perhitungan kebutuhan tenaga, bahan dan alat
Satuan Kerja : SNVT PJPA NUSA TENGGARA I PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Satuan Kegiatan : SATUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENYEDIAAN AIR BAKU II
Pekerjaan : PEMBANGUNAN SISTEM JARINGAN AIR BAKU IKK KILO DI KABUPATEN DOMPU (LANJUTAN, TAHAP AKHIR) (0,015 m3/dtk)
Lokasi : KABUPATEN DOMPU
Tahun Anggaran : 2013
#REF!
#REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 5.000 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF!
Mandor 1.000 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF!
Tukang Ukur 1.000 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF!
Patok Kayu 20.000 x #REF! = #REF! Bh #REF! #REF!
Cat Kayu 0.750 x #REF! = #REF! Kg #REF! #REF!
Minyak Cat 0.375 x #REF! = #REF! Ltr #REF! #REF!
Alat Ukur 1.000 x #REF! = #REF! Hari #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! = #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! = #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 1.0000 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Mandor 0.1000 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 0.3645 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Mandor 0.0185 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Tukang Pipa 0.6075 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Kepala Tukang Pipa 0.0608 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pengelasan 69.0800 x #REF! = #REF! Cm #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) 1.0000 x #REF! = #REF! Ls #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 0.8000 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF!
Mandor 0.0800 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF!
Tukang Pipa 0.2664 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF!
Kepala Tukang Pipa 0.0266 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF!
Operator Pompa 0.2667 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF!
Volume Air Tepakai 4.7100 x #REF! = #REF! M3 #REF! #REF! #REF!
Mesin Pengetesan 0.2667 x #REF! = #REF! Hari #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 2.0000 x #REF! = #REF! OH #REF!
Tukang Bor 0.2000 x #REF! = #REF! OH #REF!
Mandor 0.0100 x #REF! = #REF! OH #REF!
Pasir urug 0.0120 x #REF! = #REF! M3 #REF!
Alat Bor 0.0500 x #REF! = #REF! Hari #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 0.7500 x #REF! = #REF! OH #REF!
Mandor 0.0250 x #REF! = #REF! OH #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 1.5000 x #REF! = #REF! OH #REF!
Tukang Batu 0.6000 x #REF! = #REF! OH #REF!
Kepala Tukang Batu 0.0600 x #REF! = #REF! OH #REF!
Mandor 0.0750 x #REF! = #REF! OH #REF!
Batu Kali 1.2000 x #REF! = #REF! M3 #REF!
Semen / PC 3.2600 x #REF! = #REF! Zak #REF!
Pasir Pasang 0.5200 x #REF! = #REF! M3 #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 1.0935 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF!
Mandor 0.0554 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF!
Tukang Pipa 1.8225 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF!
Kepala Tukang Pipa 0.1832 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF!
Pengelasan 138.1600 x #REF! = #REF! Cm #REF! #REF!
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) 1.0000 x #REF! = #REF! Ls #REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 0.7500 x #REF! = #REF! OH #REF!
Mandor 0.0250 x #REF! = #REF! OH #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 1.5000 x #REF! = #REF! OH #REF!
Mandor 0.1000 x #REF! = #REF! OH #REF!
Alat Bantu 0.5 x (A+B) 1.0000 x #REF! = #REF! M3 #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 1.0935 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF!
Mandor 0.0554 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF!
Tukang Pipa 1.8225 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF!
Kepala Tukang Pipa 0.1832 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF!
Pengelasan 138.1600 x #REF! = #REF! Cm #REF! #REF!
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) 1.0000 x #REF! = #REF! Ls #REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 0.0400 x #REF! = #REF! OH #REF!
Tukang Cat 0.2000 x #REF! = #REF! OH #REF!
Kepala Tukang Cat 0.0200 x #REF! = #REF! OH #REF!
Cat Besi 0.2600 x #REF! = #REF! Kg #REF!
Minyak Cat 0.1500 x #REF! = #REF! Ltr #REF!
#REF!
#REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 5.000 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF!
Mandor 1.000 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF!
Tukang Ukur 1.000 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF!
Patok Kayu 20.000 x #REF! = #REF! Bh #REF! #REF!
Cat Kayu 0.750 x #REF! = #REF! Kg #REF! #REF!
Minyak Cat 0.375 x #REF! = #REF! Ltr #REF! #REF!
Alat Ukur 1.000 x #REF! = #REF! Hari #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 1.0000 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Mandor 0.1000 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 0.3038 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Mandor 0.0154 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Tukang Pipa 0.5063 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Kepala Tukang Pipa 0.0506 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pengelasan 51.8100 x #REF! = #REF! Cm #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) 1.0000 x #REF! = #REF! Ls #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 0.6000 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF!
Mandor 0.0600 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF!
Tukang Pipa 0.1998 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF!
Kepala Tukang Pipa 0.0200 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF!
Operator Pompa 0.2000 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF!
Volume Air Tepakai 2.6494 x #REF! = #REF! M3 #REF! #REF! #REF!
Mesin Pengetesan 0.2000 x #REF! = #REF! Hari #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 0.7500 x #REF! = #REF! OH #REF!
Mandor 0.0250 x #REF! = #REF! OH #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 1.5000 x #REF! = #REF! OH #REF!
Mandor 0.1000 x #REF! = #REF! OH #REF!
Alat Bantu 0.5 x (A+B) 1.0000 x #REF! = #REF! M3 #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 0.7290 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Mandor 0.0369 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Tukang Pipa 1.2150 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Kepala Tukang Pipa 0.1215 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pengelasan 69.0800 x #REF! = #REF! Cm #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) 1.0000 x #REF! = #REF! Ls #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 0.0400 x #REF! = #REF! OH #REF!
Tukang Cat 0.2000 x #REF! = #REF! OH #REF!
Kepala Tukang Cat 0.0200 x #REF! = #REF! OH #REF!
Cat Besi 0.2600 x #REF! = #REF! Kg #REF!
Minyak Cat 0.1500 x #REF! = #REF! Ltr #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 0.7500 x #REF! = #REF! OH #REF!
Mandor 0.0250 x #REF! = #REF! OH #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 1.6500 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF!
Tukang Batu 0.2750 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF!
Kepala Tukang Batu 0.0280 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF!
Mandor 0.0830 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF!
Semen / PC 5.5200 x #REF! = #REF! Zak #REF! #REF!
Kerikil 1.0120 x #REF! = #REF! M3 #REF! #REF!
Pasir Beton 0.8280 x #REF! = #REF! M3 #REF! #REF!
#REF! #REF!
0 #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 1.6500 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF!
Tukang Batu 0.2500 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF!
Kepala Tukang Batu 0.0250 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF!
Mandor 0.0800 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF!
Semen / PC 7.4200 x #REF! = #REF! Zak #REF! #REF! #REF!
Kerikil 1.0470 x #REF! = #REF! M3 #REF! #REF! #REF!
Pasir Beton 0.6980 x #REF! = #REF! M3 #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
0 #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 1.6500 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF!
Tukang Batu 0.2500 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF!
Kepala Tukang Batu 0.0250 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF!
Mandor 0.0800 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF! #REF!
Semen / PC 7.4200 x #REF! = #REF! Zak #REF! #REF! #REF!
Kerikil 1.0470 x #REF! = #REF! M3 #REF! #REF! #REF!
Pasir Beton 0.6980 x #REF! = #REF! M3 #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
0 #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 0.6000 x #REF! = #REF! OH #REF!
Tukang Batu 0.2000 x #REF! = #REF! OH #REF!
Kepala Tukang Batu 0.0200 x #REF! = #REF! OH #REF!
Mandor 0.0300 x #REF! = #REF! OH #REF!
Bata Merah 140.0000 x #REF! = #REF! BH #REF!
Semen / PC 0.5310 x #REF! = #REF! Zak #REF!
Pasir Pasang 0.0930 x #REF! = #REF! M3 #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 1.6500 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF!
Tukang Batu 0.2500 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF!
Kepala Tukang Batu 0.0250 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF!
Mandor 0.0800 x #REF! = #REF! OH #REF! #REF!
Semen / PC 7.4200 x #REF! = #REF! Zak #REF! #REF!
Kerikil 1.0470 x #REF! = #REF! M3 #REF! #REF!
Pasir Beton 0.6980 x #REF! = #REF! M3 #REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 2.2080 x #REF! = #REF! OH #REF!
Mandor 0.0960 x #REF! = #REF! OH #REF!
Tukang Las 1.4580 x #REF! = #REF! OH #REF!
Plat Baja 0.9020 x #REF! = #REF! M2 #REF!
Besi Siku 50.50.5 10.9900 x #REF! = #REF! Kg #REF!
Engsel Kupu - Kupu 2.0000 x #REF! = #REF! Buah #REF!
Kawat Las Harmonika 1.6400 x #REF! = #REF! Kg #REF!
Kunci Gembok Lengkap 1.0000 x #REF! = #REF! Buah #REF!
Pegangan Besi Ø 12 mm 1.0000 x #REF! = #REF! Buah #REF!
Pengecatan Besi 1.0000 x #REF! = #REF! Ls #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! - #REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! - #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! - #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! - #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! - #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! -
Pekerja 0.4000 x #REF! = #REF! OH #REF!
Tukang Cat 0.1500 x #REF! = #REF! OH #REF!
Kepala Tukang Cat 0.0150 x #REF! = #REF! OH #REF!
Mandor 0.0025 x #REF! = #REF! OH #REF!
Cat Tembok 0.3100 x #REF! = #REF! Kg #REF!
Plamir Tembok 0.1000 x #REF! = #REF! Kg #REF!
Roll Cat 0.0050 x #REF! = #REF! Bh #REF!
Amplas 0.2000 x #REF! = #REF! Lbr #REF!
IBRAHIM
Direktur Utama
JADWAL PENGGUNAAN TENAGA KERJA
Satuan Kerja : SNVT PJPA NUSA TENGGARA I PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Satuan Kegiatan : SATUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENYEDIAAN AIR BAKU II
Pekerjaan : PEMBANGUNAN SISTEM JARINGAN AIR BAKU IKK KILO DI KABUPATEN DOMPU (LANJUTAN, TAHAP AKHIR) (0,015 m3/dtk)
Lokasi : KABUPATEN DOMPU
Tahun Anggaran : 2013
1 Kepala Tukang Batu OH #REF! - - - - - #REF! #REF! - - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF! #REF! - - -
2 Kepala Tukang Besi OH #REF! - - - - - - - - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - #REF! #REF! - - - -
4 Kepala Tukang Kayu OH #REF! - - - - - - - - #REF! - - #REF! #REF! #REF! - - - - #REF! #REF! - - - - - -
5 Kepala Tukang Pipa OH #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! -
6 Mandor OH #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! -
8 Pekerja OH #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! -
9 Tukang Batu OH #REF! - - - - - #REF! #REF! - - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF! #REF! - - -
10 Tukang Besi OH #REF! - - - - - - - - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - #REF! #REF! - - - -
15 Tukang Pipa OH #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! -
IBRAHIM
Direktur Utama
JADWAL PENGGUNAAN BAHAN
Satuan Kerja : SNVT PJPA NUSA TENGGARA I PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Satuan Kegiatan : SATUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENYEDIAAN AIR BAKU II
Pekerjaan : PEMBANGUNAN SISTEM JARINGAN AIR BAKU IKK KILO DI KABUPATEN DOMPU (LANJUTAN, TAHAP AKHIR) (0,015 m3/dtk)
Lokasi : KABUPATEN DOMPU
Tahun Anggaran : 2013
1 #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! -
2 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
3 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
5 #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
7 #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
8 #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
9 #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
10 #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
11 #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
12 #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
16 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
17 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
18 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
19 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
20 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
21 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
22 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
23 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
25 Besi Beton (Polos / ulir) Kg #REF! - - - - - - - - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - #REF! #REF! - - - -
27 #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
29 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
30 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
35 #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
36 #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
37 #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
40 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
41 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
42 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
43 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
44 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
45 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
46 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
47 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - - - - - - - - - #REF! #REF! - - - - - - - - - - - - - -
49 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
50 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
51 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
52 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
53 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
54 Kawat Beton Kg #REF! - - - - - - - - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - #REF! #REF! - - - -
55 #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
57 #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
58 Kayu Papan Kls III M3 #REF! - - - - - - - - #REF! - - #REF! #REF! #REF! - - - - #REF! #REF! - - - - - -
59 Kerikil M3 #REF! - - - - - #REF! #REF! - - - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - #REF! #REF! #REF! - - -
60 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
61 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
64 #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
66 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
67 Pasir Beton M3 #REF! - - - - - #REF! #REF! - - - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - #REF! #REF! #REF! - - -
68 Pasir Pasang M3 #REF! - - - - - - - - - - #REF! - - - - #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF! #REF! - - -
69 Pasir Urug M3 #REF! - - - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! - -
72 #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
74 #REF! #REF! #REF! - - - - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - -
82 Pengelasan Cm #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - -
86 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
87 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
88 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
89 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
90 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
91 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
92 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
93 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
94 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
95 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
98 #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
99 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
100 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
101 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
102 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
103 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
104 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
105 #REF! #REF! #REF! - - #REF! - #REF! - #REF! - #REF! - #REF! - #REF! - #REF! - #REF! - #REF! - #REF! - - - - -
106 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
107 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
108 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
110 Semen / PC Zak #REF! - - - - - #REF! #REF! - - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - #REF! #REF! #REF! #REF! - - -
112 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
113 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
114 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
115 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
116 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
117 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
118 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
119 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
120 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
121 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
122 #REF! ### #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
124 #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
125 #REF! #REF! #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - -
IBRAHIM
Direktur Utama
JADWAL PENGGUNAAN PERALATAN
Satuan Kerja : SNVT PJPA NUSA TENGGARA I PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
Satuan Kegiatan : SATUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PENYEDIAAN AIR BAKU II
Pekerjaan : PEMBANGUNAN SISTEM JARINGAN AIR BAKU IKK KILO DI KABUPATEN DOMPU (LANJUTAN, TAHAP AKHIR) (0,015 m3/dtk)
Lokasi : KABUPATEN DOMPU
Tahun Anggaran : 2013
1 Alat Bantu 0.5 % x ( A+B) Ls #REF! - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - -
4 Sewa Mesin Stemper jam #REF! - - - - - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - -
5 Dump truck 3 m3 Unit 2.00 - - 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 -
6 Mesin Las HDPE Unit 2.00 - - - - 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 -
7 Mesin Las Listrik Unit 2.00 - - - - - 2.000 2.000 - 2.000 2.000 2.000 - 2.000 2.000 - - 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 - -
8 Molen Unit 2.00 - - - - - - - 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 - -
9 Pompa Air Unit 2.00 - - - - 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 -
IBRAHIM
Direktur Utama
PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
KONTRAK (PRA - RK3K)
(PRA-RK3K
1. KEBIJAKAN K3
a. Saya sebagai Pimpinan/Direkrtur Perusahaan menyatakan atau berkomitmen bahwa dengan adanya program pra rencana keselamatan dan kesehatan kerja
yang selanjutnya disebut K3, adalah suatu konsep tentang cara kerja yang aman dan sehat di lingkungan pekerjaan seperti di pabrik, bengkel, pekerjaan
konstruksi dan sebagainya yang diatur dalam bentuk perundang-undangan.
b. Memberi pengarahan langsung kepada tenaga kerja setiap melaksanakan kegiatan guna mencegah dan mengurangi
kecelakaan.
c. Membekali peralatan keamanan pada para pekerja pada saat melaksanakan pekerjaan.
d. Memelihara Kesehatan dengan mengadakan pemeriksaan berkala dari ahli dalam bidang kesehatan.
e. Menyediakan perlatan pengobatan dan obat-obatan di proyek.
f. Memberi pertolongan pertama pada kecelakaan bila terjadi kecelakaan.
2. PERENCANAAN
1 2 3 4
1 Pekerjaan Pembersihan Lokasi pekerjaan. 1 Terjatuh atau terpeleset waktu Pekerja, Mandor, Tukang dan Kepala Tukang :
pembersihan sehingga menibulkan
bahaya atau luka berat dan lain-lain. a. Memakai Helmet Allumenium Standa (CIC)
b. Memakai Sepatu Lapangan yang kulit atau yang
karet
2 Terluka diakibatkan karena kena alat
pembersihan, menimbulkan bahaya luka
berat.. c. Memakai Sarung Tangan.
2 Pekerjaan Pengukuran (Uitzet) 1 Terjatuh atau terpeleset waktu Pekerja, Mandor, Tukang dan Kepala Tukang :
pengukuran sehingga menibulkan bahaya
atau luka berat dan lain-lain. a. Memakai Helmet Allumenium Standa (CIC)
b. Memakai Sepatu Lapangan yang kulit atau yang
karet
2 Terluka atau bocor diakibatkan karena
kena palu waktu pematokan,
menimbulkan bahaya luka berat. c. Memakai Sarung Tangan.
Pekerjaan Tanah 1 Terjatuh atau terpeleset waktu Pekerja, Mandor, Tukang dan Kepala Tukang :
penggalian, timbunan sehingga
a. Galian tanah menibulkan bahaya atau luka berat dan a. Memakai Helmet Allumenium Standa (CIC)
lain-lain.
b. Timbunan tanah kembali b. Memakai Sepatu Lapangan yang kulit atau yang
karet
c. Urugan tanah 2 Terluka dikarenakan terkena alat berupa
Linggis, Pacul dan Scope, terjatuh dalam c. Memakai Sarung Tangan.
galian atau tertimbun dari bahan
timbunan. d. Membuang hasil galian di tempat yang aman
Pekerjaan Pemasangan a. Terluka karena serpihan Bahan bahan Pekerja, Mandor, Tukang dan Kepala Tukang :
yang digunakan dalam melaksanakan
a. Pemasangan Batu Kali pekerjaan pada saat bekerja a. Memakai Helmet Allumenium Standa (CIC)
mengakibatkan bahaya dan luka berat.
b. Pasangan Prancah b. Memakai Sepatu Lapangan yang kulit atau yang
karet
c. Pasangan Beton
d. Pasangan Pemasangan Pipa b. Kurang berhati - hati pada waktu bekerja c. Memakai Sarung Tangan.
seperti terkena mesin yang dipakai
e. Pasangan Plesteran/Siaran mengakibatkan bahaya dan terluka d. Membuat tangga atau tempat pemasangan bata
dan plesteran yang baik dan bagus.
f. Crossing Jalan
PRA - RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA-RK3K)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang selanjutnya disebut K3, adalah suatu konsep tentang cara kerja yang aman dan sehat di
lingkungan pekerjaan seperti di pabrik, bengkel, pekerjaan konstruksi dan sebagainya yang diatur dalam bentuk perundang-undangan.
Kegunaan K3 pada suatu lingkungan pekerjaan pada dasarnya adalah untuk melindungi/menghindarkan tenaga kerja dari kecelakaan
atau penyakit yang diakibatkan oleh pekerjaan yang dilakukannya. Setiap pekerjaan sudah tentu mengandung suatu resiko/bahaya yang
sewaktu-waktu dapat menimpa setiap tenaga kerja, sekecil apapun resiko/bahaya tersebut tentunya akan menimbulkan dampak yang
tidak baik terhadap diri pekerja, misalnya cacat tubuh yang dapat meghilangkan kesempatan kerja atau bahkan kematian.
Dengan adanya PROGRAM K3 ini Kontraktor dan Pengguna Jasa dalam hal ini Perangkat Daerah atau Departemen Pekerjaan Umum.
Pekerjaan Pembangunan Jalan Poros Desa dan Talud Jalan lokasi Kws. Bayan Kec. Bayan Kab. Lombok Utara mengingatkan dalam
pelaksanaan pekerjaan yang selalu mengacu pada panduan " Program K3 ini."
Tentunya Program K3 yang kami buat ini masih jauh dari cukup sehingga masih banyak kekurangan-kekurangan yang perlu dilengkapi.
Untuk itu kami sangat mengharapkan dukungan, masukan dan saran-saran untuk perbaikan terutama dari Pemilik Proyek dan atau Ko
IBRAHIM
Direktur Utama
ARTI, FUNGSI DAN ORGANISASI
PRA - RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRA-RK3K)
Kegunaan K3 pada suatu lingkungan pekerjaan pada dasarnya adalah untuk melindungi/menghindarkan tenaga kerja dari kecelakaan
atau penyakit yang mengandung suatu resiko/bahaya yang sewaktu-waktu dapat menimpa setipa tenaga kerja, sekecil apapun
resiko/bahaya tersebut tentunya akan menimbulkan dampak yang tidak baik terhadap diri pekerja, misalnya cacat tubuh yang dapat
menghilangkan kesempatan kerja atau bahkan kematian.
Perusahaan sebgai pengguna tenaga kerja harus memberikan penyuluhan/bimbingan tentang K3 kepada tenaga kerja secara terus
menerus, menyediakan sarana/perlengkapan K3 dan mengawasi pelaksanaan peraturan K3 di lingkungan kerja yang ditanganinya.
Namun demikian peraturan K3 tentunya tidak hanya harus dilaksanakan oleh perusahaan tetapi juga oleh tenaga kerja yang
bersangkutan. Sebgai obyek utama tenaga kerja harus memiliki kesadaran akan pentingnya menerapkan aturan K3, sehingga bisa
bekerja dengan aman, selamat dan sehat.
3 Kontraktor akan menunjuk petugas K3 di lokasi pekerjaan yang disebut Safety Officer
4 Kontraktor akan memberi petunjuk kepada tenaga kerja dengan penerangan, penjelasan, gambar atau slogan-slogan dan surat-
surat lain untuk mencegah terhadinya kecelakaan
5 Kontraktor memikul biaya dalam rangka penyelenggaraan K3 Konstruksi
b. Tugas Safety Officer
1 Petugas K3 Konstruksi harus bekerja penuh secara full time
2 Membuat perencanaan dan program pelaksanaan K3 Konstruksi di Proyek
3 Melakukan penyuluhan dan pembinaan informasi serta latihan tentang K3 Kontruksi
4 Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada proyek apakah sudah sesuai dengan planning K3 Konstruksi yang dibuat
IBRAHIM
Direktur Utama
ORGANISASI K3
PENANGGUNG
PENANGGUNG JAWAB
JAWAB K3
K3
TIME
TIME
KEBAKARAN
MERGENCY/KADARURATA
MERGENCY/KADARURATA
N
N
P3K KEBAKARAN
IBRAHIM
Direktur Utama
SPESIFIKASI TEKNIS
1 PERATURAN TEKNIS
Untuk melaksanakan pekerjaan ini digunakan lembar-lembar ketentuan-ketentuan dan peraturan-peraturan seperti
tercantum dibawah ini termasuk segala perubahan- perubahannya hingga kini ialah :
PEK. PERSIAPAN
Mobilisasi/demobilisasi Mobilisasi Peralatan disini adalah mempersiapkan, mendatangkan dan merawat semua jenis peralatan untuk pelaksanaan
personil dan alat berat pekerjaan sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam dokumen lelang dan sesuai kebutuhan lapangan namun untuk
Demobiliasi Peralatan kami laksan
Rambu - Rambu Lalu Pembuatan rambu - rambu ini adalah untuk memberi peringatan atau petunjuk kepada masyarakat yang lewat / melintas
Lintas disekitar lokasi pekerjaan maupun kepada orang - orang yang ada dilokasi pekerjaan. Adapun bahan yang digunakan untuk
pembuatan rambu - rambu sama dengan bahan untuk membuat papan nama proyek. Kalimat - kalimat yang umum dipakai
dalam pembuatan rambu - rambu antara lain : " Hati - hati ada pekerjaan Galian " ; " Hati - hati ada pekerjaan perbaikan
jalan " dan sebagainya. Rambu - rambu ini dicat dengan warna kontras dan terang antara latar Belakang dan tulisannya.
PEK. TANAH Pekerjaan Galian Tanah dilaksanakan seperti yang tertera pada Gambar Bestek , Baik Mengenai lebar, panjang, dalam,
kemiringan dan sebagainya. kalau ternyata kami selaku kontraktor mendapat kesulitan maka kami harus mengajukan /
Galian Tanah mengkoordinasikan pada Direksi tentang cara cara pelaksanaan galian tanah tersebut. Sebelum kami melaksanakan
penggalaian tanah kami harus memberi tahukan terlebih dahulu kepada Direksi sehingga penampang, peil yang
dicantumkan pada galian tanah yang belum diganggu tanpa seijin Direksi. waktu menggali peil dasar lantai pondasi seperti
yang tercantum pada gambar tidak boleh dianggap bersipat pasti, karena Direksi dapat menentukan perubahan dimensi peil
dari lantai pondasi jika dipandang perlu agar pondasi tersebut dapat berfungsi sebaik - baiknya. Batu - batu besar maupun
kayu serta rintangan - rintanagan lain yang mungkin ditemui dalam galian harus kami dibuang. Pada Galian Tanah
dibawah air atau dibawah permukaan air tanah, kami harus menggunakan coffer dam untuk galian pondasi harus dibuat
cukup dalam dibawah permukaan dasar pondasi yang cukup kedap air,dan diperkuat dengan silang - silang penguat agar
keselamatan kerja terjamin. Coffer dam direncanakan sedemikian rupa agar cukup memenuhi syarat untuk melindungi
beton muda dari arus air deras atau erosi, silang - silang penguat dan bagain - bagian lain dari coffer dam tidak
diperbolehkan masuk kedalam menjadi bagian permanen dari pondasi tanpa disetujui oleh Direksi dan harus dibongkar
dengan hati hati supaya tidak merusak konstruksi.
Timbunan / Urugan Urugan pasir disini maksudnya adalah mengurug pasir dibawah pemasangan batu kosong (pondasi) dan urugan pasir
Pasir dibawah lantai, pekerjaan ini dilakukan setelah galian telah dinyatakan selesai dan telah disetujui oleh pihak direksi.
Pekerjaan Urugan pasir meliputi semua timmbunan / urugan kembali pasir bekas galian, akan kami timbun sampai
mencapai ketinggian yang ditentukan dengan menggunakan bahan dari pasir urug dan merupakan timbunan pasir yang
baik bebas dari rumput, akar - akar dan lain - lain serta akan. Urugan pasir akan disertai dengan pemadatan, Ketebalan
lapisan ukuran tanah yang diperkenankan maksimum 30 cm setiap lapis, kemudian dipadatkan sehingga pada ketebalan
yang ditentukan urugan tersebut mencapai tingkat kepadatan yang diinginkan (sesuai dengan Bestek). Pekerjaan ini
dilakukan mengikuti pekerjaan timbunan tanah biasa. Material pasir urug harus pasir yang bersih dari akar-akar, kotoran-
kotoran, tidak mengandung tanah dan tidak mengandung kimia yang dapat merusak bahan bangunan lainnya.
Pekerjaan Pasti disetiap pekerjaan ada kesulitan yang ditemukan akibat dampak dari lingkungan sekitar pekerjaan, tentunya pada
Pemasangan Pipa pemasangan pipa yang pelaksanaan pekerjaannya mengikuti bahu jalan raya. Dimana lokasi pekerjaan pengguna jalan
begitu ramai atau padat. Dalam hal ini, kami selaku kontraktor pelaksana akan mengantisipasi sedini mungkin masalah apa
yang akan kira-kira muncul nanti dilapangan, seperti masalah terganggunya pengguna jalan dengan kemacetan ataupun
berakibat dengan kecelakan pengguna jalan akibat pekerjaan pemasangan pipa yang dikerjakan oleh pekerja pada saat itu,
maka kami akan antisipasi dengan menambah personil Pelaksana Lapangan untuk memberi pengamanan jalan dititik-titik
dianggap rawan kemacetan atau yang lainnya, serta memberi tanda rambu-rambu peringatan supaya pengendara untuk
lebih berhati-hati dalam mengendarai kendaraan. Pemasangan Pipa HDPE akan kami laksanakan setelah galian tanah
telah selesai atau bisa juga penyambungan pipa dilaksanakan terlebih dahulu, dalam hal ini kami akan sangat berhati-hati
untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebocoran pada pipa, dan kami akan memakai tukang pipa yang
sudah berpengalaman supaya hasil pemasangan bisa memuaskan. tentunya kami lakukan pekerjaan pemasangan setelah
mendapat persetujuan dari pihak direksi lapangan. Peralatan yang kami pakai untuk penyambungan pada pipa HFPE
adalah mesin las PE serta kelengkapannya yang sudah disesuaikan berdasarkan ukuran diameter pipa yang dikerjakan
dilapangan.
Cara Pemasangan Pada pipa-pipa yang sudah dipasang harus dicegah jangan sampai kemasukan segala macam jenis kotoran umpanya
Pipa bekas puing – puing / batu, alat-alat, bekas pakaian dan lain lain kotoran yang dapat mengganggu kebersihan dan
kelancaran aliran air dalam pipa. Setiap pipa yang sudah dimasukkan kedalam parit galian harus langsung dipasang dan
distel sambungannya dan kemudian diurug dengan bahan – bahan yang disetujui oleh Direksi Pengawas serta dipadatkan
dengan sempurna kecuali pengurugan pada tempat – tempat sambungan pipa harus diperiksa dan disetujui terlebih dahulu
oleh Direksi Pengawas, setelah disetujui baru diurug. Semua ujung pipa yang terakhir yang pada saat pemasangannya
berheti, harus ditutp sehingga kotoran ataupun air buangan tidak masuk kedalam pipa. Tikungan / belokan
(vertikal/horizontal) tanpa elbaw/bend dilaksanakan sedemikian rupa sehingga sudut sambungan antara dua pipa tidak
boleh lebih besar dari yang diijinkan oleh pabrik pipa yang bersangkutan, untuk itu akan diberikan petunjuk lebih lanjut oleh
Direksi Pengawas. Perubahan tanah perletakan pipa (belokan / tikungan), harus dilaksanakan dengan penyambungan
bend/elbow yang sesuai, begitu pula untuk percobaan harus dengan tee atau tee cross.
Cara Penyambungan Penyambungan pipa dilaksanakan sesuai dengan petunjuk penyambungan pipa dari pabrik pembuat pipa atau berdasarkan
Pipa petunjuk dari Direksi Pengawas. Penyambungan pipa yang akan dilaksanakan adalah : Pipa HDFE dengan sambungan
flanges, las atau giboult joint dan Pipa Polyvinil Chloride (PVC) dengan sambungan cincin karet (rubber ring joint), atau
dengan solvent cement sesuai dengan daftar volume pekerjaan.
Urugan Kembali Bekas Urugan dibawah pipa dilakukan pada semua galian diurug kembali dengan pasir atau bahan lain yang disetujui dengan
Galian Pasangan Pipa memakai tenaga manusia mulai dengan lapisan pasir alas hingga garis tengah pipa, ditetapkan secara berlapis dengan
ketebalan tidak lebih dari 15 cm dan dipadatkan dengan tongkat pemadat atau cara lain yang disetujui dengan kepadatan
kering maksimum 95%. Bahan urugan ditempatkan dalam galian secara penuh selebar galian masing - masing sisi pipa dan
perlengkapan lainnya secara menerus. dalam hal pipa Ductile Cost Iron dari garis tengah pipa kepermukaandalam Urugan
sampai permukaan harus diterapkan bagi pengurugannya. Urugan diatas pipa dilakukan pada garis tengah pipa dan
perlengkapannya sampai pada kedalam 10 cm diatas pipa baja (steel), galian harus diurug dengan peralatan tangan
(manual) atau cara mekanis lainya yang telah disetujui, cara pengurugannya harus sebagaimana yang ditunjukkan dalam
gambar dan ditempatkan secara berlapis dengan ketebalan 20 cm dan dipadatkan dengan tongkat pemadat atau cara lain
yang disetujui dengan kepadatan kering maksimum 95%. Dalam pipa polyvinyl chloride, galian harus diurug dengan cara
konvensional atau cara mekanis yang telah disetujui, pada kedalaman 30 cm diatas puncak pipa PVC dan tidak merusak
pipa.. Sedangkan urugan tanah yang digunakan terlebih dahulu dipisahkan dari bahan - bahan yang dapat
membahayakan, misalnya dapat merusak permukaan beton ataupun lapis finishing yang lain. Urugan dilakukan sampai
mencapai peil yang ditetapkan dan permukaan urugan harus diratakan supaya tidak akan timbul cacat - cacat seperti
turunya permukaan, bergelombang dan lain lain.
Pekerjaan Pengetesan Pekerjaan ini merupakan pekerjaan pengetesan pipa dengan air, dalam hal ini dilakukan untuk mengetahui adanya
Pipa kebocoran pada pipa yang sudah terpasang dengan jarak pengetesan yang telah ditentukan oleh pihak direksi. Untuk
pengetasan pipa dilakukan pada kuat tekan pipa, disamping itu pipa sebelum dipasang terlebih dahulu diperiksa oleh
pengawas. Pengetesan pipa memakai alat tekan, kami selaku kontraktor harus menyediakan tenaga, bahan maupun
perlatan pengetesan. Pengetesan pipa ini dilakukan dengan mendatangkan/ mengisi pipa dengan air supaya diketahui
apakah pipa itu bocor atau tidak. Pengetesan Pipa dilakukan bagian perbagian dari panjang pipa tergantung letak dan jarak
dari katup - katup / valve dan maksimum panjang pipa yang akan dites adalah 1500 meter untuk pipa yang berdiameter
sampai dengan 150 mm dan yang berdiameter lebih dari 150 mm pengetesannya sepanjang 500 meter sedangkan priode
stabilisasi dibutuhkan tergantung pada tiap tiap jenis pipa yaitu setelah pipa diisi penuh dengan air ditekan dengan tekanan
rendah dan diperiksa segala kemungkinan terjadinya kebocoran dan perbaikan perbaikan yang masih dibutuhkan baru dites
dengan tekanan yang dikehendaki cecara perlahan lahan dan merta selama minimum 2 jam.
PEKERJAAN Pada Pekerjaan perlintasan Pipa yang meliputi dengan jalan raya dengan sungai kami sebagai pemborong harus mendapat
PERLINTASAN PIPA ijin terlebih dahulu dari aparat setempat untuk membuat bangunan perlintasan. Untuk perlintasan pipa pada sungai bila
diijinkan pipa digantung pada jembatan yang ada dengan konstruksi yang sederhana yaitu dengan memakai gantungan dari
besi plat yang dikuatkan pada gelagar jembatan. sedangkan pipa yang digunakan untuk ini adalah pipa baja, sedangkan
apabila tidak memungkinkan digantung pada jembatan maka kami harus mengadakan jembatan pipa tersendiri.
PEKERJAAN Pekerjaan pemasangan box valve dilakukan sesuai dengan gambar dalam hal ini serface valve book tidak boleh
PASANGAN BOX meneruskan goncangan atau tekanan kepada valve jadi pemasangan harus tepat dan lurus diatas valve, penutup dari bok
VALVE tingginya harus sama dengan permukaan jalan aspal / tanah ada atau yang memenuhi level dan ketinggian yang ditentukan
oleh Direksi Pengawas. Lokasi tempat pemasangan valve dengan valve box sesuai dengan gambar atau sesuai petunjuk
Direksi Pengawas. Serfac valve box tidak boleh meneruskan goncangan atau tekanan kepada valve, jadi pemasangannya
harus tepat dan lurus diatas valve. Penutup dari box, tingginya harus sama dengan permukaan jalan aspal/tanah yang ada
atau yang memenuhi level dan ketinggian yang ditentukan oleh Direksi Pengawas . Waktu yang dibutuhkan untuk
pelaksanaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
PEKERJAAN Pekerjaan Street box dilakukan sesuai dengan gambar, dalam hal ini kami lakukan setelah sesuai denghan jadwal
PASANGAN STREET pelaksanaan, sebelum terpasang street box terlebih dahulu menentukan bentuk pasangannya atau harus sesuai dengan
BOX gambar kerja dan harus diketahui oleh Direksi Pengawas.
PEK. PAS. BATU
PEKERJAAN Pekerjaan pasangan batu kali yang dimaksud disini adalah penataan batu dan diantara batu yang satu dengan lainnya
PASANGAN BATU diberkan perekat yang dibuat dari campuran anatara semen (Pc) dengan pasir dengan komposisi 1 Pc : 5 Pasir. Pekerjaan
KALI pemasangan ini mencakup pasangan. Dalam pelaksanaan pekerjaan pasangan, bentuk dan mutu pekerjaan harus betul-
betul tepat dan baik. Agar pekerjaan pasangan ini dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu, kami akan
melaksanakannya dengan urutan-urutan kerja sebagai berikut :
Lokasi tempat yang harus diberi pasangan batu harus sudah selesai digali dan bersih dari kotoran – kotoran seperti : akar
kayu, humus dan kotoran-kotoran lain yang dapat mengurangi mutu pekerjaan dan sudah mendapat persetujuan Direksi
atau Pengawas.
Mengecek elevasi bawah (bottom elevation) apakah sudah sesuai dengan gambar rencana yang telah ditenukan dan sudah
mendapat persetujuan dari Direksi atau Pengawas Lapangan dan dilanjutkan dengan pembuatan dan pemasangan profil
(bowplank).
Menyiapakan bahan, tenaga dan peralatan yang akan digunakan. Untuk bahan yang akan digunakan, terlebih dahulu harus
diajukan kepada Direksi atau Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan, apakah bahan-bahan tersebut sudah
sesuai dengan persyaratan spesifikasi teknik yang telah ditentukan. Adapun bahan-bahan yang dimaksud adalah: batu,
pasir dan Semen. Batu yang akan digunakan adalah batu alam atau batu galian yang tak belah dan kasar serta keras.
PEK. PEMBETONAN
Pekerjaan Bekisting Sebelum kami melakukan pekerjaan bekisting terlebih dahulu kami berkoordinasi dengan Direksi tentang bahan bahan yang
akan kami gunakan dan apabila Direksi setuju baru kami lanjutkan perkerjaan bekisting. Dalam hal pelaksanaannya untuk
menghasilkan permukaan yang halus maka kami sebagai pemborong harus melakukan uji coba finishing pada permukaan
yang halus, percobaan ini kami lakukan pada balok pondasi dan kepala tiang menurut petunjuk dari Direksi. Jika
menghasilkan atau tidak memenuhi standar beton muka halus maka kami selaku pemborong harus menguji lagi sampai
memenuhi standar beton muka halus. untuk pengujian ini bisa tidak diulang kembali dengan syarat : tidak terlihat adanya
kebocoran pada ujung bekisting dan penurunan tarap muka air tidak melebihi nilai yang ditetapkan yaitu 1 cm. Bahan yang
digunakan untuk bekisting adalah biasanya kayu terentang kelas III yang cukup kering atau triplek 3 cm atau multiplek 6
mm. Pasangan bekisting harus rapi, cukup kuat dan kaku untuk menahan getaran dan kejutan gaya yang diterima tanpa
berubah bentuk. kerapian dan ketelitian pemasangan bekisting harus diperhatikan atau diliti agar setelah dibongkar
menghasilkan bidang - bidang coran yang rata. Cleah - celah papan harus rapat agar pada waktu mengecor air tidak
merembes keluar, sebelum dicor pada bagian dalam bekisting dibersihkan dari kotoran.
Pekerjaan Penulangan Setelah pekerjaan pemasangan bekisting dilanjutkan dengan pekerjaan penulangan (pembesian). Semua tulangan
(Pembesian) menggunakan besi tulangan baja polos U24. dalam pelaksanaan penulangan pada setiap terjadi penyambungan tulangan
diperkenankan namun harus ada penyaluran penulangan / overlab sepanjang 40 D (D = diameter tulangan). sedangakan
dalam pembengkokan penulangan harus dipernankan menggunakan sudut bengkok 45 derajat tidak beloh melebihi karena
akan menyebabkan keretakan pada sudut luar besi yang dibengkokkan yang akan mengakibatkan kekuatan besi beton
menjadi berkurang. Pada semua tulang dipasang yang tepat hingga tidak dapat berubah dan bergeser pada waktu adukan
digetarkan. Untuk penyetelan besi tulangan harus diperhatikan / diperhitungkan dengan tebal selimut beton terhadap
ukuran yang ditentukan.
Pengecoran Beton terdiri dari suatu campuran yang sebanding antara semen, air dan agregat bergradasi, campuran beton akan
mengendap dan mengeras menurut bentuk yang diminta dan membentuk satu bahan yang padat, keras dan tahan lama
yang memeliki karaktristik tertentu. Untuk memenuhi beton yang kuat dengan keawetan yang optimum volume air yang
dimasukkan kedalam campuran harus dipertahankan sampai jumlah minimum yang diperlukan untuk memudahkan
pengerjaan selama pencampuran. Pekerjaan Beton dicampur dilapangan dengan sebuah pencampur yang dijalankan
dengan mesin sedangkan campuran beton harus memenuhi syarat dan ukuran yang akan menjamin suatu campuran yang
merata / homogen. Pada waktu pencampuran tidak boleh kurang dari 1,5 menit untuk mesin - mesin sampai kapasitas 3/4
m3, jangka waktu pencampuran harus ditambah 15 detik untuk setiap penambahan 1/2 m3 campuran beton. sedangkan
untuk pekerjaan kecil dan yang tidak dimungkinkan menggunakan sebuah pencampur mesin maka pencampuran dilakukan
dengan tangan diatas satu permukaan keras bersih dan kedap air. Perbandingan Campuran perlu diperhatikan guna
mencapai kekuatan yang diisyaratkan pada umur 28 hari setelah dicor dengan ketentuan bahwa bahan yang digunakan
bermutu baik dengan pengawasan yang baik. Dalam hal pekerjaan beton ini kami menjabarkan secara umum untuk tata
cara pelaksaannya kecuali beton yang menggunakan tulangan (besi). Untuk pelaksaanan pekerjaan beton yang
menggunakan tulangan (besi ) terlebih dahulu mengerjakan begisting dan baru dikerjanan pembersiaan (merakit besi) dan
sebelum mengerjakan begisting maupun yang lainnya dalam pelaksaan pembetonan terlebih dahulu melaporkan jenis jenis
bahan yang akan digunakan kepada Direksi. apabila pihak Direksi menyetujui jenis bahan yang digunakan maka kami baru
memulai pekerjaan boton.
PEK. PLESTERAN Pekerjaan Plesteran dilakukan setelah pasangan batu atau pasangan bata merah selesai dilaksanakan. Sebelum pekerjaan
dimulai bidang permukaan yang akan diplesteran bata merah harus disiram terlebih dahulu sampai jenuh agar plesteran
siaran betul-betul mengikat dengan pasangan dan bahan yang dipakai seperti pasir pasang harus bersih dari kotoran tanah
dan lumpur. Pekerjaan Plesteran yang dimaksud disini adalah pekerjaan pelapisan top pas. batu kali atau pas. bata merah
dengan campuran mortal (spesi) setelah pekerjaan pasangan batu kali atau bata merah selesai dan telah kering (kuat) .
Karena pekerjaan ini termasuk pekerjaan Akhir ( finishing ), maka harus dilaksanakan oleh tukang yang benar - benar ahli
dan terampil serta spesifik dalam bidangnya. Untuk itu kami melakukan seleksi kepada tukang untuk pekerjaan - pekerjaan
finishing agar produk yang dihasilkan benar - benar baik dan memuaskan.
Permukaan plesteran yang akan diaci kami bersihkan dengan sapu lidi dan disiram dengan air. Penyiraman ini secukupnya
saja, tidak sampai jenuh agar campuran acian melekat dengan sempurna.
Permukaan plesteran yang akan diaci kami bersihkan dengan sapu lidi dan disiram dengan air. Penyiraman ini secukupnya
saja, tidak sampai jenuh agar campuran acian melekat dengan sempurna.
PEK. SIARAN Pekerjaan siaran dilakukan setelah pasangan batu kali selesai dilaksanakan. Sebelum pekerjaan dimulai bidang
permukaan yang akan disiar akan disiram terlebih dahulu sampai bersih agar siaran betul-betul mengikat. Campuran yang
digunakan adalah 1pc: 2ps dan bahan yang dipakai seperti pasir pasang harus bersih dari kotoran tanah dan lumpur.
PEK. CROSSING JALAN Pekerjaan Crossing Jalan merupakan pekerjaan pemasangan pipa yang melewati Jalan dimana pekerjaan ini harus kami
laksanakan dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada pengawas pekerjaan supaya tidak terganggu aktipitas pejalan
yang melitasi crossng jalan tersebut.
3 JADWAL
Paling lambat 1 (satu) minggu setelah diterbitkannya SPMK, kami selaku pelaksana harus mengajukan ;
a Jadwal waktu (time Schedule) pelaksanaan secara terperinci yang digambarkan secara panah (network planning)
dan program balik (barchat).
- Jadwal pelaksanaan merupakan acuan untuk kami melaksanakan pekerjaan dilapangan sehingga kebutuhan waktu
yang ada harfus terpenuhi ( tepat waktu).
- Kebutuhan pendropan material, tenaga dan alat harus tepat waktu supaya tidak terjadi kemacetan dalam
pelaksanaan pekerjaan.
b Jadwal Pengadaan tenaga kerja, Pengadaan Material dan Pengadaan Peralatan
c Jadwal pengadaan bahan material dan peralatan d. Penyusunan program mutu Bagan-bagan yang disebutkan
diatas (a) sampai (c) harus mendapatkan persetujuan dari Direksi Pekerjaan sebagai dasar/patokan kami dalam
melaksanakan pekerjaan dan kami wajib mengikutinya.
c Kami selaku Pelaksana bertanggung jawab atas tepatnya pekerjaan selanjutnya, maka ketetapan peil-peil dan
ukuran-ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja.
d Mengingat kesalahan selalu akan mempengaruhi bagian pekerjaan selanjutnya, maka ketetapan peil dan ukuran
tersebut mutlak perlu diperhatikan.Kelalaian tersebut dalam hal ini akan ditolerir dan Direksi pekerjaan berhak untuk
membongkar pekerjaan atas biaya kami sendiri sebagai pelaksana.
5 PEMAKAIAN UKURAN
a Kami selaku pelaksana tetap bertanggung jawab dalam menepati semua ketentuan yang tercantum dalam Rencana
Kerja & Syarat-syarat serta gambar- gambar berikut tambahan dan perubahannya
b Kami selaku Pelaksana wajib memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran keseluruhan maupun bagian-bagiannya dan
memberitahukan Direksi pekerjaan tentang setiap perbedaan yang ditemukan didalam RKS dan gambar-gambar
maupun dalam pelaksanaan, kami dapat membetulkan kesalahan gambar dan melaksanakan pekerjaan setelah ada
persetujuan secara tertulis oleh Direksi.
c Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan didalam hal apapun menjadi tanggung jawab
kamiselaku pelaksana.
9 PENGAWASAN
a Kami Selaku pelaksana harus mengadakan fasilitas-fasilitas untuk menguji, memeriksa setiap bagian pekerjaan dan
bahan serta peralatan yang diperlukan.
b Bagian-bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan tetapi luput dari Pengawasan Direksi pekerjaan, jika diperlukan
untuk dibuka sebagian/seluruhnya menjadi tanggung jawab kami.
c Jika kami akan melaksanakan pekerjaan diluar jam kerja (lembur) hingga pengawasan, maka harus meminta
permohonan untuk pelaksanaan pekerjaan dan segala biaya ditanggung oleh kami selaku pelaksana.
d Wewenang Direksi pekerjaan dalam memberikan keputusan terbatas dalam soal-soal yang jelas
tercantum/dimasukan dalam gambar-gambar, RKS dan risalah penjelasan, penyimpangan lainnya harus ada seijin
pemilik proyek.
12 Penutup
Apabila didalam Spesifikasi Teknis ini tidak tercantum uraian, peraturan dan ketentuan yang sebenarnya termasuk dalam
pekerjaan pemborongan, maka semua pekerjaan dan peraturan itu harus dilaksanakan agar tercapai penyelesaian
pekerjaan yang diharapkan serta memuaskan semua pihak.
IBRAHIM
Direktur Utama
RENCANA MUTU KONTRAK
A. KATA PENGANTAR
Pada pekerjaan Tahun Anggaran 2013, kami PT. DWI PONGGO SETO mengajukan penawaran untuk
melaksanakan Pekerjaan OPTIMALISASI SISTIM PENYEDIAAN AIR MINUM (SPAM) LOKASI : IKK
WOJA/DESA MONTABARU DAN IKK KILO/DESA MALAJU KAB. DOMPU dengan kegiatan sebagai berikut :
untuk mendapatkan kualitas dan mutu pekerjaan yang sesuai dengan standart kualitas spesifikasi teknis yang
telah ditentukan/disyaratkan, maka perlu dibuat panduan atau pedoman dalam melaksanakan pekerjaan tersebut
diatas yang meliputi :
C. REFERENSI
- Ruang lingkup, tanggung jawab dan wewenang proyek sesuai dengan
Prosedur umum pengendalian proses nomor : Q/PMT/AA/006.
- Spesifiakasi teknik dan gambar-gambar paket Pekerjaan
- Syarat-syarat umum / khusus pelelangan (kontrak).
D. PROGRAM MUTU
1 Tugas dan tanggung jawab masing-masing personil
Tugas, tanggung jawab dan wewenang proyek sesuai prosedur adalah hubungan kerja antara pihak pemilik
proyek dan kontraktor pelaksana serta tanggung jawab mesing-masing personil yang terlibat dalam
pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas.
3 Bertanggung jawab atas pekerjaan Konstruksi dan keuangan dalam pelaksanaan pekerjaan di lingkungan
proyek
4 Menyelenggarakan hubungan kerja dan koordinasi kerja antara Pemimpin Bagian Proyek dan atau yang
mewakili atas nama Pimbagpro dengan Instansi lain yang terkait dengan wilayah kerja Pemimpin Proyek.
b. PENGAWAS LAPANGAN
1 Menyiapkan program pelaksanaan pekerjaan.
2 Pengawas lapangan bersama-sama pengawas pekerjaan, Site Engineer, PPK mengadakan koordinasi
dengan Muspika, Pamong Desa dan Pemuka masyarakat setempat.
6 Mengecek kembali terhadap persetujuan tertulis yang dibuat pengawas pekerjaan seperti yang tercantum
diform cheklist sesuai dengan wewenang pemberi ijin.
7 Wajib menginformasi ke pemimpin Bagian proyek apabila terdapat perbedaan antara gambar dan situasi
lapangan.
8 Memverifikasi asbuilt drawing.
9 Menyiapkan data teknis, sebagai bahan pembuatan berita acara pemeriksanaan pekerjaan, serta membuat
data-data perubahan luas tanah yang diperlukan dalam pelaksanaan.
10 Membuat dan menyampaikan laporan tentang masalah-masalah yang menyangkut pihak ketiga yang
menyebabkan terganggunya penyelesaian proyek sehingga bisa menyebabkan rasa kurang simpatisnya
masyarakat dengan adanya pelaksanaan pekerjaan tersebut.
11 Membuat laporan akhir tentang jalannya pelaksanaan pekerjaan.
c. PENGAWAS PEKERJAAN
1 Bersama-sama dengan pelaksana mempersiapkan keperluan, sarana administrasi pekerjaan.
2 Bersama-sama dengan Site Engineer, pelaksana dan pembantu pelaksana kontraktor mempelajari dan
mendalami gambar kerja, rencana kerja dan syarat-syarat yang dilanjutkan dengan orientasi lapangan.
3 Bersama-sama dengan pelaksana memantapkan rancangan dan rencana kerja yang telah dibuat oleh Site
Engineer yang telah disetujui oleh Direksi.
4 Membantu pengawas Lapangan dalam menentukan lokasi titik-titik dan as bangunan/saluran.
5 Mengawasi pengukuran yang diselengarakan oleh pelaksana dan memeriksa hasil ukurannya.
d. DIREKTUR
1 Bertanggung jawab penuh terhadap pelaksanaan pekerjaan dan sanggup berkoordinasi dgn personil
yang bertugas di lapangan untuk mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan.
2 Membuat rencana pelaksanaan pekerjaan berdasarkan masukan dari site engineer dan dari
pengawas lapangan/direksi.
3 Mengadakan konsultasi pelaksanaan pekerjaan kepada unsur terkait, konsultan pengawas, dan PPK.
4 Mengadakan evaluasi pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan rencana yang telah disepakati bersama
konsultan dan pengawas pekerjaan/direksi.
5 Memutuskan langkah-langkah pelaksanaan pekerjaan yang perlu diambil untuk menentukan waktu dan
mutu agar sesuai dengan aturan pelaksanaan yang telah ditetapkan.
6 Selalu berada dilokasi proyek.
e SITE MANAGER
1 Mengontrol pelaksanaan pekerjaan agar sesuai dengan perencanaan yang sudah ditentukan.
2 Memecahkan kendala pelaksanaan pekerjaan.
3 Mengadakan konsultasi pelaksanaan pekerjaan kepada unsur terkait & konsultan pengawas.
4 Menentukan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan dengan persetujuan direksi.
5 Mengadakan koordinasi dengan team perencanaan dan kepala pelaksana.
6 Menyelengarakan rapat koordinasi secara internal ataupun eksternal guna mengevaluasi dan membuat
tindak lanjut terhadap aspek fisik, biaya dan mutu pekerjaan di lapangan.
7 Mewakili perusahan dalam hubungan dengan pihak direksi sesuai dengan tugas yang telah ditetapkan.
8 Selalu berada dilokasi proyek dan Bertanggung jawab kepada direktur.
f. KEPALA PELAKSANA
1 Membuat rencana kegiatan pelaksanaan pekerjaan dan melakukan perhitungan kembali berdasarkan
metode pelaksanaan sesuai spesifikasi teknis.
2 Membina hubungan kerja antara owner dan mitra kerja lainnya yang terkait dalam pelaksanaan pekerjaan.
3 Mengkoardinasi dan memberi arahan kepada para pelaksana lapangan dalam mengawasi pekerjaan.
4 Membuat laporan kemajuan pekerjaan.
5 Mengecek kembali volume pekerjaan yang sudah dikerjakan (opname).
6 Menghitung kembali dan mengajukan pekerjaan tambah kurang jika dibutuhkan.
7 Memilih dan menentukan quarry material yang akan digunakan.
8 Melakukan pengujian terhadap mutu material yang akan digunakan dengan melibatkan instansi yang
berwenang dalam melakukan pengujian material.
9 Bertanggung jawab kepada site manager.
g. P E LAK SANA
1 Membuat rencana operasional yang meliputi Quality Plant, Site Instalation, Metode Pelaksanaan, Shoop
Drawing dan perhitungan konstruksi yang dibutuhkan.
2 Melakukan komunikasi dengan mandor dan pengawas lapangan dalam bidang teknis pelaksanaan
pekerjaan.
3 Mengawasi mutu pelaksanaan pekerjaan secara langsung dari para pekerja di lapangan.
4 Memberikan petunjuk/pengarahan kepada para pekerja tentang teknis pelaksanaan.
5 Mengawasi mutu bahan dan takaran/campuran yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.
6 Memberikan petunjuk penempatan material yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.
7 Mengecek kembali mutu pekerjaan yang sudah dilaksanakan dan melaporkan kepada kepala pelaksana
h. SURVEYOR
1 Melaksanakan pengukuran letak bangunan maupun elevasi pada bangunan dan saluran.
2 Menentukan elevasi bangunan dan saluran sesuai dengan rencana kerja.
3 Membuat patok-patok dan bouwplank untuk pelaksanaan pekerjaan.
4 Mengecek kembali elevasi pekerjaan yang sudah dilaksanakan.
5 Bertanggung jawab kepada site menejer
I. D R A F M A N T
1 Menggambar bentuk bangunan dan saluran berdasarkan hasil surveyor yang akan dijadikan pedoman
pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
2 Menggambar shop drawing, request dan as built drawing.
3 Bertanggung jawab kepada perencanaan.
j. ADMINISTRASI KEUANGAN
1 Mengusulkan rencana keuangan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan berdasarkan laporan dari
site engineer.
2 Melakukan pembayaran kepada pihak ketiga setelah mendapat persetujuan dari site manager.
3 Membukukan setiap transaksi penerimaan maupun pengeluaran.
4 Melakukan verifikasi terhadap seluruh dokumentasi transaksi yang terjadi.
5 Membuat laporan keuangan secara priodik.
6 Bertanggung jawab kepada site manager.
k. ADMININSTRASI UMUM
1 Mencatat bahan-bahan dan peralatan yang diminta, serta meneruskan untuk direalisasi pada bagian
masing-masing.
2 Membukukan segala administrasi yang berhubungan dengan pelaksanaan proyek.
3 Mengagendakan setiap surat-surat, baik surat masuk maupun keluar.
4 Bertanggung jawab kepada adm./keuangan.
l. LOGISTIK
1 Mengadakan bahan material yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan.
2 Menempatkan bahan material sesuai petunjuk dari pelaksana.
3 Mencatat bahan material yang masuk maupun keluar.
4 Bertanggung jawab kepada adm./keuangan.
m. P E RALATAN
1 Menyediakan peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai kebutuhan.
2 Mengecek keadaan peralatan sebelum dipergunakan.
3 Bertanggung jawab kepada adm./keuangan.
2 HUBUNGAN KERJA
Hubungan kerja yang dilakukan antara pihak pemilik proyek dan kontraktor pelaksana harus selalu terbina
dengan baik agar dalam pelaksanaan kegiatan fisik di lapangan tidak terjadi permasalahan yang diakibatkan
putusnya jalur komunikasi yang berhubungan dengan teknis di lapangan.
Hubungan kerja antara pihak proyek dan kontraktor pelaksana dapat dibuat bagan alur sebagai berikut :
PENGGUNA ANGGARAN
PELAKU KEGIATAN
ASS. PERENCANAAN
ASS. WASDAL
ASS. UMUM
DIREKTUR
KEPALA PELAKSANA
MULAI KERJA
(SPMK)
A B PEKERJAAN AWAL
- Shoop Drawing
- MC.0
A B PELAKSANAAN PEKERJAAN
I PEKERJAAN PERPIPAAN
A B PEKERJAAN AKHIR
- Asbuilt Drawing
- Photo Dok 100 %
- MC, 03 (100 %)
- Penyerahan Pekerjaan
PEKERJAAN
SELESAI (PHO)
BAGAN ALIR PENGUKURAN
Persiapan Peralatan
Tidak Patok - Patok BM
Gambar Pelaksanaan
CEK
Ya
Tidak Tidak
CEK CEK
Ya
Pemasangan Patok
CP & BM Sementara
Tidak
CEK
Ya
Persiapan Peralatan
Patok - Patok BM
Gambar Pelaksanaan
Tidak
CEK
SELESAI
BAGAN ALIR PENGAJUAN SHOOP DRAWING
Membuat Jadwal
Shoop Drawing
CEK CEK
Diterima
Blue Print
Pemesanan Bahan
Material
Pengajuan Contoh
Material
CEK CEK
Proses Persetujuan
Persiapan Pekerjaan
di Lapangan
Pengecekan Lokasi
Bersama-sama
Tidak
CEK
Ya
Pengecekan Lokasi
Bersama-sama
Distribusi Ijin
Pelaksanaan (rangkap 3)
M
MUU LL A
A II
Pekerjaan Persiapan
- Gambar Kerja Pasangan Profil/Patok
- Reques Batas Galian
- Persetujuan / Ijin
- Tenaga Kerja & Peralatan
Tidak
Pengecekan
CEK - Jenis Galian
- Bentuk Galian
Ya
Tidak
Pengecekan
CEK - Elevasi Galian
- Bentuk Galian
Ya
SELESAI
BAGAN ALIR PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH
MMUULLAAI I
Pekerjaan Persiapan
- Gambar Kerja Pasangan Profil/Patok
- Reques Batas Timbunan
- Persetujuan / Ijin
- Tenaga Kerja, Bahan & Peralatan
Tidak
Pengecekan
- Jenis Bahan
CEK - Jenis Timbunan
- Bentuk Timbunan
Ya
Tidak
Pengecekan
- Jenis Timbunan
- Bentuk Timbunan
CEK - Elevasi Timbunan
- Kepadatan Timbunan
Ya
SELESAI
BAGAN ALIR PEKERJAAN PASANGAN BATU
MULAI
Ya
Pekerjaan Persiapan
- Gambar Kerja Kis Dam dan Pengeringan dgn
- Reques Pompa Air (jika diperlukan)
- Persetujuan / Ijin
- Tenaga Kerja, Bahan & Peralatan
Pengecekan
- Jenis/bentuk Pasangan
CEK - Elevasi Pasangan
- Kebutuhan Kis Dam
- Mutu Bahan Adukan
Ya
Tidak
Pengecekan
- Bentuk Pasangan
CEK - Batas Pasangan
- Elevasi Pasangan
Ya
SELESAI
BAGAN ALIR PEKERJAAN SIARAN
MULAI
Ya
Pekerjaan Persiapan
- Gambar Kerja
- Reques
- Persetujuan / Ijin
- Tenaga Kerja, Bahan & Peralatan
Pengecekan
- Bentuk Siaran
CEK - Mutu Bahan Adukan
Ya
Siaran 1 Pc : 2 Ps
sesuai Gambar Rencana
Tidak
Pengecekan
- Bentuk Siaran
CEK - Tebal Siaran
Ya
Y
SELESAI
a
BAGAN ALIR PEKERJAAN PLESTERAN
MULAI
Ya
Pekerjaan Persiapan
- Gambar Kerja
- Reques
- Persetujuan / Ijin
- Tenaga Kerja, Bahan & Peralatan
Pengecekan
- Bentuk Plesteran
CEK - Mutu Bahan Adukan
Ya
Plesteran 1 Pc : 2 Ps
sesuai Gambar Rencana
Tidak
Pengecekan
- Bentuk Plesteran
CEK
- Tebal Plesteran
Ya
SELESAI
BAGAN ALIR PEKERJAAN BETON BERTULANG
MULAI
Ya
Pekerjaan Persiapan
- Gambar Kerja
- Reques
- Persetujuan / Ijin
- Tenaga Kerja, Bahan & Peralatan
Pengecekan
CEK - Rencana Perletakan Beton
- Kondisi Pasangan Batu
- Mutu Bahan beton yg digunakan
Ya
Pekerjaan Perancah
sesuai Gambar Rencana
Tidak
Pekerjaan Begisting
sesuai Gambar Rencana
Pengecekan
C - Kondisi Perancah
- Perletakan Begisting
E - Perletakan & Ukuran Besi Beton
K - Melakukan Tes Beton (Job Mix)
Ya
Pekerjaan Beton Bertolang (plat titian)
sesuai Gambar Rencana
Tidak
Pengecekan
- Ketebalan Beton
CEK - Kekeringan Beton
- Pembongkaran Begisting
- Pembongkaran Perancah
Ya
SELESAI
BAGAN ALIR PEKERJAAN PIPA
MULAI
Ya
Pekerjaan Persiapan
- Gambar Kerja
- Reques
- Persetujuan / Ijin
- Tenaga Kerja, Bahan & Peralatan
Pengecekan
- Bentuk Pas. Pipa
CEK - Mutu Bahan Adukan
Ya
Pas. Pipa
sesuai Gambar Rencana
Tidak
Pengecekan
- Bentuk Pas.
Plesteran
Pipa
CEK
- Tebal
Elv. Gal.
Plesteran
Pas. Pipa
Ya
SELESAI
5 PEKERJAAN TAMBAH KURANG.
Apabila dalam pelaksanaan pekerjan terjadi pekerjaan tambah kurang maka harus dilakukan sesuai dengan
bagan alur pengajuan pekerjaan tambah kurang seperti :
Pemberi Tugas
Perubahan
CEK
Ya
Menghitung RAB
Tambah / Kurang
Tidak
CEK
Ya
Amandemen Kontrak
Demikian program mutu ini dibuat agar dalam pelaksanaan Pekerjaan dapat memperoleh hasil sesuai dengan
spesifikasi yang telah ditentukan.
IBRAHIM
Direktur Utama
PAKTA INTEGRITAS
Nama : IBRAHIM
Jabatan : Direktur Utama
Bertindak untuk : PT. KARYA SEPAKAT KITA
dan Atas Nama
4. Apabila melanggar hal-hal yang dinyatakan dalam FAKTA INTEGRITAS ini, bersedia
menerima sanksi administratif, menerima sanksi pencantuman dalam Daftar Hitam,
digugat secara perdata dan/atau dilaporkan secara pidana.
IBRAHIM
Direktur Utama
SURAT PERNYATAAN
1 Nama : IBRAHIM
2 Jabatan : Direktur Utama
3 Perusahaan : PT. KARYA SEPAKAT KITA
4 Alamat : Jl. Arif Rahman Hakim No. 9 Ponorogo
a. Tidak akan menuntut ganti rugi apabila proses lelang/tender batal akibat dana kegiatan yang tercantum
dalam DIPA Satker PKPAM NTB TA. 2013 tidak tersedia atau terdapat perubahan arena satu dan lain hal.
b. ASTEK dan galian golongan galian ― C ― sesuai ketentuan yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi
NTB. dari uang yang sebenamya kami terima pada pembayaran termyn.
c. Apabila Perusahaan kami ditunjuk dalam pelaksanaan pekerjaan OPTIMALISASI SISTIM PENYEDIAAN
AIR MINUM (SPAM) LOKASI : IKK WOJA/DESA MONTABARU DAN IKK KILO/DESA MALAJU KAB.
DOMPU , maka Perusahaan kami sanggup melaksanakan pekerjaan tersebut diatas dengan baik sesuai
dengan syarat-syarat yang tercantum dalam Dokumen pengadaan dan kesalahan kesalahan akibat
kurang cermat/telitinya kami dalam memperhitungkan keadaan lapangan adalah menjadi tanggung-jawab
kami dan tidak akan mengajukan claim atau tuntutan apapun kepada Pemberi tugas di kemudian hari
Demikian Surat Pemyataan ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
IBRAHIM
Direktur Utama
SURAT PERNYATAAN AANWIJZING LAPANGAN
1 Nama : IBRAHIM
2 Jabatan : Direktur Utama
3 Perusahaan : PT. KARYA SEPAKAT KITA
4 Alamat : Jl. Arif Rahman Hakim No. 9 Ponorogo
Dengan ini menyatakan bahwa kami PT. DWI PONGGO SETO telah melakukan Aanwijzing Lapangan pada tanggal
4 Januari 2013 Untuk :
guna penyusunan harga penawaran pada proses pengadaan yang dilaksanakan oleh Pokja ULP Satker PKPAM NTB TA. 2013.
Demikian Surat Pemyataan ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
IBRAHIM
Direktur Utama
CV. DEWINDA
GENERAL CONTRACTOR & SUPPLIER
Jl. Mahoni No. 24 Kel. Dorotangga
Telp.. 087 863 927 965 - 081 237 432 557 email:
dewindacv@yahoo.com
KABUPATEN DOMPU
Kepada Yth,.
Pimpinan PT. BANK NTB
Cabang Cakranegara
di -
Cakranegara
Kepada Yth.:
Pokja Pengadaan Barang / Jasa
Satker Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum
Jl. Semanggi Raya No. 05 Mataram
Demikian Dukungan Bank ini kami buat atas kerjasamanya diucapkan terima kasih
KHAIRUL ANSAR
No.Rekening : 007 22 20052 00 1 Direktur
Nomor : 011 / DI_DUK.BANK / II / 2011
Lampiran : -
Hal : Dukungan Bank
Kepada Yth,.
Pimpinan PT. BANK NTB
Cabang Cakranegara
di -
Cakranegara
Kepada Yth.:
Pokja Pengadaan Barang / Jasa
Satker Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum
Jl. Semanggi Raya No. 05 Mataram
Demikian Dukungan Bank ini kami buat atas kerjasamanya diucapkan terima kasih
KHAIRUL ANSAR
Direktur
ANALISA PROFISIONAL PEROLEHAN HARGA SATUAN PEKERJAAN UTAMA
(HARGA PIPA)
#REF!
#REF!
#REF!
#REF!
NETWORK PLANING
PEKERJAAN : PENINGKATAN KAPASITAS SISTEM
SUB. PEKERJAAN : PEKERJAAN PERSIAPAN
1 0
0 7 7 7 14
1 2 3
0 182 189
KETERANGAN :
Lintasan Normal
Lintasan Kritis
Lintasan Netral
0
7 35
7
180
0
7 35
8
180
1 0
14 28 7 35
4 9
203 210
0
7 21
5
180
0
7 21
6
180
= ____________________ =
Direktur
NETWORK PLANING
PEKERJAAN : PENINGKATAN KAPASITAS SISTEM
SUB. PEKERJAAN : INTAKE
0
0
1 0 0
0 7 7 7 14 7
1 2 3
0 189 196
KETERANGAN :
Lintasan Normal
Lintasan Kritis
Lintasan Netral
B1 BANGUNAN SEDIMENTASI
I PEKERJAN TANAH
1 Galian tanah biasa 0
2 Urugan tanah kembali + Pemadatan 0
3 Urugan pasir 0
0 0 0
0 0
0 0 0
0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0
0
0
TAN KAPASITAS SISTEM JARINGAN AIR BAKU RABABAKA
0
0 0
0 14 0
8
210
0 0
14 0 14 0 14
4 7 10
210 210 210
0 0 0
21 7 28 0 28 0 28
5 6 9 14
203 210 210 210
0
0 210
11
210
0
0 210
12
210
0
0 0 210
13
0 210
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
14
16
210
0 0
0 28 0 28
15 20
210 210
0
0 28
17
210
= ____________________ =
Direktur
NETWORK PLANING
PEKERJAAN : PENINGKATAN KAPASITAS SISTEM
SUB. PEKERJAAN : INTAKE
0
0
1 0 0
0 7 7 7 14 7
1 2 3
0 189 196
KETERANGAN :
Lintasan Normal
Lintasan Kritis
Lintasan Netral
B1 BANGUNAN SEDIMENTASI
I PEKERJAN TANAH
1 Galian tanah biasa 0
2 Urugan tanah kembali + Pemadatan 0
3 Urugan pasir 0
0 0 0
0 0
0 0 0
0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0 0 0
0
0
0
TAN KAPASITAS SISTEM JARINGAN AIR BAKU RABABAKA
0
0 0
0 14 0
8
210
0 0
14 0 14 0 14
4 7 10
210 210 210
0 0 0
21 7 28 0 28 0 28
5 6 9 14
203 210 210 210
0
0 210
11
210
0
0 210
12
210
0
0 0 210
13
0 210
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
14
16
210
0 0
0 28 0 28
15 20
210 210
0
0 28
17
210
= ____________________ =
Direktur
NETWORK PLANING
PEKERJAAN : PENGEMBANGAN AIR BAKU
SUB. PEKERJAAN : BANGUNAN RESEVOIR KAPASITAS
KETERANGAN :
Lintasan Normal
Lintasan Kritis
Lintasan Netral
d.31 d.33
d.32 d.34
7 49
8
117
d.38 d.40
d.39 d.41
7 49
9
117
d.15
d.20 d.12 d.14
28 7 35 14 49 28 77
4 5 6 11
75 82 96 124
d.18
d.19
35 77
12
124
d.4
28
ERJAAN PENGECATAN
d.16
d.17 d.13 d.7 d.9
14 91 14 105 14 119 7 126
13 14 16 20
138 152 166 173
d.21
d.8 d.22 d.23
7 119 7 126
18 21
166 173
d.3
110 21 131
15 19
152 173
0
0
315 mm x 315 mm 0
0
duk dia 315
d.10 d.11
7 133
22
180
NETWORK PLANING
PEKERJAAN : PENGEMBANGAN AIR BAKU
SUB. PEKERJAAN : Saluran, Bangunan Pagar, Jalan
BANGUNAN PAG
g.1
112 0 112
2 3
166 166
JALAN
f.3 f.4
0 0 0
2
180
PENGADAAN
PIPA & Accesories
0 49 49
1 2
0 154
h.6 h.8
0 0 0
3
84
KETERANGAN :
Lintasan Normal
Lintasan Kritis
Lintasan Netral
E SALURAN DRAINASE
I PEKERJAAN TANAH
0 e.1 Galian Tanah
0 e.2 Urugan Tanah Kembali
II PEKERJAAN PASANGAN
0 e.3 Batu Kali 1 Pc : 4 Psr
F JALAN
G BANGUNAN PAGAR
I PEKERJAAN TANAH
0 g.1 Galian Tanah
0 g.2 Urugan Tanah Kembali
0 g.3 Urugan Pasir
II PEKERJAAN BETON
0 g.4 Beton Pondasi K.175
SALURAN DRAINASE
e.2
7 147
5
180
BANGUNAN PAGAR
JALAN
f.1 f.2
0 0 0 0 0
3 4 5
180 180 180
h.12
0 49
8
N PEMASANGAN PIPA & ACCESSORIES 180
h.11
0 49
6
180
h.10 h.9
0 49 26 75
5 9
154 180
h.7
0 0
4
140
h.7
0 0
7
180
H PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA & ACCESSORIES
0
0
0
0
NETWORK PLANING
PEKERJAAN : PENGEMBANGAN AIR BAKU
SUB. PEKERJAA : 0
0
28 42
5
0
0 0 0
0 7 7 7 14 7 21
1 2 3 4
0 124 131 138
0
7 21
6
166
KETERANGAN :
Lintasan Normal
Lintasan Kritis
Lintasan Netral
0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0 0 0
0 0 0
0 0 0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 0
56 7 63
11 15
173 180
0 0
14 56 21
12
152
0
0 0 0 0 0
21 42 0 42 7 49 0 49 0
7 9 10 16 17
159 159 166 166
0
0 0 0 0 0
7 28 7 35
8 13
173 180
0 0
0 0
0 0
0 0 Surabaya, 3 Maret 2
0 0 PT. BUKIT DALAM B
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0 = ______________
0 0 Direktur
0
77 7 84
20 21
173 180
0
0 0
49 7 56 7 63
18 19
166 173 180
= ____________________ =
Direktur
PEKERJAAN YANG DISUBKONTRAKKAN
JUMLAH Rp 594,990,867.58
PROSENTASE
6.63
3.39
10.02
PERHITUNGAN HARGA MATERIAL / BAHAN
JENIS BAHAN : PORTLAND CEMENT (50 KG)
HARGA SATUAN / ZAK : Rp 52,000.00
IBRAHIM
Direktur Utama
jadwal WAKTU PENGGUNAAN BAHAN, TENAGA DAN ALAT
### : #REF!
### : #REF!
### : #REF!
### : 2011
I PEKERJAAN PERSIAPAN
#REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
### II #REF!
#REF! #REF! #REF! - - - - - - - - - - - - - - - - -
Pekerja 0.75 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Mandor 0.03 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
- - - - - - - - - - - - - - - - -
#REF! #REF! #REF! - - - - - - - - - -
Pekerja 0.19 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Mandor 0.02 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
- - - - - - - - - -
Sewa Mesin Stemper 0.03 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
- - - - - - - - - -
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pekerja 0.30 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Mandor 0.01 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
- - - - - - - - - - - - -
Pasir Urug 1.20 #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
III #REF!
Pipa HDPE Ø 200 MM (8 ") #REF! 2,088.00 208.80 208.80 208.80 208.80 208.80 208.80 208.80 208.80 208.80 208.80
Pipa HDPE Ø 150 MM (6 ") #REF! 2,000.00 200.00 200.00 200.00 200.00 200.00 200.00 200.00 200.00 200.00 200.00
Pipa HDPE Ø 100 MM (4 ") #REF! 4,000.00 400.00 400.00 400.00 400.00 400.00 400.00 400.00 400.00 400.00 400.00
Pipa GI #REF! 18.00 1.80 1.80 1.80 1.80 1.80 1.80 1.80 1.80 1.80 1.80
Pipa GI #REF! 36.00 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60 3.60
Pipa GI #REF! 18.00 1.80 1.80 1.80 1.80 1.80 1.80 1.80 1.80 1.80 1.80
Gate Valve #REF! 5.00 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50 0.50
Gate Valve #REF! 6.00 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60
Gate Valve #REF! 3.00 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30
Bend HDPE #REF! 1.00 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10
Bend GI All Flange #REF! 14.00 1.40 1.40 1.40 1.40 1.40 1.40 1.40 1.40 1.40 1.40
Bend GI All Flange #REF! 16.00 1.60 1.60 1.60 1.60 1.60 1.60 1.60 1.60 1.60 1.60
Bend GI All Flange #REF! 16.00 1.60 1.60 1.60 1.60 1.60 1.60 1.60 1.60 1.60 1.60
Blank End #REF! 1.00 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10
Blank End #REF! 1.00 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10
Flange Socket #REF! 1.00 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10
Flange Spigot #REF! 1.00 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10
Flange Las #REF! 24.00 2.40 2.40 2.40 2.40 2.40 2.40 2.40 2.40 2.40 2.40
Flange Las #REF! 22.00 2.20 2.20 2.20 2.20 2.20 2.20 2.20 2.20 2.20 2.20
Flange Las #REF! 15.00 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50
Rubber Packing #REF! 2.00 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20
Rubber Packing #REF! 20.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00
Rubber Packing #REF! 25.00 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50 2.50
Rubber Packing #REF! 11.00 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10 1.10
Reducer HDPE #REF! 1.00 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10
Tee GI All Flanged #REF! 1.00 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10
Tee GI All Flanged #REF! 1.00 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10
Tee GI All Flanged #REF! 1.00 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10
Tee GI All Flanged #REF! 2.00 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20
Tee GI All Flanged #REF! 2.00 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20
Tee GI All Flanged #REF! 2.00 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20
Stub Flange #REF! 6.00 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60
Stub Flange #REF! 4.00 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40
Stub Flange #REF! 7.00 0.70 0.70 0.70 0.70 0.70 0.70 0.70 0.70 0.70 0.70
Giboult Joint #REF! 3.00 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30 0.30
Giboult Joint #REF! 6.00 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60
Giboult Joint #REF! 6.00 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60
Air Valve #REF! 4.00 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40 0.40
Air Valve #REF! 2.00 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20
Mur + Baut #REF! 684.00 68.40 68.40 68.40 68.40 68.40 68.40 68.40 68.40 68.40 68.40
Clame Sadle #REF! 2.00 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20
IV #REF!
1 Pipa HDPE Ø 200 mm (8") #REF! 2,088.00 - - - - - - - - - - - -
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
- - - - - - - - - - - -
2 Pipa HDPE Ø 150 mm (6") #REF! 2,000.00 - - - - - - - - - - - -
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
- - - - - - - - - - - -
3 Pipa HDPE Ø 100 mm (4") #REF! 4,000.00 - - - - - - - - - - - -
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
- - - - - - - - - - - -
4 Pipa GI Ø 200 mm (8") #REF! 18.00 - - - - - - - - - - - -
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
- - - - - - - - - - - -
5 Pipa GI Ø 150 mm (6") #REF! 36.00 - - - - - - - - - - - -
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
- - - - - - - - - - - -
6 Pipa GI Ø 100 mm (4") #REF! 18.00 - - - - - - - - - - - -
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
- - - - - - - - - - - -
7 Pemasangan Accessories Pipa #REF! 1.00 - - - - - - - - - - - -
V #REF!
1 Pipa Ø 200 mm (8") #REF! #REF! #REF!
Pekerja #REF! #REF!
Mandor #REF! #REF!
Tukang Pipa #REF! #REF!
Kepala Tukang Pipa #REF! #REF!
Operator Pipa #REF! #REF!
Air #REF! #REF!
Mesin Pengetesan #REF! #REF!
VI #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
- - -
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
- - -
#REF! #REF! #REF! #REF!
VII #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF! #REF!
Air #REF! - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Air Valve 6.00 - 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60 - - - - - - - - - - - -
Bend GI All Flange 46.00 - 4.60 4.60 4.60 4.60 4.60 4.60 4.60 4.60 4.60 4.60 - - - - - - - - - - - -
Bend HDPE 1.00 - 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 - - - - - - - - - - - -
Blank End 2.00 - 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 - - - - - - - - - - - -
Clame Sadle 2.00 - 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 0.20 - - - - - - - - - - - -
Flange Las 61.00 - 6.10 6.10 6.10 6.10 6.10 6.10 6.10 6.10 6.10 6.10 - - - - - - - - - - - -
Flange Socket 1.00 - 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 - - - - - - - - - - - -
Flange Spigot 1.00 - 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 - - - - - - - - - - - -
Gate Valve 14.00 - 1.40 1.40 1.40 1.40 1.40 1.40 1.40 1.40 1.40 1.40 - - - - - - - - - - - -
Giboult Joint 15.00 - 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 1.50 - - - - - - - - - - - -
#REF! #REF! - - - - - - - - - - - - - - - - #REF! #REF! #REF! - - - -
Mur + Baut 684.00 - 68.40 68.40 68.40 68.40 68.40 68.40 68.40 68.40 68.40 68.40 - - - - - - - - - - - -
#REF! #REF! - - - - - - - - - - - - - - - - #REF! #REF! #REF! - - - -
Pasir Urug #REF! - - - - - - - - - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! - - - - - - - - - - - #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF!
Pipa GI 72.00 - 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 7.20 - - - - - - - - - - - -
Pipa HDPE Ø 200 MM (8 ") 2,088.00 - 208.80 208.80 208.80 208.80 208.80 208.80 208.80 208.80 208.80 208.80 - - - - - - - - - - - -
Pipa HDPE Ø 150 MM (6 ") 2,000.00 - 200.00 200.00 200.00 200.00 200.00 200.00 200.00 200.00 200.00 200.00 - - - - - - - - - - - -
Pipa HDPE Ø 100 MM (4 ") 4,000.00 - 400.00 400.00 400.00 400.00 400.00 400.00 400.00 400.00 400.00 400.00 - - - - - - - - - - - -
Reducer HDPE 1.00 - 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 0.10 - - - - - - - - - - - -
Rubber Packing 58.00 - 5.80 5.80 5.80 5.80 5.80 5.80 5.80 5.80 5.80 5.80 - - - - - - - - - - - -
#REF! #REF! - - - - - - - - - - - - - - - - #REF! #REF! #REF! - - - -
Stub Flange 17.00 - 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 1.70 - - - - - - - - - - - -
Tee GI All Flanged 9.00 - 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 0.90 - - - - - - - - - - - -
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - - - - - - - - - - - - - -
#REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! #REF! - - - - - - - - - - - - - - - - - -
#REF!
-
#REF!
#REF!
-
#REF!
-
#REF! #REF!
- - -
#REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF!
#REF! #REF! #REF!
- - -
#REF! #REF! #REF!
- - -