Anda di halaman 1dari 4

GANGGUAN SKIZOFRENIA AFEKTIF (F25)

DEFINISI

Gangguan skizoafektif adalah penyakit dengan gejala psikotik yang persisten, seperti halusinasi
atau delusi, terjadi bersama-sama dengan masalah suasana (mood disorder) seperti depresi,
manik, atau episode campuran.

EPIDEMIOLOGI

Statistik umum gangguan ini yaitu kira-kira 0,2% di Amerika Serikat dari populasi umum dan
sampai sebanyak 9% orang dirawat di rumah sakit karena gangguan ini. Gangguan skizoafektif
diperkirakan terjadi lebih sering daripada gangguan bipolar. Prevalensi pada pria lebih rendah
daripada wanita. Onset umur pada wanita lebih besar daripada pria, pada usia tua gangguan
skizoafektif tipe depresif lebih sering sedangkan untuk usia muda lebih sering gangguan
skizoafektif tipe bipolar. Laki-laki dengan gangguan skizoafektif kemungkinan menunjukkan
perilaku antisocial.

ETIOLOGI

Penyebab gangguan skizoafektif hingga sekarang tidak diketahui meskipun beberapa data riset
menunjukkan bahwa skizoafektif terkait dengan faktor genetik. Gangguan skizoafektif dapat
berupa tipe skizofrenia atau tipe gangguan mood.

GEJALA KLINIS

Gejala-gejala afektif diantaranya yaitu elasi dan ideide kebesaran, tetapi kadang-kadang
kegelisahan atau iritabilitas disertai oleh perilaku agresif serta ide-ide kejaran. Terdapat
peningkatan enersi, aktivitas yang berlebihan, konsentrasi yang terganggu, dan hilangnya
hambatan norma sosial. Waham kebesaran, waham kejaran mungkin ada. Gejala skizofrenia juga
harus ada, antara lain merasa pikirannya disiarkan atau diganggu, ada kekuatan-kekuatan yang
sedang berusaha mengendalikannya, mendengar suara-suara yang beraneka beragam atau
menyatakan ide-ide yang bizarre. Onset biasanya akut, perilaku sangat terganggu, namun
penyembuhan secara sempurna dalam beberapa minggu.
DIAGNOSIS

Menurut DSM V-TR kriteria diagnosis untuk menegakkan diagnosis gangguan Skizoafektif
adalah sebagai berikut: a) Suatu periode penyakit yang berkesinambungan selama sutu waktu,
terdapat salah satu episode depresi mayor, episode manik atau episode campuran yang terjadi
bersama-sama dengan gejala yang memenuhi kriteria A (skizofrenia) dan kriteria A1 (mood
depresi). b) Selama periode penyakit yang sama, terdapat waham atau halusinasi selama paling
kurang 2 minggu tanpa gejala mood yang menonjol. c) Terdapat gejala yang memenuhi kriteria
suatu periode mood untuk bagian besar durasi total periode aktif dan residual dari penyakit. d)
Gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari zat (misalnya, penyalahgunaan zat,
pengobatan) atau suatu kondisi medis umum.14,15 Diagnosis Skizoafektif tipe manik dapat
ditegakkan apabila terdapat 1) Pada saat episode yang sama, terdapat episode manik yang
bersamaan dengan gejala pada kriteria untuk skizofrenia yakni gejala karakteristik berupa 1)
terdapat 2 atau lebih dari gejala muncul dalam waktu yang signifikan selama 1 bulan (atau
kurang bila berhasil diobati). Terdapat waham, halusinasi, disorganisasi dalam berbicara,
perilaku disorganized, katatonik, gejala negatif yaitu afek yang mendatar dan lain-lain. Bila
waham yang terdapat pada pasien adalah waham aneh atau halusinasi yang bersifat commenting
maka 1 gejala sudah dapat memenuhi, 2) Selama periode sakit (episode), terdapat waham atau
halusinasi setidaknya minimal 2 minggu dimana tidak ada gejala gangguan mood/afektif yang
berarti, 3) Gejala yang memenuhi kriteria episode gangguan mood jelas terjadi pada bagian dari
total durasi periode aktif dan residual dari penyakit, dan 4) Gangguan ini terjadi bukan karena
efek langsung dari zat psikoatif ataupun penyakit sistemik tertentu.

Sedangkan gejala utama untuk mood manik yaitu afek yang meninggi, banyak bicara dan
kecepatan bicara meningkat, hiperaktif, kebutuhan tidur yang berkurang, gangguan persepsi,
gangguan proses pikir, gangguan fungsi intelektual serta sering berbohong.

KRITERIA DIAGNOSTIK DSM-IV-TR GANGGUAN SKIZOAFEKTIF

A. Periode penyakit tidak terputus berupa, pada suatu waktu, episode depresi mayor, episode
manik atau episode campuran yang terjadi bersamaan dengan gejala yang memenuhi
kriteria A skizofrenia.
Catatan : Episode depresi mayor harus mencakup kriteria A1 mood depresi.
B. Selama periode penyakit yang sama, terdapat waham atau halusinasi selama sekurang-
kurangnya 2 minggu tanpa gejala mood yang menonjol.
C. Gejala yang memenuhi kriteria episode mood timbul dalam jumlah yang bermakna pada
durasi total periode aktif dan residual penyakit.
D. Gangguan tidak disebabkan oleh fisiologi langsung suatu zat (cth. Obat yang
disalahgunakan, suatu obat) atau keadaan kesehatan umum.

Tentukan tipe :

Tipe bipolar :jka gangguan mencakup episode manic atau campuran (atau episode manic
atau campuran dan episode depresi mayor)

Tipe depresi :jika gangguan hanya mencakup episode depresi mayor.

PENGOBATAN

Pengobatan untuk dengan gangguan skizoafektif merespon terbaik untuk pengobatan dengan
obat antipsikotik yang dikombinasikan dengan obat mood stabilizer atau pengobatan dengan
antipsikotik saja. Untuk orang gangguan skizoafektif dengan tipe manik, menggabungkan obat
antipsikotik dengan mood stabilizer cenderung bekerja dengan baik. Karena pengobatan yang
konsisten penting untuk hasil terbaik, psiko-edukasi pada penderita dan keluarga, serta
menggunakan obat long acting bisa menjadi bagian penting dari pengobatan pada gangguan
skizoafektif.

Terapi yang utama untuk gangguan skizoafektif tipe manik adalah perawatan di rumah sakit,
medikasi, dan intervensi psikososial. 20 Prinsip dasar yang mendasari farmakoterapi untuk
gangguan skizoafektif adalah pemberian antipsikotik untuk gejala skizofrenia baik menggunakan
antipsikotik tipikal serta pemberian obat mood stabilizer seperti litium karbonat, asam valproat,
karbamazepin dan natrium divalproat.
PROGNOSIS

Pasien memiliki prognosis yang baik dinilai dari usia pasien saat terjadi onset sekitar 30 tahun.
Semakin muda prognosis semakin buruk. Bila gejala utama pasien afektif maka prognosis baik,
tetapi bila gejala utama pasien skizofrenia maka prognosis buruk.

Anda mungkin juga menyukai