Anda di halaman 1dari 3

Diksi atau pilihan kata:

A. Definisi Diksi
kata atau Diksi adalah pemilihan kata – kata yang sesuai dengan apa yang
hendak kita ungkapkan.

B. Fungsi Diksi
a) Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
b) Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat.
c) Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
d) Mencegah perbedaan penafsiran.
e) Mencagah salah pemahaman.
f) Mengefektifkan pencapaian target komunikasi.

C. denotasi dan konotasi.


Denotasi ialah kata yang bermakna lugas atau tidak bermakna ganda.
Sedangkan konotasi ialah kata yang dapat menimbulkan bermacam-macam
makna. Contoh :
Bunga eldeweis hanya tumbuh ditempat yang tinggi. (Denotasi)
Sinta adalah ·bunga desa di kampungnya. (Konotasi).

D. kata umum dan kata khusus


Kata umum adalah sebuah kata yang mengacu kepada suatu hal atau
kelompok yang luas bidang lingkupnya. Sedangkan kata khusus adalah kata
yang mengacu kepada pengarahan-pengarahan yang khusus dan kongkret.
Contoh :
Kata umum : melihat·
Kata khusus: melotot,· membelak, melirik, mengintai, mengamati,
mengawasi, menonton, memandang, menatap.

E. kata abstrak dan kata konkret


Kata abstrak mempunyai referensi berupa konsep, sedangkan kata konkret
mempunyai referensi objek yang diamati. Contoh :
Kata abstrak·
Kebaikkan seseorang kepada orang lain merupakan sifat terpuji.
Kata konkret·
APBN RI mengalami kenaikkan lima belas persen.

F. Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada dasarnya mempunyai makna
yang sama, tetapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah mutlak,
melainkan hanya ada kesamaan atau kemiripan.Kata-kata yang bersinonim
lainnya adalah:
1. Agung, besar, raya
2. Mati, mangkat, wafat, meninggal
3. Cahaya, sinar
4. Ilmu, pengetahuan
5. Penelitian, penyelidikan
G. Pembentukan Kata
Ada dua cara pembentukan kata yaitu, dari dalam dan dari luar bahasa
Indonesia. Dari dalam bahasa Indonesia terbentuk kosakata baru dengan dasar
kata yang sudah ada, sedangkan dari luar terbentuk kata baru dari unsur
serapan. Dari dalam bahsa Indonesia terbentuk kata baru, misalnya :
1. Tata : tata bahasa
2. Daya : daya tarik
3. Serba : serba putih
4. Hari : hari jadi
5. Tutup : tutup usia
6. Lepas : lepas tangan
Kata pungut (Kata Serapan) adalah kata yang diambil dari kata-kata asing.
Hal ini disebabkan oleh kebutuhan kita terhadap nama dan penamaan benda atau
situasi tertentu yang belum dimiliki oleh bahasa Indonesia. Pemungutan kata-kata
asing yang bersifat internasional sangat kita perlukan, karena kita memerlukan
suatu komunikasi dalam dunia dan teknologi modern, kita memerlukan
komunikasi yang lancar dalam segala macam segi kehidupan.
Kata-kata pungut itu ada yang dipungut tanpa diubah, tetapi ada juga yang diubah.
Kata-kata pungut yang sudah disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia disebut
kata serapan.
H. Kesalahan Pembentukan dan Pemilihan Kata
Pada bagian berikut akan diperlihatkan kesalahan pembentukan kata, yang
sering kita temukan, baik dalam bahasa lisan maupun dalam bahasa tulisan.
Setelah diperlihatkan bentuk yang salah, diperlihatkan pula bentuk yang
benar, yang merupakan perbaikannya.
1. Penanggalan Awalan me-
Penggalan awalan me- pada judul berita pada surat kabar
diperbolehkan. Namun, dalam teks beritanya awalan me- harus eksplisit.
Dibawah ini diperlihatkan bentuk yang salah dan bentuk yang benar.
 Amerika Serikat luncurkan pesawat bolak-balik Columbia.(salah)
 Amerika Serikat meluncurkan pesawat bolak-balik Columbia.
(benar)
2. Penanggalan Awalan ber-
Kata-kata yang berawalan ber- sering menanggalkan awalan ber- .
Padahal, awalan ber- harus dieksplisitkan secara jelas. Di bawah ini dapat
dilihat bentuk salah dan benar dalam pemakaiannya.
 Sampai jumpa lagi ( salah ).
 Sampai berjumpa lagi ( benar ).
I. Ungkapan Idiomatik
Ungkapan idiomatik adalah konstruksi yang khas pada suatu bahasa yang
salah satu unsurnya tidak dapat dihilangkan ataau diganti. Ungkapan idiomatik
adalah kata-kata yang mempunyai sifat idiom yang tidak terkena kaidah
ekonomi bahasa.
Ungkapan yang bersifat idiomatik terdiri atas dua atau tiga kata yang dapat
memperkuat diksi didalam tulisan. Beberapa contoh pemakaian ungkapan
idiomatik adalah sebagai berikut.
 Menteri dalam Negeri bertemu Presiden Gus Dur. (salah)
 Menteri dalam Negeri bertemu dengan Presiden Gus Dur. (benar)

Anda mungkin juga menyukai