Perwakilan Gema Demokrasi, Asep Komaruddin, Jokowi-Jusuf Kalla segera mengambil langkah
penyelesaian. Tentunya, penyelesaian kasus
mengatakan banyak tragedi pelanggaran HAM yang
pelanggaran HAM masa lalu yang mengacu pada
terjadi pada September. Sebut saja, pembunuhan
UUD 1945 dan mandat kebangsaan sebagaimana
terhadap enam jenderal dan seorang perwira pada 30
September. dituangkan dalam Ketetapan MPR.
Arist mengklaim, sejak posko aduan dibuka tiga Vaksin palsu merupakan pelanggaran HAM,
minggu lalu, Komas PA telah menerima 21 laporan khususnya hak anak. Selain itu, ia sepakat dengan
aduan terkait vaksin palsu. Laporan berasal dari Presiden Joko Widodo yang menilai bahwa kasus
kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan vaksin palsu adalah kejahatan luar biasa. Oleh
Bekasi. Meski demikian, ia tidak menutup karena itu, ia mendesak pemerintah
kemungkinan ada laporan dari luar Jabodetabek. bertanggungjawab penuh atas nasib anak-anak yang
telah menerima vaksin palsu.
Class action akan dilakukan pekan ini dan akan
ditujukan terhadap pemerintah, khususnya
http://www.cnnindonesia.com/nasional/201607182
Arist memperkirakan, ada ribuan anak yang diduga 10140-20-145473/komnas-pa-akan-tuntut-
pemerintah-terkait-vaksin-palsu/
menerima vaksin palsu. Pasalnya, berdasarkan
penyelidikan Kepolisian, distribusi vaksin palsu
terjadi sejak tahun 2003. Ia juga menilai, kasus
vaksin palsu tidak pernah terjadi di negara manapun.