Anda di halaman 1dari 3

berkomitmen untuk menyelesaikan pelanggaran

HAM masa lalu secara berkeadilan dalam visi-misi


Nawacita dan RPJMN 2015-2019.

"Presiden juga menyampaikan komitmen serupa


dalam pidato peringatan hari HAM Internasional
2014 dan 2015. Namun hingga kini komitmen
Menyambut September Hitam tersebut belum terwujud," ungkap Asep.

Dalam aksi Kamisan ke-457 tersebut mereka


Aktivis Gema Demokrasi lainnya, Aryo
kembali menagih janji Presiden Joko Widodo untuk
segera menyelesaikan berbagai kasus pelanggaran Wisanggeni, menilai rangkaian peringatan
HAM di Tanah Air, Jakarta, Kamis (1/9). September Hitam, sebagai sebuah inisiatif untuk
(Liputan6.com/Gempur M Surya)
membuka ruang pendidikan publik tentang berbagai
kasus pelanggaran HAM masa lalu. Juga tentang
Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa kelam hadir
berbagai praktek pembungkaman demokrasi yang
pada September ini beberapa puluh tahun lalu. Inilah
berlangsung.
yang mengilhami sejumlah pegiat HAM di
Indonesia dalam Gema Demokrasi menggelar
Maka itu, dia berharap dengan adanya September
September Hitam.
Hitam, para aktivis dapat menggalang dukungan
rakyat untuk mendesak negara dan Pemerintahan

Perwakilan Gema Demokrasi, Asep Komaruddin, Jokowi-Jusuf Kalla segera mengambil langkah
penyelesaian. Tentunya, penyelesaian kasus
mengatakan banyak tragedi pelanggaran HAM yang
pelanggaran HAM masa lalu yang mengacu pada
terjadi pada September. Sebut saja, pembunuhan
UUD 1945 dan mandat kebangsaan sebagaimana
terhadap enam jenderal dan seorang perwira pada 30
September. dituangkan dalam Ketetapan MPR.

"Pada September pula, korban bersama keluarganya


"Selain itu, memperlihatkan seluas-luasnya pada
dan masyarakat mengingat terjadinya pelanggaran
khalayak bahwa hak-hak berekspresi dalam ruang
HAM lainnya seperti Peristiwa Tanjung Priok tahun
demokrasi, dapat berlangsung tanpa diskriminasi
1984, Peristiwa Semanggi II tahun 1999,
sebagai upaya membuka ruang publik untuk
Pembunuhan Munir tahun 2004, dan beberapa
mengetahui berbagai isu HAM dan demokrasi,"
pelanggaran HAM lain mulai dari Aceh sampai
tandas Asep.
Papua dengan pola yang terus berulang hingga kini,"
ucap Asep di Jakarta, Minggu 4 September 2016.
http://news.liputan6.com/read/2594044/menyambut
-september-hitam
Menurut dia, belum tuntasnya penegakan keadilan
atas kasus pelanggaran HAM masa lalu tersebut
mempengaruhi kehidupan demokrasi di Tanah Air.
Dia mengakui pemerintahan Jokowi-JK telah
Kemeterian Kesehatan selaku institusi yang
bertanggung jawab atas tersebarnya vaksin palsu.
Arist menuturkan, class action dilakukan untuk
memperjuangkan hak anak Indonesia atas hak untuk
mendapat kesehatan.

Dari hasil diskusi sementara, tuntutan yang akan


dilayangkan terkait dengan vaksin ulang secara
komprehensif dan memberikan jaminan kesehatan
Komnas Perlindungan Anak akan mengajukan class
action pada pemerinta terkait penyebaran vaksin palsu. penuh terhadap korban yang teridentifikasi
(REUTERS/Darren Whiteside) menerima vaksin palsu.

Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi Nasional


Pilihan Redaksi
Perlindungan Anak (Komnas PA) menyatakan akan
 Dokter Harapan Bunda Beli Vaksin Palsu dari
melakukan class action pada pemerintah atas Penjual Tak Resmi
tersebarnya vaksin palsu. Menurut Ketua Komnas  IDI Minta Jaminan Keamanan dari Kepolisian
PA Arist Merdeka Sirait, pemerintah abai hingga RI
 Vaksin Langka, Bio Farma Tetap Lakukan
menyebabkan anak Indonesia menerima vaksin
Ekspor
palsu.  IDI Akan Hentikan Pelayanan Imunisasi

Tersebarnya vaksin palsu ini dinilai Arist lantaran


Komnas PA saat ini tengah mengumpulkan laporan
Kemeterian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat
dari masyarakat terkait vaksin palsu untuk
dan Makanan (BPOM) melakukan pembiaran.
kepentingan class action. Posko aduan telah
Pemerintah juga dinilai lepas tangan dengan
didirikan di seluruh provinsi di Indonesia untuk
menyalahkan rumah sakit yang dinyatakan terbukti
mengumpulkan laporan tersebut.
menggunakan vaksin palsu.

"Kami akan lakukan class action untuk melakukan


"Jadi ini bukan persoalan distribusinya, apakah
gugatan masyarakat terhadap vaksin palsu," kata
impor atau tidak. Jadi ini merupakan kegagalan
Arist di Gedung Kementerian Hukum dan HAM,
Kementerian Kesehatan," ujarnya.
Jakarta.

Arist mengklaim, sejak posko aduan dibuka tiga Vaksin palsu merupakan pelanggaran HAM,
minggu lalu, Komas PA telah menerima 21 laporan khususnya hak anak. Selain itu, ia sepakat dengan
aduan terkait vaksin palsu. Laporan berasal dari Presiden Joko Widodo yang menilai bahwa kasus
kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan vaksin palsu adalah kejahatan luar biasa. Oleh
Bekasi. Meski demikian, ia tidak menutup karena itu, ia mendesak pemerintah
kemungkinan ada laporan dari luar Jabodetabek. bertanggungjawab penuh atas nasib anak-anak yang
telah menerima vaksin palsu.
Class action akan dilakukan pekan ini dan akan
ditujukan terhadap pemerintah, khususnya
http://www.cnnindonesia.com/nasional/201607182
Arist memperkirakan, ada ribuan anak yang diduga 10140-20-145473/komnas-pa-akan-tuntut-
pemerintah-terkait-vaksin-palsu/
menerima vaksin palsu. Pasalnya, berdasarkan
penyelidikan Kepolisian, distribusi vaksin palsu
terjadi sejak tahun 2003. Ia juga menilai, kasus
vaksin palsu tidak pernah terjadi di negara manapun.

"Bayangkan ada jutaan anak yang diperkirakan tidak


imun lagi. Ini harus dibongkar," ujarnya.

Arist juga menduga vaksin palsu ada di dalam


Rumah Sakit milik pemerintah. Dugaan itu, kata dia,
didukung oleh pernyataan Kepolisian yang
menyatakan bahwa beberapa RS milik pemerintah
membeli obat di sentra grosir obat, seperti di
Pramuka dan Kramat Jati.

Arist menyatakan, vaksinasi ulang terhadap vaksin


palsu yang dilakukan Kemenkes di klinik di Ciracas,
Jakarta Timur, belum menyelesaikan masalah.
Vaksinasi ulang dinilai hanya formalitas belaka.

"(Vaksinasi ulang) belum menjawab persoalan.


Sekarang pemerintah harus membuat masyarakat
benar-benar tenang supaya tidak terjadi hal serupa,"
ujarnya.

Arist menegaskan, pemerintah harus bertindak tegas


terhadap RS yang terbukti menggunakan vaksin
palsu. Ia menyarankan pemerintah untuk mencabut
izin usaha RS itu dan secara terbuka
mempublikasikan hasil penyidikan.

"Di Bekasi saja sudah ada 14 rumah sakit, artinya


ada berapa ribu anak yang dipaksa untuk mendapat
vaksin palsu oleh rumah sakit yang sadar betul
mengetahui dampak negatifnya. Jadi hal itu menurut
saya pembunuhan secara perlahan-lahan lewat
suntik vaksin palsu," kata Arist. (sur)

Anda mungkin juga menyukai