PRAKTIKUM IPA
“Pembuatan Alat Uji Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit”
Dosen Pengampu:
Dr. Yayuk andayani, M.Si
Disusun Oleh
Kelompok I
MUH. AGIB (Biologi : I2E017019)
IRHAM AZMI (Fisika : I2E017008)
ZULKARNAEN (Kimia : I2E017033)
INTAN PERMATASARI (Biologi : I2E017006)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, tak lupa pula shalawat serta salam kami
haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Ucapan terima kasih
kepada Dr. Yayuk andayani, M.Si selaku dosen pembimbing mata kuliah
praktikum IPA yang berkenan membimbing kami sehingga proposal beserta
laporan hasil praktikum IPA “Pembuatan Alat Uji Larutan Elektrolit dan Non
Elektrolit” ini dapat kami selesaikan pada waktu.
Dalam penyusunan laporan praktikum ini, kami menyadari masih jauh dari
kesempurnaan baik dari segi isi, bentuk, maupun pemaparannya. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik konstruktif dari pembaca untuk penyempurnaan
penulisan selanjutnya. Akhir kata, semoga laporan praktikum ini dapat
memberikan manfaat seluas-luasnya terutama bagi mahasiswa dan calon pendidik
khususnya. Amin Yarabbalalamin
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMANJUDUL ..........................................................................................i
KATA PENGANTAR .......................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian .........................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Model Pembelajaran Keterampilan ..............................................................8
2.2 Konsep Larutan ............................................................................................9
2.3 Perbedaan Larutan Berdasarkan Daya Hantar Listrik..................................11
2.4 Penyebab Larutan Elektrolit dapat Menghantarkan Listrik .........................12
2.5 Kajian dari Tiga Aspek Keilmuan ...............................................................13
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................................31
3.2 Alat dan Bahan ............................................................................................31
3.3 Langkah Kerja Pembuatan Alat ...................................................................31
3.4 Uji coba ........................................................................................................32
3.5 Teknik Pengumpulan Data ..........................................................................32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Cara Penggunaan Alat..................................................................................33
4.2 Hasil .............................................................................................................34
4.3 Pembahasan .................................................................................................34
BAB V KESIMPULAN
5.1 Simpulan .....................................................................................................40
5.2 Saran.............................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
mendorong siswa dapat belajar secara optimal baik secara mandiri maupun
diajarkan.
Pendidikan saat ini tengah mengalami krisis yang cukup serius. Krisis
ini tidak saja disebabkan oleh anggaran pemerintah yang sangat rendah untuk
kelas. Sementara yang berlangsung di kelas tak lebih dari kegiatan guru
1
Pada level global muncul kesadaran baru tentang pentingnya
Kesadaran ini didasari atas sebuah fakta, bahwa kemajuan ilmu pengetahuan
yang bersifat positif, yang muncul terutama pada ke-20, ternyata dinilai telah
didik. Berdasarkan hal tersebut maka seharusnya pendidik dan calon pendidik
terjadi dengan cara 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita
dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar,
70% dari apa yang kita katakan dan 90% dari apa yang kita katakan dan
lakukan.
menaikkan ingatan dari 14% ke 38% (Pike, 1989). Penelitian itu juga
2
menunjukkan perbaikan sampai 200% ketika kosa kata diajarkan dengan
kata, namun tiga kali lebih efektif dari pada hanya kata-kata saja (Hidayat.
2006).
diperlukan adalah alat peraga praktik (APP) Kimia. Di sekolah APP Kimia
dan chemicals (bahan atau zat kimia) umumnya dibuat oleh pabrik (pabrikan),
Kimia dituntut lebih kreatif dan inovatif dalam upaya mengadakan APP yang
pembelajaran Kimia.
3
Terlepas dari kondisi kelengkapan fasilitas laboratorium Kimia,
pembuatan alat peraga praktik Kimia yaitu APP sederhana secara mandiri
membuat Alat Uji Larutan Elektrolit ini bisa didapatkan dari bahan-bahan
bekas seperti papan sisa pembuatan property, baterai, saklar, penjepit buaya,
kabel, trasnpormator, bola lampu, batang karbon dari baterai bekas, dan
banyak terlihat di pasar. Limbah buah dan sayur yang membusuk mengalami
proses kimia yang dikenal sebagai fermentasi. Selama proses ini, buah-
kekuatan elektrolit dalam buah dan sayuran. Sehingga, jus dari buah dan
sayuran yang tua atau busuk menjadi lebih reaktif dengan elektroda dan
menghasilkan tegangan yang lebih tinggi daripada jus buah atau sayur yang
4
segar. Dari sifat kelistrikan yang mengandung banyak elektrolit dari limbah
daya hambat listik, nilai kuat arus dan tegangan yang dihasilkan oleh bio-
baterai limbah buah jeruk, pisang, tomat, dan wortel guna untuk membuat
bio-baterai yang optimal. Alat ini juga dapat digunakan untuk menguji
berbagai jenis larutan elektolit dan non elektrolit yang memang sudah ada di
laboratorium seperti: garam dapur (NaCl), air Accu (H2SO4), air , larutan
larutan elektrolit yang dapat digunakan pada praktikum larutan elektrolit dan
maupun di dalam kelas karena, alat ini sangat simpel dan dapat dibawa
kemana-mana walaupun tidak ada listrik dari PLN alat ini tetep dapat
5
1.2.4 Apakah ada kesamaan antara larutan elektrolit dan non elektrolit dari
buah dan sayuran dengan larutan elektrolit dan non elektrolit dari garam
elektrolit dari buah dan sayuran dengan larutan elektrolit dan non
elektrolit dari larutan garam dapur (NaCl), air Accu (H2SO4), air ,
larutan gula.
alat peraga sederhana ini pada buah-buahan dan sayuran yang mengandung
larutan elektrolit dan non elektrolit serta larutan garam dapur (NaCl), air
Accu (H2SO4), air , dan larutan gula yang juga termasuk dalam larutan
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
biasanya dapat diukur melalui observasi, dan konotasi belajar praktik adalah
laku boleh berwujud sesuatu yang konkret (dapat diamati), atau yang
ditampakkan siswa akan dapat dilihat secara konkret atau dapat diamati.
demikian, kegiatan belajar yang tampak dalam teori belajar tingkah laku
7
sebagaimana telah dikemukakan, yang menunjukkan bahwa performa
terampil berasal dari rantai unit-unit diskrit dan dipelajari terpisah. Kedua,
suatu program motor (gerak) hierarkis bukanlah suatu unit rantai Stimulus-
Hal ini tampak dalam kegiatan belajar keterampilan yang secara tidak
dipandu oleh suatu program keterampilan. Model dan rencana juga berubah
(ukuran partikelnya), tidak ada bidang batas antara zat pelarut dengan zat
terlarut (tidak dapat dibedakan secara langsung antara zat pelarut dengan zat
Dalam larutan fase cair, pelarutnya (solvent) adalah cairan, dan zat
yang terlarut di dalamnya disebut zat terlarut (solute), bisa berwujud padat,
cair, atau gas. Dengan demikian, larutan = pelarut (solvent) + zat terlarut
8
(solute). Khusus untuk larutan cair, maka pelarutnya adalah volume terbesar.
a) Larutan tak jenuh yaitu larutan yang mengandung solute (zat terlarut)
kurang dari yang diperlukan untuk membuat larutan jenuh. Atau dengan
kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tidak tepat habis bereaksi
dengan pereaksi (masih bisa melarutkan zat). Larutan tak jenuh terjadi
apabila bila hasil kali konsentrasi ion < Ksp berarti larutan belum jenuh (
b) Larutan jenuh yaitu suatu larutan yang mengandung sejumlah solute yang
kata lain, larutan yang partikel- partikelnya tepat habis bereaksi dengan
c) Larutan sangat jenuh (kelewat jenuh) yaitu suatu larutan yang mengandung
lebih banyak solute daripada yang diperlukan untuk larutan jenuh. Atau
dengan kata lain, larutan yang tidak dapat lagi melarutkan zat terlarut
sehingga terjadi endapan. Larutan sangat jenuh terjadi apabila bila hasil
kali konsentrasi ion > Ksp berarti larutan lewat jenuh (mengendap).
lebih banyak solute dibanding solvent. b) Larutan encer yaitu larutan yang
9
Bila zat terlarut dalam fasa cair seperti alkohol maka teknik yang
Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia. Sangatlah menarik untuk disimak
bahwa hampir saja ia tak diberikan gelar doktornya pada tahun 1884 di
teorinya tetap bertahan sampai kini, karena telah menerangkan dengan sukses
Tabel 2.1. Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
Larutan Elektrolit Larutan Non Elektrolit
1. Dapat menghantarkan listrik. 1. Tidak dapat menghantarkan listrik
2. Terjadi proses ionisasi 2. Tidak terjadi proses ionisasi (terurai
menjadi ion-ion)
3. Lampu dapat menyala terang atau 3. lampu tidak menyala dan tdak ada
redup dan ada gelembung gas gelembung gas.
Contoh: Contoh :
Garam dapur (NaCl) Larutan gula (C12H22O11)
Cuka dapur (CH3COOH) Larutan urea (CO NH2)2
Air accu (H2SO4) Larutan alkohol C2H5OH (etanol)
Garam magnesium (MgCl2) Larutan glukosa (C6H12O6)
Seorang ahli kimia dari Swedia (1887), Svante August Arrhenius (1859–
10
bermuatan listrik (ion-ion) yang bergerak bebas, hingga mampu untuk
Tabel 2.2. Tabel perbedaan sifat dan pengamatan terhadap tiga jenis larutan.
Jenis Sifat dan Pengamatan Lain Contoh Reaksi Ionisasi
Larutan Senyawa
air mengurai menjadi kation (H+) dan anion (Cl-). Terjadinya hantaran listrik
pada larutan HCl disebabkan ion H+ menangkap elektron pada katoda dengan
gambar di atas.
11
2.5 Kajian dari tiga Aspek keilmuan
a. Jeruk
buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meskipun banyak di
antara anggotanya yang memiliki rasa manis. Komposisi buah jeruk terdiri
buah), gula, asam organik, asam amino, vitamin, zat warna, mineral dan
lain-lain. Rasa masam berasal dari kandungan asam sitrat yang memang
waktu buah masih muda, tetapi setelah buah masak makin berkurang
(Pracaya, 2000).
b. Tomat
dan mempunyai prospek pasar yang cukup menjanjikan. Tomat, baik dalam
bentuk segar maupun olahan, memiliki komposisi zat gizi yang cukup
lengkap dan baik. Buah tomat terdiri dari 5-10% berat kering tanpa air dan 1
persen kulit dan biji. Jika buah tomat dikeringkan, sekitar 50% dari berat
12
(Lycopersicum esculentum Mill) termasuk tanaman setahun (annual) yang
berarti umurnya hanya untuk satu kali periode panen. Tanaman ini
(Wiryanta,2002).
c. Pisang
Jenis pisang yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya serap
pasar luas adalah dari jenis pisang buah dengan nama latin Musa
paradisiaca.L. Yang termasuk jenis ini antara lain adalah pisang ambon,
pisang susu, pisang raja, pisang cavendish, pisang barangan dan pisang mas
(Santoso, 1995).
kegunaan. Selain sebagai buah segar, buah pisang dapat pula dimanfaatkan
untuk aneka makanan olahan, seperti tepung pisang, sari buah pisang, sale
pisang, roti pisang, pisang rebus, pisang goreng, kolak pisang. Selain itu
buah pisang yang belum matang dapat dibuat keripik dan tepung yang
disimpan menjadi energi listrik (Jayashanta et al., 2012). Energi listrik dapat
sitrat (Kartawidjaja et al., 2008). Pada dasarnya suatu larutan asam dapat
sebagai bio-baterai.
13
Prinsip bio-baterai hanya melibatkan transportasi elektron antara dua
memberikan kekuatan gerak elektro berupa potensial listrik dan arus. Pada
dengan melewati arus listrik melalui elektrolit. Aliran elektron dari katoda
tembaga, dan anoda adalah elektroda positif, seperti lempengan seng. Proses
ini menghasilkan listrik dengan cara yang sama sebagai baterai volta.
Lindstrom menyatakan bahwa pada buah dan sayuran yang mengandung asam
Menurut Amin dan Dey (tanpa tahun), ketika buah dan sayuran mulai
membusuk, terjadi proses fermentasi yang menghasilkan asam yang lebih yang
meningkatkan kekuatan elektrolit dalam buah dan sayuran. Sehingga, jus dari
buah dan sayuran yang tua atau busuk menjadi lebih reaktif dengan elektroda
dan menghasilkan tegangan yang lebih tinggi daripada jus buah atau sayur
yang segar. Dari hasil penelitian yang di dapatkan oleh Amin dan Dey,
14
Gambar 2.2 Lama Umur dibanding tegangan dari Buah dan Sayuran (Amin
dan Dey, tanpa tahun)
meningkat, hal ini dapat disebabkan karena sifat larutan yang semakin asam
tersebut. Pada suatu larutan apabila konsentrasi ion H+ meningkat berarti ion
OH-nya menurun, berarti bahwa ion H+ yang mudah bergerak di dalam larutan
dengan pergerakan ion didalam larutan, ion yang mudah bergerak mempunyai
daya hantar listrik yang besar. Konduktivitas listrik larutan dipengaruhi oleh
jumlah ion, mobilitas ion, tingkat oksidasi serta suhu. Pada suatu larutan
bahwa ion H+ yang mudah bergerak di dalam larutan tersebut, sehingga larutan
15
bersifat asam dan konduktivitas listriknya meningkat.Sebaliknya nilai pH sari
rasa sari wortel yang semakin asam dan warnanya menjadi lebih kecoklatan.
Perubahan pH ini juga dapat disebabkan oleh adanya mikro organisme. Mikro
organisme yang dapat tumbuh pada kisaran pH sampel (pH 3 - 6) antara lain
khamir (dapat tumbuh pada pH rendah 2,5 –8,5) dan kapang (mempunyai pH
penambahan asam sitrat karena lamanya proses penyimpanan pada sari wortel
1. Elektrokimia
katoda. Jadi sebuah sel elektrokimia selalu terdiri dari dua bagian atau dua
elektroda, setengah reaksi oksidasi akan berlangsung pada anoda dan setengah
reaksi akan berlangsung pada katoda. Dengan kata lain pada sel elektroda
kimia, kedua setengah reaksi dipisahkan dengan maksud agar aliran listrik
(elektron) yang ditimbulkan dapat dipergunakan. Salah satu sebuah faktor yang
menunjukan sebuah sel adalah gaya gerak listrik (GGL) atau perbedaan
16
a. Reaksi Reduksi – Oksidasi
atom melepaskan elektron, dan reduksi ialah perubahan kimia dimana suatu
netral menjadi anion harus diikuti oleh pertambahan elektron yang disebut
proses reduksi.
elektron yang dilepaskan pada oksidasi harus sama dengan jumlah elektron
b. Elektroda-elekroda
1. Anoda
negative yang disebabkan oleh reaksi kimia yang spontan, elektron akan
2. Katoda
17
Sel Elektrokimia terutama digunakan untuk menghasilkan energi
listrik yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Dibawah ini jenis-
tengah sel ditempatkan katoda karbon inert. Elektrolit yang berupa pasta
terdiri dari MnO2 ZnCl2 NH4Cl dan carbon black. Nilai GGL sel ini
adalah kurang lebih 1,5 volt. Sel lenclance dikenal sebagai sel primer
karena tidak dapat diisi kembali atau dengan kata lain reaksinya tidak
dapat dibalik.
2. Aki (Accu)
reduksi yang berlangsung pada sel ini dapat dibalik dengan jalan
mengalirkan arus listrik. Aki terdiri dari sebuah elektroda timbal dan
satu dengan yang lain dengan menggunakan rangka yang kaku. Apabila
digunakan dalam waktu yang lama, maka kedua elektroda akan dilapisi
oleh lapisan PbSO4 dan air yang dihasilkan akan mengencerkan asam
sulfat yang terdapat dalam sel. Dengan demikian arus listrik dari luar
kebalikan dari reaksi. Asam sulfat akan terbentuk kembali dan PbSO4
akan membentuk Pb dan PbO2 lagi. Jadi dengan mengalirkan arus listrik
dari luar dengan arah yang berlawanan, sel akan dapat digunakan lagi.
18
2. Sell Galvani
Sel galvanik adalah sel dimana energi bebas dari reaksi kimia diubah
menjadi energi listrik, disebut juga sebagai sel elektrokimia (Dogra,1990). Sel
penghantar listrik yang terdiri dari anoda dan katoda. Anoda adalah elektroda
pengoksidasi dan pereduksi tidak sama dalam larutan air. Susunan demikian
a. Bahan pengoksidasi dan bahan reduksi tidak berada dalam kontak fisik satu
sama lain,tetapi terdapat pada jarak yang terpisah, yang disebut setengah sel.
logam (elektroda).
b. Bahan pereduksi dan bahan pengoksidasi di dalam setengah sel itu mungkin
elektroda sendiri atau zat terlarut dalam larutan di mana elektroda itu
berada.
elektroda itu menyebabkan arus listrik mengalir jika kedua elektroda itu
Sirkuit listrik dalam sel terdiri atas dua bagian, yaitu sirkuit luar
19
(dimana ion mengangkut muatan listrik melalui elektrolit). Dalam cara kerja
c. Elektron berpindah dari katoda ke zat dalam elektrolit, zat yang menerima
d. Dalam sirkuit dalam, muatan diangkut oleh kation ke katoda dan oleh anion
Gambar
2.3 Arah elektron dan ion dalam sel galvani (Hiskia, 1992)
3. Baterai
menyimpan tenaga kimia (bukan elektrik), dan dapat mengadakan reaksi antar
aliran elektron (Wasito,2001). Baterai berbeda dengan aki, dalam baterai hanya
dapat dipakai sekali saja, artinya sesudah baterai itu lemah, harus dibuang dan
diganti yang baru. Sedangkan aki yang sudah lemah dapat diisi lagi atau
disegarkan kembali. Oleh karena itu baterai disebut sel primer dan aki disebut
20
sel sekunder (Soedojo, 1998). Adapun Jenis - Jenis Baterai yaitu sebagai
berikut:
a. Baterai Primer
primer, adalah :
1) Sel Alkaline
Sel alkalin memiliki waktu hidup yang lama dibandingkan dengan sel
2) Sel Merkuri
memiliki tegangan output yang stabil (biasanya 1,5 volt per sel) selama
disimpan 1-2 tahun (untuk ukuran kecil) dan 2-3 tahun (untuk ukuran
besar).
3) Sel Seng-Klorida
4) Sel Lithium
Karena waktu hidupnya yang lama, litium sel digunakan pada jam
21
5) Sel Solar
tegangan sekitar 0,25 volt per sel dan tingkat arus yang sangat kecil
(Meade,1994).
b. Sel Sekunder
2) Sel nikel-cadmium
Sel ini disebut juga nicad mempunyai cadmium (Cd) sebagai anod dan
NiO2 sebagai katoda dalam larutan alkali basa. Sel ini lebih tahan lama
dari sel penympanan timbal dan bentuknya mirip dengan sel kering dan
4. Logam
dengan unsur nonlogam akan berbentuk ion positif (kation) dan dalam proses
(Brady,1998).
22
terhadap H2 misalnya 0,34 V untuk Cu, -0,76 V untuk Zn, -1,55 V untuk Mg,
1,36 V untuk Au, 0,8 untuk Ag, -0,12 V untuk Pb dan seterusnya. Dari harga-
maka electron mengalir dari seng ke tembaga. Reaksi yang terjadi adalah
ada arus yang keluar dari sel maka terdapat perbedaan potensial 1,10 V.
Potensial ini disebut Daya Gerak Listrik (DGL). Perbedaan potensial dalam
Asam sebagai suatu senyawa yang apabila dilarutkan dalam air akan
sebagai senyawa yang dapat memberikan proton pada spesies lain. Lewis
23
keasaman antara asam dengan pengoksidasi. Kedua-duanya cenderung untuk
konsentrasi ion H+ dalam larutan. Makin besar konsentrasi ion H+ makin asam
matematis dengan nomor 0 sampai 14. Skala pH merupakan suatu cara yang
tersebut dikatakan netral. Bila tidak, mungkin bersifat asam atau basa
(Sugiarto,2004).
24
2.5.3 ASPEK FISIKA
1. Energi
Energi adalah sesuatu yang bersifat abstrak yang sukar dibuktikan tapi
Energi bersifat kekal. Energi dapat berubah dari suatu bentuk energi ke bentuk
energi yang lain. Perubahan bentuk energi ini disebut transformasi energi
(Sutrisno, 1997).
merupakan apa yang disebut daya, yang merupakan kecepatan energi itu per
𝐸
𝑃=
𝑡
dimana E merupakan energi (joule, J), t satuan waktu (detik, s), dan P adalah
daya (watt, W). Dengan demikian dapat dilihat dari rumus diatas, bahwa 1
E = Pxt
Sebagai hasil energi dari daya yang dipakai dalam suatu waktu (Kadir,1995).
2. Kelistrikan
listrik, yakni konduktivitas listrik, daya listrik, arus listrik, beda potensial dan
25
beberapa alat yang digunakan dalam mengukur besar dari listrik tersebut
a. Konduktivitas Listrik
konsentrasi ion di dalam larutan. Ion yang mudah bergerak mempunyai daya
konsentrasi ion dan suhu air. Semakin besar nilai daya hantar listrik berarti
b. Daya Listrik
potensial. Jika selisih potensial kedua ujung resistor adalah V, maka jumlah
P = VI
yang beulang kali antara muatan yang mengalir dan atom-atom dari resistor.
P = V I = (IR) I = I2 R
1. Arus Listrik
26
Apabila muatan listrik dalam keadaan bergerak, disebut arus
∆𝑄
𝐼=
∆𝑡
𝑉
𝑅=
𝐼
Dalam arus listrik yang mengalir di suatu penghantar, ada dua hal
penghantar harus kontinu dan kembali ke titik awal ketika muatan itu
suatu usaha (Wab). Jika Wab adalah usaha yang dikerjakan oleh sebuah
27
𝑊
𝑉𝑎𝑏 = = 𝑉𝑎 − 𝑉𝑏
𝐴
dengan Vab adalah beda potensial listrik antara titik a dan titik b
(Faissler,1991).
muatan, satuan SI untuk potensial dan beda potensial adalah joule per
1V = 1 J/C
Karena diukur dalam volt, beda potensial disebut voltage atau tegangan
(Tipler,1996).
amperemeter.
1. Ohmmeter
Ohmmeter adalah alat untuk mengukur tahanan, yang diberi tanda ohm
(Ω). Tahanan yang diukur adalah sama dengan angka yang ditunjuk oleh
2. Voltmeter
3. Amperemeter
28
Amperemeter adalah alat untuk mengukur kuat arus listrik suatu
rangkaian listrik yang dipasang secara seri pada elemen yang diukur
(Daryanto, 2000).
29
BAB III
METODE PENELITIAN
Desember 2017.
2. Merangkai alat dan bahan sesuai pada gambar yang telah dibuat
ditentukan
30
5. Memasang saklar sebagai penghubung dan pemutus hambatan
berupa hasil tegangan listik, arus listri, dan PH yang diperoleh dari masing-
31
BAB IV
Bedasarkan cara penggunaan alat uji larutan elektrolit yang kami buat
1. Pastikan kondisi alat terpasang dengan rapi dan sesuai pada rangkaian
dibawah ini.
2. Setelah alat sudah siap digunakan maka siapkan larutan yang akan di uji
4. Ukurlah arus litrik dengan cara memanikan saklar (Off) emidian ukurlah
arus pada titik sebelak kiri di samping saklar dan titik sebelah kanan pada
lampu
32
4.2 Hasil
Berdasarkan hasil uji coba alat tersebut diperoleh hasil bahwa alat
tersbut dapat digunakan di berbagai tempat, karena alat ini sangat sederhana
dan proses kerjanya efektif. berikut adalah hasil uji coba tegangan, arus
4.3 Pembahasan
Sedangkan zat elektrolit itu sendiri merupakan zat-zat yang di dalam air
air disebut elektrolit kuat dan larutan yang dibentuknya disebut larutan
elektrolit kuat. Zat elektrolit yang hanya terurai sebagian membentuk ion-
33
ionnya di dalam air disebut elektrolit lemah dan larutan yang dibentuknya
perbandingan jumlah zat yang menjadi ion dengan jumlah zat yang di
lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar 0 < ά > 1. Larutan elektrolit
lemah mengandung zat yang hanya sebagian kecil menjadi ion – ion ketika
arus listrik karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan
ion – ion ( tidak mengion ). Yang tergolong jenis larutan ini adalah larutan
Kekuatan Elektrolit
34
Keterangan :
Elektrolit kuat memiliki harga α = 1, sebab semua zat yang dilarutkan terurai
Elektrolit lemah memiliki harga α<1, sebab hanya sebagian yang terurai
Adapun non elektrolit memiliki harga α = 0, sebab tidak ada yang terurai
banyak, maka laurtan ini merupakan elektrolit kuat. Umumnya elektrolit kuat
elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan. Perlu diketahui
Gambar 4.2 Alat Uji Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit (Karya
Kelompok1)
35
Pada alat ini daya hantar listrik larutan dipengaruhi oleh ion-ion dari
dinamakan ionisasi. Larutan elektrolit kuat terjadi karena zat terlarut mampu
karena zat terlarut hanya sedikit terionisasi. Derajat ionisasi digunakan untuk
mengetahui kuat atau lemahnya suatu larutan elektrolit. Larutan dari senyawa
Berdasarkan data pada tabel 4.1 dan 4.2 hasil uji alat ini bahwa larutan
yang bersifat elektrolit dapat di aliri oleh arus listrik, tegangan listrik dan
Hasil uji pada Tabel 4.1. (uji tegangan pada larutan buah)
elektrolit akan tetapi ada juga larutan non elektrolit. Dari semua jenis larutan
buah yang digunakan, tegangan output terbesar berada pada larutan jeruk
yakni 0,75V, arus listrik sebesar 0,14A dengan PH 3 dan lampu dapat
dalam larutan elektrolit, dan larutan yang terakhir yakni larutan tomat yang
elektrolit Lemah.
36
Hasil uji pada Tabel 4.2. (uji tegangan pada larutan Kimia)
elektrolit akan tetapi ada juga larutan non elektrolit. Semua jenis larutan
katika di uji menggunakan tegangan masukan rata-rata 4,9 V dari input alat
output yakni 0,8V, arus listrik 0,13 A dengan PH 4 dan lampu menyala,
dan lampu menyala, kemudian larutan garam dengan konsentrasi 75% yang
lampu menyala.
Larutan yang kedua menngunakan air accu (langsung dari toko) yang
dan lampu menyala, kemudian larutan yang ketiga menggunakan air biasa
yakni 25% dengan tegangan output 0V, arus 0A dengan PH 6 dan lampu
tegangan output yakni 0,02V, arus 0A dengan PH 6 dan lampu tidak menyala,
37
Berdarakan hasil uji PH, dapat diasumsikan bahwa PH larutan tidak
tergantung dari PH, akan tetapi yang berpengaruh adalah jumlah ion H+
(kation) dan negatif (anion) yang bergerak bebas. Selanjutnya kation akan
menuju elektroda negatif (katoda) dan anion akan menuju elektroda positif
38
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil uji alat pada berbagai jenis larutan elektrolit dan
non elektrolit, dapat disimpulkan bahwa alat uji larutan ini dapat digunakan
sebagai alat untuk praktikum larutan elektrolit, non elektrolit, uji hambatan
larutan, tegangan yang belum dan telah melewati larutan, arus listrik yang
mengalir dan kategoori Larutan elektolit dan non elektrolit juga dipengaruhi
oleh PH larutan.
5.2 Saran
larutan elektolit, yang harus diperhatikan yakni tegangan input dan tegangan
output pada lampu. Alat ini masih jauh dari kesempurnaan, sehingga perlu
dilakukan inovasi yang lebih bagus lagi. Semoga alat dan hasil uji alat
39
DAFTAR PUSTAKA
Amin, M.N., dan Dey, P.D.(Tanpa Tahun). Electrochemical Analysis of Fruit and
Vegetable Freshness. California : Universitas Nasional.
Brady, J.E. 1998. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Jakarta : Binarupa Aksara.
Dogra, S.K. 1990. Kimia Fisik dan Soal-Soal. Jakarta : Universitas Indonesia.
Lestari, R.E. 2006. Karakteristik Fisik dan pH Selai Raja. Skripsi. Bogor : Institut
Pertanian Bogor
Yusuf, Farida. 2008. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi untuk Program
Pendidikan dan Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
LAMPIRAN