Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ”Bagaimana
Membumikan Islam di Indonesia?”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
kelompok MKU Pendidikan Agama kelas A.

Penulisan makalah ini semuanya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak,
oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada semua anggota
kelompok yang telah aktif dan berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan kesalahan.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan-perbaikan di masa mendatang demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua.

Pangkep, 10 November 2017

Penulis

i
20

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1. Latar Belakang.............................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah........................................................................................1

1.3. Tujuan Penulisan..........................................................................................2

....................................................................................................................................

1.4. Manfaat Penulisan........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1. Membumikan Islam di Indonesia ...............................................................3

2.2. Cara Membumikan Islam di berbagai Wilayah di Indonesia.......................5

2.3..Faktor yang Membuat Islam Dapat Diterima Oleh Masyarakat di

Indonesia......................................................................................................9

BAB III PENUTUP................................................................................................11

3.1. Kesimpulan.................................................................................................11

3.2. Saran...........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
ii

1.1. Latar Belakang

Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa agama Islam diturunkan


oleh. Allah. Kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Sejak saat itu
Rasulullah SAW mulai menyebarkan agama Islam ke seluruh penjuru dunia
khususnya Jazirah Arab.
Agama Islam mulai berkembang semakin pesat ke seluruh Arab Saudi,
walaupun masih mendapat penolakan dan ancaman dari para kaum kafir Quraisy.
Dengan usaha keras dan pantang menyerah dari Rasulullah SAW agama
Islam telah menyebar ke seluruh penjuru Arab. Hingga beliau wafat,
perjuangan untuk menyiarkan dan mendirikan agama Islam tidaklah berhenti
begitu saja. Sepeninggalan beliau, perjuangan tersebut dilanjutkan oleh para
4 khalifah yaitu Abu Bakar AsSiddiq, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, dan
Ali bin Abi Thalib. Mereka semua hanya mempunyai 1 tujuan yaitu
memperjuangkan agama Tauhid yaitu agama Islam.
Sebagai umat Islam yang bertaqwa kepada Allah SWT, maka kita haruslah

juga mengetahui bagaimana membumikan Islam di Indonesia, terutama pada abad


Pertengahan yang tentunya sangat berperan penting dalam perkembangan
agama Islam sampai sekarang ini.
maka di harapkan kita akan senatiasa melaksanakan kewajiban kita
sebagai umat islam dengan penuh keikhlasan dan kekhusyuan.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana membumikan Islam di Indonesia?


2. Bagaimana cara membumikan Islam di berbagai wilayah di Indonesia?
20

3. Apa faktor yang membuat Islam dapat diterima oleh masyarakat di

Indonesia?

1.3. Tujuan Penulisan


1
1. Untuk mengetahui membumikan Islam di Indonesia.
2. Untuk mengetahui cara membumikan Islam di berbagai wilayah di

Indonesia.
3. Untuk mengetahui faktor yang membuat Islam dapat diterima oleh

masyarakat di Indonesia.

1.4. Manfaat Penulisan

1. Menambah pengetahuan bagaimana membumikan Islam di Indonesia.


2. Menambah wawasan terkait cara membumikan Islam di berbagai

wilayah di Indonesia.
3. Menambah pengetahuan tentang faktor yang membuat Islam dapat

diterima oleh masyarakat di Indonesia.

BAB II
PEMBAHASAN

2
2.1. .Membumikan Islam di Indonesia
A. Cara Masuknya Islam di Indonesia
Islam masuk ke Indonesia, bukan dengan peperangan ataupun
penjajahan. Islam berkembang dan tersebar di Indonesia justru dengan
cara damai dan.persuasif berkat kegigihan para ulama. Karena memang
para ulama berpegang teguh pada prinsip Q.S. al-Baqarah ayat 256 yang
artinya :
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhn
ya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang
siapa.yang ingkar.kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesun
gguhnya dia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak
akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Adapun cara masuknya Islam di Indonesia melalui beberapa cara yaitu :
1. Perdagangan
Pada abad ke-7 M, bangsa Indonesia kedatangan para pedagang Islam
dari Arab, Persia, dan India. Mereka telah ambil bagian dalam kegiatan
perdagangan di Indonesia. Hal ini konsekuensi logisnya menimbulkan jalinan
hubungan dagang antara masyarakat Indonesia dan para pedagang Islam.
Di samping berdagang, sebagai seorang muslim juga mempunyai kewajiban
berdakwah maka para pedagang Islam juga menyampaikan dan
mengajarkan agama dan kebudayaan Islam kepada orang lain. Dengan cara
tersebut, banyak pedagang Indonesia memeluk agama Islam dan mereka
pun menyebarkan agama Islam dan budaya Islam yang baru dianutnya
kepada orang lain. Dengan demikian, secara bertahap agama dan budaya
Islam tersebar dari pedagang Arab, Persia, India kepada bangsa Indonesia.
Proses penyebaran Islam melalui perdagangan sangat menguntungkan dan
lebih efektif dibanding cara lainnya.

2. Perkawinan
Kedudukan ekonomi dan sosial para pedagang yang sudah menetap makin 3

membaik. Para pedagang itu menjadi kaya dan terhormat, tetapi keluarga
nya tidak dibawa serta. Para pedagang itu kemudian menikahi gadis –
20

gadis setempat dengan syarat mereka harus masuk Islam. Cara itu pun
tidak mengalami kesulitan. Misalnya, perkawinan Raden Rahmat ( Sunan
Ampel ) dengan Nyai Gede Manila, putri Tumenggung Wilatikta; perkawinan
antara Raja Brawijaya dengan putri Jeumpa yang beragama Islam
kemudian berputra Raden Patah yang pada akhirnya menjadi Raja Demak.
3. Politik
Seorang raja mempunyai kekuasaan dan pengaruh yang besar dan
memegang peranan penting dalam proses Islamisasi. Jika raja sebuah
kerajaan memeluk agama Islam, otomatis rakyatnya akan berbondong -
bondong memeluk agama Islam. Karena, masyarakat Indonesia memiliki
kepatuhan yang tinggi dan raja selalu menjadi panutan rakyatnya. Jika raja
dan rakyat memeluk agama Islam, pastinya demi kepentingan politik maka
akan diadakannya perluasan wilayah kerajaan, yang diikuti dengan penyeba
ran agama Islam.
4. Pendidikan
Perkembangan Islam yang cepat menyebabkan muncul tokoh ulama atau
mubalig yang menyebarkan Islam melalui pendidikan dengan mendirikan
pondok – pondok pesantren. Dan di dalam pesantren itulah tempat
pemuda pemudi menuntut ilmu yang berhubungan dengan agama Islam.
Yang jika para pelajar tersebut selesai dalam menuntut ilmu mengenai
agama Islam, mereka mempunyai kewajiban untuk mengajarkan kembali
ilmu yang diperolehnya kepada masyarakat sekitar. Yang akhirnya
masyarakat sekitar menjadi pemeluk agama Islam. Pesantren yang telah
berdiri pada masa pertumbuhan Islam di Jawa, antara lain Pesantren Sunan
Ampel Surabaya yang didirikan oleh Raden Rahmat ( Sunan Ampel ) dan
Pesantren Sunan Giri yang santrinya banyak berasal dari Maluku ( daerah
Hitu ), dls.
5. Seni Budaya
4
Perkembangan Islam dapat melalui seni budaya, seperti bangunan
(masjid), seni pahat, seni tari, seni musik, dan seni sastra. Cara seperti ini banyak
dijumpai di Jogjakarta, Solo, Cirebon, dls. Seni budaya Islam dibuat dengan
cara mengakrabkan budaya daerah setempat dengan ajaran Islam yang
disusupkan ajaran tauhid yang dibuat sederhana, sehalus dan sedapat
mungkin memanfaatkan tradisi lokal, misalnya :
a) Membumikan ajaran Islam melalui syair –syair. Contohnya : Gending Dharma,
Suluk Sunan Bonang, Hikayat Sunan Kudus, dan lain – lain.
b) Mengkultulrasikan wayang yang sarat dokrin. Tokoh –tokoh simbolis dalam
wayang diadopsi atau mencipta nama lainnya yang bisa mendekatkan dengan
ajaran Islam. Mencipta tokoh baru dan narasi baru yang sarat pengajaran.
c) Membunyikan bedug sebagai ajakan sholat lima waktu sekaligus alarm
pengingat. Sebab insting masyarakat telah akrab dengan gema bedug
sebagai pemanggil untuk acara keramaian.
d) Menggeser tradisi klenik dengan doa-doa pengusir jin sekalugus doa
ngirim leluhur. Diantaranya yang disebut Tahlil.
6. Tasawuf
Seorang Sufi biasa dikenal dengan hidup dalam kesederhanaan, mereka
selalu.menghayati kehidupan masyarakatnya yang hidup bersama di tengah –
tengah masyarakatnya. Para Sufi biasanya memiliki keahlian yang
membantu masyarakat dan menyebarkan agama Islam.

2.2 Cara Membumikan Islam di berbagai Wilayah di Indonesia

1. Di Sumatera
Wilayah Nusantara yang mula-mula dimasuki Islam adalah pantai barat
pulau Sumatra dan daerah Pasai yang terletak di Aceh utara yang kemudian di
masing-masing kedua daerah tersebut berdiri kerajaan Islam yang
pertama yaitu kerajaan Islam Perlak dan Samudra Pasai.
Wilayah Nusantara yang mula-mula dimasuki Islam adalah pantai barat
pulau Sumatra dan daerah Pasai yang terletak di Aceh utara yang kemudian
di masing-masing kedua daerah tersebut berdiri kerajaan 5
Islam yang pertama yaitu kerajaan Islam Perlak dan Samudra Pasai. Dibawah
pimpinan Sultan Ali Mughayat Syah atau Sultan Ibrahim kerajaan Aceh terus
mengalami kemajuan besar. Saudagar-saudagar muslim yang semula
berdagang dengan Malaka memindahkan kegiatannya ke Aceh. Kerajaan ini
20

mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Iskandar Muda


Mahkota Alam ( 1607 - 1636).
Kerajaan Aceh ini mempunyai peran penting dalam penyebaran Agama
Islam ke seluruh wilayah Nusantara. Para da’i, baik lokal maupun yang berasal
dari Timur Tengah terus berusaha menyampaikan ajaran Islam ke seluruh wilayah
Nusantara. Hubungan yang telah terjalin antara kerajaan Aceh dengan Timur
Tengah terus semakin berkembang. Tidak saja para ulama dan pedagang
Arab yang datang ke Indonesia, tapi orang-orang Indonesia
sendiri banyak pula yang hendak mendalami Islam datang langsung ke
sumbernya di Mekah atau Madinah. Kapal-kapal dan ekspedisi dari Aceh
terus berlayar menuju Timur Tengah pada awal abad ke 16. Bahkan pada
tahun 974 H. atau 1566 M dilaporkan ada 5 kapal dari kerajaan Asyi (Aceh)
yang berlabuh di bandar pelabuhan Jeddah. Ukhuwah yang erat antara Aceh
dan Timur Tengah itu pula yang membuat Aceh mendapat sebutan Serambi
Mekah.

2. Di Jawa
Benih-benih kedatangan Islam ke tanah Jawa sebenarnya sudah dimulai
pada abad pertama Hijriyah atau abad ke 7 M. pada tahun 674 M sampai
tahun 675 M. sahabat Nabi, Muawiyah bin Abi Sufyan pernah singgah di
tanah Jawa (Kerajaan Kalingga) menyamar sebagai pedagang. Bisa jadi
Muawiyah saat itu baru penjajagan saja, tapi proses dakwah selanjutnya
dilakukan oleh para da’i yang berasal dari Malaka atau kerajaan Pasai sendiri.
Sebab saat itu lalu lintas atau jalur hubungan antara Malaka dan Pasai disatu
pihak dengan Jawa dipihak lain sudah begitu pesat.
Adapun gerakan dakwah Islam di Pulau Jawa selanjutnya dilakukan oleh para
Wali Songo, yaitu :
1. Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik)
Beliau dikenal juga dengan sebutan Syeikh Magribi. Ia dianggap 6
pelopor penyebaran Islam di Jawa. Beliau juga ahli pertanian, ahli tata
negara dan sebagai perintis lembaga pendidikan pesantren. Wafat tahun
1419 M (882 H) dimakamkan di Gapura Wetan Gresik.
2. Raden Ali Rahmatullah (Sunan Ampel)
Dilahirkan di Aceh tahun 1401 M, Ayahnya orang arab dan ibunya
orang Cempa, ia sebgai mufti dalam mengajarkan Islam tak kenal
kompromi dengan budaya local. Wejangan terkenalnya Mo Limo yang
artinya menolak mencuri, mabuk main wanita dan judi, yang marak
dimasa Majapahit. Beliau wafat di desa Ampel tahun 1481 M
3. Raden Aenul Yaqin atau Raden Paku (Sunan Giri)
Ia putra Syeikh Yakub bin Maulana Ishak. Ia sebagai ahli fiqih dan
menguasai ilmu Falak. Dimasa menjelang keruntuhan Majapahit, ia diperc
aya sebagai raja peralihan sebelum Raden Patah naik menjadi Sultan
Demak. Ketika Sunan Ampel wafat, ia menggantikannya sebagai mufti tan
ah Jawa.
4. Makhdum Ibrahim (Sunan Bonang)
Putra Sunan Ampel lahir tahun 1465. Sempat menimba ilmu ke Pas
ai bersama-sama Raden Paku. Beliaulah yang mendidik Raden Patah.
Beliau wafat tahun 1515 M.
5. Raden Syahid (Sunan Kalijaga)
Beliau tercatat paling banyak menghasilkan karya seni berfalsafah
Islam. Ia membuat wayang kulit dan cerita wayang Hindu yang diislamkan
. Sunan Girisempat menentangnya, karena wayang Beber kala itu mengga
mbarkan gambar manusia utuh yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Kali
jaga mengkreasi wayang kulit yang bentuknya jauh dari manusia utuh. Ini
adalah sebuah usaha ijtihad di bidang fiqih yang dilakukannya dalam rang
ka dakwah Islam.
6. Sunan Drajat
Nama aslinya adalah Syarifudin (putra Sunan Ampel, adik SunanB
7
onangDakwah beliau terutama dalam bidang sosial. Beliau juga mengkade
r para da’i yang berdatangan dari berbagai daerah, antara lain dari Ternate
dan Hitu Ambon.
20

7. Syarif Hidayatullah
Nama lainnya adalah Sunan Gunung Jati yang kerap kali dirancuka
n dengan Fatahillah, yang menantunya sendiri. Ia memiliki keSultanan sen
diri di Cirebon yang wilayahnya sampai ke Banten. Ia juga salah satu pem
buat sokoguru masjid Demak selain Sunan Ampel, Sunan Kalijaga dan Su
nan Bonang. Keberadaan Syarif Hidayatullah dengan kesultanannya.memb
uktikan ada tiga kekuasaan Islam yang hidup bersamaan kala itu, yaitu De
mak, Giri dan Cirebon. Hanya saja Demak dijadikan pusat dakwah, pusat s
tudi Islam sekaligus kontrol politik para wali.
8. Sunan Kudus
Nama aslinya adalah Ja’far Sadiq. Lahir pada pertengahan abad ke
15 dan wafat tahun 1550 M. (960 H). Beliau berjasa menyebarkan Islam di
daerahkudus dan sekitarnya. Ia membangun masjid menara Kudus yang sa
ngat terkenal dan merupakan salah satu warisan budaya Nusantara.

9. Sunan Muria
Nama aslinya Raden Prawoto atau Raden Umar Said putra Sunan
Kalijaga.Beliau menyebarkan Islam dengan menggunakan sarana gamelan,
wayang serta kesenian daerah lainnya. Beliau dimakamkan di Gunung Mu
ria, disebelah utara kota Kudus.

3. Di Sulawesi

Ribuan pulau yang ada di Indonesia, sejak lama telah menjalin hubungan d
ari pulau ke pulau. Baik atas motivasi ekonomi maupun motivasi politik dan kepe
ntingan kerajaan. Hubungan ini pula yang mengantar dakwah menembus dan mer
ambah Celebes atau Sulawesi. Menurut catatan company dagang Portugis pada ta
hun 1540 saat datang ke Sulawesi, di tanah ini sudah ditemui pemukiman muslim
di beberapa daerah. Meski belum terlalu banyak, namun upaya dakwah terus berla
8
njut dilakukan oleh para da’i di Sumatra, Malaka dan Jawa hingga menyentuh raja
raja di kerajaan Gowa dan Tallo atau yang dikenal dengan negeri Makasar, terleta
k di semenanjung barat daya pulau Sulawesi.
Kerajaan Gowa ini mengadakan hubungan baik dengan kerajaan Ternate
dibawah pimpinan Sultan Babullah yang telah menerima Islam lebih dahulu. Mela
lui seorang da’i bernama Datuk Ri Bandang agama Islam masuk ke kerajaan ini d
an pada tanggal 22 September 1605 Karaeng Tonigallo, raja Gowa yang pertama
memeluk Islam yang kemudian bergelar Sultan Alaudin Al Awwal (1591-1636 ) d
an diikuti oleh perdana menteri atau Wazir besarnya, Karaeng Matopa.
Setelah resmi menjadi kerajaan bercorak Islam Gowa Tallo menyampaikan
pesan Islam kepada kerajaankerajaan lain seperti Luwu, Wajo, Soppeng dan Bone.
Raja Luwu segera menerima pesan Islam diikuti oleh raja Wajo tanggal 10 Mei 16
10 dan raja Bone yang bergelar Sultan Adam menerima Islam tanggal 23 Novemb
er 1611 M. Dengan demikian Gowa (Makasar) menjadi kerajaan yang berpengaru
h dan disegani. Pelabuhannya sangat ramai disinggahi para pedagang dari berbaga
i daerah dan manca negara. Hal ini mendatangkan keuntungan yang luar biasa bag
i kerajaan Gowa (Makasar). Puncak kejayaan kerajaan Makasar terjadi pada masa
Sultan Hasanuddin
(1653-1669).

2.3 Faktor yang Membuat Islam Dapat Diterima Oleh Masyarakat di


Indonesia

Faktor yang membuat Islam dapat diterima oleh masyarakat di Indonesia


adalah:
1. Syarat masuk agama Islam mudah (mengucapkan 2 kalimat Syahadat)
2. Tidak mengenal sistem kasta, sehingga semua orang boleh untuk memeluk
agama Islam.
3. Disebarkan secara damai (lewat pendekatan budaya)
4. Tata cara beribadahnya Islam sangat sederhana dan biaya murah
5. Aturan-aturan fleksibel dan tidak memaksa
6. Jatuhnya Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya menyebarkan KerajaanIslam
9
berkembang pesat.
20

BAB III
PENUTUP

10
3.1. Kesimpulan
1. Penyebaran Islam di Indonesia melalui beberapa cara yaitu : Perdagangan, Perk
awinan, Politik, Pendidikan, Seni budaya, dan Tasawuf.
2. Di Indonesia, mula-mula Islam menyebar di berbagai wilayah yaitu di Pulau Su
matera, Jawa, dan Sulawesi.
3. Faktorfaktor yang menyebabkan Islam dapat menyebar cepat adalah Syaratmas
uk agama Islam mudah, Tidak mengenal sistem kasta, Disebarkan secara damai.
Tata cara beribadahnya Islam sangat sederhana, Aturan-aturan fleksibel dan
tidak memaksa, dan Runtuhnya kerajaan Majapahit abad ke-15.

3.2. Saran

Saran untuk dosen yaitu agar bisa mengajar dengan sabar dan semangat
dalam membimbing mahasiswa menuju mahasiswa yang berkarakter dan buat
mahasiswa agar bisa serius dalam mengikuti kegiatan diskusi selanjutnya. Serta
cermat dan teliti agar mendapat hasil yang maksimal dalam memahami materi
yang dibawakan pemateri.

DAFTAR PUSTAKA

11
https://media.ihram.asia/2015/04/30/membumikan-ajaran-islam-dalam-budaya-
dan-struktur-kehidupan-modern/ Diakses tanggal 11November 2017.
http://kimbdejusticy.blogspot.co.id/2011/12/membumikan-syariat-islam-di-
indonesia.html Diakses tanggal 11November 2017.
20

http://sarubanglahaping.blogspot.co.id/2017/05/membumikan-islam-di-
indonesia.html Diakses tanggal 11November 2017.

12

Anda mungkin juga menyukai