Anda di halaman 1dari 10

Makalah

Proses Pengolahan Gas Alam

Disusun Oleh :

NAMA : Diky Herdiawan

NIM : 10521018

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2013
BAB I

Pendahuluan

Gas alam sering juga disebut sebagai gas Bumi atau gas rawa, adalah bahan bakar
fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana CH4). Ia dapat ditemukan di ladang
minyak, ladang gas Bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana
diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari
fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat
pembuangan akhir sampah, serta penampungan kotoran manusia dan hewan.

Manfaat gas alam bagi kehidupan manusia.


Hingga saat ini energi minyak bumi masih mendominasi dunia bahan bakar. Bisa kita
lihat hampir di setiap sektor kehidupan, apakah itu transportasi, rumah tangga maupun
industri, berkaitan erat dengan penggunaan BBM yang sangat besar sebagai bahan bakar
utama. Pada dasarnya,menurut kemampuan perbaharuannya jenis sumber daya alam energi
terbagi menjadi beberapa jenis :
* Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources): tanah, air, vegetasi.
* Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non renewable resources): batu bara,
minyak bumi dan gas alam / MIGAS Yang dapat digunakan secara terus menerus, contohnya
yaitu energi matahari, pasang surut air laut, udara.
Sebenarnya sumber daya dari pertambangan bukan tidak dapat diperbarui,
Tetapi membutuhkan waktu yang sangat lama yang tidak sesuai dengan jangkauan umur
manusia, yaitu bisa encapai hingga jutaan tahun, sehingga katagorinya masuk kedalam
sumber daya yang tidak dapat diperbarui (non renewable resources).
Apakah sebenarnya yang disebut pertambangan itu? Pertambangan merupakan rangkaian
kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan,
pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, minyak dan gas).
Salah satu contoh produksi pertambangan yang umum kita kenal adalah gas alam, sering
juga disebut sebagai gas bumi. Ditemukan di ladang minyak bersama minyak bumi, ladang
gas bumi dan juga tambang batu bara. Gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui
pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari fosil disebut biogas.
Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir sampah,
serta penampungan kotoran manusia dan hewan, ini yang membedakan antara gas bumi dan
gas rawa.
Gas alam yang didapat dari dalam sumur di bawah bumi, biasanya ber-gabung dengan
minyak bumi. Gas ini disebut sebagai gas associated. Ada juga sumur yang khusus
menghasilkan gas, sehingga gas yang dihasilkan disebut gas non associated. Sekali dibawa ke
atas permukaan bumi, terhadap gas dilakukan pemisahan untuk menghilang-kan impurities
seperti air, gas-gas lain, pasir dan senyawa lainnya.
Gas bumi atau gas alam bukan saja merupakan gas bakar yang paling penting, tetapi
juga merupakan bahan baku utama untuk berbagai sintesis kimia. Produk dari gas bumi yang
terutama misalnya berbagai hidrokarbon dan LPG. Dengan semakin naiknya nilai minyak
bumi, maka proses pemulihan hasil gas makin ditingkatkan.
Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan menimbulkan
ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga cenderung mudah tersebar di atmosfer.
Akan tetapi bila ia berada dalam ruang tertutup, seperti dalam rumah, konsentrasi gas dapat
mencapai titik campuran yang mudah meledak, yang jika tersulut api, dapat menyebabkan
ledakan yang dapat menghancurkan bangunan. Kandungan metana yang berbahaya di udara
adalah antara 5% hingga 15%.
Gas alam dewasa ini telah menjadi sumber energi alternatif yang banyak digunakan
oleh masyarakat dunia untuk berbagai keperluan, baik untuk perumahan, komersial maupun
industri. Dari tahun ke tahun penggunaan gas alam selalu meningkat. Hal ini karena
banyaknya keuntungan yang didapat dari penggunaan gas alam dibanding dengan sumber
energi lain. Energi yang dihasilkan gas alam lebih efisien. Tidak seperti halnya dengan
minyak bumi dan batu bara, penggunaannya jauh lebih bersih dan sangat ramah lingkungan
sehingga tidak menimbulkan polusi terhadap lingkungan. Disamping itu, gas alam juga
mempunyai beberapa keunggulan lain, seperti tidak berwarna, tidak berbau, tidak korosif dan
tidak beracun.
Secara garis besar pemanfaatan gas alam dibagi atas 3 kelompok yaitu :
1. Gas alam sebagai bahan bakar
Antara lain sebagai bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Gas/Uap, bahan bakar industri
ringan, menengah dan berat, bahan bakar kendaraan bermotor (BBG/NGV), sebagai gas kota
untuk kebutuhan rumah tangga hotel, restoran dan sebagainya.
Gas alam terkompresi (Compressed natural gas, CNG) adalah alternatif bahan bakar selain
bensin atau solar. Di Indonesia, kita mengenal CNG sebagai bahan bakar gas (BBG). Bahan
bakar ini dianggap lebih ‘bersih’ bila dibandingkan dengan dua bahan bakar minyak karena
emisi gas buangnya yang ramah lingkungan. CNG dibuat dengan melakukan kompresi
metana (CH4) yang diekstrak dari gas alam.
LPG (liquified petroleum gas), adalah campuran dari berbagai unsur hidrokarbon yang
berasal dari gas alam. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah
menjadi cair. Komponennya didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10). Elpiji juga
mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana
(C5H12).
Sifat elpiji terutama adalah sebagai berikut:
1. Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar
2. Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat
3. Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.
4. Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
5. Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang
rendah.
Penggunaan Elpiji di Indonesia terutama adalah sebagai bahan bakar alat dapur (terutama
kompor gas). Selain sebagai bahan bakar alat dapur, Elpiji juga cukup banyak digunakan
sebagai bahan bakar kendaraan bermotor walaupun mesin kendaraannya harus dimodifikasi
terlebih dahulu.

2. Gas alam sebagai bahan baku


Antara lain bahan baku pabrik pupuk, petrokimia, metanol, bahan baku plastik LDPE (low
density polyethylene), LLDPE = linear low density polyethylene, HDPE (high density
polyethylen), PE (poly ethylene), PVC (poly vinyl chloride), C3 dan C4-nya untuk LPG,
CO2-nya untuk soft drink, dry ice pengawet makanan, hujan buatan, industri besi tuang,
pengelasan dan bahan pemadam api ringan.

3. Gas alam sebagai komoditas energi untuk ekspor


Gas alam yang paling besar digunakan untuk komoditas ekspor di dunia yaitu LNG
(Liquified Natural Gas) atau gas alam cair.
Gas alam cair Liquefied Natural Gas (LNG) adalah gas alam yang telah diproses untuk
menghilangkan ketidakmurnian dan hidrokarbon berat dan kemudian dikondensasi menjadi
cairan pada tekan atmosfer dengan mendinginkannya sekitar -160° Celcius. LNG
ditransportasi menggunakan kendaraan yang dirancang khusus dan ditaruh dalam tangki yang
juga dirancang khusus. LNG memiliki isi sekitar 1/640 dari gas alam pada Suhu dan Tekanan
Standar, membuatnya lebih hemat untuk ditransportasi jarak jauh di mana jalur pipa tidak
ada. Ketika memindahkan gas alam dengan jalur pipa tidak memungkinkan atau tidak
ekonomis, dia dapat ditransportasi oleh kendaraan LNG. Dibandingkan dengan minyak
mentah, pasar gas alam cair relative lebih kecil.
Saat ini teknologi manusia juga telah mampu menggnakan gas alam untuk air conditioner
(AC), seperti yang digunakan di bandara Bangkok, Thailand dan beberapa bangunan gedung
perguruan tinggi di Australia.
BAB II
ISI

Pencairan gas alam menjadi LNG/LPG bertujuan untuk memudahkan dalam


penyimpanan dan transportasi. Gas alam yang diolah di kilang LNG/LPG.

PROCESS TRAIN

Process Train adalah unit pengolahan gas alam hingga menjadi LNG serta produk-
produk lainnya (pencairan fraksi berat dari gas alam).Dalam pengolahan gas alam di process
train dilakukan proses pemurnian, pemisahan H2O dan Hg, serta pendinginan dan penurunan
tekanan secara bertahap hingga hasil akhir proses berupa LNG. Terdiri beberapa tahapan
yaitu:

PLANT 1 - GAS PURIFICATION


Proses di Plant 1 adalah pemurnian gas dengan pemisahan kandungan CO2 (Carbon
Dioksida) dari gas alam. Kandungan CO2 tersebut harus dipisahkan agar tidak mengganggu
proses selanjutnya. Pemisahan CO2 dilakukan dengan proses absorbsi larutan Mono Ethanol
Amine (MEA), yang sekarang diganti dengan Methyl De Ethanol Amine (MDEA) produksi
Ucarsol. Proses ini dapat mengurangi CO2 sampai di bawah 50 ppm dari aliran gas alam.
Batas maksimum kandungan CO2 pada proses selanjutnya adalah 50 ppm.

PLANT 2 - GAS DEHYDRATION AND MERCURY REMOVAL


Selain CO2, gas alam juga mengandung uap air (H2O) dan Mercury (Hg) yang akan
menghambat proses pencairan pada suhu rendah. Pada Plant 2, kandungan H2O dan Hg
dipisahkan dari gas alam. Kandungan H2O pada gas alam tersebut akan menjadi padat dan
akan menghambat pada proses pendinginan gas alam selanjutnya. Pemisahan kandungan
H2O (Gas Dehydration) dilakukan dengan cara absorbsi menggunakan molecullar sieve
hingga kandungan H2O maksimum 0,5 ppm.
Kandungan mercury (Hg) pada gas alam tersebut jika terkena peralatan yang terbuat
dari aluminium akan terbentuk amalgam. Sedangkan tube pada Main Heat Exchanger 5E-1
yang merupakan alat pendingin dan pencairan utama untuk memproduksi LNG adalah terbuat
dari aluminium. Pemisahan kandungan Hg (Mercury Removal) dilakukan dengan cara
absorbsi menggunakan adsorben . Bed Mercury Removal yang berisi Sulfur Impregnated
Activated Charcoal dimana merkuri akan bereaksi membentuk senyawa HgS, hingga
kandungan Hg maksimum 0,1 ppm.

PLANT 3 - FRACTINATION
Sebelum gas alam didinginkan dan dicairkan pada Main Heat Exchanger 5E-1 pada
suhu yang sangat rendah hingga menjadi LNG, proses pemisahan (fractination) gas alam dari
fraksi-fraksi berat (C2, C3, ..., dst) perlu dilakukan. Proses fraksinasi tersebut dilakukan di
Plant 3. Pemisahan gas alam dari fraksi beratnya dilakukan pada Scrub Column 3C-1. Setelah
dipisahkan dari fraksi beratnya, gas alam didinginkan terlebih dahulu hingga temperatur
sekitar -50°C dan selanjutnya diproses di Plant 5 untuk didinginkan lebih lanjut dan
dicairkan. Sedangkan fraksi beratnya dipisahkan lagi sesuai dengan titik didihnya dengan
beberapa alat (Deethanizer, Deprophanizer dan Debuthanizer) untuk mendapatkan prophane,
buthane dan condensate.

PLANT 4 - REFRIGERATION
Selain penurunan tekanan, proses pencairan gas alam dilakukan dengan
menggunakan sistem pendingin bertingkat. Bahan pendingin yang digunakan: Propane dan
Multi Component Refrigerant (MCR). MCR adalah campuran Nitrogen, Methane, Ethane,
Prophane dan Buthane yang digunakan untuk pendinginan akhir dalam proses pembuatan
LNG. Plant 4 menyediakan pendingin Prophane dan MCR. Baik prophane maupun MCR
sebagai pendingin diperoleh dari hasil sampingan pengolahan LNG.

Siklus Pendingin Prophane


Cairan prophane akan berubah fase menjadi gas prophane setelah temperaturnya naik karena
dipakai mendinginkan gas alam maupun MCR. Sesuai dengan kebutuhan pendinginan
bertingkat pada proses pengolahan LNG, kondisi cairan prophane yang dipakai pendinginan
ada 3 tingkat untuk MCR dan 3 tingkat untuk gas alam. Gas prophane setelah dipakai untuk
pendinginan dikompresikan oleh Prophane Recycle Compresor 4K-1 untuk menaikkan
tekanannya, kemudian didinginkan oleh air laut, dan selanjutnya dicairkan dengan cara
penurunan tekanan. Demikian siklus pendingin propane diperoleh.
Siklus Pendingin MCR
Cairan MCR berubah fase menjadi gas MCR dengan kenaikan temperatur karena dipakai
pendinginan gas alam pada Main Heat Exchanger 5E-1. Gas MCR tersebut dikompresikan
secara seri oleh MCR First Stage Compresor 4K-2 dan MCR Second Stage Compressor 4K-3
untuk menaikkan tekanannya. Pendinginan dengan air laut dilakukan pada interstage 4K-2
dan 4K-3 serta pada discharge 4K-3.

PLANT 5 - LIQUEFACTION
Pada Plant 5 dilakukan pendinginan dan pencairan gas alam setelah gas alam
mengalami pemurnian dari CO2, pengeringan dari kandungan H2O, pemisahan Hg serta
pemisahan dari fraksi beratnya dan pendinginan bertahap oleh prophane. Gas alam
menjadi cair setelah keluar dari Main Heat Exchanger 5E-1 dan peralatan lainnya selanjutnya
ditransfer ke storage tank.

Legend:
K: Compressor
E: Exchanger
C: Column
LNG: Liquid natural gas
BAB III

Penutup

Kesimpulan :

1. Gas alam sering juga disebut sebagai gas Bumi atau gas rawa, adalah bahan bakar
fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana CH4). Ia dapat ditemukan
di ladang minyak, ladang gas Bumi dan juga tambang batu bara.
2. Pemanfaatan gas alam di bagi menjadi 3 bagian yaitu :
 Gas alam sebagai bahan bakar
 Gas alam sebagai bahan baku
 Gas alam sebagai komoditas energi untuk ekspor
3. Proses pengolahan gas alam adalah :
1) Gas purification
2) Gas dehydration and mercury removal
3) Fractination
4) Refrigeration
5) Liquefaction
Daftar pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Gas_alam

http://bembyagus.blogspot.com/2010/12/manfaat-gas-alam-bagi-kehidupan-manusia.html

http://chemeng2301.blogspot.com/2013/05/proses-pembuatan-gas-alam-cair.html

Anda mungkin juga menyukai