Anda di halaman 1dari 9

TUGAS RESUME

SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI KEPERAWATAN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi dan Teknologi
Keperawatan

Disusun oleh:

Firda Romadhonia Putri Rivani

162310101227

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS JEMBER

2017
PEMBAHASAN

Dewasa ini, sistem dan teknologi informasi sudah menjadi suatu


keharusan yang tidak dapat dihindarkan oleh setiap rumah sakit yang ingin
menempatkan posisinya menjadi rumah sakit yang ter-up to date dalam sistem
pelayanan kesehatan. Pengelolaan sistem informasi beserta sumber dayanya
menjadi peranan yang sangat penting juga krusial sebagai penunjang
kesuksesan suatu rumah sakit. Dan melalui pemanfaatan teknologi informasi
tersebut, rumah sakit dapat menjadi sangat besar pengaruhnya terhadap
kepentingan juga kebutuhan masyarakat. Sebelum membahas lebih jauh, yang
dimaksud sistem informasi adalah sistem yang menyediakan informasi untuk
pengguna yang bersangkutan, sedangkan teknologi informasi adalah teknologi
yang dipakai dalam upaya mendukung seluruh aktivitas yang diberlakukan oleh
sistem informasi. Tujuan utama sistem informasi atau teknologi informasi
manajemen kesehatan adalah untuk memastikan tentang informasi kesehatan
yang akurat dan tersedia bagi mereka yang membutuhkannya, dengan demikian
akan meningkatkan pelayanan kesehatan nasional dan meningkatkan hasil
pelayanan kesehatan (PROTTI 2009).

A. Perkembangan Sistem Informasi Secara Umum

Dalam peradaban kehidupan manusia, sekitar 3000 tahun SM atau 5000


tahun yang lalu manusia sudah melakukan interaksi dengan mempertukarkan
informasi. Cara berinteraksi dalam membagi informasipun masih sangat
sederhana, yaitu dengan menuliskannya pada batu, kayu, papirus atau tanah liat.
Terdapat 4 periode atau peradaban yang dilalui manusia dahulu untuk sampai
pada zaman serba canggih seperti yang dinikmati oleh manusia pada era ini.

Periode pertama atau disebut Pra Mekanik, pada periode ini interaksi
sesama manusia dilakukan dengan menuliskan simbol-simbol. Periode ini terjadi
pada 3000 SM- 2000 SM. Beberapa sumber menyebutkan contoh pada periode
ini, seperti bangsa Fenisia yang mendiami Timur Tengah berupa gambar,
dilnjutkan bangsa Yunani kuno yang menambahkan huruf vokal, sampai pada
bangsa Romawi yang menjadikannya alfabet seperti yang kita kenal juga kita
gunakan pada era ini.
Periode kedua atau Mekanik, disebut juga abad pertengahan dimana
orang sudah menggunakan peralatan untuk menyimpan, mengolah, dan
merekam informasi. Salah satu penemuannya berupa mesin cetak yang dapat
memproduksi tulisan yang sama dalam jumlah besar. Kemudian pada tahun
1600M, mesin hitung pertama kali dapat diciptakan oleh Blaise Pascal yang
disebut Pascaline sebagai titik awal mesin hitung data.

Periode ketiga atau Elektromagnetik, yaitu periode berupa penggunaan


listrik untuk memberikan energi dalam menjalankan penemuan mesin sesudah
Pascaline. Pada periode ini pula, telegraf diciptakan dan komputer pertama
Dubbed Manchester Mark 1 juga diciptakan. Komputer ini menjadi cikal bakal
penemuan teknologi canggih seperti laptop, tablet, ataupun smartphone pada era
digital seperti sekarang.

Periode keempat atau Elektronik, pengembangan alat pada periode ini


sudah termasuk kategori canggih. Seperti transistor planar yang dikembangkan
oleh Jean Hoerni pada tahun 1957 yang mana dapat mengintegrasikan semua
sirkuit yang diciptakan pada tahun-tahun selanjutnya. Diciptakannya ARPANET
(Advance Research Project Agency NETwork) yang merupakan awal dari
enciptaan internet pada masa kini, namun pada periode ini, penggunaan
ARPANET hanya dibatasi untuk kepentingan pemerintah, penelitian, juga
universitas. Dan pada tahun-tahun selanjutnya, perkembangan sistem informasi
menjadi sangat pesat apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini. Menuntun
pembuatan sistem operasi serba bisa seperti UNIX, Windows, Linux, dan masih
banyak lagi yang ikut serta dalam peningkatan arus serba canggih era modern.

B. Sistem Informasi dalam Kesehatan Keperawatan

Erat kaitannya antara rumah sakit dengan keperawatan dan tidak dapat
dipisahkan satu dengan lainnya meskipun memungkinkan. Rumah sakit sebagai
wadah dalam upaya penyediaan jasa pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
sedangkan keperawatan menurut Henderson adalah bentuk pelayanan yang
membantu individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitasnya,
atau dengan kata lain biasa disebut sebagai upaya memandirikan pasien agar
mampu melakukan aktivitas kesehariannya. Dilihat dari fungsi rumah sakit yang
memang dituntut agar dapat memberikan pelayanan prima kepada
masyarakatnya, maka dibutuhkanlah sistem informasi sebagai penunjang/sarana
dalam melaksanakan pelayanan kesehatan.

Berkaitan dengan penjelasan singkat diatas, Sistem Informasi Kesehatan


(SIK) dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan dalam pasal 7, menyebutkan bahwa “Setiap orang berhak untuk
mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan
bertanggung jawab”. SIK sendiri merupakan suatu sistem pengolalaan data dan
infromasi kesehatan disemua tingkat secara sistematis dan terintegrasi untuk
mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan masyarakat. Bermanfaat dalam membantu para pengelola program
kesehatan, pengambil kebijakan dan keputusan pelaksanaan di semua jenjang
administrasi, serta sistem kesehatan membuat manajemen kesehatan,
identifikasi masalah serta kebutuhan, dan lain-lainnya menjadi lebih mudah,
tepat, juga efisien. Sistem infromasi yang digunakan pun bermacam-macam
wujud juga fungsinya, seperti CMR, EMR, dan penggunaan Citra Quickbird dan
sistem informasi pemetaan geografis untuk pemetaan kesehatan lingkungan
pemukiman.

Menurut Yina (2010), banyak rumah sakit sekarang memilih


menggunakan CRM atau Customer Relationship Management untuk
memberikan perasaan nyaman atau tidak asing kepada pasiennya terhadap
lingkungan ataupun suasana rumah sakit melalui infromasi pasien yang telah
terlebih dahulu didapatkan rumah sakit menggunakan sistem informasi CRM dan
kemudian informasi tersebut akan diteruskan kepada pemberi pelayanan
kesehatan yang bersangkuat untuk melakukan pemberian peleyanan kesehatan
seefisien mungkin kepada pasien yang terkait.

Selanjutnya, Electronic Medical Record (EMR) atau rekam medis seumur


hidup pasien dalam format elektronik, dan bisa diakses dengan komputer dari
suatu jaringan dengan tujuan utama menyediakan atau meningkatkan perawatan
serta pelayanan kesehatan yang terpadu. Menurut PERMENKES No.
269/MENKES/PER/III/2008 yang dimaksud rekam medis adalah berkas yang
berisi catatan dan dokumen antara lain identitas pasien, hasil pemeriksaan,
pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien. Manfaat dari penggunaan sistem informasi rekam
medik elektronik ini adalam memudahkan petugas pelayanan kesehatan dalam
mendata segala sesuatu tentang pasien apabila sewaktu-waktu dibutuhkan
dalam keadaan cepat, sehingga memungkinkan perawat ataupun petugas
kesehatan yang lain dapat memperoleh gambaran yang lebih baik, cepat, dan
tepat mengenai kondisi ataupun kesehatan pasien. Namun disamping hal
tersebut, media ini juga memiliki kelemahan dalam pengoperasiannya berkaitan
dengan biaya yang mahal dalam penyediannya, memerlukan sistem jaringan,
serta memerlukan sistem keamanan yang kuat.

Terakhir ada sistem informasi dengan penggunaan Citra Quickbird dan


sistem informasi pemetaan geografis untuk pemetaan kesehatan lingkungan
pemukiman. Dalam satu garis lurus, pertumbuhan penduduk akan menyebabkan
berkembanganya pemukiman penduduk, dan ledakan pertumbuhan pendudukan
akan menyebabkan berkembanganya pemukiman yang tidak terkontrol. Dengan
menggunakan citra Quickbird atau penginderaan jauh diharapkan dapat
mendapatkan pengetahuan terkait dengan kondisi kesehatan lingkungan
permukiman pada suatu wilayah. Menurut Lillesand dan Kiefer, penginderaan
jauh merupakan ilmu dan seni untuk memperoleh informasi mengenai suatu
objek, daerah, atau fenomena melalui suatu analisis data yang diperoleh dengan
menggunakan suatu alat tanpa kontak langsung dengan objek yang
bersangkutan. Selanjutnya, data-data tersebut nantinya dapat digunakan untuk
pemetaan kesehatan lingkungan pemukiman. Data-data ini mampu menyajikan
informasi dalam skala keruangan, sehingga untuk mengetahui persebaran
kesehatan maupun kondisi kesehatan masyarakat dalam tiap pemukiman dapat
terkelompok secara baik. Penggunaan citra Quickbird dinilai baik dalam
penyadapan sistem informasi karena menggunakan citra resolusi tinggi, yaitu
2,44 meter (multispektral) dan 0,61 meter (pankromatik), sehingga data-data
yang diperoleh lebih jelas dan juga lebih detail.

C. Perkembangan Teknologi Secara Umum

Saat ini teknologi sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat,


mulai dari teknologi pengolahan, penyimpanan, pengiriman maupun penerimaan
infromasi. Kemajuan-kemajuan ini secara tidak langsung sangat memudahkan
peradaban manusia salah satunya dalam berkirim pesan, mulai dari pengiriman
pesan yang efektif dan efisien , juga penerimaan pesan secara cepat dan akurat.

Sebelum maju sepesat ini, tentunya teknologi ini berkembang mulai dari
nol hingga menjadi serumit dan secanggih ini. Perkembangannyapun tidak
terlepas dari peradaban manusia. Dan menurut Alvin Toffler, analis gejala-gejala
perubahan dan pembaharuan peradaban dunia, dibagilah peradaban tersebut ke
dalam 3 gelombang peradaban, yakni gelombang pertama (8000SM-1700M),
gelombang kedua (1700M-1970M), dan gelombang ketiga (1970M-2000M).
Gelombang pertama berlangsung ketika manusia menemukan teknologi
pertanian, sehingga memungkinkan mereka menggunakan energi yang telah
disimpan oleh alam, seperti energi matahari, energi air yangmana membuat
mereka cenderung menetap pada suatu tempat. Gelombang kedua ditandai
dengan ditemukannya mesin uap pada 1712, yang kemudian dilanjutkan dengan
penemuan mesin-mesin lainnya yang dapat bergerak dengan cepat. Pada
gelombang peradaban kedua ini pasar memulai antusiasmenya terhadap
penyediaan bahan baku mesin-mesin tersebut, sampai kepada monopoli dan
penjajahan antar bangsa. Peradaban teknologi pada gelombang dua ini tidak
bertahan lama akibat kerusakan alam yang hebat, dan kemudian digantikan oleh
gelombang peradaban yang ketiga. Munculnya gelombang tiga ini ditandai
dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih juga rumit, seperti pada
teknologi komunikasi, informasi, penerbangan, pemrosesan, ataupun aplikasi
untuk angkasa luar. Singkatnya, gelombang peradaban ketiga adalah peradaban
yang terjadi pada masa yang saat ini sedang terjadi. Berdasarkan gelombang
peradaban ketiga dimana semua teknologi sudah serba canggih, Cheryl Currid
(1993) menyatakan bahwa, kita sekarang sedang diinvasi oleh alat-alat
elektronik. Menurutnya, saat ini kita sudah tidak bisa lagi melaksanakan urusan
kita tanpa menggunakan peralatan elektronik, entah itu komputer, handphone,
atau yang lainnya. Apapun yang akan kita lakukan, tidak akan pernah bisa
menghentikan invasi tersebut.

Selain Alvin Toffler, Rogers dalam bukunya yang berjudul Communication


Technology , juga melakukan pembagian perdaban perkembangan teknologi,
bedanya Rogers membaginya ke dalam 4 zaman, yaitu pada zaman tulisan,
zaman cetakan, zaman telekomunikasi, dan zaman komunikasi interaktif. Zaman
tulisan ini dimulai pada 4000 tahun SM, ketika bangsa Sumeria menulis diatas
tanah liat. Bertahan selama ribuan tahun hingga tergantikan oleh mesin cetak
pada abad ke-15. Penemuan mesin cetak ini begitu besar pengaruhnya terhadap
dunia, hingga pada zaman ini disebut-sebut sebagai awal dari terjadinya
renaissance. Kemudian zaman telekomunikasi, zaman ini ditandai oleh
ditemukannya telegraf oleh Samuel Morse, yang mengirim pesan untuk pertama
kalinya dari Baltimore ke Washington D.C. Sebelumnya, pesan akan dapat
diterima oleh penerima pesan secepat kendaraan yang membawanya. Dan
dilanjut oleh zaman komunikasi interaktif yang ditandai oleh kehadiran komputer
yangmana menghantarkan manusia kedalam era globalisasi.

D. Perkembangan Teknologi Kesehatan Keperawatan

Dalam dunia kesehatan, teknologi merupakan hal yang sakral dan tidak
dapat dipisahkan kebermanfaatannya. Aplikasi teknologi dalam mendukung
program-program kesehatan sangatlah besar pengaruhnya, mulai dari perangkat
keras meliputi input, pemroses, penyimpan, maupun output, perangkat lunak,
serta infrastruktur adalah sebuah potensi yang dapat meningkatkan efektivitas
maupun efisiensi dalam dunia kesehatan, tidak terkecuali keperawatan.
Sangatlah banyak teknologi yang sudah digunakan dalam bidang kesehatan,
seperti USG, rekam medik berbasis komputer, robot check up kesehatan,
scanner kanker kulit, dan masih banyak lagi. Melalui beberapa penelitian
tersebut, salah satu penggunaan teknologi informasi dalam bidang kesehatan
yang akan saya bahas sedikit adalah teknologi informasi pada jurnal terbitan
tahun 2008 mengenai Telemedik.

Teknologi telemedik ini mulai berkembang sekitar pada awal tahun 1990-
an. Menurut Asosiasi Telemedik Amerika (ATA), telemedik merupakan
pertukaran infromasi dari satu tempat ke tempat lain lewat komunikasi elektronik
untuk kesehatan dan juga pendidikan, baik pada pasien maupun pada orang
sehat yang berminat untuk lebih tahu mengenai kesehatan dengan tujuan untuk
memperbaiki penanganan pasien. Telemedik ini sangat besar manfaatnya, salah
satunya pada kasus daerah pedalaman dengan akases yang sulit dijangkau,
teknologi ini dapat mengakses pelayanan kesehatan dengan waktu yang lebih
singkat. Pada kasus darurat, kecepatan akses pastilah menjadi penentu antara
hidup dan mati seseorang, sehubungan dengan kebutuhan ketanggapan yang
cepat serta keahlian spesialis, penggunaan telemedik sangat diperlukan. Selain
itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mendefinisikan telemedik sebagai
penghantar dari pelayanan kesehatan dimana jarak adalah sebagai faktor
penghalang, dimana semua profesional kesehatan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi untuk pertukaran informasi yang valid atas diagnosa,
penanganan dan evakuasi, serta masih banyak lagi.

Keuntungan dengan adaya telemedik, antara lain : (1). Meningkatkan


akses untuk pasien, (2). Mengurangi pengeluaran biaya bagi pasien yang terkait,
(3). Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, (Satyamurthy, 2007). Teknologi
ini sudah berkembang di dunia dan cakupannya antar bangsa, seperti
pengobatan pasien di negara Cina yang dapat dibantu oleh dokter Amerika
Serikat berkat teknologi telemedik, atau kerja sama negara Kamboja dengan
Massachusetts General Hospital dalam melaksanakan program telemedik. Di
Indonesia sendiri, yang terdiri lebih dari 70.000 desa masih ada 30.000 desa
yang belum memiliki jaringan komunikasi. Akibatnya desa-desa tersebut
terisolasi dan tertinggal. Namun, melalui Keputusan Menteri Kesehatan No. 837
Tahun 2007 Departemen Kesehatan meluncurkan program pengembangan
Sistem Informasi Kesehatan Nasional Online (SIKNAS Online) sebagai harapan
selain bisa meningkatkan kecepatan manajemen data kesehatan, juga dapat
dimanfaatkan untuk telemedik. Dengan telemedik sendiri, kendala jarak dan
kurangnya tenaga medis khusunya yang spesialis akan dapat teratasi. Dan
dengan berkembangnya teknologi informasi yang begitu pesatnya, dibantu
sarana dan prasana yang memadai, juga sumber daya yang mumpuni maka
diharapkan keterjangkauan dan pemerataan pelayanan kesehatan yang
biasanya sulit didapat masyarakat, bisa dijangkau dengan adanya layanan
telemedik. Sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang ada, dengan tidak mengurangi ketetapan ataupun
kejelasan informasi yang didapat, bahkan bisa mendapat bantuan dari para ahli
kesehatan terbaik, dari dalam maupun luar negeri.
REFERENSI

Lestari, Weny. 2008. Telemedik : Sarana Peningkatan Pelayanan

Kesehatan dengan Teknologi Informasi. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan;

11(3) : 248-253

Lillesand, Thomas M-Kiefer Ralph W. 1993. Penginderaan Jauh dan

Interpretasi Citra. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press

Peraturan Menteri Kesehatan RI No:269/Menkes/Per/III/2008.

Rahardjo, Noorhadi. 1989. Pengunaan Foto Udara untuk Mengetahui

Kualitas Lingkungan Permukiman di Kotamadya 139 Magelang dalam Kaitannya

dengan Kondisi Sosial Ekonomi Penghuni. Thesis S-2. Yogyakarta: Pasca Sarjana

UGM

Ratnasari, Anne. 2004. Perkembangan Teknologi Informasi dan

Kesenjangan Informasi. Mediator; 5(2) : 327-336.

Sutrisno , Trismianto Asmo, Toni Prahasto , dan Suhartono. 2012. Rancang

Bangun Sistem Informasi Pelayanan Kesehatan Berbasis Customer Relationship

Management Menggunakan Teknologi Short Message Service (Sms) Studi Kasus:

Pelayanan Kesehatan Untuk Ibu Hamil. Media Elektrika ; 5(2) : 51-65,

Anda mungkin juga menyukai