Anda di halaman 1dari 3

Soalnya bu ending :

Waalaikumsalam wr wb..

Saya akan mencoba menjawab pertanyan ibu.

Menurut saya dan beberapa sumber yang say abaca, apabila ibu yang menderita Diabetes
Gestasional sangat berpengaruh kepada bayinya. Selain perawatan yang telah di sebutkan oleh
mbak Richa selama masa kehamilan maka juga perlu diperhatikan untuk perawaatn setelah
bayinya lahir. Karena bayi yang lahir dari ibu dengan penyakit diabetes sering lahir dengan
ukuran lebih besar dibandingkan bayi lainnya. Organ dalam seperti liver, kelenjar adrenal, dan
jantung cenderung membesar. Bayi seperti ini biasanya akan mengalami masa di mana kadar
gula darah mereka rendah (hipoglikemia) tak lama setelah lahir, karena meningkatnya kadar
insulin di dalam darah mereka. Insulin adalah zat yang menggerakkan kadar gula (glukosa) dari
darah ke dalam jaringan tubuh. Kadar gula darah si bayi perlu diawasi dalam waktu 12-24 jam
pertama setelah kelahiran.

Maka setelah bayi lahir harus dilakukan :

 Tes dapat menunjukkan apakah bayi memiliki kadar gula darah rendah dan kalsium darah
rendah.
 Ekokardiogram bisa menunjukkan kondisi pembesaran jantung yang tidak normal, yang
dapat dibarengi dengan gagal jantung.

Semua bayi yang lahir dari ibu yang mengidap diabetes harus diuji mendeteksi gejala gula darah
rendah (hipoglikemia), bahkan jika mereka tidak menunjukkan gejala. Jika bayi menunjukkan
salah satu gejala gula darah rendah, tes dapat dilakukan selama beberapa hari. Tes akan terus
dilanjutkan sampai gula darah bayi bisa kembali stabil sambil tetap diberi ASI secara normal.
Dalam beberapa kasus ringan, pemberian ASI setelah melahirkan dapat berkhasiat untuk
mencegah gula darah rendah. Kadar gula darah rendah yang tidak kembali normal dengan cepat
dapat ditangani dengan pemberian gula (glukosa) dan air yang diberikan melalui nadi. Kasus
yang jarang terjadi adalah saat bayi mungkin membutuhkan bantuan pernafasan atau obat-obatan
untuk mengobati efek diabetes lainnya. Kadar bilirubin yang tinggi ditangani dengan terapi
cahaya (fototerapi). Selain itu dalam kasus yang juga jarang terjadi, darah bayi akan diganti
dengan darah dari donor (transfusi tukar) untuk menangani masalah ini. Seringkali, gejala yang
terjadi pada bayi akan hilang dalam beberapa minggu. Namun jika kondisi jantung mereka
membesar, mungkin akan butuh beberapa bulan bisa sembuh.

Terimakasih, semoga bermanfaat 

Soalnya mbak riza :


Waalaaikumsalam wr wb..
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan mbak Riza.
Menurut buku sumber yang saya baca, pengertian sindrom alkohol janin (FAS) itu adalah hal
yang mengacu pada sekelompok penyakit, yang disebabkan oleh alkohol. Ini mungkin terjadi,
ketika seorang wanita minum alkohol selama kehamilan. Karena alkohol dapat menyebabkan
cacat lahir pada anak.
Bayi dengan sindrom alkohol janin memiliki gejala fisik seperti :
 Berat lahir rendah;
 Ukuran kecil dan retardasi pertumbuhan;
 Kepala kecil;
 Mata kecil;
 Pendek, hidung datar;
 Pipi datar;
 Rahang kecil;
 Telinga bentuk yang tidak biasa;
 Tipis bibir atas;
 Masalah dengan pendengaran dan penglihatan;
 Cacat jantung;
 Sedikit, otak cacat;
 Cacat sedikit, yang dapat membatasi gerakan;
 Gigi dengan rongga;
 Infeksi Telinga.
Sebagai bayi tumbuh, mungkin mengalami gejala lain , termasuk:
 Kurang nafsu makan dan kurang tidur;
 Pengembangan tertunda pidato;
 Mempelajari ketidakmampuan;
 Kekurangan perawatan;
 Rendah IQ;
 Cacat intelektual;
 Koordinasi yang buruk dari gerakan;
 Masalah perilaku;
 Kemampuan masyarakat miskin untuk mengendalikan emosi;
 Masalah dalam berkomunikasi dengan anak-anak lain.

Masalah yang disebabkan oleh sindrom alkohol janin bervariasi, namun cacat yang disebabkan
oleh sindrom alkohol janin tidak dapat dipulihkan. Tidak ada jumlah alkohol yang diketahui
aman dikonsumsi selama kehamilan. Jika Anda minum selama kehamilan, Anda menempatkan
bayi Anda berisiko mengalami sindrom alkohol janin. Sindrom alkohol janin bukanlah satu cacat
lahir tunggal. Ini adalah kumpulan masalah terkait dan kelompok paling parah dari serangkaian
konsekuensi pemaparan alkohol prenatal. Secara kolektif, kisaran kelainan ini dikenal sebagai
gangguan spektrum alkohol janin (FASD). Sindrom alkohol janin adalah penyebab
keterbelakangan mental yang umum namun dapat dicegah. Tingkat keparahan masalah mental
bervariasi, dengan beberapa anak mengalami tingkat yang jauh lebih tinggi daripada yang lain.
Tanda-tanda sindrom alkohol janin bisa meliputi:

 Fitur wajah yang khas, termasuk mata kecil, bibir bagian atas yang sangat tipis, hidung
pendek dan terbalik, dan permukaan kulit yang halus antara hidung dan bibir bagian atas.
 Kelainan sendi, tungkai dan jari
 Pertumbuhan fisik lambat sebelum dan sesudah kelahiran
 Menghadapi kesulitan atau masalah pendengaran
 Lingkar kepala kecil dan ukuran otak (microcephaly)
 Koordinasi yang buruk
 Keterlambatan mental dan perkembangan tertunda
 Gangguan belajar
 Perilaku tidak normal, seperti rentang perhatian yang pendek, hiperaktif, kontrol impuls
yang buruk, kegugupan dan kegelisahan yang ekstrem
 Cacat jantung

Oleh karena itu, ketika bayi lahir dengan riwayat ibu pengguna alcohol maka harus diperhatikan
lagi perkembanganya, karena efek dari alcohol tersebut tidak dapat dipulihkan. Dan
penangannya disesuaikan dengan kebutuhan bayi pada saat itu. Selain ibu dan keluarga yang
harus aktif memperhatikan gejala-gejala yang timbul lebih lanjut. Tidak terlepas dari
pemeriksaan rutin kepada pelayanan kesehatan terdekat, untuk mendeteksi kelainan lainnya.

Terrimakasih, semoga bermanfaat 

Anda mungkin juga menyukai