Anda di halaman 1dari 8

PANDUAN HAK PASIEN DALAM PELAYANAN

Rumah Sakit Mutiara Hati Mojokerto

RUMAH SAKIT MUTIARA HATI


JALAN RAYA KEMANTREN WETAN 49
TERUSAN GEDEG MOJOKERTO
2014
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahwa sudah tidak bisa dipungkiri lagi di mana kemajuan dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh pada perkembangan kebutuhan
manusia, yang salah satunya diantaranya di bidang teknologi informasi. Informasi
menjadi kebutuhan pokok setiap orang dalam rangka pengembangan pribadi di
lingkungan sosialnya.
Dengan perubahan/amandemen UUD 1945, sebagaimana diatur dalam Pasal 28
F dan 28 J bahwa hak memperoleh informasi merupakan hak asasi manusia. Atas dasar
tersebut, pemerintah dengan persetujuan DPR telah mengundangkan UU No. 14 Tahun
2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) yang akan diberlakukan terhitung
mulai tanggal 30 April 2010. Dalam Pasal 2 ditentukan bahwa setiap informasi publik
bersifat terbuka dan dapat diakses oleh setiap Pengguna Informasi Publik, dan hanya
informasi publik tertentu/terbatas yang dikecualikan/dirahasiakan yang sifatnya ketat.Itu
artinya bahwa informasi publik tersebut menjadi hak setiap warga negara untuk
mengetahuinya, kecuali yang harus dirahasiakan.
Di bidang pelayanan kesehatan di Rumah Sakit ada 3 (tiga) pelaku utama yang
berperan, yang masing-masing mempunyai hak dan kewajiban. Ketiga pelaku utama
tersebut adalah Pasien, Dokter dan Rumah Sakit. Pengaturan hak dan kewajiban tersebut,
telah ditentukan dalam berbagai peraturan perundang-undangan antara lain Undang-
Undang Praktek Kedoktetan, Undang-Undang Kesehatan, Undang-Undang Rumah Sakit,
Permenkes No. 159 b/1988 tentang Rumah Sakit dan Surat Edaran Dirjen Pelayanan
Medik No. YM.01.04.3.5.2504 tentang Pedoman Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter
dan Rumah Sakit.
Mengacu kepada UU KIP tersebut, maka sudah seharusnya pelaku utama
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit yaitu Pasien, Dokter dan Rumah Sakit secara
terbuka mengetahui hak dan kewajibannya masing-masing yang mungkin selama ini
belum diketahui secara utuh.

B. Definisi
1. Hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang merupakan kebutuhan
pribadinya, sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas.
2. Pasien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di Rumah Sakit baik dalam
keadaan sehat maupun sakit.

1
3. Dokter dan Dokter Gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter
gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran dan kedokteran gigi baik di dalam
maupun di luar negeri yang diakui Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

C. Tujuan
1. Agar pasien dan keluarganya mengetahui kapan akan dijelaskan tentang kondisi medis
dan diagnosis pasti
2. Agar pasien dan keluarganya mengetahui kapan akan dijelaskan tentang rencana
pelayanan dan pengobatannya
3. Agar pasien dan keluarganya mengetahui bagaimana proses untuk mendapatkan
persetujuan.
4. Agar pasien dan keluarganya mengetahui haknya untuk berpartisipasi dalam keputusan
pelayanannya.
5. Agar pasien dan keluarganya mengetahui siapa yang menjelaskan tentang hasil
pelayanan dan pengobatan.
6. Agar pasien dan keluarganya mengetahui siapa yang menjelaskan tentang hasil
pelayanan dan pengobatan yang tidak terduga.
7. Agar pasien dan keluarganya mengetahui tentang hak mereka untuk menolak atau tidak
melanjutkan pengobatan.
8. Agar pasien dan keluarganya mengetahui tentang konsekuensi dari keputusan mereka.
9. Agar pasien dan keluarga mengetahui tersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan.
10. Agar pasien dan keluarganya dapat mengetahui tentang dokter yang bertanggung jawab
dalam pelayanan kesehatan dirinya.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

Hak pasien selalu dihubungkan dengan pemeliharaan kesehatan yang bertujuan agar
pasien mendapatkan upaya kesehatan, sarana kesehatan, dan bantuan dari tenaga kesehatan
yang memenuhi standar pelayanan kesehatan yang optimal sesuai dengan UU No 44 tahun
2009 tentang Rumah sakit.
Panduan ini berlaku bagi seluruh pasien yang ada di RS Mutiara Hati Mojokerto yang
mendapatkan pelayanan medis. Panduan ini dilaksanakan oleh seluruh pemberi pelayanan RS
Mutiara Hati Mojokerto.

3
BAB III
TATA LAKSANA

A. Penjelasan Hak Pasien dalam Pelayanan


Pasien dan keluarga, dalam partisipasinya dalam pelayanan medis, mereka membutuhkan
informasi dasar tentang kondisi medis yang ditemukan dalam asesmen, termasuk diagnosis pasti
bila diminta, dan usulan pelayanan dan pengobatan. Pasien dan keluarganya memahami bentuk
keputusan yang harus dibuat tentang pelayanannya dan bagaimana berpartisipasi dalam membuat
keputusan tersebut. Sebagai tambahan, pasien dan keluarga perlu memahami proses di rumah
sakit dalam mendapatkan persetujuan dalam pelayanan, tes, prosedur dan pengobatan yang mana
yang perlu diminta persetujuan.
Meskipun ada beberapa pasien yang tidak mau diberitahu tentang diagnosis pasti atau
berpartisipasi dalam keputusan tentang pelayanannya, mereka diberi kesempatan dan dapat
memilih berpartisipasi melalui keluarganya, teman atau wakil yang dapat mengambil keputusan.
Selama dalam proses pelayanan, pasien, bila perlu keluarganya mempunyai hak untuk
diberitahu mengenai hasil dari rencana pelayanan dan pengobatan. Juga penting bahwa mereka
diberitahu tentang kejadian tidak diharapkan dari pelayanan dan pengobatan, seperti kejadian
tidak terantisipasi pada operasi atau obat yang tidak diresepkan atau pengobatan lain. Harus jelas
kepada pasien bagaimana mereka akan diberitahu dan siapa yang akan memberitahu tentang
hasil yang diharapkan dan yang tidak diharapkan.
Pasien atau mereka yang membuat keputusan atas nama pasien, dapat memutuskan untuk
tidak melanjutkan pelayanan atau pengobatan yang direncanakan atau meneruskan pelayanan
atau pengobatan setelah kegiatan dimulai. Rumah sakit memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang hak mereka untuk membuat keputusan, potensi hasil dari keputusan tersebut dan
tanggung jawab mereka berkenaan dengan keputusan tersebut. Pasien dan keluarganya
diberitahu tentang alternatif pelayanan dan pengobatan.
Hal-hal yang harus diperhatikan sehubungan dengan dengan pelayanan medis antara lain :
1. Kapan akan dijelaskan tentang kondisi medis dan diagnosis pasti
Informasi tentang kondisi pasien dapat dijelaskan pada saat :
a. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan atau pemeriksaan penunjang sehubungan
dengan kondisi pasien
b. Terdapat peningkatan atau penurunan kondisi pasien dibandingkan kondisi
sebelumnya
c. Ditemukan gejala atau tanda yang mengarah pada penyakit lain
d. Terdapat hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang terbaru.
2. Kapan akan dijelaskan tentang rencana pelayanan dan pengobatannya
a. Pada saat pasien sudah menyetujui untuk dirawat di RS Mutiara Hati Mojokerto
4
b. Sebelum dilakukannya tindakan-tindakan medis maupun pengobatan yang akan
dilakukan terhadap pasien
c. Saat diketahui terdapat perubahan atau perkembangan diagnosa, dan harus dilakukan
terapi baru atau terdapat tambahan terapi.
3. Proses untuk mendapatkan persetujuan
Seluruh tindakan yang akan dilakukan oleh petugas harus selalu mendapatkan
persetujuan dari pasien dan keluarga. Sebelum melakukan persetujuan atau pun
penolakan tindakan, sebelumnya pasien dan keluarga harus mendapatkan informasi yang
cukup dari Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) tentang kondisi nya saat ini,
tindakan apa yang akan dilakukan, manfaat, efek samping, maupun alternatif tindakan
lain. Harus dipastikan pasien telah memahami semua informasi yang diberikan, sebelum
pasien menyatakan setuju atau pun menolak.
4. Haknya untuk berpartisipasi dalam keputusan pelayanannya
Pasien dan keluarga berhak mengambil keputusan atas segala pelayanan maupun
pengobatan yang akan dilakukan terhadap pasien. Pasien berhak menyetujui, menolak,
melanjutkan maupun menghentikan pelayanan dan pengobatan atas dirinya. Dan semua
proses partisipasi keluarga harus tercantum dalam rekam medis, lengkap dengan nama
dan tanda tangan yang menyatakan.
5. Siapa yang menjelaskan tentang hasil pelayanan dan pengobatan, termasuk hasil
pelayanan dan pengobatan yang tidak terduga
Pihak-pihak yang berhak menjelaskan tentang hasil pelayanan dan pengobatan pasien
termasuk pelayanan dan pengobatan yang tidak terduga adalah Dokter Penanggung
Jawab Pelayanan (DPJP).
Perawat/ Bidan berperan menjelaskan kembali kondisi pasien (jika diminta) dengan
menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien. Pengulangan informasi yang
dilakukan oleh Perawat/ Bidan harus sesuai dengan penjelasan DPJP sebelumnya, tidak
ditambah maupun dikurangi isi informasinya.

B. Pemberian Informasi Pelayanan Termasuk Rencana Pengobatan


Petugas menerangkan dengan jelas tentang usulan pengobatan atau tindakan kepada pasien
dan bila perlu kepada keluarganya. Penjelasan yang diberikan meliputi :
1. Kondisi pasien
2. Usulan pengobatan
3. Nama individu yang memberikan pengobatan
4. Potensi manfaat dan kekurangannya
5. Kemungkinan alternatif
6. Kemungkinan keberhasilan
5
7. Kemungkinan timbulnya masalah selama masa pemulihan
8. Kemungkinan yang terjadi apabila tidak diobati.

Petugas juga memberikan pasien nama dokter atau para praktisi lain yang bertanggung jawab
langsung terhadap pelayanan pasien atau siapa yang berwenang melakukan prosedur atau
pengobatan. Seringkali, pasien mempunyai pertanyaan tentang para praktisi utama yang
melayani, berapa lama sudah bekerja di rumah sakit dan sejenisnya. Rumah sakit perlu
mempunyai prosedur untuk merespons bila pasien minta informasi tambahan tentang praktisi
utama yang melayani mereka.

6
BAB IV
DOKUMENTASI

Dokumentasi Hak Pasien dan Keluarga dalam pelayanan antara lain :


1. Formulir hak pasien dan keluarga
2. Formulir persetujuan umum
3. Formulir pemberian informasi bila terjadi penundaan pelayanan
4. Formulir penundaan pelayanan
5. Formulir Pelepasan Informasi
6. Formulir Permintaan dan Catatan Pelayanan Rohani
7. Formulir permintaan dan catatan penyimpanan harta benda
8. Formulir Permintaan Pendapat Lain (Second Opinion)
9. Formulir permintaan privasi
10. Formulir permintaan penerjemah
11. Informed Consent
12. Formulir DNR
13. Formulir Penolakan Pengobatan
14. Formulir Penetapan DPJP
15. Formulir Edukasi Pasien dan Keluarga Terintegrasi

Anda mungkin juga menyukai