Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut beberapa literatur yang disebut tempat umum adalah suatu
tempat dimana orang banyak atau masyarakat umum berkumpul untuk melakukan
kegiatan baik secara sementara (insidentil) maupun secara terus menerus
(permanent), baik membayar maupun tidak membayar. Perbelanjaan merupakan
salah satu diantara tempat-tempat umum yang mana sangat sering dikunjungi oleh
masyarakat terutama pasar. Karena pasar pada umumnya menjual kebutuhan
sehari-hari mulai dari bahan pangan hingga bahan siap saji, pasar tidak hanya
menjual bahan pangan saja, melainkan juga menjual sandang hingga papan. Maka
dari itu, pasar merupakan tempat yang sangat penting bagi masyarakat dimana
pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli, tempat dimana
transaksi jual beli dilaksanakan secara langsung dan biasanya terjadi proses tawar
menawar.
Pentingnya keberadaan pasar selain dalam bidang ekonomi yang mana
digunakan masyarakat sebagai tempat jual-beli, pasar juga dapat menjadi sumber
penyebaran penyakit bagi masyarakat. Sumber penyebaran penyakit tersebut
dapat disebabkan oleh sanitasi pasar yang buruk, perilaku hidup bersih dan sehat
antara penjual dan pembeli yang kurang baik, serta kurangnya pengetahuan
masyarakat tentang PHBS dapat mempercepat penyebaran penyakit yang ada.
Lingkungan pasar yang tidak terawat dapat menyebabkan pasar menjadi kotor,
pengap, dan berpotensi menjadi tempat berkembangbiaknya segala macam vektor
penyakit antara lain lalat, kucing, tikus, kecoa, dll. Maka dari itu, perlu
dilakukannya upaya pengawasan dan pengendalian kebersihan pasar agar dapat
memenuhi Syarat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
519/Menkes/SK/VI/2008 tentang Penyelenggaraan Pasar Sehat.
Pasar yang sehat tidak hanya dapat dilihat dari lingkungan pasar tersebut
saja, tetapi juga dilihat dari kebiasaan penjual dan pembeli di dalam pasar

1
tersebut. Karena tanpa adanya kesadaran dari penjual dan pembeli, tentunya tidak
akan dapat mewujudkan adanya pasar sehat itu sendiri. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa Sanitasi lingkungan pasar adalah usaha untuk mengawasi,
mencegah,mengontrol dan mengendalikan segala hal yang ada di lingkungan
pasar terutamayang dapat menularkan terjadinya suatu penyakit. Sanitasi
lingkungan pasar initerkait semua hal yang ada di dalam pasar meliputi letak
pasar, bangunan pasar,sanitasi pasar, dan fasilitas penunjang lainnya

1.2 Rumusan Masalah


1) Apakah sanitasi Pasar Inpres Kuala Berkala telah memenuhi Syarat
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
519/Menkes/SK/VI/2008 tentang Penyelenggaraan Pasar Sehat?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apakah pasar Inpres Kuala Berkala telah memenuhi
Syarat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
519/Menkes/SK/VI/2008 tentang Penyelenggaraan Pasar Sehat.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Tempat-tempat Umum


Tempat umum adalah suatu tempat dimana orang banyak berkumpul
untuk melakukan kegiatan baik secara isidentil maupun terus menerus, secara
membayaratau tidak membayar (Suparlan, 1988). Kriteria suatu tempat umum
adalahterpenuhinya beberapa syarat sebagai berikut:
a. Diperuntukkan bagi masyarakat umum.
b. Harus ada gedung/tempat yang permanen.
c. Harus ada aktivitas (pengusaha, pegawai, dan pengunjung).
d. Harus ada fasilitas (saluran air bersih, WC, urinoir, tempat sampah, danlain-
lain).

2.2 Pengertian Sanitasi Tempat Umum


a. Suparlan (1998)
Sanitasi adalahperilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih
dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan
bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan
meningkatkan kesehatan manusia. Sanitasi tempat umum adalah suatu usaha
untuk mengawasi dan mencegahkerugian dari pemanfaatan maupun hasil usaha
(produk) oleh dan untuk umumterutama yang erat hubungannya dengan
timbulnya/menularnya suatu penyakit.
b. WHO
Sanitasi lingkungan adalah mengatur semua faktor lingkungan, baik
lingkungan fisik, biologi, sosial maupun ekonomi manusia yang mempunyai
pengaruh yang merugikan perkembangan fisik dan daya hidup manusia. Sanitasi
bukan hanya tindakan untuk mencegah timbulnya penyakit saja. Melainkan juga
tindakan terhadap gangguan-gangguan lainnya. Untuk membina lingkungan yang
sehat perlu tindakan keteknikan (engineering). Tindakan tersebut dapat berupa :

3
a. Kuratif ( penyembuhan )
b. Preventif Medicine ( pengobatan pencegahan)
c. Preventif Teknik ( Tindakan Membina Lingkungan)

2.3 Pengertian Pasar

Menurut PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK


INDONESIA Nomor : 53/M-DAG/PER/12/2008 dan PERATURAN PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2007, Pasar adalah area
tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut
sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat
perdagangan maupun sebutan lainnya.
Adapun pengertian pasar dalam Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur
Nomor 3 Tahun 2008yaitu, pasar merupakan area tempat jual beli barang dan
atau tempat bertemunya penjual dan pembeli dengan jumlah penjual lebih dari
satu, baik yang disebut sebagai pasar tradisional maupun pasar modern dan/atau
pusat perbelanjaan, pertokoan, perdagangan maupun sebutan lainnya.
Pasar Kapas Krampung Surabaya yang terletak di kawasan Jl. Kapas
Krampung atau dekat dengan Gelanggang Olah raga (Gelora) 10
Nopemberadalah salah satu pasar tradisional kota.Dalam Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2008 telah dibahas bahwa, Pasar
tradisionaladalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah Daerah,
Swasta, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah termasuk
kerjasama dengan swasta berupa tempat usaha yang berbentuk toko, kios, los,
dan tenda yang dimiliki/dikelola oleh pedagang kecil menengah, koperasi dengan
usaha skala kecil, modal kecil dan melalui proses jual beli barang dagangan
dengan tawar - menawar. Pada Peraturan yang sama juga disebutkan bahwa
Pasar tradisional kota adalah pasar yang dikelola oleh Pemerintah Daerah, Badan
Usaha Milik Daerah, Koperasi yang ruang Iingkup pelayanannya meliputi satu

4
wilayah Kabupaten/Kota dengan jenis perdagangan barang-barang kebutuhan
sehari-hari, sandang serta jasa yang lebih lengkap dari pasar desa atau kelurahan.

2.4 Sanitasi Lingkungan Pasar


Sanitasi lingkungan pasar adalah usaha untuk mengawasi,
mencegah,mengontrol dan mengendalikan segala hal yang ada di lingkungan
pasar terutamayang dapat menularkan terjadinya suatu penyakit. Sanitasi
lingkungan pasar initerkait semua hal yang ada di dalam pasar meliputi letak
pasar, bangunan pasar,sanitasi pasar, dan fasilitas penunjang lainnya

2.5 Persyaratan Sanitasi Pasar


Suatu tempat umum harus memenuhi persyaratan sanitasi tidak terkecuali
pasar tradisional, salah satu dari jenis pusat perbelanjaan. Persyaratan sanitasi
untuk pasar tradisional khususnya diambil dari Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor : 519/Menkes/SK/VI/2008 tentang penyelenggaraan
pasar sehat dengan beberapa modifikasi yang sudah disesuaikan dengan situasi
dan kondisi setempat, yaitu:
1. Lokasi
a. Mempunyai izin bangun
b. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti: bantaran
sungai, aliran lahar, rawan longsor, banjir, dan sebagainya.
c. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan atau daerah jalur
pendaratan penerbangan termasuk sempadan jalan.
d. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir sampah
atau bekas lokasi pertambangan.
e. Mempunyai batas wilayah yang jelas, antara pasar dan lingkungannya.
2. Konstruksi bangunan
a. Atap
Atap harus kuat dan tidak bocor.
b. Dinding

5
Permukaan dinding harus bersih, tidak lembab, dan berwarna terang.
c. Lantai
1) Lantai terbuat dari bahan yang kedap air, permukaan rata, tidak
licin, tidak retak, dan mudah dibersihkan.
2) Lantai yang selalu terkena air, misalnya kamar mandi, tempat
cuci dan sejenisnya harus mempunyai kemiringan ke arah
saluran dan pembuangan air sesuai ketentuan yang berlaku
sehingga tidak terjadi genangan air.
d. Pencahayaan
Pencahayaan cukup terang dan dapat melihat barang dagangan dengan
jelas.
e. Ventilasi
Ventilasi harus memenuhi syarat minimal 20 % dari luas lantai.
f. Penataan ruang dagang
1) Pembagian area sesuai dengan peruntukannya
2) Zoning dengan identitas lengkap
3) Lebar lorong antar los minimal 1,5 meter
4) Jarak tempat penampungan dan pemotongan unggas dengan
bangunan pasar minimal 10 meter atau dibatasi tembok
g. Langit-langit
Tinggi minimal 2,8 meter dari lantai.
3. Persyaratan kesehatan dan sanitasi
a. Air bersih
1) Tersedia air bersih dengan jumlah yang cukup setiap hari secara
berkesinambungan, minimal 40 liter per pedagang.
2) Kualitas air bersih yang tersedia memenuhi persyaratan.
3) Jarak sumber air bersih dengan pembuangan limbah minimal 10
meter.
b. Kamar mandi dan MCK

6
1) Harus tersedia MCK laki-laki dan perempuan yang terpisah
dilengkapi dengan anda/simbol yang jelas dengan proporsi sbb:
Tabel 2.1. Persyaratan jumlah kamar mandi dan MCK
No Jumlah Pedagang Jumlah Kamar Mandi Jumlah MCK
1 1 s/d 25 1 1
2 25 s/d 50 2 2
3 50 s/d 100 3 3
Setiap penambahan 40-100 orang harus ditambah 1kamar
mandi dan 1 MCK

2) Didalam kamar mandi harus tersedia bak dan air bersih dalam
jumlah yang cukup dan bebas jentik
3) Didalam MCK harus tersedia jamban leher angsa, peturasan, dan
bak air.
4) Tersedia tempat cuci tangan dengan jumlah yang cukup yang
dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir.
5) Lantai dibuat kedap air, tidak licin, mudah dibersihkan dg
kemiringan sesuai ketentuan yang berlaku sehingga tidak terjadi
genangan.
c. Pengelolaan sampah
1) Setiap kios/los/lorong terseia tempat sampah basah dan kering.
2) Terbuat dari bahan kedap air, tidak mudah berkarat, kuat, tertutup,
dan mudah dibersihkan.
3) Tersedia alat angkut sampah yang kuat, mudah dibersihkan, dan
mudah dipindahkan.
4) Tersedia tempat pembuangan sampah sementara (TPS), kedap air,
kuat, mudah dibersihkan, dan mudah dijangkau petugas pengangkut
sampah.
5) Sampah diangkut minimal 1 x 24 jam.
d. Pembuangan limbah cair

7
1) Terdapat saluran pembuangan air limbah, saluran tertutup
2) Saluran terbuat dari bahan yang kedap air
3) Ada pengelolaan limbah
e. Tempat cuci tangan
1) Fasilitas cuci tangan ditempatkan di lokasi yang mudah dijangkau.
2) Fasilitas cuci tangan dilengkapi dengan sabun dan air yang mengalir
dan limbahnya dialirkan ke saluran pembuangan yang tertutup.
f. Kualitas makanan dan bahan pangan
Bungkus makanan tidak rusak atau penyok dan tidak ada buah atau
sayuran yang busuk.
g. Desinfeksi pasar
Desinfeksi pasar harus dilakukan secara menyeluruh 1 hari dalam
sebulan.
4. Keamanan dan Keselamatan
a. Pemadam Kebakaran
1) Tersedia peralatan pemadam kebakaran yang cukup dan berfungsi
serta tidak kadaluwarsa.
2) Tersedia hidran air dengan jumlah cukup menurut ketentuan
berlaku.
3) Letak peralatan pemadam kebakaran mudah dijangkau dan ada
petunjuk arah penyelamatan diri.
4) Adanya petunjuk prosedur penggunaan alat pemadam kebakaran.
b. Keamanan
1) Tersedia pos keamanan dilengkapi dengan personil dan
peralatannya.
2) Ada CCTV
3) Ada penangkal petir
4) Instalasi listrik terpasang dengan baik dan tertutup rapi
5. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
a. Pedagang dan Pekerja

8
Bagi pedagang karkas daging/unggas, ikan dan pemotong unggas
menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan pekerjaanannya
(sepatu boot, sarung tangan, celemek, penutup rambut dll)
b. Pengunjung
Berpola hidup bersih dan sehat, seperti : tidak buang sampah
sebarangan, tidak merokok, tidak meludah dan buang dahak
sembarangan dan lain-lain.
c. Pengelola
Mempunyai pengetahuan dan keterampilan dibidang higiene sanitasi
dan keamanan pangan.
6. Fasilitas Lain
a. Tempat sarana ibadah
Tersedia tempat ibadah dan tempat wudlu dengan lokasi yang mudah
dijangkau dengan sarana yang bersih dan tidak lembab.
b. Pos pelayanan kesehatan
Tersedia pos pelayanan kesehatan yang mudah dijangkau dan peralatan
pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) yang memadai.
c. Area parkir
1) Parkiran mobil, motor, dan sepeda terpisah
2) Luas 1 mobil = luas bangunan dibagi 60 m2
3) Ada jalur dan tanda masuk dan keluar kendaraan yang jelas
d. Gudang tempat penyimpanan barang
Ada gudang tempat penyimpanan barang yang tersusun dengan rapi.
e. Ruang terbuka hijau
Ruang terbuka hijau tersedia dengan jumlah yang memadai.
f. Kawasan terbatas merokok
1) Ada peraturan tertulis di pasar
2) Tersedia ruangan khusus merokok

9
BOB
NO VARIABEL UPAYA KOMPONEN YANG DINILAI NILAI SCORE
OT

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pasar yang diteliti adalah Pasar Inpres Simpang Kuala terletak di pinggir jalan
raya sehingga memudahkan pengunjung untuk menjangkaunya dan tidak rawan
terhadap kecelakaan. Dari segi pengaturan pasar yang disurvei, ternyata pasar jenis
komoditi yang memilikim675 kios dan los menjual hewan ternak, unggas juga bahan
makanan dan lainnya antara lain makanan matang nasi, makanan jajanan termasuk
aneka ragam kue dan minuman. Dari aspek kebersihan pasar dapat diketahui bahwa
ada petugas kebersihan dan pengelolaan sampah di pasar tersebut. Petugas kebersihan
bertugas secara bergilir. Sedangkan dilihat dari pengelolaan sampah sudah
terintegrasi dengan sistem pembuangan sampah dimana sampah dari setiap pedagang
dikumpulkan di TPS yang disediakan dan kemudian petugas mengangkut sampah
tersebut ke TPA.
Sumber Air bersih di pasar inpres simpang kuala adalah sumur bor, dimana
syarat fisik dan biologis terpenuhi. Pasar Inpres simpang kuala memiliki 7 MCK dan
yang berfungsi ada 4 MCK dengan saluran limbah tertutup. Selanjutnya berdasarkan
pengamatan terhadap sanitasi pasar lantai di pasar yang pada umumnya sudah
berlantai semen. Sebagian pasar yang berlantai semen terlihat sudah pecah ataupun
retak-retak, sehingga permukaan lantai tidak rata. Sehubungan dengan keamanan
pasar, sudah ada sistem pengamanan yang bertugas menjaga pasar pada malam hari.

Tabel 1. Penilaian Sanitasi Pasar Inpres Simpang Kuala

10
1 2 3 4 5 6

A LOKASI 5

(Nilai maksimal 500)

1. Sesuai Rencana UmumTata Ruang 20 100

2. Tidak terletak pada daerah rawan


20 100
bencana

3. Tidak terletak pada daerah rawan


20 100
kecelakaan

4. Tidak terletak pada daerah bekas


20 100
pembuangan sampah

5. Mempunyai batas wilayah yang


20 100
jelas

B BANGUNAN PASAR 20

(Nilai maksimal 2000)

1 Umum 0,5 Bangunan dan rancang bangun sesuai


100 50
dengan peraturan yang berlaku

2 Penataan ruang dagang 4 1. Pembagian area sesuai dengan


25 100
peruntukannya (zoning)

2. Zoning dengan identitas lengkap 5

3. Lebar lorong antar los minimal 1,5


15 60
meter

4. Jarak tempat penampungan dan


pemotongan unggas dengan bangunan
0 0
pasar minimal 10 meter atau dibatasi
tembok

5. Pestisida dan bahan berbahaya


beracun terpisah dengan zona 15 60
makanan dan bahan pangan

11
3 Ruang kantor pengelola 0,5 1. Ventilasi minimal 20 % dari luas
40 0
lantai

2. Pencahayaan minimal 100 lux 40 20

3. Tersedia MCK dan tempat cuci


20 0
tangan

4 Tempat penjualan bahan 15


pangan dan makanan

4.1 Tempat penjualan bahan 4 1. Meja tempat penjualan (nilai 10)


pangan basah

a. Tahan Karat 4 16

b. Rata 2 8

c. Kemiringan 2 0

d. Tinggi 60 cm 2 8

2. Karkas daging digantung 4 0

3. Alas pemotong (talenan) tidak 15 0


terbuat dari kayu, tidak beracun, kedap
air dan mudah dibersihkan

4. Tempat penyimpanan bahan pangan 15 0


dengan rantai dingin (cold chain)
bersuhu (4-10 0C)

5. Tersedia tempat pencucian bahan 8 32


pangan dan peralatan

6. Tempat cuci tangan dilengkapi (nilai


14):

a. Sabun 6 0

b. Air mengalir 8 0

7. Saluran pembuangan limbah (nilai

12
10) :

a. Tertutup 5 0

b. Kemiringan 5 0

8. Tempat sampah (nilai 10) :

a. Terpisah (sampah basah & kering) 4 0

b. Kedap air 3 0

c. Tertutup 3 0

9 Bebas binatang penular penyakit 10 0


(vektor) & tempat perindukannya

4.2 Tempat penjualan bahan 3 1. Meja tempat penjualan dengan:


pangan kering

permukaan rata, mudah

dibersihkan, dengan tinggi minimal

60 cm (nilai 20)

a. Permukaan rata 10 30

b. Mudah dibersihkan 5 15

c. Tinggi minimal 60 cm 5 15

2. Meja terbuat dari bahan tahan 20 60

3. Tempat sampah (nilai 20) :

a. Terpisah basah dan kering 0 0

b. Kedap air 5 0

c. Bertutup 5 0

4. Tempat cuci tangan dilengkapi


(nilai 20) :

13
a. Dengan sabun 0 0

b. Air mengalir 14 0

5. Bebas vektor penular penyakit dan 20 0

4.4 Area Parkir 1 1. Ada pemisah yang jelas dengan 15 15


batas wilayah pasar

2. Parkir mobil, motor, sepeda, 10 10


andong/delman, becak terpisah

3. Tersedia area parkir khusus 10 0


kendaraan pengangkut hewan hidup

4. Tersedia area khusus bongkar muat 0 0


barang

5. Tidak ada genangan air 10 0

6. Tersedia tempat sampah setiap 15 0


radius

10 meter

7. jalur dan tanda masuk dan keluar 10 0


kendaraan yang jelas

8. tanaman penghijauan 10 0

9. Adanya area resapan air 10 0

4.5 Konstruksi : 4

4.5. Atap 0,5 1. Atap (nilai 40) :


1

a. Kuat 20 10

b. Tidak bocor 10 5

c. Tidak menjadi tempat perindukan 10 0


vector

14
2. Kemiringan atap cukup dan tidak 40 0
memungkinkan genangan air

3. Atap dengan ketinggian lebih 10 20 0


meter dilengkapi penangkal petir

4.5. Dinding 0,5 1. Keadaan dinding (nilai 40)


2

a. Bersih 15 7.5

b. Tidak lembab 15 7.5

c. Berwarna terang 10 5

2. Permukaan dinding yang selalu


terkena percikan air terbuat dari (nilai
40) :

a. Bahan yang kuat 20 10

b. Kedap air 20 10

3. Pertemuan lantai dengan dinding 0 0


harus lengkung (conus)

4.5. Lantai 0,5 1. Keadaan lantai (nilai 70) :


3

a. Kedap air 15 7.5

b. Rata 15 7.5

c. Tidak licin 15 7.5

d. Tidak retak 10 7,5

e. Mudah dibersihkan 15 7.5

2. Lantai kamar mandi, tempat cuci 30 15


dan sejenisnya mempunyai kemiringan
ke saluran pembuangan

15
4.5. Tangga 0,5 1. Tinggi, lebar, kemiringan sesuai 40 20
4 dengan ketentuan yang berlaku

2. Terdapat pegangan tangan, 20 10

3. Kuat dan tidak licin 20 10

4. Pencahayaan minimal 100 lux 20 10

4.5. Ventilasi 1 Minimal 20% dari luas lantai 100 0


5

4.5. Pencahayaan 0,5 Intensitas pencahayaan cukup untuk 100 50


6 melakukan pekerjaan pengelolaan dan
pembersihan bahan makanan minimal
100 lux

4.5. Pintu 0,5 Khusus kios/los penjual daging, ikan, 0 0


7 dan sejenisnya menggunakan pintu
yang dapat membuka dan menutup
sendiri atau tirai plastik untuk
menghalangi binatang atau serangga
penular penyakit

C. SANITASI 30

(Nilai maksimal 3000)

1. Air Bersih 4 1. Air bersih selalu tersedia dalam 40 160


jumlah yang cukup (minimal 40 liter per
pedagang)

2. Kualitas air bersih memenuhi syarat 30 120


kesehatan

3. Jarak sumber air bersih dengan 20 80


septick tank minimal 10 meter

4. Pengujian air bersih dilakukan 6 10 0


bulan sekali

2. Kamar mandi dan MCK 4 1. MCK : laki-laki dan perempuan

16
terpisah dengan jumlah cukup (nilai 10)

a. Terpisah 5 0

b. Jumlah cukup 5 20

2. Tersedia bak dan air bersih dengan 10 0


jumlah cukup dan bebas jentik

3. MCK dengan leher angsa 10 40

4. Tersedia tempat cuci tangan dan 0 0


sabun

5. Tersedia tempat sampah yang 10 0


tertutup

6. Tersedia septik tank dengan lubang 10 40


peresapan yang memenuhi syarat
kesehatan

7. Letak MCK minimal 10 meter dari 10 0


tempat penjualan makanan dan bahan
pangan

8. Ventilasi minimal 20% dari luas 10 0


lantai

9. Pencahayaan minimal 100 lux 10 0

10. Lantai kedap air, tidak licin, mudah 10 40


dibersihkan, dengan kemiringan cukup

3. Pengelolaan sampah 4 1. Setiap kios/lorong/los tersedia 0 0


tempat sampah basah dan kering

2. Tempat sampah terbuat dari (nilai


20) :

a. Bahan kedap air 5 0

b. Tidak mudah berkarat 5 8

17
c. Kuat 4 0

d. Tertutup 3 0

e. Mudah dibersihkan 3 0

3. Tersedia alat pengangkut sampah


(nilai 15) :

a. Kuat 8 32

b. Mudah dibersihkan 7 28

4. Tersedia tempat pembuangan


sampah sementara (TPS) (nilai 15) :

a. Kuat 4 16

b. Kedap air 4 16

c. Mudah dibersihkan 4 16

d. Mudah dijangkau 3 12

5. TPS tidak menjadi tempat 10 0


perindukan binatang penular penyakit

6. TPS tidak di jalur utama pasar dan 10 40


berjarak minimal 10 meter dari
bangunan pasar

7. Sampah diangkut minimal 1 x 24 jam 10 40

4. Drainage 4 1. Tertutup dengan kisi-kisi, terbuat 30 0


dari logam dan mudah dibersihkan

2. Limbah cair mengalir lancar 30 120

3. Limbah cair harus memenuhi mutu 10 0

4. Tidak ada bangunan di atas saluran 10 40

5. Pengujian kualitas limbah cair 10 0

18
berkala setiap 6 bulan sekali

5. Tempat cuci tangan 4 1. Lokasi mudah dijangkau 40 0

2. Dilengkapi sabun 0 0

3. Tersedia air mengalir 40 0

6. Binatang penular 3 1. Los makanan siap saji dan bahan 15 30


penyakit /vector pangan harus bebas dari lalat, kecoa,
dan tikus

2. Angka kepadatan tikus nol 20 60

3. Angka kepadatan kecoa maksimal 2 20 30


ekor per plate di titik pengukuran

4. Angka kepadatan lalat maksimal 30 20 30


per gril net di tempat sampah dan
drainage

5. Container Indeks (CI) jentik nyamuk 20 30


aedes tidak melebihi 5%

7. Kualitas makanan dan 4 1. Tidak basi 20 80


bahan pangan

2. Tidak mengandung bahan 10 28


berbahaya

3. Tidak mengandung residu pestisida 10 40


di atas ambang batas

4. Kualitas makanan siap saji sesuai 5 20


dengan peraturan

5. Makanan dalam kemasan tertutup 10 0


disimpan dalam suhu 4-10oC

6. Ikan, daging, dan olahannya 10 0


disimpan dalam suhu 0 s/d 4 C

7. Sayur dan buah disimpan dalam suhu 10 0

19
10 ºC, telor, susu dan olahannya
disimpan dalam suhu 5-7ºC

8. Penyimpanan bahan makanan 10 40


dengan jarak 15 cm dari lantai, 5 cm
dari dinding, dan 60 cm dari langit-
langit

9. Kebersihan peralatan makanan 10 0


maksimal 100 kuman per cm2
permukaan dan E-coli nol

8. Desinfeksi pasar 3 1. Dilakukan secara menyeluruh 1 hari 50 0


dalam sebulan

2. Bahan desinfeksi tidak mencemari 50 0


lingkungan

D PERILAKU HIDUP BERSIH 30


DAN SEHAT

(Nilai maksimal 3000)

1. Pedagang dan pekerja 15 1. Pedagang daging/unggas dan ikan 5 15


menggunakan alat pelindung diri

2. Berperilaku hidup bersih dan sehat 20 0


(PHBS)

3. Dilakukan pemeriksaan kesehatan 0 0


bagi pedagang secara berkala minimal 6
bulan sekali

4. Pedagang makanan siap saji tidak 40 450


sedang menderita penyakit menular
langsung seperti : diare, hepatitis, TBC,
kudis, dll

2. Pengunjung 10 1. Berperilaku hidup bersih dan sehat 50 500


(PHBS)

2. Cuci tangan dengan sabun setelah 0 0


memegang unggas/hewan hidup,

20
daging atau ikan

3. Pengelola 5 Memahami dan mempunyai 50 50


keterampilan tentang hygiene sanitasi
dan keamanan pangan (pernah
mengikuti kursus/pelatihan di bidang
sanitasi dan hygiene makanan dan
pangan)

E. KEAMANAN 5

(Nilai maksimal 1000)

1. Pemadam kebakaran 3 1. Tersedia peralatan pemadam


kebakaran dengan jumlah cukup dan
berfungsi (nilai 40) :

a. Ada 20 0

b. Jumlah cukup 10 0

c. 80 % berfungsi 10 0

2. Tersedia hidran air 30 0

3. Letak peralatan pemadaman 20 0


kebakaran mudah dijangkau dan ada
petunjuk arah penyelamatan

4. Adanya SOP penggunaan alat 10 0


pemadam kebakaran

2. Keamanan 2 1. Pos Keamanan 50 100

2. personil/petugas keamanan 50 100

F. FASILITAS LAIN 10

(Nilai maksimal 1000)

1. Tempat / sarana ibadah 2 1. Tersedia tempat ibadah yang 40 80


bersih, dan tempat wudhu

21
2. Tersedia air dengan jumlah yang 40 80
cukup

3. Ventilasi dan pencahayaan sesuai 20 60


dengan persyaratan

2. Tempat penjualan 5 1. Tersedia tempat khusus yang 20 25


unggas hidup terpisah dari pasar utama

2. Mempunyai akses masuk dan keluar 10 0


kendaraan pengangkut unggas
tersendiri

3. Kandang tempat penampungan 10 0


unggas kuat dan mudah dibersihkan

4. Tersedia fasilitas pemotongan 10 0


unggas umum yang memenuhi syarat

5. Tersedia sarana cuci tangan dengan 10 0


sabun dan air bersih

6. Tersedia saluran pembuangan 10 50


limbah

7. Tersedia penampungan sampah 10 0


terpisah dari sampah pasar

8. Tersedia sarana desinfeksi khusus di 20 0


pintu masuk

3. Tersedia pos pelayan 3 Tersedia ruang/pos pelayanan 50 0


kesehatan dan kesehatan dan Pertolongan Pertama
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
Pada Kecelakaan (P3K)

JUMLAH 100 3872,5

22
Berdasarkan table 1 diatas dan berdasarkan hasil wawancara dengan pihak
pengelola pasar inpres simpang kuala dapat disimpulkan bahwa pasar inpres
simpang kuala :
 Memiiki 7 MCK (4 di lantai 2, 3 diantai 1). 3 MCK rusak.ventilasi dan
pencahayaan alami tidak memuhi syarat dan toiet pria dan waanita gabung
serta toiet leher angsa dan memiiki septic tank
 Lebar lorong 2 m
 Tidak tersedia sarana pencucian tangan dan sabun
 Tempat sampah disediakan pedagang sendiri
 Parkir di pinggir jalan, tidak ada daerah khusus parkir
 Tidak dilakukan desinfeksi pasar
 Pengangkutan sampah 1x24 jam
 Tersedia TPS dan alat pengangkutan sampah memuhi syaraat
 Meja penjual daging, ikan dan makanan berkeramik
 Kantor kepala pengelola pasar, ventilasi dan pencahayaan memenuhi syarat
namun tidak memilki sarana pencuci tangan
 Tidak tersedia pelayanan p3k dan pemadam kebakaran
 Tempat penajualan unggas hidup gabung dengan penjual ainnya , tidak
mempunyai akses masuk khusus utk pengangkut

23
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian observasi yang kami lakukan di pasar inpres
simpang kuala, maka dapat dihitung sebagai berikut:
Nilai = skor x bobot
Nilai per Komponen Ʃ skor x bobot (per sub komponen)
Total nilai yang dinilai = Ʃ(nilai per kompenen x bobot komponen)
Total nilai maksimum = Ʃ (nilai maksimal perkompenen x bobot komponen)
= 10500

persentase = Total Nilai yang Dinilai × 100%


Total Nilai Maksimum
= 3872,5 x 100%
10500
= 36,88 %

Bandingkan dengan indikator kriteria persyaratan


Indikator :
Sanitasi baik sekali = ≥80%
Sanitasi baik = 61% - 80%
Sanitasi cukup = 41% - 60%
Sanitasi buruk = ≤ 40%

Kesimpulan : karena 36,88 % maka sanitasi pasar inpres simpang kuala dalam
keadaan sanitasi buruk, maka perlu peningkatan pemeliharaan sanitasi dan
perbaikan.

24
4.2 Saran
a) Perlu adanya pembinaan pasar tradisional mencakup kebersihan dan kerapian
agar para pengunjung nyaman dalam berbelanja. Pembinaan dengan cara
memberi percontohan tempat berdagang untuk pasar yang sehat, model untuk
bedagang yang sesuai jenis dagangannya
b) Tempat sampah di pasar inpres simpang kuala tidak memuhi syarat sanitasi
yang baik. Sebaiknya tempat sampah dipisahkan antara sampah kering dan
sampah pasar, agar dapat dipilah pengolahan sampahnya
c) Seharusnya tersedian kawasan tanpa rokok agar dapat menambah
kenyamanan pengunjung karena tidak terganggu asap rokok
d) Kondisi lantai pasar perlu perbaikan pada lantai yang retak dan pada
penjualan daging perlu adanya petugas yang selalu siap mengeringkan lantai
yang sering basah
e) Perlu adanya wadah tertutup untuk penampungan bulu ayam yang sudah
digunakan
f) Perlu dilakukan penghijauan disekitar pasar untuk memenuhi RTH agar tidak
panas dan suplai oksigen tercukupi.

25
DAFTAR PUSTAKA
- Disitasi : 10 Desember 2012 ,jam : 19.34 WIB
http://id.wikipedia.org/wiki/Sanitasi

- Disitasi : 10 Desember 2012, jam : 19.23


WIBhttp://www.scribd.com/doc/102755103/sanitasi-pasar

- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :


519/Menkes/SK/VI/2008 tentang Penyelenggaraan Pasar Sehat.
- Kepmen LH nomor 112 tahun 2003 tentang kualitas air limbah

- Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor : 53/M-


Dag/Per/12/2008

- Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007

26
LAMPIRAN

27
28
29
30
31
32
33
34
35

Anda mungkin juga menyukai

  • DAPUS
    DAPUS
    Dokumen1 halaman
    DAPUS
    Umi Kalzum Situmeang
    Belum ada peringkat
  • ETNOMEDISIN
    ETNOMEDISIN
    Dokumen12 halaman
    ETNOMEDISIN
    Umi Kalzum Situmeang
    Belum ada peringkat
  • Merkur I
    Merkur I
    Dokumen6 halaman
    Merkur I
    Umi Kalzum Situmeang
    Belum ada peringkat
  • FKM. 290-16 Feb H
    FKM. 290-16 Feb H
    Dokumen81 halaman
    FKM. 290-16 Feb H
    harri
    Belum ada peringkat
  • Jurnal
    Jurnal
    Dokumen13 halaman
    Jurnal
    Aprian Riani Sari
    Belum ada peringkat
  • DAPUS
    DAPUS
    Dokumen1 halaman
    DAPUS
    Umi Kalzum Situmeang
    Belum ada peringkat
  • MPBL ISPA Latar Belakang
    MPBL ISPA Latar Belakang
    Dokumen2 halaman
    MPBL ISPA Latar Belakang
    Umi Kalzum Situmeang
    Belum ada peringkat
  • Kekurangan Vitamin A
    Kekurangan Vitamin A
    Dokumen22 halaman
    Kekurangan Vitamin A
    Umi Kalzum Situmeang
    Belum ada peringkat
  • BAB I (Isi)
    BAB I (Isi)
    Dokumen17 halaman
    BAB I (Isi)
    Umi Kalzum Situmeang
    Belum ada peringkat
  • Tugas Mandat 3
    Tugas Mandat 3
    Dokumen1 halaman
    Tugas Mandat 3
    Umi Kalzum Situmeang
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen5 halaman
    Bab Ii
    Umi Kalzum Situmeang
    Belum ada peringkat
  • Epid KL
    Epid KL
    Dokumen8 halaman
    Epid KL
    Umi Kalzum Situmeang
    Belum ada peringkat
  • MDGs
    MDGs
    Dokumen11 halaman
    MDGs
    Umi Kalzum Situmeang
    Belum ada peringkat
  • Tempat Pelaksanaan Kewsos New
    Tempat Pelaksanaan Kewsos New
    Dokumen4 halaman
    Tempat Pelaksanaan Kewsos New
    Umi Kalzum Situmeang
    Belum ada peringkat
  • Kinetika Difteri
    Kinetika Difteri
    Dokumen4 halaman
    Kinetika Difteri
    Umi Kalzum Situmeang
    Belum ada peringkat
  • Stroke
    Stroke
    Dokumen7 halaman
    Stroke
    Umi Kalzum Situmeang
    Belum ada peringkat
  • Inovasi Dalam Kewirausahaan Sosial
    Inovasi Dalam Kewirausahaan Sosial
    Dokumen9 halaman
    Inovasi Dalam Kewirausahaan Sosial
    Umi Kalzum Situmeang
    Belum ada peringkat
  • Contoh Kewirausaan Sosial
    Contoh Kewirausaan Sosial
    Dokumen2 halaman
    Contoh Kewirausaan Sosial
    Umi Kalzum Situmeang
    Belum ada peringkat
  • Tokoh Wir Sosial
    Tokoh Wir Sosial
    Dokumen3 halaman
    Tokoh Wir Sosial
    Umi Kalzum Situmeang
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Tingkah Laku
    Pengertian Tingkah Laku
    Dokumen2 halaman
    Pengertian Tingkah Laku
    Umi Kalzum Situmeang
    Belum ada peringkat
  • Tingkah Laku
    Tingkah Laku
    Dokumen21 halaman
    Tingkah Laku
    Umi Kalzum Situmeang
    Belum ada peringkat
  • Gangguan Kesehatan
    Gangguan Kesehatan
    Dokumen13 halaman
    Gangguan Kesehatan
    Wahyu Dirga Okta
    Belum ada peringkat
  • Psikes
    Psikes
    Dokumen22 halaman
    Psikes
    Umi Kalzum Situmeang
    Belum ada peringkat
  • Makalah Probabilitas
    Makalah Probabilitas
    Dokumen10 halaman
    Makalah Probabilitas
    amri_nur_rahim_gokil
    Belum ada peringkat
  • Analis Penyebab Kecelakaan Kerja
    Analis Penyebab Kecelakaan Kerja
    Dokumen118 halaman
    Analis Penyebab Kecelakaan Kerja
    ridwan
    Belum ada peringkat
  • Makalah Psikologi Tingkah Laku
    Makalah Psikologi Tingkah Laku
    Dokumen12 halaman
    Makalah Psikologi Tingkah Laku
    Umi Kalzum Situmeang
    Belum ada peringkat
  • Tingkah Laku
    Tingkah Laku
    Dokumen21 halaman
    Tingkah Laku
    Umi Kalzum Situmeang
    Belum ada peringkat
  • Tugas Geografis Dan Demografi SUMUT
    Tugas Geografis Dan Demografi SUMUT
    Dokumen42 halaman
    Tugas Geografis Dan Demografi SUMUT
    Umi Kalzum Situmeang
    Belum ada peringkat
  • Analisis Korelasi
    Analisis Korelasi
    Dokumen5 halaman
    Analisis Korelasi
    Umi Kalzum Situmeang
    Belum ada peringkat