Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Filsafat bukan sekedar merupakan mata kuliah. Filsafat adalah suatu
tindakan, suatu aktivitas. Filsafat adalah aktivitas untuk berpikir secara mendalam
tentang pertanyaan-pertanyaan besar dalam hidup manusia (apa tujuan hidup,
apakah Tuhan ada, bagaimana menata organisasi dan masyarakat, serta bagaimana
hidup yang baik), dan mencoba menjawabnya secara rasional, kritis, dan
sistematis. Dengan belajar filsafat, kita akan mampu melihat masalah dari
berbagai sisi, berpikir kreatif, kritis, dan independen, mampu mengatur waktu dan
diri, serta mampu berpikir fleksibel di dalam menata hidup yang terus berubah.
Salah satu sub materi kajian filsafat adalah tentang berfilsafat membutuhkan
agama yang utuh.
Religiusitas merupakan sebuah pemahaman tentang keagamaan yang
didalamnya terdapat ajaran mengenai hubungan manusia dengan tuhannya serta
hubungan manusia dengan sesama manusia. Agama dan ilmu tidak terpisah atau
bertentangan, sebab kedua-duanya menyangkut umat manusia dan dunia. Umat
manusia membutuhkan kedua-duanya, sebab umat manusia membutuhkan Tuhan
maupun dunia. Umat manusia membutuhkan Tuhan, karena Beliau adalah asal-
usul dan tujuan akhir dari eksistensi umat manusia. Umat manusia juga
membutuhkan dunia, karena dunia adalah lingkungan yang saat ini
memungkinkan umat manusia bereksistensi, sebagai salah satu dari sekian banyak
ciptaan tuhan
Saat ini banyak sekali yang tidak tahu apa filsafat itu?, yang mengetahui
filsafatpun belum tentu menyukai filsafat. Banyak sekali yang dapat
mempengaruhi seseorang untuk menyukai filsafat. Seperti mementingkan faktor
individu dibandingkan faktor lingkungan. Selain itu apakah religiusitas seseorang
dapat mempengaruhi kesukaannya terhadap filsafat?. Dari latar belakang di atas
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang pengaruh religiusitas terhadap
kesukaan mata kuliah filsafat sains dan bioetika mahasiswa Pascasarjana
Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang angkatan 2017.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan antara religiusitas terhadap tingkat kesukaan mata
kuliah filsafat sains dan bioetika mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Biologi
Universitas Negeri Malang angkatan 2017?
1.3 Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara religiusitas terhadap tingkat
kesukaan mata kuliah filsafat sains dan bioetika mahasiswa Pascasarjana
Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang angkatan 2017.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat berguna bagi semua pihak dalam
persoalan religiusitas dan kesukaan mata kuliah filsafat sains dan bioetika
mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang angkatan
2017.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis untuk menambah pengetahuan mengenai kesukaan mata
kuliah filsafat sains dan bioetika mahasiswa Pascasarjana Pendidikan
Biologi Universitas Negeri Malang angkatan 2017 melalui religiusitas
b. Bagi fakultas dapat mempersiapkan sarjana yang utuh, yakni yang
mampu berpikir mendalam, rasional dan komunikatif.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Hasil Penelitian Sebelumnya


1. Khusnul Khotimah (094411007) Tasawuf Psikoterapi Fakultas Ushuluddin
IAIN Walisongo Semarang 2013. Berjudul “HUBUNGAN RELIGIUSITAS
DENGAN SIKAP TAWADLU’ PADA MAHASISWA FAKULTAS
USHULUDDIN IAIN WALISONGO SEMARANG ANGKATAN 2012”
Kesimpulan :
Hasil analisa yang telah dilakukan menunjukan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara religiusitas dengan sikap tawadlu’ mahasiswa. Melalui
analisis data yang dilakukan dengan korelasi product moment. Diperoleh
hasil γxy= 0, 813 dengan p = 0,000 (p<0,01). Hasil tersebut menunjukkan
bahwa hipotesis diterima yaitu terdapat hubungan positif yang signifikan antara
religiusitas dengan sikap tawadlu’ mahasiswa.
2. Mira Ayu Yulaeka (104411029) Tasawuf Psikoterapi Fakultas Ushuluddin
IAIN Walisongo Semarang 2014. Berjudul “HUBUNGAN ANTARA
RELIGIUSITAS DAN KINERJA KARYAWAN ASURANSI AJB
BUMIPUTRA CABANG BLORA”
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil perhitungan secara statistik dari variabel religiusitas
diperoleh 36 subyek dari 51 subyek atau 70,5% termasuk kategori sangat
tinggi. Ini menunjukkan bahwa tingkat religiusitas pada karyawan asuransi
AJB Bumiputra Cabang Blora tergolong sangat tinggi. Sedangkan hasil
perhitungan secara statistik dalam variabel kinerja diperoleh 27 subyek dari 51
subyek atau termasuk kategori tinggi. Ini menunjukkan bahwa tingkat kinerja
pada karyawan asuransi AJB Bumiputra cabang blora tergolong tinggi. Adapun
pada uji hipotesis yang dilakukan menggunakan korelasi product moment
diperoleh koefisien korelasi 0, 748 dengan signifikansi 0,000 < 0,001 yang
menunjukkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Ini berarti ada hubungan
positif yang signifikan antara religiusitas dan kinerja pada karyawan asuransi
AJB bumiputra cabang blora.
3. Slamet Riyadi (074411010) Tasawuf Psikoterapi Fakultas Ushuluddin IAIN
Walisongo Semarang 2014. Berjudul “HUBUNGAN RELIGIUSITAS
DENGAN PERILAKU AGRESIF REMAJA DI PONDOK PESANTREN
MAMBA’UL HUDA PODOREJO NGALIYAN SEMARANG”
Kesimpulan :
Hasil analisa yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat hubungan
yang negatif antara religiusitas dengan perilaku agresif remaja Pondok
Pesantren Mamba’ul Huda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan
religiusitas dengan perilaku agresif memiliki nilai sebesar -0,281 dengan nilai
probabilitas 0,010 dan jumlah subyek pada penelitian sebanyak 25 santri,
sedangkan p (0,0100 = } (0,01). Disimpulkan bahwa dalam penelitian ini ada
hubungan negatif yang signifikan antara religiusitas dengan perilaku agresif
pada remaja Pondok Pesantren Mamba’ul Huda, dimana semakin tinggi
religiusitas tetap masih terdapat perilaku agresif. Dengan demikian hipotesis
yang menyatakan bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara religius
dengan perilaku agresif dinyatakan diterima.

2.2 Landasan Teori


2.1.1 Filsafat
1. Pengertian Filsafat
Arti etimologi kata filsafat berasal dari kata Yunani filosofia, yang berasal dari
kata filosofein yang berarti mencintai kebijaksanaan. Kata tersebut juga berasal
dari kata Yunani Philosophis yang berasal dari kata kerja Philein yang berarti
mencintai, atau Philia yang berarti cinta, dan Sophia yang berarti kearifan (Razif,
2006).
a. Menurut al-Farabi filsafat adalah ilmu yang menyelidiki hakikat yang
sebenarnya dari segala yang ada.
b. Plato menyatakan bahwa filsafat ialah pengetahuan yang berminat
mencapai kebenaran asli.
c. Bagi Aristoteles filsafat adalah pengetahuan yang meliputi kebenaran yang
tergabung di dalamnya metafisika, logika, retorika, ekonomi, politik, dan
estetika (Ahmad, 2004).
Dari berbagai contoh di atas masih dapat ditambah lagi hingga berpuluh-
puluh definisi. Atas dasar uraian di atas, maka peneliti memberikan suatu konsep
bahwa filsafat mempunyai pengertian yang multi dimensi.
2. Ciri-ciri Pemikiran Filsafat (Achmadi, 2001):
a. Universal
b. Tidak faktual
c. Bersangkutan dengan nilai
d. Berkaitan dengan arti
e. Implikatif
3. Cabang-cabang Filsafat (Surajiyo, 2005):
a. Filsafat pengetahuan
1. Epistemologi
2. Logika
3. Kritik ilmu-ilmu
b. Filsafat khusus
1. Hukum
2. Budi
3. Politik
4. Agama
5. Kehidupan sosial
6. Nilai
c. Filsafat keilmuan
1. Matematika
2. Ilmu-ilmu fisik
3. Biologi
4. Linguistik
5. Psikologi
6. Ilmu-ilmu sosial
d. Dan lain-lain
B. Religiusitas
1. Pengertian
Religi berasal dari bahasa latin religio yang akar katanya adalah religare
yang berarti ‘mengikat’ (Rahardian, 2007). Religi atau agama mencakup aturan-
aturan dan kewajiban-kewajiban yang harus dilaksanakan, yang semuanya itu
berfungsi untuk mengikat dan mengutuhkan diri seseorang atau sekelompok orang
dalam hubungannya terhadap Tuhan, sesama manusia, serta alam sekitarnya.
Mangunwijaya (Hery, 2003), membedakan antara istilah religi dengan
istilah religiusitas. Religi menunjuk pada aspek formal, yang berkaitan dengan
aturan-aturan dan kewajiban; sedangkan religiusitas menunjuk pada aspek religi
yang telah dihayati oleh individu di dalam hati. Sesuai dengan pendapat ini.
Dister (Razif, 2006), mengartikan religiusitas sebagai keberagamaan yang
berarti adanya unsur internalisasi agama itu di dalam diri seseorang.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa religiusitas adalah
internalisasi nilai-nilai agama dalam diri seseorang. Internalisasi di sini berkaitan
dengan kepercayaan terhadap ajaran-ajaran agama baik di dalam hati maupun
dalam ucapan. Kepercayaan ini kemudian diaktualisasikan dalam perbuatan atau
tingkah laku sehari-hari.
2. Aspek-aspek religiusitas
Kementrian Kependudukan dan Lingkungan Hidup Republik Indonesia
(Zar, 2004), membagi religiusitas agama Islam dalam lima aspek yaitu :
a. Aspek Iman menyangkut keyakinan dan hubungan manusia dengan
Tuhan, malaikat, para nabi, dan sebagainya.
b. Aspek Islam menyangkut frekuensi, intensitas pelaksanaan ibadah yang
telah ditetapkan, misalnya sholat, puasa, zakat.
c. Aspek Ihsan menyangkut pengalaman dan perasaan tentang kehadiran
Tuhan, takut melanggar larangan dan lain-lain.
d. Aspek Ilmu menyangkut pengetahuan seseorang tentang ajaran-ajaran
Islam.
e. Aspek Amal menyangkut tingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat,
misalnya menolong orang lain, bekerja, dan sebagainya.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi religiusitas
a. Faktor sosial
b. Faktor pengalaman
c. Faktor kebutuhan

2.3 Hipotesis
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya di atas, hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan positif antara religiusitas
dengan tingkat kesukaan mata kuliah filsafat mahasiswa. Hal ini berarti semakin
tinggi tingkat religiusitas mahasiswa, maka semakin tinggi pula tingkat kesukaan
mahasiswa terhadap mata kuliah filsafat. Sebaliknya semakin rendah tingkat
religiusitas mahasiswa, maka semakin rendah pula tingkat kesukaan mahasiswa
terhadap mata kuliah filsafat.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena untuk mengetahui
ada tidaknya hubungan antara variable yang satu dengan yang lain.
3.2 Sumber Data Penelitian
Penelitian ini menggunakan kuantitatif yang yang diambil melalui data
primer yang diperoleh secara langsung dari responden yang diteliti dengan
memberikan kuisioner kepada responden.
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah :
a. Keperpustakaan yaitu mencari informasi dari mahasiswa yang dibutuhkan
untuk penelitian yang terpilih menjadi populasi. Data dari internet atau
dari sumber data lain.
b. Observasi, peneliti melakukan pengamatan secara langsung baik terhadap
kegiatan perkuliahan dan aktifitas religius mahasiswa tersebut.
c. Teknik wawancara, peneliti melakukan wawancara langsung kepada
informan langsung atau subjek yaitu sebagian besar mahasiswa religius di
UIN Walisongo Semarang.
3.4 Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan dari penelitian yang menjadi pusat dan menjadi
sumber data penelitian. Populasi penelitian ini sebagian besar mahasiswa
Pascasarjana Pendidikan Biologi Universitas Negeri Malang angkatan 2017 yang
mempunyai religiusitas yang mana berprilaku baik maupun berprilaku buruk.
2. Sampel
Sampel penelitian diperoleh dengan mengambil sebagian besar data
responden dari populasi. Hal ini mengacu pada (Surajiyo, 2005) yang mengatakan
bahwa wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek yang mempunyai
kualitas dan karakterikstik tertentu yang di tetapkan peneliti untuk memepelajari
dan kemudian diambil kesimpulan.
DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, Asmoro. 2001. Filsafat Umum. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada


Ahmad, Mustofa. 2004. Filsafat Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Hery.Sucipto. 2003. Ensiklopedi Tokoh Islam. Bandung: Miza
Rahardian. H.F. 2007. Seri Ilmuan Muslim 4. Jakarta: CV. Media Persada
Razif, Muh. 2006. 50 Ilmuwan Muslim Populer. Depok : Qultum Media

Surajiyo. 2005. Ilmu Filsafat, Suatu Pengantar. Jakarta: Bumu Aksara.


Zar. Prof. Dr. H. Sirajuddin M.A. 2004. Filsafat Islam, filosof dan filsafatnya.
Jakarta: Rajawali pers.

Anda mungkin juga menyukai