Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Dampak Teknologi Terhadap Kehidupan Bermasyarakat. Makalah ini
diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Informatika.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan
sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.

Bandung, April 2009

Penyusun

Pengertian Masa Nifas

1. Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah
melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003).
2. Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti
keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6 minggu. (Abdul Bari,2000:122).
3. Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu
berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal. (F.Gary
cunningham,Mac Donald,1995:281).
4. Masa nifas adalah masa setelah seorang ibu melahirkan bayi yang dipergunakan untuk memulihkan
kesehatannya kembali yang umumnya memerlukan waktu 6- 12 minggu. ( Ibrahim C, 1998).

Tujuan Asuhan Masa Nifas


Tujuan dari pemberian asuhan pada masa nifas untuk :

1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya, baik fisik maupun psikologis.


2. Melaksanakan skrinning secara komprehensif, deteksi dini, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi
pada ibu maupun bayi.
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, KB, cara dan manfaat
menyusui, pemberian imunisasi serta perawatan bayi sehari-hari.
4. Memberikan pelayanan keluarga berencana.
5. Mendapatkan kesehatan emosi.

Peran dan Tanggung Jawab Bidan dalam Masa Nifas


Bidan memiliki peranan yang sangat penting dalam pemberian asuhan post partum. Adapun peran dan tanggung
jawab dalam masa nifas antara lain :

1. Memberikan dukungan secara berkesinambungan selama masa nifas sesuai dengan kebutuhan ibu untuk
mengurangi ketegangan fisik dan psikologis selama masa nifas.
2. Sebagai promotor hubungan antara ibu dan bayi serta keluarga.
3. Mendorong ibu untuk menyusui bayinya dengan meningkatkan rasa nyaman.
4. Membuat kebijakan, perencana program kesehatan yang berkaitan ibu dan anak dan mampu melakukan
kegiatan administrasi.
5. Mendeteksi komplikasi dan perlunya rujukan.
6. Memberikan konseling untuk ibu dan keluarganya mengenai cara mencegah perdarahan, mengenali tanda-
tanda bahaya, menjaga gizi yang baik, serta mempraktekkan kebersihan yang aman.
7. Melakukan manajemen asuhan dengan cara mengumpulkan data, menetapkan diagnosa dan rencana
tindakan serta melaksanakannya untuk mempercepat proses pemulihan, mencegah komplikasi dengan
memenuhi kebutuhan ibu dan bayi selama priode nifas.
8. Memberikan asuhan secara professional.

Tahapan Masa Nifas


Masa nifas terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu :

1. Puerperium dini
Suatu masa kepulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-jalan.
2. Puerperium intermedial
Suatu masa dimana kepulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang lebih enam minggu.
3. Remote puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dlam keadaan sempurna terutama ibu bila ibu selama
hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi.

Kebijakan Program Nasional Masa Nifas


Kebijakan program nasional pada masa nifas yaitu paling sedikit empat kali melakukan kunjungan pada masa nifas,
dengan tujuan untuk :

1. Menilai kondisi kesehatan ibu dan bayi.


2. Melakukan pencegahan terhadap kemungkinan-kemungkinan adanya gangguan kesehatan ibu nifas dan
bayinya.
3. Mendeteksi adanya komplikasi atau masalah yang terjadi pada masa nifas.
4. Menangani komplikasi atau masalah yang timbul dan mengganggu kesehatan ibu nifas maupun bayinya.

Asuhan yang diberikan sewaktu melakukan kunjungan masa nifas:

Kunjungan Waktu Asuhan


Mencegah perdarahan masa nifas oleh karena atonia uteri.
Mendeteksi dan perawatan penyebab lain perdarahan serta melakukan rujukan bila
perdarahan berlanjut.
Memberikan konseling pada ibu dan keluarga tentang cara mencegah perdarahan
6-8 jam yang disebabkan atonia uteri.
I post Pemberian ASI awal.
partum Mengajarkan cara mempererat hubungan antara ibu dan bayi baru lahir.
Menjaga bayi tetap sehat melalui pencegahan hipotermi.
Setelah bidan melakukan pertolongan persalinan, maka bidan harus menjaga ibu
dan bayi untuk 2 jam pertama setelah kelahiran atau sampai keadaan ibu dan bayi
baru lahir dalam keadaan baik.
Memastikan involusi uterus barjalan dengan normal, uterus berkontraksi dengan
baik, tinggi fundus uteri di bawah umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal.
Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi dan perdarahan.
6 hari post Memastikan ibu mendapat istirahat yang cukup.
II
partum Memastikan ibu mendapat makanan yang bergizi dan cukup cairan.
Memastikan ibu menyusui dengan baik dan benar serta tidak ada tanda-tanda
kesulitan menyusui.
Memberikan konseling tentang perawatan bayi baru lahir.
2 minggu
Asuhan pada 2 minggu post partum sama dengan asuhan yang diberikan pada
III post
kunjungan 6 hari post partum.
partum
IV 6 minggu Menanyakan penyulit-penyulit yang dialami ibu selama masa nifas.
post
Memberikan konseling KB secara dini.
partum
http://www.lusa.web.id/konsep-dasar-masa-nifas/

Masa nifas atau masa puerpurium adalah masa setelah partus selesai dan berakhir setelah 6 minggu. Wanita
pasca persalinan harus cukup istirahat. http://www.docstoc.com/docs/21312310/Masa-nifas-atau-masa-
puerpurium-adalah-masa-setelah-partus

Tanda bahaya nifas

Infeksi Masa Nifas

setelah persalinan terjadi beberapa perubahan penting diantaranya makin meningkatnya pembentukkan urin

untuk mengurangi hemodilusi darah, terjadi penyerapan beberapa bahan tertentu melalui

pembuluh darah vena sehingga terjadi peningkatan suhu badan sekitar 0,5 oC yang bukan

merupakan keadaan patologis atau menyimpang pada hari pertama. Perlukaan karena persalinan

merupakan tempat masuknya kuman kedalam tubuh, sehingga menimbulkan infeksi pada kala

nifas. Infeksi kala nifas adalah infeksi peradangan pada semua alat genitalia pada masa nifas oleh

sebab apapun dengan ketentuan meningkatnya suhu badan melebihi 38 oC tanpa menghitung hari

pertama dan berturut-turut selama dua hari.

Gambaran klinis infeksi umum dapat dalam bentuk :

1. Infeksi Lokal

1. Pembengkakan luka episiotomi.

2. Terjadi penanahan.

3. Perubahan warna lokal.

4. Pengeluaran lochia bercampur nanah.

5. Mobilisasi terbatas karena rasa nyeri.

6. Temperatur badan dapat meningkat.


2. Infeksi General

1. Tampak sakit dan lemah.

2. Temperatur meningkat diatas 39 oC.

3. Tekanan darah dapat menurun dan nadi meningkat.

4. Pernapasan dapat meningkat dan napas terasa sesak.

5. Kesadaran gelisah sampai menurun dan koma.

6. Terjadi gangguan involusi uterus.

7. Lochia : berbau, bernanah serta kotor.

Faktor Predisposisi Infeksi Masa Nifas

Faktor predisposisi infeksi masa nifas diantaranya adalah :

1. Persalinan berlangsung lama sampai terjadi persalinan terlantar.


2. Tindakan operasi persalinan.
3. Tertinggalnya plasenta selaput ketuban dan bekuan darah.
4. Ketuban pecah dini atau pada pembukaan masih kecil melebihi enam jam.
5. Keadaan yang dapat menurunkan keadaan umum, yaitu perdarahan antepartum dan post partum, anemia
pada saat kehamilan, malnutrisi, kelelahan dan ibu hamil dengan penyakit infeksi.

2.5.3. Terjadinya Infeksi Masa Nifas

Terjadinya infeksi masa nifas adalah sebagai berikut:

1. Manipulasi penolong: terlalu sering melakukan pemeriksaan dalam, alat yang dipakai kurang suci hama.
2. Infeksi yang didapat di rumah sakit (nosokomial).
3. Hubungan seks menjelang persalinan.
4. Sudah terdapat infeksi intrapartum: persalinan lama terlantar, ketuban pecah lebih dari enam jam, terdapat
pusat infeksi dalam tubuh (lokal infeksi).
5. 2.5.4. Keadaan abnormal pada rahim

Beberapa keadaan abnormal pada rahim adalah :


1. Sub involusi uteri.

Proses involusi rahim tidak berjalan sebagaimana mestinya, sehingga proses

pengecilan rahim terhambat. Penyebab terjadinya sub involusi uteri adalah terjadinya

infeksi pada endometrium, terdapat sisa plasenta dan selaputnya, terdapat bekuan

darah, atau mioma uteri.

2. Pendarahan masa nifas sekunder.

Adalah pendarahan yang terjadi pada 24 jam pertama. Penyebabnya adalah terjadinya

infeksi pada endometrium dan terdapat sisa plasenta dan selaputnya.

3. Flegmansia alba dolens.

Merupakan salah satu bentuk infeksi puerpuralis yang mengenai pembuluh darah vena

femoralis. Gejala kliniknya adalah :

1. Terjadi pembengkakan pada tungkai.

2. Berwarna putih.

3. Terasa sangat nyeri.

4. Tampak bendungan pembuluh darah.

5. Temperatur badan dapat meningkat.

Keadaan abnormal pada payudara

Beberapa keadaan abnormal yang mungkin terjadi adalah :

1. Bendungan ASI
Disebabkan oleh penyumbatan pada saluran ASI. Keluhan mamae bengkak, keras, dan

terasa panas sampai suhu badan meningkat.

2. Mastitis dan Abses Mamae

Infeksi ini menimbulkan demam, nyeri lokal pada mamae, pemadatan mamae dan

terjadi perubahan warna kulit mamae.

Keadaan abnormal pada psikologis

1. Psikologi Pada Masa Nifas

Perubahan emosi selama masa nifas memiliki berbagai bentuk dan variasi.

Kondisi ini akan berangsur-angsur normal sampai pada minggu ke 12 setelah

melahirkan.

Pada 0 – 3 hari setelah melahirkan, ibu nifas berada pada puncak kegelisahan

setelah melahirkan karena rasa sakit pada saat melahirkan sangat terasa yang berakibat

ibu sulit beristirahat, sehingga ibu mengalami kekurangan istirahat pada siang hari dan

sulit tidur dimalam hari.

Pada 3 -10 hari setelah melahirkan, Postnatal blues biasanya muncul, biasanya

disebut dengan 3th day blues. Tapi pada kenyataanya berdasarkan riset yang dilakukan

paling banyak muncul pada hari ke lima. Postnatal blues adalah suatu kondisi dimana

ibu memiliki perasaan khawatir yang berlebihan terhadap kondisinya dan kondisi

bayinya sehingga ibu mudah panik dengan sedikit saja perubahan pada kondisi dirinya

atau bayinya.

Pada 1 – 12 minggu setelah melahirkan, kondisi ibu mulai membaik dan menuju

pada tahap normal. Pengembalian kondisi ibu ini sangat dipengaruhi oleh kondisi

lingkungannya, misalnya perhatian dari anggota keluarga terdekat. Semakin baik


perhatian yang diberikan maka semakin cepat emosi ibu kembali pada keadaan

normal.

2. Depresi Pada Masa Nifas

Riset menunjukan 10% ibu mengalami depresi setelah melahirkan dan 10%-nya saja yang tidak

mengalami perubahan emosi. Keadaan ini berlangsung antara 3-6 bulan bahkan pada

beberapa kasus terjadi selama 1 tahun pertama kehidupan bayi.

Penyebab depresi terjadi karena reaksi terhadap rasa sakit yang muncul saat

melahirkan dan karena sebab-sebab yang kompleks lainnya. Berdasarkan hasil riset

yang dilakukan menunjukan faktor-faktor penyebab depresi adalah terhambatnya karir

ibu karena harus melahirkan, kurangnya perhatian orang-orang terdekat terutama

suami dan perubahan struktur keluarga karena hadirnya bayi, terutama pada ibu

primipara. http://creasoft.wordpress.com/2008/04/17/tanda-tanda-bahaya-kala-nifas/

Anda mungkin juga menyukai