Anda di halaman 1dari 7

I.

Latar Belakang
Crane adalah salah satu diantara alat berat (heavy equipment) yang dipakai
sebagai alat pengangkat dalam proyek kontruksi. Crane bekerja dengan
mengangkat material yang bakal dipindahkan, memindahkan dengan cara
horizontal, lalu turunkan material di tempat yang dikehendaki. Alat ini memilki
bentuk serta kekuatan angkat yang besar serta dapat berputar sampai 360 derajat
serta jangkauan sampai beberapa puluh meter, Crane umumnya dipakai dalam
pekerjaan pekerjaan proyek, pelabuhan, perbengkelan, industri, pergudangan dan
lain-lain.(Sugeng,2015).
Dengan kegunaan crane tersebut perlu adanya perencanaan dalam membuat
konstruksi crane, yang memungkinkan keamanan dan kemudahan operator crane
agar mempercepat pekerjaan proyek, pelabuhan, pengbengkelan, industri,
pergudangan dan masih banyak yang lainnya.
Berdasarkan latar belakang untuk mempercepat dan meringankan tenaga
pekerjaan maka di buatlah mini crane berpenggerak motor, dalam proses
pembuatan adanya proses pengujian bahan, membuat model rancangan konstruksi
mini crane agar sesuai dengan kekuatan yang dibutuhkan maka di buatlah
proposal yang berjudul “Analisa rancang bangun mesin mini crane terhadap
kekuatan bahan”.

II. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan masalah yaitu :
bagaimana menganalisa rancang bangun mesin mini crane terhadap kekuatan
bahan.

III. Batasan Masalah


Dalam penyusunan proposal tugas akhir ini penyusun membatasi
perancangan ini agar pembahasan tidak meluas yaitu :
1. Bahan yang digunakan berupa material kanal tipe UNP 80 ST 60.
2. Untuk mengetahui kekuatan bahan dengan uji bending/lengkung.
3. Desain model mini crane dengan menggunakan gambar teknik dan inventor.
4. Menghitung kesetimbangan mesin mini crane.

IV. Tujuan Penulisan Laporan


Adapun tujuan yang diperoleh dari laporan tugas akhir ini untuk gambaran
dari pembuatan kerangka utama mini crane mengetahui kekuatan bahan yang
akan digunakan.

V. Manfaat
Manfaat dari pembahasan ini adalah untuk menambah pengembangan alat
alat alternatif untuk mempermudah sebuah pekerjaan agar efektif waktu dan
mengetahui cara kerja rancangan mini crane.

VI. Tinjauan Pustaka


Tarik.Sukoco, 2014. Mini crane alat angkat sederhana, yg sangat membantu
menaikan bahan2 bangunan, cor, semen, pasir, bata, dll, dg kapasitas angkat max
200 kg dengan mesin bensin automatic.

Riki Setiawan, Sudarsono, Sugiarto PS, 2014. Peralatan pengangkat dewasa


ini sangat beragam baik bentuk model alatnya maupun fungsinya. Alat ini
dioperasikan secara manual dan sangat mudah digunakan, alat ini juga dapat
dibongkar pasang.

Berdasarkan spesifikasi teknis perencanaan alat ini, dilengkapi jepit


pengaman dengan batan beban kerja 800 kg dari catalog Brierley Lifting Tackle.
Untuk menggerakan lengan (boom) Material untuk alat ini adalah baja paduan
(alloy steel) yang yang mempunyai kekuatan luluh/yield strength = 620422000
N/m2 = 620.422 N/mm2.
VII. Landasan Teori
7.1 Fungsi Crane
Crane adalah salah satu diantara alat berat (heavy equipment) yang dipakai
sebagai alat pengangkat dalam proyek kontruksi. Crane bekerja dengan
mengangkat material yang bakal dipindahkan, memindahkan dengan cara
horizontal, lalu turunkan material di tempat yang dikehendaki. Alat ini memilki
bentuk serta kekuatan angkat yang besar serta dapat berputar sampai 360 derajat
serta jangkauan sampai beberapa puluh meter, Crane umumnya dipakai dalam
pekerjaan pekerjaan proyek, pelabuhan, perbengkelan, industri, pergudangan dan
lain-lain. (Mas Sugeng, 2016)

Gambar 1. Jip crane


(MHE Demeg, 2010)

7.2 Uji Lengkung / Bending.


Uji bending adalah suatu proses pengujian material dengan cara di tekan
untuk mendapatkan hasil berupa data tentang kekuatan lengkung (bending) suatu
material yang di uji. Proses pengujian bending memiliki 2 macam pengujian, yaitu
3 point bending dan 4 point bending. (A Makhrus, 2015)

a. Three Point Bending


Three point bending adalah cara pengujian yang menggunakan 2 tumpuan
dan 1 penekan.
Gambar2. Three point bending
(Khamid, 2011)

Perhitungan yang digunakan (West Conshohocken,1996):

σf = 3PL
2 bd2

b. Four Point Bending


Four point bending adalah cara pengujian yang menggunakan 2 tumpuan
dan 2 penekan.

Gambar 3. Four point bending


(Khamid, 2011)
Perhitungan yang digunakan (West Conshohocken,1996):
σf = 3PL
4 bd2
Keterangan rumus :
σf = Tegangan lengkung (kgf/mm2)
P = beban atau Gaya yang terjadi (kgf)
L = Jarak point (mm)
b = lebar benda uji (mm)
d = Ketebalan benda uji (mm).
7.3 Bahan Rangka
Besi kanal U istilah lain untuk Besi UNP adalah: Kanal U, U-channel,
Profil U. Material besi ini berbentuk profil U. Besi unp merupakan bagian dari
konstruksi baja, biasanya digunakan untuk struktur tangga, anak balok, konstruksi
bak mobil, dan keperluan purlin yaitu sebagai balok penutup dudukan atap. Besi
unp juga bisa digunakan untuk bracing pada konstruksi baja berat baik pada
bangunan baja berat atau bangunan jembatan baja. Penggunaannya hampir sama
dengan Baja WF, kecuali untuk kolom jarang digunakan karena relatif lebih
mudah mengalami tekuk. Ukuran Besi UNP yang digunakan mulai dari ukuran 50
mm, 80 mm, 100 mm dengan panjang Besi UNP adalah 6m. (Hi-steel, 2015)

Gambar 4. kanal U
(Balige Steel, 2015)

Keterangan Gambar :
H = Tinggi Badan
B = Lebar Sayap
t1 = Tebal Badan
t2 = Tebal Sayap
r = Radius Sudut
Tabel 1. Table ukuran unp
(BSNI, 2006)

7.4 Gambar Teknik


Gambar teknik adalah gambar yang dibuat dengan menggunakan cara-cara,
ketentuan-ketentuan, aturan-aturan yang telah disepakati bersama oleh para ahli
teknik.
Di dalam teknik mesin ketentuan-ketentuan dan aturan-aturan tersebut
berupa normalisasi atau standarisasi yang sudah ditetapkan oleh ISO
(International Organisation for Standarisation) yaitu sebuah badan/lembaga
internasional untuk standarisasi. Di samping ISO sebagai sebuah badan
internasional (antarbangsa), di negara-negara tertentu ada yang memiliki badan
standarisasi nasional yang cukup dikenal di seluruh dunia. Misalnya: di Jerman
ada DIN, di Belanda ada NEN, di Jepang ada JIS, dan di Indonesia ada SII.
Sebagai suatu alat komunikasi, gambar teknik mengandung maksud tertentu,
perintah-perintah atau informasi dari pembuat gambar (perencana) untuk
disampaikan kepada pelaksana atau pekerja di lapangan (bengkel) dalam bentuk
gambar kerja yang dilengkapi dengan keterangan-keterangan berupa kode-kode,
simbol-simbol yang memiliki satu arti, satu maksud, dan satu tujuan. Untuk
membuat gambar yang baik dan memenuhi syarat serta dapat dipahami dengan
mudah dan benar oleh orang lain, diperlukan adanya peralatan yang memenuhi
syarat dan teknik-teknik menggambar yang benar. (Muhammad Hafiz, 2016)
DAFTAR PUSTAKA

Sugeng 2016. Jenis-jenis crane dan fungsinya. Diakses dari


http://www.ilmulabtekniksipil.id/2016/03/jenis-jenis-crane-dan-
fungsinya.html, 30 Januari 2018.
A Makhrus 2015. Pengertian dan Prinsip Dasar Alat uji Bending. Diakses dari
http://eprints.undip.ac.id/47411/3/BAB_II.pdf, 4 Februari 2018.
Hi-steel 2015. Detail Produk Besi UNP 80X45X2.8MmX6M . Diakses dari
http://histeel.co.id/profil-baja/unp/unp-80-x-45-x-28-x-6-m, 4 Februari
2018.

Muhammad Hafiz 2016. Pengertian gambar teknik macam macam alatnya.


Diakses dari http://kosongsembilan 09.blogspot.co.id/2014/05/pengertian-
gambar-teknik-macam-macam.html, 11 Maret 2018.

Anda mungkin juga menyukai