Menkep Kel 6
Menkep Kel 6
^@
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Setiap kelompok dalam satu organisasi, dimana didalamnya terjadi interaksi antara satu
dengan lainnya, memiliki kecenderungan timbulnya konflik. Konflik sangat erat kaitannya
dengan perasaan manusia, termasuk perasaan diabaikan, disepelekan, tidak dihargai,
ditinggalkan, dan juga perasaan jengkel karena kelebihan beban kerja. Perasaan-perasaan
tersebut sewaktu-waktu dapat memicu timbulnya kemarahan. Keadaan tersebut akan
mempengaruhi seseorang dalam melaksanakan kegiatannya secara langsung, dan dapat
menurunkan produktivitas kerja organisasi secara tidak langsung dengan melakukan banyak
kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja. Dalam suatu organisasi, kecenderungan
terjadinya konflik, dapat disebabkan oleh suatu perubahan secara tiba-tiba, antara lain:
kemajuan teknologi baru, persaingan ketat, perbedaan kebudayaan dan sistem nilai, serta
berbagai macam kepribadian individu.
Dalam institusi layanan kesehatan terjadi kelompok interaksi, baik antara kelompok staf
dengan staf, staf dengan pasien, staf dengan keluarga dan pengunjung, staf dengan dokter,
maupun dengan lainnya yang mana situasi tersebut seringkali dapat memicu terjadinya
konflik. Konflik sangat erat kaitannya dengan perasaan manusia, termasuk perasaan
diabaikan, disepelekan, tidak dihargai, ditinggalkan, dan juga perasaan jengkel karena
kelebihan beban kerja. Perasaan-perasaan tersebut sewaktu-waktu dapat memicu timbulnya
kemarahan. Keadaan tersebut akan mempengaruhi seseorang dalam melaksanakan
kegiatannya secara langsung, dan dapat menurunkan produktivitas kerja organisasi secara
tidak langsung dengan melakukan banyak kesalahan yang disengaja maupun tidak disengaja.
Dalam suatu organisasi, kecenderungan terjadinya konflik, dapat disebabkan oleh suatu
perubahan secara tiba-tiba, antara lain: kemajuan teknologi baru, persaingan ketat, perbedaan
kebudayaan dan sistem nilai, serta berbagai macam kepribadian individu.
2. Tujuan
a. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis manajemen konflik
b. Mahasiswa dapat mengetahui cara mengatasi konflik
c. Mahasiswa dapat mengidentifikasi dan menganalisa kasus konflik yang terjadi di satu
ruang rawat serta cara mengatasi konflik tersebut
1
BeLong’s to moncha @^.^@
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Konflik
Robbins (1996) dalam “Organization Behavior” menjelaskan bahwa konflik adalah
suatu proses interaksi yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian antara dua pendapat
(sudut pandang) yang berpengaruh atas pihak-pihak yang terlibat baik pengaruh positif
maupun pengaruh negatif.
Sedang menurut Luthans (1981) konflik adalah kondisi yang ditimbulkan oleh adanya
kekuatan yang saling bertentengan. Kekuatan-kekuatan ini bersumber pada keinginan
manusia. Istilah konflik sendiri diterjemahkan dalam beberapa istilah yaitu perbedaan
pendapat, persaingan dan permusuhan.
Secara umum konflik dapat di definisikan sebagai segala macam interaksi
pertentangan atau antagonisti antara dua atau lebih pihak. Konflik organisasi adalah
ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota atau kelompok organisasi yang timbul
karena adanya kenyataan bahwa mereka harus membagi sumber daya-sumber daya yang
terbatas atau kegiatan-kegiatan kerja dan/atau karena kenyataan bahwa mereka
mempunyai perbedaan status, tujuan, niali atau persepsi.
2. Peranan Konflik
Ada berbagai pandangan mengenai konflik dalam organisasi. Pandangan tradisional
mengatakan bahwa konflik hanyalah merupakan gejala abnormal yang mempunyai
akibat-akibat negative sehingga perlu dilenyapkan. Pendapat tradisional ini dapat
diuraikan sebagai berikut :
a) Konflik hanya merugikan organisasi, karena itu harus dihindarkan dan ditiadakan.
b) Konflik ditimbulka karena perbedaan kepribadian dan karena kegagalan dalam
kepemimpinan.
c) Konflik diselesaikan melalui pemisahan fisik atau dengan intervensi manajemen
tingkat yang lebih tinggi.
Dalam pandangan modern ini konflik bisa jadi merupakan sumber energi dan
kreativitas yang positif apabila dikelola dengan baik. Misalnya, konflik dapat
menggerakan suatu perubahan :
a. Membantu setiap orang untuk saling memahami tentang perbedaan pekerjaan dan
tanggung jawab mereka.
2
BeLong’s to moncha @^.^@
3
BeLong’s to moncha @^.^@
4
BeLong’s to moncha @^.^@
karena mereka menganggap prestasi pribadi lebih penting, sehingga hat ini tentu
mempengaruhi pihak-pihak lain dalam organisasi tersebut.
c. Perbedaan Persepsi (Persptual Differences)
Misalnya saja, jika kita menganggap seseorang sebagai ancaman, kita dapat berubah
menjadi defensif terhadap orang tersebut. Di satu sisi, ia juga nganggap kita tidak
bersahabat, sehingga potensial terjadinya konflik muncul dengan sendirinya. Konflik juga
dapat timbul jika orang memiliki persepsi yang salah, misalnya dengan menstereotype
orang lain atau mengajukan tuduhan fundamental yang salah. Perbedaan perstual sering di
dalam situasi yang samar. Kurangnya informasi dan pengetahuan mengenai suatu situasi
mendorong persepsi untuk mengambil alih dalam memberikan penilaian terhadap situasi
tersebut.
c. Ketergantungan satu pihak kepada Pihak lain (Dependency of One Party to Another)
Dalam kasus seperti ini, jika satu pihak gagal melaksanakan tugasnya, maka yang lain
juga terkena akibatnya, sehingga konflik lebih sering muncul.
5
BeLong’s to moncha @^.^@
6
BeLong’s to moncha @^.^@
persepsi dll
Konflik mengganggu organisasi dan Konflik dapat membantu atau menghambat
menghalangi pelaksanaan optimal pelaksanaan kegiatan organisasi dalam
berbagai derajat
Tugas manajemen adalah menghilangkan Tugas manajemen adalah mengelola tingkat
konflik konflik dana penyelesaiannya
Pelaksanaan kegiatan organisasi yang Pelaksanaan kegiatan organisasi yang optimal
optimal membutuhkan penghapusan membutuhkan tingkat konflik yang moderat
konflik
5. Jenis-Jenis Konflik
Menurut James A.F. Stoner dan Charles Wankel dikenal ada lima jenis konflik yaitu
konflik intrapersonal, konflik interpersonal, konflik antar individu dan kelompok, konflik
antar kelompok dan konflik antar organisasi.
a. Konflik Intrapersonal
Konflik intrapersonal adalah konflik seseorang dengan dirinya sendiri. Konflik terjadi
bila pada waktu yang sama seseorang memiliki dua keinginan yang tidak mungkin
dipenuhi sekaligus.
Sebagaimana diketahui bahwa dalam diri seseorang itu biasanya terdapat hal-hal
sebagai berikut:
1. Sejumlah kebutuhan-kebutuhan dan peranan-peranan yang bersaing
2. Beraneka macam cara yang berbeda yang mendorong peranan-peranan dan
kebutuhan-kebutuhan itu terlahirkan.
3. Banyaknya bentuk halangan-halangan yang bisa terjadi di antara dorongan dan
tujuan
4. Terdapatnya baik aspek yang positif maupun negatif yang menghalangi
tujuantujuan yang diinginkan.
Ada tiga macam bentuk konflik intrapersonal yaitu :
a) Konflik pendekatan-pendekatan, contohnya orang yang dihadapkan pada dua
pilihan yang sama-sama menarik.
b) Konflik pendekatan – penghindaran, contohnya orang yang dihadapkan pada dua
pilihan yang sama menyulitkan.
7
BeLong’s to moncha @^.^@
b. Konflik Interpersonal
Konflik Interpersonal adalah pertentangan antar seseorang dengan orang lain karena
pertentangan kepentingan atau keinginan. Hal ini sering terjadi antara dua orang yang
berbeda status, jabatan, bidang kerja dan lain-lain. Konflik interpersonal ini
merupakan suatu dinamika yang amat penting dalam perilaku organisasi. Karena
konflik semacam ini akan melibatkan beberapa peranan dari beberapa anggota
organisasi yang tidak bisa tidak akan mempngaruhi proses pencapaian tujuan
organisasi tersebut.
d. Konflik interorganisasi
Konflik intergrup merupakan hal yang tidak asing lagi bagi organisasi manapun, dan
konflik ini meyebabkan sulitnya koordinasi dan integrasi dari kegiatan yang berkaitan
dengan tugas-tugas dan pekerjaan. Dalam setiap kasus, hubungan integrup harus
dimanage sebaik mungkin untuk mempertahankan kolaborasi dan menghindari semua
konsekuensidisfungsional dari setiap konflik yang mungkin timbul.
8
BeLong’s to moncha @^.^@
9
BeLong’s to moncha @^.^@
8. Konflik Struktural
Dalam organisasi klasik terdapat 4 daerah struktural di mana konflik sering timbul antara
lain
a) Konflik Hierarki, yaitu konflik antara berbagai tingkatan organisasi.
b) Konflik Fungsional, yaitu konflik antara berbagai departemen fungsional organisasi
c) Konflik Lini-Staf, sebagai akibat perbedaan-perbedaan yang melekat pada personalia
lini dan staf
d) Konflik Formal-Informal, antara organisasi formal dan informal
10
BeLong’s to moncha @^.^@
Manajer lini menolak bantuan staf ahli, karena mereka ingin mempertahankan
wewenangnya atas bawahan atau karena mereka tidak berani secara terbuka mengakui
bahwa mereka membutuhkan bantuan. Sebagai akibatnya, staf hanya diminta
bantuannya bila situasi benar-benar sudah kritis
b. Lini menolak gagasan-gagasan baru
Anggota staf biasanya yang pertama berkepentingan dengan penggunaan inovasi
dalam bidang keahlian mereka. Manajer garis mungkin menolak perubahan tersebut
c. Lini memberi wewenang terlalu kecil kepada staf
Anggota staf sering merasa bahwa mereka mempunyai penyelesaian masalah yang
paling baik dalam spesialisasinya. Oleh sebab itu mereka kecewa bila saran-sarannya
tidak didukung dan diimplementasikan oleh manajer lini
Penanggulangan Konflik Lini dan Staf
1. Tanggung jawab lini dan staf harus ditegaskan
Secara umum, para anggota lini bertanggung jawab atas keputusan-keputusan
operasional organisasi. Di lain pihak para anggota staf harus bebas untk memberikan
saran bila mereka merasa hal itu diperlukan tidak hanya bila anggota lini memintanya
2. Mengintegrasikan kegiatan-kegiatan lini dan staf
Saran-saran staf akan lebih realistik bila berkonsultasi terlebih dahulu dengan anggota
lini dalam proses penyusunan saran-saran mereka. Konsultasi staf-lini ini juga akan
membuat para anggota lini bersedia mengimplementasikan gagasan-gagasan staf
3. Mengajarkan lini untuk menggunakan staf
Manajer lini akan lebih efektif memanfaatkan keahlian staf bila mereka mengetahui
kegunaan staf spesialis bagi mereka
4. Mendapatkan pertanggung-jawaban staf atas hasil-hasil
Para anggota lini akan lebih bersedia melaksanakan saran-saran staf bila para anggota
staf ikut bertanggung jawab atas kegagalan yang terjadi. Pertanggungjawaban juga akan
membuat para anggota staf lebih berhati-hati dalam menyusun saran-saran mereka.
11
BeLong’s to moncha @^.^@
BAB 3
ANALISA SITUASI
1. Pengkajian
a. Data Rumah Sakit
Nama Rumah Sakit : Rumah Sakit Umum Siti Hajar
Visi Rumah Sakit :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan dan memperhatikan kaum Dhuafa (orang tidak
mampu)
2. Menjadikan rumah umum Siti Hajar mampu mempunyai kedudukan memimpin
dalam kesehatan yang professional.
3. Memantapkan dan meningkatkan profesionalisme dalam manajemen.
12
BeLong’s to moncha @^.^@
pada tanggal 20 Juli 1986 berdasarkan akte notaries Nyonya Chairani Bustam, SH No. 41
tanggal 16 Juli 1986 izin Dinkes No. 440/9893/PK/RS/1983.
Kepala ruangan bertanggung jawab terhadap 10 ruangan, yaitu Anggrek 4 kamar,
Dahlia 3 kamar, dan Cempaka 3 kamar yang merupakan kelas utama. Jumlah perawat di
rumah sakit ini hanya 11 orang, karena itu tidak ada pembagian tugas khusus. Tingkat
pendidikan Kepala bidang dan sekaligus kepala ruangannya adalah SPK dengan
pengalaman kerja ≥ 20 tahun.
c. Analisa SWOT
STRENGTH WEAKNESS OPPURTUNITY THREAT
MAN MAN METODE 1. Fasilitas
1. Kepala ruangan 1. Tidak ada perawat 1. Adanya kesehatan rumah
sudah menjalankan yang mempunyai pelaksanaan sakit yang
fungsinya sebagai pendidikan tamatan seminar dan kurang memadai
pemimpin S1 Keperawatan pelatihan dari menyebabkan
2. Evaluasi dilakukan 2. Pendidikan kepala institusi rumah sakit
kepala ruangan per ruangan yang masih pendidikan tidak bisa
tiga bulan dan SPK mempengaruhi untuk bersaing dengan
apabila terjadi persepsi perawat meningkatkan rumah sakit lain
masalah maka kepala pelaksana terhadap pengetahuan yang sudah
ruangan akan kualitas dan pengalaman menggunakan
langsung melakukan kepemimpinannya perawat. fasilitas yang
evaluasi. dibandingkan lebih lengkap.
3. Kesempatan untuk kepala ruangan 2. Tuntutan
melanjutkan yang berpendidikan masyarakat yang
pendidikan. S1. tinggi akan
3. Pemberian pelayanan
METODE pelayanan kesehatan kesehatan yang
1. Penyelesaian konflik yang kurang dengan professional.
dilakukan dengan jumlah perawat
cara win-win solution yang sedikit, sering
dan berkompromi menimbulkan
atau negosiasi konflik antara
2. Kepala ruangan pasien dan perawat
membagi tugas 4. Terjadinya konflik
berdasarkan antara dokter dan
pengalaman kerja pasien karena
perawat. dokter sering kali
3. Adanya komunikasi datang terlambat.
formal antara kepala Jenis konflik yang
ruangan dengan terjadi di ruangan
perawat pelaksana. adalah konflik
4. Adanya rapat antara interpersonal
kepala ruangan dan
perawat pelaksana
13
BeLong’s to moncha @^.^@
d. Perumusan Masalah
Setelah dilakukan analisa sesuai dengan menggunakan analisa SWOT, maka muncul
permasalahan-permasalahan sebagai berikut :
e. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh kelompok pada RSU Siti Hajar maka
kelompok membandingkan menejemen konflik di RS tersebut dengan teori menejemen
konflik dalam keperawatan. Dari pengkajian di dapat bahwa menejemen konflik yang
digunakan oleh RS tersebut adalah metode win-win solution dan metode kompromi atau
negosiasi. Maka kelompok akan menjelaskan bagaimana metode menejemen konflik tersebut.
1. Tidak ada perawat yang mempunyai pendidikan tamatan S1 Keperawatan dan
pendidikan kepala ruangan yang masih SPK
Meskipun tidak ada konflik yang timbul akibat tidak adanya perawat yang
mempunyai pendidikan tamatan S1 Keperawatan di ruangan dan kepala ruangan yang
masih SPK, maka konflik yang mungkin dapat terjadi di ruangan karena masalah ini
14
BeLong’s to moncha @^.^@
adalah konflik structural (konflik lini-staf) yang dapat memungkinkan perawat pelaksana
kurang menghargai kepala ruangan.
Kualifikasi pendidikan dipertimbangkan untuk setiap kategori pekerjaan selama ada
hubungan antara persyaratan dengan keberhasilan pekerjaan tersebut. Perawat yang
mungkin mampu untuk memenuhi persyaratan pendidikan atau kualifikasi untuk
menempati sebuah posisi. Oleh karena itu, banyak organisasi mempunyai daftar criteria
pilihan untuk sebuah posisi. Seringkali organisasi akan menerima criteria pengganti,
bukan criteria pilihan. Sebagai contoh, suatu organisasi mungkin membutuhkan seorang
sarjana keperawatan, tetapi seseorang dengan gelar master lebih di pilih. Namun, lima
tahun pengalaman keperawatan dapat menggantikan gelar master tersebut
15
BeLong’s to moncha @^.^@
Planning Of Action
No Masalah Rencana Tindakan Tanggal Penanggun Indikator
Pelaksanaa g Jawab Hasil
n
1 Pertentangan Mengadakan kompromi Bulan Mei Perawat 1. Perawat
antara keinginan dengan pasien pelaksana/ dapat
pasien dan perawat mengatasi
kewajiban senior keluhan
perawat dalam pasien
menghubungi dengan
dokter cara
komunika
si
2. Pasien
menerima
penjelasa
n perawat
16
BeLong’s to moncha @^.^@
17