Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan teknologi senantiasa selalu mengalami peningkatan seiring


dengan ditemukan berbagai ilmu-ilmu baru pada dunia pendidikan. Teknologi
yang telah ada mengalami perubahan atau tahap modifikasi sesuai dengan
kebutuhan manusia. Berbagai inovasi selalu terjadi dan berkembang sesuai
dengan tuntutan untuk mencapai berbagai kemudahan dalam kehidupan manusia.
Teknologi salah satunya adalah memberikan kemanfaatan berupa kenyamanan,
salah satu contohnya adalah teknologi Air Conditioner (AC) merupakan teknologi
yang memberikan kenyamanan dalam mengkondisikan suhu suatu ruangan. Air
Conditioner (AC) memiliki berbagai macam jenis seperti AC Ruang, AC Split,
dan AC mobil. Berbagai macam jenis AC tersebut sebenarnya memiliki fungsi
sama sebagai pengatur suhu pada suatu lingkungan sehingga diperoleh suhu
sesuai kondisi yang diharapkan. Pada saat ini pemanfaatan Air Conditioner (AC)
pada kendaraan seperti mobil dan bus menjadi hal yang umum. Hampir pada
setiap kendaran roda empat dapat dijumpai penggunaan AC sebagai salah satu
komponen penunjang kenyamanan penggendara. Fungsi AC spilit sama dengan
fungsi Air Conditioner pada umumnya, yaitu sebagai pengatur suhu, kelembaban
udara, dan kebersihan kabin mobil.

B. Tujuan Penulisan Laporan


Tujuan Pembuatan Laporan :
1. Bukti secara tertulis setelah melaksanakan Praktikum.
2. Untuk mendapatkan nilai Praktikum.
3. Untuk menambah wawasan dalam bidang pendingin/AC.
C. Batasan Masalah
1. Cara kerja Air Conditioner.
2. Merawat Air Conditioner.
3. Menganalisa kerusakan pada Air Conditioner.

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 1


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Sistem Pendingin dan Air Conditioner

Sistem pendingin adalah suatu rangkaian proses dimana out put yang
dihasilkan dapat membuat kondisi udara berubah menjadi dingin. Sistem
pendingin ini banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari misalnya
penggunaan AC, pembuatan es, pengkondisisan udara dalam mobil, dll. Pada
sistem pendingin terdapat serangkaian proses kerja yang saling berhubungan dan
saling berkaitan, disini akan dibahas mengenai sistem pendingin pada AC. Air
Conditioner Merupakan sebuah alat yang mampu mengkondisikan udara. Dengan
kata lain, AC Berfungsi Sebagai Penyejuk Udara yang diinginkan ( sejuk atau
dingin ) dan nyaman bagi tubuh. Ac Lebih Banyak digunakan di wilayah yang
beriklim tropis dengan kondisi temperatur udara yang relatif tinggi (panas). AC
banyak dijumpai di Kantor, kendaraan, Kulkas dan Lain-lain.

B. Fungsi Air Conditioner

Air Conditioner pada masa ini sudah merupakan suatu kebutuhan yang tidak
dapat ditinggalkan, peralatan Air Conditioner banyak dipergunakan di mobil,
kantor, rumah dan amsih banyak lagi. Secara umum peralatan Air Conditioner ini
mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Mengatur suhu udara.


2. Mengatur sirkulasi udara.
3. Mengatur kelembapan ( HUMIDITY ) udara.
4. Mengatur kebersihan udara

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 2


C. Komponen Air Conditioner

Komponen AC dikelompokan menjadi 4 bagian, yaitu komponen utama,


komponen pendukung, kelistrikan, dan bahan pendingin (refrigeran).

1. Komponen Utama AC diantaranya :

a. Kompresor

Kompresor Adalah Sebuah alat yang berfungsi untuk menyalurkan gas


refrigeran ke seluruh sistem. Jika dianalogikan, cara kerja kompresor AC
layaknya seperti jantung di Tubuh Manusia. Kompresor Memiliki 2 Pipa,, Yaitu
Pipa Hisap Dan Pipa tekan. Dan Memiliki 2 daerah tekanan, yaitu tekanan rendah
dan tekanan tinggi. Ada tiga jenis kompresor, Yaitu : Kompresor Torak
( Reciproacting ) Kompresor Sentrifugal, dan kompresor rotary.

b. Kondensor

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 3


Kondensor Berfungsi sebagai alat penukar kalor, menurunkan temperatur
refrigeran, dan mengubah wujud refrigeran dari bentuk gas menjadi cair.
Kondensor Pada AC biasanya di simpan pada luar ruangan (outdoor). Kondensor
biasanya didinginkan Oleh Kipas (FAN), Fan ini berfungs menghembuskan panas
yang di hasilkan kondensor pada saat pelepasan Kalor yang di serap Oleh gak
refrigeran. Agar Proses Pelepasan kalor bisa lebih cepat, pipa kondensor didesain
berliku dan dilengkapi dengan sirip.

c. Pipa Kapiler

Pipa kapiler merupakan komponen utama yang berfungsi menurunkan tekanan


refrigeran dan mengatur aliran refrigeran menuju evaporator. Fungsi utama pipa
kapiler ini sangat vital karena menghubungkan dua bagian tekanan berbeda, yaitu
tekanan tinggi dan tekanan rendah. refrigeran bertekanan tinggi sebelum melewati
pipa kapiler akan di ubah atau diturunkan tekananya. Akibat dari penurunan
tekanan refrigeran menyebabkan penurunan suhu. Pada bagian inilah (pipa
kapiler) refrigeran mencapai suhu terendah (terdingin). Pipa kapiler terletak
antara saringan (filter) dan Evaporator.

d. Evaporator

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 4


Evaporator berfungsi menyerap dan mengalirkan panas dari udara ke
refrigeran. Akibatnya, Wujud cair refrigeran setelah melewati pipa kepiler akan
berubah wujud menjadi gak. Secara sederhana, evaporator bisa di katakan sebagai
alat penukar panas. Udara panas di sekitar reuangan ber-AC diserap oleh
evaporator dan masuk melewati sirip-sirip pipa sehingga suhu udara yang keluar
dari sirip-sirip menjadi lebih rendah dari kondisi semua atau dingi. Sirkulasi udara
ruangan ber-AC diatur Oleh Blower indoor. Biasanya Evaporator ditempatkan
pada dalam ruangan.

2. Komponen Pendukung AC Diantaranya :

a.Strainer Atau Saringan

Strainer atau saringan berfungsi menyaring kotoran yang terbawa oleh


refrigeran di dalam sistem AC, Kotoran yang lolos dari saringan karena strainer
rusak dapat menyebabkan penyumbatan pipa kapiler. Akibatnya, sirkulasi

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 5


refrigeran menjadi terganggung. biasanya, kotoran yang menjadi penyumbat
sistem pendingn, seperti karat dan serpihan logam.

b. Accumulator

Accumulator berfungsi sebagai penampung sementara refrigeran cair


bertemperatur rendah dan campuran minyak pelumas evaporator. Selain itu,
accumulator berfungsi mengatur sirkulasi aliran bahan refrigeran agar bisa keluar-
masuk melalui saluran isap kompresor. Untuk mencegah agar refrigeran cair tidak
mengalir ke kompresor, accumulator mengkondisikan wujud refrigeran tetap
dalam wujud gas. Sebab, ketika wujud refrigeran berbentuk gas akan lebih mudah
masuk ke dalam kompresor dan tidak merusak bagian dalam kompresor.

c. Minyak Pelumas Kompresor

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 6


Minyak pelumas atau oli kompresor pada sistem AC berguna untuk melumasi
bagian-bagian kompresor agar tidak cepat aus karena gesekan. Selain itu, minyak
pelumas berfungsi meredam panas di bagian-bagian kompresor. Sebagian kecil
dari oli kompresor bercampur dengan refrigeran, kemudian ikut bersirkulasi di
dalam sistem pendingin melewati kondensor dan evaporator. Oleh sebab itu, oli
kompresor harus memiliki persyaratan khusus, yaitu bersifat melumasi, tahan
terhadap temperatur kompresor yang tinggi, memiliki titik beku yang renndah,
dan tidak menimbulkan efek negatif pada sifat refrigeran serta komponen AC
yang dilewatinya.

e. Kipas ( Fan atau Blower )

Pada komponen AC, Blower terletak di bagian indoor yang berfungsi


menghembuskan udara dingin yang di hasilkan evaporator. Fan atau kipas terletak
pada bagian outdoor yang berfungsi mendinginkan refrigeran pada kondensor
serta untuk membantu pelepasan panas pada kondensor

3. Komponen Kelistrikan Pada AC :

a. Thermistor

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 7


Thermistor adalah alat pengatur temperatur. Dengan begitu, thermistor mampu
mengatur kerja kompresor secara otomatis berdasarkan perubahan temperatur.
Biasanya, termistor dipasang di bagian evaporator. Thermistor dibuat dari bahan
semikonduktro yang dibuat dalam beberapa bentuk, seperti piringan, batangan,
atau butiran, tergantung dari pabrikan AC. Pada thermistor berbentuk butiran,
memiliki diameter (kira-kira 3-5 mm). Kemudian, beberapa butir thermistor
tersebut dibungkus dengan kapsul yang terbuat dari bahan gelas (kapsul kaca).
Selanjutnya, kapsul kaca dipasangi dua buah kaki terminal (pin). Karena
ukurannya sangat kecil, thermistor berbentuk butiran mampu memberikan reaksi
yang sangat cepat terhadap perubahan temperatur. Thermistor dirancang agar
memiliki tahanan yang nilainya semaking mengecil ketika temperatur bertambah.
Pada Unit AC, ada dua jenis thermistor, yaitu thermistor temperatur ruangan dan
thermistor pipa evaporator. Thermistor temperatur ruangan berfungsi menerima
respon perubahan temperatur dan hembusan evaporator. Thermistor pipa
berfungsi menerima perubahan temperatur pada pipa evaporator.

b. PCB Kontrol

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 8


PCB Kontrol merupakan alat mengatur kerja keseluruhan Unit AC. Jika di
analogika, fungsi PCB kontrol menyerupai fungsi otak manusia. Di dalam
komponen PCB Kontrol terdiri dari bermacam-macam alat elektronik, sperti
thermistor, sensor, kapasitor, IC, trafo, fuse, saklar, relay , dan alat elektronik
lainnya. Fungsinya pun beragam, mulai dari mengontrol kecepatan blower indoor,
pergerakan swing, mengatur temperatur, lama pengoperasian(timer), sampai
menyalakan atau menonaktifkan AC.

c. Kapasitor

Kapasitor merupakan alat elektronik yang berfungsi sebagai penyimpanan


muatan listrik sementara. Dikatakan sementara, kapasitor akan melepaskan semua
muatan listrik yang terkandung secara tiba-tiba dalam waktu yang sangat singkat.
Besarnya muatan yang bisa ditampung tergantung dari kapasitas kapasitor. Satuan
dari kapasitas kapasitor adalah Farad (F). Biasanya, Kapasitor difungsikan sebagai
penggerak kompresor pertama kali atau starting kapasitor. Dengan bantuan
starting kapasitor, hanya dibutuhkan waktu sepersekian detik atau sangat singkat
untuk membuat motor kompresor berputar pada kecepatan penuh. Lama atau
singkatnya waktu yang dibutuhkan tergantung dari jumlah muatan listrik yang
tersimpan pada kapasitor. Setelah motor kompresor mencapai putaran penuh,
secara otomatis hubungan listrik pada kapasitor akan dilepas, dan digantikan
dengan hubungan langsung dari PLN. Kapasitor akan mengisi kembali muatan
dan akan digunakan kembali sewaktu-waktu pada saat menyalakn kompresor lagi.

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 9


Pada unit AC, biasanya terdapat dua starting kapasitor, yaitu sebagai penggerak
kompresor dan motor kipas (fan). pada kompresor AC bertenaga 0.5 – 2 PK
memiliki start kapasitor berukuran 15-50 nF. Pada motor kipas (fan indoor atau
outdoor) memiliki start kapasitor berukuran 1-4nF.

d. Overload Motor Protector (OMP)

Overload Motor Protector(OMP) merupakan alat pengaman motor listrik


kompresor (biasanya terdapat pada jenis kompresor hermetik). Kerja OMP
dikendalikan oleh sensor panas yang terbuat dari campuran bahan logam dan
bukan logam (bimetal). Batang bimetal inilah yang membuka dan menutup arus
listrik secara otomatis ke motor listrik. Ketika bimetal dilewati arus listrik tinggi
secara terus menerus atau kondisi kompresor yang terlalu panas, bimetal akan
membuka sehingga arus listrik menuju kompresor akan putus. Begitu juga
sebaliknya. Ketika suhu kompresor turun, bimetal akan menutup, arus listik akan
mengalir menuju kompresor sehingga kompresor akan kembali bekerja.
Penempatan OMP pada kompresor hermetik ada dua macam, yaitu external OMP
(diletakan di luar body kompresor) dan internal OMP(diletakan di dalam
kompresor). Biasanya,External OMP digunakan untuk mesin compresor AC yang
tidak terlalu besar(0,5-1 PK), sedangkan internal OMP banyak terdapat pada
mesin kompresor AC yang besar(1,5-2 PK).

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 10


f. Motor Listrik

Motor Listrik berfungsi untuk menggerakan kipas (outdoor) dan Blower


(indoor). Bentuk dan ukuran motor listrik indoor dan outdoor berbeda. Untuk
membantu memaksimalkan putaran, baik pada motor listrik indoor maupun
outdoor, dibutuhkan start kapasitor yang berfungsi menggerakan motor listrik
pertama kali sampai mencapai putaran penuh. Selanjutnya, fungsi start capasitor
akan digantikan oleh arus listrik PLN untuk memutar kedua motor listrik tersebut.

g. Motor Kompresor.

Motor Kompresor berfungsi menggerakan mesin kompressor. Ketika


Motor bekerja, kompresor akan berfungsi sebagai sirkulator bahan pendingin
menuju ke seluruh bagian sistem pendingin. Umumnya, motor kompresor
dikemas menjadi satu unti dengan kompresornya. Serupa dengan motor kipas,
untuk start awal motor kompresor juga menggunakan bantuan start kapasitor.

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 11


D. Cara Kerja Air Conditioner

Siklus AC Mobil

1. Kompresor AC berputar dan menghisap Freon pada tekanan yang rendah


lalu memompa gas tadi menju kompresor AC dalam keadaan bertekanan
dan memiliki temperature yang tinggi. Selanjutnya Freon yang berupa gas
tadi di ubah menjadi cair oleh kondensor.
2. Freon cair kemudian melewati receiver dryer untuk di saring jika terdapat
kotoran di dalam Freon.
3. Setelah melalui receiver dryer, kemudian Freon menuju expansi valve
melalui saluran sempit yang terletak pada exspansi valve dan dikabutkan
oleh evaporator.
4. Dari evaporator, Freon kembali dihisap oleh kompresor AC dan siklus tadi
kembali berulang dari awal.

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 12


BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

1. Proses Overhoul Air Conditioner

Ada 2 tahap dalam proses praktikum, yaitu pembongkaran komponen AC dan


pengisian Refrigent pada unit.

1. Pembongkaran Traning Unit Air Conditioner


Untuk menambah pegetahuan siswa tentang fungsi serta bentuk setiap
komponen pada mesin Air Conditioner, maka perlu dilakukannya overhoul pada
mesin tersebut.
 Alat yang digunakan, yaitu:
1) Kunci 8mm dan 10mm
2) Tang
3) Obeng
 Bahan yang digunakan, yaitu:
1) Satu Traning unit AC
 Langka-langka dalam proses Overhoul adalah sebagai berikut:
a. Siapkan tool yang akan digunakan.
b. Data setiap tool yang akan digunakan dengan tujuan agar saat
pemgembalian tool tidak ada sebagian tool yg hilang.
c. Siapkan traning unit Air Conditioner.Lakukan proses
pembongkaran awal dengan melakukan pelonggaran pada nut
yang terdapat pada hose yang terhubung di kompressor,
radiator maupun komponen lainnya.

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 13


d. Setelah semua hose sudah terlepas, maka langkah selanjutnya melakukan
pelepasan komponen kompressor, evaporator, dan blower.
e. Hati-hati saat melakukan pelepasan komponen pada hausing, karena dapat
membahayakan mahasiswa maupun komponen itu sendiri bila terjatuh.
f. Lakukan pembongkaran pada tiap komponen kompressor. Lakukan
pemeriksaan, analisa dan pengambilan data berupa foto untuk keperluan
laporan. Setelah itu lakukan pemasangan kembali tiap komponen. Hati-hati
pada saat proses pembongkaran maupun pemasangan tiap komponen karena
terdapat snap ring pada komponen tertentu. Bila tidak berhati hati saat
pelepasan komponen ini, bukan tidak mungkin snap ring akan terpental dan
akan mengenai mata.

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 14


g. Lakukan pembongkaran pada tiap komponen Blower. Lepaskan blower dari
dinamo dan lakukan pembongkaran pada komponen dinamo. Lakukan
pemeriksaan, analisa dan pengambilan data berupa foto untuk keperluan
laporan. Setelah itu lakukan pemasangan kembali tiap komponen. Hati-hati
dalam melakukan pelepasan blower dari mesin dinamo, karena meterial
blower yang terbuat dari plastik sehinga mudah patah.

Pelepasan blower dari dinamo

Pemeriksaan Evaporator

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 15


h. Setelah proses pembongkaran maupun pemasangan tiap komponen selesai
dilakukan dan proses analisan maupun pengambilan data juga selesai
dilakukan. Maka langkah selajutnya yaitu pemasangan kembali tiap
komponen.
i. Dalam proses pemasangan tiap komponen, mahasiswa dituntut harus teleti
serta tepat dalam penempatan tiap komponen. Karena banyak kasus
dilapangan, ketika dilakukannya proses pemasangan ada komponen yang
tidak sesuai dengan tempatnya sehingga hal tersebut akan membuang banyak
waktu karena harus membongkar ulang lalu memasangnya kembali.
j. Setelah semua proses telah terlaksana dan komponen AC telah terpasang
ditempatnya. Maka kembalikan unit ke tempatnya dan juga kembalikan tool
yang digunakan tadi ke tool store.

2. Pengisian Refigrant pada Unit.


Untuk menambah pengetahuan mahasiswa mengenai tata cara yang benar
dalam pengisian refigrant agar kelak dapat digunakan dalam dunia kerja, maka
perlu dilakukannya praktek pengisian refigrant.
 Alat yang digunakan, yaitu:
1) Pompa
2) Vakum.
3) Manometer.
4) Gauge.
5) Selang warna kuning.
6) Selang tekanan rendah dan tekanan tinggi.
7) Termometer

 Bahan yang digunakan, yaitu:


1) Satu traning unit AC.
2) Baterai (AKI).
3) Refigrant (freon)

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 16


 Terdapat 2 tahap dalam pengisian Refigrant, yaitu:
a. Pengosongan sisa Refigrant pada unit.
1) Tutup kedua katup manifold gauge.
2) Pasang manifold gauge ke kompresor dengan selang merah ke nipel
tekanan tinggi dan selang biru ke nipel tekanan rendah serta selang
hijau ke pompa vakum.

3) Bukalah salah satu katup manifold dan hidupkan pompa vakum.


4) Bacalah ukuran pada vakum gauge, hingga menunjukkan angka +/- 600
mmHg ( 23,62 inHg; 80 kPa )
5) Bukalah sisi katup manifold yang lain agar vakum bekerja dari dua sisi
untuk lebih mengefisienkan kerja pompa vakum.
6) Baca kembali ukuran pada vakum gauge dan pastikan sistem telah
bersih dari udara maupun uap air dengan angka penunjuk berada pada
angka 750 mmHg ( 29,53 in Hg; 99,98 kPa ).
7) Biarkan pompa vakum tetap hidup kurang lebih selama 30 menit.
8) Tutup kedua katup manifold sebelum mematikan pompa vakum.
9) Tunggu kurang lebih 15 menit dan amati angka penunjuk meteran. Bila
terjadi penurunan maka berarti dalam sistem rangkaian masih terjadi
kebocoran.
10) Cari kebocoran dengan alat deteksi kebocoran sampai ditemukan dan
perbaiki

b. Langkah pengisian
 Pemasangan selang pada tabung refrigerant :
1) Sebelum memasang selang, putarlah handle berlawanan arah jarum jam
sampai jarum katupnya tertarik penuh.
2) Putarlah disc berlawanan arah jarum jam, sampai posisi habis.
3) Hubungan selang warna hijau ke tabung refrigerant.
4) Putarlah disch searah jarum jam dengan tangan.

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 17


5) Putarlah handle searah jarum jam untuk membuat lubang, dan putarlah
kembali berlawanan arah jarum jam agar gas dapat mengalir ke selang.
6) Tekanlah niple no 4 pada manifold gauge dengan jari tangan sampai
udara keluar dari selang tengah.
7) Bila udara sudah keluar ( ditandai dengan keluarnya refrigerant )
tutuplah niple no 4 dengan tutup niple

 Pemeriksaan kebocoran.
1) Bukalah keran katup tekanan tinggi pada manifold gauge agar gas
masuk kedalam sistem. (tabung menghadap keatas ).
2) Bila pengukur tekanan rendah sudah menunjukkan 1 kg/cm2 ( 14 psi;
98 kPa ) tutup keran manifold tekanan tinggi.
3) Periksalah kebocoran pada sistem dengan menggunakan detektor.

 Pengisian Refigrant dalam bentuk cair.


1) Balikkanlah tabung refrigerant menghadap kebawah agar isi refrigerant
yang keluar dalam bentuk cair.
2) Buka katup tekanan tinggi.
3) Periksalah kaca pengintai sampai aliran refrigerant berhenti mengalir
dan tutuplah keran.
4) Amati kedua pengukur, tekanan tinggi maupun tekanan rendah.
Keduanya harus menunjukkan tekanan yang sama.
5) Baliklah tabung refrigerant menghadap keatas agar isi refrigerant keluar
dalam bentuk gas.
6) Hidupkan mesin dan biarkan beberapa menit untuk pemanasan.
7) Hidupkan switch AC, dan amati pengukur tekanan manifold gauge
tanda merah harus terlihat pada tekanan tinggi dan tanda biru pada
tekanan rendah tetapi tidak vakum.

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 18


8) Buka sedikit demi sedikit katup manifold gauge warna biru. (besar
kecilnya pembukaan akan mempengaruhi jumlah refrigerant yang
mengalir dalam sistem.
9) Amati gelas pantau dan bila jumlah gelembung menjadi semakin sedikit
dan lembut menunjukkan bahwa pengisian sudah cukup.
10) Tutup katup manifold gauge, dan baca pengukur tekanan rendah 1,5 –
2,0 kg/cm2 dan tekanan tinggi 14,5 – 15 kg/cm2

2. Alat Dan Bahan


1) Engine Stand Sistem AC.
2) Mobil Grand Max/Timor.
3) Buku referensi tentang sistem AC

3. Keselamatan Kerja
1. Memeriksa terlebih dahulu kondisi engine stand atau kendaraan yang
akan dipergunakan untuk praktik sebelum dihidupkan. (air pendingin,
pelumas mesin, dll).
2. Memperhatikan dan mengamalkan instruksi praktik dari Dosen
Pembimbing dan buku panduan praktik sistem AC
4. Langkah Kerja
1. Menjalankan persiapan.
2. Mendengarkan penjelasan dari dosen pembimbing tentang peraturan
praktik.
3. Membentuk kelompok praktik dan membagi.
4. Mempelajari fungsi sistem AC.
5. Me ngidentifikasi dan mempelajari fungsi komponen-komponen utama
sistem AC.
6. Mengambil data gambar komponen-komponen utama sistem AC.
7. Mempelajari cara kerja sistem AC.
8. Melakukan diskusi kelompok terkait nama dan fungsi masing-masing
komponen beserta cara kerja sistem AC.

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 19


9. Melaporkan ke dosen pembimbing ketika sudah menyelesaikan semua
kegiatan praktik.
10. Memeriksa kelengkapan alat dan bahan praktik serta mengembalikan
ke tempat semula.
11. Membersihkan dan merapikan tempat praktik.

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 20


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pembahasan
AC (Air Condiitoner) merupakan suatu peralatan (komponen) yang
berfungsi untuk mendinginkan udara di dalam kabin agar penumpang dapat
merasa segar dan nyaman. Agar dapat mendukung sistem AC maka
dibutuhkan suatu pendingin yang dapat mendinginkan udara didalam kabin salah
satunya refrigerant. Komponen-komponen pada sistem AC yaitu kompresor,
kondensor, Dryer/Receifer, Expansion Valve, dan Evaporator.
a) Fungsi Sistem AC:
1. Mengontrol suhu atau temperatur udara dalam kendaraan.
2. Mengontrol kelembaban udara.
3. Membersihkan udara.
4. Mengontrol aliran udara.
b) Identifikasi Komponen
Komponen-komponen utama sistem AC terdiri dari:
1. Kompressor
Kompressor merupakan komponen dalam sistem AC yang
berfungsi untuk memompa refrigerant untuk menaikkan tekanannya
sehingga refrigerant dapat bersikulasi. Naiknya tekanan refrigeran juga
akan mengakibatkan temperaturnya meningkat. Pada kompresor memiliki
dua sisi yang akan memompa gas refrigerant di bawah tekanan dan panas
yang tinggi pada sisi discharge (sisi tekanan tinggi dari sistem) dan
menghisap gas bertekanan rendah pada sisi intake (sisi tekanan rendah). Di
dalam kerja dari kompresor terdapat magnetic cluth. Magnetic clutch
berputar dan menyalurkan putaran engine ke compressor, berdasarkan
operasi thermostat dan operasi High/Low pressure switch. Magnetic cluth
dikendalikan menggunakan sebuah tombol yang terletak pada ruang kabin.

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 21


2. Kondensor
Kondensor pada sistem AC berfungsi untuk merubah refrigerant
dari bentuk gas bertekanan dan bersuhu tinggi (14-15 kg/cm2 dan 800 C)
dari hasil pompaan kompresor mejadi cairan dengan tekanan dan suhu
lebih rendah (14-15 kg/cm2 dan 500 C). Proses mengubah gas refrigerant
bertekanan tinggi menjadi cairan dengan menghilangkan panas dari
refrigerant panas ke temperatur atmospir/udara luar dengan bantuan udara
yang mengalir melalui sirip-sirip kondensor. Karena energi panasnya
berkurang maka gas refrigerant akan mengalami kondensasi dan berubah
bentuk menjadi cairan refrigerant. Kondensor dilengkapi juga dengan
extra fan yang berfungsi mengalirkan udara ke sirip-sirip kondensor untuk
mendinginkan refrigerant.
3. Receiver Dryer
Receiver dryer merupakan salah satu komponen sistem AC yang
berfungsi untuk menampung refrigerant cair untuk sementara, menyaring
kotoran dan menyaring uap air. Adanya uap air pada sistem AC dapat
mengganggu kinerja dari sistem AC, akibatnya yaitu berkurangnya jumlah
refrigerant yang mengalir ke evaporator, sehingga akan berakibat AC
kurang dingin. Reciever dryer ada yang dilengkapi dengan sight glass,
sensor tekanan elektronik, atau sensor tekanan mekanik. Namun ada juga
yang dibuat cecara terpisah dari sight glass dan sensor tekanan.
4. Expansion Valve
Expansion Valve adalah komponen dalam sistem AC yang
berfungsi mengabutkan refrigrant ke dalam evaporator, agar tekanan
refrigerant menurun dan bentuk refrigerant yang cair dapat segera berubah
menjadi gas. Oleh karena fungsi dari expansion valve ini untuk
mengabutkan refrigerant kedalam evaporator, maka lubang keluar pada
alat ini berbentuk lubang kecil (orifice) konstan atau dapat diatur melalui
katup (valve) yang pengaturannya menggunakan perubahan temperatur
yang dideteksi oleh sebuah sensor panas. Expansion valve juga
mengontrol atau sebagai pengatur sistem untuk mencegah evaporator dari

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 22


peluapan dan pembekuan (freezing up). Pengaturan dilakukan dengan
mengatur lubang keluar expansion valve.
5. Evaporator
Evaporator merupakan komponen dalam sistem AC yang berfungsi
untuk menyerap panas dari udara yang akan dimasukkan ke dalam kabin
penumpang sehingga suhunya akan turun. Evaporator menerima atom
cairan refrigerant bertekanan rendah dan dingin dari expansion valve.
Ketika refrigerant dingin ini melewati koil dari evaporator, maka
pengabutan refrigerant akan menyerap panas dari ruang dalam kendaraan.
Ditambah dengan adanya blower yang menghisap udara dari ruang kabin
dan mengalirkan melalui sirip-sirip evaporator, panas dari udara yang
mengalir akan diserap oleh refrigerant di dalam evaporator yang memiliki
suhu lebih rendah (± 0-50oC), sehingga udara yang keluar bersuhu dingin.
6. Panel Control System AC
Control panel pada sistem AC berfungsi sebagai pengontrol kerja
sistem AC. Control panel terletak pada ruang kabin. Pada control panel
sedikitnya terdiri dari 2 tombol yaitu tombol blower dan tombol
kompresor. Tombol kompresor tidak dapat diaktifkan apabila tombol
blowerbelum diaktifkan, namun sebaliknya untuk mengaktifkan tombol
blower tidak perlu untuk mengaktifkan tombol kompresor sebelumnya.

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 23


B . Pemeliharaan AC

A. Pemeliharaan Mingguan atau Service Kecil


Service kecil dilakukan setiap 2-3 minggu sekali. Pekerjaan yang dilakukan
sebagai berikut.

a. Membersihkan Filter Indoor

Langkah membersihkan filter indoor sebagai berikut.

1) Matikan arus listrik atau cabut kabel stop kontak utama yang menuju ke
unit AC.
2) Buka tutup filter (grill) pada casing body.
3) Lepaskan filter indoor dari dudukannya.
4) Cuci filter dengan sabun, kemudian bilas dengan air bersih.
5) Keringkan filter indoor dengan lap kering atau di jemur di tempat
terbuka.
6) Pasang kembali filter indoor pada dudukannya.

b. Membersihkan Tutup (Casing) body indoor

Langkah membersihkan tutup (casing) body indoor sebagai berikut.

1) Matikan arus listrik atau cabut kabel stop kontak utama yang menuju ke
unit AC.
2) Basahi kain lap dengan air, kemudian peras sampai setengah basah.
3) Bersihkan casing body indoor bagian luar dan pengatur arah embusan
(swing indoor).
4) Harap diperhatikan, jangan membersihkan bagiam PCB dengan lap basah.

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 24


B. Pemeliharaan Bulanan atau Service Besar

Service besar sering disebut cleaning atau service cuci steam. Pemeliharaan
ini dilakukan setiap 3-4 bulam sekali. Beberapa pekerjaan yang harus dilakukan
sebagai berikut.

a. Pengecekan awal
Langkah pengecekan awal yang harus dilakukan sebagai berikut.

1. Nyalakan AC. Tunggu sekitar 15 menit


2. Lakukan pengecekan dan pengukuran temperatur udara yang masuk dan
keluar indoor, tekanan refrigeran, besarnya kuat arus (ampere) kompresor,
Fungsi remote control, putaran kipas (outdoor), dan putaran blower
(indoor).
3. Buatlah catatan hasil pengukuran dan pengecekan poin di atas. Catatan
yang dibuat berfungsi sebagai pegangan service yang akan dilakukan.
Setidaknya, catatan tersebut bisa digunakan untuk membandingkan
kondisi sebelum dan sesudah perbaikan.
4. Matikan AC atau stop kontak utama AC.

b. Persiapan Pembersihan (cleaning)

Langkah persiapan pembersihan yang harus dilakukan sebagai berikut.

1. Siapkan peralatan service. Sebisa mungkin, usahakan untuk memindahkan


barang-barang lain yang berada tepat dibawah indoor, terutama barang
elektronik.
2. Buka casing dan filter indoor. Kemudian, letakkan di tempat yang aman
untuk menghindari rusak atau patah karena beberapa penyebab, seperti
jatuh atau bahkan terinjak.
3. Lindungi bagian indoor dengan plastik pelindung dan siapkan ember untuk
menampung air ketika dilakukan pembersihan atau penyemprotan.

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 25


4. Lindungi juga bagian PCB elektronik indoor dengan plastik atau lap
kering agar terhindar dari cipratan air.
5. Pastikan semua sudah terbungkus rapi dan terhindar dari cipratan air
ketika dilakukan penyemprotan.

c. Pembersihan (cleaning) indoor

Langkah pembersihan indoor yang harus dilakukan sebagai berikut.

1. Cuci filter dan casing dengan sabun, semprot menggunakan pompa steam,
kemudian keringkan menggunakan lap kering. Jangan lupa untuk
meletakkanya ditempat yang aman.
2. Bersihkan seluruh permukaan sirip evaporator dengan menggunakan
pompa steam yang dimulai dari bagian paling atas, selanjutnya ke bagian
bawah. Lakukan secara berulang-ulang sampai evaporator benar-benar
bersih.
3. Bersihkan juga bagian blower (indoor) di seluruh permukaannya sampai
benar-benar bersih. Lakukan penyemprotan (steam) secara horisontal dari
kiri ke kanan atau sebaliknya.
4. Semprot drainase dan lubang pembuangan air di indoor agar kotoran
terbuang melalui pipa pembuangan. Lakukan ekstra hati-hati, jangan
sampai mengenai bagian PCB elektronik. Gunakan selang berdiameter
lebih kecil dari lubang selang pembuangan untuk mencegah cipratan air ke
bagian PCB.
5. Ulangi pekerjaan pada langkah ke-2, 3, dan 4 untuk memastikan
komponen tersebut benar-benar besih.
6. Biarkan beberapa saat sampai tetesan air bekas semprotan berkurang.
Kemudian lepas semua pelindung plastik yang membungkus body indoor.
Jangan lupa untuk mengelap bagian body indoor dengan kain lap kering
sampai benar-benar bersih.
7. Pasang filter dan casing pada dudukannya. Kemudian, bersihkan kembali
casing dengan menggunakan kain lap kering.

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 26


8. Pastikan semua bagian indoor terpasang sempurna dan benar-benar dalam
kondisi kering.

d. Pembersihan bagian outdoor

Langkah persiapan pembersihan outdoor yang harus dilakukan sebagai


berikut.

1. Jika memungkinkan, buka tutup kipas (outdoor) dengan menngunakan


obeng. Kemudian, bersihkan dengan pompa steam.
2. Cuci casing outdoor dengan menggunakan pompa steam.
3. Bersihkan kisi-kisi pipa kondensor dari arah belakang ke depan. Lakukan
secara berulang-ulang sampai benar-benar bersih. Harap diperhatikan,
ketika menyemprot jangan sampai mengenai bagian terminal atau soket-
soket kelistikan outdoor.
4. Jika sudah bersih, pasang kembali tutup kipas. Kemudian, bersihkan
permukaan outdoor dengan menggunakan kain lap kering.

e. Finishing

1. Bersihkan bekas tetesan dan cipratan air di sekitar bagian indoor dan
outdoor menggunakan kain lap kering. Pastikan sampai benar-benat
kering.

2. Periksa kembali, apakah bagian indoor dan outdoor AC sudah terpasang


dengan sempurna atau belum.

f. Pengecekan Akhir

1. Periksa kondisi terminal, soket, dan pemutus arus (MCB dan stop kontak)
menggunakan obeng tespen, normal atau tidak. Jangan lupa periksa juga

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 27


kekencangan baut dan mur. Jika kendor, kencangkan dengan kunci pas
atau obeng.

2. Colokan stop kontak aliran listrik yang menghubungkan ke AC. Kemudian


nyalakan AC.

3. Lakukan pengecekan fungsi remote control (swing, fan speed, dan


temperatur).

4. Dengan secara seksama suara yang keluar dari indoor, apakah muncul
suara abnormal atau tidak.

5. Lakukan pengecekan arus listrik kompresor menggunakan tang ampere,


bertambah atau berkurang dari kondisi semula.

6. Lakukan pengecekan tekanan freon, bertambah atau berkurang dari


kondisi semula.

7. Lakukan langkah seperti pada langkah ke-4, tetapi pada bagian


outdoornya, apakah muncul suara abnormal atau tidak.

8. Periksa putaran kipas (outdoor), berputar lancar atau tidak.

9. Catat hasil pengukuran dan pengecekan setelah dilakukan perawatan


bulanan. Kemudian bandingkan dengan kondisi sebelum dilakukan
perawatan bulanan.

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 28


C . Analisa pada sistem pendingin AC.

Analisa disini terbagi menjadi 2, yaitu analisa pada komponen yang


berpotensi mengalami kerusakan dan analisa pada komponen yang sudah
mengalami kerusakan.

1. Analisa pada komponen yang berpotensi mengalami kerusakan.


Setelah dilakukannya praktek pada pembongkaran unit khususnya pada
kompressor dan blower, ditemukan beberapa komponen yang berpotensi
mengalami kerusakan diantaranya yaitu:
a. Kompressor
- Bearing poros.
- Seal poros.
- Pulley dan Clutch
- Spiral Housing
b. Blower
- Housing fan
- Poros dinamo
- Rumahan dinamo

2. Analisan pada komponen yang mengalami kerusakan.


Setelah dilakukannya praktek, ditemukan beberapa komponen yang
mengalami keruskan setelah dilakukannya proses pengecekan. Komponen
tersebut yaitu:
a. Selang penghubung antara kompressor dengan radiator mengalami
kebocoran.
b. Katup pada kompressor sudah longgar sehingga pada saat pengisian
refigrant, mengalami pembocoran.
c. Housing fan pada komponen blower mengalami patah sehingga pada saat
dipasang di poros dinamo kondisinya longgar.

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 29


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari laporan dan praktik yang saya kerjakan dapat saya simpulkan bahwa
menservice air conditioner perlu beberapa langkah/urutan dalam bekerja dan
peralatan khusus. Perlu juga teknisi yang teliti dan tahu betul apa yang di
hadapinya agar hasilnya memuaskan.
B. Saran
Janganlah melakukan perbaikan air conditioner secara sembarangan. Ikutilah
aturan yang tertera atau lebih baik memanggil orang yang ahli di bidang
pendingin agar hasil kerja lebih baik dan lebih aman. Melaksanakan pekerjaan
mereparasi air conditioner perlu pengetahuan yang luas. Selain harus mempunyai
pengetahuan di bidang pendingin, mengetahui merk dan tipe air conditioner, kita
juga harus mengetahui cara kerja air conditioner dan situasi di lapangan yang
harus kita hadapi. Karena jika tidak, itu akan membahayakan keselamatan diri kita
dan juga dapat membahayakan keselamatan orang lain, karena menservice air
conditioner bukanlah pekerjaan yang mudah yang bisa dikerjakan oleh semua
orang, tapi harus memiliki pengetahuan di bidang tersebut. Begitu pula dengan
menservice peralatan lainnya. Perlu pengetahuan khusus jika ingin memperbaiki
suatu benda atau barang di sekitar kita.

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 30


DAFTAR PUSTAKA

Dari pengalaman pribadi saya saat melakukan Praktik Kerja Industri.


Dari buku catatan sekolah dan dari buku teknik pendingin.
Dari penjelasan dan nasihat Para Guru disekolah.
Drs. Sumanto, MA., Dasar-dasar Mesin Pendingin. Andi Yogyakarta, 2007.
E. Karyanto Dipl., dkk., Operasi Perawatan Refrigerasi dan AirConditioner. Restu
Agung Jakarta, 2008.

PRODUKSI DAN PERAWATAN MESIN S1 31

Anda mungkin juga menyukai