Anda di halaman 1dari 4

PEMBELAJARAN PERSONAL

May 12, 2011


Pembelajaran bukanlah suatu konsep atau praktik yang sederhana, melainkan bersifat kompleks
dan menjadi tugas, serta tangggung jawab guru dalam membelajarkan peserta didiknya.
Pengelolaan pembelajaran yang baik harus dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip
pengelolaan dan prinsip-prinsip pembelajaran. Namun, dalam praktiknya permasalahan sering
terjadi dalam pembelajaran, apakah itu bersumber dari kemampuan guru dalam mengajar atau
input siswa bahkan dari unsur-unsur pendukung lainnya.
Permasalahan-permasalahan yang timbul dalam pembelajaran sangat kompleks. Secara praktis,
guru adalah ujung tombak dalam pembelajaran. Strategi dan manajemen guru untuk mengatasi
masalah pembelajaran sangat dibutuhkan dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran.
Sementara itu, setiap mata pelajaran dan peserta didik mempunyai karakteristik yang unique,
terutama anak berkebutuhan khusus, yakni anak tunarungu. Keunikan tersebut menjadi sebuah
daya tarik untuk dijadikan fokus dalam penelitian ini
Model pembelajaran personal beranjak dari pandangan kedirian atau selfhood dari individu
(Soekamto, 1984). Dengan demikian, konsep ini diusahakan untuk memungkinkan siswa atau
peserta didik dapat memahami keberadaan dirinya sendiri secara baik, bertanggung jawab, dan
lebih kreatif untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik. Jadi, model personal lebih
menekanan pada kesadaran pribadi dalam proses pembelajaran.
Menurut Rogers (1986) ada lima fase dalam model pembelajaran personal, yaitu :
1. Mengartikan situasi yang sudah ada, yaitu guru memberikan motivasi agar siswa bebas
berekpresi
2. Mengembangkan wawasan, siswa mendiskusikan masalah dan guru memotivasi dan
membantu penyelesaian masalah siswa
3. Mengeksplorasi Masalah, siswa dimotivasi untuk mendifinisikan masalah yang dihadapi. Guru
menerima dan mengklarifikasi ide siswa
4. Merencanakan dan membuat keputusan, guru mengklarifikasi berbagai kemungkinan
keputusan yang diambil siswa. Siswa merencanakan tindakan awal sesuai dengan keputusan
yang diambil
5. Mengintegrasikan, siswa menambah pengetahuan yang lebih baik dan mengembangkan
beberapa tindakan yang positif. Guru memberikan motivasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode penelitian tindakan kelas. Adapun data
hasil pengamatan dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Namun, penelitian ini tidak
dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu, tetapi hanya memberikan gambaran nyata tentang
variabel, gejala atau keadaan. Permasalahan yang diambil dalam penelitian ini adalah informasi
yang aktual saat dilaksanakannya penelitian.
Hal penting yang harus diketahui bahwa penerapan model personal, lebih menekankan kepada
guru agar melakukan pendekatan secara individu kepada siswa. Strategi, pemilihan media atau
alat peraga serta penggunaannya sangat membantu anak untuk berkomunikasi (non verbal). Hal
ini merupakan langkah yang sangat efektif dan efesien untuk membangkitkan siswa dalam
belajar. namun demikian, guru juga disarankan untuk memanajemen anak secara klasikal.
Terdapat kelemahan dalam penerapan model pembelajaran personal, yakni pada tahap ketiga
dalam hal lemahnya anak untuk berdiskusi. hal ini diasumsikan karena anak tunarungu memIliki
keterbatasan dalam mendengar dan berbicara. Oleh karena itu, dapat disarankan kepada para
peneliti atau guru untuk dapat mengembangkan model personal dalam penerapannya atau dapat
mengaplikasikannya pada bidang studi dan/atau jurusan lainnya.
2. Rumpun model- model Pribadi/individual
Model-model pembelajaran yang termasuk rumpun model-model Personal/individual
menekankan pada pengembangan pribadi. Model-model pembelajaran ini menekankan pada
proses dalam “membangun/mengkonstruksi” dan mengorganisasi realita, yang memandang
manusia sebagai pembuat makna. Model-model pembelajaran rumpun ini memberikan banyak
perhatian pada kehidupan emosional. Fokus pembelajaran ditekankan untuk membantu individu
dalam mengembangkan hubungan individu dengan lingkungannya dan untuk melihat dirinya
sendiri.
Jenis-jenis model pembelajaran pribadi seperti tercantum pada tabel 3.2.
Tabel 3.2. Model-Model Pembelajaran Personal (Pribadi)

Normal 0 false false false MicrosoftInternetExplorer4


No. Nama Model
Pembelajaran Tokoh Misi/tujuan/manfaat
1 Pengajaran Non
Direktif
Carl Rogers Penekanan pada pembentukan kemampuan belajar sendiri untuk mencapai
pemahaman dan penemuan diri sendiri sehingga terbentuk konsep diri. Model ini menekankan
pada hubungan guru-peserta didik.
2. Latihan
Kesadaran
Fritz Perls
William Schutz Pembentukan kemampuan menjajagi dan
menyadari pemahaman diri sendiri.
3 Sinektik
William
Gordon Pengembangan individu dalam hal kreativitas dan pemecahan masalah kreatif.
4 Sistem
Konseptual
David Hunt Didisain untuk meningkatkan kompleksitas pribadi dan fleksibilitas.
5 Pertemuan kelas
William
Glasser Pengembangan pemahaman diri dan tanggungjawab pada diri sendiri dan kelompok
sosial lainnya.
Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang biasanya disusun berdasarkan prinsip dan teori
ilmu pengetahuan. Para ahli menyusun model pembelarajan berdasarkan prinsip-
prinsip pendidikan, teori - teori psikologis, sosiologis, psikiatri, analisissistem
atau teori-teori lain ( Joyce dan Weil 1980 ). Ahli model pembelajaran Joyce dan
Weil mempelajari model-model pembelajaran berdasarkan teori yang
dikelompokkan menjadi empat model pembelajaran.
Model tersebut merupakan pola umum perilaku pembelajaran untuk
mencapai kompetensi atau tujuan pembelajaran yang diharapkan. Joyce dan Weil
berpendapat bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang
dapat digunakan untuk memebentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka
panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran
dikelas atau yang lain (Joyce dan Weil, 1980 : 1 ). Model pembelajaran dapat
dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang
sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikan dalam proses pengajarannya
Ciri-ciri Model Pembelajaran
Model pembelajaran memiliki beberapa ciri-ciri yaitu:
1. Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar adari para ahli tertentu.
Sebagai contoh, model penelitian kelompok disusun oleh Herbert Thelen
dan berdasarkan teori Jhon Dewey. Model ini dirancang untuk melatih
partisipasi kelompok secara demokratis.
2. Mempunyai misi atau tujuan pendidikan tertentu. Misalnya model berfikir
induktif dirancang untuk mengembangkan proses berfikir induktif.
3. Dapat dijadikan untuk pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar
mengajar dikelas. Misalnya model Synectic dirancang untuk memperbaiki
kreatifitas dalam pelajaran mengarang.
4. Memiliki bagian -bagian model yang dinamakan :
( 1 ). Urutan langkah - langkah pemebelajaran ( syntax ),
( 2 ) adanya prinsip - rinsip reaksi,
( 3 ) sistem sosial,
( 4 ) sistem pendukung.
Keempat bagaian tersebut merupakan pedoman praktis bila guru akan
melaksanakan suatu pembelajaran.
5. Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. Dampak
tersebut meliputi:
( 1 )Dampak pembelajaran, yaitu hasil belajar yang dapat diukur ,
( 2 )Dampak pengiring, yaitu dampak belajar jangka panjang .
6. Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman
model pembelajaran yang dipilihnya.
Pengertian Model Pembelajaran Personal
Permasalahan dalam dunia pendidikan begitu kompleks, mulai dari
masalah penerimaan, penyampaian, media, kemampuan siswa, dan lain-lain.
Secara praktis, guru adalah ujung tombak dalam sebuah pembelajaan. Untuk dapat
mengatasi masalah tersebut perlu adanya strategi dan managemen dalam
mengatasi masalah pembelajaran tersebut. Selain itu setiap mata pelajaran
menuntut kebutuhan khusus yang berbeda pada peserta didik, terutama anak
berkebutuhan khusus seperti tunarungu. Anak berkebutuhan khusus adalah anak
yang membutuhkan perhatian khusus, yang berbeda dengan anak normal. Salah
satu srategi dalam mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengunakan model
pembelajaran personal.
Model pembelajaran personal adalah model pembelajaran yang
menekankan pada pengembangan konsep diri setiap individu. Hal ini meliputi
pengembangan proses individu dan membangun serta mengorganisasikan dirinya
sendiri. Model pembelajaran memfokuskan pada konsep diri yang kuat dan
realistis untuk membantu membangun hubungan yang produktif dengan orang
lain dan lingungannya. Model ini bertitik tolak dari teori Humanistik, yaitu
berorientasi pada pengembangan individu. Perhatian utamanya pada emosional
peserta didik dalam mengembangkan hubungan yang produktif dengan
lingkungannya. Model ini menjadikan pribadi peserta didik mampu membentuk
hubungan harmonis serta mampu memproses informasi secara efektif. Tokoh
humanistik adalah Abraham Maslow (1962), R. Rogers, C. Buhler dan Arthur
Comb.
Dengan demikian, model ini diusahakan untuk memungkinkan siswa atau
peserta didik dapat memahami keberadaan dirinya sendiri secara baik,
bertanggung jawab, dan lebih kreatif untuk mencapai kualitas hidup yang lebih
baik.
Fase Penerapan Model Pembelajaran Personal Kepada Peserta
didik
Dalam penerapan model pembelajaran personal kepada peserta didik
memiliki beberapa fasa atau tahapan. MenurutR o g e r s (1986) ada lima fase dalam
model pembelajaran personal, yaitu :
1. Mengartikan situasi yang sudah ada, yaitu guru memberikan motivasi agar
siswa bebas berekpresi
2. Mengembangkan wawasan, siswa mendiskusikan masalah dan guru
memotivasi dan membantu penyelesaian masalah siswa
3. Mengeksplorasi Masalah, siswa dimotivasi untuk mendifinisikan masalah
yang dihadapi. Guru menerima dan mengklarifikasi ide siswa
4. Merencanakan dan membuat keputusan, guru mengklarifikasi berbagai
kemungkinan keputusan yang diambil siswa. Siswa merencanakan
tindakan awal sesuai dengan keputusan yang diambil
5. Mengintegrasikan, siswa menambah pengetahuan yang lebih baik dan
mengembangkan beberapa tindakan yang positif. Guru memberikan
motivasi.
6. Jadi, model personal lebih menekanan pada kesadaran pribadi dalam
proses pembelajaran.
Kelompok Model Personal
Kelompok model personal memusatkan perhatian pada pandangan
perseorangan dan berusaha menggalakan kemandirian yang produktif, sehingga
manusia menjadi semakin sadar diri dan bertanggung jawab atas tujuannya.
termasuk dalam kelompok model pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
1. Pengajaran tanpa arahan (Non Directive Teaching)
2. Sinektiks (synectis model)

3. Latihan kesadaran (awareness training), dan


4. Pertemuan kelas (class room).

Anda mungkin juga menyukai