Anda di halaman 1dari 2

C.

Dari Demokrasi Langsung ke Demokrasi Perwakilan

Istilah demokrasi, pertama kali dipakai di kota athena pada abad ke-6 sampai abad ke-3
SM untuk menunjukan sistem pemerintahan yang berlaku di sana. Karena rakyat ikut serta
secara langsung, pemerintahan itu disebut pemerintahan demokrasi langsung (direct
democracy).
Tetapi dalam perjalanan sejarah, kota-kota terus berkembang dan penduduknya pun terus
bertambah. Dalam kondisi seperti itu, masyarakat modern dengan besar dan kerumitannya
menawarkan sedikit kesempatan untuk demokrasi langsung. Kini, bentuk paling umum
demokrasi beralih dari demokrasi langsung menjadi demokrasi tidak langsung/perwakilan
(indirect democracy).

D. Karakteristik Sistem Politik Demokrasi

Sebagai suatu sistem kenegaraan, United States Information Agencies (1999:5)


mengintisarikan demokrasi sebagai sistem yang memiliki 11 pilar atau soko guru, yakni:
1. Kedaulatan rakyat
2. Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah
3. Kekuasaan mayoritas
4. Hak-hak minoritas
5. Jaminan hak-hak asasi manusia
6. Pemilihan yang bebas dan jujur
7. Persamaan di depan hukum
8. Proses hukum yang wajar
9. Pembatasan pemerintah secara konstisuional
10. Pluralisme sosial, ekonomi dan politik
11. Nilai-nilai toleransi, pragmatisme, kerjasama dan mufakat
Dalam konteks NKRI, Achmad Sanusi (Sanusi, 2006) mengetengahkan sepuluh pilar
demokrasi yang dipesankan oleh para pembentuk negara (The Founding Father’s)
sebagaimana diletakkan di dalam UUD 1945 sebagai berikut:
1. Demokrasi berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa
Esensinya adalah seluruh sistem serta perilaku dalam menyelenggarakan kenegaraan
RI haruslah taat asas, konsisten, atau sesuai dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah
dasar Ketuhana Yang Maha Esa.
2. Demokrasi dengan kecerdasan
Demokrasi harus dirancang dan dilaksanakan oleh segenap rakyat dengan pengertian-
pengertiannya yang jelas, dimana rakyat sendiri turut terlibat langsung merumuskan
substansinya. Mengujicobakan disainnya, menilai dan menguji keabsahannya.
3. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat
Demokrasi menurut UUD 1945 ialah demokrasi yang berkedaulatan rakyat, yaitu
kekuasaan tertinggi ada ditangan rakyat. Secara prinsip, rakyatlah yang memiliki atau
memegang kedaulatan itu. Kedaulatan itu kemudian dilaksanakan menurut undang-
undang dasar.
4. Demokrasi dengan rule of law
Negara adalah organisasi kekuasaan, artinya organisasi yang memiliki kekuasaan dan
dapat menggunakan kekuasaan itu dengan paksa.
5. Demokrasi dengan pembagian kekuasaan negara
Demokrasi dikuatkan dengam pembagian kekuasaan negara dan diserahkan kepada
badan-badan negara yang bertanggung jawab menurut undang-undang dasar.
6. Demokrasi dengan hak asasi manusia
Demokrasi menurut UUD 1945 mengakui hak asasi manusia yang tujuannya bukan
saja menghormati hak-hak asasi, melainkan untuk meningkatkan martabat dan
derajat manusia seutuhnya. Hak asasi manusia bersumber pada sifat hakikat manusia
yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Hak asasi manusia bukan diberikan oleh
negara atau pemerintah. Hak ini tidak boleh dirampas atau diasingkan oleh negara
dan atau oleh siapapun.
7. Demokrasi dengan peradilan yang merdeka
Lembaga peradilan merupakan lembaga tertinggi yang menyuarakan kebenaran,
keadilan, dan kepastian hukum. Lembaga ini merupakan pelaksanaan kekuasaan
kehakiman yang merdeka (Independent). Ia tidak boleh diintervensi oleh kekuasaan
apapun.
8. Demokrasi dengan otonomi daerah
Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan (pasal 18 UUD 1945)
9. Demokrasi dengan kemakmuran
Demokrasi bukan sekedar soal kebebasan dan hak, bukan sekedar soal kewajiban dan
tanggung jawab, bukan sekedar soal mengorganisir kedaulatan rakyat atau
pembagian kekuasaan. Demokrasi menurut UUD 1945 ternyata ditujukan untuk
membangun negara berkemakmuran/kesejahteraan (Welfare State) oleh dan untuk
sebesar-besarmya rakyat Indonesia.
10. Demokrasi yang berkeadilan sosial
Demokrasi menurut UUD 1945 menggariskan keadilan sosial diantara berbagai
kelompok, golongan, dan lapisan masyarakat. Keadilan sosial bukan soal
kesamarataan dalam pembagian output materi dan sistem kemasyarakatan. Keadilan
sosial justru lebih merujuk pada keadilan peraturan dan tatanan kemasyarakatan yang
tidak diskriminatif.
Sitem politik demokrasi Indonesia adalah demokrasi konstitusional, yaitu pemerintahan
yang kekuasaan pemerintahannya dibatasi oleh konstitusi. Menurut Budiarjo (2008: 107)
demokrasi konstitusional gagasan bahwa pemerintahanyang demokratis adalah pemerintahan
yang terbatas kekuasaanya dan tidak dibenarkan bertindak sewenang-wenang pada warga
negaranya. Pembatasan-pembatasan atas kekuasaan pemerintah berdasarkan konstitusi
(constitutional goverement).

Anda mungkin juga menyukai