Anda di halaman 1dari 24

Bab 1

Pendahuluan

1.1. Ruang Lingkup Mikrobiologi

Mikrobiologi merupakan ilmu tentang mikroorganisme, yang mencakup bermacam-macam


kelompok organisme mikroskopik yang terdapat sebagai sel tunggal maupun kelompok sel,
termasuk kajian virus yang bersifat mikroskopik meskipun bukan termasuk sel.

Mikroorganisme (disebut juga mikroba, mikrobia, atau jasad renik ) adalah jasad hidup yang
mempunyai ukuran yang sangat kecil, tanpa bantuan alat perbesaran seperti mikroskop, sulit
sekali untuk dilihat dan diamati bentuknya secara baik. Sel mikroorganisme, terutama
kelompok prokariot seperti bakteri dan ganggang biru dapat dibedakan dari sel tumbuhan dan
hewan, salah satunya adalah dilihat dari struktur selnya yang tidak memiliki membran inti.
Umumnya dapat hidup bebas di berbagai habitat secara kosmopolitan, dan dapat hidup
sebagai bagian dari organisme multiseluler (sebagai parasit). Sel tunggal mikroorganisme
memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat mengalami
pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya.

Beberapa aspek yang dibahas dalam mikrobiologi, antara lain mengkaji tentang;
1) karakteristik sel hidup dan bagaimana mereka melakukan kegiatan
2) karakteristik mikroorganisme, suatu kelompok organisme penting yang mampu hidup
bebas, khususnya bakteri
3) keanekaragaman dan evolusi, membahas perihal bagaimana dan mengapa muncul
bermacam-macam mikroorganisme
4) keberadaan mikroorganisme pada tubuh manusia, hewan dan tumbuhan
5) peranan mikrobiologi sebagai dasar ilmu pengetahuan biologi
6) bagaimana memahami karakteristik mikroorganisme dapat membantu dalam
memahami proses-proses biologi organisme yang lebih besar termasuk manusia.

1
Dewasa ini kajian mikrobiologi mengalami perkembangan yang pesat. Kajian yang lebih
khusus sebagai perkembangan dari ilmu mikrobiologi dapat dikelompokkan berdasarkan
tujuannya, seperti berdasarkan taksonomi, habitat dan cakupan masalah serta hubungannya
dengan disiplin ilmu lain.

Beberapa cabang kajian khusus mikrobiologi berdasarkan tujuan pengelompokkannya bisa


dilihat pada tabel berikut.

Dasar pengelompokkan Kajian mikrobiologi


TAKSONOMI 1. Virologi: kajian tentang virus
2. Bakteriologi: kajian tentang bakteri
3. Mikologi: Kajian tentang jamur (fungi)
4. Algologi/fikologi: kajian tentang alga
5. Protozoologi: kajian tentang protozoa

HABITAT 1. Mikrobiologi tanah: kajian tentang


kehidupan dan peranan
mikroorganisme di dalam tanah
2. Mikrobiologi air : kajian tentang
kehidupan dan peranan
mikroorganisme di dalam air
3. Mikrobiologi rumen: kajian tentang
kehidupan dan peranan
mikroorganisme di dalam sistem
lambung/usus hewan

KAITAN DENGAN ILMU LAIN DAN 1. Ekologi mikroorganisme: kajian


CAKUPAN MASALAH tentang asosiasi kehidupan antara
mikroorganisme dengan
lingkungannya (ekologi)
2. Fisiologi mikroorganisme: Kajian
tentang sifat faal mikroorganisme.
3. Genetika mikroorganisme: kajian
tentang sifat-sifat menurun dan
kebakaan pada mikroorganisme .
4. Mikrobiologi kesehatan: kajian
tentang sifat dan peranan
mikroorganisme dalam bidang
kesehatan (penyakit, epidemologi,
vaksinasi dsb.)
5. Mikrobiologi industri: Kajian tentang
sifat dan peranan mikroorganisme
dalam proses indus

2
1.2. Mikroorganisme Sebagai Sel

Sel merupakan unit dasar dari semua organisme. Individu suatu organisme dapat tersusun
atas sel tunggal (uniseluler) atau oleh banyak sel (multiseluler). Sel tunggal merupakan satu
kesatuan yang dapat dipisahkan dari membran sel yang membungkusnya, dan mengandung
berbagai bahan kimia dan struktur subseluler. Membran sel merupakan selaput yang
membatasi bagian dalam sel dengan lingkungan di luarnya. Membran sel melindungi
berbagai senyawa kimia dan struktur subseluler sehingga sel tersebut dapat menjalankan
fungsinya. Struktur penting dari sel mikroorganisme adalah inti sel atau “nukleoid”, tempat
menyimpan informasi yang dibutuhkan serta komponen sitoplasma yang didalamnya terdapat
“mesin” tempat berlangsungnya segala aktivitas biokimia sel, sehingga dapat menunjang
fungsi pertumbuhannya.

Semua sel mengandung bentuk komponen senyawa kimia kompleks, antara lain: protein,
asam nukleat, lipid dan polisakarida yang secara keseluruhan disebut makromolekul.
Komponen senyawa kimia tersebut terdapat pada semua makhluk hidup, oleh karena itu
semua sel diduga berasal dari satu “ancestor” tunggal yaitu “universal ancestor”. Proses
evolusi yang berlangsung selama milyaran tahun, maka dewasa ini terbentuklah berbagai
bentuk dan tipe sel.

Setiap macam sel memiliki suatu struktur dan ukuran tertentu, tetapi suatu sel merupakan
unit yang dinamis, secara konstan berubah dan mengganti bagianbagiannya. Bahkan ketika
sel dalam keadaan tidak mengalami pertumbuhan, sel tersebut secara terus-menerus
mengambil bahan-bahan dari lingkungannya dan mengolah dalam “pabrik” yang dimilikinya.
Pada waktu yang bersamaan, sel tersebut secara terus menerus mengeluarkan bahan buangan
ke lingkungannya . Proses demikian untuk menjaga keseimbangan dan keberlangsungan sel
(“homeostatis”). Oleh karena itu suatu sel dianggap suatu sistem terbuka, selamanya berubah
tapi secara umum tetap sama. Secara biokimia setiap macam sel dari 4 berbagai jenis
organisme memiliki prinsip “Unity of Biochemistry”, yaitu adanya kesamaan dalam
aktivitas biokimia dari semua tipe sel untuk melangsungkan kehidupannya. Aktivitas tersebut
terdri dari proses sintesis komponen makromolekul dan proses katalisis bahan untuk
menghasilkan energi.

3
BAB 2
Kajian Pustaka

2.1. Definisi Bakteri

Bakteri, berasal dari kata Latin, bacterium (jamak, bacteria); adalah kelompok raksasa dari
organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan kebanyakan uniselular (bersel
tunggal), dengan struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, sitoskeleton, dan
organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel mereka dijelaskan lebih lanjut
dalam artikel mengenai prokariota, karena bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan
mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih kompleks, disebut eukariota. Istilah
“bakteri” telah diterapkan untuk semua prokariota atau untuk kelompok besar mereka,
tergantung pada gagasan mengenai hubungan mereka.

Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di
mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen
merupakan bakteri. Kebanyakan dari mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm,
meski ada jenis dapat menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka
umumnya memiliki dinding sel, seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat
berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela yang berbeda dalam
strukturnya dari flagela kelompok lain.

Bakteri sering dikaitkan sebagai penyebab penyakit manusia dan hewan (seperti Leptospira
yang menyebabkan penyakit serius ternak). Namun beberapa bakteri seperti Actinomycetes
menghasilkan antibiotik seperti streptomisin dan nocardicin. Yang lainnya hidup bersimbiosis
dengan hewan (termasuk manusia) atau tempat lain di tubuh mereka atau pada akar tanaman
tertentu mengubah nitrogen menjadi bentuk yang dapat digunakan. Bakteri meletakkan tang
dalam yogurt dan roti asam di penghuni pertama, bakteri membantu untuk menguraikan
bahan organik mati, bakteri membentuk dasar jaringan makanan di banyak lingkungan.
Bakteri semacam itu penting karena fleksibilitas mereka yang ekstrem, kapasitas untuk

4
pertumbuhan cepat dan reproduksi, dan usia besar. Fosil tertua yang dikenal, hampir 3,5
miliar tahun adalah fosil bakteri seperti organisme.

2.2. Sitologi Bakteri

Biologi sel (juga disebut sitologi, dari bahasa Yunani kytos, "wadah") adalah ilmu yang
mempelajari sel. Hal yang dipelajari dalam biologi sel mencakup sifat-sifat fisiologis sel
seperti struktur dan organel yang terdapat di dalam sel, lingkungan dan antaraksi sel, daur
hidup sel, pembelahan sel dan fungsi sel (fisiologi), hingga kematian sel. Hal-hal tersebut
dipelajari baik pada skala mikroskopik maupun skala molekular, dan sel biologi meneliti baik
organisme bersel tunggal seperti bakteri maupun sel-sel terspesialisasi di dalam organisme
multisel seperti manusia.

Pengetahuan akan komposisi dan cara kerja sel merupakan hal mendasar bagi semua bidang
ilmu biologi. Pengetahuan akan persamaan dan perbedaan di antara berbagai jenis sel
merupakan hal penting khususnya bagi bidang biologi sel dan biologi molekular. Persamaan
dan perbedaan mendasar tersebut menimbulkan tema pemersatu, yang memungkinkan
prinsip-prinsip yang dipelajari dari suatu sel diekstrapolasikan dan digeneralisasikan pada
jenis sel lain. Penelitian biologi sel berkaitan erat dengan genetika, biokimia, biologi
molekular, dan biologi perkembangan.

2.2.1. Struktur Bakteri

Berbagai macam tipe sel dewasa ini sangat beranekaragam, baik bentuk, ukuran, jenis dan
sifatnya. Adanya variasi tipe sel ini menunjukkan terjadinya perkemangan evolusi makhluk
hidup yang ada di bumi ini. Setiap tipe sel memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda dari
tipe sel lainnya. Berdasarkan kelengkapan struktur inti selnya (nukleus), terdapat dua tipe sel
dari berbagai jenis organisme, yaitu:
1. Sel prokariot (pro berarti primitif dan karyon: berarti inti ), yaitu kelompok sel yang
memiliki ciri bahwa inti sel tidak dilindungi oleh suatu membran (pembungkus sel)
serta tidak memiliki kelengkapan organel lainnya. Contoh yang termasuk ke dalam
kelompok sel prokariot adalah bakteri dan ganggang biru. Dalam Klasifikasi kelompok
sel prokariot termasuk dalam Kingdom Procariota, yang meliputi Eubakteri dan
Archaebakteri (bakteri purba).

5
2. Sel Eukariot (eu berarti inti sebenarnya) memiliki inti sel yang dilindungi oleh
membran ditemukan pada semua organisme termasuk alga, fungi, protozoa, tumbuhan
dan hewan. Perbedaan yang lebih detail antara sel prokariot dan eukariot dapat dilihat
dari beberapa karakter atau sifat tertentu, antara lain dari gambaran sitologi, gambaran
nutrisi, gambaran enzim, gambaran genetika (komponen molekuler) dan sebagainya.
Seperti pada tabel berikut ini.

Tabel Perbedaan karakteristik Sel Prokariot dan Eukariot

Karakteristik Prokariot Eukariot


GAMBARAN SITOLOGI
Nukleoplasma (genofor, nukleoid) dipisahkan
dari - +
sitoplasma oleh suatu sistem unit-membran
Ukuran luas sel terkecil (lebar atau diameter)
Biasanya 0,2-2,0 mm +b -

Biasanya >2,0 mm - +

Mitokondria - +
Kloroplas pada organisme fototrof - +
Vakuola, jika terdapat, dilindungi oleh unit
- +
membran
Vakuola gasc D -
Badan Golgi - D
Lisosom - D
Sistem mikrotubul -d D
Retikulum endoplasma - +
Tempat ribosom:
Menyebar dalam sitoplasma + -
Melekat pada retikulum endoplasma - +
Aliran sitoplasma, gerakan pseudopodia,
- D
endositosis, dan eksositosis
Pembelahan sel disertai perubahan putaran
teksturnya
atau pewarnaan nukleoplasma dan sitoplasma - +
Flagela, jika ada:

6
Diameter : 0,01-0,02 µm + -
Lebih dari 0,2 µm - +
Pada penampang melintang, mempunyai
- +
suatu sifat susunan “9 + 2” mikrotubul
Endospora e D -
KERENTANAN TERHADAP ANTIBIOTIK
Rentan terhadap:
Penisilin, streptomisin, atau antibiotik khusus
D -
lain untuk prokariot
Sikloheksimid atau antibiotik khusus lain untuk
- D
Eukariot
GAMBARAN DASAR MENURUT ANALISIS
KIMIA
Poli-β-hidroksibutirat (sebagai senyawa cadangan
D -
dalam sitoplasma)
Asam teikoat (pada dinding sel) D -
Kemungkinan terdapat asam lemak takjenuh
Jarang Lazim
(pada membran)
Asam lemak siklopropan dan asam lemak (pada
Lazim Jarang
membran)
Sterol (pada membran) -f Lazim
Asam diaminopimelat (pada dinding sel) Dg -
Asam muramat (pada dinding sel) Dh -
Peptidoglikan (mengandung asam muramat) pada
Dh -
dinding sel
NUTRISI
“Nutrien” yang dibutuhkan oleh sel sebagai
molekul kecil terlarut; Untuk persediaan sebagai
sumber nutrien, bahan partikulat atau molekul
+ D
besar yang harus dihidrolisis menjadi molekul
kecil oleh enzim yang dikeluarkan ke membran
plasma
GAMBARAN METABOLIK
Fungsi respirasi dan fotosintesis dan pigmen
terkait dan enzim (klorofil, sitokrom), jika ada,
+i -
berhubungan dengan membran plasma atau
pelipatan kebagian dalam membran (invaginasi).
Metabolisme tipe kemolitotrof (senyawa
anorganik dapat digunakan sebagai donor
D -
elektron oleh organisme yang menghasilkan
energi dari senyawa kimia).

7
Kemampuan fixasi N2 D -
Kemampuan disimilasi NO3 -menjadi N2O atau
D -
N2
Metanogenesis D -
Kemampuan melakukan fotosintesis anoksigenik D -
GAMBARAN ENZIM
Tipe dismutase superoksida :
Tipe Cu-Zn -j +
Tipe Mn dan/atau Fe + -k
GAMBARAN REPRODUKTIF
Pembelahan sel melalui mitosis, dan terdapat
- +
suatu sistem mikrotubul (benang spindle)
Meiosis - D
Mekanisme transfer gen dan rekombinasi, jika
terjadi, melibatkan gametogenesis dan - +
pembentukan zigot
KOMPONEN BIOLOGI MOLEKULER
Jumlah kromosom per nukleoid Biasanya 1 Biasanya > 1
Kromosom sirkuler + -
Kromosom linier - +
Konstanta Pengendapan ribosom:
70S + -l
80S - +
Konstanta Pengendapan RNA ribosom:
16S, 23S, 5S + -
18S, 28S, 5,85S, 5S - +
Jenis asam amino untuk memulai suatu rantai
polipeptida selama sintesis protein:
Methionin D +
N-Formylmethionin D -
Tempat pengikatan m-RNA pada AUCACCUCC
+ -
pada ujung 3’ dari RNA ribosom 16S atau 18S

8
2.2.1.1. Struktur dasar

Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri) Meliputi: dinding sel, membran
plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan

Struktur Bakteri yang khas

9
1. Dinding sel. Kebanyakan dari bakteri mempunyai dinding sel, dinding sel tersebut
terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran. Dinding sel ini berfungsi sebagai pertahanan
bakteri agar dapat bertahan hidup dalam lingkungannya serta mempertahankan
tekanan osmotik bakteri. Tekanan osmotik di dalam bakteri berkisar antara 5-20
atmosfir. Dinding bakteri tersebut terdiri dari lapisan peptidoglikan yaitu susunan
yang terdiri dari polimer besar dan terbuat dari N–asetil glukosamin dan asam N–
asetil muramat yang saling berikatan silang (cross linking) dengan ikatan kovalen.
Dinding sel ditemukan pada semua bakteri hidup bebas kecuali pada Mycoplasma.
Dinding sel berfungsi untuk melindungi kerusakan sel dari lingkungan bertekanan
osmotik rendah dan memelihara bentuk sel. Dinding sel pada bakteri tidak
mengandung selulosa tetapi hemiselulosa dan senyawa semacam pektin yang
mengandung N. dinding sel dilapisiselaput seperti gelatin. Isis sel berupa protoplasma
dan membran plasma.
Dengan adanya peptidoglikan ini, bakteri terbagi dua yaitu bakteri:
a. Gram positif yaitu bakteri yang bila diwarnai dengan kristal ungu atau yodium
lalu dicuci dengan alkohol akan tetap mempertahankan warna ungu setelah

10
pewarnaan. Hal ini terjadi karena bakteri gram positif mempunyai lapisan
peptidoglikan yang lebih tebal.
b. Gram negatif yaitu kebalikan gram positif di mana bakteri tersebut akan
kehilangan warna ungunya setelah dicuci dikarenakan peptidoglikan gram negatif
lebih tipis.

Table perbedaan dinding sel gram posotif dan negatif

Gram- Gram-
Property
positive negative

thick (20-80
Thickness of wall thin (10 nm)
nm)

Number of layers 1 2

Peptidoglycan (murein)
>50% 10-20%
content

11
Teichoic acids in wall present absent

Lipid and lipoprotein


0-3% 58%
content

Protein content 0 9%

Lipopolysaccharide content 0 13%

Sensitivity to Penicillin G yes no (1)

Sensitivity to lysozyme yes no (2)

Fungsi dinding sel :


1. Berperan dalam pembelahan sel.
2. Pelaksana biosintesa dinding sel itu sendiri.
3. Determinan antigen permukaan bakteri.
4. Pada gram(-) dinding sel mempunyai aktivitas endotoksin.

2. Membran plasma, adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas


lapisan fosfolipid dan protein. Selubung sel bakteri ini mengandung daerah transpor
untuk untuk menutrisi daaerah reseptor untuk virus bakteri dan baktreiosin.,
mempermudah interaksi inang-parasit, disamping sebagai tempat reaksi komponen

12
dan antibodi, dan sering mengandung komponen toksik untuk inang. Membran Sel ini
mempunyai sifat yang semipermeabel.

Fungsi membrane sel:


a. Transpor bahan makanan secara selektif.
b. Pada spesies aerob merupakan tempat transport electron dan oksidasi-fosforlasi.
c. Tempat ekspresi bagi eksoenzim yang hidrolitik.
d. Menagndung enzim dan molekul-molekul yang berfungsi pada biosintsa DNA.
e. Mengandung reseptor protein untuk system kemotaktik

3. Sitoplasma adalah cairan sel.


Komponen-komponen Sitoplasma:
a. Materi inti
Materi inti suatu sitoplasma biasanya terdiri dari DNA dan RNA. Materi inti dapat
dilihat dengan mikroskop elektron. Penampakan materi inti sebagai suatu jaring DNA,
tidak teratur dan sering kali merupakan kumpulan pararel terhadap sumbu sel. Selama
perbanyakan sel, DNA bakteri tetap sebagai jaring kromatin yang tersebar dan tidak
pernah berkumpul untuk membentuk sutau kromosom yang jelas selama pembelahan
sel, sifat sebaliknya dari kromosom eukariot. DNA bakteri melekat pada septal
mesosom. DNA dapat dilihat dengan pewarnaan Fulgen sehinnga DNA dapat dilihat
dengan mikroskop. Di dalam DNA terdapat benang DNA yang disebut kromosom
bila diekstrasi mempunyai berat molekul 2-3 x 109 dan panjang kira-kira 1 mm.

b. Ribosom
Ribosom merupakan suatu partikel sitoplasma.
Kumpulan polyribosom merupakan rantai ribosom
70S (monomer) menempel pada m RNA. Jumlah
ribosom bervariasi sesuai dengan kondisi

13
pertumbuhan, sel tumbuh cepat dalam medium yang sesuai, mengandung lebih
banyak ribosom dibandingkan dengan sel tumbuh lambat dalam medium yang kurang
memadai. Ribosom bakteri terletak menyebar di sitoplasma, hal ini terjadi karena
bakteri tidak mempunyai membrane inti. Organel ini berfungsi sebagai tempat sintesis
protein.

c. Granula Sitoplasma( Granula Penyimpanan)


Granula berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan karena bakteri
menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan. Sama seperti ribosom, granula
penyimpanan makanan tersebar pada sitoplasma. Granula penyimpanan ini berfungsi
untuk menyimpan makanan pada beberapa bakteri.

d. Plasmid
Kebanyakan bakteri memiliki plasmid. Plasmid dapat dengan mudah didapat oleh
bakteri. Namun, bakteri juga mudah untuk menghilangkannya. Plasmid dapat
diberikan kepada bakteri lainnya dalam bentuk transfer gen horizontal. Plasmid
merupakan Sebuah ekstrakromosomal DNA gratis/terintegrasi dalam kromosom
edaran, kecil dan direplikasi sendiri yang tidak penting untuk kelangsungan hidup sel.
Tapi sering membawa informasi genetik penting. Dampak misalnya: penyebaran
penyakit menular, penyebaran resistensi antibiotik rekayasa genetika

2.2.1.2. Struktur tambahan

Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu). Meliputi kapsul, flagelum, pilus,
fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.

1. Kapsul atau lapisan lendir adalah lapisan di luar dinding sel pada jenis bakteri
tertentu, bila lapisannya tebal disebut
kapsul dan bila lapisannya tipis disebut
lapisan lendir. Kapsul dan lapisan lendir
tersusun atas polisakarida dan air.

14
2. Flagelum atau bulu cambuk adalah struktur berbentuk batang atau spiral yang
menonjol dari dinding sel. Flagela adalah struktur kompleks yang tersusun atas bermacam-
macam protein termasuk flagelin yang membuat flagela berbentuk seperti tabung cambuk dan
protein kompleks yang memanjangkan dinding sel dan membran sel untuk membentuk motor
yang menyebabkan flagela berotasi. Flagela digunakan bakteri sebagai alat gerak. Banyak
spesies bakteri yang bergerak menggunakan flagel. Hampir semua bakteri yang berbentuk
lengkung dan sebagian yang berbentuk batang ditemukan adanya flagel. Sedangkan bakteri
kokus jarang sekali memiliki flagel. Ukuran flagel bakteri sangat kecil, tebalnya 0,02 - 0,1
mikro, dan panjangnya melebihi panjang sel bakteri.

Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima golongan,
yaitu:
1. Atrik : bakteri yang tidak mempunyai flagel / alat gerak
2. Monotrik : bakteri yang mempunyai satu flagel / alat gerak pada salah satu ujung
tubuhnya.
3. Lofotrik : bakteri yang memiliki sejumlah flagel / alat gerak pada satu ujung tubuh
bakteri.
4. Amfitrik : bakteri yang mempunyai sejumlah flagel / alat gerak pada kedua ujungnya.

15
5. Peritrik : bakteri yang mempunyai flagel / alat gerak pada seluruh permukaan
tubuhnya.

Contoh :

3. Pilus dan fimbria adalah struktur berbentuk seperti rambut halus yang menonjol dari
dinding sel, pilus mirip dengan flagelum tetapi lebih pendek, kaku dan berdiameter
lebih kecil dan tersusun dari protein dan hanya terdapat pada bakteri gram negatif.
Fimbria adalah struktur sejenis pilus tetapi lebih pendek daripada pilus.

16
4. Klorosom adalah struktur yang berada tepat dibawah membran plasma dan
mengandung pigmen klorofil dan pigmen lainnya untuk proses fotosintesis. Klorosom
hanya terdapat pada bakteri yang melakukan fotosintesis.
5. Vakuola gas terdapat pada bakteri yang hidup di air dan berfotosintesis. Dengan
mengatur jumlah gas dalam vakuola gasnya, bakteri dapat meningkatkan atau
mengurangi kepadatan sel mereka secara keseluruhan dan bergerak ke atas atau
bawah dalam air.
6. Endospora adalah bentuk istirahat (laten) dari beberapa jenis bakteri gram positif dan
terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi kehidupan
bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi genetik, dan ribosom.
Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan endospora
tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat kimia. Jika kondisi
lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri baru.

2.3. Morfologi Bakteri

Secara harafiah, morfologi berarti 'pengetahuan tentang bentuk (morphos). Morfologi dalam
cabang ilmu biologi adalah ilmu tentang bentuk organisme, terutama hewan dan tumbuhan
dan mencakup bagian-bagiannya.

17
Morfologi bakteri dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Morfologi makroskopik (Kolonial morfologi)
 Karakteristik koloni : pengamatan pada plate agar
 Colony's Shape, Ukuran, Edge / Margin, Chromogenesis / pigmentasi, Opacity,
Ketinggian, Permukaan, Konsistensi, Emulsifiability, Bau
2. Morfologi mikroskopis (Seluler morfologi)
 Struktur sel bakteri : pengamatan di bawah mikroskop
 dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan,
kapsul, flagelum, pilus(pili), klorosom, Vakuola gas dan
endospora

2.3.1. Morfologi Makroskopik

Populasi bakteri tumbuh sangat cepat ketika mereka disertakan dengan gizi dan kondisi
lingkungan yang memungkinkan mereka untuk berkembang. Melalui pertumbuhan ini,
berbagai jenis bakteri kadang-kadang akan menghasilkan koloni yang khas dalam
penampilan. Beberapa koloni mungkin akan berwarna, ada yang berbentuk lingkaran,
sementara yang lain tidak teratur. Karakteristik koloni (bentuk, ukuran, warna, dll) yang
diistilahkan sebagai "koloni morfologi". Morfologi koloni adalah cara para ilmuwan dapat
mengidentifikasi bakteri. Morfologi koloni dapat ditinjau dari berbagai aspek, yaitu :

 Shape : Bentuk
 Edge : Tepi;pinggir
 Elevation : Ketinggian
 Size : Ukuran
 Surface : Permukaan
 Consistency : Kekentalan ; kepadatan
 Odor : Bau
 Opacity : Transparansi
 Chromogenesis : Pigmentasi

18
19
2.3.2. Morfologi mikroskopik

Morfologi mikroskopik adalah karakteristik bakteri yang dilihat melalui pengamatan dibawah
mikroskop. Bentuk bakteri sangat bervariasi, tetapi secara umum ada 3 tipe, yaitu :
1. Bentuk batang / basil.
2. Bentuk bulat / kokus
3. Bentuk spiral / spirilium.

Variasi bakteri atau koloni bakteri dipengaruhi oleh arah pembelahannya, umur, dan syarat
pertumbuhan tertentu misalkan makanan, suhu, dan keadaan yang tidak menguntungkan
bakteri.

a) Bentuk basil (batang)

Dibedakan atas:

1. Basil tunggal berupa batang tunggal, contohnya Esherchia coli dan Salmonella
typi.
20
2. Diplobasil berbentuk batang bergandengan dua-dua
3. Streptobasil berupa batang bergandengan seperti rantai, contohnya Streptobacillus
moniliformis dan Azotobacter sp.

b) Bentuk bulat (kokus)

Bakteri berbentuk bulat (kokus=sferis/tidak bulat betul) dibagi menjadi bentuk-bentuk


sebagai berikut:

1. Monokokus berbentuk bulat satu-satu. Contohnya Monococcus gonorhoe


2. Diplokokus bentuknya bulat bergandengan dua-dua. Misalnya Diplococcus pnemonia
3. Streptokukus memiliki bentuk bulat bergandengan seperti rantai, sebagai hasil
pembelahan sel satu atau dua arah dalam satu garis
4. Tetrakokus berbentuk bulat terdiri dari 4 sel yang tersusun dalam bentuk bujur
sangkar sebagai hasil pembelahan sel kedua arah
5. Sarkina berbentuk bulat terdiri atas 8 sel yang tersusun dalam bentuk kubus sebagai
hasilpembelahan sel ketiga arah. Contohnya Sarcia sp.
6. Stafilokokus berbentuk bulat, tersusun seperti kelompok buah anggur sebagai hasil
pembelahan sel ke segala arah.
7. Mikrokokus, jika kecil dan tunggal

21
c) Bentuk Spiral

Dibagi menjadi:

1. Koma (vibrio) berbentuk lengkungan kurang dari setengah lingkaran, contohnya Vibrio
coma, penyebab penyakit kolera.
2. Spiral berupa lengkungan lebih dari setengah lingkaran. Contohnya spirillium minor
yang menyebabkan demam dengan perantara gigitan tikus atau hewan pengerat lainnya.
3. Spirochete berupa spiral yang halus dan lentur. Contohnya Treponema pallisum,
penyebab penyakit sifilis

Bentuk tubuh bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium dan usia. Oleh karena
itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus sama. Pada
umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya relatif lebih besar daripada yang sudah
tua.

22
Kesimpulan

 Mikrobiologi merupakan ilmu tentang mikroorganisme, yang mencakup bermacam-


macam kelompok organisme mikroskopik yang terdapat sebagai sel tunggal maupun
kelompok sel, termasuk kajian virus yang bersifat mikroskopik meskipun bukan termasuk
sel.
 Bakteri adalah yang paling banyak dari semua organisme. Mereka tersebar (berada di
mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Bakteri sering
dikaitkan sebagai penyebab penyakit manusia dan hewan (seperti Leptospira yang
menyebabkan penyakit serius ternak). Namun beberapa bakteri seperti Actinomycetes
menghasilkan antibiotik seperti streptomisin dan nocardicin. Yang lainnya hidup
bersimbiosis dengan hewan (termasuk manusia) atau tempat lain di tubuh mereka atau
pada akar tanaman tertentu.
 Bentuk tubuh bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium dan usia. Oleh
karena itu untuk membandingkan bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus sama.
Pada umumnya bakteri yang usianya lebih muda ukurannya relatif lebih besar daripada
yang sudah tua.

23
Referensi

http://id.wikipedia.org/wiki/Biologi_sel
http://id.wikipedia.org/wiki/Bakteri
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-
KUSNADI/BUKU_COMMON_TEXT_MIKROBIOLOGI,_Kusnadi,dkk/BAB__I_PENDA
HULUAN.pdf
http://crayonpedia.org/mw/1._Bakteri_10.1
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/17/bakteri-ciri-ciri-struktur-perkembangbiakan-
bentuk-dan-manfaatnya/

24

Anda mungkin juga menyukai