Anda di halaman 1dari 1

WBC mempunyai fungsi utama yaitu melawan infeksi, melindungi tubuh dengan cara

memfagosit benda asing, dan memproduksi serta mendistribusikan antibodi karena


adanya benda asing yang masuk ke dalam tubuh (Stockham dan Scott 2008). Nilai
jenis-jenis leukosit terdiri dari basofil, eosinofil, neutrofil, limfosit, dan
monosit.

Menurut Barrellet dan Rickettes (2002), secara fisiologis peningkatan nilai


leukosit dapat dipengaruhi oleh latihan fisik, rasa takut, dan stres.

Basofil adalah jenis leukosit yang mempunyai banyak granula sitoplasma yang gelap
menutupi inti serta mengandung histamin. Basofil pada hewan normal jarang ditemukan
di dalam sirkulasi darah. Basofil terlibat di dalam reaksi hipersensitivitas
seperti alergi dengan cara bermigrasi dari sirkulasi ke jaringan berubah menjadi
sel mast dan mempunyai tempat perlekatan immunoglobulin E (IgE) (Bijanti et al.
2010).

Eosinofil memiliki peranan dalam sistem kekebalan tubuh terhadap paparan parasit.
Menurut Harvey (2012), eosinofil akan beredar di sirkulasi darah dalam beberapa jam
kemudian masuk ke dalam jaringan di seluruh tubuh. Menurut Paden et al. (2014),
tingginya nilai rata-rata dari eosinofil diakibatkan sistem umbar di padang rumput
dalam waktu yang lama menyebabkan tingginya paparan parasit. Monosit berfungsi
sebagai pertahanan tubuh kedua yang dapat memfagositosis benda asing serta
tergolong ke dalam kelompok makrofag. Monositosis berkaitan dengan adanya nekrosis
jaringan, infeksi virus, bakteri, dan parasit tertentu (Ricketts 2006). limfosit
banyak berada di limpa, jaringan limfatikus, dan nodus limfe serta hanya sedikit
yang beredar di dalam sirkulasi darah. Peningkatan dari limfosit dapat diakibatkan
oleh infeksi virus dan bakteri (Harvey 2002).

Neutrofil berhubungan dengan pertahanan tubuh terhadap infeksi bakteri dan proses
peradangan kecil lainnya, serta menjadi sel yang pertama hadir ketika terjadi
infeksi di suatu tempat dengan sifat fagositik yang mirip dengan makrofag.
Peningkatan nilai neutrofil segmen paling sering berkaitan dengan kondisi
inflamasi. Sedangkan, penurunannya dapat diakibatkan oleh infeksi virus dan infeksi
bakteri pada anak kuda. Neutrofil batang merupakan neutrofil muda yang masuk ke
sirkulasi darah ketika kuda mengalami peradangan hebat seperti salmonellosis dan
pleuritis (Ricketts 2006).

Menurut Harvey (2012), limfosit banyak berada di limpa, jaringan limfatikus, dan
nodus limfe serta hanya sedikit yang beredar di dalam sirkulasi darah. Peningkatan
dari limfosit dapat diakibatkan oleh infeksi virus dan bakteri.

Monosit berfungsi sebagai pertahanan tubuh kedua yang dapat memfagositosis benda
asing serta tergolong ke dalam kelompok makrofag. Monositosis berkaitan dengan
adanya nekrosis jaringan, infeksi virus, bakteri, dan parasit tertentu (Ricketts
2006).

Stockham SL, Scott MA. 2008. Fundamental of Veterinary Clinical Pathology Ed. 2nd.
State Avenue (US): Blackwell Pub.
Ricketts S. 2006. Equine Clinical Pathology. Suffolk: Rossdale & Partners
Veterinary Surgeons.

Anda mungkin juga menyukai