Anda di halaman 1dari 2

Gambar 1 Chicken fat clot di ventrikel kanan

Di dalam ventrikel kanan jantung ditemukan gumpalan darah seperti gel berwarna
kekuningan dengan bagian permukaan mengkilap dan tidak melekat pada lumen jantung.
Gumpalan diperkirakan terjadi setelah hewan mati dan disebut dengan istilah chicken fat clot.
Dalam keadaan normal, penggumpalan darah saat postmortem membentuk suatu gumpalan
seperti jelly berwarna merah. Umumnya, gumpalan darah dapat ditemukan di organ sirkulasi
seperti atrium, ventrikel kanan dan buluh darah besar di bagian distal jantung. Gumpalan
darah postmortem ditemukan di organ berikut karena organ-organ ini mengurangi kurangnya
elemen kontraksi (buluh darah besar) atau memiliki lebih sedikit massa otot (atrium dan
ventrikel kanan) untuk menjalani kontraksi selama rigor mortis. Gumpalan jalah jarang
ditemukan pada ventrikel kiri karena lumen yang lebih kecil dan memiliki dinding otot yang
lebih tebal. Hewan dengan penyakit jantung kronis dapat memiliki cadangann glikogen yang
kurang memadai di dalam myosit jantung. Akibatnya ventrikel gagal berkontraksi selama
rigor mortis, menyebabkan terdapat gumpalan darah di ventrikel kiri. Gumpalan darah
berwarna pucat kekuningan yang disebut chicken fat clot mengandung eritrosit dalam
jumlah sedikit, leukosit dan plasma darah tinggi, dapat ditemukan pada hewan yang
mengalami anemia, peradangan sistemik, leukemia, atau setelah pernapasan abnormal yang
lama (Zachary and McGavin 2016). Permukaan mengkilap menunjukkan bahwa gumpalan
darah bukan dihasilkan akibat pendarahan. Peradangan sistemik dapat menyebabkan
gumpalan darah dengan sedikit eritrosit (chicken fat clot). Hewan memiliki tumor di seluruh
tubuh, mulai dari kulit sampai limfonodus dan hati yang menyebabkan peradangan sistemik.

Gambar 2 Hipertrofi ventrikel kiri jantung

Otot jantung mengalami hipertrofi yang ditunjukkan dengan tebalnya dinding otot
jantung di ventrikel kiri dan menyempitnya lumen. Kongesti dan dilatasi otot jantung adalah
kausa utama pada penyakit congestive heart failure (CHF) pada anjing, kucing dan sapi
(Zachary and McGavin 2016). Hipertrofi dapat terjadi karena jumlah volume darah yang
masuk ke dalam lumen kiri jantung banyak menyebabkan tekanan di dalam jantung tinggi.
Jantung harus bekerja lebih kuat untuk memompa darah keluar. Tekanan darah tinggi dalam
lumen jantung dapat disebabkan karena adanya kongesti di suatu organ tubuh (Cohen and
Shah 2011).

Cohen J, Shah PM. 2011. Symposium on Cardiac: Hypertrophy and Cardiomyopathy.


Chicago (USA): American Heart Association.
Zachary JF, McGavin MD. 2016. Pathologic Basis of Veterinary Disease. Missouri (USA):
Elsevier

Anda mungkin juga menyukai