Ruang isolasi adalah ruang khusus yang terdapat di rumah sakit yang merawat pasien
dengan kondisi medis tertentu terpisah dari pasien dari pasien lain ketika mereka
mendapat perawatan medis dengan tujuan mencegah penyebaran penyakit atau infeksi
kepada pasien dan mengurangi resiko terhadap pemberian pelayanan kesehatan.
A. Syarat syarat ruang isolasi
1. Pencahayaan
Menurut KepMenKes 1204/Menkes/SK/X/2004, intensitas cahaya untuk ruang
isolasi adalah 0,1± 0,5 lux dengan warna cahaya biru. Selain itu ruang isolasi
harus mendapat paparan sinar matahari yang cukup
2. Pengaturan sirkulasi udara
Pengaturan sirkulasi udara ruang isolasi pada dasarnya menggunakan prinsip
tekanan yaitu teknan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah
B. Bedasarkan tekanannya ruang isolasi dibedakan atas :
1. Ruang bertekanan negatife
Pada ruang isolasi bertekanan negative udara didalam ruang isolasi lebih
rendah dibandinkan udara luar. Hal ini mengakibatkan tidak akan ada udara
yang keluar dari ruang isolasi sehingga udara luar tidak terkontaminasi oleh
udara dari ruang isolasi. Ruang isolasi bertekanan negative ini digunakan untuk
penyakit penyakit menular khususnya yang menular melalui udara sehingga
kuman kuman penyakit tidak akan mengkontaminasi udara luar. Untuk metode
pembuangan udara atau sirkulasi udara di gunakan system sterilisasi dengan
HEPA
2. Ruang bertekanan positif
Pada ruang isolasi bertekanan positif udara di dalam ruang isolasi lebih tinggi di
bandingkan udara luar sehingga menyebabkan terjadi perpindahan udara dari
dalam keluar ruang isolasi. Hal ini mengkibatkan tidak akan ada udara luar yang
masuk ker uang isolasi sehingga udara ruang isolasi tidak terkontaminasi oleh
udara luar.Ruang isolasi bertekanan positif ini digunakan untuk penyakit penykit
immunodeficiency seperti HIV/AIDS atau pasien pasien transplantasi sum sum
tulang untuk memperoleh udara dirung isolasi sehingga menghasilkan tekana
positif di ruang isolasi digunakan udara luar yang sebelumnya telah di sterilisasi
terlebih dahulu.
C. Ruang perawatan isolasi terdiri dari :
1. Ruang ganti umum
2. Ruang bersih dalam
3. Stasi perawat
4. Ruang rawat pasien
5. Ruang dekontaminasi
6. Kamar mandi petugas
ALUR PELAYANAN DAN PENEMPATAN PASIEN INFEKSI
DI RUMAH SAKIT TK.IV 12.07.01 SINGKAWANG
PROSES TRIASE
PEMERIKSAAN PENUNJANG
PEMERIKSAAN PENUNJANG
KLINIK
KLINIK
SESUAI - INSTALASI
PERAWATAN
- INTENSIVE CARE
TIDAK SESUAI UNIT
INFECTION
CENTER
LAMPIRAN 2
IDENTIFIKASI INFEKSI KHUSUS
1. SARS (severe Acute REspuratory syndrome) adalah kumpulan gejala :
Batuk
Sulit bernafas / sesak
Demam > 38.0 derajat celcius
Disertai gangguan pernafasan lainnya
Gejala awal yang sering :
Panas dingin dan menggigil
Batuk batuk, 2 – 3 hari awal gejala
Demam
Sakit kepala
Nyeri otot
2. Avian Influenza (influenza A, H5N1) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
influenza tipe A, dengan gejala :
Demam tinggi > 38.0 derajat celcius
Batuk
Pilek
Nyeri tenggorokan
Nyeri otot
Nyeri kepala
Gangguan pernafasan
Disertai riwayat kontak dengan unggas
3. DIFTERI adalah penyakit infeksi akut yang sangat menular yang disebabkan oleh
toksin dari bakteri Corine Bacterium Dyphtheriae, dengan gejala :
Demam 38 – 39 derajat celcius
Siara serak
Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
Terbentuknya membrane tebal dan abu abu menutupi tenggorokan dan tonsil
sulit bernafas
4. SWINE Influenza adalah influenza yang disebabkan oleh A1N1 virus dengan gejala
:
Demam tinggi
Batuk
Kelelahan
Kehilangan nafsu makan
Nyeri otot
Nyeri kepala
Gangguan pernafasan
Mual muntah diare
5. HIV, AIDS adalah kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh penurunan
kekebalan tubuh, yang disebabkan oleh virus Human Immunodeficiency Virus (HIV)
dengan gejala :
Penurunan berat badan
Diare yang berkelanjutan
Pembesaran kelenjar leher dan atau ketiak
Batuk terus menerus
CNNP