Anda di halaman 1dari 8

8 Nutrisi Penting yang Dibutuhkan Oleh Penderita TBC

Oleh Arinda Veratamala

Data medis direview oleh dr. Le Thi My Duyen.

175Klik untuk membagikan di Facebook(Membuka di jendela yang baru)175Klik untuk berbagi pada
Twitter(Membuka di jendela yang baru)Klik untuk berbagi pada Tumblr(Membuka di jendela yang
baru)Klik untuk berbagi via Google+(Membuka di jendela yang baru)Klik untuk berbagi di
Linkedln(Membuka di jendela yang baru)Klik untuk berbagi di Line new(Membuka di jendela yang baru)

nutrisi untuk penderita TBC

TBC adalah penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Saat
Anda terkena bakteri tersebut, tubuh tentu melakukan perlawanan dengan mengerahkan pasukan dari
sistem kekebalan tubuh. Namun, tanpa diberikan bekal nutrisi yang baik, pasukan perlawanan dalam
tubuh pun akan melemah, yang kemudian dapat membuat kondisi penderita TBC pun makin memburuk.
Untuk itu, nutrisi untuk penderita TBC harus dipenuhi. Kekurangan nutrisi dan penyakit TBC mempunyai
hubungan timbal baik. Jika salah satu di antaranya mengalami kondisi yang buruk, maka dapat
memengaruhi kondisi lainnya.

Oleh karena itu, jika Anda merupakan salah satu penderita TBC, sebaiknya Anda lebih banyak
mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Dengan menerapkan pola makan sehat, Anda turut
membantu tubuh dalam melawan infeksi dan Anda juga turut menjaga status gizi Anda, sehingga Anda
akan lebih cepat sembuh.

Berikut ini merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh penderita TBC.

Energi

Energi menjadi kebutuhan penting yang harus dipenuhi oleh penderita TBC. Asupan energi yang banyak
pada penderita TBC dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuhnya. Sebaliknya, penderita TBC
yang memiliki berat badan kurang dapat memperburuk kondisi penyakitnya.

Penelitian yang diterbitkan oleh American Journal of Clinical Nutrition tahun 2004 menunjukkan bahwa
penderita TBC yang diberikan energi tambahan lebih banyak selama enam minggu pengobatan memiliki
kondisi fisik yang lebih baik dibandingkan kelompok yang tidak diberikan energi tambahan.
BACA JUGA: Mengapa Penderita TBC Harus Makan Banyak?

Protein

Selain energi, Anda juga membutuhkan protein yang lebih banyak. Protein juga dapat membantu
meningkatkan sistem kekebalan tubuh Anda, sehingga tubuh dapat melawan infeksi lebih baik. Selain
itu, protein juga berfungsi untuk memperbaiki sel-sel yang rusak dalam tubuh. Anda dapat memeroleh
protein dari daging tanpa lemak, telur, susu dan produknya, ikan, kacang-kacangan, serta biji-bijian.

Vitamin dan mineral

Vitamin dan mineral sangat Anda butuhkan dalam jumlah banyak saat Anda menderita TBC. Kekurangan
vitamin dan mineral dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh Anda menurun dan Anda bisa menjadi
lebih rentan terhadap infeksi. Berikut ini merupakan vitamin dan mineral penting yang Anda butuhkan
saat menderita penyakit TBC.

Seng

Seng mempunyai peranan penting dalam sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi dan juga
radikal bebas. Pada penderita TBC ditemukan bahwa mereka mempunyai kadar seng yang lebih rendah
dalam tubuhnya dibandingkan dengan orang yang tidak menderita TBC, terlepas dari status gizi mereka.
Oleh karena itu, penderita TBC membutuhkan lebih banyak asupan seng untuk membantu
meningkatkan fungsi kekebalan tubuh.

Selain itu, seng juga berperan dalam metabolisme vitamin A. Penelitian pada hewan dan juga manusia
menunjukkan bahwa kekurangan seng dapat mengganggu retina dalam mengikat protein dan
mengurangi konsentrasi plasma retina.
Sumber makanan yang mengandung seng adalah daging, ayam, kerang, kepiting, lobster, kacang mede,
jamur, bayam, brokoli, kale, bawang putih, susu dan produknya, sereal yang telah difortifikasi, dan dark
chocolate.

BACA JUGA: Mengatasi Peradangan Hati Akibat Obat TBC

Vitamin A

Seng sangat berkaitan dengan vitamin A. Keduanya memiliki peran penting dalam penyembuhan TBC.
Vitamin A diperlukan dalam fungsi limfosit T dan B, aktivitas makrofag, dan respon antibodi, di mana
kesemuanya itu merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. Penderita TBC yang banyak
mengonsumsi vitamin A tentu memiliki kondisi yang lebih baik daripada yang kekurangan vitamin A.

Kebutuhan asupan vitamin A meningkat pada penderita TBC karena terjadi peningkatan ekskresi dan
metabolisme vitamin A dalam tubuh. Anda dapat mendapatkan vitamin A dari wortel, tomat, bayam,
ubi, lettuce, asparagus, seledri, hati, telur, mangga, semangka, dan masih banyak lagi.

Vitamin D

Vitamin D juga berperan dalam fungsi makrofag yang merupakan faktor kunci dalam melawan infeksi
TBC. Oleh karena itu, penderita TBC juga mempunyai kebutuhan yang tinggi akan vitamin D.
Berdasarkan penelitian, orang Indonesia yang memiliki penyakit TBC yang tidak diobati memiliki kadar
vitamin D yang rendah.

Anda bisa mendapatkan vitamin D dari sumber makanan jamur, minyak ikan, ikan (terutama salmon dan
makerel), tofu, sereal yang telah difortifikasi, kuning telur, susu dan produknya, serta makanan lainnya.

Vitamin C
Vitamin C sangat banyak mengandung antioksidan yang diperlukan dalam melawan radikal bebas.
Karena fungsinya ini, tentu vitamin C banyak dibutuhkan oleh penderita TBC. Bahkan, penelitian juga
telah membuktikan bahwa terdapat hubungan antara kekurangan vitamin C dan penyakit TBC.

Anda bisa memeroleh sumber vitamin C dari buah-buahan (seperti jeruk, kiwi, stroberi, melon, jambu
biji, dan pepaya) dan sayuran (seperti paprika merah dan hijau, brokoli, kale, dan tomat).

Zat besi

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penderita TBC memiliki hemoglobin yang lebih rendah
daripada orang sehat. Oleh karena itu, penderita TBC membutuhkan lebih banyak zat besi untuk
mencegah anemia. Perlu diketahui bahwa anemia sangat umum terjadi pada penderita TBC. Zat besi
bisa Anda peroleh dari daging merah, sayuran hijau (seperti bayam, brokoli, kale, sawi), sayuran yang
telah difortifikasi, dan lainnya.

Selenium

Selenium juga memiliki peran penting dalam sistem kekebalan tubuh. Sehingga, selenium juga
dibutuhkan bagi Anda yang memiliki penyakit TBC. Anda bisa mendapatkan selenium dari konsumsi
seafood, ikan, daging, biji bunga matahari, roti, dan jamur.

TBC atau tuberkulosis merupakan salah satu penyakit infeksi yang mudah ditularkan dari orang ke orang,
terutama pada orang yang mengalami kekurangan gizi dan yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang
lemah. Penyakit ini membutuhkan waktu yang lama untuk sembuh dan juga diharuskan untuk
mengonsumsi banyak obat, terutama antibiotik. Selain obat, pasien TBC juga harus makan banyak untuk
membantu mempercepat penyembuhannya.

Apa hubungan antara tuberkulosis dan asupan makanan?


Banyak makan makanan bergizi terbukti dapat mempercepat penyembuhan penyakit ini. Bahkan,
penderita TBC membutuhkan lebih banyak makanan bergizi daripada sebelum ia menderita penyakit ini.

TBC dengan kekurangan gizi merupakan suatu hubungan timbal balik. Orang yang mengalami
kekurangan gizi, terutama protein dan energi, lebih mudah untuk mengalami penyakit TBC, sedangkan
TBC sendiri dapat membuat Anda kekurangan gizi. Sehingga, jika Anda menderita TBC atau Anda pernah
menderita TBC, Anda harus benar-benar memerhatikan kebutuhan gizi tubuh Anda, Anda harus lebih
banyak makan makanan yang bergizi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda.

Orang dengan kekurangan gizi lebih rentan untuk menderita TBC lagi atau mengalami infeksi berulang
setelah pengobatan. Kekurangan gizi menyebabkan penurunan pada sistem kekebalan tubuh Anda,
sehingga tubuh Anda lebih sulit mempertahankan diri dari virus tuberkulosis. Kekurangan gizi pada pada
pasien TBC dapat membuat proses penyembuhan berjalan lebih lama dan tingkat kematian menjadi
lebih tinggi dibandingkan pasien TBC dengan gizi baik.

Penderita TBC membutuhkan lebih banyak gizi

Saat Anda terinfeksi virus TBC, tubuh akan lebih banyak menggunakan energi yang ada dalam tubuh
Anda untuk melawan infeksi tersebut. Sehingga, pada saat Anda menderita TBC, Anda akan lebih banyak
membutuhkan energi untuk menggantikan energi Anda yang hilang. Ditambah lagi, pada saat Anda
terkena infeksi ini, Anda lebih mungkin untuk mengalami kehilangan nafsu makan, sehingga pasien TBC
umumnya mengalami kehilangan berat badan. Berat badan (status gizi) dan pemanfaatan zat gizi oleh
tubuh Anda akan terpengaruh saat Anda terinfeksi virus TBC.

Pasien TBC juga mengalami perubahan metabolisme zat gizi, khususnya protein, karbohidrat, dan lemak.
Pemecahan protein dilakukan oleh tubuh untuk membantu memperbaiki jaringan yang rusak, ini dapat
menyebabkan atrofi otot pada pasien TBC. Protein dalam tubuh juga banyak yang hilang karena
buruknya penyerapan zat gizi yang disebabkan oleh diare, kehilangan cairan, elektrolit, dan cadangan
gizi lainnya. Pemecahan protein dan zat gizi lainnya juga disebabkan karena demam yang biasa dialami
oleh penderita TBC. Hal ini turut berkontribusi pada kekurangan gizi yang akan memperlemah
perlawanan tubuh terhadap infeksi. Selain melemahkan sistem kekebalan tubuh, kekurangan gizi juga
bisa mengurangi efektivitas obat yang dikonsumsi oleh pasien TBC.
Oleh karena itu, penderita TBC harus banyak mengonsumsi makanan bergizi agar terhindar dari
kekurangan gizi dan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuhnya. Protein dan karbohidrat
merupakan zat gizi yang banyak dibutuhkan oleh pasien TBC. Selain itu, pasien TBC juga membutuhkan
banyak asupan vitamin dan mineral, seperti vitamin A, E, B6, C, D, asam folat, zat besi, seng, dan
selenium. Asupan gizi yang baik dikombinasikan dengan terapi obat yang tepat dapat mempercepat
penyembuhan TBC.

Cara meningkatkan makanan bergizi pada penderita TBC

Hal yang umum jika penderita TBC mengalami:

Penurunan nafsu makan

Merasa mual dan muntah

Kram perut

Ketiga alasan tersebut dapat membuat penderita TBC mengalami kesulitan dalam mengonsumsi banyak
makanan bergizi. Hal ini bisa terjadi karena efek samping dari banyak obat yang digunakan oleh
penderita TBC. Namun, hal tersebut bukanlah menjadi penghalang penderita TBC untuk tetap
mengonsumsi banyak makanan bergizi. Karena jika Anda membiarkan diri Anda tidak makan, Anda
justru akan mengalami kekurangan gizi dan membuat penyakit TBC Anda bertambah parah.

Berikut ini merupakan tips untuk tetap dapat mengonsumsi banyak makanan bergizi:

Jika Anda tidak merasa lapar atau merasa lelah

Pergi jalan sebentar sekitar rumah Anda sebelum Anda mulai makan. Udara segar dapat membantu
membangun nafsu makan Anda.

Makan ketika lapar. Makan dengan porsi kecil beberapa kali dalam sehari mungkin akan mengurangi
rasa lelah Anda.

Konsumsi makanan yang Anda suka sesuai selera Anda. Hal ini dapat membuat Anda senang saat
memakannya.

Hindari makanan yang digoreng atau makanan berlemak.


Makan secara perlahan, sehingga Anda menikmati makanan yang Anda makan. Anda bisa makan dengan
orang lain agar nafsu makan Anda bertambah atau sambil mendengarkan musik kesukaan Anda.

Jika Anda merasa sakit

Makan dalam porsi sedikit tetapi lebih sering.

Hindari makanan yang digoreng, berlemak, atau yang pedas.

Tambahkan asupan Anda dengan mengonsumsi makanan selingan, seperti biskuit, buah, atau sayuran.

Duduk selama sekitar setengah jam setelah And makan.

Pakailah pakaian yang longgar dan nyaman bagi Anda.

Jika perut Anda terasa nyeri, coba untuk minum teh jahe atau teh peppermint.

Catatlah waktu kapan Anda makan, makanan apa yang Anda makan, serta bagaimana perasaan Anda
saat makan, apakah Anda merasa mual. Anda bisa bercerita pada dokter Anda jika Anda merasa mual
sesuai catatan Anda tersebut, sehingga dokter dapat meresepkan obat yang dapat mengurangi mual
Anda.

Selama pengobatan TBC, pasien diharapkan untuk lebih banyak mengonsumsi makanan bergizi, cukup
tidur, melakukan olahraga teratur (cukup dengan sering berjalan ke luar rumah), dan meninggalkan
kebiasaan yang tidak sehat. Hal ini dapat membantu pasien TBC sembuh lebih cepat. Jangan lupa untuk
selalu menjaga berat badan Anda. Jika Anda mengalami kehilangan berat badan terlalu banyak,
sebaiknya tambah asupan yang mengandung protein dan karbohidrat, ini akan membantu menjaga
berat badan Anda.

BACA JUGA

Kenapa Penderita TBC Harus Punya Pengawas Minum Obat (PMO)

Tuberkulosis (TBC): Infeksi Penyebab Kematian Nomor 1 di Indonesia

Mengenal Gejala Tuberkulosis (TB) Pada Anak

Terapi Diit
Terapi diit bertujuan memberikan makanan secukupnya guna memperbaiki dan mencegah kerusakan
jaringan tubuh lebih lanjut serta memperbaiki status gizi agar penderita dapat melakukan aktifitas
normal.

Terapi Diet untuk penderita kasus Tuberkulosis Paru adalah:

a. Energi diberikan sesuai dengan keadaan penderita untuk mencapai berat badan normal.

b. Protein tinggi untuk mengganti sel-sel yang rusak meningkatkan kadar albumin serum yang rendah
(75-100 gr).

c. Lemak cukup 15-25 % dari kebutuhan energi total.

d. Karbohidrat cukup sisa dari kebutuhan energi total.

e. Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan total.

Macam diit untuk penyakit TBC:

a) Diit Tinggi Energi Tinggi Protein I (TETP 1)

Energi: 2600 kkal, protein 100 gr (2/kg BB).

b) Diit Tinggi Energi Tinggi Protein II (TETP II)

Energi 3000 kkal, protein 125 gr (2,5 gr/kg BB)

NB : Perhitungan kebutuhan energi dan zat gizi makro dapat disesuaikan dengan kondisi tubuh
penderita (BB dan TB) dan Penderita dapat diberikan salah satu dari dua macam diit Tinggi Energi Tinggi
Protein (TETP) sesuai tingkat penyakit penderita.

Dapat dilihat dibawah ini bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan pada penderita
tuberculosis.

Anda mungkin juga menyukai