Anda di halaman 1dari 30

Konstruksi Mesin Bubut

Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk


memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses
pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar
benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi
sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja
disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak
umpan. Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan
kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan
ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda
gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.

Pembubut mesin tugas berat.

Pada gambar, diperlihatkan nama-nama bagian atau komponen yang


umum dari mesin bubut. Jenis ini mempunyai kepala tetap berisi roda gigi dan
mendapatkan daya dari motor yang disambungkan dengan sabuk V.
Pengendali pada kepala tetap bisa mengatur kecepatan sampai 27
variasi kecepatan.
Ekor tetap bisa distel sepanjang bangku untuk menampung panjang
stok yang berbeda-beda. Pergerakannya diatur dengan penyetel roda dan
dilengkapi dengan ulir pengencang pada dasarnya untuk menyetel kelurusan
dan untuk pembubutan tirus.
Sekrup pengarah adalah poros panjang berulir yang terletak agak
dibawah dan sejajar dengan bangku, memanjang dari kepala tetap sampai ekor
tetap. Dihubungkan dengan roda gigi pada kepala tetap dan putarannya bisa
dibalik. Dipasang ke kereta luncur dan bisa dipasang atau dilepas dari kereta
luncur selama operasi. Ulir pengarah hanya untuk membuat ulir saja dan bisa
dilepas kalau tidak dipakai.
Batang hantaran terletak dibawah ulir pengarah yang berfungsi untuk
menyalurkan daya dari kotak pengubah cepat (quick change box) untuk
menggerakkan mekanisme apron dalam arah melintang atau memanjang.
Kereta luncur terdiri dari perletakan majemuk, sadel pahat dan apron.
Konstruksinya kaku karena harus menyangga dan memandu pahat pemotong.
Dilengkapi dengan dua hantaran tangan untuk memandu pahat dalam arah
menyilang. Roda tangan yang atas mengendalikan
gerakan perletakan majemuk dan roda tangan dibawah untuk menggerakkan
kereta luncur sepanjang landasan.
Apron yang terletak pada kereta luncur berisi kendali, roda gigi dan
mekanisme lain untuk menghantar kereta luncur baik dengan tangan atau
dengan daya.
Ukuran Mesin bubut dinyatakan dalam diameter benda kerja yang
dapat diputar, sehingga sebuah mesin bubut 400 mm mempunyai arti mesin
bisa mengerjakan benda kerja sampai diameter 400 mm. Ukuran kedua yang
diperlukan dari sebuah mesin bubut adalah panjang benda kerja. Beberapa
pabrik menyatakan dalam panjang maksimum benda kerja diantara kedua
pusat mesin bubut, sedangkan sebagaian pabrik lain menyatakan dalam
panjang bangku.
Ada beberapa variasi dalam jenis mesin bubut dan variasi dalam
desainnya tersebut tergantung pada jenis produksi atau jenis benda kerja.
Pembubut Kecepatan (speed lathe) adalah mesin bubut yang
mempunyai konstruksi sederhana dan terdiri dari bangku, kepala tetap, ekor
tetap dan peluncur yang dapat distel untuk mendukung pahat. Digunakan
untuk pemahatan tangan dan kerja ringan maka bubut dioperasikan pada
kecepatan tinggi. Mesin jenis ini biasanya dipakai untuk membubut kayu, atau
untuk membuat pusat pada silinder logam sebelum dikerjakan lebih lanjut oleh
mesin bubut mesin.
Pembubut mesin. Mendapatkan namanya dari mesin bubut pertama
lama yang digerakkan oleh mesin setelah sebelumnya digerakkan dengan
sabuk atas (overhead belt). Yang membedakannya dari bubut kecepatan adalah
tambahan untuk pengendalian kecepatan spindel dan untuk penyanggaan dan
pengendalian hantaran pahat tetap. Kepala tetap dilengkapi dengan puli
kerucut empat tingkat yang menyediakan empat kisaran kecepatan spindel jika
dihubungkan ke poros motor. Sebagai tambahan mesin ini dilengkapi dengan
roda gigi belakang yang bila dihubungkan dengan puli kerucut akan
memberikan tambahan empat variasi kecepatan.
Pembubut bangkuadalah mesin bubut kecil yang terpasang pada
bangku kerja. Disainnya mempunyai kesamaan dengan mesin bubut kecepatan
atau mesin hanya berbeda dalam ukuran dan pemasangannya. Dibuat untuk
benda kecil dan mempunyai kapasitas ayunan maksimum sebesar 250 mm
pada pelat muka.
Pembubut Ruang Perkakas adalah mesin bubut untuk pembuatan
perkakas kecil, alat ukur, die dan komponen presisi lainnya. Mesin ini
dilengkapi dengan segala perlengkapan yang diperlukan untuk membuat
pekerjaan perkakas yang teliti.

Proses bubut merupakan proses pengerjaan material dimana benda


kerja dan alat pahat bergerak mendatar (searah meja/bed mesin), melintang
atau membentuk sudut secara perlahan dan teratur baik secara otomatis atau
pun manual. Pada proses pembubutan berlangsung, benda kerja berputar dan
pahat disentuhkan pada benda kerja sehingga terjadi penyayatan. Penyayatan
dapat dilakukan kearah kiri atau kanan,sehingga menghasilkan benda kerja
yang berbentuk silinder. Jika penyayatan dilakukan melintang maka akan
menghasilkan bentuk alur, pemotongan atau permukaan yang disebut facing
(membubut muka).
Selain dapat dilakukan kearah samping dan kearah melintang,
penyayatan dapat juga diarahkan miring dengan cara memutarkan eretan atas
sehingga menghasilkan benda kerja yang berbentuk konis/tirus. Penyayatan
yang beralur dengan kecepatan dan putaran tertentu dapat menghasilkan alur
yang teratur seperti membubut ulir. Penyayatan dapat dilakukan dari luar
maupun dari dalam. Penyayatan yang dilakukan dari luar disebut membubut
luar(outside turning), sedangkan penyayatan yang dilakukan dibagian dalam
atau pada lubang disebut membubut dalam(inside turning). Bubut dalam
berupa rongga, ulir dalam, lubang tembus, atau lubang tidak tembus.

Gerakan utama mesin bubut:

 Gerkan berputar benda kerja (putaran utama), disebut cutting motion


 Gerakan pahat menyayat benda kerja disebut feed motion
 Gerakan pahat maju sesuai dengan kedalaman pemakanan disebut
adjusting motion

Jenis-Jenis Mesin Bubut

Ditinjau dari daya penggerak dan ukurannya, mesin bubut dikelompokkan


sebagai berikut.

1. Mesin Bubut Ringan


Mesin bubut ringan adalah mesin bubut dengan daya dan ukuran serta bobot
yang ringan. Mesin ini biasanya diletakkan diatas meja atau bangku, sehingga
disebut mesin bubut lantai.
2. Mesin Bubut Sedang
Mesin bubut sedang adalah mesin bubut yang mempunyai daya dan kapasitas
serta ukuran sedang. Mesin ini digunakan untuk memperbaiki peralatan-
peralatan teknik yang mempunyai ukuran yang sedang. Mesin bubut sedang
terdiri atas mesin bubut Bantu dan mesin bubut lantai. Pada mesin bubut
sedang dimungkinkan untuk membubut produk yang mempunyai benda kerja
dengan bentuk yang lebih bervariasi.

3. Mesin Bubut Standar


Konstruksi mesin bubut standar mempunyai ukuran lebih besar dan peralatan
yang lebih lengkap. Mesin ini digunakan untuk membuat produk atau
memperbaiki peralatan-peralatan teknik dengan tingkat kekasaran yang
standar. Ditinjau dari transmisi dan daya penggerak sumbu utamanya, terdiri
atas

a. Mesin Bubut Standar dengan Transmisi Roda Sabuk


Mesin bubut yang hubungan antara putaran dari motor penggerak ke sumbu
utamanya menggunakan sabuk(belt).pada mesin bubut dengan transmisi roda
sabuk ini sendiri di sebutkan bahwa
b. Mesin Bubut Standar dengan Transmisi Roda Rantai
Mesin bubut standar yang hubungan puatran motor penggerak ke poros
utamanya menggunakan transmisi rantai dan roda rantai.

c. Mesin Bubut Standar dengan Transmisi Roda Gigi


Mesin bubut standar yang hubungan putaran dari motor penggerak kesumbu
utamanya diatur dengan roda gigi yang terpasang pada roda gigi transmisi.
4. Mesin Bubut Khusus
Mesin bubut khusus adalah mesin bubut yang digunakan untuk membuat atau
memperbaiki alat-alat teknik yang tidak dapat dikerjakan pada mesin bubut
standar. Mesin bubut khusus terdiri atas:

a. Mesin Bubut Beralas Panjang


Mesin bubut beralas panjang biasa digunakan untuk mengerjakan poros-poros
atau benda kerja yang berukuran panjang. Misalnya: poros-poros kapal laut,
poros-poros untuk peralatan alat-alat pada pekerjaan tambang, dan
semacamnya.

b. Mesin Bubut Carrousel


Mesin bubut carrousel adalah mesin bubut yang sumbu utamanya vertikal dan
cekam berbentuk meja putar. Benda kerja diletakkan diatas meja putar dan
pahat dapat digerakan ke arah vertikal maupun kearah melintang. Mesin bubut
carrousel dgunakan untuk membubut benda-benda kerja yang mempunyai
diameter besar dengan ukuran antara 1 m sampai dengan 2 m.

Sedangkan untuk mesin bubut carrousel yang berukuran kecil dpat membubut
benda kerja yang mempunyai ukuran antara 300 mm sampai dengan 400mm.
Mesin bubut carrousel mempunyai keungulan dibandingkan dengan mesin
bubut horizontal biasa. Beberapa kelebihan mesin bubut carrousel
dibandingkan degan mesin bubut horizontal biasa, antara lain:

 Mesin bubut carrousel tidak memerlukan tempat yang luas


dibandingkan dengan mesin bubut biasa karena arahnya vertical
(keatas).
 Mesin bubut carrousel dapat menahan beban lebih besar.
 Pengencangan pada mesin bubut carrousel jauh lebih ringan
dibandingkan dengan mesin bubut horizontal. Hal ini dikarenakan
benda kerja ditempatkan diatas meja putar.
 Benda kerja pada mesin bubut carrousel dilayani dengan menggunakan
cran. Benda-benda kerja yang dapat dikerjakan pada mesin carrousel
antara lain: rumah-rumah blower, rumah turbin dan semacamnya.
a). Mesin Bubut Revolver
Mesin bubut revolver disebut juga mesin bubut turret. Pada mesin bubut
revolver terdapat pemegang pahat yang banyak, dengan kedudukan dan
macam pahat yang berbeda dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

b). Mesin Poros Engkol


Mesin bubut poros engkol adalah mesin bubut yang digunakan untuk
memperbaiki atau membuat benda kerja yang eksentrik, misalnya: poros
eksentrik atau poros engkol.

c). Mesin Bubut Copy


Mesin bubut copy adalah mesin bubut yang membentuk benda kerja dengan
menggunakan contoh (maket). Pengoperasiannya dilakukan dengan cara
mengcopy dari maket yang telah dibuat sebelumnya.
Bagian-bagian Mesin Bubut beserta Fungsinya

Mesin bubut standar merupakan salahsatu jenis mesin yang paling


banyak digunakan pada bengkel-bengkel pemesinan baik itu di industri
manufaktur, lembaga pendidikan kejuruan dan lembaga dikat atau pelatihan.
Fungsi mesin bubut standar pada prinsipnya sama dengan mesin bubut
lainnya, yaitu untuk: membubut muka/ facing, rata lurus/ bertingkat, tirus, alur,
ulir, bentuk, mengebor, memperbesar lubang, mengkartel, memotong dll.

Untuk dapat digunakan secara maksimal, mesin bubut standar harus


memilki bagian-bagian utama yang standar. Bagian-bagian mesin bubut
standar diantaranya:

Kepala Tetap (Head Stock)


Kepala tetap (head stock), terdapat spindle utama mesin yang berfungsi
sebagai dudukan beberapa perlengkapan mesin bubut diantaranya:
cekam (chuck), kollet (collet), senter tetap, atau pelat pembawa rata (face
plate) dan pelat pembawa berekor (driving plate). Alat-alat perlengkapan
tersebut dipasang pada spindel mesin berfungsi sebagai pengikat atau penahan
benda kerja yang akan dikerjakan pada mesin bubut.

Didalam konstruksi kepala tetap, terdapat roda pully yang dihubungkan


dengan motor penggerak. Dengan tumpuan poros dan mekanik lainnya, pully
dihubungkan dengan poros spindel dan beberapa susunan transmisi mekanik
dalam gear box. Susunan transmisi mekanik dalam gear box tersebut terdapat
beberapa komponen diantarnya, roda gigi berikut poros tumpuannya, lengan
penggeser posisi roda gigi dan susunan mekanik lainnya yang berfungsi
sebagai pengatur kecepatan putaran mesin, kecepatan pemakanan dan arah
pemakanan. Susunan transmisi mekanik didalam gear box, dihubungkan
dengan beberapa tuas/ handel dibagian sisi luarnya, yang rancangan atau
didesainnya dibuat sedemikan rupa agar seorang operator mudah dan praktis
untuk menjanggkau dalam rangka menggunakan/ mengatur dan merubah tuas/
handel tersebut sesuai dengan kebutuhannya.

Setiap mesin bubut dengan merk atau prabrikan yang berbeda, pada
umumnya memiliki posisi dan konstruksi tuas/ handel yang berberbeda pula
walaupun pada prinsipnya memiliki fungsi yang sama. Contoh pada jenis
mesin bubut standar “Celtic 14“, dapat memperoleh putaran mesin yang
berbeda-beda apabila hubungan diantara roda gigi diadalamnya diubah-ubah
menggunakan tuas pengatur kecepatan putaran yaitu “A” (kerja tunggal) dan
“B” (kerja ganda). Putaran cepat (tinggi) biasanya dilakukan pada kerja
tunggal, yaitu diperlukan untuk pembubutan dengan tenaga ringan atau
pemakanan kecil (finising), sedangkan putaran lambat dilakukan pada kerja
ganda. yaitu diperlukan untuk membubut dengan tenaga besar dan sayatan
tebal (pengasaran). Sedangkan tuas “C dan D” berfungsi mengatur kecepatan
putaran transportir yang berhubungan dengan kehalusan pembubutan dan jenis
ulir yang akan dibuat (dapat dilihat pada pelat tabel pembubutan dan ulir).

Kepala Lepas (Tail Stock)


Kepala lepas (tail stock) digunakan sebagai dudukan senter putar
(rotary centre), senter tetap, cekam bor (chuck drill) dan mata bor bertangkai
tirus yang pemasanganya dimasukkan pada lubang tirus(sleeve) kepala lepas.
Senter putar (rotary centre) atau senter tetap dipasang pada kepala lepas
dengan tujuan untuk mendukung ujung benda kerja agar putarannya stabil,
sedangkan cekam bor atau mata bor dipasang pada kepala lepas dengan tujuan
untuk proses pengeboran. Untuk dapat melakukan dorongan senter tetap/
senter putar pada saat digunakan untuk menahan benda kerja dan melakukan
pengeboran pada kedalaman tertentu sesuai tuntutan pekerjaan, kepala lepas
dilengkapai roda putar yang disertai sekala garis ukur (nonius) dengan
ketelitian tertentu, yaitu antara 0,01 s.d 0,05 mm.

Kepala lepas ini dapat digeser sepanjang alas (bed) mesin. Tinggi
senter kepala lepas sama dengan tinggi senter kepala tetap. Kepala lepas ini
terdiri dari dua bagian yaitu alas dan badan, yang diikat dengan 2 baut
pengikat yang dapat digeser untuk keperluan kedua senter sepusat, atau tidak
sepusat yaitu pada waktu membubut tirusan tinggi senter kepala tetap. Kepala
lepas ini terdiri dari dua bagian yaitu alas dan badan, yang diikat dengan 2 baut
pengikat yang dapat digeser untuk keperluan kedua senter sepusat, atau tidak
sepusat yaitu pada waktu membubut tirus

Alas/ Meja Mesin (Bed machine)


Alas/ meja mesin bubut digunakan sebagai tempat kedudukan kepala
lepas, eretan, penyangga diam (steady rest) dan merupakan tumpuan gaya
pemakanan pada waktu pembubutan. Bentuk alas/ meja mesin bubut
bermacam-macam, ada yang datar dan ada yang salah satu atau kedua sisinya
mempunyai ketinggian tertentu. Selain itu, alat/ meja mesin bubut memilki
permukaannya yang sangat halus, rata dan kedataran serta kesejajaranya
dengan ketelitian sangat tinggi, sehingga gerakan kepala lepas dan eretan
memanjang diatasnya pada saat melakukan penyayatan dapat berjalan lancar
dan stabil sehingga dapat menghasilkan pembubutan yang presisi. Apabila alas
ini sudah aus atau rusak, akan mengakibatkan hasil pembubutan yang tidak
baik atau sulit mendapatkan hasil pembubutan yang sejajar.

Eretan (carriage)
Eretan (carriage), terdiri dari tiga bagian/ elemen diantaranya:

Petama: Eretan memanjang/ eretan alas (longitudinal carriage)


berfungsi untuk melakukan gerakan pemakanan arah memanjang mendekati
atau menajaui spindle mesin, secara manual atau otomatis sepanjang meja/ alas
mesin dan sekaligus sebagai dudukan eretan melintang.
Kedua: Eretan melintang (cross carriage/ cross slide) berfungsi untuk
melakukan gerakan pemakanan arah melintang mendekati atau menjaui sumbu
senter, secara manual/ otomatis dan sekaligus sebagai dudukan eretan atas.

Ketiga: Eretan atas/ eretan kombinasi (top carriage/ compound slide)


terlihat pada berfungsi untuk melakukan pemakanan secara manual kearah
sudut yang dikehendaki sesuai penyetelannya. Bila dilihat dari konstruksinya,
eretan melintang bertumpu pada ertan memanjang dan eretan atas bertumpu
pada eretan melintang. Dengan demikian apabila eretan memanjang
digerakkan, maka eretan melintang dan eretan atas juga ikut bergerak/
bergeser.

Pada eretan memanjang dan melintang, dalam memberikan pemakanan


dan mengatur kecepatan pemakanan dapat diatur menggunakan skala garis
ukur (nonius) yang memiliki ketelitian tertentu yang terdapat pada roda
pemutarnya. Pada umumnya untuk eretan memanjang memilki ketelitian skala
garis ukurnya lebih kasar bila dibandingkan dengan ketelitian skala garis ukur
pada eretan melintang, yaitu antara 0,1 s.d 0,5 mm dan untuk eretan melintang
antara 0,01 s.d 0,05 mm. Skala garis ukur (nonius) ini diperlukan untuk dapat
mencapai ukuran suatu produk dengan toleransi dan suaian yang terdapat pada
gambar kerja.

Gerakan secara otomatis eretan memanjang dan eretan melintang,


karena adanya poros pembawa dan poros transportir yang dihubungkan secara
mekanik dari gear box pada kepala tetap menujugear box mekanik pada
eretan. Pada gear box mekanik eretan, dihubungkan melalui transmisi dengan
beberapa tuas/ handel dan roda pemutar yang masing memilki fungsi yang
berbeda.

Poros Transportir dan Poros Pembawa

Poros transportir adalah sebuah poros berulir berbentuk segi empat atau
trapesium dengan jenis ulirwhithworth (inchi) atau metrik (mm), berfungsi
untuk membawa eretan pada waktu pembubutan secara otomatis, misalnya
pembubutan arah memanjang/ melintang dan ulir. Poros transporter untuk
mesin bubut standar pada umumnya kisar ulir transportirnya antara dari 6 ÷ 8
mm. Poros pembawa adalah poros yang selalu berputar untuk membawa atau
mendukung jalannya eretan dalam proses pemakanan secara otomatis

Tuas/ Handel

Tuas/ handel pada setiap mesin bubut dengan merk atau pabrikan yang
berbeda, pada umumnya memiliki posisi/ letak dan cara penggunaannya. Maka
dari itu, didalam mengatur tuas/ handel pada setiap melakukan proses
pembubatan harus berpedoman pada tabel-tabel petunjuk pengaturan yang
terdapat pada mesin bubut tersebut.

Penjepit/ Pemegang Pahat (Tools Post)


Penjepit/ pemegang pahat (Tools Post) digunakan untuk menjepit atau
memegang pahat. Bentuknya atau modelnya secara garis besar ada dua macam
yaitu, pemegang pahat standar dan pemegang dapat disetel (adjustable tool
post).

1. Pemegang pahat standar


2. Pengertian rumah pahat standar adalah, didalam mengatur ketinggian
pahat bubut harus dengan memberi ganjal sampai dengan
ketinggiannya tercapai dan pengencangan pahat bubut dilakukan
dengan dengan cara yang standar, yaitu dengan mengencangkan baut-
baut yang terdapat pada pemegang pahat.
3. Pemegang pahat standar, bila dilihat dari dudukannya terdapat dua
jenis yaitu, dudukan pahat satu dan empat. Pemegang pahat dengan
dudukan satu, hanya dapat digunakan untuk mengikat/ menjepit pahat
bubut sebanyak satu buah, sedangkan pemegang pahat dengan dudukan
empat dapat digunakan untuk mengikat/ menjepit pahat sebanyak
empat buah sekaligus, sehingga bila dalam proses pembubutan
membutuhkan beberapa bentuk pahat bubut akan lebih praktis
prosesnya bila dibandingkan menggunakan pemegang pahat dudukan
satu.
4. Pemegang Pahat Dapat disetel (Adjustable Tool Post)
5. Pengertian rumah pahat dapat disetel adalah, didalam mengatur
ketinggian pahat bubut dapat disetel ketinggiannya tanpa harus
memberI ganjal, karena pada bodi pemegang pahat sudah terdapat
dudukan rumah pahat yang desain konstruksinya disertai kelengkapan
mekanik yang dengan mudah dapat menyetel, mengencangkan dan
mengatur ketinggian pahat bubut. Jenis pemegang pahat dapat disetel
ini bila dilihat dari konstruksi dudukan rumah pahatnya terdapat dua
jenis yaitu, pemegang pahat dapat disetel dengan dudukan rumah pahat
satu buah dan pemegang pahat dapat disetel dengan dudukan rumah
lebih dari satu/ multi.
Untuk jenis pemegang pahat dapat disetel dengan dudukan rumah pahat
satu buah, karena hanya terdapat dudukan rumah pahat satu buah apabila ingin
mengganti jenis pahat yang lain harus melepas terlebih dahulu rumah pahat
yang sudah terpasang sebelumya. Sedangkan untuk jenis pemegang pahat
dapat disetel dengan dudukan rumah pahat lebih dari satu (multi), pada rumah
pahatnya dapat dipasang dua buah atau lebih rumah pahat, sehingga apabila
dalam proses pembubutan memerlukan beberapa jenis pahat bubut akan lebih
mudah dan praktis dalam menggunakannya, karena tidak harus melepas/
membongkar pasang rumah pahat yang sudah terpasang sebelumnya.

MACAM – MACAM ATAU JENIS - JENIS KONSTRUKSI MESIN


CNC

CNC singkatan dari Computer Numerically Controlled, ) bermuladari


1952 yang dikembangkan oleh John Angkatan Udara Amerika Serikat.

CNC merupakan mesin perkakas yang dilengkapi dengan sistem


mekanik dan kontrol berbasis komputer yang mampu membaca instruksi kode
N, G, F, T, dan lain-lain, dimana kode-kode tersebut akan menginstruksikan ke
mesin CNC agar bekerja sesuai dengan program benda kerja yang akan dibuat.
Secara umum cara kerja mesin perkakas CNC tidak berbeda dengan mesin
perkakas konvensional. Fungsi CNC dalam hal ini lebih banyak menggantikan
pekerjaan operator dalam mesin perkakas konvensional. Misalnya pekerjaan
setting tool atau mengatur gerakan pahat sampai pada posisi siap memotong,
gerakan pemotongan dan gerakan kembali keposisi awal, dan lain-lain.
Demikian pula dengan pengaturan kondisi pemotongan (kecepatan potong,
kecepatan makan dan kedalaman pemotongan) serta fungsi pengaturan yang
lain seperti penggantian pahat, pengubahan transmisi daya (jumlah putaran
poros utama), dan arah putaran poros utama, pengekleman, pengaturan cairan
pendingin dan sebagainya.
Mesin perkakas CNC dilengkapi dengan berbagai alat potong yang
dapat membuat benda kerja secara presisi dan dapat melakukan interpolasi
yang diarahkan secara numerik (berdasarkan angka). Parameter sistem operasi
CNC dapat diubah melalui program perangkat lunak (software load program)
yang sesuai. Tingkat ketelitian
1. Mesin CNC Milling 5 Axis

Gambar : Mesin CNC 5 axis MB1010X_400

Mesin frais CNC 5 axis bekerja dengan 5 anggota gerak, yakni berupa axis
X,Y,Z untuk gerakan linier lalu axis A untuk gerakan berputar horizontal, dan
axis C untuk gerakan berputar vertikal.

Gambar di bawah ini adalah penjelasan mengenai 5 arah gerak ( axis ) pada
mesin frais CNC 5 axis
Gambar : Arah pergerakan pada 5 axis horizontal ( tool yang bergerak )

Di bawah ini adalah follower pada bagian axis X

Gambar : Komponen untuk pergerakan axis – X

Gambar di bawah adalah follower untuk bagian axis Y

Gambar : Komponen untuk pergerakan axis – Y


Gambar di bawah adalah spindel yang bisa berputar vertikal dan horizontal
sebagai perangkat utama pada mesin freis CNC 5 axis.

Gambar : Spindel ( axis Z, A, C )

Gambar di bawah adalah proses pembuatan master cetakan bodi mobil

Gambar : Pemesinan 5 axis

2. Mesin Bubut CNC

Ini adalah mesin bubut dengan dua arah pergerakan ( axis ) dengan kendali
numerik ( CNC )
Gambar : Mesin bubut CNC 2 axis ( tool yang bergerak )

Berikut di bawah adalah penjelasan konstruksi mesin bubut CNC 2 axis

Gambar: Konstruksi mesin bubut cnc 2 axis

3. Mesin CNC Plasma Cutting


Gambar : Proses pemotongan plat dengan plasma

Gambar: Konstruksi rangka cnc plasma cutter

Di bawah ini adalah konstruksi kerja pada mesin CNC plasma


pemotong plat, sangat mirip dengan mesin CNC engraving 2.5 axis ataupun
scanner 3 dimensi, yang membedakan hanyalah pada mesin plasma ini
menggunakan penyembur gas ( plasma ), bukan pahat.

Gambar : Gerakan kerja mesin CNC plasma


4. Mesin Penekuk

Gambar : Mesin pembengkok pipa ALFA 70

Di bawah ini adalah ilustrasi konstruksi kerja mesin penekuk pipa

Gambar : Cara kerja mesin penekuk pipa menekuk pipa

Pelengkapan Mesin Bubut Standar

Pada mesin bubut standar terdapat beberapa alat perlengkapan mesin


diantaranya: alat pencekam/ pengikat, alat pembawa, alat penahan/ penyangga
dan alat bantu pengeboran.

Alat Pencekam/ Pengikat Benda Kerja

Alat pecekam benda kerja pada mesin bubut standar terdapat beberapa
buah diantaranya:

Cekam (Chuck)
Cekam adalah salahsatu alat perlengkapan mesin bubut yang fungsinya
untuk menjepit/ mengikat benda kerja pada proses pembubutan. Jenis alat ini
apabila dilihat dari gerakan rahangnya dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu,
cekam sepusat (self centering chuck) dan cekam tidak sepusat (independent
chuck). Pengertian cekam sepusat adalah, apabila salahsatu rahang digerakkan
maka keseluruhan rahang yang terdapat pada cekam akan bergerak bersama-
sama menuju atau menjaui pusat sumbu. Maka dari itu, cekam jenis ini
sebaiknya hanya digunakan untuk mencekam benda kerja yang benar-benar
sudah silindris. Cekam jenis ini rahangnya ada yang berjumlah tiga (3 jaw
chuck) , empat (4 jaw chuck) dan enam (6 jaw chuck) seperti yang terlihat pada
gambar berikut.

Sedangkan pengertian cekam tidak sepusat adalah, masing-masing


rahang dapat digerakkan menuju/ menjaui pusat dan rahang lainnya tidak
mengikuti. Maka jenis cekam ini digunakan untuk mencekam benda-benda
yang tidak silindris atau tidak beraturan, karena lebih mudah disetel
kesentrisannya dan juga dapat digunakan untuk mencekam benda kerja yang
akan dibubut eksentrik atau sumbu senternya tidak sepusat. Jenis cekam ini
pada umunya memilki rahang empat. Lihat gambar dibawah.
Untuk jenis cekam yang lain, rahangnya ada yang berjumlah dua buah yang
diikatkan pada rahang satu dengan yang lainnya, tujuannya agar rahang pada
bagian luar dapat dirubah posisinya sehingga dapat mencekam benda kerja
yang memilki diameter relatif besar. Caranya yaitu dengan melepas baut
pengikatnya, baru kemudian dibalik posisinya dan dikencangkan kembali.
Hati-hati dalam memasang kembali rahang ini, karena apabila pengarahnya
tidak bersih, akan mengakibatkan rahang tidak tidak sepusat dan
kedudukannya kurang kokoh/ kuat. Gambar berikut adalah cekam dengan
rahang dapat balik posisinya.

Selain jenis cekam yang telah disebutkan diatas, masih ada jenis cekam
lain yaitu cekam yang memiliki rahang dengan bentuk khusus. Cekam ini
digunakan untuk mengikat benda kerja yang perlu pengikatan dengan cara
khusus.

Cekam pada saat digunakan harus dipasang pada spindel mesin. Cara
pemasangannya tergantung dari bentuk dudukan/ pengarah pada spindel mesin
dan cekam. Keduanya harus memilki bentuk yang sama, sehingga bila
dipasangkan akan stabil dan presisi kedudukannya. Bentuk dudukan/ pengarah
pada spindel pada umumnya ada dua jenis yaitu, berbentuk ulir dan tirus.
Cekam terpasang pada spindel mesin dapat dilihat pada.

Cekam Kolet (Collet Chuck)


Cekam kolet adalah salahsatu kelengkapan mesin bubut yang berfungsi
untuk menjepit/ mencekam benda kerja yang memilki permukaan relatif halus
dan berukuran kecil. Pada mesin bubut standar, alat ini terdapat tiga bagian
yaitu: kolet (collet), dudukan/ rumah kolet (collet adapter) dan batang
penarik (drawbar). Bentuk lubang pencekam pada kolet ada tiga macam
diantaranya, bulat, segi empat dan segi enam.

Pemasangan kolet dengan batang penarik pada spindel mesin bubut


harus dillakukan secara bertahap yaitu:

pertama: pasang dudukan/ rumah kolet pada spindel mesin (kedua alat harus
dalam keadaan bersih),

kedua: pasang kolet pada dudukan/ rumah kolet (kedua alat dalam keadaan
bersih),

ketiga: pasang batang penarik pada sipindel dari posisi belakang, selanjutnya
kencangkan secara perlahan dengan memutar rodanya kearah kanan atau
searah jarum sampai kolet pada posisi siap digunakan untuk menjepit/
mengikat benda kerja (kekencangannya hanya sekedar mengikat kolet). Bila
kolet akan digunakan, caranya setelah benda kerja dimasukkan pada lubang
kolet selanjutnya kencangkan hingga benda kerja terikat dengan baik.
Alat Pembawa

Yang termasuk alat pembawa pada mesin bubut adalah, pelat pembawa
dan pembawa (lathe doc).

Pelat Pembawa
Jenis pelat pembawa ada dua yaitu, pelat pembawa permukaan
bertangkai (driving plate) dan pelat pembawa permukaan rata (face plate).
Konstruksi pelat pembawa berbentuk bulat dan pipih, berfungsi untuk
memutar pembawa (lathe-dog) sehingga benda kerja yang terikat akan ikut
berputar bersama spindel mesin.

Untuk jenis pembawa permukaan rata (face plate) selain digunakan


sebagai pembawa lathe dog, alat ini juga dapat digunakan untuk mengikat
benda kerja yang memerlukan pengikatan dengan cara khusus. Berikut contoh
pengikatan benda kerja pada pelat pembawa.

Untuk jenis pembawa permukaan rata (face plate) selain digunakan


sebagai pembawa lathe dog, alat ini juga dapat digunakan untuk mengikat
benda kerja yang memerlukan pengikatan dengan cara khusus. Berikut contoh
pengikatan benda kerja pada pelat pembawa.
Pembawa (Late-dog)
Pembawa (late-dog) pada mesin bubut secara garis besar ada dua jenis yaitu,
pembawa berujung lurus dan pembawa berujung bengkok. Fungsi alat ini
adalah untuk membawa benda kerja agar ikut berputar bersama spindel mesin.

Didalam penggunaannya, pembawa berujung lurus digunakan berpasangan


dengan plat pembawa permukaan bertangkai dan pembawa berujung bengkok
digunakan berpasangan dengan plat pembawa beralur atau cekam mesin.
Caranya benda kerja dimasukkan kedalam lubang pembawa, kemudian diikat/
dijepit dengan baut yang ada pada pembawa tersebut, sehingga akan dapat
berputar bersama-sama dengan spindel mesin. Pembubutan dengan cara ini
dilakukan apabila dikehendaki membubut menggunakan diantara dua senter.
Alat Penahan Benda Kerja

Alat penahan benda kerja pada mesin bubut standar ada dua yaitu: penyangga
dan senter (senter tetap/ mati dan senter putar).

Penyangga/ Penahan
Penyangga adalah salah satu alat pada mesin bubut yang digunakan untuk
menahan benda kerja yang memilki ukuran relatif panjang. Benda kerja yang
berukuran panjang, apabila dilakukan proses pembubutan bila tidak dibantu
penyangga, kemungkinan diameternya akan menjadi elips/oval, tidak silindris
dan tidak rata karena terjadi getaran akibat lenturan benda kerja. Penyangga
pada mesin bubut ada dua macam yaitu, penyangga tetap (steady rest) –
(Gambar 1.31), dan penyangga jalan (follower rest).

Penggunaan penyangga tetap, dipasang atau diikat pada alas/ meja mesin,
sehingga kedudukannya dalam keadaan tetap tidak mengikuti gerakan eretan.
Untuk penyangga jalan, pemasangannya diikatkan pada eretan memanjang
sehingga pada saat eretannya digerakkan maka penyangga jalan mengikuti
gerakan eretan tersebut.
Senter

Senter terbuat dari baja yang dikeraskan dan digunakan untuk mendukung
benda kerja yang akan dibubut. Ada dua jenis senter yaitu senter tetap/ mati
(senter yang posisi ujung senternya diam tidak berputar pada saat digunakan)
dan senter putar (senter yang posisi ujung senternya selalu berputar pada saat
digunakan. Kedua jenis senter ini ujung pada bagian tirusnya memiliki sudut
60, dan bila digunakan pemasangannya pada ujung kepala lepas.

Mengingat senter tetap pada saat digunakan tidak ikut berputar (akan selalu
terjadi gesekan pada ujung senternya), maka untuk menjaga agar tidak cepat
aus harus sering diberi pelumas (oli/ stempet/ grease).

Spesifikasi mesin bubut standar termasuk jenis mesin bubut lainnya,


yang paling utama ditentukan oleh seberapa panpanjangnya jarak antara ujung
senter kepala lepas dan ujung senter kepala tetap dan tinggi jarak antara pusat
senter dengan meja mesin. Misalnya panjang mesin 2000 mm, berarti eretan
memanjangnya hanya dapat digerakkan/ digeser sepanjang 2000 mm. Untuk
tinggi mesin bubut, misalnya 250 mm, berarti mesin bubut tersebut hanya
mampu membubut benda kerja maksimum berdiameter 250×2= 500 mm.
Namun demikian ada beberapa mesin bubut standar, yang pada mejanya
didesain berbeda yaitu pada ujung meja didekat spendel mesin/ kepala tetap
konstruksi dibuat ada sambungannya, sehingga pada saat membubut benda
kerja berdiameter melebihi kapasitas mesin sambungan mejanya tinggal
melepas (bedah perut).

Untuk pembelian mesin bubut standar yang baru data spesifikasi


lainnya harus lengkap, karena apabila tidak lengkap secara keseluruhan bisa
saja mesin mesin bubut yang dibeli tidak memiliki spesifikasi yang standar
atau tidak sesuai dengan yang diharapkan.

Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang


mengunakan pahat dengan satu mata potong untuk membuang material dari
permukaan benda kerja yang berputar. Pahat bergerak pada arah linier sejajar
dengan sumbu putar benda kerja seperti yang terlihat pada gambar. Dengan
mekanisme kerja seperti ini, maka Proses bubut memiliki kekhususan untuk
membuat benda kerja yang berbentuk silinder.

Benda kerja di cekan dengan poros spindel dengan bantuan chuck yang
memiliki rahang pada salah satu ujungnya. Poros spindel akan memutar benda
kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros
spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi
poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak
translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan
terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

Prinsip kerja mesin bubut ialah menghilangan bagian dari benda kerja
untuk memperoleh bentuk tertentu dimana benda kerja diputar dengan
kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan oleh
pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar benda
kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan
gerakkan translasi dari pahat disebut gerak makan (feeding).

Anda mungkin juga menyukai