Anda di halaman 1dari 7

SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG

Jl. Perum Bukit Kemiling Permai, Kemiling Permai, Kemiling,


Kota Bandar Lampung, Lampung 35152, Indonesia

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A Komponen Layanan Layanan Informasi dan penguasaan konten


B Bidang Layanan Bimbingan Sosial
C Topik Layanan Pengaruh Pergaulan Remaja
D Fungsi Layanan Pemeliharaan dan Pengembangan
Agar peserta didik memiliki ketegasan sikap dalam
pergaulan sehari-hari
E Tujuan

F Sasaran Layanan Siswa kelas XI/ semester ganjil


G Materi Layanan Pengaruh Pergaulan Remaja

H Waktu 1 jam pelajaran (45Menit)


I Sumber Internet
J Metode/Teknik Ceramah, penugasan

K Media/Alat LCD, Laptop, Spidol, papan tulis, penghapus

L Pelaksanaan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
menyapa peserta didik dengan kalimat yang
a. Pernyataan Tujuan
membuat siswa bersemangat
2. Pada tahap ini bisa juga diikuti dengan proses Ice
Breaking/ games sederhana
3. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
menyampaikan tentang tujuan tujuan khusus
yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang Guru BK menjelaskan langkah-langkah kegiatan, tugas,
langkah-langkah dan tanggung jawab peserta didik
kegiatan
c. Mengarahkan Guru BK memberikan penjelasan tentang topik yaitu
kegiatan tentang Pengaruh Pergaulan Remaja
(konsolidasi)
d. Tahap Peralihan Guru Bimbingan dan konseling menjelaskan Kontrak
(Transisi) layanan untuk melakukan kegiatan dengan baik selama 1
jam pelajaran
2. Tahap Inti
a. peserta didik melakukan berbagai kegiatan sesuai
a. Kegiatan peserta langkah- langkah dan tugas serta tanggung jawab yang
telah dijelaskan
didik
b. peserta didik mengamati tayangan power poin tentang
Pengaruh Pergaulan Remaja

b. Kegiatan guru Guru Bimbingan dan konseling memberikan materi


Bimbingan dan tentang Pengaruh Pergaulan Remaja
Konseling atau
konselor
3. Tahap Penutup
a. Guru BK memberikan penguatan
Merencanakan tindak lanjut

M Evaluasi
Guru bimbingan dan konseling atau konselor melakukan
evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi:

1. Evaluasi Proses 1. mengadakan refleksi


2. sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. cara peserta didik menyampaikan pendapat
4. cara peserta didik memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru bimbimbingan dan
konseling

Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain:


2. Evaluasi Hasil 1. Merasakan suasana pertemuan
2. Topik yang dibahas
3. Cara guru bimbingan dan konseling
menyampaikan kegiatan yang di ikuti

Mengetahui Bandar Lampung, November 2017


Kepala Sekolah Praktikan

Drs.Dasmin, S.Pd. M.Pd Janiar Eka Asri W, S.Pd


Lampiran :1. Uraian Materi

A. Pengaruh Pergaulan Remaja

PENGARUH PERGAULAN REMAJA


Dalam dunia pendidikan kita mengenal istilah “Tri Media Pendidikan” yang mana
mengandung arti bahwa manusia tidak lepas dari 3 (tiga) skup pendidikan selama hidupnya di
dunia ini. Tiga ruang lingkup pendidikan itu adalah:
1. Pendidkan Informal;
2. Pendidikan non formal;
3. Pendidikan formal.
Pendidikan informal adalah pendidikan di mana keluarga sebagai sumbernya, pendidikan
non formal adalah lingkungan (pergaulan) merupakan wahananya sedangkan pendidikan
formal adalah pendidikan yang diperoleh di ruang lingkup sekolah. Ketiga ruang linkup
pendidikan tersebut saling mempengaruhi kehidupan manusia, yang mana seseorang bisa
berhasil dengan baik karena pengaruh ketiga lingkup pendidikan tersebut, sebaliknya juga
tidak menutup kemungkinan seseorang akan gagal dalam hidupnya juga karena pengaruh
dari salah satu pendidikan tersebut yang kurang mendukung.
Remaja adalah suatu sosok manusia yang dinamis, penuh gejolak, emosional dan
sebagainya yang mana pada masa remaja tersebut terjadi perubahan yang drastis baik fisik
maupun psikis. Perubahan-perubahan yang terjadi tersebut sangatlah besar pengaruhnya
utamanya dalam pergaulan.
Mengingat masa remaja adalah masa yang penuh gejolak, dinamis, masa yang labil dan
masih mencari identitas diri maka pengaruh- pengaruh dari pergaulan baik yang bersifat
positif maupun negatif sangat besar pengaruh dalam dirinya. Remaja yang menyadari tentang
pengaruh-pengaruh dalam pergaulan utamanya yang bersifat negatif dan berusaha untuk
menjauhinya kemungkinan besar akan terhindar dari pola pergaulan yang tidak baik.
Remaja diharapkan mempunyai kepribadian yang kuat agar tidak mudah
terpengaruh untuk melakukan hal-hal yang negatif. Dalam pergaulannya remaja akan
mencari identitas diri mulai memilih banyak teman dan melakukan kegiatan secara
bersama-sama dengan teman sebayanya. Remaja juga harus berhati-hati dalam pertemanan
karena, dalam pertemanan itu akan berpengaruh terhadap keberhasilan belajarnya. Bahkan
kadang-kadang dapat membawa pengaruh pada hal-hal yang tidak baik. Pengaruh
hubungan dengan teman bisa mempengaruhi perilaku baik yang positif maupun yang
negatif. Remaja dalam pergaulannya untuk bisa diterima dalam pertemanan sering kali di
tuntut untuk bisa melakukan seperti apa yang dilakukan oleh teman-temannya. Sehingga
apabila tidak bisa melakukannya sering kali berpengaruh pada tingkah laku dan kegiatan
belajar remaja tersebut.
Oleh karena itu apabila seorang teman banyak memberikan pengaruh yang negatif
lebih baik kita menjauh dan menghindarinya. Dan mencari teman lain yang lebih baik dan
bisa mendorong kita meraih keberhasilan di sekolah.
Kalau kita amati Pergaulan remaja saat ini sangatlah luar biasa pesat perkembangannya,
lebih-lebih pada era kemajuan iptek sekarang ini. Pergaulan mereka didukung oleh fasilitas
dunia maya atau internet. Hampir semua remaja di seluruh Indonesia menggunakan facebook
atau black berry messanger sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan sesamanya.
Memiliki piranti black berry dianggap sebagai sesuatu keharusan dalam pergaulan mereka.
Memang diakui penggunaan alat komunikasi yang satu ini sangat cepat dan efektif untuk
berbagi informasi baik yang benar ataupun salah. Terkadang gadget (barang /peralatan yang
berteknologi tinggi) yang satu ini menjadi penghalang bagi remaja untuk belajar dengan
serius.
Remaja bergaul memang adalah sebuah kebutuhan. Sama halnya dengan dahaga yang
ingin terpuaskan. Mereka ingin mengenal banyak orang dari berbagai lingkungan. Ini
sebetulnya tidak terlepas dari proses pencarian jati diri semata. Dengan membebaskan
perasaan dan isi hati, mereka juga mengharapkan kebebasan dan ketenangan jiwa. Bila
dikekang, mereka nampak begitu sedih dan terkekang.
Orang tua yang bijak haruslah dapat menempatkan diri secara baik dihadapan anak, baik
dalam arti bisa menempatkan diri sebagai orang tua dan juga sekaligus sebagai teman untuk
anaknya. Orang tua yang bijak tidak menerapkan pendidikan dalam keluarga secara otoriter.
Anak apalagi yang menginjak remaja, tidak boleh terlalu dikekang dalam pergaulannya. Tapi
bila pergaulan terlalu dibebaskan, juga sangat mengkuatirkan. Yang penting berkomunikasi
dan terarah. Bilamana sang anak yang menginjak remaja masih mampu berkomunikasi
dengan keluarga dan orang tua, maka bimbingan untuk pergaulan pun dapat tersampaikan.
Informasi tentang apa yang sebaiknya mereka lakukan dengan teman-teman dan apa efek dari
apa yang mereka lalukan dan perbuat juga perlu dikomunikasikan.
Dengan demikian, besar harapan kita agar remaja mampu memilih apa yang baik dan
tidak untuk dilakukan. Tidak ada kata benar atau salah, tapi lebih tepat kepada yang
baik atau bermanfaat dan yang merugikan.
Hal berikutnya yang menarik dengan pergaulan remaja saat ini adalah dengan begitu
kentalnya predikat anak mami yang akhir-akhir ini populasinya semakin meningkat. Dalam
hal ini dapat dikatakan bahwa kemandirian remaja saat ini sangatlah minim. Terlalu banyak
fasilitas yang diberikan dan terlalu banyak juga ikut campur orangtua dalam kehidupan
sehari-hari mereka sehingga remaja saat ini tidak bisa menilai dengan cepat apa yang salah
dan apa yang benar. Hal ini mungkin di picu dengan maraknya penggunaan baby sitter dan
jasa pembantu rumah tangga lainnya. Pengunaan yang berlebihan mengakibatkan kemalasan
bagi remaja untuk melakukan segala sesuatunya sehingga mereka tidak tumbuh sebagai
individu dengan penuh kemandirian.
Pergaulan remaja saat ini juga di warnai dengan permainan-permainan ala dunia virtual.
Permainan yang terdapat di internet atau playstation dan sejenisnya bukanlah hal yang asing
bagi mereka. Remaja saat ini sangat lihai dalam mengoperasikan hal-hal yang demikian.
Dengan bermain, mereka saling berkomunikasi dan bersaing untuk memenangkan permainan.
Namun banyak terjadi remaja yang salah arah gara-gara mengkonsumsi internet atau
playstation tsb, misalnya mereka membuka situs-situs yang seharusnya tidak untuk konsumsi
para remaja atau terjadinya kecanduan playstation sehingga mereka membolos menghabiskan
waktu untuk bermain playstation.
Banyak yang bilang bila pergaulan remaja saat ini sudah sangat jauh berubah dibanding
pada masa-masa sepuluh tahun silam. Remaja sekarang lebih mampu berekspresi pada emosi
dan mengungkapkan perasaan tanpa sembunyi-sembunyi dan malu seperti dulu. Sudah
lumrah saat ini kita melihat remaja mengungkapkan kemarahan, sedih dan kegembiraanya
dengan kata-kata yang terucap secara langsung, tanpa basa-basi seperti halnya remaja pada
zaman dahulu. Dengan santai mereka bisa mengungkapkan ketidak sukaanya pada ayah atau
pun ibunya. Merangkul dan mencium mesra ibu mereka tercinta. Perilaku ini pun diterapkan
pada pergaulan mereka sehari-hari. Dengan biasa mereka mengexpresikan perasaan cinta dan
sayang pada pacar mereka di tempat-tempat umum. Sudah umum dilihat saat ini bila di mall-
mall para remaja biasa bergandengan tangan, berpelukan bahkan berciuman. Buat para orang
tua, perilaku seperti ini sangat mengejutkan dan membuat mereka merasa kuatir. Namun,
apabila orang tua terlalu keras akibat perasaan kuatir yang mereka miliki, maka remaja akan
cenderung memberontak dan bersikap jauh lebih keras dan pertikaian antara orang tua dan
anak yang menginjak remajapun tidak dapat lagi dihindari.
Ada beberapa hal yang yang perlu kita ketahui, bahwa pola pergaulan sangat
berpengaruh terhadap kesuksesan maupun kegagalan bagi para remaja sebagai generasi
penerus bangsa. Sehubungan dengan hal tersebut, kita perlu ketahui segi positif maupun
negatif dari pola pergaulan remaja sebagai berikut:
Pengaruh positif dari hubungan dengan teman sebaya antara lain :
1. Meningkatkan motivasi belajar sehingga bisa meraih prestasi belajar dengan baik;
2. Dapat meningkatkan pengembangan bakat pada remaja;
3. Dapat mengisi waktu pada kegiatan yang positif;
4. Dapat mengembangkan sikap yang berkarakter (ramah, sopan, suka. menolong, dll);
5. Dapat mencetak pribadi yang menyenangkan, sehingga disenangi banyak orang,
misalnya: teman sebaya, orang tua, maupun guru.
Pengaruh negatif dari hubungan dengan teman sebaya antara lain :
1. Sering melanggar tata tertib sekolah misalnya: membolos sekolah, pulang sekolah tanpa
ijin;
2. Melakukan tindakan yang merusak milik orang lain atau fasilitas umum misalnya:
mencoret-coret yang bukan pada tempatnya dengan kata-kata yang tidak baik;
3. Membentuk gank atau perkumpulan teman sebaya yang cenderung melakukan kegiatan
negatif misalnya: sering pesta miras, kebut-kebutan dan lain-lain;
4. Melakukan tindakan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
Misalnya : mencuri, mencopet, menipu, dll.
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Apa yang sudah anda lakukan untuk dapat menghindari pengaruh negatif pergaulan
remaja?
2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam menghadapi pengaruh
negatif pergaulan remaja?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Anda mungkin juga menyukai