Anda di halaman 1dari 2

Tunanetra adalah mereka yang mengalami gangguan hambatan penglihatan secara signifikan.

Klarifikasi tunanetra :
a. Berdasarkan tingkat ketajaman penglihatan
Tingkat ketajaman berdasarkan dari hasil tes
b. Berdasarkan saat terjadinya kejadian
 Tunanetra sebelum dan sejak lahir, kejadian tunanetra saat dalam kandungan
 Tunanetra balita, terjadi usia 3-5 thn
 Tunanetra batita, terjadi usia di bawah 3 thn
 Tunanetra pada usia sekolah, terjadi usia 6-12thn
 Tunanetra remaja, terjadi usia 13-19 thn
 Tunanetra dewasa, terjadi usia di atas 19 thn
c. Berdasarkan adaptasi
 Ketidakmampuan melihat taraf sedang
 Ketidakmampuan melihat taraf berat
 Ketidakmampuan melihat taraf sangat berat
d. Tunanetra belum tentu buta, sedangkan orang buta pasti sudah tunanetra

Penyebab terjadi tunanetra


1. Prenatal
a. Keturunan
b. Pertumbuhan dalam kandungan
2. Postnatal
a. Kerusakan pada mata pada waktu persalinan
b. Waktu persalinan, ibu mengalami penyakit gonorrhoe
c. Mengalami penyakit mata yang menyebabkan tunanetra
d. Kerusakan mata saat terjadi kecelakaan

Tunalaras adalah anak yang bertingkah laku kurang sesuai dengan lingkungan. Biasanya perilaku ini
bertentangan dengan norma – norma yg ada

Klasifikasi anak Tunalaras

1. Di kelompokkan atas tingkah laku yang berisiko tinggi dan rendah.


2. Sistem klasifikasi perilaku sebagai berikut : (1) anak mengalami gangguan perilaku yang
kacau mengacu pada tipe anak yang melawan kekuasaan, (2) anak yang cemas – menarik diri,
(3) dimensi ketidakmatangan mengacu kepada anak yang ada perhatian

Karakteristik anak tunalaras


Karakteristik Akademik
(1) Pencapaian hasil belajar jauh di rata – rata
(2) Sering membolos
(3) Lebih sering menjalani masa percobaan dari yang berwewang
Karakteristik sosial/emosial
Karakteristik fisik/kesehatan

Jenis jenis layanan


1. Mengurangi kondisi yang tidak menguntungkan yang menimbulkan gangguan perilaku
a. Lingkungan fisik yang kurang memenuhi persyaratan
b. Metode dan teknik mengajar kurang aktif dan anak merasa bosan
c. Guru tidak simpatik sehungga situasi belajar tidak menarik
2. Menentukan model dan teknik pendekatan
a. Model biogenetik : perilaku ini disebabkan kecacatan genetik atau biokimiawi
b. Model behavioral : ketidakmampuan menyesuaikan diri yg terbentuk & bertahan di
lingkungan
c. Model psikodinamika : gangguan ini terjadi proses perkembangan kepribadian
d. Model ekologis : gangguan terjadi karena adanya disfungsi antara anak dengan
lingkungan
e. Teknik : Perawatan dengan obat, modifikasi perilaku, strategi psikodinamika, strategi
ekologi

Karakteristik ABBS

1. Pada usia anak – anak


Tidak perhatian, mudah terganggu
Kebinggungan kanan kiri
Kesulitan membaca
2. Pada usia remaja
Kesulitan dalam memproses auditori
Kemampuan mengeja lemah
Lambat dalam membaca, pemahaman rendah

Klasifikasi Tunagrahita

1. Tunagrahita ringan memiliki IQ antara 68-52 menurut Binet. Anak tunagrahita ringan masih
mampu membaca, menulis, berhitung, bernyanyi, memasak dan berjualan
2. Tunagrahita sedang memiliki 51-36 tunagrahita hampir sama kaya tunagrahita ringan namun
bedanya tiddak begitu mahir dalam menulis, menghitung dan membaca.
3. Tunagrahita berat memiliki IQ 32-20 dalam kegiatan sehari hari mereka membutuhkan
pengawasan, perhatian bahkan pelayanan total.

Karakteristik Tunagrahita : Segi Intelektual, Segi Tingkah Laku, Segi Emosi, dan Segi Fisik

Penyebab Tunagrahita : Faktor Keturunan, Kelainan Gen, Kelaiann Kromoson, Gangguan Gizi,
Keracunan, Trauma, Masalah pada kelahiran, faktor lingkungan

Anda mungkin juga menyukai