Anda di halaman 1dari 7

SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG

Jl. Perum Bukit Kemiling Permai, Kemiling Permai, Kemiling,


Kota Bandar Lampung, Lampung 35152, Indonesia

RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN


BIMBINGAN KLASIKAL
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018

A Komponen Layanan Layanan infomasi


B Bidang Layanan Bimbingan Karier
C Topik Layanan Sikap dalam Bekerja
D Fungsi Layanan Pemahaman
Agar peserta didik mampu bertanggung jawab atas suatu
E Tujuan pekerjaan yang dilakukannya

F Sasaran Layanan Siswa kelas XI /semester ganjil


G Materi Layanan Sikap dalam Bekerja
H Waktu 1 jam pelajaran (45Menit)
I Sumber Internet
J Metode/Teknik Diskusi, penugasan

K Media/Alat LCD, Laptop, Spidol, papan tulis, penghapus

L Pelaksanaan
1. Tahap Awal/Pendahuluan
1. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
menyapa peserta didik dengan kalimat yang
a. Pernyataan Tujuan
membuat siswa bersemangat
2. Pada tahap ini bisa juga diikuti dengan proses Ice
Breaking/ games sederhana
3. Guru bimbingan dan konseling atau konselor
menyampaikan tentang tujuan tujuan khusus
yang akan dicapai
b. Penjelasan tentang Guru BK menjelaskan langkah-langkah kegiatan, tugas,
langkah-langkah dan tanggung jawab peserta didik
kegiatan
c. Mengarahkan Guru BK memberikan penjelasan tentang topik yaitu
tentang Sikap dalam Bekerja
kegiatan
(konsolidasi)
d. Tahap Peralihan Guru Bimbingan dan konseling menjelaskan Kontrak
(Transisi) layanan untuk melakukan kegiatan dengan baik selama 1
jam pelajaran
2. Tahap Inti
a. peserta didik melakukan berbagai kegiatan sesuai
a. Kegiatan peserta langkah- langkah dan tugas serta tanggung jawab yang
telah dijelaskan
didik
b. peserta didik mengamati tayangan power poin tentang
Sikap dalam Bekerja

b. Kegiatan guru Bimbingan dan konseling memberikan materi tentang


Sikap dalam Bekerja
Bimbingan dan
Konseling atau
konselor
3. Tahap Penutup
a. Guru BK memberikan penguatan
Merencanakan tindak lanjut

M Evaluasi
Guru bimbingan dan konseling atau konselor melakukan
evaluasi dengan memperhatikan proses yang terjadi:

1. Evaluasi Proses 1. mengadakan refleksi


2. sikap peserta didik dalam mengikuti kegiatan
3. cara peserta didik menyampaikan pendapat
4. cara peserta didik memberikan penjelasan
terhadap pertanyaan guru bimbimbingan dan
konseling

Evaluasi setelah mengikuti kegiatan klasikal, antara lain:


2. Evaluasi Hasil 1. Merasakan suasana pertemuan
2. Topik yang dibahas
3. Cara guru bimbingan dan konseling
menyampaikan kegiatan yang di ikuti

Mengetahui Bandar Lampung, November 2017


Kepala Sekolah Praktikan

Drs.Dasmin, S.Pd. M.Pd Janiar Eka Asri W, S.Pd


Lampiran :1. Uraian Materi

A. Sikap dalam Bekerja

SIKAP DALAM BEKERJA


Pekerjaan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia dewasa
yang sehat, di mana pun dan kapan pun mereka berada. orang akan merasa sangat susah dan
gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau sampai menjadi penganggur.
Demikian pula banyak orang yang mengalami stres dan frustrasi dalam hidup ini karena
masalah pekerjaan.
Pekerjaan memiliki peran yang sangat besar dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia,
terutama kebutuhan ekonomis, sosial, dan psikologis.
Secara ekonomis orang yang bekerja akan memperoleh penghasilan/uang yang bisa
digunakan untuk membeli barang dan jasa guna mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Secara sosial orang yang memiliki pekerjaan akan lebih dihargai, dan lebih terhormat di
masyarakat daripada orang yang menganggur/tidak bekerja. Lebih jauh lagi orang yang
memiliki pekerjaan secara psikologis akan meningkatkan harga diri dan kompetensi diri,
sehingga dapat menjadi wahana untuk mengaktualisasikan segala potensi yang dimiliki.
Pekerjaan tidak serta merta merupakan karier. Kata pekerjaan menunjuk pada setiap kegiatan
yang menghasilkan barang atau jasa, sedangkan kata karier lebih menunjuk pada pekerjaan
atau jabatan yang ditekuni dan diyakini sebagai panggilan hidup. Maka dari itu pemilihan
karier lebih memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang dari pada kalau sekedar
mendapat pekerjaan yang sifatnya sementara waktu.
Mengingat betapa pentingnya masalah karier dalam kehidupan manusia, maka sejak dini anak
perlu dipersiapkan dan dibantu untuk merencanakan hari depan yang lebih cerah, dengan cara
memberikan pendidikan dan bimbingan karier yang berkelanjutan.

Tahap-tahap Perkembangan Karier


Menurut Ginzberg, Ginsburg, Axelrad, dan Herma (1951) perkembangan karier dibagi
menjadi 3 (tiga) tahap pokok, yaitu:
- Tahap Fantasi : 0 – 11 tahun (masa Sekolah Dasar)
- Tahap Tentatif : 12 – 18 tahun (masa Sekolah Menengah)
- Tahap Realistis : 19 – 25 tahun (masa Perguruan Tinggi)

Pada tahap fantasi anak sering kali menyebutkan cita-cita mereka kelak kalau sudah besar,
misalnya ingin menjadi dokter, ingin menjadi petani, pilot pesawat, guru, tentara, dll. Mereka
juga senang bermain peran (misalnya bermain dokter-dokteran, bermain jadi guru, bermain
jadi polisi, dll) sesuai dengan peran-peran yang mereka lihat di lingkungan mereka. Jabatan
atau pekerjaan yang mereka inginkan atau perankan pada umumnya masih sangat
dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya dari TV, video, majalah, atau tontonan maupun
tokoh-tokoh yang pernah melintas dalam kehidupan mereka. Maka tidak mengherankan jika
pekerjaan ataupun jabatan yang mereka sebut masih jauh dari pertimbangan rasional maupun
moral. Mereka memang asal sebut saja pekerjaan yang dirasa menarik saat itu. Dalam hal ini
orang tua dan pendidik tidak perlu cemas atau pun gelisah jika suatu ketika anak ternyata
menyebut atau menginginkan pekerjaan yang jauh dari harapan orang tua atau pun pendidik.
Dalam tahap ini anak belum mampu memilih jenis pekerjaan/jabatan secara rasional dan
obyektif, karena mereka belum mengetahui bakat, minat, dan potensi mereka yang
sebenarnya. Mereka sekedar berfantasi saja secara bebas, yang sifatnya sama sekali tidak
mengikat.
Pada perkembangan anak usia SMP (12-16 tahun), perkembangan karier berada pada tahap
Tentatif, yang perkembangannya dibagi menjadi 4 (empat) sub tahap, yakni:
1. sub tahap Minat (Interest);
2. sub tahap Kapasitas (Capacity);
3. sub tahap Nilai (Values) dan
4. sub tahap Transisi (Transition).
Pada tahap tentatif anak mulai menyadari bahwa mereka memiliki minat dan kemampuan
yang berbeda satu sama lain. Ada yang lebih berminat di bidang seni, sedangkan yang lain
lebih berminat di bidang olah raga. Demikian juga mereka mulai sadar bahwa kemampuan
mereka juga berbeda satu sama lain. Ada yang lebih mampu dalam bidang matematika,
sedang yang lain dalam bidang bahasa, atau lain lagi bidang olah raga.
Pada sub tahap minat (11-12 tahun) anak cenderung malakukan pekerjaan-pekerjaan atau
kegiatan-kegiatan hanya yang sesuai dengan minat dan kesukaan mereka saja.
Sub tahap kapasitas/kemampuan (13-14 tahun) anak mulai melakukan pekerjaan/kegiatan
didasarkan pada kemampuan masing-masing, di samping minat dan kesukaannya.
Selanjutnya pada sub tahap nilai (15-16 tahun) anak sudah bisa membedakan mana
kegiatan/pekerjaan yang dihargai oleh masyarakat, dan mana yang kurang dihargai;
sedangkan pada sub tahap transisi (17-18 tahun) anak sudah mampu memikirkan atau
"merencanakan" karier mereka berdasarkan minat, kamampuan dan nilai-nilai yang ingin
diperjuangkan.

Nilai yang perlu dikembangkan dalam bekerja


Terdapat beberapa nilai yang perlu dikembangkan dalam bekerja , adalah:
1. Jujur
Makna jujur, merupakan sebuah karakter atau nilai yang dapat membawa bangsa menjadi
bangsa yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Jujur dalam kamus Bahasa Indonesia
dimaknai dengan lurus hati, tidak curang. Dalam pandangan umum, jujur sering dimaknai
adanya kesamaan antara realita dengan ucapan. Ciri orang-orang jujur adalah:
a. Jika bertekad untuk melakukan sesuatu, tekadnya adalah kebenaran dan
kemaslahatan.
b. Jika berkata tidak berbohong (benar, apa adanya).
c. Jika ada kesamaan antara yang dikatakan hatinya, dengan apa yang dilakukan.
Seseorang yang memiliki karakter jujur akan diminati orang lain, baik dalam persahabatan,
bisnis, mitra kerja, dsb. Jujur merupakan salah satu karakter pokok untuk menjadikan
seseorang cinta kebenaran, apapun resiko yang akan diterima dirinya dengan kebenaran yang
dilakukan.
2. Kerja keras.
Kerja keras adalah suatu upaya yang terus dilakukan (tidak pernah menyerah) dalam
menyelesaikan pekerjaan/ yang menjadi tugasnya sampai tuntas. Kerja keras bukan berarti
bekerja sampai tuntas lalu berhenti, tetapi mengarah pada visi besar yang harus dicapai untuk
kebaikan/kemaslahatan manusia dan lingkungannya.
3. Ikhlas
Dalam kamus Bahasa Indonesia, ikhlas memiliki arti tulus hati; (dengan) hati yang bersih dan
jujur. Sedangkan ikhlas menurut Islam adalah setiap kegiatan yang kita kerjakan semata-mata
hanya karena mengharapkan ridho Allah SWT.
Ciri-ciri orang ikhlas adalah:
a. Terjaga dari segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah SWT.
b. Senantiasa beramal di jalan Allah SWT, baik dalam keadaan sendiri atau bersama
orang lain, bukan beramal bila dipuji dan semakin berkurang bila dicela.
c. Selalu menerima apa adanya, dan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah
SWT.
d. Mudah memaafkan kesalahan orang lain.
Lampiran : 2 Lembar Kerja Siswa

1. Apa yang sudah anda ketahui tentang sikap dalam bekerja?


2. Hambatan-hambatan apa sajakah yang mungkin timbul dalam bersikap dalam bekerja?
3. Apa yang bisa anda lakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut?

Anda mungkin juga menyukai