Anda di halaman 1dari 3

Laporan Studi Sifat Termomekanik terhadap PEG dan PEG20 (Silika Quartz)

dengan Menggunakan Dynamic Mechanical Analysis (DMA)

Faried Latief, Adam A Usman, Nibras F M, Cahyaning F K M, Diajeng Indraswari P,

Abstrak
Pada studi ini dilakukan sebuah studi terhadap bahan Polietilen glikol (PEG) dan dilakukan variasi
penambahan silika SiO2 sebesar 20%. Setelah itu dilakukan pengkajian mengenai efek dari
penambahan silika terhadap karakteristik termomekanik. Hasil pengujian Dynamic Mechanical
Analysis (DMA) memperlihatkan bahwa PEG dengan penambahan silika memberikan stabilitas
termal dan sifat mekanik yang lebih baik dari bahan PEG murni. Pada pengujian strain sweep PEG20
mempunyai resistansi yang lebih tinggi sehingga nilai strain nya lebih rendah dari PEG murni dan
sifat elastisitas pada bahan komposit PEG20 yang lebih rendah dari bahan PEG murni. Selanjutnya
pada pengujian frequency sweep PEG20 memiliki nilai modulus simpan yang lebih tinggi dari PEG
murni serta terdapat perubahan nilai modulus simpan (E’) pada frekuensi tinggi yang disebabkan
oleh perubahan pada filler silika yang sudah tidak lagi homogen. Kemudian pada pn shear plot
modulus simpan shear G’ dari PEG20 mempunyai nilai yang lebih tinggi dari PEG murni yang
mendeskripsikan karakteristik elastis dari bahan PEG. Dan pada tensile plot PEG20 mempunyai
nilai modulus simpan E’ lebih besar dari PEG murni. penambahan silika memiliki pengaruh pada
sampel PEG20 dimana penambahan silika membuat bahan PEG20 lebih tahan terhadap perubahan
temperatur dibandingkan dengan PEG murni.

Kata Kunci : Polietien glikol, silika, DMA, termomekanik

Pendahuluan glass atau daerah karet. DMA merupakan alat


yang sangat diperlukan dan efektif untuk
Penggunaan Politilena glikol (PEG)
menentukan morfologi dan sifat visoelastisitas
merupakan polimer yang banyak digunakan
dari polimer kristal dan bahan komposit yang
dalam industri pangan, kosmetik, dan farmasi.
berhubungan dengan relaksasi primer dan
Sekilas PEG tampak seperti molekul yang
parameter lainnya seperti densitas krosling,
sederhana dan memiliki sifat larut dalam air
fragil, viskositas kompleks, modulus
terutama dalam pelarut organik meskipun
simpan/modulus hilang, creep, stress-
sederhana molekul ini merupakan salah satu
relaxation modulus, dan variasi non-Arhenius
fokus utama dalam bidang bioteknik dan
untuk hubungan waktu dan temperatur [2].
biomedis [1]. PEG pada studi ini dijadikan
sebagai matriks untuk bahan komposit PEG20
yang mengandung 20 persen SiO2 untuk
kemudian dipelajari sifat termomekaniknya. Eksperimen
Bahan PEG dan komposit PEG20
Dynamic Mechanical Analysis (DMA)
amorf diuji dengan instrumen DMA dengan
digunakan untuk melakukan karakterisasi suatu
dimensi sampel ( 5 mm x 1,2 mm) persegi.
bahan sebagai fungsi temperatur, frekuensi,
Kemudian dilakukan pengujian menggunakan
tekanan, atau kombinasi dari parameter-
DMA. Dari pengujian tersebut didapat data
parameter tersebut. Nilai modulus berubah
karakteristik bahan PEG dan komposit PEG20
terhadap suhu dan transisi pada bahan dapat
berupa strain sweep plot, frequency sweep,
dilihat sebagai perubahan pada kurva delta E’
shear plot, dan tensile plot.
atau tan deltan. Hal ini berlaku tidak hanya
untuk transisi glass dan daerah lelehannya tapi
juga transisi lainnya yang terdapat didaerah
Hasil dan Diskusi kompleks yang merupakan sifat mekanis kritis
dari polimer[4]. Pada grafik terlihat bahwa pada
Strain sweep plot
frequensi rendah sampel masih bisa mengikuti
Gambar 1 menunjukan hasil frekuensi yang diberikan. Namun pada
karakteristik sifat mekanik dari pengujian strain frekuensi yang lebih tinggi sampel semakin
sweep. Hasil tersebut menunjukan bahwa sifat tidak bisa mengikuti frekuensinya, sehingga
mekanik dari PEG berubah akibat adanya semakin lama regangannya menjadi semakin
penambahan Silika (SiO2). Dimana dengan kecil (seakan-akan menjadi lebih solid)[3]. Hal
adanya penambahan silika pada matriks PEG tersebut diakibatkan karena sampel tidak
sebesar 20% dari komposit PEG20 terjadi mendapatkan waktu yang cukup untuk
peningkatan nilai modulus dan melakukan deformasi.
perpanjangannya menjadi lebih rendah.

Gambar 2. Kurva frequency sweep dari PEG dan PEG20.


Gambar 1. Kurva Strain sweep dari PEG dan PEG20.

Penambahan silika pada matriks


PEG20 mempunyai resistansi yang polimer menimbulkan peningkatan nilai
lebih tinggi sehingga nilai strain nya lebih modulus simpannya. Hal tersebut terlihat pada
rendah dari PEG murni[3]. Hal ini juga terkait gambar 2 dimana bahan PEG20 memiliki nilai
dengan sifat elastisitas pada bahan komposit modulus simpan yang lebih tinggi dari PEG
PEG20 yang lebih rendah dari bahan PEG murni. Perubahan nilai modulus simpan (E’)
murni. Peningkatan kekuatan tarik pada PEG20 pada frekuensi tinggi juga disebabkan oleh
berkaitan dengan distribusi SiO2 dalam matriks perubahan pada filler silika yang sudah tidak
PEG dimana puncak tegangan dari PEG20 lagi homogen. Sehingga pada frekuensi tinggi
mempunyai nilai yang lebih tinggi dari PEG. nilai modulusnya menjadi berubah-ubah.
Pada daerah non-linier, bertambahnya nilai
regangan dan penurunan nilai modulus
disebabkan oleh perambatan makromolekul Shear plot
polimer dan pemecahan pada jaringan
fillernya[3]. Pada gambar 3 terlihat bahwa terdapat
pengaruh dari penambahan SiO2. Dimana nilai
modulus simpan shear G’ dari PEG20
Frequency sweep mempunyai nilai yang lebih tinggi dari PEG
murni. Modulus simpan mendeskripsikan
Untuk mengetahui pengaruh dari karakteristik elastis dari material[5]. Permulaan
adanya penambahan dari silika pada PEG modulus simpan meningkat dengan adanya
dilakukan pengujian frequency sweep. penambahan silika menjadi sekitar 300-1200
Perubahan frekuensi dari pemberian tegangan MPa atau log (2,5 -3,09) MPa sekitar sebelas
seringkali menyebabkan variasi dari modulus kali dari PEG murni. Sifat kaku dari silika
berpengaruh terhadap Modulus elastisitas dari murni. Pada gambar 4 terlihat bahwa nilai
PEG20. Oleh karena itu silika secara signifikan modulus simpannya menurun seiring dengan
meningkatkan modulus simpan shear G’ dari kenaikan temperatur. Selanjutnya, penambahan
PEG [5]. Selain itu rentang nilai modulusnya silika memiliki pengaruh pada sampel PEG20
pun menjadi lebih lebar. dimana penambahan silika membuat bahan
PEG20 lebih tahan terhadap perubahan
temperatur dibandingkan dengan PEG murni
Pada awalnya penurunan nilai modulus
terjadi secara perlahan. Namun pada suhu
sekitar 55o – 60o C penurunan yang terjadi
semakin curam. Hal tersebut menandakan
mulai terjadinya transisi menuju daerah alir.
Pada daerah ini terdapat temperatur leleh yang
menandakan bahwa ketika suatu bahan polimer
mulai meleleh nilai modulus simpannya akan
menjadi semakin rendah.
Gambar 3. Kurva shear plot dari PEG dan PEG20.

Kesimpulan
Pada grafik terlihat penurunan nilai
Dynamic Mechanical Analysis (DMA)
modulus simpan yang curam menunjukan merupakan salah satu perangkat yang penting
bahwa bahan mulai mendekati temperatur untuk mengetahui sifat termomekanik bahan.
lelehnya. Pada keadaan itu pergerakan molekul-
Hasil pengukuran strain sweep plot, frequency
molekul yang lebih jauh dan lebih bebas serta sweep, shear plot, dan tensile plot menunjukan
energinya sudah cukup untuk mulai memutus
bahwa penambahan silika sebesar 20% pada
ikatan antar molekulnya. Nilai temperatur matriks PEG menunjukan perubahan sifat
lelehnya ditentukan dengan minimun gradien termomekanik dari bahan PEG20.
dari G’[5]. Terlihat bahwa penambahan silika
berperan untuk meningkatkan suhu lelehnya.
Referensi
Tensile plot [1] M. Catauro, R. A. Renella, F. Papale, and S. V.
Ciprioti, “Investigation of bioactivity ,
biocompatibility and thermal behavior of sol –
gel silica glass containing a high PEG
percentage,” Mater. Sci. Eng. C, vol. 61, pp. 51–
55, 2016.

[2] A. R. Hilmi and S. Pratapa, “Sifat Termomekanik


Komposit PEG / SiO2,” J. SAINS DAN SENI ITS,
vol. 5, no. 2, pp. 125–128, 2016.

[3] S. Hassanajili and M. Taghi, “Fumed silica /


polyurethane nanocomposites : effect of silica
concentration and its surface modification on
rheology and mechanical properties,” Iran.
Polym. J., 2016.

[4] D. Li, DMA Frequency Sweep On Poliymer


Gambar 4. Kurva tensile plot dari PEG dan PEG20. Using Nanoidentitation. Irvine: NANOVEA,
2015.

[5] S. Pratapa, T. Wahyuni, N. A. Fauziyah, G. A.


Hasil dari DMA pada pengujian tensile Apriliyana, M. Mashuri, and S. Firdaus,
juga menunjukan bahwa PEG20 mempunyai “Synthesis and thermomechanical
characterization of PEG / cristobalite composites
nilai modulus simpan E’ lebih besar dari PEG †,” vol. 31, no. 8, pp. 3653–3656, 2017.

Anda mungkin juga menyukai