Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK

TERHADAP PERILAKU BERPACARAN REMAJA


PADA SISWA SMP

ARTIKEL PENELITIAN

Oleh:
ATMADIAH NUR
F1141131002

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2017
PENGARUH PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL FACEBOOK TERHADAP
PERILAKU BERPACARAN REMAJA PADA SISWA SMP

Atmadiah Nur
Program Studi Pendidikan Bimbingan Konseling FKIP Untan Pontianak
Email : atmadiahn@gmail.com

Abstract
This study aims to determine the effect of facebook social media utilization on the
behavior of teenager dating to students of class VIII SMP Negeri 1 Sungai Raya Year
2017. The method used was descriptive method in form of correlations study . The
population in this study is all students of class VIII. Then the sample was 68 students.
Data collection techniques used is technique indirect communication and data
collection tools are questionnaires. Data analysis technique using the formula
percentage and poduct moment using SPSS version 16 then continued with coefficient of
determination. From data analysis the researcher found that the utilization of social
media facebook reached 77.19%, included in the good category. While dating behavior
reached 74.85% in the category of enough. So the influence of utilization of facebook
social media on dating behavior was 49.84%, meaning 51.16% dating behavior was
influenced by others variable that was not found in this study.

Keywords : Social Media, Facebook, Dating Behavior

PENDAHULUAN
Berkembangnya teknologi yang canggih anak juga dapat memanfaatkannya untuk
pada era globalisasi saat ini tidak lagi asing kegiatan belajar mengajar. Internet ini bisa
didengar oleh telinga kita. Banyak berbagai digunakan dari anak-anak hingga orang
inovasi-inovasi teknologi yang telah dewasa. Hal tersebut sependapat dengan
direalisasikan dan dapat membantu pekerjaan Dewi (2015 : 153) “Anak-anak mengakses
manusia sehingga semuanya telah internet dari usia yang sangat dini yaitu 7
dipermudah untuk manusia itu sendiri. tahun, 25 % remaja di bawah usia 17 tahun”.
Perkembangan itu adanya perubahan Namun bagi anak-anak dan remaja sebaiknya
terhadap teknologi informasi dan komunikasi ada batasan tertentu untuk mengakses
yaitu internet. Menurut Rusdianto (2014: 28) internet.
“Internet adalah suatu sistem global dari Media sosial merupakan bagian dari
seluruh jaringan komputer yang internet yang selama ini di kenal oleh
menggunakan standar TCP atau Internet masyarakat Indonesia. Media sosial ini
Protokol Suite dan saling berhubungan untuk memberikan kemungkinan penggunanya
dapat melayani miliaran pengguna diseluruh untuk bermain, berkomunikasi, dukungan
belahan dunia”. sosial, dan berbagi informasi/pengetahuan.
Dahulunya internet hanya dapat Jejaring media sosial telah menjamur
digunakan antar komputer tetapi saat ini dikalangan masyarakat dengan seiringnya
berkembangnya teknologi internet dapat juga waktu berjalan. Berbagai jejaring media
diakses oleh gadget yang saat ini sangat sosial tersebut yaitu facebook, twitter,
marak dikalangan masyarakat. Internet ini whatsapp, line, wechat, BBM, skype, path,
begitu mudahnya untuk diakses tak jarang instagram,snapchat, bigolive dan lain-
masyarakat saat ini lebih memanfaatkan hal lainnya.
tersebut, selain lebih easy dan efesien anak-
Dari sekian banyaknya jejaring media segala tingkah laku yang didorong oleh
sosial yang paling diminati dan digemari oleh harsat seksual, baik dengan lawan jenisnya
masyarakat khususnya para remaja ialah maupun dengan sesama jenisnya”. Kenyataan
facebook. Hal tersebut didukung dengan data saat ini perilaku seksual remaja sangat
statistik pengguna internet di Indonesia tahun berkembang dengan adanya jaringan internet
2016 yakni “Konten social media yang paling yang mudah diakses.
banyak dikunjungi adalah Facebook sebesar Berdasarkan hasil penelitian awal di
71,6 juta pengguna atau 54% dan urutan SMP Negeri 1 Sungai Raya menunjukkan
kedua adalah Instagram sebesar 19,9 juta bahwa sebagian besar dari mereka sudah
pengguna atau 15% lalu disusul oleh kecanduan media sosial dan cenderung
Youtube sebesar 14,5 juta pengguna atau menggunakan facebook. Gejala-gejala yang
11%, google+ sebesar 7,9 juta pengguna atau tampak ialah membawa handphone/gadget ke
6%, Twitter 7,2 juta pengguna atau 5.5% sekolah, mengakses internet saat belajar,
danyang terakhir LinkedIn sebesar 796 ribu tidak fokus saat guru menjelaskan, menyindir
pengguna atau 0,6%”. teman lewat medsos, berbicara yang tidak
Tanpa disadari jejaring media sosial ini sopan dengan teman, menemani teman
menimbulkan berbagai perilaku manusia, dari (lawan jenis) sedang sakit UKS dan
hal baik hingga hal buruk. Baiknya memegang dan merangkul/menggandeng
bermanfaat bagi penggunanya seperti teman (lawan jenis). Hal tersebut
penunjang untuk menumbuhkan minat menandakan bahwa peserta didik belum
belajar akan tetapi apa saja bisa terjadi di menyadari bahaya dari media sosial facebook
media sosial jika tidak diawasi dan diberi itu sendiri.
panduan atau penjelasan yang tepat seperti Berdasarkan realita tersebut maka
menemukan hal-hal berbau pornografi dari penulis merasa tertarik untuk melakukan
foto/gambar, video dan iklan-iklan yang penelitian lebih mendalam mengenai
tidak baik bahkan tidak senonoh “Pengaruh Media Sosial Facebook terhadap
bermunculan tanpa harus menjadi teman atau Perilaku Berpacaran Remaja Pada Siswa
bergabung di grup. Hal tersebut sejalan Kelas VIII SMP Negeri 1 Sungai Raya”.
dengan pendapat Tjahjono dkk (2004:51)
yaitu “Penampilan gambar, foto, ilustrasi,
atau penggunaan kata-kata (diksi) tertentu di METODE PENELITIAN
dalam media, disadari atau tidak, dapat Metode penelitian yang digunakan
mengandung unsur pornografi disebabkan adalah deskriptif. Sugiyono (2007:37)
rendahnya standard atau selera medianya”. menyatakan: “Penelitian deskriptif adalah
Pacaran adalah laboratorium sosial. Bagi prosedur yang bertujuan membuat
sebagian remaja beranggapan pacaran adalah perencanaan serta sistematis, faktual, dan
hal yang lumrah seperti menurut Marliani akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat
(2015:178) “Remaja berpacaran bukanlah populasi atau fenomena keadaan yang sedang
merupakan hal yang biasa, dibuktikan dari terjadi”. Bentuk penelitian ini adalah studi
hampir sebagian responden remaja hubungan. Populasi dalam penelitian ini
menyatakan bahwa mereka pernah atau adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri
sedang berpacaran”. Sebagiannya lagi 1 Sungai Raya tahun pelajaran 2016/2017
beranggapan bahwa pacaran juga yaitu dari kelas VIIIA sampai VIIIJ.
memberikan dampak positif seperti lebih Penarikan sampel yang akan dilakukan
terpacu untuk belajar dengan giat dan sering peneliti menggunakan persentase sebanyak
masuk sekolah akan tetapi hal yang 20% dari jumlah populasi setiap kelas.
ditakutkan sekarang adalah dampak negatif Sehingga sampel yang didapat dalam
tersebut yaitu perilaku remaja yang mengarah penelitian ini berjumlah 68 orang.Teknik
ke seksualitas. Menurut Sarwono pengumpulan data pada penelitian ini adalah
(2015:174) “Perilaku seksual remaja ialah teknik komunikasi tidak langsung berup a
kuesioner (angket) yang berbentuk pilihan dikemukakan oleh Hamdi dan Bahruddin
ganda. Kuesioner yang digunakan dalam (2014:73) sebagai berikut :
penelitian ini adalah kuesioner berstuktur rxy= ...(2)
tertutup artinya setiap item pertanyaan telah
disediakan alternatif jawaban. Tugas Keterangan :
responden hanya memberikan tanda ceklis rxy : koefisien korelasi antara X dan Y
() pada alternatif jawaban yang dianggap ∑ : jumlah skor variabel
sesuai dengan diri mereka masing-masing. ∑X : jumlah skor variabel X
Kuesioner (angket) dari beberapa pernyataan ∑Y : jumlah skor variabel Y
yang digunakan dalam penelitian ini bersifat ∑X2: jumlah kuadrat skor variabel X
tertutup, artinya sejumlah pernyataan telah ∑Y2: jumlah kuadrat skor variabel Y
disediakan alternatif jawaban yang akan N : jumlah seluruh objek yang diteliti
dipilih oleh responden sehingga responden Kemudian dilanjutkan dengan analisis
hanya memberi tanda ceklis () pada salah indeks koefisien determinasi (Kd) dengan
satu alternatif yang dianggap tepat oleh rumus menurut Sugiyono (2012:257)
peserta didik. sebagai berikut :
Dalam pengujian validitas ini, langkah Kd = r2 x 100 % ................. (3)
awal yang dilakukan peneliti adalah Keterangan:
melakukan konsultasi angket kepada dosen Kd : Koefisien determinasi
pembimbing, setelah mendapat persetujuan r2 : Koefisien kolerasi yang dikuadratkan
peneliti langsung menyebarkan angket
kepada peserta didik yang bukan sampel
penelitian dengan jumlah 35 responden. HASIL PENELITIAN DAN
Setelah itu peneliti melakukan perhitungan PEMBAHASAN
dengan program computer statistical product
and service solution versi 16 atau SPSS versi Hasil Penelitian
16. Uji reliabilitas dalam peneltian ini Sampel pada penelitian ini berjumlah 68
menggunakan SPSS versi 16 dengan metode peserta didik. Teknik pengumpulan data yang
cronbach’s alpha, yaitu angket dikatakan digunakan adalah teknik komunikasi tidak
reliabel jika memiliki keandalan pada taraf langsung yang berupa kuesioner berbentuk
signifikan 0,05 dengan jumlah data n-2. pilihan ganda yang sudah divalidasi
Analisis data secara kuantitatif berjumlah 35 butir pertanyaan pada variabel
dilakukan untuk menghitung data hasil pemanfaatan media sosial facebook dan 33
angket. Analisis ini merupakan kegiatan butir pertanyaan pada variabel perilaku
penafsiran data dengan menggunakan teknik berpacaran remaja. Setelah angket divalidasi
analisis persentase, analisis product moment maka dilakukan lagi uji reliabilitas dengan
dan analisis indeks koefisien determinasi hasil analisis nilai Alpha diperoleh sebesar
(Kd). Menurut Purwanto (2012:102) rumus 0,960 pada variabel pemanfaatan media
presentase yang digunakan yaitu sebagai sosial facebook dan 0,963 pada variabel
berikut : perilaku berpacaran remaja. Pada signifikan
NP % = x 100 ............... (1) 0,05 dengan jumlah data n-2 = 68-2 = 66
Keterangan : didapat sebesar 0,244 karena Cronbach’s
NP = nilai persen yang dicari atau Alpha nilai-nilai lebih dari 0,244 maka dapat
diharapkan disimpulkan bahwa buti-butir pertanyaan
R = skor mentah yang diperoleh siswa tersebut reliabel.
SM = skor maksimum ideal dari tes yang Adapun hasil dari perhitungan
bersangkutan persentase yang diperoleh berdasarkan
100 = bilangan tetap angket yang telah diisi oleh peserta didik
Selanjutnya teknik korelasi product sebagaimana tertera pada tabel 1 sebagai
moment dengan rumus sebagaimana berikut :
Tabel 1
Hasil Persentase Pemanfaatan Media Sosial Facebook dan Perilaku Berpacaran Remaja

Aspek Variabel Skor Aktual Skor Ideal % Kategori


Pemanfaatan Media
6299 8160 77.19% Baik
Sosial Facebook
Perilaku Berpacaran
5039 6732 74.85% Cukup
Remaja

Berdasarkan perhitungan persentase dahulu sebab semakin banyak fitur yang


pada tabel 1 dapat disimpulkan bahwa disajikan serta lebih mudah untuk digunakan
pemanfaatan media sosial facebook berada dalam mencari informasi.
pada kategori baik yaitu 77.19% dan perilaku Dari hasil data analisis pemanfaatan
berpacaran remaja berada pada kategori media sosial facebook dapat disimpulkan
cukup yaitu 74.85%. bahwa pemanfaatan madia sosial facebook
Selanjutnya untuk mengetahui besarnya yang digunakan siswa kelas VIII SMP Negeri
pengaruh pemanfaatan media sosial 1 Sungai Raya dapat dikatakan dengan baik
facebook terhadap perilaku berpacaran yaitu mencapai skor 77.19% dengan kategori
remaja menggunakan rumus koefisien “Baik” yang berarti siswa kelas VIII SMP
determinasi dengan perhitungan sebagai Negeri 1 Sungai Raya sangat aktif dalam
berikut: menggunakan facebook.
Kd = r2 x 100 % Pacaran merupakan masa-masa
Kd = 0,7062 x 100 % kebahagiaan seseorang dalam menjalin suatu
Kd = 49.84% hubungan dengan pasangannya. Seperti
Dari perhitungan di atas didapatkan menurut Surbakti (2009:89) “Pacaran
pegaruh pemanfaatan media sosial facebook merupakan episode yang sangat
sebesar 49.84% terhadap perilaku menyenangkan dan mungkin paling indah
berpacaran remaja artinya, pemanfaatan dalam kehidupan remaja, namun episode ini
media sosial facebook merupakan salah satu juga merupakan masa paling kritis bagi
faktor yang mempengaruhi perilaku mereka”. Kritis yang dimaksud itu bisa
berpacaran remaja dan masih terdapat sangat berbahaya karena dapat mengait pada
faktor-faktor lain yang mempengaruhi perilaku seksual.
perilaku berpacaran remaja yang tidak Dari hasil pengolahan data angket yang
diteliti oleh peneliti. disebarkan ke peserta didik untuk mengetahui
perilaku berpacaran ramaja yang dimilikinya
Pembahasan Penelitian memperoleh skor 74.85%.
Facebook merupakan salah satu media Karena jika dilihat dari hasil analisis data
sosial yang paling diminati oleh kalangan diatas mengatakan sudah banyak remaja yang
remaja. Sering remaja menggunakan mengenal hal-hal yang sebetulnya belum
facebook untuk kepentingan pribadinya boleh dikenal dan dilakukan oleh mereka.
seperti tempat curhat, bermain game, mencari Seperti halnya di zaman teknologi yang
teman, mengupload foto atau video atau canggih ini banyak remaja yang pacaran
hanya mencari informasi. menganggap hal pegangan tangan,
Meskipun sudah banyak macam-macam berpelukkan dan lainnya itu sudah lumrah
media sosial sekarang tetapi facebook tidak dalam pacaran. Padahal hal tersebutlah yang
terlupakan mungkin dikarenakan facebook dimaksud mudharat dalam pacaran.
yang paling booming di masyarakat dan
facebook sekarang lebih bagus dari yang
SIMPULAN DAN SARAN menengah pertama tidak menjerumus kearah
seksualitas. Berpacaran yang sebaiknya dan
Simpulan sewajarnya seperti saling memotivasi, saling
Berdasarkan pengolahan dan analisis memberi dukungan, saling memberi
data yang telah dilaksanakan, maka dapat perhatian dan saling berbagi cerita.
diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh Dengan adanya pengaruh media sosial
yang signifikan antara pemanfaatan media facebook terhadap perilaku berpacaran
sosial facebook terhadp perilaku berpacaran remaja, diharapkan guru tidak hanya terfokus
remaja pada siswa kelas VIII SMP Negeri 1 pada peningkatan prestasi sekolah siswa
Sungai Raya Tahun 2017. Adapun tetapi juga harus meningkatkan mutu dari
kesimpulan secara khusus yaitu: Tingkat perilaku siswa di-sekolah. Dan diharapkan
pemanfaatan media sosial faceboook pada siswa dan pengguna media sosial lainnya
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sungai Raya agar dapat memanfaatkan media sosial
tergolong “Tinggi/Baik”. Artinya peserta dengan sebaik-baiknya dan bijak. Hindari
didik aktif dalam menggunakan dan berbagai jenis posting-an, konten-konten dan
memanfaatkan media sosial facebook. komentar-komentar yang dapat merugikan
Tingkat perilaku berpacaran remaja pada diri sendiri, orang lain, apalagi sampai
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sungai Raya melakukan tindakan melanggar norma
tergolong “Sedang/Cukup”. Artinya peserta hukum dan norma agama melalui aktivitas di
didik sudah mulai tahu akan perilaku media sosial yang dilakukan.
berpacaran baik itu dari berpegang tangan
hingga hubungan seksual. Tidak hanya itu
sebagian besar dari mereka sudah tahu akibat DAFTAR PUSTAKA
dan dampak dari berperilaku seksual dan
beberapa dari mereka sudah pernah Dewi, I. C. (2015). Penghantar Psikologi
mempraktekkan perilaku pacaran tersebut. Media. Jakarta : Prestasi Pustakakarya
Terdapat pengaruh positif signifikan Hamdi, A. S dan Bahruddin, E. (2014).
antara pemanfaatan media sosial facebook Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi
terhadap perilaku berpacaran remaja pada Pendidikan. Yogyakarta : Deepublish
siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sungai Raya Isparmo. (2016). Data Statistik Pengguna
tergolong “Kuat”. Artinya semakin tinggi Internet Indonesia Tahun 2016.
pemanfaatan media sosial facebook maka Tersedia:
semakin tinggi pula perilaku berpacaran http://isparmo.web.id/2016/11/21/data-
remaja, sebaliknya semakin rendah statistik-pengguna-internet-indonesia-
pemanfaatan media sosial facebook maka 2016/. Diakses 25 agustus 2017.
semakin rendah pula perilaku berpacaran Marliani, R. (2015). Psikologi
remaja. Perkembangan. Bandung : CV Pustaka
Setia.
Saran Purwanto, N. (2012). Prinsip-Prinsip dan
Berdasarkan dari hasil penelitian yang Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung:
telah dilakukan, maka saran yang diberikan PT. Remaja Rosdakarya.
adalah sebagai berikut: Pemanfaatan media Rusdianto, U. (2014). CYBER CSR A Guide
sosial facebook diharapkan siswa dapat to CSR Communications On Cyber
memanfaatkan media sosial facebook dengan Media. Yogyakarta : Graha Ilmu.
baik dan bijak serta dapat mengatur waktu Sarwono, S. W. (2015). Psikologi Remaja
dalam penggunaan media sosial facebook edisi revisi. Jakarta : PT. RajaGrafindo
maupun media sosial lainnya Presada
Perilaku berpacaran remaja diharapkan
perilaku berpacaran pada siswa sekolah
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Tjahjono, A dkk. (2004). Stop Pornografi :
Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. selamatkan Moral Bangsa. Jakarta :
Bandung : Alfabeta. Citra Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai