Anda di halaman 1dari 2

Nama: Hasna Hanifah Ahmad Rifa’i

NIM: 362015711128
Tugas: Fiqih Farmasi
RESUME ANALISIS KEHALALAN PRODUK OBAT

Banyak beredar di kalangan masyarakat beberapa produk makanan, obat, maupun


kosmetik yang belum terbukti kehalalannya. Salah satu contoh kasus dalam bidang kesehatan
adalah peberiaan vaksin yang sempat di tolak beberapa masyarakat karena status
kehalalannya. Dalam kasus tersebut membuktikan bahwa masyarakat indonesia, khususnya
muslim, sangat membutuhkan informasi mengenai obat halal. Ditinjau dari meningkatnya
kebutuhan masyarakat terhadap produk kesehatan yaitu obat-obatan, diiringi pula
peningkatan terhadap informasi sertifikasi halal obat-obatan.

Dalam proses sertifikasi halal obat ini, dibutuhkan kombinasi dua metode analisis, yaitu:

 Analisis retrospektif: analisis yang dilakukan pada proses produksi,


 Analisis laboratorium: analisis yang dilakukan pada produk obat.

Tujuan dari kedua analisis tersebut untuk memastikan bahwa obat yang akan
diedarkan terbebas dari kandungan bahan-bahan yang diharamkan seperti: bahan dari babi
dan turunan senyawanya, bahan dari minuman beralkohol (khamr), dan bahan dari bangkai.

Salah satu permasalahan utama dalam analisis obat halal adalah minimnya metode
yang spesifik, sehingga sulit untuk memastikan kekhasan dari satu bahan. Misalnya analisis
asam amino babi dalam produk vaksin. Sehingga perlu adanya suatu metode di tingkat
molekuler, seperti analisis DNA. Dewasa ini, metode ini dapat dilakukan dengan metode
Poly Chain Reaction Real Time (PCR RT). Keunggalan dari teknik PCR lainnya adalah PCR
RT membutuhkan waktu yang singkat.

Metode PCR: metode analisis yang didasarkan pada teknik perbanyakan (replikasi) DNA
secara enzimatik tanpa menggunakan organisme. Produk replikasi DNA ini dihasilkan dalam
waktu yang relatif cepar dan hanya membutuhkan sedikit sampel. Biasanya untuk
menghasilkan replikasi DNA dengan jumlah yang sesuai dilakukan pengulangan siklus
replikasi berkali-kali.

Adapun tahapan siklus replikasi terdiri dari tiga tahap, yaitu:


 Tahap denaturasi (peleburan)
Pada tahap denaturasi ikatan hidrogen DNA terputus menjadi rantai tunggal yang
selanjutnya dipisahkan. DNA rantai tunggal ini selanjutnya telah siap menjadi
template atau tempat menempelnya basa primer.
 Tahap annealing (penempelan)
Tahapan penempelan basa primer pada template ini terjadi dengan sangat spesifik
dan komplementer pada tahap annealing.
 Tahap elongasi (pemanjangan)
Reaksi perpanjangan basa ini terjadi secara enzimatik pada suhu sekitar 76oC.
Hasil analisis menggunakan PCR RT ini dapat diaplikasikan pada berbagai produk obat,
vaksin, cangkang kapsul, produk vitamin dan hormon. Meskipun telah diolah sedemikian
rupa, DNA babi dapat terdeteksi dengan cukup baik menggunakan metode ini

Anda mungkin juga menyukai