Anda di halaman 1dari 4

PORTFOLIO – DIAGNOSIS ABORTUS KOMPLIT

dr. Ricky Rusydi Satriawan ,S.E


Subyektif
Pasien perempuan, 25 tahun, datang dengan keluhan keluar darah dari kemaluan sejak 2
jam SMRS. Darah yang keluar berwarna merah segar disertai gumpalan tetapi tidak seperti
daging atau jaringan. Darah yang keluar membasahi 5 pembalut. Keluhan disertai dengan
nyeri perut yang terasa mules. Mual (-), muntah (-), demam (-), BAB dan BAK tidak ada
keluhan. Riwayat trauma sebelumnya (-). Pasien mengaku sedang hamil 2 bulan.
Pasien hamil ke empat kalinya , HPHT lupa, riwayat keguguran sebelumnya 1 x ,
riwayat minum obat-obatan dan jamu (-), riwayat dikusuk (-), riwayat berhubungan seksual
(-).

Objective
Kesadaran: Komposmentis Kooperatif
TTV : TD 130/90 mmHg Frekuensi nafas 20 x/i
Suhu 36,5 °C Frekuensi nadi : 90 x/i
Mata : Konjungtiva anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)
Thoraks : dalam batas normal
Abdomen : status lokalis
Ekstremitas : akral hangat, CRT < 2”, udem (-)

Status Ginekologis (Lokalis)

Regio Abdomen : datar, BU 5 kali/menit, supel, nyeri tekan (-), organomegali(-),


timpani (+)

Regio Genitalia

Inspeksi/palp : vagina tampak tenang, perdarahan merembes (+), tampak flour albus
(-)

Inspekulo : tampak stolcell ± 50 cc menutupi portio, setelah di evakuasi tampak


perdarahan merembes dan jaringan yang akan keluar portio livide,
OUE terbuka 1 cm, fluksus (-), Flour albus (-)

VT : tidak dilakukan
Pemeriksaan penunjang :

Tes Urin (+)

Darah : Hb/Leukosit/Trombosit/Hematokrit : 13,5/12.300/175.000/40,1

Assessment
Diagnosis
Dari anamnesis didapatkan bahwa pasien mengeluhkan keluar darah berwarna merah
segar dari kemaluan. Darah yang keluar berwarna merah segar disertai gumpalan tetapi tidak
seperti daging atau jaringan. Keluhan disertai nyeri perut mendadak tanpa adanya riwayat
trauma. Pasien tidak haid selama 2 bulan. riwayat keguguran sebelumnya 1 x , riwayat
minum obat-obatan dan jamu (-), riwayat dikusuk (-), riwayat berhubungan seksual (-)

Dari pemeriksaan fisik pemeriksaan genitalia, didapatkan perdarahan merembes dan


tidak tampak flour albus, dilanjutkan dengan pemeriksaan inspekulo tampak stolcell ±50 cc
menutupi portio, setelah di evakuasi tampak perdarahan merembes dan jaringan yang akan
keluar portio livide dan OUE terbuka 1 cm.

Istilah abortus dipakai untuk menunjukkan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin
dapat hidup diluar kandungan. Menurut WHO, abortus didefinisikan sebagai penghentian
kehamilan sebelum janin dapat hidup di luar kandungan atau berakhirnya kehamilan sebelum
berumur 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Secara etiologi, terdapat berbagai
faktor yang dapat menyebabkan abortus. Secara garis besar, dapat dibagi menjadi faktor fetal,
maternal, dan paternal
Abortus umumnya ditandai dengan perdarahan yang biasanya sedikit, namun lama
kelamaan perdarahan menjadi cukup banyak. Hal ini menjadi salah satu kegawatan pada
kehamilan trimester pertama yang juga akan meningkatkan angka kematian ibu. Klasifikasi
abortus antara lain :
1. Abortus Iminens
Abortus iminens adalah ancaman terjadinya abortus, dimana hasil konsepsi masih
dalam uterus dan tanpa adanya dilatasi sevik.
2. Abortus insipiens.
Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada pada kehamilan sebelum
20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat, tetapi hasil konsepsi
masih dalam uterus. Dalam hal ini rasa mules menjadi lebih sering dan kuat,
perdarahan bertambah. Pengeluaran hasil konsepsi dapat dilaksanakan dengan kuret
vakum atau dengan cunam ovum disusul dengan kerokan.
3. Abortus Inkomplit
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian hasil, kanalis servikalis terbuka dan
jaringan dapat diraba dalam kavum uteri atau kadang-kadang sudah menonjol dari
ostium uteri eksternum. Perdarahan pada abortus inkomplit dapat banyak sekali,
sehingga menyebabkan syok dan perdarahan tidak berhenti sebelum sisa hasil
konsepsi dikeluarkan.
4. Abortus komplit
Pada abortus komplit semua hasil konsepsi sudah dikerjakan. Pada penderita
ditemukan perdarahan sedikit, ostium uteri telah menutup dan uterus sudah banyak
mengecil.
5. Abortus habitualis
Abortus habitualis adalah abortus spontan yang terjadi 3 kali atau lebih berturut-turut
6. Missed abortion
Missed abortion adalah kematian janin berusia sebelum 20 minggu, tetapi janin mati
itu tidak dikeluarkan selama 8 minggu atau lebih.
Anamnesis pada kasus abortus komplit meliputi adanya amenore, perdarahan yang
disertai dengan adanya bekuan darah dan nyeri perut serta telah adanya fetus atau jaringan yg
sudah keluar semuanya . Pada pemeriksaan fisik ditemukan abdomen telah lembek dan tidak
ada nyeri tekan. Pada pemeriksaan genitalia tidak terdapat sisa konsepsi didalam uterus dan
dilatasi serviks sudah mulai mengecil.
Diagnosis Perdarahan Nyeri Perut Uterus Serviks Gejala Khas
Abortus

Iminens Sedikit Sedang Sesuai usia tertutup Tidak ada ekspulsi


kehamilan jaringan konsepsi

Insipiens Sedang- Sedang- Sesuai usia Terbuka Tidak ada ekspulsi


banyak hebat kehamilan jaringan konsepsi

Inkomplit Sedang- Sedang- Sesuai terbuka Ekspulsi sebagian


banyak hebat dengan usia jaringan konsepsi
kehamilan

Komplit sedikit Tanpa/sedikit Lebih kecil Terbuka Ekspulsi seluruh


dari usia /tertutup jaringan konsepsi
gestasi

Missed Tidak ada Tidak ada Lebih kecil tertutup Janin telah mati tapi
abortion dari usia tidak ada ekspulsi
kehamilan jaringan konsepsi

Planning
Diagnosis
Pasien didiagnosis dengan P2A2H2 dengan abortus komplit.

Terapi
Pasien diberikan IVFD RL 20 tpm,drip oksitosin 1 amp+ drip metergin 1amp. Pasien
diberikan misoprostol sebagai uterotonika 2x 200mcg dan ceftriaxon 1 gram injeksi per 12
sebagai antibiotik . Pasien di observasi VK.

Edukasi
Pasien diedukasi untuk istirahat dan tirah baring total.

Daftar Pustaka
1. Winkjosastro, H. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. hal 305-306
2. Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. 2006. Standar Pelayanan Medik
Obstetri dan Ginekologi. Jakarta . hal 23-25

Anda mungkin juga menyukai