Adapun konsep dan struktur wilayah perkotaan itu sendiri mempunyai hubungan
interaksi antara manusia dengan lingkungannya mengakibatkan adanya pola penggunahan
lahan yang beraneka ragam. Hal ini disebabkan karena situasi dan kondisi lahan yang
berbeda-beda sehingga menuntut manusia yang mengggunakannya harus menggunakan cara
penggunaan yang berbeda pula. Menurut Danang Endarto (2009), Penggunaan alam sekitar
harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan yang meliputi keadaan fisik lingkungan,
keadaan sosial dan keadaan dari segi ekonomi. Sehubungan dengan hal ini, munculah
beberapa teori seperti teori konsentris, sektoral, inti ganda, konsektoral, poros dan historis.
Adapun konsep dan struktur pembentuk dalam wilayah perkotaan meliputi:
Adapun struktur-struktur ruang meliputi Struktur kota dapat ditinjau dari dua aspek,
yaitu struktur ekonomi kota dan struktur intern kota. Struktur ekonomi kota berkaitan dengan
kegiatan ekonomi penduduk kota, sedang struktur intern kota berkaitan dengan struktur
bangunan dan demografis.