TINJAUAN PUSTAKA
tekanan darah sistolik dan diastolic dengan konsisten diatas 140/90 mmHg
(Baradero, 2008).
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik lebih dari
120 mmHg dan tekanan diastolic lebih dari 80 mmHg. Hipertensi sering
2.1.2 Klasifikasi
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat di bedakan menjadi 2
golongan, yaitu :
2.1.2.1 Hipertensi Primer atau Essensial
Hipertensi Primer adalah hipertensi yang tidak di ketahui penyebabnya.
kondisi fisik yang ada sebelumnya seperti penyakit ginjal atau kerusakan
8
2
Diastolik
Klasifikasi Sistolik (mmHg)
(mmHg)
Optimal < 120 < 80
Normal < 130-139 85-89
Hipertensi stadium I 140-159 90-99
Hipertensi stadium II 160-179 100-109
Hipertensi stadium III > 180 > 110
Sumber: (Syamsudin, 2011).
Diastolik
Klasifikasi Sistolik (mmHg)
(mmHg)
Normal <140 < 90
Hipertensi ringan 140-180 90-105
Hipertensi perbatasan 140-160 90-95
Hipertensi sedang-berat > 180 > 105
Hipertensi sistolik terisolasi > 140 < 90
Hipertensi sistolik perbatasan 140-160 < 90
Sumber : (Priyanto, 2008).
2.1.3 Etiologi
Menurut udjianti (2010,), penyebab hipertensi terbagi menjadi dua
golongan, yaitu:
a. Hipertensi Primer atau Essensial
Merupakan 90% dari seluruh kasus hipertensi adalah hipertensi esensial
berikut:
1) Genetik
3
hipertensi.
5) Gaya Hidup
Merokok dan konsumsi alkohol dapat meingkatkan tekanan darah,
berat atau progresif akan terjadi gangguan penglihatan atau nyeri kepala.
otot oksiput, temporal dan frontal, kulit kepala, arteri-arteri subkutis dan
otak. Selain itu sumber nyeri kepala biasanya juga terdapat pada bagian
dini hari dan mereda pada sikap duduk atau setelah sarapan. Batuk,
ternyata juga dapat diterapkan pada nyeri kepala yang timbul pada
tinggi saat pagi hari, pada saat tidur menjelang bangun pagi fase REM
2.1.5 Patofisiologi
5
Pengaturan tekanan arteri meliputi kontrol sistem saraf yang komplek dan
curah jantung dan tahan vaskuler perifer. Hal lain yang ikut dalam
resistensi natrium dan air dalam ginjal serta menstimulasi perasaan haus.
2008). Nyeri kepala yang tidak segera di tangani berakibat pada kerusakan
organ tubuh, seperti stroke, gagal jantung dan gagal ginjal, yang terjadi
karena tersumbat dan pecahnya pembuluh darah. Hal ini juga akan
di bagian tertentu.
2.1.6 Komplikasi
a. Stroke
Stroke dapat timbul akibat pendarahan karena tekanan tinggi di otak
melalui pembuluh tersebut. Hal ini terjadi akibat hipertensi kronik dan
kejang. Bayi yang lahir mungkin memiliki berat lahir rendah akibat
sebagai berikut:
a. Hitung darah lengkap (Complete Blood Cells Count) meliputi
perifer.
5) Studi tiroid (T3 dan T4): menilai adanya hipertiroidisme
resiko hipertensi.
c. Elektrolit
1) Serum potasium atau kalium (nipokalemia,
diuretik).
2) Serum kalsium bila meningkat berkontribusi terhadap
hipertensi.
d. Urine
1) Analisa urine adanya darah, glukosa dan protein dalam
hipertensi yaitu :
1) Diuretik
Semua diuretik akan menurunkan tekanan darah secara akut
kerja seperti tiazid tetapi dengan efek ringan pada glukosa dan
kolestrol.
2) Penghambat Adrenergik
Obat-obatan ini dapat bekerja sentral pada pusat vasomotor
4) Antagonis Kalsium
Antagonis Kalsium merupakan obat antihipertensi yang paling
Kontraindikasi
Kelas Obat Indikasi Tidak
Mutlak
Mutlak
Diuretika (Thiazide) Gagal jantung kongestif, usia Gout Kehamilan
lanjut, isolated systolic
hypertention, ras Afrika
Diuretika (Loop) Insufisiensi ginjal, gagal - -
ginjal kongestif
Diuretika (anti Gagal jantung kongestif, Gagal ginjal, -
Aldosteron) pasca infark miokardium hiperkalemia
b. Terapi Non-farmakologi
12
gr/hr.
b) Diet randah kolestrol dan rendah asam lemak jenuh.
c) Penurunan berat badan.
d) Penurunan asupan etanol.
e) Berhenti merokok.
f) Diet tinggi kalium.
2) Latihan Fisik
Latihan fisik atau olah raga yang teratur dan terarah yang
aerobik.
c) Lamanya latihan berkisar antara 20-25 menit.
d) Frekuensi latihan sebaiknya 3x perminggu dan paling baik
5x perminggu
3) Pendidikan Kesehatan/Penyuluhan
Tujuan pendidikan kesehatan yaitu untuk meningkatkan
a) Teknik Biofeedback
Biofeedback adalah suatu teknik yang dipakai untuk
b) Relaksasi
Relaksasi adalah suatu prosedur atau teknik yang bertujuan
tumbuh-tumbuhan.
2) Terapi music
Terapi musik dapat membantu penderita mengatasi
4) Meditasi
14
melakukan meditasi.
5) Massage
Massage merupakan suatu teknik dengan melakukan
Hipertensi Ansietas
Kelebihan vol.cairan
Sumber: (NOC-NIC, 2013).
subyektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala
2.2.2 Klasifikasi
Menurut Asmadi (2008) nyeri dapat di klasifikasikan ke dalam beberapa
golongan berdasarkan pada tempat, sifat, berat ringannya nyeri, dan waktu
lamanya serangan.
a. Nyeri berdasarkan tempatnya:
1) Pheriperal pain, yaitu nyeri yang terasa pada permukaan
pada sistem saraf pusat, spinal cord, batang otak, talamus dan lain-
lain
b. Nyeri berdasarkan sifatnya:
1) Incidental pain, yaitu nyeri yang timbul sewaktu-waktu lalu
menghilang.
2) Steady pain, yaitu nyeri yang timbul dan menetap dan
tinggi dan kuat sekali. Nyeri tersebut bias menetap kurang lebih 10
singkat dan berakhir kurang dari enam bulan, sumber dan daerah
(Andarmoyo, 2013).
2) Nyeri kronis, yaitu nyeri yang
dirasakan lebih dari enam bulan. Nyeri kronis ini polanya beragam
pola tersebut ada yang nyeri timbul dengan periode yang diselingi
interval bebas dari nyeri lalu timbul kembali lagi nyeri, dan begitu
d. Makna Nyeri
Makna nyeri mempengaruhi pengalaman nyeri dan cara seseorang
menimbulkan ansietas.
g. Keletihan (stress)
Keletihan meningkatkan persepsi nyeri yang menurunkan kemampuan
koping.
h. Pengalaman sebelumnya
Seseorang dengan pengalaman nyeri akan lebih terbentuk koping yang
baik di banding dengan orang pertama yang terkena nyeri, maka akan
mengganggu koping.
i. Gaya Koping
Klien sering menemukan cara untuk mengembangkan koping terhadap
pengalaman nyeri.
j. Dukungan Keluarga dan Sosial
Kehadiran keluarga atau orang yang di cintai akan meminimalkan
persepsi nyeri.
2.2.4 Penilaian Respon Intensitas Nyeri
Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan
berbeda oleh dua orang yang berbeda oleh dua orang yang berbeda.
dengan cara menunjukkan skala tersebut pada klien dan meminta klien
seberapa jauh nyeri terasa paling tidak menyakitkan (Perry & Potter,
2006: 1519).
b. Skala identitas nyeri numerik.
Skala penilaian numerik (Numeral Rate Scales, NRS) lebih digunakan
sebagai pengganti alat pendeskripsia kata. Dalam hal ini, klien menilai
10
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Keterangan :
0 : Tidak nyeri
baik).
7-9 : Nyeri berat (secara obyektif klien kadang tidak dapat mengikuti
lokasi nyeri, tidak dapat diatasi dengan alih posisi, nafas panjang
dan distraksi).
berkomunikasi, memukul).
diantaranya adalah :
a. Arti Nyeri
Arti nyeri memiliki banyak perbedan dan hampir sebagian arti nyeri
c. Toleransi Nyeri
Toleransi ini sangat erat hubungannya dengan intensitas nyeri yang
toleransi nyeri adalah kelelahan, rasa marah, bosan, cemas, nyeri yang
menjerit.
nonfarmakologis.
a. Farmakologis
Metode farmakologi yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri
vaskuler.
3) Obat Tambahan (Adjuvan), diberikan dalam bentuk tunggal
yang terkait dengan nyeri, seperti mual dan muntah serta dapat
(Aslany, 2003).
ketegangan dan stres (Andarmoyo, 2013). Cara yang paling efektif untuk
melakukan tekanan tangan pada jaringan lunak, biasanya otot, tendon, atau
agar kembali lunak dan rileks dengan keluhan pegal dan sakit karena
nyeri kepala (Aslani, 2005: 48). Efek fisiologis manual therapy antara lain
kepala.
Massage)
Menurut Rahardja (2010) dan Wiyanto (2012, ¶ 3, http: //
dan minyak kayu putih supaya kulit tidak lecet saat di pijat.
b. Pemijatan di lakukan pada pagi hari karena biasanya pasien
hipertensi akan merasakan nyeri kepala pada pagi hari. Hal ini
yang paling tinggi saat pagi hari, pada saat tidur menjelang bangun
pasien hipertensi.
c. Setiap titik akhir pijatan di lakukan tahanan selama 5 detik.
d. Pijatan tidak diperkenakan pada pasien yang mengalami penyakit-
penyakit kulit di bagian kepala, tumor otak atau kelainan lain pada
otak.
nyaman.
b. Meletakkan kedua tangan dengan ringan di kedua sisi leher atau
detik.
27
telinga & dari bawah prosesus mastoideus dari sebelah kiri menuju
pagi hari (setiap hari) pada penderita hipertensi baik esensial maupun
simtomatik.
h. Membersihkan bagian leher, wajah dan kepala dengan
Calista Roy adalah seorang suster dari Saint Joseph of Carondelet. Roy
menerima Bachelor of Art Nursing pada tahun 1963 dari Mount Saint
Marys College dan Magister Saint in Pediatric Nursing pada tahun 1966 di
teori adaptasi keperawatan pada tahun 1964 ketika dia lulus dari
teori sistem. Roy menambahkan kerja adaptasi dari Helsen (1964) seorang
Roy menggambarkan kerja dari ahli-ahli lain dari ahli-ahli lain di area
29
dan Selye (1978). Setelah beberapa tahun, model ini berkembang menjadi
Mount Saint Mary’s College. Sejak saat itu lebih dari 1500 staf pengajar
Sebuah studi penelitian pada tahun 1971 dan survey penelitian pada tahun
dalam keselarasan dari tubuh manausia dan spirit. Keyakinan filosofi Roy
lebih jelas dalam kerjanya yang baru pada model adaptasi keperawatan.
yaitu
2.4.2.1 Asumsi dari Teori Sistem
bagian ke bagian lain. Sistem adalah bagian dari yang berfungsi bagian
input, out put, control, proses dan umpan balik. Input merupakan umpan
balik yang juga disebut informasi. Sistem kehidupan lebih kompleks dari
fungsinya.
tujuan dan tidak selalu dalam lingkaran sebab akibat. Manusia merupakan
Adapun teori Adaptasi Calista Roy yang diambil dari berbagai sumber dari
bagiannya. Sistem terdiri dari proses input, autput, kontrol dan umpan
a. Input
OUTPUT :
FEED
Adaptasi respon
inefektif
32
b. Kontrol
1. Subsistem regulator.
adalah respon neural dan brain sistem dan spinal cord yang diteruskan
2. Subsistem kognator.
33
kasih sayang.
c. Output
Output dari suatu sistem adalah perilaku yang dapt di amati, diukur
maupun dari luar . Perilaku ini merupakan umpan balik untuk sistem.
Menurut Roy terdapat empat objek utama dalam ilmu keperawatan, yaitu :
perawat sebagai system adaptasi yang holistic dan terbuka. System terbuka
satu kesatuan yang mempunyai input, kontrol, out put dan proses umpan
terbuka dan adaptif yang dapat mengalami kekuatan dan zat dengan
masukan dari lingkungan luar dan lingkungan dalam diri individu itu
Dari:
2.4.4.1 Fisiologis.
a. Oksigenasi: menggambarkan pola penggunaan oksigen
Model konsep ini mengidentifikasi pola nilai, kepercayaan dan emosi yang
kebutuhan dasar dan diberikan kepada individu baik sehat maupun sakit
yang mengalami gangguan fisik, psikis dan social agar dapat mencapai
kontekstual, dan residual. Fokal adalah suatu respon yang diberikan secara
timbul releva dengan situasi yang dihadapi tetapi sulit diukur secara
objektif.
yang berasal dari dalam dan luar individu. Kondisi sehat dan sakit sangat
dapat berupa fisik, kimiawi, ataupun psikologis yang diterima individu dan
2.5.1 Pengkajian
pada cuaca yang panas. Pada kasus ini, diagnosa yang sesuai adalah
secara luas, supaya stimulus secara keseluruhan dapat terjadi pada klien,
2.5.4 Implementasi
2.5.5 Evaluasi