Disusun Oleh:
REZKY DWIPUTRA FELANY
1102013238
Pembimbing :
dr. Isnaina Perwira Sp.OG
RSUD. ARJAWINANGUN
PENDAHULUAN
Blighted ovum (kehamilan kosong) merupakan salah satu jenis keguguran yang terjadi
pada awal kehamilan. Disebut juga anembryonic pregnancy, blighted ovum terjadi ketika telur
yang dibuahi berhasil melekat pada dinding rahim, tetapi tidak berisi embrio, hanya terbentuk
plasenta dan kulit ketuban yang ditandai dengan adanya kantung gestasi. Kegagalan telur
biasanya terjadi saat usia 6 minggu, sehingga dapat diabsorbsi kembali oleh uterus. Kasus ini
terjadi ditandai dengan ancaman keguguran atau abortus sebelumnya.1,2,3
Pada saat konsepsi, sel telur (ovum) yang matang bertemu sperma. Perkembangan
kehamilan dimulai dengan tumbuhnya villi korionik pada permukaan luar blastokist dan
berimplantasi ke dinding rahim. Villi memproduksi gonadotropin yang merangsang pituitary
melepaskan lutenizing hormone (LH), yang berperan memicu corpus luteum di ovarium
membentuk progesterone dalam jumlah banyak. Normalnya, pada tingkat ini, massa inner cell
mulai membelah dan berdiferensiasi menjadi organ-organ. Sekitar usia 6 minggu, fetus mulai
mengembangkan sirkulasinya, dan setelah 8 minggu villi chorialis mengatur sirkulasi dan
membentuk plasenta. Namun pada blighted ovum, kantung amnion tidak berisi fetus yang
disebabkan berbagai faktor maka sel telur yang telah dibuahi sperma tidak dapat berkembang
sempurna, dan hanya terbentuk plasenta yang berisi cairan. Meskipun demikian plasenta
tersebut tetap tertanam di dalam rahim.5,6,7 Plasenta menghasilkan hormon hCG (human
chorionic gonadotropin) dimana hormon ini akan memberikan sinyal pada indung telur
(ovarium) dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil konsepsi di dalam
rahim. Hormon hCG yang menyebabkan munculnya gejala-gejala kehamilan seperti mual,
muntah, dan menyebabkan tes kehamilan menjadi positif.2,3
BAB II
IDENTIFIKASI KASUS
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. E
Umur : 42th
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan terakhir : SLTA
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Status Perkawin : Kawin
Alamat : Gedangan
Tanggal/Jam masuk RS : 27 Juli 2017 / 12.00
II. ANAMNESIS
Keluhan utama :
Pasien datang ke poli kebidanan dan kandungan RSUD Arjawinangun dengan keluhan
keluar darah dari jalan lahir sejak 1 hari yang lalu
Anamnesis khusus :
RS
1 1998 2 bln Abortus - - mati
AWN
RS
3 2003 2 bln Abortus - - Mati
Fatimah
RS
4 2007 9 bln SC Dokter KPD P/? Hidup
Zamzam
5 SEKARANG
A. Riwayat perkawinan
Menikah 1 kali pada tahun 1997
B. Haid
o HPHT : Lupa
o Taksiran Persalinan :-
o Siklus Haid : teratur
o Lama haid : 7 hari
o Banyaknya Darah : Sedang (2-3 kali ganti pembalut perhari)
o Nyeri haid : (-)
o Menarche usia : 13 tahun
Keadaan Umum
Kesadaran : Compos mentis
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 88x/menit
Respirasi : 24x/menit
Suhu : 36,60C
Kepala : Conjunctiva : anemis (-/-)
Sklera : ikterik (-/-)
Leher : Tiroid : t.a.k
KGB : t.a.k
Thoraks : Cor : BJ I:II murni reguler, Murmur (-), Gallop (-)
Pulmo: VBS ki = ka, Rh (-/-) Wh (-/-)
Abdomen : Datar, Lembut
Hepar : sulit dinilai
Lien : sulit dinilai
Edema : -/-
Varices : -/-
BB : 50 kg
TB : 155 cm
V. STATUS GINEKOLOGI
Pemeriksaan Luar
Inspeksi : Tidak ada kelainan
Palpasi : Fundus uteri : teraba 1 jari diatas simpisis pubis
Inspekulo : vulva uretra dan vagina tidak ada kelainan permukaan portio licin,
erosi (-), massa (-) ostium uteri externa tertutup, fluksus (+)
Pemeriksaan Dalam
Vulva : t.a.k
Vagina : t.a.k
Portio : Tebal kaku
Nyeri goyang : (-)
Ostium uteri eksternum : tertutup
Corpus uteri : t.a.k
Parametrium kiri : t.a.k
Parametrium kanan : NT (-)
Cavum douglas : Menonjol, Teraba massa, NT (-)
Jenis Metode
Hasil Satuan Nilai Rujukan
Pemeriksaan
Hematologi
Darah Lengkap:
Flowcytometri
Hematokrit 36.8 % 35.0 – 49.0
Index Eritrosit:
Kalkulasi
MCH 31.3 Pg 27 – 31
33 – 37 Kalkulasi
MCHC 33.7 g/dl
11.5 – 14.5 Kalkulasi
RDW 13.3 %
6.7 – 9.6 Kalkulasi
MPV 6.3 fL
39.3 – 64.7 Kalkulasi
PDW 16.3 %
Hitung Jenis:
Flowcytometri
Limfosit 16.3 % 20 – 40
Flowcytometri
Luc 0 % 3-6
Imunologi
-
Anti HIV Non Reaktif Non Reaktif
Kimia Klinik
GHOD - PAP
Glukosa Sewaktu 112 mg/dL 70 - 140
Pemeriksaan USG
Hasil USG : gravida 10 – 11 minggu, terdapat kantong kehamilan
(gestasional sac), fetal pole (-), tidak tampak masa
intrauterine, yolk sac (-)
Kesan : Blighted Ovum
Instruksi : Dilatasi dan Kuretasi terapi
Observasi KU, TTV, perdarahan
TD : 120/80mmHg S : 36,80C
N : 80x/menit R : 22x
TD : 110/80mmHg S : 36,40C
N : 85x/menit R : 25x
N : 82x/menit R : 21x
TD : 110/80mmHg S : 36,60C
N : 80x/menit R : 22x
28/07/17 S:- P/
Petidhine 1ml Amp No. I
12.20 O:
Atropine Amp No. I
K/U: Sedang Kes: CM Ketorolac Amp No. I
Valdimex Amp No. I
TD : 110/80mmHg S : 36,90C
Methyl Ergometrin Maleat Amp No. I
N : 89x/menit R : 24x Oxytocin Amp No. II
Aquabides No. I
A : G5P2A2 dengan Blighted Ovum
Dilatasi & Kuretase terapi
Tanggal CATATAN INSTRUKSI
TD : 110/80mmHg S : 36,6
0C
N : 83x/menit R : 24x
TD : 110/80mmHg S : 36,6
0C
N : 81x/menit R : 21x
TD : 110/80mmHg S : 36,6
0C
Tanggal CATATAN INSTRUKSI
N : 81x/menit R : 21x
N : 82x/menit R : 22x
LAPORAN KURETASE
1. Pasien terlentang dalam posisi litothomi dalam anestesi TIVA (total intravenous
anesthetic).
2. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik dengan kassa + iodine menggunakan klem
ovarium.
4. Dipasang tenakulum pada portio arah jam 11 dan jam 1, lalu spekulum sims
atas dipelas.
PEMBAHASAN
Telah dilaporkan suatu kasus seorang wanita 41 tahun yang kemudian di diagnosa
dengan G5P2A2 gravida 10- 11 minggu dengan Blighted ovum. Selanjutnya akan dibahas: