Anda di halaman 1dari 2

Lanjutan dari word Ridha

4. Perkembangan Islam di Nusa Tenggara

Pada tahun 1540, agama islam masuk ke Nusa Tenggara dibawa oleh para
mubaligh dari Bugis (Sulawesi Selatan) dan dari Jawa seperti Sunan Perapen
(putra Sunan Giri) yang memperkenalkan Islam di Lombok. Selain itu Islam
masuk ke Nusa Tenggara melalui jalur dagang dan diplomatik para saudagar
muslim.

Agama Islam mula-mula diperkenalkan di Lombok yang penduduknya Suku


Sasak. Selanjutnya secara pelan-pelan menyebar ke daerah Sumbawa dan
Flores

5. Perkembangan Islam di Pulau Jawa

Agama Islam masuk ke Pulau Jawa kira-kira pada abad ke-11 M di daerah-
daerah pesisir utara Jawa Timur oleh para pedagang Arab dan para mubaligh
dari Pasai.

Sebelum Islam masuk ke tanah Jawa, mayoritas masyarakatnya menganut


kepercayaan animisme dan dinamisme serta dipengaruhi oleh unsur budaya
Hindu dan Budha dari India.

Saluran Islamisasi di Jawa yang berkembang yaitu dakwah, perdagangan,


perkawinan, tasawuf, pendidikan, kesenian, dan politik.

Di Pulau Jawa, Islam disebarkan oleh 9 wali yang lebih kita kenal sekarang
sebagai “Wali Songo”. Wali ialah orang yang sudah mencapai tingkatan tertentu
dalam mendekatkan diri kepada Allah. Para wali ini dekat dengan kalangan
istana dalam kerajaan Islam. Merekalah orang yang memberikan pengesahan
atas sah tidaknya seseorang naik tahta. Mereka juga sebagai penasihat sultan.
Maka dari itu para wali ini diberi gelar sunan atau susuhunan (yang dijunjung
tinggi).

Kesembilan wali tersebut diantaranya:


a. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim), ia adalah wali yang pertama
datang ke Jawa pada abad ke-13 dan menyiarkan Islam di Gresik, Jawa
Timur.
b. Sunan Ampel (Raden Rahmat), ia wali yang menyebarkan Islam di Ampel,
Surabaya, Jawa Timur. Hasil karya rancangan Sunan Ampel yang masih
dapat kita nikmati yaitu masjid Demak.
c. Sunan Bonang (Makdum Ibrahim), merupakan anak dari Sunan Ampel
yang menyiarkan Islam di Tuban, Lasem, dan Rembang. Sunan Bonang
dikenang sebagai sunan yang sangat bijaksana.
d. Sunan Kalijaga (Raden Mas Said), Ia merupakan murid dari Sunan Bonang.
Ia menyiarkan agama Islam di Jawa Tengah dengan cara menyeseuaikan
diri dengan lingkungan setempat (adaptasi). Ia dikenang sebagai seorang
pemimpin, pujangga, dan filosof.
e. Sunan Giri (Raden Paku), ia menyiarkan agama Islam di Jawa dan di luar
Pulau Jawa, yaitu Madura, Bawean, Nusa Tenggara, da Maluku. Sunan Giri
menyiarkan agama dengan metode bermain.
f. Sunan Drajad (Syarifudin), ia anak dari Sunan Ampel. Ia sosok sunan yang
sangat berjiwa sosial dan menyiarkan agama di sekitar Surabaya.
g. Sunan Kudus (Jafar Sodiq), Ia seorang ahli seni bangunan yang karyanya
masih terjaga sampai sekarang yaitu Masjid dan Menara Kudus. Sesuai
julukannya, ia menyiarkan agama Islam di Kudus, Jawa Tengah.
h. Sunan Muria (Raden Umar Said), Ia sangat dekat dengan rakyat jelata. Ia
juga menyiarkan agama Islam di Lereng Gunung Muria (antara jepara dan
Kudus), Jawa Tengah.
i. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah), ia sosok pemimpin yang berjiwa
besar dan menyiarkan Islam di Banten, Sunda Kelapa dan Cirebon.

Anda mungkin juga menyukai