Anda di halaman 1dari 18

Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Univ Jember 2017

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN SENAM


REMATIK PADA MBAH R. DENGAN NYERI SENDI DI
WISMA SERUNI UPT PSTW JEMBER

TUGAS

Oleh:
Iput Hardianti, S.Kep.
NIM 102311101096

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp./Fax. (0331) 323450
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Univ Jember 2017

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN SENAM


REMATIK PADA MBAH R DENGAN NYERI SENDI DI
RUANG SERUNI UPT PSTW JEMBER

TUGAS

Disusun untuk memenuhi laporan akhir Program Profesi Ners


Stase Keperawatan Gerontik

Oleh:
Iput Hardianti, S.Kep.
NIM 102311101096

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Alamat: Jl. Kalimantan No. 37 Jember Telp./Fax. (0331) 323450
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Univ Jember 2017

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Analisa Situasi
Nyeri sendi (artritis) dapat mengganggu atau membatasi banyak kegiatan
semisal berolahraga, berjalan-jalan, naik atau turun tangga, mencuci serta aktivitas
lainnya. Tidak jarang keadaan nyeri sendi yang dirasakan dapat menimbulkan
beban fikiran, ketegangan, karena menjadikan seseorang merasa tidak mampu
berbuat apa-apa. Penyebab nyeri sendi yang paling sering adalah radang sendi,
beban pada gerakan yang berulang, trauma, sikap tubuh yang salah, proses
penuaan ataupn karena sudah lama tidak bergerak. Nyeri sendi membuat orang
berperilaku menghindari nyeri yang timbul dengan cara enggan menggerakkan
tubuhnya tanpa mereka sadari bahwa tindakan seperti ini justru akan
memperparah keadaan sebab dengan mengurangi gerakan akan berakibat pada
melemahnya otot sehingga nyeri persendian itu akan semakin memburuk.
Penderita nyeri sendi di seluruh dunia telah mencapai angka 355 juta jiwa.
Hal tersebut menandakan 1 dari 6 orang di dunia ini menderita nyeri sendi. Angka
ini diperkirakan akan terus meningkat hingga tahun 2025 dengan indikasi lebih
dari 25% akan mengalami kelumpuhan. Organisasi kesehatan dunia (WHO)
melaporkan bahwa 20%, penduduk dunia terserang penyakit nyeri sendi. Dimana
5-10% adalah mereka yang berusia 5-20 tahun dan 20% mereka yang berusia 55
tahun (Wiyono, 2010).
Angka kejadian penyakit nyeri sendi ini yang relatif tinggi, yaitu 1-2 persen
dari total populasi di Indonesia. Pada tahun 2004 lalu, jumlah pasien nyeri sendi
ini mencapai 2 juta orang, dengan perbandingan pasien wanita tiga kali lebih
banyak dari pria. Berdasarkan hasil penelitian terakhir dari Zeng QY et al 2008,
prevalensi nyeri sendi di Indonesia mencapai 23,6% hingga 31,3%. Angka ini
menunjukkan bahwa rasa nyeri sendi sudah cukup mengganggu aktivitas
masyarakat Indonesia, Data pelayanan kesehatan tahun ke tahun menunjukkan
proporsi kasus nyeri sendi di Jawa Tengah mengalami peningkatan dibanding
dengan kasus penyakit tidak menular. Secara keseluruhan pada tahun 2007
proporsi kasus nyeri sendi sebesar 17,34 %, meningkat menjadi 29,35% di tahun
2008. Kemudian pada tahun 2009 mengalami peningkatan menjadi 39,47%,
kemudian pada tahun 2010 menjadi 48,32% (Seksi P2PTM, 2009).
Berdasarkan pengkajian mahasiswa Program Pofesi Ners PSIK Universitas
Jember pada tanggal 17 Sepember 2016 pada lansia yaitu Ny. M diperoleh data
bahwa lansia tersebut sering merasakan nyeri otot dan linu di seluruh badan
terutma kaki. Nyeri yang dirasakan seringkali mengganggu aktivitas. Hal ini
disebabkan karena anggota tubuh menjadi kaku ketika akan digerakkan ketika
nyeri. Seringkali nyeri sendi ini mengakibatkan kekakuan dan menyebabkan
mereka susah beraktivitas seperti biasa.

1.2 Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam kegiatan
yang akan dilakukan ini adalah bagaimana efektifitas senam rematik pada Mbah R
untuk mengurangi rasa nyeri di UPT PSTW Jember?
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Univ Jember 2017

BAB II. TUJUAN DAN MANFAAT


2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan senam rematik ini bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri yang
dirasakan oleh Mbah R di Wisma Seruni UPT PSTW Jember.

2.1.2 Tujuan Khusus


Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan terkait senam rematik
1. Mbah R mampu menyebutkan manfaat senam rematik
2. Mbah R mampu mengingat langkah-langkah senam rematik
3. Mbah R mampu mendemonstrasikan ulang langkah-langkah senam
rematik dengan benar

3.2 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari kegiatan senam rematik ini antara lain:
1. Menambah pengetahuan Mbah R terkait dengan kegiatan yang bisa
dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri;
2. Menambah kemampuan dan keterampilan pada Mbah R untuk melakukan
senam rematik secara mandiri.

BAB III. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH


3.1 Dasar Pemikiran
Lutut merupakan bagian kaki yang kadang-kadang dianggap sepele oleh
kebanyakan orang, mereka kurang memperhatikan dan menganggap lutut mereka
kuat dan tidak akan terjadi apa-apa. Lutut termasuk persendian yang bekerja
paling keras. Pada sendi terdapat suatu jaringan tulang rawan yang biasa disebut
kartilago, biasanya menutup ujung-ujung tulang penyusun sendi. Suatu lapisan
cairan yang disebut cairan synovial terletak diantara tulang-tulang tersebut dan
bertindak sebagai bahan pelumas yang mencegah ujung-ujung tulang tersebut
bergesekan dan saling mengikis satu sama lain.
Pada kondisi kekurangan cairan synovial lapisan kartilago yang menutup ujung
tulang akan bergesekan satu sama lain. Gesekan tersebut akan membuat lapisan
tersebut semakin tipis dan akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri. Nyeri ketika
melakukan aktivitas sehari-hari, pembengkakan pada sendi, kaku, kelainan bentuk
tubuh (genu varus) merupakan manifestasi dari goutarthritis. Oleh karena itu fokus
penanganannya adalah mengontrol rasa nyeri, proteksi sendi serta mempertahankan
fungsi kualitas gerak. Pada penderita goutarthritis, mereka akan kesulitan
menggerakkan tubuhnya karena nyeri, dan apabila tidak digerakkan lama kelamaan
sendi akan lengkat dan benar-benar tidak bisa digerakkan (kontraktur). Adanya
keterbatasan pergerakan dan berkurangnya pemakaian sendi dapat memperparah
kondisi tersebut (Tortora & Grabowski, 2003). Penurunan kemampuan sistem
muskuloskeletal dapat menurunkan aktivitas fisik (physical activity), sehingga akan
mempengaruhi penderita dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.
Penurunan aktivitas kehidupan sehari-hari akan mempengaruhi Quality of Life lansia.
Bagi penderita goutarthritis yang terjadi di lutut, ada beberapa indikator fisik yang
berhubungan dengan fungsi pergerakan, yaitu endurance (daya tahan), muscle
strength (kekuatan otot), gait speed (kecepatan jalan) dan lingkup gerak sendi (LGS).
Menurut Jenkins (2005) penurunan LGS disebabkan oleh tidak adanya aktivitas fisik.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Univ Jember 2017

Untuk mempertahankan LGS sendi pada keadaan normal, otot harus digerakkan
secara optimal dan teratur. Aktivitas LGS juga dianjurkan untuk terapi yang dapat
mempertahankan pergerakan sendi dan jaringan lunak, yang dapat mempertahankan
pergerakan sendi dan jaringan lunak, yang akan meminimalkan kontraktur. Latihan
untuk memperbaiki LGS aktif dalam jenis latihan gerak aktif yaitu latihan isotonik
yang dapat memperbaiki tonus dan massa, kekuatan otot dan ketahanan fleksibilitas
sendi (Kisner dan Colby 1996). Latihan lain yang bisa dilakukan adalah olahraga fisik
seperti senam rematik, inti dari senam rematik adalah mempertahankan lingkup gerak
sendi secara maksimal.

3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah


Kerangka penyelesaian masalah pada masalah yang dimiliki oleh Mbah R
adalah melalui pemberian penyuluhan tentang senam rematik untuk
mempertahankan pergerakan sendi dan jaringan lunak, yang nantinya diharapkan
akan meminimalkan kontraktur. Latihan fisik membantu pemulihan setelah masa
akut lewat. Salah satu implementasinya adalah senam rematik yang melibatkan
gerakan-gerakan untuk meregangkan dan memperkuat otot-otot penyangga sendi
yang rusak. Bila otot penyangga sendi menguat, nyeri sendi akan berkurang.
Senam rematik merupakan bentuk latihan fisik yang mempunyai pengaruh yang
baik untuk meningkatkan kemampuan otot sendi yang dapat memberikan
kebugaran dan meningkatkan daya tahan tubuh. Apabila otot sering dilatih maka
cairan sinovial akan meningkat atau bertambah. Cairan sinovial ini berfungsi
sebagai pelumas dalam sendi ,artinya, penambahan cairan sinovial pada sendi
dapat mengurangi resiko cidera dan mencegah timbulnya nyeri lutut pada
penderita.

BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN


4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah
Kegiatan pendidikan kesehatan terkait dengan senam rematik merupakan
upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi
pasien untuk menerapkan cara-cara senam rematik dengan baik dan benar yang
nantinya diharapkan mampu menurunkan rasa nyeri yang dirasakan oleh klien.

4.2 Khalayak Sasaran


Mbah R di Wisma Seruni

4.3 Metode yang Digunakan


1. Jenis model pembelajaran : Demonstrasi
2. Landasan teori : Kontruktivisme
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengajukan masalah
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan
d. Memberi komentar
e. Menetapkan tindak lanjut sasaran
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Univ Jember 2017

: Sasaran

: Pemateri
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Univ Jember 2017

BAB V. HASIL KEGIATAN

5.1 ANALISIS EVALUASI DAN HASIL-HASILNYA


5.1.1 Evaluasi Struktur:
a. Materi yang disajikan terkait senam rematik pada penderita yang
mengalami nyeri pada anggota badannya telah siap disajikan
b. Tempat yang akan digunakan untuk melakukan senam rematik telah
siap digunakan
c. Persiapan mahasiswa telah dilakukan
d. Persiapan pasien telah dilakukan
5.1.2 Evaluasi Proses:
a. Proses penyuluhan dan pemberian senam rematik pada pasien
berjalan dengan lancar mulai dari awal hingga akhir asuhan sesuai
dengan yang diharapkan
b. Klien kooperatif selama dilakukan penyuluhan dan pemberian senam
rematik
c. Tujuan umum dan tujuan khusus akan tercapai setelah asuhan
keperawatan dilaksanakan
5.1.3 Evaluasi Hasil:
a. Klien mampu mempraktikkan cara melakukan senam rematik
b. Klien mampu melakukan konseling untuk membantu klien dalam
mengemukakan masalah yang dihadapi.
5.1.4 Faktor Pedorong:
a. Klien sangat kooperatif selama proses pemberian asuhan
keperawatan senam rematik
b. Klien sangat senang mendapatkan pengetahuan baru
5.1.5 Faktor Penghambat:
a. Kondisi fisik klien yang lemah membuat klien tidak mampu
melakukan intervensi yang telah diajarkan secara mandiri.

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Pada kondisi kekurangan cairan synovial lapisan kartilago yang menutup
ujung tulang akan bergesekan satu sama lain. Gesekan tersebut akan membuat
lapisan tersebut semakin tipis dan akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri. Nyeri
ketika melakukan aktivitas sehari-hari, pembengkakan pada sendi, kaku, kelainan
bentuk tubuh (genu varus) merupakan manifestasi dari goutarthritis. Oleh karena
itu fokus penanganannya adalah mengontrol rasa nyeri, proteksi sendi serta
mempertahankan fungsi kualitas gerak.
senam rematik untuk mempertahankan pergerakan sendi dan jaringan lunak,
yang nantinya diharapkan akan meminimalkan kontraktur. Latihan fisik
membantu pemulihan setelah masa akut lewat. Salah satu implementasinya adalah
senam rematik yang melibatkan gerakan-gerakan untuk meregangkan dan
memperkuat otot-otot penyangga sendi yang rusak. Bila otot penyangga sendi
menguat, nyeri sendi akan berkurang. Senam rematik merupakan bentuk latihan
fisik yang mempunyai pengaruh yang baik untuk meningkatkan kemampuan otot
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Univ Jember 2017

sendi yang dapat memberikan kebugaran dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Apabila otot sering dilatih maka cairan sinovial akan meningkat atau bertambah.
Cairan sinovial ini berfungsi sebagai pelumas dalam sendi ,artinya, penambahan
cairan sinovial pada sendi dapat mengurangi resiko cidera dan mencegah
timbulnya nyeri lutut pada penderita.

6.2 Saran
6.2.1 Bagi Sasaran:
a. Diharapkan dengan telah dilakukannya pendidikan kesehatan dan
pemberian senam rematik klien dapat melakukan hal tersebut saat
klien merasakan nyeri
b. Diharapkan dengan telah dilakukannya demonstrasi ini klien dapat
mengetahui cara mengatasi nyeri pada anggota badannya.
6.2.2 Bagi masyarakat:
a. Pendidikan kesehatan dan demonstrasi mengenai senam rematik
berguna untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
cara mengatasi nyeri
b. Pendidikan kesehatan dan demonstrasi mengenai senam rematik
berguna untuk menimalkan rasa nyeri yang berlebih
6.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan:
a. Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan diharapkan memiliki
ketrampilan, kemampuan dan pengetahuan untuk mengimbangi
masalah kesehatan yang ada dimasyarakat
b. Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan diharapkan dapat
menjadi role model untuk masyarakat dalam memberi asuhan
keperawatan dalam penanganan nyeri
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Univ Jember 2017

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Satuan Operasional Prosedur (SOP)
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media Leaflet
Lampiran 7 : Foto Kegiatan

Pemateri,

Iput Hardianti, S.Kep.


NIM 102311101096
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Univ Jember 2017

Lampiran 1: Berita Acara

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2017/2018

BERITA ACARA
Pada hari Rabu, tanggal 27 Bulan September tahun 2017 jam 09.00 s/d 09.30
WIB bertempat di Wisma Seruni UPT PSTW Jember Provinsi Jawa Timur telah
dilaksanakan Kegiatan Senam Rematik oleh Mahasiswa Program Profesi Ners
Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh 1 orang (daftar hadir terlampir)

Jember, 27 September 2017

Mengetahui,
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Stase Keperawatan Gerontik
PSIK Universitas Jember

Latifa Aini S., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom.


NIP 19710926 200912 2 001
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Univ Jember 2017

Lampiran 2: Daftar Hadir

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
T.A 2017/2018

DAFTAR HADIR
Kegiatan Senam Rematik oleh Mahasiswa Program Profesi Ners Universitas
Jember. Pada hari Rabu, tanggal 27 Bulan September tahun 2017 jam 09.00 s/d
09.30 WIB bertempat di PSTW Jember Propinsi Jawa Timur.

NO NAMA ALAMAT TANDA


TANGAN
1. 1.
2. 2.
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
7. 7.
8. 8.
9. 9.
10. 10.

Jember, 27 September 2017


Mengetahui,
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Stase Keperawatan Gerontik
PSIK Universitas Jember

Latifa Aini S., S.Kep., M.Kep., Sp.Kom.


NIP 19710926 200912 2 001
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Univ Jember 2017

Lampiran 3: SAP

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik/materi : Senam Rematik


Sasaran : Mbah R
Waktu : 09.00 – 09.30 WIB
Hari/ Tanggal : Rabu, 27 September 2017
Tempat : Wisma Seruni UPT PSTW Jember

1. Standar Kompetensi
Setelah diberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan mengenai senam
rematik diharapkan lansia mampu memahami dan mempraktikkan senam
rematik secara mandiri.
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 30 menit
sasaran akan mampu:
a. Menjelaskan tentang teknik terapi senam rematik;
b. Menjelaskan tentang manfaat terapi senam rematik;
c. Mampu mendemontrasikan langkah-langkah terapi senam rematik.
3. Pokok Bahasan
Terapi senam rematik

4. Subpokok Bahasan
a. Pengertian terapi senam rematik;
b. Manfaat terapi senam rematik;
c. Langkah-Langkah Terapi senam rematik.
5. Waktu
1 x 20 menit
6. Bahan/ Alat yang digunakan
Leaflet

7. Model Pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran : Demonstrasi
b. Landasan teori : Kontruktivisme
c. Langkah pokok
1. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
2. Mengajukan masalah
3. Mengidentifikasi pilihan tindakan
4. Memberi komentar
5. Menetapkan tindak lanjut sasaran

8. Persiapan
Penyuluh mencari materi tentang teknik senam rematik untuk mengurangi
nyeri pada penderita asam urat.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Univ Jember 2017

9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan


Tindakan
Proses Waktu
Kegiatan Penyuluhan Kegiatan peserta
Pendahuluan 1. Salam pembuka Memperhatikan 2 menit
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan umum dan
tujuan khusus
Penyajian 1. Menjelaskan materi tentang: Memperhatikan, 15 menit
a. Pengertian terapi senam menanggapi
rematik dengan
b. Manfaat terapi senam rematik pertanyaan
c. Langkah-Langkah Terapi
senam rematik
2. Mendemonstrasikan terapi senam
rematik
3. Memberikan kesempatan kepada
Mbah R untuk bertanya
4. Menjawab pertanyaan
5. Memberikan kesempatan kepada
Mbah R untuk menjelaskan
kembali dan mempraktikkan
materi yang sudah disampaikan
Penutup 1. Menyimpulkan materi yang telah Memperhatikan 3 menit
diberikan dan menanggapi
2. Mengevaluasi hasil pendidikan
kesehatan
3. Memberikan leaflet tentang
senam rematik
4. Salam penutup

10. Evaluasi
Jawablah pertanyaan ini dengan tepat
a. Apakah pengertian dari terapi senam rematik?
b. Sebutkan manfaat dari terapi senam rematik?
c. Bagaimana langkah-langkah melakukan terapi senam rematik?
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Univ Jember 2017

Lampiran 4: SOP

TERAPI SENAM REMATIK


Program Studi Ilmu
Keperawatan
Universitas Jember
PROSEDUR TETAP
I PENGERTIAN Merupakan latihan untuk mengurangi nyeri
pada sendi
II TUJUAN 1. Mengurangi nyeri sendi
III INDIKASI Klien dengan keluhan nyeri sendi
IV KONTRAINDIKASI -
V PERSIAPAN 1. Melakukan pengkajian klien, riwayat
PERAWAT keperawatan, dan riwayat medis.
2. Rumuskan diagnosa keperawatan.
3. Buat rencana tindakan (intervensi).
4. Minta bantuan keluarga untuk membantu.
5. Menciptakan lingkungan yang nyaman
VI PERSIAPAN ALAT -
VII PERSIAPAN PASIEN Berikan posisi yang nyaman pada klien
VIII CARA KERJA Tahap PraInteraksi
1. Mengumpulkan data tentang klien
2. Menciptkan lingkungan yang nyaman
3. Membantu rencana pertemuan tindakan
keperawatan
Tahap Orientasi
1. Memberikan senyum dan salam kepada
klien dan keluarga dan sapa nama klien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur
pelaksanaan kepada klien dan keluarga
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan klien
Tahap Kerja
1. Menjaga privacy klien
2. Melakukan senam rematik yaitu:
a. Mengkontraksikan otot dengan gerakan
sendi, caranya yaitu dengan posisi
duduk kemudian menggerakkan kaki ke
atas ke bawah dan diberi beban
(misalnya bantal) dilakukan 8x
hitungan.
b. Tidur terlentang, di bawah lutut di beri
bantal kecil kemudian angkat sedikit
kaki naik turun secara berulang,
lakukan 8x hitungan.
Latihan peregangan :
a. Menengokkan kepala ke kiri dan ke
kanan 8x hitungan
b. Menggerakkan kepala ke atas dan
ke bawah 8x hitungan
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Univ Jember 2017

c. Memiringkan kepala ke kiri dan ke


kanan 8x hitungan
d. Duduk di kursi dengan kaki lurus
dan mencoba meraih jempol kaki
dengan tangan 8x hitungan
c. Posisi duduk tegap di kursi kedua
tangan mengangkat beban lalu
menggerakkannya (otot memanjang
dan memendek)
3. Merapikan Klien
Tahap Terminasi
1. Melakukan evaluasi tindakan yang
dilakukan
2. Berikan reinforcement positif terhadap
kegiatan yang dilakukan.
3. Berpamitan dengan klien dan keluarga
4. Membereskan alat
5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan
perawatan.
IX HASIL Dokumentasi :
1. Catat tindakan yang telah dilakukan.
2. Waktu dan Tanggal Tindakan.
3. Nama Perawat dan Tanda Tangan Perawat.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Univ Jember 2017

Lampiran 5: Materi

SENAM REMATIK
Senam rematik
a. Pengertian
Merupakan latihan untuk mengurangi nyeri pada sendi.
b. Manfaat
1. Memberikan rasa nyaman pada klien karena rasa nyaman dapat
mengurangi nyeri yang dirasakan oleh klien
2. Memperlancar sirkulasi darah
3. Mengurangi rasa nyeri

c. Cara terapi senam rematik


Tahap PraInteraksi
1. Mengumpulkan data tentang klien
2. Menciptkan lingkungan yang nyaman
3. Membantu rencana pertemuan tindakan keperawatan
Tahap Orientasi
1. Memberikan senyum dan salam kepada klien dan keluarga dan sapa
nama klien
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan kepada klien dan
keluarga
3. Menanyakan persetujuan/kesiapan klien
Tahap Kerja
1. Menjaga privas klien
2. Melakukan senam rematik yaitu:
a. Mengkontraksikan otot dengan gerakan sendi, caranya yaitu
dengan posisi duduk kemudian menggerakkan kaki ke atas ke
bawah dan diberi beban (misalnya bantal) dilakukan 8x hitungan.
b. Tidur terlentang, di bawah lutut di beri bantal kecil kemudian
angkat sedikit kaki naik turun secara berulang, lakukan 8x
hitungan.
Latihan peregangan :
a. Menengokkan kepala ke kiri dan ke kanan 8x hitungan
b. Menggerakkan kepala ke atas dan ke bawah 8x hitungan
c. Memiringkan kepala ke kiri dan ke kanan 8x hitungan
d. Duduk di kursi dengan kaki lurus dan mencoba meraih jempol kaki
dengan tangan 8x hitungan
e. Posisi duduk tegap di kursi kedua tangan mengangkat beban lalu
menggerakkannya (otot memanjang dan memendek)
3. Merapikan Klien
Tahap Terminasi
a. Melakukan evaluasi tindakan yang dilakukan
b. Berikan reinforcement positif terhadap kegiatan yang dilakukan.
c. Berpamitan dengan klien dan keluarga
d. Membereskan alat
e. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Univ Jember 2017

Lampiran 6: Media Leaflet Bergambar

Media Leaflet yang Digunakan


Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Univ Jember 2017

Lampiran 7: Foto Kegiatan

Gambar 1. Kegiatan pendidikan kesehatan tentang senam rematik dalam


penanganan nyeri sendi di lutut Mbah R di UPT PSTW Jember pada tanggal 27
September 2017 oleh Iput Hardianti Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Universitas Jember

Anda mungkin juga menyukai