TUGAS
Oleh:
Iput Hardianti, S.Kep.
NIM 102311101096
TUGAS
Oleh:
Iput Hardianti, S.Kep.
NIM 102311101096
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Analisa Situasi
Nyeri sendi (artritis) dapat mengganggu atau membatasi banyak kegiatan
semisal berolahraga, berjalan-jalan, naik atau turun tangga, mencuci serta aktivitas
lainnya. Tidak jarang keadaan nyeri sendi yang dirasakan dapat menimbulkan
beban fikiran, ketegangan, karena menjadikan seseorang merasa tidak mampu
berbuat apa-apa. Penyebab nyeri sendi yang paling sering adalah radang sendi,
beban pada gerakan yang berulang, trauma, sikap tubuh yang salah, proses
penuaan ataupn karena sudah lama tidak bergerak. Nyeri sendi membuat orang
berperilaku menghindari nyeri yang timbul dengan cara enggan menggerakkan
tubuhnya tanpa mereka sadari bahwa tindakan seperti ini justru akan
memperparah keadaan sebab dengan mengurangi gerakan akan berakibat pada
melemahnya otot sehingga nyeri persendian itu akan semakin memburuk.
Penderita nyeri sendi di seluruh dunia telah mencapai angka 355 juta jiwa.
Hal tersebut menandakan 1 dari 6 orang di dunia ini menderita nyeri sendi. Angka
ini diperkirakan akan terus meningkat hingga tahun 2025 dengan indikasi lebih
dari 25% akan mengalami kelumpuhan. Organisasi kesehatan dunia (WHO)
melaporkan bahwa 20%, penduduk dunia terserang penyakit nyeri sendi. Dimana
5-10% adalah mereka yang berusia 5-20 tahun dan 20% mereka yang berusia 55
tahun (Wiyono, 2010).
Angka kejadian penyakit nyeri sendi ini yang relatif tinggi, yaitu 1-2 persen
dari total populasi di Indonesia. Pada tahun 2004 lalu, jumlah pasien nyeri sendi
ini mencapai 2 juta orang, dengan perbandingan pasien wanita tiga kali lebih
banyak dari pria. Berdasarkan hasil penelitian terakhir dari Zeng QY et al 2008,
prevalensi nyeri sendi di Indonesia mencapai 23,6% hingga 31,3%. Angka ini
menunjukkan bahwa rasa nyeri sendi sudah cukup mengganggu aktivitas
masyarakat Indonesia, Data pelayanan kesehatan tahun ke tahun menunjukkan
proporsi kasus nyeri sendi di Jawa Tengah mengalami peningkatan dibanding
dengan kasus penyakit tidak menular. Secara keseluruhan pada tahun 2007
proporsi kasus nyeri sendi sebesar 17,34 %, meningkat menjadi 29,35% di tahun
2008. Kemudian pada tahun 2009 mengalami peningkatan menjadi 39,47%,
kemudian pada tahun 2010 menjadi 48,32% (Seksi P2PTM, 2009).
Berdasarkan pengkajian mahasiswa Program Pofesi Ners PSIK Universitas
Jember pada tanggal 17 Sepember 2016 pada lansia yaitu Ny. M diperoleh data
bahwa lansia tersebut sering merasakan nyeri otot dan linu di seluruh badan
terutma kaki. Nyeri yang dirasakan seringkali mengganggu aktivitas. Hal ini
disebabkan karena anggota tubuh menjadi kaku ketika akan digerakkan ketika
nyeri. Seringkali nyeri sendi ini mengakibatkan kekakuan dan menyebabkan
mereka susah beraktivitas seperti biasa.
3.2 Manfaat
Adapun manfaat yang didapat dari kegiatan senam rematik ini antara lain:
1. Menambah pengetahuan Mbah R terkait dengan kegiatan yang bisa
dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri;
2. Menambah kemampuan dan keterampilan pada Mbah R untuk melakukan
senam rematik secara mandiri.
Untuk mempertahankan LGS sendi pada keadaan normal, otot harus digerakkan
secara optimal dan teratur. Aktivitas LGS juga dianjurkan untuk terapi yang dapat
mempertahankan pergerakan sendi dan jaringan lunak, yang dapat mempertahankan
pergerakan sendi dan jaringan lunak, yang akan meminimalkan kontraktur. Latihan
untuk memperbaiki LGS aktif dalam jenis latihan gerak aktif yaitu latihan isotonik
yang dapat memperbaiki tonus dan massa, kekuatan otot dan ketahanan fleksibilitas
sendi (Kisner dan Colby 1996). Latihan lain yang bisa dilakukan adalah olahraga fisik
seperti senam rematik, inti dari senam rematik adalah mempertahankan lingkup gerak
sendi secara maksimal.
: Sasaran
: Pemateri
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Univ Jember 2017
6.1 Kesimpulan
Pada kondisi kekurangan cairan synovial lapisan kartilago yang menutup
ujung tulang akan bergesekan satu sama lain. Gesekan tersebut akan membuat
lapisan tersebut semakin tipis dan akhirnya akan menimbulkan rasa nyeri. Nyeri
ketika melakukan aktivitas sehari-hari, pembengkakan pada sendi, kaku, kelainan
bentuk tubuh (genu varus) merupakan manifestasi dari goutarthritis. Oleh karena
itu fokus penanganannya adalah mengontrol rasa nyeri, proteksi sendi serta
mempertahankan fungsi kualitas gerak.
senam rematik untuk mempertahankan pergerakan sendi dan jaringan lunak,
yang nantinya diharapkan akan meminimalkan kontraktur. Latihan fisik
membantu pemulihan setelah masa akut lewat. Salah satu implementasinya adalah
senam rematik yang melibatkan gerakan-gerakan untuk meregangkan dan
memperkuat otot-otot penyangga sendi yang rusak. Bila otot penyangga sendi
menguat, nyeri sendi akan berkurang. Senam rematik merupakan bentuk latihan
fisik yang mempunyai pengaruh yang baik untuk meningkatkan kemampuan otot
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Univ Jember 2017
sendi yang dapat memberikan kebugaran dan meningkatkan daya tahan tubuh.
Apabila otot sering dilatih maka cairan sinovial akan meningkat atau bertambah.
Cairan sinovial ini berfungsi sebagai pelumas dalam sendi ,artinya, penambahan
cairan sinovial pada sendi dapat mengurangi resiko cidera dan mencegah
timbulnya nyeri lutut pada penderita.
6.2 Saran
6.2.1 Bagi Sasaran:
a. Diharapkan dengan telah dilakukannya pendidikan kesehatan dan
pemberian senam rematik klien dapat melakukan hal tersebut saat
klien merasakan nyeri
b. Diharapkan dengan telah dilakukannya demonstrasi ini klien dapat
mengetahui cara mengatasi nyeri pada anggota badannya.
6.2.2 Bagi masyarakat:
a. Pendidikan kesehatan dan demonstrasi mengenai senam rematik
berguna untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
cara mengatasi nyeri
b. Pendidikan kesehatan dan demonstrasi mengenai senam rematik
berguna untuk menimalkan rasa nyeri yang berlebih
6.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan:
a. Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan diharapkan memiliki
ketrampilan, kemampuan dan pengetahuan untuk mengimbangi
masalah kesehatan yang ada dimasyarakat
b. Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan diharapkan dapat
menjadi role model untuk masyarakat dalam memberi asuhan
keperawatan dalam penanganan nyeri
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Univ Jember 2017
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Satuan Acara Penyuluhan (SAP)
Lampiran 4 : Satuan Operasional Prosedur (SOP)
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media Leaflet
Lampiran 7 : Foto Kegiatan
Pemateri,
BERITA ACARA
Pada hari Rabu, tanggal 27 Bulan September tahun 2017 jam 09.00 s/d 09.30
WIB bertempat di Wisma Seruni UPT PSTW Jember Provinsi Jawa Timur telah
dilaksanakan Kegiatan Senam Rematik oleh Mahasiswa Program Profesi Ners
Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh 1 orang (daftar hadir terlampir)
Mengetahui,
Penanggung Jawab Mata Kuliah
Stase Keperawatan Gerontik
PSIK Universitas Jember
DAFTAR HADIR
Kegiatan Senam Rematik oleh Mahasiswa Program Profesi Ners Universitas
Jember. Pada hari Rabu, tanggal 27 Bulan September tahun 2017 jam 09.00 s/d
09.30 WIB bertempat di PSTW Jember Propinsi Jawa Timur.
Lampiran 3: SAP
1. Standar Kompetensi
Setelah diberikan penyuluhan atau pendidikan kesehatan mengenai senam
rematik diharapkan lansia mampu memahami dan mempraktikkan senam
rematik secara mandiri.
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan demonstrasi selama 30 menit
sasaran akan mampu:
a. Menjelaskan tentang teknik terapi senam rematik;
b. Menjelaskan tentang manfaat terapi senam rematik;
c. Mampu mendemontrasikan langkah-langkah terapi senam rematik.
3. Pokok Bahasan
Terapi senam rematik
4. Subpokok Bahasan
a. Pengertian terapi senam rematik;
b. Manfaat terapi senam rematik;
c. Langkah-Langkah Terapi senam rematik.
5. Waktu
1 x 20 menit
6. Bahan/ Alat yang digunakan
Leaflet
7. Model Pembelajaran
a. Jenis model pembelajaran : Demonstrasi
b. Landasan teori : Kontruktivisme
c. Langkah pokok
1. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
2. Mengajukan masalah
3. Mengidentifikasi pilihan tindakan
4. Memberi komentar
5. Menetapkan tindak lanjut sasaran
8. Persiapan
Penyuluh mencari materi tentang teknik senam rematik untuk mengurangi
nyeri pada penderita asam urat.
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Univ Jember 2017
10. Evaluasi
Jawablah pertanyaan ini dengan tepat
a. Apakah pengertian dari terapi senam rematik?
b. Sebutkan manfaat dari terapi senam rematik?
c. Bagaimana langkah-langkah melakukan terapi senam rematik?
Laporan P2N Stase Keperawatan Gerontik-PSIK Univ Jember 2017
Lampiran 4: SOP
Lampiran 5: Materi
SENAM REMATIK
Senam rematik
a. Pengertian
Merupakan latihan untuk mengurangi nyeri pada sendi.
b. Manfaat
1. Memberikan rasa nyaman pada klien karena rasa nyaman dapat
mengurangi nyeri yang dirasakan oleh klien
2. Memperlancar sirkulasi darah
3. Mengurangi rasa nyeri