Anda di halaman 1dari 26

Metabolisme Energi pada Tubuh Manusia

Kelompok : E7

Joses Prima

Lusye Diana Jacob

Resti Aulia W

Andri Nugraha

Ega Farhatu Jannah

Saefanius Ovalinsky

Anestesya Monica

Timmy Christian T

Tommy Darmasaputra

Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Krida Wacana


1
Latar Belakang

Bahan makanan sering disebut bahan pangan, dan dalam perdagangan disebut komoditi
pangan, ialah apa yang kita produksi atau perdagangkan, misalnya daging, sayur, uah dan
sebagainya. Seseorang tidak membeli karbohidrat atau protein, tetapi membeli beras sebagai
sumber karbohidrat dan daging sebagai sumber protein. Yang dibeli, diolah dan disusun menjadi
hidangan adalah bahan makanan bukan zat makanan. Kalau kita mengonsumsi suatu makanan,
misalnya sesuap nasi, maka kita menelan campuran dari berbagai zat gizi, salah satunya adalah
menghasilkan energy yang sangat dibutuhkan untuk aktivitas kita sehari-hari. Sebagai sumber
energy terbesar yaitu karbohidrat, lemak dan protein.

Karbohidat

Karbohidrat sebagai zat gizi merupakan nama kelompok zat-zat organic yang mempunyai
struktur molekul berbeda-beda, meski terdapat persamaan dari sudut kimia dan fungsinya.
Semua karbohidrat terdiri atas unsur-nsur Carbon (C), hydrogen (H), dan oksigen (O), yang pada
umumnya mempunyai rumus kimia Cn(H2O)n. Rumus umu ini member kesan zat carbon yang
diikat dengan air (dihidrasi), sehingga diberi nama karbohidrat. Persamaan lain ialah bahwa
ikatan-ikatan organic yang menyusun kelompok karbohidrat ini berbentuk polyalcohol. Dari
sudut fungs, karbohidrat adalah penghasil energy utama dalam makanan maupun dalam tubuh.1

Karbohidrat yang terasa manis, biasa disebut gula. Molekul dasar dari karbohidrat disebut
monosakarida atau monosa. Dua monosa dapat saling terikat, membentuk disakarida atau diosa,
dan tiga monosakarida yang saling terikat diberi nama trisakarida atau triosa. Ikatan yang lebih
dari tiga monosakarida disebut polisakarida atau poliosa. Poliakarida yang mengandung jumlah
monosakarida tidak begitu banyak disebut oligosakarida.1

Jenis – Jenis Karbohidrat

Karbohidrat yang ada didalam makanan ada tiga jenis yaitu : monosakarida, disakarida
dan polisakarida. Mono dan disakarida terasa manis, sedangkan polisakarida tidak mempunyai
rasa (tawar). Didalam bahan makanan nabati terdapat dua jenis polisakarida yaitu dapat dicerna
yaitu zat tepung (amylum) dan dekstrin, sedangkan yang tidak dapat dicerna yaitu selulosa,
pentosan dan galaktan. Sedangkan polisakarida hewani yang dapat dicerna yaitu glikogen.
Disakarida didalam makanan ada tiga jenis yang mempunyai arti gizi yaitu sukrosa, maltose dan

2
laktosa. Laktosa hanya dijumpai pada hewani yaitu merupakan jenis gula didalam air susu baik
susu ibu maupun susu hewan. Sukrosa dan maltose terdapat pada di dalam bahan makanan
nabati. Dan monosakida didalam makanan ada tiga jenis yang mempunyai arti gizi yaitu glukosa,
fruktosa dan galaktosa.1

Sumber Karbohidrat

Sumber utama karbohidrat didalam makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan, dan hanya
sedikit yang termasuk bahan makanan hewani. Karbohidrat nabati didalam makanan manusia
terutama berasal dari timbunan, yaitu biji, batang dan akar. Sumber yang kaya akan karbohidrat
biasa nya termasuk bahan makanan pokok. Karbohidrat hewani itu berbentuk glikogen, terutama
terdapat didalam otot (daging) dan hati. Namun jumlahnya terbatas dan setelah binatang mati
glikogen mengalami penguraian sehingga karbohidrat didalam daging menjadi nol, ketika
sampai didapur untuk dimasak.1

Bahan makanan pokok biasanya merupakan sumber utama karbohidrat, karena selain
tinggi kadara amilumnya, dapat dimakan dalam jumlah yang besar oleh seseorang tanpa
menimbulkan keluhan. Bahan makanan pokok di Indonesia dapat berupa beras (sereal), akar dan
umbi, serta ekstrak tepung seperti sagu. Kacang-kacangan juga mengandung banyak karbohidrat
tetapi biasanya tidak sanggup untuk dikonsumsi dalam jumlah yang besar karena menimbulkan
keluhan-keluhan, seperti banyak kentut, rasa berat di perut dan sebagainya. Buah-buahanaAda
pula yang mempunyai tinggi karbohidrat seperti pisang, nangka, durian, sawo dan sebagainya.1

Karbohidrat yang tidak dapat dicerna, tidak akan menghasilkan energy. Selulosa,
galaktan, dan pentosan tidak dapat dicerna sehingga tidak dapat menghasilkan energy. Tetapi
jenis karbohidrat ini masih berguna bagi tubuh yaitu untuk memberikan rasa kenyang dan dan
melancarkan pembuangan tinja (defaecation). Semua hidangan yang mengandung karbohidrat
yang tidak dicerna dalam jumlah kecil, mungkin memberikan kesulitan pembuangan tinja dan
terjadi sembelit (obstipasi). Karbohidrat yang tidak dapat dicerna digunakan dalam pembuatan
makanan rendah kalori, misalnya untuk menurunkan berat badan atau makanan bagi penderita
diabetes mellitus. Sehingga dengan volume cukup besar akan menimbulkan rasa kenyang tanpa
disertai kandungan energy dalam hidangan tersebut. Makanan yang tidak dapat dicerna dalam
golongkan sebagai makanan berserat.1

3
Klewek, sukun, nangka muda merupakan sayur buah yang cukup kandungan
karbohidratnya, tetapi jumlah yang dikonsumsi umumnya sangat terbatas. Agar-agar tidak
merupakan sumber karbohidra yang dapat dicerna, tetapi memberikan volume kepada makanan,
sehingga dapat dipergunakan sebagai pengisi dalam makanan rendah kalori. Yang menambah
kalori pada agar-agar adalah gula, krim atau susu yang ditambahkan saat mengkonsumsi gula
tersebut.1,2

Fungsi Karbohidrat di Dalam Tubuh

Didalam tubuh karbohidrat merupakan sumber utama energy. Dari tiga sumber energy
utama yaitu karbohidrat, lemak dan protein; karbohidrat merupakan sumber energy yang paling
murah. Karbohidrat yang tidak dapat dicerna memberikan volume kepada isi usus, dan
rangsangan mekanis yang terjadi, melancarkan gerakan peristaltic yang melancarkan aliran
bubur makanan (chymus) melalui saluran pencernaan serta memudahkan pembuangan tinja
(defekasi). Karbohidrat juga merupakan bagian dari struktur sel, dalam bentuk glikoprotein.
Reseptor selular yang terdapat pada permukaan membrane sel adalah suatu glikoprotein dan
diantaranya merupakan reseptor bagi hormone. Simpanan energy didalam otot dan hati dalam
bentuk glikogen, salah satu bentuk karbohidrat yang mudah dimobilisasikan bila tubuh
memerlukan banyak energy. Cadangan karbohidrat ini tidak terlalu besar sehingga cepat
berkurang.1,3

Metabolism Karbohidrat

Setelah mengalami proses pencernaan, hasil akhir dari karbohidrat seperti pati, glikogen,
sukrosa dan laktosa ialah molekul glukosa, galaktosa dan fruktosa. Dengan bantuan ion natrium,
ketiga jenis monosakarida ini akan masuk melalui lumen usus halus untuk dibawa melalui aliran
darah menuju ke hati. Di hati molekul galaktosa dan fruktosa akan diubah menjadi glukosa lalu
bersama molekul glukosa kemudian dibawa ke jaringan ekstrahepatik seperti jaringan otot, otak,
adiposa dan eritrosit untuk mengalami metabolisme lebih lanjut.4

Proses metabolisme karbohidrat terdiri dari proses metabolisme utama dan metabolisme
minor pathway. Proses metabolisme utama sering terjadi sedangkan proses metabolisme minor
pathway jarang terjadi dan bila terjadi maka proses ini biasanya berlangsung di hati.

Yang termasuk ke dalam proses metabolisme utama ialah:

4
 Glikolisis Embden Meyerhof
 Oksidasi Piruvat  Asetil KoA
 Siklus Asam Sitrat
 Glikogenolisis
 Glikogenesis
 HMP Shunt
 Glukoneogenesis
Sedangkan yang termasuk ke dalam metabolisme minor pathway ialah:
 Jalur metabolisme uronat
 Metabolisme Fruktosa
 Metabolisme Galaktosa
 Metabolisme Glukosamin
Metabolisme Utama

a. Glikolisis Embden Meyerhoff

Proses glikolisis ialah proses awal dari metabolisme gugus gula hasil pemecahan
karbohidrat di dalam sel. Proses glikolisis ialah suatu proses yang bertujuan untuk
menghasilkan piruvat dalam keadaan aerob ataupun laktat dalam keadaan anaerob
sehingga dapat terbentuk energi. Glikolisis terjadi di dalam sitoplasma sel/sitosol. Pada
keadaan aerob, 1 molekul glukosa yang melalui proses glikolisis dapat menghasilkan 8
ATP sedangkan dalam keadaan anaerob jumlah ATP yang dihasilkan lebih sedikit yaitu 2
ATP. Di eritrosit, proses glikolisis selalu terjadi dalam keadaan anaerob karena ketiadaan
mitokondria. Hal ini menyebabkan hasil akhirnya selalu berupa laktat.4,5

Proses glikolisis terjadi melalui tahapan-tahapan tertentu. Tahapan-tahapan tersebut


adalah:

1. Glukosa  glukosa 6-P.

Enzim yang berperan ialah glukokinase di hepar dan heksokinase di jaringan


ekstrahepatik. Proses perubahan ini memerlukan donor phospat yang didapat melalui
pelepasan gugus phospat dari sebuah molekul ATP menjadi ADP. Selain itu

5
diperlukan ion magnesium. Reaksi ini tidak dapat terjadi dalam arah yang
berlawanan.

Glukosa 6-P merupakan molekul yang penting bukan hanya dalam glikolisis
EM, melainkan juga proses lain seperti HMP shunt dan glikogenolisis.

2. Glukosa 6-P  Fruktosa 6-P

Enzim yang berperan adalah isomerase.

3. Fruktosa 6-P  Fruktosa 1,6 bifosfat

Enzim yang berperan ialah fosfofruktokinase. Enzim ini bekerja bantuan ion
magnesium dan ambilan satu gugus phospat dari ATP. Enzim ini merupakan enzim
kunci yang mengatur kecepatan proses glikolisis.4

4. Fruktosa 1,6 bifosfat  gliseraldehid 3-P + DHAP (bantuan enzim aldolase)

DHAP  gliseraldehid 3-P (isomerase). Sehingga pada proses ini dihasilkan 2


molekul gliseraldehid 3-P.

5. Gliseraldehid 3-P  1,3 bifosfogliserat (gliseraldehid 3-P Dehidrogenase)

Proses ini memerlukan koenzim NAD+ yang akan bereaksi dengan phospat
inorganik menjadi NADH dan melepas ion hidrogen. Proses ini akan menghasilkan 3
ATP melalui rantai pernapasan. Proses ini dapat dihambat oleh iodoasetat.

6. 1,3 bifosfogliserat  3 fosfogliserat (fosfogliserat kinase)

Dengan bantuan ion magnesium, proses ini akan menghasilkan 1 ATP pada
tingkat substrat.

7. 3 fosfogliserat  2 fosfogliserat (mutase)

8. 2 fosfogliserat  Phospo enol piruvat (enolase)

Memerlukan ion magnesium dan akan dihambat oleh flourida.

9. Phospo enol piruvat  (enol) piruvat (piruvat kinase)

Proses ini memerlukan ion magnesium dan ADP. Gugus phospat dari phospo
enol piruvat akan diambil untuk bergabung dengan ADP membentuk 1 molekul
ATP.4
6
10. (enol) piruvat  (keto) piruvat

Proses ini berlangsung secara spontan.

Proses diatas dalam keadaan normal akan menghasilkan 10 ATP. Langkah kelima
menghasilkan 3 ATP, namun karena ada 2 molekul gliseraldehid 3-P maka energi yang
dihasilkan menjadi 6 ATP. Proses yang berlangsung dibawahnya juga terjadi dalam 2 molekul,
sehingga ATP yang terbentuk pada langkah 6 sebanyak 2 ATP dan langkah 9 sebanyak 2 ATP.
Totalnya ialah 10 ATP. Sedangkan energi yang digunakan dalam proses ini ialah 2 ATP. ATP ini
digunakan pada langkah 1 dan 3. Sehingga total energi dalam glikolisis pada proses aerob ialah
sebesar 8 ATP.

Pada keadaan anaerob rantai pernafasan tidak terjadi. Yang terjadi adalah pembentukan
laktat. Sehingga 6 ATP pada langkah kelima tidak terbentuk. Oleh karena itu jumlah ATP yang
dihasilkan hanya 2 ATP.

Ringkasan proses glikolisis dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 1 : Glikolisis EM4

7
b. Oksidasi Piruvat  Asetil KoA

Piruvat yang telah terbentuk sebagai hasil proses glikolisis dapat masuk ke dalam
mitokondria untuk mengalami oksidasi menjadi molekul asetil koA. 1 molekul glukosa
akan menghasilkan 2 molekul piruvat yang memiliki 3 atom karbon. Piruvat akan diubah
menjadi asetil koA yang memiliki 2 atom karbon. Dalam eritrosit, setelah mengalami
glikolisis maka piruvat akan diubah menjadi laktat.4

Piruvat dehidrogenase ialah enzim yang berperan dalam proses ini. Konsentrasi
dari piruvat dehidrogenase meningkat pada saat makan dan saat piruvat banyak terbentuk.
Sebaliknya kondisi kelaparan serta konsentrasi asetil koA yang meningkat akan
menghambat kerja dari piruvat dehidrogenase.4,5

Selain itu kinase spesifik juga berperan dalam proses oksidasi piruvat. Fosforilasi
kinase dapat menghambat aktivitas enzim ini, sedangkan defosforilasi kinase dapat
mempercepat kerja enzim ini. Enzim ini memerlukan koenzim NAD+ yang melalui rantai
pernapasan akan berubah menjadi NADH dan menghasilkan 3 ATP.

Proses reaksi memerlukan 5 vitamin dalam bentuk koenzim, yaitu vitamin asam
lipoat, vitamin B1, B2, B5 dan vitamin asam pantotenat. Sedangkan hambatan pada
enzim piruvat dehidrogenase dapat menyebabkan laktat asidosis. Kondisi ini dapat terjadi
pada keracunan ion merkuri dan pada penderita diabetes melitus.4 Jumlah ATP yang
dihasilkan pada proses ini ialah sebesar 6 ATP.

c. Siklus Asam Sitrat

Siklus asam sitrat merupakan jalur akhir bersama metabolisme karbohidrat,


protein dan lemak. Asetil koA sebagai substrat awal kerja enzim pada siklus asam sitrat
dapat dihasilkan dari katabolisme karbohidrat, protein dan lemak. Siklus ini dapat terjadi
di mitokondria. Siklus ini merupakan siklus dimana terjadi penggabungan antara molekul
asetil koA dengan oksaloasetat hingga terbentuk asam trikarboksilat yaitu asam sitrat.
Asam sitrat akan mengalami beberapa reaksi untuk akhirnya kembali membentuk
oksaloasetat.4

Proses yang terjadi adalah sebagai berikut:


1. Asetil koA + oksaloasetat + H2O  sitrat + koASH (enzim sitrat sintase)

8
2. Sitrat  isositrat (enzim akonitase)
Kerja enzim dapat dihambat oleh fluoroasetat. Hal ini dikarenakan fluoroasetat
dapat bereaksi dengan asetil koA membentuk fluoroasetil koA yang akan
berkondensasi dengan oksaloasetat membentuk fluorositrat yang menghambat kerja
enzim akonitase.
3. Isositrat + NAD+  α – ketoglutarat + CO2 + NADH + H+ (enzim isositrat
dehidrogenase)
Proses ini melalui rantai pernapasan akan menghasilkan 3 ATP.
4. α – ketoglutarat + NAD+ + koASH  Suksinil ko-A + CO2 + NADH + H+ (enzim α
– ketoglutarat dehidrogenase)
Proses ini juga menghasilkan 3 ATP. Kerja enzim dapat dihambat oleh arsenat.
5. Suksinil KoA + GDP +Pi  Suksinat + GTP + koASH (enzim suksinat tiokinase)
Melalui tingkat substrat maka GTP dapat menyumbang 1 gugus phospat ke
ADP untuk menghasilkan ATP.3
6. Suksinat + FAD  Fumarat + FADH2 (enzim suksinat dehidrogenase)
Kerja enzim dapat dihambat malonat yang sifat inhibisinya ialah kompetitif.
Jumlah ATP yang dihasilkan melalui proses ini ialah 2 ATP.5
7. Fumarat + H2O  Malat (enzim fumarase)
8. Malat + NAD+  Oksaloasetat + NADH + H+ (enzim malat dehidrogenase)
Jumlah ATP yang dihasilkan melalui proses ini ialah sebesar 3 ATP.

Gambar 2: Siklus Asam Sitrat4

9
Regulasi terutama dari siklus asam sitrat adalah konsentrasi produk. Semakin tinggi
konsentrasi produk, maka enzim untuk mensintesisnya semakin dihambat.4 Hasil dari
siklus asam sitrat adalah 24 ATP, yang terdiri dari:

 3 NADH : 9 ATP

 1 FADH2 : 2 ATP

 1 GTP : 1 ATP

Karena ada 2 molekul asetil koA, maka jumlah energi menjadi 12 x 2 ATP = 24
ATP.

Dari ketiga proses diatas total energi yang dihasilkan dalam oksidasi satu molekul
glukosa ialah sebesar 38 ATP (glikolisis 8 ATP, oksidasi piruvat 6 ATP dan siklus asam
sitrat 24 ATP).

d. HMP Shunt

HMP merupakan singkatan dari hexose mono phospat = pentose phospat pathway.
Proses ini merupakan jalan lain untuk oksidasi glukosa melalui dehidrogenasi dengan
NADP sebagai akseptor H+. Proses ini terjadi di sitoplasma sel dan tidak menghasilkan
ATP. HMP shunt aktif di hati, jaringan adiposa, sel darah merah, korteks adrenal,
kelenjar tiroid, kelenjar mammae yang sedang laktasi dan kelenjar testis. Bagi sel darah
merah, proses ini menyediakan glutation untuk melindungi membran sel dari proses
oksidasi oleh molekul H2O2.4

Proses ini bertujuan untuk menyediakan NADPH + H+. NADPH penting bagi
sintesis asam lemak, kolesterol, hormon steroid, asam amino dan hormon tiroid. Selain
itu proses ini akan menyediakan ribosa 5 phospat untuk sintesis nukleotida (RNA –
DNA).4

HMP Shunt merupakan proses multisiklik, karena molekul glukosa 6-P yang
digunakan dapat kembali menjadi glukosa 6-P. Proses ini memerlukan 3 molekul glukosa
6 phospat. Adapun enzim yang dibutuhkan dalam proses ini ialah :

 Glukosa 6-P dehidrogenase yang mengubah glukosa 6-P menjadi 6-fosfoglukonat.

10
 6-fosfo glukonat dehidrogenase mengubah 6 fosfoglukonat menjadi ribulosa 5-
Phospat.

 Epimerase mengubah ribulosa 5 phospat  xilulosa 5 phospat dan ribosa 5 phospat


 arabinosa 5 phospat.

 Keto isomerase mengubah ribulosa 5 phospat menjadi ribosa 5 phospat.

 Transketolase dan transadolase.

e. Glikogenesis

Merupakan proses pembentukan glikogen dari molekul glukosa. Fungsi dari


pembentukan glikogen ialah sebagai cadangan energi terutama di hati dan otot. Proses
glikogenesis umumnya meningkat sesaat setelah makan dan menurun pada saat
puasa/lapar.5

Glikogen merupakan polisakarida yang terdiri dari rantai lurus dan rantai
bercabang. Pada rantai lurus terjadi ikatan glikosidik antara gugus gula yang satu dengan
yang lainnya pada ikatan α – 1,4 dan ikatan glikosidik rantai bercabang pada ikatan α –
1,6. Glikogen ini adalah simpanan utama karbohidrat yang paling mudah diubah kembali
menjadi monosakarida, tidak seperti halnya pada lemak yang relatif lebih sulit
dimobilisasi.5

Proses glikogenesis terjadi di hati dan otot. Di hati fungsi utama glikogen ialah
sebagai simpanan glukosa dan akan dipakai bila sewaktu-waktu kadar glukosa di dalam
darah mengalami penurunan. Sedangkan glikogen di otot berfungsi sebagai sumber
energi untuk proses glikolisis di dalam sel otot sendiri, bukan sebagai sumber glukosa
untuk meningkatkan kadar glukosa darah. Mengapa? Karena tidak ada enzim glukosa 6-P
fosfatase yang dapat mengubah glukosa 6-P menjadi glukosa bebas di otot. Enzim ini
terdapat di hati.4

Proses glikogenesis awalnya memerlukan molekul glikogen asal yang terbentuk


dari protein. Pada asam amino tiroksin dari protein inilah akan terjadi glikosilasi. Namun
glukosa bebas tidak dapat langsung ditautkan pada glikogen primer ini. Bentuk glukosa
yang dapat ditautkan ialah UDP glukosa. Proses glikogenesis yang terjadi adalah sebagai
berikut:

11
1. Pembentukan UDP glukosa dari glukosa 1-P. Reaksi ini terjadi dengan bantuan
enzim UDP glukosa pirofosforilase. Reaksinya ialah:

Glukosa 1-P + UTP  UDP Glukosa + 2Pi

2. Pembentukan unit glukosil 14 dari molekul glikogen primer yang ditambahkan
molekul UDP glukosa dengan bantuan enzim glikogen sintase.

3. Bila jumlah molekul dalam rantai lurus telah mencapai ±11 molekul glukosa, maka
enzim percabangan akan memindahkan ± 6 molekul glukosa ke cabang lain.

f. Glikogenolisis

Merupakan proses kebalikan dari glikogenesis, yaitu proses pemecahan glikogen


menjadi glukosa. Dapat terjadi di hati dan otot. Di hati proses ini akan meningkatkan
kadar glukosa darah meskipun dalam jumlah yang kecil. Sedangkan di otot glikogenolisis
terjadi pada keadaan kerja fisik seperti berolahraga.5 Proses yang terjadi adalah sebagai
berikut:

1. Pada rantai cabang dari glikogen, enzim fosforilase yang merupakan enzim regulator
akan mengkatalisis reaksi pemecahan ikatan glikosidik atau yang disebut juga
dengan fosforilisis (pemecahan dengan phospat). Oleh fosforilase, molekul glukosa
akan dilepas dan diikat dengan phospat pada atom karbon nomor 1. Proses pelepasan
ini akan terus berlanjut sampai tinggal ± 4 molekul glukosa di cabang.5

2. Glukan transferase akan memindahkan ±3 dari ±4 molekul glukosa yang tersisa ke


rantai lurus dan meninggalkan 1 molekul glukosa pada cabang tersebut.

3. Debranching enzyme akan menghidrolisis tempat percabangan dimana tersisa 1


molekul glukosa untuk menghasilkan 1 glukosa bebas. Dengan kata lain enzim ini
meniadakan percabangan.

Karena hanya 1 molekul glukosa bebas yang dihasilkan (meskipun ada glukosa 1-P),
maka hanya sedikit terjadi kenaikan kadar glukosa darah akibat proses ini.

g. Glukoneogenesis

Merupakan reaksi pembentukan karbohidrat dari senyawa non karbohidrat. Senyawa


yang dimaksud adalah asam amino glukogenik, laktat, gliserol dan propionat. Tujuannya

12
ialah menyediakan glukosa bagi tubuh bila dalam keaadan lemah dan berpuasa. Proses ini
terjadi di hati dan ginjal. Proses ini melibatkan sebagian besar glikolisis EM, siklus asam
sitrat dan beberapa reaksi lainnya.4

Metabolisme Minor Pathway

a. Jalan Metabolisme Asam Uronat

Merupakan suatu proses pengubahan glukosa menjadi asam uronat. Asam uronat
kemudian dapat diubah menjadi xylulosa yang akan masuk ke dalam HMP shunt karena
xylulosa merupakan salah satu komponen dari HMP shunt. Pada organisme yang
tingkatannya lebih rendah dari primata (seperti aves) jalur ini digunakan untuk
mensintesis vitamin C. Asam uronat selain dapat diubah menjadi xylulosa dapat juga
digunakan untuk sintesis glikosaminoglikan dan proteoglikan. Selain itu asam uronat
dapat berkonjugasi dengan xenobiotik agar lebih mudah dimetabolisir oleh tubuh.

b. Metabolisme Fruktosa

Tujuannya ialah agar dapat menggunakan fruktosa sebagai sumber energi untuk
mendapatkan ATP melalui proses metabolisme karbohidrat. Caranya ialah dengan
mengubah fruktosa menjadi fruktosa 1-P. Analog dengan glukosa, pada fruktosa ada dua
enzim yang bekerja yaitu fruktokinase dan heksosakinase. Fruktokinase didapati di hati
dan spesifik bekerja untuk fruktosa, sedangkan heksokinase terdapat di jaringan
ekstrahepatik.4

Namun, tidak seperti glukokinase yang berafinitas rendah terhadap glukosa di hati,
fruktokinase berafinitas relatif lebih tinggi dibandingkan heksokinase terhadap fruktosa.
Bahkan proses glikolisis fruktosa di dalam hati berlangsung lebih cepat dibanding
jaringan ekstrahepatik karena proses ini melewati jalan pintas. Yang dimaksud dengan
jalan pintas ialah pada proses ini tidak melalu reaksi yang dikatalisis oleh fruktofosfo-
kinase. Pada keadaan diabetes, penumpukan fruktosa bersama sorbitol (bentuk alkohol
dari glukosa) dapat menyebabkan katarak.4

c. Metabolisme Galaktosa

Proses metabolisme galaktosa terjadi di hati dengan jalan mengubah galaktosa


menjadi glukosa. Bagaimana prosesnya?

13
 Mengubah galaktosa menjadi galaktosa 1-P dengan enzim galaktokinase.

 Galaktosa 1-P + UDP glukosa  glukosa 1-P + UDP galaktosa dengan enzim
galaktosa 1-P Uridil Transferase

 UDP galaktosa  UDP glukosa dengan bantuan UDP galaktosa 4-epimerase.

 UDP glukosa + PPi  UTP + glukosa 1-P dengan UDPG pirofosforilase

 Akhirnya glukosa 1-P diubah menjadi glukosa 6-P yang akan masuk ke dalam proses
glikolisis.

d. Metabolisme Gula Amin (Heksosamin)

Proses metabolisme gula amin diperlukan untuk sintesis glikosaminoglikan,


proteoglikan, gangliosida dan asam sialat.5

Hormon yang berperan

Dalam proses metabolisme karbohidrat terdapat beberapa macam hormon yang berperan,
antara lain:

 Growth Hormon (GH) : hormon ini akan mengurangi pemakaian glukosa oleh sel.
Glukosa akan cenderung ditimbun sehingga growth hormon bersifat meningkatkan
glikogenesis. Selain itu karena terjadi pengurangan pemakaian glukosa oleh sel maka
hormon ini memacu proses timbulnya glukosa dari substansi non
karbohidrat/glukoneogenesis.6

 Hormon tiroid : seperti growth hormon, kerja hormon tiroid akan menyebabkan
peningkatan proses glikolisis, glukoneogenesis dan kecepatan absorbsi glukosa di lumen
usus halus. Selain itu hormon tiroid dapat merangsang keluarnya hormon insulin.6

 Insulin : insulin merupakan hormon yang bekerja secara luas. Di hati insulin akan
merangsang kerja glukokinase sehingga dapat meningkatkan proses glikolisis EM. Pada
saat yang bersamaan insulin akan mencegah terjadinya pembentukan glukosa sehingga
insulin akan menekan proses glukoneogenesis dan glikogenolisis. Selain itu insulin juga
bekerja merangsang hormon glikogen sintase sehingga membentuk glikogen dalam
jumlah lebih banyak untuk menurunkan kadar glukosa darah. Di dalam jaringan adiposa,

14
insulin akan meningkatkan HMP shunt. Hal ini dikarenakan hasil dari proses HMP shunt,
yaitu NADPH dapat digunakan untuk sintesis lemak dari glukosa.6

 Glukagon : merupakan hormon yang berperan untuk meningkatkan kadar gula darah.
Hormon ini antagonis terhadap insulin. Sehingga kerja hormon ini akan meningkatkan
proses glikogenolisis dengan cara meningkatkan kerja enzim glikogen fosforilase.7

 Kortisol : ialah suatu jenis glukokortikoid yang dapat bekerja seperti insulin dengan cara
meningkatkan glikogenesis, namun pada saat yang sama kortisol dapat menurunkan
glukoneogenesis.6

 Epinefrin : merupakan hormon yang memiliki efek simpatomimetik. Kerjanya di otot


dengan cara menghasilkan glukosa untuk proses kerja otot. Sehingga epinefrin dapat
meningkatkan glukoneogenesis dan glikogenolisis.5,6

Protein
Protein dibuat dari banyak sekali asam amino yang dirangkai menjadi rantai-rantai oleh
ikatan peptide yang menghubungkan gugus amino pada satu asam amino dengan gugus karboksil
pada asam amino berikutnya. Di samping itu, beberapa protein mengandung karbohidrat
(glikoprotein) dan lipid (lipoprotein).1
Asam amino terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hydrogen (H), oksigen (O) dan
nitrogen(N); beberapa asam amino di samping itu mengandung unsur-unsur fosfor, besi, sulfur,
iodium, dan kobalt. Unsur utama protein adalah nitrogen. 1,4
Berbagai jenis asam amino. Ada dua jenis asam amino yang terdiri atas asam amino
esensial (tidak dapat diproduksi tubuh) dan asam amino non-esensial (dapat diproduksi tubuh).
Asam amino esensial tersebut diantaranya arginin, hisdtidin, isoleusin, leusin, lysin methionin,
phenilalanin, threonin, tryptophan, dan valin. Sedangkan asam amino yang non-esensial
diantaranya alanin, asparagin, asam aspartat, cystein, asam glutamat, glutamine, glysin,
hydroksiprolin, prolin, serin, dan tyrosin. Fungsi umum asam amino diantaranya pertama
sebagai building block untuk protein (bahan baku untuk sintesis protein), untuk eurotransmiter,
menghasilkan senyawa-senyawa non[rotein dengan fungsi biologic dan menghasilkan glukosa,
lemak.4

Klasifikasi Protein

15
1. Berdasarkan komponen-komponen yang menyusun protein:2
a. Protein Simpleks. Hasil hidrolisis total protein jenis ini merupakan campuran yang hanya
terdiri atas asam-asam amino.
b. Protein Kompleks (complex protein, conjugated protein). Hasil hidrolisa total dari protein
jenis ini. Selain terdiri atas berbagai jenis asam amino juga terdapat komponen lain
miisalnya unsur logam gugusan phosphat dan sebagainya (contoh: hemoglobin,
lipoprotein, glikoprotein, dan sebagainya)
c. Protein Derivat (protein derivative). Merupakan ikatan antara (intermediate product)
sebagal hasil hidrolisa parsial dari protein native, miisalnya albumosa, peptone dan
sebagainya.
2. Berdasarkan sumbernya, protein dikiasifikasikan menjadi:6
a. Protein hewani, yaitu protein dalam bahan makanan yang berasal dan binatang, seperti
protein dari daging, protein susu, dan sebagainya.
b. Protein nabati, yaitu protein yang berasal dan bahan makanan turnbuhan, seperti protein
dari jagung (zein), dan terigu, dan sebagainya.

Fungsi Protein
1. Pertumbuhan dan pemeliharaan. Protein tubuh berada dalam keadaan dinamis, yang secara
bergantian pecah dan disintesis kembali.
2. Pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh. Hormon tiroid, epinefrin, insulin adalah ptotein,
begitu juga dengan enzim. Ikatan-ikatan ini bertindak sebagai katalisator atau membantu
perubahan-perubahan biokimia yang terjadi di dalam tubuh.
3. Mengangkut zat-zat gizi. Protein memegang peranan esensial dalam mengangkut zat-zat gizi
dari saluran cerna melaui dinding saluran cerna ke dalam darah, dari darah ke jaringan-
jaringan, dan melalui membran sel ke dalam sel-sel.
4. Pembentukan antibody (imunoprotein). kemampuan tubuh terhadap detoksifikasi terhadap
bahan-bahan racun dikontrol oleh enzim-enzim yang terdapat terutama di dalam hati.3

Metabolisme Protein
Asam amino dapat disintesis dalam tubuh (asam amino non essensial) dan didapatkan
dari makanan (asam amino essensial). Asam amino non sesensial dapat dibentuk baik dari zat

16
antara amfibolik (seperti piruvat asetil KoA, zat antara siklum asam sitart) atau dari asam-asam
amino lain. Setelah asam amino disintesis, maka di ribosom asam amino akan dirangkai
membentuk protein. Protein tubuh mempunyai masa turn over dan dapat dikatabolisme. Lisosom
merupakan tempat utama katabolisme protein, sedangkan sitosol merupakan tempat katabolisme
protein yang memiliki masa kerja pendek dan protein yang abnormal. Asam amino yang
melebihi keperluan untuk biosintesis protein tidak dapat disimpan juga tidak dapat diekresikan
sedemikian rupa. Gugus amino dari kelebihan asam amino dikeluarkan dengan transaminase atau
deaminasi oksidatif.
Protein yang dimakan didalam tubuh akan dihidrolisis menggunakan enzim-enzim yang
bekerja ialah pepsin dengan bantuan HCl di lambung. Setelah mencapai usus halus, maka
pankreas akan mensekresikan tripsin, kimotripsin dan karboksipeptidase yang juga bekerja untuk
memotong protein menjadi polipeptida. Yang bertugas sebagai pemecah terakhir ialah peptidase
dan aminopeptidase. Setelah terbentuk asam amino, melalui transpor mediated aktif dengan
bantuan ion natrium, asam amino akan dibawa ke dalam darah melalui lumen usus halus.
Vitamin B6 membantu kerja ion natrium ini.2Setelah dikatabolisme, bentuk ekskresi terutama
dari protein ialah nitrogen sebagai urea melalui siklus urea di hati. Biosintesis urea dari senyawa
N→Urea melalui 4 tahap yaitu,
1. Transaminasi
Pada transaminasi dengan bantuan piruvat dan α – ketoglutarat, berbagai macam asam
amino akan diubah kedalam bentuk keto sedangkan piruvat akan membentuk alanin dan α –
ketoglutarat akan membentuk glutamat. Caranya ialah dengan melepas gugus amina dari asam
amino. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Piruvat + Asam Amino α  Alanin + Asam Amino α-keto (ALA transaminase)
α – ketoglutarat + Asam Amino α  Glutamat + Asam Amino α-keto (glutamat transaminase)
Namun pemusatan asam amino lebih bekerja untuk pembentukan asam glutamat dibanding
alanin. Enzim yang berperanan adalah tranaminase untuk proses katabolisme dan sintesis asam
amino. Reaksi transaminasi tidak terjadi pada asam amino lisin, threonin, prolin dan hidroksi
prolin. Glutamat hasil proses transaminasi dapat mengalami proses deaminasi oksidatif untuk
menghasilkan amonia.
2. Deaminasi Oksidatif

17
Pada proses ini glutamat akan melepas gugus amina yang akan bereaksi dengan ion
hidrogen membentuk amonia.
L-Glutamat + NAD+/NADP+  α – ketoglutarat + NH3 + NADH/NADPH + H+ (L-glutamat
dehidrogenase)
3. Transpor Amonia
Amoniak ditranspor dalam darah menuju ke hati untuk mengalami intoksikasi. Kadar
amonia yang normal dalam darah ialah berkisar 10-20 µg/dL. Kadar amonia yang tinggi dapat
menyebabkan gangguan bicara (bicara tidak jelas), penglihatan kabur hingga koma. Hal ini dapat
dijumpai pada sirosis hati. Selain hasil katabolisme, amonia darah juga berasal dari senyawa N di
kolon akibat aktivitas bakteri usus. Setelah sampai di hati, amonia dapat digunakan untuk sintesis
urea ataupun pembentukan asam amino. Diotak ammonia disingkirkan dengan diikat oleh
glutamnin→glisin.
4. Sintesis Urea-Siklus Urea
Seorang dengan aktivitas sedang perlu memakan sekitar 300 g karbohidrat, 100 g lemak dan 100
g protein setiap hari, harus mengekskresikan sekitar 16,5 g N setiap hari. 95% N dibuang oleh
ginjal dan sisanya 5% dalam feses. Jalan utama ekskresi N pada manusia adalah sebagai urea,
yang di sintesis dihati, dilepas kedalam darah dan ditarik (cleared) oleh ginjal.
Sintesis urea ini terjadi didalam hepatosit, proses ini terjadi di mitokondria dan sitosol.
Kebanyakan NH4+ yang terbentuk dengan deaminasi asam amino dihati dikonversi menjadi urea
dan urea disekresikan kedalam urin. NH4+ membentuk karbamoilfosfat dan dimitokondria gugus
ini ditransfer ke ornitin membentuk sitrulin, Enzim yang terlibat adalah ornitin
karbamoiltransferase. Sitrulin dikonversi menjadi arginin. Setelah urea dipisahkan dan ornitin di
hasilkan kembali
Pada kondisi patologis ekskresi nitrogen dapat meningkat. Perbandingan antara jumlah
nitrogen yang masuk ke dalam tubuh dengan jumlah nitrogen yang diekskresikan disebut sebagai
balans nitrogen. Balans nitrogen cenderung positif pada masa pertumbuhan, kehamilan, masa
penyembuhan dan pemberian hormon anabolik. Sedangkan balans nitrogen yang negatif
ditemukan pada malnutrisi dan penyakit berat seperti kanker dan diabetes melitus. Orang dewasa
yang sehat memiliki balans nitrogen yang seimbang. 1,2, 4

Lipid

18
Lipid adalah kelompok senyawa heterogen yang berkaitan, baik secara actual maupun
potensial dengan asam lemak. Lipid yang secara biologis penting adalah asam-asam lemak dan
derivate-derivatnya, lemak netral (trigliserida), fosfolipid dan senyawa-senyawa terkait serta
sterol. Asam lemak ini dapat jenuh (tidak ada ikatan ganda) atau tak jenuh (terdehidrogenase
dengan aneka jumlah ikatan ganda). Asam lemak adalah asam karboksilat yang diperoleh dari
hidrolisis ester terutama gliserol dan kolesterol. Posfolifid adalah unsure pokok membrane sel.
Sterol mencakup berbagai hormone steroid dan kolesterol.1, 3, 4

Klasifikasi Lipid. 4
1. Lipid sederhana (simple lipid).
Lipid sederhana adalah ester asam lemak dengan berbagai alcohol, contohnya: free fatty acid,
mono/di/tri-gliserida, waxes.
2. Compound lipid (Lipid campuran)
Compound lipid adalah ester asam lemak yang mengandung gugus tambahan selain alcohol
dan asam lemak. Contohnya: fosfolipid, glikolipid dan lipoprotein.
3. Derived lipid (Lipid turunan)
Derived lipid adalah zat yang diturunkan dari golongan diatas dengan hidrolisis, termasuk
asam lemak jenuh/tak jenuh. Contohnya: asam lemak, gliserol, steroid, fatty aldehid, keton
bodies alcohols ini addition to glyserols &sterols.

Fungsi Lipid. 3
1. Sebagai sumber / cadangan energi (memiliki kandungan 9 kkal/g)
2. Lipid akan digunakan oleh sel-sel sebagai komponen pembentuk membran sel
3. Lipid merupakan insulator suhu yang baik. Untuk menjalankan fungsi isolasi termal pada
mamalia, lipid berada pada jaringan subkutan dan menyelimuti berbagai organ dan listrik
(agar impuls-impuls syaraf merambat dengan cepat)
4. Membantu melarutkan dan mentransport senyawa-senyawa tertentu (misal vitamin A, D, E
dan K) dalam aliran darah untuk keperluan metabolisme.
5. Sebagai asam lemak esensial yang diperlukan oleh tubuh.
6. Surfactan, seperti pada paru-paru dimana surfactant dapat menurunkan ketegangan
permukaan antara gas diudara dengan cairan disel endotel

19
7. Kombinasi lemak dan protein (lipoprotein) merupakan unsur yang penting pada membrane
mitokondria dan sitoplasma, dan juga berfungsi sebagai alat pengangkut lipid dalam darah.

Sumber Lipid. 7
Sumber lipid terbagi menjadi 2, yaitu lipid (lemak), lemak hewani dan lemak nabati.
Lemak nabati berasal dari bahan makanan tumbuhan sementara lemak hewani dari hewan
termasuk telur, susu. Sumber lemak nabati berada di dalam sitoplasma berupa droplet dan pada
hewani berada di dalam jaringan adiposa.

Metabolisme lemak
Setelah mengalami pencernaan di usus, molekul lemak akan diabsorpsi. Namun molekul
lemak tidak dapat diabsorpsi begitu saja. Hal ini dikarenakan sifat lemak yang hidrofobik.
Sehingga harus ada molekul pembawa, yaitu khilomikron. Khilomikron akan membawa asam
lemak bersama 2 monogliserida ke dalam limfe kemudian beredar dalam darah. Selain
menggunakan khilomikron, bentuk transportasi lemak yang lain di dalam darah ialah VLDL,
HDL, LDL, IDL, dan FFA yang terikat albumin. Jalur metabolisme lemak akan dimulai ketika
asam lemak masuk ke dalam sel.2 Metabolisme lemak di dalam tubuh meliputi metabolisme:
a. Asam lemak jenuh
1. Oksidasi β asam lemak (utama)
a) Asam lemak + ATP + KoA→Asil-KoA + PPi + AMP
Dengan adanya ATP dan KoA enzim asil-KoA sintetase, enzim tiokinase
mengkatalisis konversi asam lemak (atau asam lemak bebas) menjadi asam lemak
aktif (asil-KoA) disertai pemakaian satu ikatan fosfat berenergi tinggi.
b) Asil-KoA + Karnitin↔Asilkarnitin + KoA
Asil-KoA rantai panjang tidak dapat menembus mitokondria dan menjadi terokidasi
kecuali ada karnitin. Suatu enzim karnitin-palmitoil transferase I, yang terdapat pada
sisi luar mitokondria yang memungkinkan guus asil rantai panjang dapat menembus
mitokondria
c) Asetil-KoA + Karnitin↔Asetil-karnitin + KoA

20
Enzim yang ada dalam mitokondria karnitin-asetil asiltransferase mengkatalisis
pemindahan gugus asil rantai pendek antara KoA dan karnitin. Pertukaran asetil-
karnitin dengan karnitin memungkinkan semua karnitin dari sel mendapat gugus
asetil yang terbentuk dalam oksidasi lemak
d) β oksidasi asam lemak
Berikutnya tejadi pembuangan 2 atom hydrogen dari karbon α dan β yang dikatalisis
oleh asil KoA dehidrogenase. ini menghasilkan pembentukan α, β unsaturated.
Koernzim untuk dehidrogenase ini adalah FAD. Air ditambahkan untuk menjenuhkan
ikatan rangkap dan membenntuk (β-hidroksiasil-KoA) yang dikatalisis oleh enzim
enoil-KoA-hidratase. Derivat β-hidroksi selanjutnya mengalami dehidrogenase pada
karbon β (β-hidroksiasil-KoA dehidrogenase) untuk memebentuk senyawa β-keto-
asil-KoA, koenzim yang berperan dalam dehidrogenase ini adalah NAD. β-ketoasil-
KoA dipecah pada posisi β oleh tiolase. Produk reaksi ini adalah asetil KoA dan
derivate asil-KoA. Asil KoA bisa masuk kembali kedalam jalur oksidasi sedangkan
asetil KoA dapat dioksidasi mejadi CO2 dan H2O melalui siklus asam sitrat.
Asam lemak dengan jumlah atom karbon ganjil dioksidasi melalui jalan β-oksidasi
sampai tersisa residu 3 karbon (propionil KoA), yang kemudian dikoversikan menjadi
suksinil KoA, yang merupakan komponen siklus asam sitrat
2. Sintesis de novo
Asam lemak juga dapat disintesis dengan menggunakan jalur sintesis de novo.
Jalur sintesis de novo merupakan jalur ekstramitokondria yang mengubah asetil ko-A
menjadi asam palmitat. Jalur ini akan berlangsung bila ada kelebihan kalori makanan.
Sumber utama jalur ini ialah karbohidrat. Melalui proses glikolisis dan oksidasi piruvat
akan dihasilkan asetil Ko-A. Awalnya asetil ko-A akan diubah ke malonil ko-A dengan
bantuan asetil ko-A karboksilase. Regulasi asetil KoA, meningkat oleh insulin, diet tinggi
KH dan cukup gizi, serta menurun pada kelaparan, puasa, DM, dan diet tinggi lemk.
Selanjutnya malonil ko-A akan masuk ke kompleks enzim untuk menghasilkan asam
palmitat. Kompleks enzim ini terdiri dari 7 enzim yang akan menambah 2 atom C pada
setiap kerja enzimnya. 1, 2,5
b. Asam lemak tidak jenuh

21
Pembentukan asam lemak tidak jenuh dimulai dengan pembentukan ikatan rangkap.
Ikatan rangkap disinteisis oleh sistem desaturase, sistem desaturase merupakan sistem
monooksigenase yang memerlukan O2, NADH/NADPH, sitokrom b5. Ikatan rangkap dapat
dihasilkan pada posisi C4, C5, C6, C9. Ikatan rangkap yang pertama kali pada asam lemak
hampir selalu pada C9.
Pada reaksi ini jumlah ATP yang dihasilkan lebih sedikit dibanding asam lemak jenuh.
Hal ini dikarenakan akan dipakai 2 ATP pada reaksi oksidasi beta yang merupakan bagian
dari reaksi yang menghasilkan FADH2. Produk oksidasinya sama dengan oksidasi asam
lemak jenuh, akan tetapi jumlah ATP berbeda. 4,5
c. Asam Lemak esensial
Asam lemak esensial merupakan senyawa yang berasal dari asam lemak tidak jenuh. Asam
lemak tidak jenuh disini bersifat essensial, yaitu asam linoleat (ω6), asam alfa linolenat (ω3)
dan asam arakhidonat (ω9). Semuanya tidak dapat disintesis oleh tubuh.
Percobaan isotop menunjukan arakhidonat daan beberapa senyawa asam lemak dengan
ikatan yang diselang oleh metilen menghasilkan eiksanoat. Sintesis eikisanoat melalui jalan
metabolisme siklooksigenasi dan lipokigenase. Akan menghasilkan leukotrien, prostaglandin,
prostasiklin, dan tromboksan. 1,4
d. Metabolisme Kolesterol
Kolesterol adalah prekusor hormone-hormon steroid dan asam lemak yang juga
merupakan unsure pokok dalam membrane sel. Kolesterol merupakan lipid amfipatik.
Senyawa ini disintesis di banyak jaringan dari asetil-koA. 5 tahap pembentukan kolesterol
1. Asetil KoA membentuk HMGKoA dan mevalonat
2. Mevalonat membentuk unit isoprenoid yang aktif
3. Pembentukan skualen dari 6 unit isoprenoid yang aktif
4. Skualen dikonversika menjadi lanosterol oleh enzim skualen epoksidase
5. Lanosterol dikonversi menjadi kolesterol.
Kolesterol diekskresikan dari tubuh di dalam empedu sebagai kolesterol bebas atau sebagai
asam (garam) empedu. Asam empedu primer disintesis di hati dari kolesterol. 7alfa-
hidroksilasi adalah tahap regulatorik pertama dan terpenting dalam biosintesis asam empedu
dikatalisis oleh kolesterol7alfa-hidroksilase (merupakan monooksigenase dan perlu NADPH
dan sit450). Tahap-tahap selanjutnya juga dikatalisis oleh enzim-enzim monooksigenase

22
menghasilkan asam empedu primer. Sebagian asam empedu primer di usus mengalami
perubahan lebih lanjut akibat aktivitas bakteri usus yang mencakup dekonjugasi dan 7alfa-
dehidroksilasi yang menghasilkan asam empedu sekunder, asam deoksikolat dan asam
litokolat. Asam empedu primer dan sekunder diserap di ileum dan 98-99% dikembalikan ke
hati melalui vena porta hepatis (sirkulasi enterohepatik) sampai di hepar berikatan dengan
Na/K membentuk garam empedu dan disimpan dikantung empedu untuk emulsi lemak
nantinya. Sebagian kecil asam empedu yang lolos dari absorbsi dikeluarkan melalui tinja,1,4
e. Lipoprotein
Sebagian besar lipid plasma relative tidak larut dalam larutan air dan tidak beredar dalam
bentuk bebas. Lemak dalam darah ditranspor dalam bentuk lipoprotein. Bila dipisahkan
lipoprotein akan tersusun dari yang memiliki berat molekul terkecil (lapisan atas) hingga
berat molekul terbesar (lapisan bawah). Dengan cara ultrasentrifugasi didapat susunan dari
atas ke bawah ialah khilomikron, VLDL, LDL dan HDL.
Khilomikrondisintesis dan disekresikan oleh mukosa usus, dan mengandung Apo B48, A,
C dan E. Khilomikron disintesis oleh sel mukosa usus dengan menggunakan protein apo-B48
dalam ribosom dan retikulum endoplasma kasar(RER) serta penggabungan lipid + protein di
retikulum endoplasma halus(SER). Setelah terjadi penggabungan antara komponen lipid dan
protein di SER. Kemudian terjadi sintesis apo-AI dan apo-AII membentuk khilomikron yang
belum sempurna (nascent). Tambahan apo-C dan apo-E akan menyempurnakan khilomikron.
Pada badan golgi dapat terjadi penambahan karbohidrat pada lipoprotein ini.4
VLDL disintesis dan disekresikan dihati (sedikit oleh usus), mengandung apo B100, C, E.
VLDL bagian proteinnya menggunakan apo-B100 di ribosom dan RER, sedangkan lipid
disintesis di SER. Dalam SER juga akan bergabung membentuk VLDL nascent seperti
khilomikron. Kemudian akan mendapat penambahan apo-E dan apo-C akan
menyempurnakan VLDL. Lipoprotein (Kilomikron/ VLDL) bergerak dalam vakuola dan
mengadakan fusi dengan dinding sel →masuk limfe. Katabolisme kilomikron dan VLDL
dikatalisis oleh enzim lipoprotein lipase (LPL) membentuk FFA yang kemudian diambil oleh
jaringan ekstra hepatic sedangkan enzim LPL akan diikat oleh heparinsulfat yang ada dalam
dinding pembuluh darah. Baik fosfolipid maupun apoliprotein CII diperlukan sebagai
kofaktor untuk aktivitas lipoprotein. Rekasi dengan LPL ini menghasilkan kehilangan sekitar
90%triasilgliserol sedangkan Apo-C dan Apo-A kembali ke molekul HDL. Terbentuk sisa

23
kilomikron dan IDL/sisa VLDL. Sisa VLDL/IDL dihidrolisis dihati dan dijaringan
ekstrahepatik karena memiliki reseptor apo-B100. Oleh hati IDL melepaskan asam
lemak+gliserol membentuk LDL dan masuk kedalam aliran darah.
LDL (Low density lipoprotein) dibentuk dari VLDL mengandung Apo B100&C serta
merupakan kandungan kolesterol terbesar. Katabolisme LDL oleh jaringan ekstrahepatik,
LDL akan masuk kedalam sel karena ada reseptor Apo B100 pada membrane sel , didalam
sel LDL dipecah menjadi apoprotein. Apoprotein dipecah dalam lisosom. Kolesterol
ditranslokasi dalam sel dan diesterifikasi kembali, HMG-KoA reduktase aktivitasnya
dihambat yang mengakibatkan sintesis kolesterol dalam sel menurun. 50% LDL didegradasi
di jaringan ekstrahepatik dan 50% lagi di hati.
HDL disintesis dan sekresinya oleh usus dan hati, mengadung Apo A, C, D, E. HDL ini
memiliki fungsi dalam mengangkut kolesterol dari jaringan kehati. HDL yang baru terbentuk
(nascent) dari usus tidak mengandung apoprotein C melainkan hanya apoprotein A. HDL
yang baru terbentuk terdiri atas 2 lapis posfolipid diskoid yang mengandung apoprotein dan
kolesterol bebas. Reaksi terus menghasilkan inti (core) nonopolar yang mendorong lapis
ganda bilayar ke samping sampai HDL sferis yang merupakan HDL3 sempurna. HDL3
→HDL2 seteleh menerima C, CE, PL dari hasil pemecahan kilomikron dan VLDL oleh LPL.
Degradasi HDL2 terjadi dihati atau dengan hepatic lipase →lemak (PL+C) diambil oleh hati
dan terbentuk lagi HDL3.1,4
f. Metabolisme Benda keton
Proses ketogenesis terjadi di mitokondria dan hati. Proses ini memakai asetil-KoA
sebagai bahan baku. Pada proses ini dibutuhkan enzim tiolase, HMG-koA sintase, HMG-koA
liase dan beta 3-OH butirat . Jenis bedan keton yang dihasilkan ialah aseton, asam asetoasetat
dan asam beta 3-OH butirat. Kedua asam ini bisa saling interkonversi. Benda keton yang
terbentuk bisa dibawa darah ke jaringan ekstrahepatik untuk diaktifkan menjadi asetil ko-A.
Sementara aseton akan keluar melalui udara pernapasan.2 Ketogenesis meningkat pada
peningkatan asam lemak bebas dalam darah yang bisa terjadi pada keadaan kelaparan, DM
tidak terkontrol, diet tinggi lemak dan hormon yang meningkatkan lipolisis. Akibat
peningkatan ketogenesis dapat menyebabkan ketosis dan asidosis metabolik.1, 4

Pola makan untuk olahraga

24
Pemilihan makanan yang dikonsumsi untuk menjamin intake yang cukup akan nutrient
yang diperlukan tergantung pada factor budaya, ekonomi dan kebutuhan biologis setiap individu.
Makanan mengandung sangat banyak zat nutrient dan non-nutrien. Energi makanan terkandung
dalam molekul karbohidrat, lemak dan protein. Oksidasi metabolic dari molekul-molekul ini
membebaskan energy dalam bentuk ATP dan senyawa berenergi tingi lain yang berguna bagi
aktivitas kehidupan sehari-hari baik aktivitas ringan ataupun berat.
Olahraga termasuk dalam aktivitas tubuh yang berat. Olahraga memiliki manfaat untuk
meningkatkan metabolisme sehingga mampu untuk membakar kalori dan pengeluaran energy .
lebih banyak di dalam tubuh. Olahraga membutuhkan energi, apalagi dalam kasus ditemukan
pelajar berlari keliling lapangan sehingga tentu saja memerlukan energy yang tinggi . Untuk
mendapatkan energi yang optimal saat berolahraga, maka dibutuhkan asupan gizi yang
seimbang. Energi sebenarnya tak harus berupa makanan. Tubuh pun memiliki cadangan energi
yang disebut dengan glikogen. Saat dibutuhkan, glikogen akan dikonversi menjadi energi. Itulah
sebabnya sebagian orang bisa berolahraga tanpa makan sebelumnya. Namun jika pemasukan
kalori lebih sedikit dan pengeluaran energy lebih banyak maka keseimbangan energy menjadi
tidak seimbang lagi. Makan sebelum olahraga merupakan aksi untuk mendapat tambahan energi
sehingga mampu berolahraga lebih baik. Hanya saja, tidak semua makanan baik dimakan
sebelum olahraga. Sebaiknya pilihlah makanan rendah lemak dan tinggi protein. Dan makanlah
dua hingga tiga jam sebelum memulai olahraga atau satu jam jika hanya makan porsi kecil.
Setelah berolahraga pun bukan berarti tidak membutuhkan energi lagi. Olahraga
membakar glikogen yang merupakan cadangan energi dari otot. Sehingga setelahnya, harus
segera menggantinya dengan asupan makanan yang tepat. Menurut JJ Vigrin, pakar nutrisi dan
fitnes asal Amerika Serikat, makan setelah olahraga penting untuk proses yang dinamakan
perbaikan otot atau sistesis kembali protein otot. Tubuh pun membutuhkan asupan karbohidrat
untuk mengisi kembali energi otot dan protein untuk membantu membangun kembali otot-otot.
"Satu jam pertama sehabis olahraga adalah periode emas pembentukan otot-otot, sehingga saat
ini adalah saat terbaik untuk mengasup nutrisi yang dibutuhkan dalam proses itu," jelasnya.
Meski karbohidrat direkomendasikan, namun sebaiknya hindari fruktosa sebagai sumber
karbohidrat. Virgin menuturkan, fruktosa dapat memperlambat pembakaran lemak
pascaolahraga. Sebaliknya, pilihlah karbohidrat kompleks dengan kombinasi protein, serat, dan
lemak sehat. 4, 8

25
Kesimpulan.
Untuk bisa melakukan aktivitas baik ringan maupun berat makhluk hidup perlu energy.
Untuk mendapatkan energi yang optimal maka dibutuhkan asupan gizi yang seimbang. Energi
sebenarnya tak harus berupa makanan, tubuh pun memiliki cadangan energy. Agar bisa
mendapatkan energy maka tubuh akan melakukan metabolisme untuk menghasilkan energi dari
bahan makanan/minuman yang dikonsumsi setiap hari. dimana sumber utama energy makanan
itu ada tiga yaitu karbohidrat, lemak dan protein. Metabolisme dalam tubuh sebagian besar
menghasilkan energi kimia dalam bentuk ATP.
Daftar Pustaka

1. Sediaoetama AD. Ilmu gizi jilid 1. Jakarta: Dian Rakyat; 2008.h.31-230.


2. Barker HM. Nutrition and Diet Etics for Health Care 10th edition. London: Churcil
Livigstone;2002.p.146-88.
3. Gibney MJ, Margetts BM, Kearny JM, dkk. Gizi kesehatan masyarakat. Jakarta:
EGC;2009.h.125-37.
4. Murray RK, Granner DK, Mayes PA. Biokimia harper edisi 27. Jakarta:
EGC;2009.h.234-88.
5. Harjasasmita. Ikhtisat biokimia dasar B. Jakarta: FKUI;2003.h.35-83.

6. Sherwood, Lauralee. Fisiologi manusia “Dari Sel ke Sistem” edisi 2. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC;2001.h.537-89.
7. Ganong WF. Buku ajar fisiologi kedokteran edisi 20. Jakarta: EGC;2002.h.267-289.
8. Kartika U. Mengapa perlu makan sebelum dan sesudah olahraga. Jakarta. PT Kompas.
2013;hal 1 Diunduh dari:
http://health.kompas.com/read/2013/08/15/0944263/Mengapa.Perlu.Makan.Sebelum.dan.
Sesudah.Olahraga.

26

Anda mungkin juga menyukai