Anda di halaman 1dari 5

FORM REFLEKSI KASUS

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA


_____________________________________________________________________________________________
Nama Dokter Muda : Galvin Giffari Grenaldi S NIM : 13711050
Stase : Radiologi
Identitas Pasien
Nama / Inisial : Bp. M No RM : 136238
Umur : 58 tahun Jenis kelamin : Laki-Lakki
Diagnosis/ kasus : Hidronefrosis dextra grade III, et causa multipel nefrolitiasis dextra dan
hidronefrosis sinistra grade II et kausa ureterolithiasis sinistra 1/3 distal di
proyeksi ureterovesico junction sinistra.
Pengambilan kasus pada minggu ke : 2
Jenis Refleksi : lingkari yang sesuai (minimal pilih 2 aspek, untuk aspek ke-Islaman sifatnya wajib)
a. Ke-Islaman
b. Etika/ moral
c. Medikolegal
d. Sosial Ekonomi
e. Aspek lain : Pendidikan dan Pengetahuan
Form uraian
1. Resume kasus yang diambil (yang menceritakan kondisi lengkap pasien/kasus yang
diambil).
Seorang pria dibawa ke instalasi gawat darurat rumah sakit dr. Soehadi Prijonegoro
Sragen pada tanggal 25 Desember 2017 dengan keluhan nyeri dan terasa panas pada
perut bagian bawah. Keluhan dirasakan terus-menerus dan menjalar hingga ke
pinggang. Nyeri perut sudah dirasakan sejak satu minggu sebelum pasien dibawa ke
rumah sakit. Pasien mengeluhkan rasa sakit maupun panas saat buang air kecil. Air
kencing yang keluar terdapat darah. Pasien menyangkal adanya keluhan seperti mual
dan muntah. Riwayat penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes mellitus disangkal
oleh pasien. Pada pasien dilakukan ketok ginjal dan didapatkan hasil positif pada ginjal
kanan dan kiri.
Pada tanggal 27 Desember 2017 pasien dilakukan pemeriksaan BNO diperoleh
hasil bahwa pasien mengalami hidronefrosis dextra grade III et kausa multipel
nefrolitiasis dextra, kemudian pada tanggal 2 Januari 2018 pasien dilakukan

Page 1
pemeriksaan BNO-IVP untuk memastikan apa yang menyebabkan obstruksi pada ginjal
pasien, dan diperoleh has-il bahwa pasien mengalami Hidronefrosis dextra grade III, et
causa multipel nefrolitiasis dextra dan hidronefrosis sinistra grade II et kausa
ureterolithiasis sinistra 1/3 distal di proyeksi ureterovesico junction sinistra.

2. Latar belakang /alasan ketertarikan pemilihan kasus


Yang melatarbelakangi pemilihan kasus ini adalah komplikasi dari batu saluran
kemih yaitu hidronefrosis. Hidronefrosis merupakan pembengkakan ginjal yang
disebabkan oleh akumulasi urin dalam ginjal. Penyumbatan saluran kemih oleh batu
opak menyebabkan ekskresi urin dari ginjal tidak dapat mengalir ke kandung kemih.
Hal tersebut menyebabkan produk ekskresi ginjal akhirnya terjebak, kemudian terjadi
aliran balik ke saluran di dalam ginjal, menyebabkan penekanan yang membuat ginjal
dilatasi (hidronefrosis). Keadaan ini apabila terus berlanjut akan menyebabkan
kegagalan struktur dan fungsi permanen pada ginjal, seperti nefropati obstruktif, dan
jika mengalami infeksi saluran kemih dapat menimbulkan urosepsis. Proses pada
umumnya berlangsung lama sekali, tapi juga bisa mendadak (akut) bila sumbatan
secara total. Insidensi kasus hidronefrosis di Amerika Serikat mencapait 3,1%, 2,9 %
pada wanita dan 3,3 % pada pria. Pada usia 20-60 tahun, hidronefrosis lebih sering
terjadi pada wanita. Sedangkan pada usia > 60 tahun, frekuensi hidronefrosis lebih
tinggi pada pria. Keadaan pasien ini lah yang membuat saya tertarik untuk
merefleksikannya sebagai sebuah kasus

3. Refleksi dari aspek etika moral /medikolegal/ sosial ekonomi/ pendidikan dan
pengetahuan beserta penjelasan evidence / referensi yang sesuai *
*pilihan minimal satu
Pembentukan batu saluran kemih dipengaruhi oleh faktor instrinsik yaitu keadaan
yang berasal dari tubuh seseorang dan faktor ekstrinsik yaitu pengaruh yang berasal dari
lingkungan di sekitarnya.
Beberapa faktor intrinsik antara lain ;
1. Herediter (keturunan). Penyakit ini diduga diturunkan dari orang tua
2. Umur : Penyakit ini paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun

Page 2
3. Jenis kelamin; jumlah pasien laki-laki tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan
pasien perempuan
Beberapa faktor ekstrinsik diantaranya ;
1. Asupan air; Kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air
yang dikosumsi dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih
2. Faktor diet ; Diet tinggi purin, oksalat, dan kalsium mempermudah terjadinya
penyakit batu saluran kemih.
3. Pekerjaan ; Penyakit ini sering dijumpai pada orang yang pekerjaanya hanya duduk
atau kurang aktifitas.
Pasien dengan batu saluran kemih biasanya datang ke dokter jika keluhan yang
dirasakan sudah memberat dan dirasakan secara terus menerus. Keluhan yang paling di
rasakan oleh pasien adalah nyeri pada pinggang. Semakin cepat pengobatan dari penyakit
ini, maka presentasi komplikasi yang akan timbul semakin menurun. Jika tidak di obati
dengan segera, maka komplikasi yang terjadi akan juga meningkat. Faktor-faktor yang
disebutkan di atas berperan penting dalam pembentukan batu saluran kemih. Tugas
seorang dokter adalah mengedukasi pasien dan keluarga pasien tentang keadaanya.
Supaya tidak terjadi komplikasi lebih lanjut, maka dukungan dari keluarga akan sangat
membantu dalam proses pengobatan ini, misalnya sebagai pengawas minum obat,
menjaga pasien, dan tidak menelantarkan pasien. Pengetahuan pasien dan keluarga pasien
berperan penting dalam proses penyembuhan. Pengetahuan yang cukup akan memiliki
tingkat kepatuhan pengobatan yang lebih baik sehingga hasil pengobatan juga lebih baik.
Selain itu pasien juga membutuhkan dukungan moral. Pasien beberapa kali menunjukkan
sikap khawatir terhadap penyakitnya. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut dalam
keputusasaannya, pasien dapat terjebak dan tidak kuat menghadapi penyakit hingga
akhirnya menyerah pada keadaan.

4. Refleksi ke-Islaman beserta penjelasan evidence / referensi yang sesuai


Refleksi keislaman dari kasus tersebut di atas adalah penyakit yang dialami pasien
merupakan ujian yang diberikan oleh Allah. Saat Allah menakdirkan kita untuk sakit pasti
ada alasan tertentu yang menyebabkan itu semua. Tidak mungkin Allah melakukan
sesuatu tanpa hikmah di balik peristiwa itu. Oleh karena itu, pasien tidak boleh mengeluh
apalagi berprasangka buruk kepada Allah.

Page 3
Dalam pandangan Islam, penyakit merupakan cobaan yang diberikan Allah SWT
kepada hamba-Nya untuk menguji keimanannya. Ketika seseorang sakit disana
terkandung pahala, ampunan dan akan mengingatkan orang sakit kepada Allah SWT.
Aisyah pernah meriwayatkan, bahwa Rasulullah SAW bersabda : 'Tidak ada musibah
yang menimpa diri seorang muslim, kecuali Allah mengampuni dosa-dosanya, sampai-
sampai sakitnya karena tertusuk duri sekalipun" .
Bagi seorang muslim sejati tidak ada sedikitpun tempat dalam hatinya untuk berputus
asa. Ia akan tetap selalu yakin, pintu-pintu rahmat Allah tetap terbuka baginya. Semangat
dan jiwa itu selalu mendorong seorang mukmin untuk beramal dan bekerja, setiap
halangan dan rintangan selalu dijadikan pelajaran.
Allah memerintahkan pada manusia untuk selalu bersyukur dalam keadaan sempit
maupun lapang, seperti yang terdapat dalam firman Allah:

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur,


niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-
Ku), maka pasti azab-Ku sangat pedih”. (Q.S. Ibrahim: 7).
Demikianlah Allah SWT akan menguji hamba-hamba-Nya dengan kebaikan dan
keburukan. Dia menguji manusia berupa kesehatan, agar mereka bersyukur dan
mengetahui keutamaan Allah SWT serta kebaikan-Nya kepada mereka. Kemudian Allah
SWT juga akan menguji manusia dengan keburukan seperti sakit dan miskin, agar mereka
bersabar dan memohon perlindungan serta berdo'a kepada-Nya.
Namun tak cukup sabar, pasien harus melakukan ikhtiar untuk menyelesaikan
penderitaan yang ia hadapi, salah satunya dengan datang ke dokter dan memeriksakan
keluhannya. Pasien harus ditunjukkan jalan keluar dari keluhan yang ia rasakan dan
diyakinkan bahwa bersama kesulitan pasti ada kemudahan, sesuai yang telah disebut Allah
dalam surat Al-Insyirah ayat 5-6, yaitu:

Page 4
Artinya:
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan,sesungguhnya bersama
kesulitan ada kemudahan”.

Hal tersebut dibuktikan dengan adanya tatalaksana paripurna yang diberikan seorang
dokter untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dirasakan oleh pasien. Pada pasien
dengan keadaan ini, nyeri perut terus-menerus yang dirasakan hingga ke pinggang akibat
batu saluran kemih tentu tidak bisa dikatakan ringan dan bisa ditahan oleh pasien, sehingga
langkah dokter untuk melakukan pemeriksaan penunjang dan operasi merupakan langkah
yang tepat sebagai jalan keluar permasalahan pasien. Setelah operasi yang dilakukan oleh
dokter, pasien akan dapat terlepas dari nyeri perut terus-menerus yang dirasakan hingga
ke pinggang. Hal itu merupakan bukti bahwa firman Allah adalah benar, setiap kesulitan
pasti bersamanya terdapat kemudahan.

Umpan balik dari pembimbing

Sragen, 9 Januari 2018


TTD Dokter Pembimbing TTD Dokter Muda

dr. Prasetyo Budi Dewanto, M.Sc., Sp.Rad Galvin Giffari G S

Page 5

Anda mungkin juga menyukai