HERNIA INGUINALIS
Oleh :
1740312223
Preseptor :
2018
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga karya tulis ilmiah berupa Referat yang berjudul
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan segala kritik dan
Akhir kata penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberi
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
Hernia merupakan penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah
dari dinding rongga bersangkutan. Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia.
Berdasarkan terjadinya, hernia dibagi atas hernia bawaan atau kongenital dan hernia
dapatan atau akuisita. Berdasarkan letaknya, hernia diberi nama sesuai dengan
sebagainya. Sekitar 80-90% ditemukan pada laki-laki dan 10% pada perempuan.1
60% hernia terjadi pada sisi kanan, sebesar 20-25% di sisi kiri, dan sebesar 15%
terjadi bilateral.3 Tahun 2004 di Indonesia, hernia inguinalis menempati urutan ke-
8 dengan jumlah 18.145 kasus.4 Berdasarkan data yang didapat di Irna Bedah Pria
RSUP Dr. M. Djamil Padang pada Bulan Januari-Maret 2016, terdapat 18 orang
pasien yang dirawat dengan kasur hernia.26 Menurut data dari Dinas Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tengah, jumlah kasus hernia inguinalis yang dirawat inap pada
tahun 2010 - 2011 yaitu 410 kasus. Faktor resiko yang dapat menjadi etiologi hernia
perut.5
paha yang timbul pada waktu mengejan, batuk, atau mengangkat beban berat dan
menghilang waktu istirahat baring. Sementara itu, benjolan pada hernia ireponibel
3
tidak dapat menghilang dengan berbaring. Sekitar 30% pasien hernia inguinalis
tidak mengeluhkan gejala. 3% pasien hernia inguinalis yang tidak dilakukan operasi
dan strangulata merupakan kasus akut abdomen yang harus segera ditangani.
Operasi darurat hernia inkarserata merupakan operasi terbanyak nomor dua setelah
operasi darurat apendisitis akut. Selain itu hernia inkarserata merupakan penyebab
pasien.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
internus yang merupakan bagian terbuka dari fasia transversalis dan aponeurosis
otot transversa abdominis.3 Anulus ini berbentuk U dan berada 1,25 cm di atas
ligamentum inguinal, di tengah antara simfisis pubis dan spina iliaka anterior
suprior.9 Di medial bawah, di atas tuberkulum pubikum, kanal ini dibatasi oleh
anulus inguninalis eksternus yang merupakan bagian terbuka dari aponeurosis otot
oblikus eksternus abdominis. Anulus ini atapnya adalah aponeurosis otot oblikus
merupakan celah berbentuk segitiga yang terletak 1,25 cm di atas tuberkulus pubik.
5
Gambar 2. Lokasi terjadinya hernia
Secara umum, hernia merupakan penonjolan isi rongga melalui defek atau
bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan. Semua hernia terjadi melalui celah
lemah atau kelemahan yang potensial pada dinding abdomen yang dicetuskan oleh
Berdasarkan letaknya, hernia diberi nama sesuai lokasi anatominya, seperti hernia
6
Tabel 1. Perbandingan Antara HIL dan HIM
lateral pembuluh epigastrika inferior. Dikenal sebagai indirek karena keluar melalui
dua pintu dan saluran, yaitu annulus inguinalis dan kanalis inguinalis. Hernia masuk
dari annulus inguinalis internus yang terletak lateral dari pembuluh epigastrika
inferior dan masuk ke kanalis inguinalis, apabila hernia cukup panjang dapat
menonjol keluar dari annulus inguinalis eksternus sampai ke skrotum atau biasa
disebut hernia skrotalis. Pada pemeriksaan hernia lateralis akan tampak tonjolan
berbentuk lonjong.10
7
Gambar 3. Hernia Inguinalis Lateralis
inguinale di bagian inferior, pembuluh epigastrika inferior di bagian lateral dan tepi
otot rektus di bagian medial. Dasar segitiga Hasselbach dibentuk oleh fasia
yang kadang-kadang tidak sempurna sehingga daerah ini potensial untuk menjadi
lemah. Hernia medialis, karena tidak keluar melalui kanalis inguinalis dan tidak ke
Hernia direct tidak begitu sering seperti hernia indirect; kurang lebih 15 %
dari seluruh hernia inguinalis dan biasanya bilateral. Biasanya terjadi pada laki-laki
berusia lebih dari 40 tahun, jarang terjadi pada wanita dan terjadi sebagai akibat
8
Hernia inguinalis direk ini hampir selalu disebabkan peninggian tekanan
karena itu, hernia ini umumnya terjadi bilateral, khususnya pada lelaki tua. Hernia
ini jarang, bahkan hampir tidak pernah, mengalami inkarserasi dan strangulasi.
Mungkin terjadi hernia geser yang mengandung sebagian dinding kandung kemih.
Kadang ditemukan defek kecil di m. oblikus internus abdominis, pada segala usia,
dengan cincin yang kaku dan tajam yang sering menyebabkan strangulasi.
Kantung hernia inguinalis direk berasal dari dasar kanalis inguinalis, yaitu
segitiga Hesselbach; menonjol secara langsung; dan kantung hernia ini tidak
mengandung aponeurosis otot obliqus ekstemus. Hanya pada keadaan yang jarang,
hernia ini sedemikian besarnya sehingga mendesak keluar melalui anulus super-
fisialis dan turun ke dalam skrotum. Kandung kemih sering menjadi komponen
9
Berdasarkan sifat nya, hernia disebut hernia reponibel dan ireponibel.
Hernia reponibel bila isi hernia dapat keluar masuk. Usus keluar ketika berdiri atau
mengedan, dan masuk lagi ketika berbaring atau didorong masuk perut. Sedangkan,
hernia ireponibel bila isi kantong tidak dapat direposisi kembali ke dalam rongga
abdomen. Hal ini disebebkan oleh perlekatan isi kantong kepada peritoneum
kantong hernia.10
2.3 Epidemiologi
Hernia lebih sering terjadi pada laki-laki daripada perempuan dengan rasio
4-8:1. Tidak terdapat predileksi ras pada hernia inguinalis.13 Hampir 75% dari
hernia abdominalis merupakan hernia ingunalis.2, 12 Sebesar 60% hernia terjadi pada
sisi kanan, sebesar 20-25% di sisi kiri, dan sebesar 15% terjadi bilateral.3 Tahun
2004 di Indonesia, hernia inguinalis menempati urutan ke-8 dengan jumlah 18.145
kasus.4
Kandou Manado Periode Agustus 2012 – Juli 2014 didapatkan pasien hernia
inguinalis lateralis sebanyak 146 pasien dengan distribusi pada bulan Agustus-
Desember tahun 2012 sebanyak 35 pasien (24,0%), tahun 2013 sebanyak 59 pasien
Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, jumlah kasus
hernia inguinalis yang dirawat inap pada tahun 2010 - 2011 yaitu 410 kasus. Ini
merupakan jumlah dari kasus hernia inguinalis yang terjadi di 6 rumah sakit yang
10
Berdasarkan hasil penelitian mengenai karakteristik penderita hernia
inguinalis yang dirawat inap di RSU Anutapura Palu tahun 2012, Berdasarkan
umur, jumlah pasien tertinggi menderita hernia inguinalis, yaitu pada kelompok
umur > 60 tahun sebanyak 28 orang (35%), dan yang terendah adalah pada
(28,8%), yang kedua yaitu petani sebanyak 22 orang (27,5%) dan yang terendah
adalah pada pekerjaan pelajar dan anggota DPR yaitu masing-masing sebanyak 1
orang (1,2%). Berdasarkan jenis kelamin, jumlah pasien hernia inguinalis yang
terendah adalah jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 1 orang (1,2 %).
Berdasarkan klasifikasi hernia menurut jalur keluarnya organ, jenis yang terbanyak
diderita oleh penderita hernia inguinalis adalah HIL (D) sebanyak 43 orang (53,8
%), dan yang terendah adalah HIM (D) dan HIL bilateral yaitu masing-masing
Berbagai faktor penyebab berperan pada pembentukan pintu masuk hernia di anulus
internus yang cukup lebar, sehingga dapat dilalui oleh kantong dan isi hernia. Selain
itu, diperlukan pula faktor yang dapat mendorong isi hernia melewati pintu yang
sudah terbuka cukup lebar itu. Pada orang sehat, ada tiga mekanisme yang dapat
mencegah terjadinya hernia inguinalis antara lain, kanalis inguinalis yang berjalan
miring, struktur otot oblikus internus abdominis yang menutup anulus inguinalis
11
ketika berkontraksi, dan fasia transversa kuat yang menutupi trigonum Hesselbach
dalam rongga abdomen, adanya prosesus vaginalis yang terbuka, annulus inguinalis
yang cukup besar dan kelemahan dinding abdomen karena usia atau akibat
proses degenerasi. Pada orang tua kanalis tersebut telah menutup. Namun karena
daerah ini merupakan locus minoris resistance, maka pada keadaan yang
kuat dan mengangkat barang berat, mengejan, hipertrofi prostat, dan asites. Kanal
yang sudah tertutup dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis lateralis
defek tersebut.17,18,19
terjadi akibat tingginya tekanan intraabdomen akibat konstipasi, batuk kronis, dan
bukan faktor terbesar yang menyebabkan hernia, melainkan faktor kolagen. Hernia
Hal ini didukung bukti histologis dan hubungan antara hernia dan penyakit lain
12
juga menemukan hubungan antara konsentrasi matriks ekstraseluler dan
pembentukan hernia.2
Hernia terdiri dari cincin, kantong dan isi hernia. Ukuran defek dapat
bervariasi, mungkin sangat kecil atau sangat luas. Defek kecil dengan dinding yang
kaku akan membuat isi hernia terperangkap, sehingga mencegah pergerakan isi
Isi hernia bisa berupa jaringan dari rongga ekstraperitoneal seperti vesika
urinaria pada hernia ingunalis medial atau direk. Jika hernia meluas maka
peritoneum bisa juga tertarik ke dalam isi hernia bersama struktur intraperitoneal
seperti usus atau omentum, dikenal sebagai sliding type hernia inguinal.20
Pada hernia lateralis bayi dan anak disebabkan oleh kelainan bawaan berupa
testis ke skrotum. Hernia yang tergelincir dapat terjadi disisi kanan atau pun kiri.
Hernia yang berasa disisi kanan biasanya berisi sekum, dan sebagian kolon
Pada umumnya ketika peritoneum berada dalam di bawah otot abdomen yang
subkutan membentuk kantong. Kantong ini akan membawa usus dan omentum
13
melalui defek. Pada kebanyakan kasus, organ intraperitoneal dapat bergerak bebas
keluar masuk hernia yang disebut hernia reducible/ reponible, tetapi jika terbentuk
adhesi atau defeknya kecil, usus dapat terperangkap dan tidak dapat kembali ke
tinggi.20 Apabila tidak ada keluhan nyeri, dan juga tidak ada tanda sumbatan usus
Bagian tersempit dari kantong pada defek dinding abdomen disebut leher
kantong. Ketika jaringan terperangkap di dalam hernia, leher sempit ini bertindak
sebagai cincin kontraksi yang menghambat aliran balik vena dan meningkatkan
Jika hernia berisi usus maka akan menyebabkan obstruksi secara total atau parsial
dan menunjukan gejala ileus obstruksi. Pada kondisi terdapatnya gangguan pasase
usus disebut hernia inkarserata. Jika tekanan meningkat, darah arteri tidak dapat
masuk ke hernia dan isi hernia menjadi iskemik bahkan infark, sehingga dikatakan
hernia telah mengalami strangulasi. Dinding usus akan perforasi, melepaskan agen
yang memiliki leher kecil dan kaku. Istilah inkarserata tidak didefinisikan secara
benjolan bisa hilang atau timbul dan mengecil, timbul bila menangis, mengejan saat
14
defekasi, mengangkat benda berat dan dapat ditemukan rasa nyeri pada benjolan
atau mual muntah bila terjadi komplikasi.10 Pada hernia strangulasi, dimana aliran
darah ke isi hernia terganggu akan timbul rasa tegang, bengkak, panas, memerah
pada daerah sekitar benjolan, dan tanda-tanda inflamasi, selain itu perasaan sakit
2.6 Diagnosis
2.6.1 Anamnesis
ditentukan oleh keadaan isi hernia.10 Pasien sering mengeluh tidak nyaman
dan pegal pada daerah inguinal, dan dapat dihilangkan dengan reposisi
lipat paha yang muncul waktu berdiri, batuk, bersin atau mengedan dan
15
viseral karena renggangan pada mesenterium sewaktu satu segmen usus
halus masuk kedalam kantong hernia. Nyeri yang disertai mual muntah baru
timbul kalau terjadi inkarserasi karena ileus atau strangulasi karena nekrosis
atau gangren.10
a. Inspeksi
Adanya benjolan pada kedua sisi lipat paha, skrotum atau labia dalam posisi
berdiri dan posisi berbaring. Pasien diminta mengedan atau batuk sehingga
inguinalis dan mencapai labium majus atau sampai dasar skrotum, selalu
kemudian berada di atas lipatan inguinal dan berjalan miring dan lateral atas
medialis.19,17
b. Palpasi
dilakukan, diantaranya:
16
Finger test
Gunakan tangan kanan untuk hernia sisi kanan, pakai tangan kiri untuk
jari tersebut digeser sampai kuku berada diatas spermatic cord dan
terdapat hernia inguinalis lateralis, terasa impuls pada ujung jari, bila
jari.
17
Silk Glove Sign
dua lapis kantong hernia, maka akan terasa seperti sensasi gesekan dua
permukaan sutera.
Tes Visibel
bagian depan dan berbentuk bulat, maka itu disebut hernia inguinalis
medial.
c. Auskultasi
obstruksi usus.17
d. Perkusi
Jika isi kantung hernia adalah gas, maka akan terdengar bunyi timpani.17
18
kantong yang terisi cairan. Namun, pada hernia inguinal inkarserata, USG
foto inguinal pada menit ke-5, 10, dan 45 secara serial. Herniografi dapat
2.8 Penatalaksanaan
a. Konservatif
sehingga dapat kambuh lagi. Reposisi adalah suatu usaha atau tindakan
peritoneum atau abdomen secara hati-hati dan dengan tekanan yang lembut
19
dan pasti.10 Reposisi dilakukan secara bimanual. Tangan kiri memegang isi
kearah cincin hernia dengan sedikit tekanan perlahan yang tetep sampai
terjadi reposisi. Reposisi spontan pada anak lebih sering terjadi dari pada
orang dewasa. Hal ini terjadi karena cincin annulus pada anak masih elastis.
operasi pada hari berikutnya. Jika reposisi tidak berhasil. Operasi harus
b. Operatif
sampai ke lehernya. Kantong dibuka, dan isi hernia dibebaskan kalau ada
20
dengan nama conjoint tendon, ke ligamentum inguinale Pouparti menurut
21
Kelemahan teknik Bassini dan teknik lain yang berupa variasi teknik
sekarang teknik ini banyak dipakai. Pada teknik ini digunakan mesh
2.9 Komplikasi
Komplikasi hernia tergantung pada keadaan yang dialami oleh isi hernia. Isi
hernia dapat tertahan dalam kantong hernia pada hernia irreponibel, ini dapat terjadi
kalau isi hernia terlalu besar atau terdiri dan omenturn, organ ekstra peritoneal
(hernia geser atau hernia akreta). Disini tidak timbul gejala klinik kecuali berupa
benjolan. Dapat pula terjadi isi hernia tercekik oleh cincin hernia sehingga terjadi
22
Sumbatan dapat terjadi total atau parsial seperti pada hernia richter. Jepitan
cincin hernia akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan isi hernia. Pada
pemulaan terjadi bendungan vena sehingga terjadi udem organ atau struktur
peredaran darah jaringan terganggu. Isi hernia menjadi nekrosis dan kantong hernia
akan berisi transudat berupa serosanguinus. Kalau isi hernis terdiri dari usus, dapat
terjadi perforasi yang dapat menimbulkan abses lokal, fistel atau peritonitis jika
terbuka berbeda antara 1% sampai 26% dengan banyak laporan yang tersusun dari
7% sampai I 2%. Kira-kira 700 ribu herniorafi inguinal yang terjadi setiap
tahunnya, komplikasi yang muncul kira-kira 10% dari orang-orang ini memiliki
Infeksi luka merupakan masalah yang sering dihadapi. Sebuah infeksi yang
lebih dalam dapat berdampak dalarn kernunculan kembali hernia. Kandung kemih
dapat luka dengan cara saat dasar saluran inguinal dibentuk kembali dan dilakukan
untuk hernia pangkal paha. Jika rnungkin melukai testis, vasdeferens, pembuluh
23
Komplikasi sistemik setelah operasi berhubungan dengan suatu prosedur khusus
dalam kemunculannya.10
2.10 Prognosis
Tergantung dari umur penderita, ukuran hernia serta kondisi dari isi kantong
hernia. Prognosis baik jika infeksi luka, obstruksi usus segera ditangani. Penyulit
pasca bedah seperti nyeri pasca herniorafi, atrofi testis, dan rekurensi hernia
24
BAB 3
ILUSTRASI KASUS
Nama : Tn. RF
Usia : 23 tahun
Alamat : Batusangkar
3.2 Anamnesa
Keluhan Utama
Benjolan yang hilang timbul pada lipat paha kiri sejak 4 bulan yang lalu
- Benjolan yang hilang timbul pada lipat paha kiri sejak 4 bulan yang lalu
- Awalnya benjolan berukuran sebesar kelereng pada lipat paha kanan dan
dan batuk. Benjolan akan hilang ketika dibawa berbaring. Makin lama
kemaluan.
- Benjolan pada kantung kemaluan kanan dirasakan nyeri sejak 1 bulan ini,
- Demam (-)
25
- BAK tak ada keluhan
- Tidak ada keluarga yang mengalami penyakit yang sama seperti pasien
- Nadi : 68 kali/menit
- Nafas : 22 kali/menit
- Suhu : 36.5 o C
Status Generalis
26
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Paru :
- Perkusi : Sonor
Jantung :
Gallop (-)
Regio Abdomen :
- Perkusi : Timpani
27
Status Lokalis (Regio Inguinoskrotalis Sinistra)
Berdiri
Berbaring
Laboratorium
Hb : 13,6 gr%
Leukosit : 4900 /mm3
Trombosit : 149.000 /mm3
GDR : 79 mg/dl
28
Ur : 17 /mm3
Cr : 0,89 /mm3
SGOT : 23 /mm3
SGPT : 26 /mm3
P:
IVFD RL
Cefotaxim 2 x 1 gr (IV)
Mobilisasi
29
BAB 4
DISKUSI
Telah dirawat seorang pasien laki-laki usia 23 tahun di bangsal bedah RSUD
pemeriksaan fisik. Dari hasil anamnesis didapatkan keluhan utama benjolan pada
lipat paha kiri sejak 4 bulan yang lalu. Benjolan hilang timbul. Benjolan muncul
saat bekerja mengangkat beban berat, mengedan, dan batuk. Benjolan akan hilang
kelereng dan muncul ketika pasien mengangkat beban berat. Makin lama benjolan
Pada umumnya keluhan pada hernia inguinalis lateralis pada orang dewasa
berupa benjolan di lipat paha yang timbul pada waktu mengedan, batuk, atau
mengangkat beban berat, dan menghilang waktu istirahat baring. Benjolan pada
lipatan paha yang bisa dimasukkan lagi disebut dengan hernia reponibel. Secara
klinis, istilah hernia reponibel dimaksudkan untuk kasus hernia yang tidak disertai
Pada pasien ini tidak mengeluhkan perut kembung, mual dan muntah. Hal
dimana isi hernia tercekik oleh cincin hernia sehingga menimbulkan gejala
obstruksi usus. Pasien tidak mengeluhkan nyeri hebat , ini menunjukkan belum
terjadi strangulasi, yakni gangguan perfusi jaringan isi hernia akibat gangguan
30
vaskularisasi hingga menyebabkan iskemik, kematian jaringan dan pasien akan
etiologi seperti adanya orkhitis, torsio testis bisa disingkirkan (onset bengkak tidak
tiba-tiba). Pasien mengaku benjolan teraba lunak sehingga bisa dipisahkan etiologi
ke arah tumor, yaitu tumor testis. Benjolan berawal dari inguinal ke skrotal
massa bulat lonjong memanjang dari inguinal ke skrotal, valsava test (+), pool atas
(-), perabaan lunak, dapat direposisi kembali, ini menunjukkan adanya hernia
hernia inguinalis. Prinsip dasar operasi hernia terdiri atas herniotomi dan
lehernya, kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian
31
DAFTAR PUSTAKA
32
17. A. Mansjoer, Suprohaita, W.K. Wardhani, W. Setiowulan. Kapita
Selekta Kedokteran. Edisi III, Jilid II. Penerbit Media Aesculapius,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2000. Hal 313-317
18. H G, Burhitt & O.R.G. Quick. Essential Surgery . Edisi III. 2003. Hal
348-356
19. C. Palanivelu. Operative Manual of Laparoscopic Hernia Surgery.
Edisi I. Penerbit GEM Foundation. 2004. Hal 39-58
20. Petroze RT, Groen RS, Niyonkuru F. Estimating operative disease
prevalence in low income country results of nationwide population
survey surgery. 2012.
21. American College of Surgeons. Pediatric hernia inguinal and femoral
repair. Tersedia dari: http://www.facs.com. Diunduh pada 22 Oktober
2017.
22. Glick, P.L., & Boulanger, S.C. Inguinal Hernias and Hydroceles. In
A.G. Coran, N.S. Adzick, & T.M. Krummel, Pediatric Surgery .2012.
(pp. 985-1001). Philadelphia, USA: Elsevier Saunders.
23. Bailey and love’s: Short Practice of Surgery 25th ed. Hal. 968-90. 2008.
London: Edward Arnold Ltd.
24. Sabiston and Lyerly, Text Book of Surgery The Biological Basis of
Modern Surgical Practice, 15nd ed, 1.219- 1.232, W. B, Saunders
Company, London.1997.
25. Cameron, J. L, Terapi Bedah Mutakhir, edisi IV, 709- 713, Binarupa
Aksara, Jakarta. 1997.
26. Jensen KK, Henriksen NA, Jorgensen LN. Inguinal Hernia
Epidemiology. In: Hope WM, Cobb WS, Adrales GL, ed. Textbook of
Hernia. pp: 23. 2017. Switzerland: Springer Internatonal Publishing.
33