Anda di halaman 1dari 4

Tugas LTM

Nama: Andika Pramatama


NPM: 1706026153

Peran Serta dalam Pemberantasan Korupsi diIndonesia


Korupsi termasuk tindak kejahatan (tindak pidana) dan pelanggaran hukum. Korupsi
merupakan satu dari mata rantai KKN, yaitu korupsi, kolusi dan nepotisme. Istilah ini muncul
dan mulai dikenal luas menjelang berakhimya pemerintahan Orde Baru yang jatuh karena
dianggap banyak melakukan KKN. Sejak saat itu, selalu didengung-dengungkan tentang
perlunya pemerintahan yang bersih dan bebas KKN. Pemberantasan KKN diyakini mampu
menciptakan pemerintahan yang bersih dan menciptakan rasa keadilan.1

Peran serta masyarakat

Terciptanya penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas dari KKN bukan hanya tanggung
jawab dari penyelenggara negara semata, melainkan juga masyarakat dan semua komponen
anak bangsa. Diperlukan peran serta masyarakat untuk melakukan kontrol sosial terhadap
praktik penyelenggaraan pemerintahan. Masyarakat tidak hanya dijadikan objek
penyelenggaraan negara, tetapi harus dilibatkan juga sebagai subjek. Agar pelaksanaan peran
serta masyarakat berjalan dengan tertib, maka disusunlah pengaturannya dalam Undang-
Undang No. 31 tahun 1999 yang menyebutkan bahwa masyarakat dapat berperan serta
membantu upaya pencegahan, pengendalian, dan pemberantasan tindak pidana korupsi.

Peran serta masyarakat tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk-bentuk

berikut ini.

a. Hak mencari, memperoleh, dan memberikan informasi adanya dugaan telah

terjadi tindak pidana korupsi.

b. Hak menyampaikan saran dan pendapat secara bertanggung jawab kepada

penegak hukum yang menangani perkara tindak pidana korupsi.

c. Hak untuk memperoleh perlindungan hukum dalam hal:

1) melaksanakan haknya sebagaimana tersebut di atas;

2) diminta hadir dalam proses penyelidikan, penyidikan, dan di sidang

pengadilan sebagai saksi pelapor, saksi, atau saksi ahli sesuai dengan

1
Sangkoeno, “Peran Serta Pemberantasan Korupsi di Indonesia” http://www.sangkoeno.com/2012/10/peran-
serta-dalam-pemberantasan-korupsi.html” diakses 06 November 2017
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d. Hak untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporannya yang

diberikan kepada penegak hukum dalam waktu paling lama 30 (tiga puluh)

hari.

e. Hak untuk memperoleh pelayanan dalam mencari, memperoleh, dan

memberikan informasi adanya dugaan telah terjadi tindak pidana korupsi kepada penegak
hukum yang menangani perkara tindak pidana korupsi.2

Peran serta masyarakat tersebut akan mendapat penghargaan dari pemerintah. Penghargaan
kepada masyarakat yang berjasa dalam pemberantasan tindak pidana korupsi dapat berupa
piagam maupun premi. Artinya, pemerintah akan memberikan penghargaan kepada anggota
masyarakat yang telah berjasa membantu upaya pemberantasan, pencegahan, atau
pengungkapan tindak pidana korupsi yang disertai bukti-bukti. Peran serta masyarakat dalam
pemberantasan korupsi telah dikembangkan melalui Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2000
tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarakat dan Pemberian Penghargaan dalam
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Peran serta masyarakat diartikan
sebagai peran aktif organisasi masyarakat, perorangan, atau lembaga swadaya masyarakat
dalam pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi.3

2. Wujud peran serta masyarakat

a. Peran serta melalui media Koran, majalah, radio, dan televisi merupakan sarana yang ampuh
dalam mencegah dan menanggulangi korupsi. Adanya dugaan kasus korupsi yang terjadi di
suatu lembaga pemerintah atau dugaan korupsi oleh seorang pejabat negara dapat diberitakan
melalui media. Oleh lembaga berwenang, hasil pemberitaan dapat ditindaklanjuti. Melalui
media, warga juga dapat menyampaikan adanya dugaan korupsi, kejadian korupsi, atau hal lain
yang berkaitan. Contohnya, dengan surat pembaca, kotak pos, opini, kolom pembaca, atau
kring telepon.

b. Peran serta melalui kegiatan-kegiatan langsung Kegiatan secara langsung dan terbuka oleh
sekelompok orang berkaitan dengan upaya penanggulangan korupsi disebut dengan kegiatan
langsung. Contohnya, unjuk rasa mendatangi lembaga pemerintahan yang dituduh melakukan
korupsi dan demonstrasi ke lembaga ke KPK agar serius menangani suatu kasus korupsi.
Lembaga swadaya masyarakat (LSM) sekarang ini banyak sekali yang berkecimpung di bidang
penanggulangan korupsi. Secara aktif dan rajin mereka melakukan kegiatan-kegiatan yang
berintikan upaya menanggulangi korupsi, seperti melaporkan adanya tindak pidana korupsi
oleh seorang pejabat, memberikan masukan dan kritik terhadap penggunaan anggaran suatu
departemen, laporan dugaan korupsi suatu departemen, dan lain-lain. Contoh lembaga swadaya
masyarakat tersebut adalah sebagai berikut.4

2
Ibid
3
Ibid
4
Ibid
1) Indonesian Corruption Watch (ICW) atau disingkat ICW merupakan sebuah organisasi
nonpemerintah (NGO) yang mempunyai misi untuk mengawasi dan melaporkan kepada publik
mengenai aksi korupsi yang terjadi di Indonesia. ICW lahir di Jakarta pada tanggal 21 Juni
1998 di tengah-tengah gerakan reformasi yang menghendaki pemerintahan pasca- Soeharto
yang demokratis, bersih, dan bebas korupsi. ICW adalah lembaga nirlaba yang terdiri atas
sekumpulan orang yang memiliki komitmen untuk memberantas korupsi melalui usaha-usaha
pemberdayaan rakyat untuk terlibat atau berpartisipasi aktif melakukan perlawanan terhadap
praktik korupsi.5

2) Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) adalah sebuah organisasi internasional yang


bertujuan memerangi korupsi politik. Organisasi yang didirikan di Jerman sebagai organisasi
nirlaba ini sekarang menjadi organisasi nonpemerintah yang bergerak menuju organisasi yang
berstruktur demokratik.6

Bagaimana Upaya Pemberantasan Korupsi Oleh Warga Negara?

Peran serta warga negara Indonesia dalam upaya pemberantasan korupsi secara perseorangan
dapat dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan seperti berikut:

a. Mengikuti Pendidikan tentang Akibat dari Tindakan Korupsi

Warga negara Indonesia sekarang ini sudah saatnya untuk mengikuti pendidikan dan
pengetahuan tentang akibat dari tindakan korupsi. Dengan mengikuti pendidikan ini, warga
negara Indonesia menjadi tahu lebih banyak tentang contoh dan akibat-akibat yang ditimbulkan
dari tindakan korupsi. Dengan demikian, warga negara Indonesia akan berpikir seribu kali
untuk melakukan tindakan korupsi karena pertimbangan akibat-akibat yang akan
ditimbulkannya.7

b. Meninggalkan Sikap Masa Bodoh terhadap Tindakan Korupsi di Lingkungan Sekitar

Kita sering melihat adanya tindakan korupsi di lingkungan sekitar. Akan tetapi, kita tidak tahu
harus melapor ke mana dan kepada siapa. Sebagian orang lagi sering takut melaporkan
terjadinya korupsi karena khawatir akan dijadikan saksi yang menurutnya akan merepotkan.
Oleh karena itu, orang akan bersikap masa bodoh dengan terjadinya korupsi. Sebagai warga
negara yang baik, kita harus meninggalkan sikap masa bodoh kalau mengetahui adanya
korupsi. Caranya, kita segera melaporkan kepada pihak yang berwajib dan bersedia menjadi
saksinya. Kita tidak perlu takut untuk melakukan hal tersebut. Hal ini karena kita mempunyai
hak perlindungan dalam rangka melaksanakan upaya pemberantasan korupsi.8

c. Melakukan Kontrol terhadap Berbagai Kebijakan Publik

Setiap warga negara Indonesia mempunyai hak untuk melakukan kontrol terhadap kebijakan
publik. Hal ini bertujuan agar kebijakan yang ada benar-benar melindungi kepentingan rakyat

5
Ibid
6
Ibid
7
Wijayanto, “Peran Serta dalam Upaya Pemberantasan Korupsi”
http://www.edukasippkn.com/2015/09/peran-serta-dalam-upaya-pemberantasan.html diakses 06 November
2017
8
Ibid
secara umum dan dapat mendatangkan keadilan. Warga negara Indonesia dapat mengkritisi
pelaksanaan hukum yang tidak semestinya. Kita harus berusaha mendudukkan perkara pada
porsi yang sebenarnya.9

d. Kesadaran Diri Sendiri

Dimulai dari diri kita jangan menyontek ketika ujian karena mencontek dapat membawa kita
kepada perilaku korup.

9
Ibid

Anda mungkin juga menyukai