Anda di halaman 1dari 13

Syarifah Nurmasyitah, Peningkatan Nilai

Siswa…

Peningkatan Nilai Siswa Pada Materi Termokimia Melalui Model Mind Mapping
Siswa Kelas XI-IPA A.1 Semester Ganjil Di SMA Negeri 1 Unggul

1
Syarifah Nurmasyithah

Abstrak

Peningkatan kreativitas siswa dapat diterapkan dengan menggunakan model pembelajara mind
mapping sebagai usaha guru dalam memperbaiki prestasi belajar siswa dan meningkatkan nilai belajar
siswa. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah mengetahui penerapan modelmind mapping dapat
meningkatkan nilai siswa dalam mempelajari meteri termokimia di kelas XI-IPA.1 SMAN 1 Unggul
Baitussalam tahun pelajaran 2014/2015. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI-IPA.1 berjumlah 20
orang siswa pada semester ganjil. Prosedur penelitian tindakan kelas ini yaitu menerapkan sitim
siklus yaitu di awali dengan perencanaan, pelaksanaaan tindakan, observasi dan refleksi. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: 1) keadaan awal menunjukkan bahwa aspek afektif nilai 25,00 %
aspek kognetif nilai 20,00 % dan psikomotor nilai 16, 66 %, 2) Siklus I pertemuan 1, nilai Afektif
56,26 nilai kognetif 55,83 dan nilai psikomotor 55,93 Nilai ketuntasan secara kalsikal mencapai 55
% dan pertemuan 2 afektif 68,60, kognetif mencapai 66,71 psikomotor 67,68. Hasil persentase
ketuntasan secara klasikal mencapai nilai 67, 66 % dan 3) Siklus II pertemuan 1 nilai rata-rata aspek
afektif 72,43 aspek kognetif 73,60 dan aspek psikomotorik 74,33.nilai ketuntasan mencapai 73,45
% sedangkan pertemuan ke 2 nilai rata-rata pada aspek afektif 76,90 kognetif mencapai 77,06 dan
aspek psikomotor 77,23. nilai ketuntasan secara klasikal telah mencapai 78,06 %.

Kata kunci: Model Mind Mapping, Nilai Siswa

1
Syarifah Nurmasyitah, Pengawas Sekolah Bidang Study Kimia, Dinas Pendidikan Aceh Besar

ISSN 2086 – 1397 Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 12


Syarifah Nurmasyitah, Peningkatan Nilai
Siswa…

A. Latar Belakang Masalah kimia dianggap pelajaran yang membosankan


Pendidikan yang mampu mendukung dan kurang menarik minat siswa. Berdasarkan
pembangunan di masa mendatang adalah nilai rata-rata ulangan harian semester genap
pendidikan yang mampu mengembangkan mata pelajaran kimia di kelas XI-IPA.1 tahun
potensi peserta didik, sehingga yang pelajaran 2014/2015 adalah yang terendah
bersangkutan mampu memiliki dan yaitu sebesar 52,50. Sementara nilai rata-rata
memecahkan masalah yang kelas XI-IPA 1 adalah 70,00. Tabulasi hasil
dihadapinya.Pendidikan harus menyentuh ulangan harian di kelas XI-IPA.1 sangat
potensi nurani maupun kompetensi peserta rendah .Oleh karena itu dalan penelitian ini,
didik.Konsep pendidikan tersebut semakin penulis akan mencoba memperkenalkan model
penting ketika seseorang harus memasuki Mind Mapping sebagai solusi pada
kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, pembelajaran kimia dengan harapan dapat
karena yang bersangkutan harus mampu membantu guru dan siswa dalam proses
menerapkan apa yang dipelajari di sekolah belajar mengajar sehingga dapat meningkatkan
untuk menghadapi masalah kehidupan sehari- hasil belajar siswa.
hari saat ini maupun yang akan datang. Oleh Mind Mapping adalah cara untuk
karena itu sebagai guru IPA,pengetahuan yang menempatkan informasi ke dalam pikiran dan
berhubungan dengan disiplin ilmu-ilmu mengambil informasi keluar dari pikiran dan
Pengetahuan alam sangat diperlukan baik yang mencatat yang kreatif,efektif yang secara
berhubungan dengan ruang lingkup yang harfiah akan memetakan pikiran-pikiran siswa.
dipelajari termasuk metode dan Mind Mapping menyenangkan untuk dilihat,
pendekatannya. dibaca, dicerna dan diingat. Dengan Mind
Menurut Nanang Hanafiah (2009:23) Mapping Pembelajaran sangat teratur dan
menyatakan: “aktivitas pembelajaran harus mudah diingat yang bekerja selaras dengan
melibatkan seluruh aspek psikofisis siswa, cara kerja alami otak dalam melakukan
baik jasmani maupun rohani sehingga berbagai hal. Sebagaimana direkomendasikan
akselerasiperubahan perilakunya dapat terjadi Ausubel (dalam Nur, 2000a), “Mind Mapping
secara cepat, tepat, mudah dan benar baik menyediakan bantuan visual konkret guna
berkaitan dengan aspek kognitif, afektif membantu mengorganisasikan informasi
maupun psikomotorik”Berdasarkan pernyataan sedemikian rupa sehingga siswa mengerti
tersebut maka setiap proses pembelajaran belajar, meningkatkan minat dan daya ingat
sangat perlu diperhatikan setiap aspek sehingga akhirnya hasil belajar siswa dapat
phisikologi siswa untuk mendukung kreativitas ditingkatkan”.
siswa. Berdasarkan uraian fakta di atas, penulis
Hambatan yang dijumpai pada siswa tertarik untuk melakukan penelitian
SMA Negeri 1 Unggul Baitussalam yang dengan menerapkan model pembelajaran Mind
relatif rendah minat belajarnya,pembelajaran Mapping sebagai usaha untukmeningkatkan

ISSN 2086 – 1397 Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 13


hasil belajar siswa pada mata pelajaran meningkat pada Materi termokimia Siswa
kimia.Pertimbangan dipilihnya siswa kelas Kelas XI-IPA.1 Semester Ganjil di SMA
XI-IPA 1 sebagai objek penelitian adalah Negeri 1 Unggul Baitussalam Tahun Pelajaran
sebagai berikut: 2014/2015 ?.
Rata-rata ulangan harian siswa yang relatif C. Tujuan Penelitian
rendah terutama di kelas XI-IPA-1 SMA
Berdasarkan rumusan masalah di atas
Negeri 1 Unggul Baitussalam. Siswa yang
maka, penelitian tindakan kelas ini bertujuan
tuntas hanya 5 orang atau 21,67%, berada di
secara:
bawah nilai ketuntasan minimal (KKM) yang
Umum yaitu untuk mengetahui
ditetapkan sekolah, yaitu: 70,00.Karakteristik
kreatifitas siswa melalui model Mind Mapping
siswa kelas XI-IPA.1 bersifat khusus; nilai
dapat meningkanya nilai siswa pada Materi
input siswa tergolong rendah, lebih dari 10%
Terrmokimia Siswa Kelas XI-IPA.1 di SMAN
siswa mutasi masuk dari sekolah lain Model
1 Unggul Baitussalam?.
pembelajaran yang diterapkan selama ini
Khusus penelitian tindakan kelas ini
belum bervariasi hanya menggunakan metode
bertujuan untuk mengetahui:
ceramah dan tanya jawab yang membuat siswa
1) Peningkatan nilai siswa dalam
terkadang merasa jenuh. Sehingga diperlukan
mempelajari pembelajaran kimia dengan
metode dan model pembelajaran yang tepat
materi termokimia dengan penerapan
untuk mengatasi ketidaktuntasan nilai KKM.
model mind mapping dapat meningkat
Berdasarkan berbagai permasalahan pembelajaran kimia Siswa Kelas XI-
diatas, maka penulis tertarik untuk melakukan IPA.1
penelitian tindakankelas ( PTK ) tentang 2) Kreativitas siswa dalam mempelajari
penggunaan Mind Mapping sebagai usaha materi termokikia melalui model
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran min mapping di kelas XI-
pembelajaran kimia pada siswa kelas XI-IPA.1 IPA
di SMAN 1 Baitussalam,dengan judul D.Ruang Lingkup Penelitian
“Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada
Berdasarkan tujuan penelitian tindakan
Materi Termokimia Melalui Model Mind
kelas di atas maka ruang lingkup penelitian
Mapping Siswa Kelas XI-IPA.1 Semester
yaitu: Siswa kelas XI- IPA.5 berjumlah 20
Ganjil di SMA Negeri 1 Unggul Baitussalam
orang siswa terdiri dari . 2 laki-laki dan 18
Tahun Pelajaran 2014/2015.
siswa perempuan
B.Rumusan Masalah
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah di Penelitian ini diharapkan akan
atas bahwa rumusan masalah penelitian memberikan manfaat bagi beberapa
tindakan kelas ini adalah: Apakah melalui pihak,antara lain sebagai berikut:
model mind mapping Kreativitas Siswa dapat

ISSN 2086 – 1397 Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 14


1. Bagi Guru,memberikan kesempatan sebuah rute yang tercepat dan tepat dan
kepada siapapun guru mata pelajaran mengetahui kemana kita akan pergi dan
IPA untuk mengembangkan strategi dimana kita berada. Mind merupakan gagasan
mengajar dengan teknikpembelajaran berbagai imajinasi. Mind merupakan suatu
menggunakan Mind Mapping. Dan keadaan yang timbul bila otak (brain) hidup da
memotivasi guru untuk terus menerus sedang bekerja (Taufik Bahaudin, 1999: 53).
melakukan inovasi.Penelitian ini Lebih lanjut Bobbi de Porter dan Hernacki
diharapkan dapat meningkatkan (199: 152) menjelaskan, peta pikiran
minatbelajar siswa dan membantu merupakan teknik pemanfaatan keseluruhan
dalam mengembangkan daya ingat dan otak dengan menggunakan citra visual dan
daya tangkap siswa sehingga hasil prasarana grafis lainnya untuk membentuk
belajar. suatu kesan yang lebih dalam.
2. Bagi siswa , dapat meningkatkan Mind mapping bisa disebut sebuah peta
kreativitas belajar,termotivasi untuk rute yang digunakan ingatan, membuat kita
belajar tuntas dan percaya diri. bisa menyusun fakta dan fikiran sedemikian
3. Bagi sekolah ,memberikan rupa sehingga cara kerja otak kita yang alami
kesempatan kepada pihak sekolah akan dilibatkan sejak awal sehingga mengingat
dalam usaha meningkatkan kualitas informasi akan lebih mudah dan bisa
pembelajaran dan hasil belajar siswa. diandalkan daripada menggunakan teknik
4. Bagi peneliti memberikan kesempatan mencatat biasa.
kepada peneliti untuk Konsep Mind Mapping asal mulanya
mengaplikasikan ilmu yang telah diperkenalkan oleh Tony Buzan tahun 1970-
dipelajari dan penerapannya dengan an. Teknik ini dikenal juga dengan nama
kenyataan yang ada di lapangan dan Radiant Thinking. Sebuah mind map memiliki
peneliti mengetahui persoalan di sebuah ide atau kata sentral, dan ada 5 sampai
lapangan secara persis. 10 ide lain yang keluar dari ide sentral
F.Landasan Teori tersebut. Mind Mapping sangat efektif bila
Pembelajaran Mind Mapping digunakan untuk memunculkan ide terpendam
Mind mapping merupakan cara untuk yang kita miliki dan membuat asosiasi di
menempatkan informasi ke dalam otak dan antara ide tersebut. Mind Mapping juga
mengambilnya kembali ke luar otak. Bentuk berguna untuk mengorganisasikan informasi
mind mapping seperti peta sebuah jalan di kota yang dimiliki. Bentuk diagramnya yang seperti
yang mempunyai banyak cabang. Seperti diagram pohon dan percabangannya
halnya peta jalan kita bisa membuat memudahkan untuk mereferensikan satu
pandangan secara menyeluruh tentang pokok informasi kepada informasi yang lain.
masalah dalam suatu area yang sangat luas. Mind mapping merupakan tehnik
Dengan sebuah peta kita bisa merencanakan penyusunan catatan demi membantu siswa
ISSN 2086 – 1397 Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 15
menggunakan seluruh potensi otak agar segala bentuk informasi, baik secara tertulis
optimum. Caranya, menggabungkan kerja otak maupun secara verbal. Adanya kombinasi
bagian kiri dan kanan. Dengan metode mind warna, simbol, bentuk dan sebagainya
mapping siswa dapat meningkatkan daya ingat memudahkan otak dalam menyerap informasi
hingga 78%. yang diterima. Peta pikiran yang dibuat oleh
Beberapa manfaat memiliki mind map siswa dapat bervariasi setiap hari. Hal ini
antara lain : disebabkan karena berbedanya emosi dan
a. Merencana perasaan yang terdapat dalam diri siswa setiap
b. Berkomunikasi harinya. Suasana menyenangkan yang
c. Menjadi Kreatif diperoleh siswa ketika berada di ruang kelas
d. Menghemat Waktu pada saat proses belajar akan mempengaruhi
e. Menyelesaikan Masalah penciptaan peta pikiran. Tugas guru dalam
f. Memusatkan Perhatian proses belajar adalah menciptakan suasana
g. Menyusun dan Menjelaskan yang dapat mendukung kondisi belajar siswa
Fikiran-fikiran terutama dalam proses pembuatan mind
h. Mengingat dengan lebih baik mapping.(Sugiarto,Iwan. 2004.
i. Belajar Lebih Cepat dan Efisien Mengoptimalkan Daya Kerja Otak Dengan
j. Melihat gambar keseluruhan Berfikir.)
Ada beberapa kelebihan saat Cara membuat mind mapping, terlebih
menggunakan teknik mind mapping ini, yaitu : dahulu siapkan selembar kertas kosong yang
a. Cara ini cepat diatur dalam posisi landscape kemudian
b. Teknik dapat digunakan untuk tempatan topik yang akan dibahas di tengah-
mengorganisasikan ide-ide yang tengah halaman kertas dengan posisi
muncul dikepala anda horizontal. Usahakan menggunakan gambar,
c. Proses mengganbar diagram bisa simbol atau kode pada mind mapping yang
memunculkan ide-ide yang lain. dibuat. Dengan visualisasi kerja otak kiri yang
d. Diagram yang sudah terbentuk bersifat rasional, numerik dan verbal
bisa menjadi panduan untuk bersinergi dengan kerja otak kanan yang
menulis. bersifat imajinatif, emosi, kreativitas dan seni.
Dari uraian tersebut, peta pikiran Dengan ensinergikan potensi otak kiri dan
(mind mapping) adalah satu teknik mencatat kanan, siswa dapat dengan lebih mudah
yang mengembangkan gaya belajar visual. menangkap dan menguasai materi pelajaran.
Peta pikiran memadukan dan mengembangkan Selain itu, siswa dapat menggunakan
potensi kerja otak yang terdapat di dalam diri kata-kata kunci sebagai asosiasi terhadap suatu
seseorang. Dengan adanya keterlibatan kedua ide pada setiap cabang pemikiran berupa
belahan otak maka kan memudahkan sebuah kata tunggal serta bukan kalimat.
seserorang untuk mengatur dan mengingat Setiap garis-garis cabang saling berhubungan

ISSN 2086 – 1397 Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 16


hingga ke pusat gambar dan diusahakan garis- Secara umum otak kiri memainkan
garis yang dibentuk tidak lurus agar tidak peranan penting dalam pemrosesan
membosankan. Garis-garis cabang sebaiknya logika.kata-kata, matematika dan urutan atau
dibuat semakin tipis begitu bergerak menjauh yang disebut sebagai otak yang berkaitan
dari gambar utama untuk menandakan hirarki dengan pembelajaran akademis. Otak kanan
atau tingkat kepentingan dari masing-masing berkaitan dengan irama, rima, musik. Gambar
garis. dan imajinasi atau yang disebut sebagai otak
Mind merupakan gagasan berbagai berkaitan dengan aktivitas kreatif. Kedua
imajinasi. Mind merupakan suatu keadaan belahan otak ini dihubungkan oleh corpus
yang timbul bila otak (brain) hidup da sedang collosum yang secara konstan
bekerja (Taufik Bahaudin, 1999: 53). Lebih manyeimbangkan pesan-pesan yang datang
lanjut Bobbi de Porter dan Hernacki (199: dan menggabungkan gambar yang abstrak dan
152) menjelaskan, peta pikiran merupakan holistik dengan pesan kongkret dan logis (
teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan Gordon Dryden Jeannette Vos. 2003:125).
menggunakan citra visual dan prasarana grafis Sebagian besar orang hanya
lainnya untuk membentuk suatu kesan yang menggunakan otak kirinya sebagai
lebih dalam. berkomunikasi dan perolehan informasi dalam
Ingatan merupakan suatu proses biologi, bentuk verbal ataupun tertulis. Bidang
yaitu pemberian kode-kode terhadap informasi pendidikan, bisnis, dan sains cenderung yang
dan pemanggilan informasi kembali ketika digunakan adalah otak belahan kiri. Dalam
informasi tersebut dibutuhkan. Pada dasarnya proses belajar siswa selalu dituntut untuk
ingatan adalah sesuatu yang membentuk jati mempergunakan belahan otak kiri ketika
diri manusia dan membedakan manusia dari menerima materi pelajaran. Materi pelajaran
mahluk hidup lainnya. Ingatan memberikan akan diubah dan diolah dalam bentuk ingatan.
titik-titik rujukan pada masa lalu dan perkiraan Terkadang siswa tidak dapat
pada masa depan. Ingatan merupakan reaksi mempertahankaan ingatan tersebut dalan
kimia elektrokimia yang rumit yang diaktifkan jangka waktu yang lama. Hal itu disebabkan
melalui beragam saluran inderawi dan karena tidak adanya keseimbangan antara
disimpan dalam jaringan saraf yang sangat kedua belahan otak yang akhirnya dapat
rumit dan unik di seluruh bagian otak. Ingatan menimbulkan terganggunya kesehatan fisik
dibentuk melalui berfikir, bergerak dan dan mental seseorang.
mengalami hidup (rangsangan inderawi). Untuk menyeimbangkan kecenderungan
Semua pengalaman yang dirasakan akan salah satu belahan otak maka diperlukan
disimpan dalam otak, kemudian akan diolah adanya masukan musik dan estetika dalam
dan diurutkan oleh struktur dan proses otak proses belajar. Masukan musik dan estetika
mengenai nilai dan kegunaannya ( Eric Jensen. dapat memberikan umpan balik positif
2002:21 ) sehingga dapat menimbulkan emosi positif
ISSN 2086 – 1397 Volume VI Nomor 1. Januari – Juni 2015 | 17
yang membuat kerja otak lebih efektif ( Bobbi menjadi dua bagian. Pertama catat, tulis, susun
de Porter dan Hernacki.1999:38 ) (CTS), yaitu teknik mencatat yang mampu
Otak tidak dapat langsung mengolah mensinergiskan kerja otak kiri dengan otak
informasi menjadi bentuk rapi dan teratur kanan, sehingga konsentrasi belajar dapat
melainkan harus mencari, memilih, meningkat sepuluh kali lipat. Catat , tulis ,
merumuskan dan merangkainya dalam susun , menghubungkan apa yang didengaran
gambar-gambar, simbol-simbol, suara, citra, menjadi poin-poin utama dan menuliskan
bunyi dan perasaan sehingga informasi yang pemkiran dan kesan dari materi pelajaran yang
keluar satu persatu dihubungkan oleh logika, telah dipelajari (Bobbi de Portyer dan
diatur oleh bahasa dan menghasilkan arti yang Hernacki, 1999: 152).
dipahami. Teknik mencatat dapat terbagi

Alur MIND MAPPING sedangkan hal-hal di luar sistem yang


Elaborasi Materi dengan Model Mind membatasi sistem dan dapat mempengaruhi
Mapping sistem disebut lingkungan. Berdasarkan
1. Sistem dan Lingkungan interaksinya dengan lingkungan, sistem
Dalam termokimia ada dua hal yang perlu dibedakan :
diperhatikan yang menyangkut perpindahan
a. Sistem Terbuka
energi yakni sistem dan lingkungan. Segala
Sistem terbuka adalah suatu sistem
sesuatu yang menjadi pusat perhatian dalam
yang memungkinkan terjadi
mempelajari perubahan energi disebut sistem,
pertukaran kalor dan zat (materi) Dari hukum termodinamika I didadt
antara lingkungan dan sistem. bahwa,

b. Sistem Tertutup H = U + PV
Sistem tertutup adalah suatu sistem
Dan perubahan entalpi dapat
yang antara sistem dan lingkungan
dinyatakan dengan persamaan,
terjadi pertukaran kalor, tetapi tidak
dapat terjadi pertukaran zat (materi). ΔH = ΔU + Δ(PV)

c. Sistem Terisolasi Dari persamaan tersebut dapat


Sistem terisolasi adalah sistem yang disimpulkan bahwa bila reaksi dilakukan pada
tidak memungkinkan terjadinya tekanan tetap maka perubahan kalor yang
pertukaran kalor dan zat (materi). terjadi akan sama dengan perubahan entalpi
sebab perubahan tekanannya nol.Jadi besarnya
2. Energi dan Entalpi
entalpi sama dengan besarnya energi dalam
Bila suatu sistem mengalami perubahan
yang disimpan di dalam suatu sistem.
dan dalam perubahan tersebut menyerap kalor,
Sehingga dapat disimpulkan bahwa entalpi (H)
maka sebagian energi yang diserap tersebut
merupakan energi dalam bentuk kalor yang
digunakan untuk melakukan kerja (w).
tersimpan dalam suatu sistem, disebut juga
Misalnya dalam pemuaian gas, kerja tersebut
sebagai kandungan panas atau isi panas atau
digunakan untuk melawan tekananudara di
sistem.
sekitarnya. Sebagian lain dari energi tersebut
disimpan dalam sistem tersebut yang 3. Perubahan Entalpi
digunakan untukgerakan atom-atom atau Enargi dalam yang disimpan suatu sistem
molekul-molekul serta mengatur interaksi tidak dapat diketahui dengan pasti, yang dapat
antar molekul tersebut. Bagian energi yang diketahui adalah besarnya perubahan energi
disimpan ini disebut dengan energi dalam dari suatu sistem bila sistem tersebut
(U).Reaksi kimia pada umumnya merupakan mengalami suatu perubahan. Perubahan yang
sistem terbuka (bertekanan tetap). Oleh karena terjadi pada suatu sistem akan selalu disertai
itu pada proses yang melibatkan volum, ada perubahan energi, dan besarnya perubahan
kerja yang menyertai proses tersebut yang energi tersebut dapat diukur. Oleh karena itu
walaupun kecil tapi cukup berarti. Menurut perubahan entalpi dalam suatu sistem dapat
hukum kekekalan energi (hukum diukur apabila sistem mengalami
termodinamika 1) hal tersebut harus perubahan.Hal tersebut dapat dianalogikan
diperhatikan. Oleh karena itu perlu suatu bahwa energi dalam suatu zat dapat disamakan
fungsi baru (besaran baru) yang disebut entalpi dengan isi kantong seseorang. Seberapa besar
(H), yang berhubungan dengan perubahan uang yang tersimpan di dalam kantong
kalor dan tekanan tetap. seseorang tidak dapat dipatikan, yang dapat
diketahui hanya seberapa banyak orang diperoleh berasal dari :Siswa kelas X-1 SMAN
tersebut memasukkan atau mengeluarkan 1 Unggul Baitussalam.,Hasil observasi dari
uangnya atau perubahannya. Perbedaannya teman sejawat yang merupakan guru
bila isi kantong dapat dikeluarkan semuanya, kolaborasi dalam melaksanakan kegiatan
tetapi energi suatu zat tidak mungkin dapat penelitian ini,dokumen nilai.Teknik dan Alat
dikeluarkan semuanya. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam PTK ini
G. Metode Penelitian
dilaksanakan dengan teknik :
Pendekatan yang digunakan dalam 1. Teknik Pengumpulan Data
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif a. Test yang dilaksanakan pada setiap
.Alasan penggunaan pendekatan kualitatif akhir pembelajaran untuk
bersandar pada pendapat Moleong( 2000:4-8) mengukur ketercapaian indikator
tentang ciri-ciri penelitian kualitatif.Jenis dan KD
penelitian yang digunakan adalah jenis b. Hasil observasi yang dilakukan
penelitian tindakan kelas .menuru oleh pengamat, kolaborator
Kenmis(dalam Sanjaya,2009:24) terhadap pelaksanaan pembelajaran
Mengemukankan bahwa :Pengertian tindakan yang dilakukan penulis.
kelas merupakan suatu bentuk penelitian yang c. Data awal dari dokumen nilai
dilakukan oleh peneliti dalam situasi sosial belum dilasanakan Penelitian
untuk meningkatkan penalaran praktik dengan Tindakan Kelas
terencana dan mempunyai tujuan tertentu. 2. Alat Pengumpulan Data
Tempat Penelitian dilaksanakan di SMAN 1 Untuk mengumpulkan data dalam PTK
Unggul Baitussalam.Waktu Penelitian ini ini penulis menggunakan alat :
dilaksanakan selama 3 bulan yaitu pada bulan
a. Instrument / butir soal yang terdiri
September sampai dengan 26 November 2014
dari lima (5) item dalam bentuk
semester ganjil Tahun Pelajaran 2014/2015.
essay
Kegiatan ini dilakukan karena dalam kurun
b. Lembar observasi yang digunakan
waktu tersebut di atas sesuai dengan program
yang digunakan oleh kolaborator
tahunan, semester dan sesuai dengan pemetaan
untuk merekam pelaksanaan
kompetensi dasar.
pembelajaran dan aktifitas siswa
Sebagai subjek penelitian dalam PTK
dalam pembelajaran .
ini yang penulis laksanakan siswa kelas XI-
Validasi dilakukan dalam penelitian
IPA.1 yang berjumlah 20 orang yang terdiri 18
tindakan kelas ini dengan cara memasukkan
orang siswa perempuan dan 2 orang siswa
nilai-nilai tes siswa ke dalam daftar nilai yang
laki-laki mereka berumur setara (homogen)
telah di siapkan sebelumnya. Sedangkan
tetapi kecerdasan mereka sangat berbeda
validasi data untuk lembar observasi penulis
(heterogen). Dalam PTK ini sumber data yang
mendeskripsikan hasil pengamatan ke dalam datang. Validasi data dilakukan dalam
lembaran observasi yang telah di sediakan penelitian tindakan kelas ini dengan cara
sebelumnya berupa contrengan-contrengan memasukkan nilai-nilai tes siswa kedalam
sehingga terlihat hasil berupa kegagalan daftar nilai yang telah disiapkan sebelumnya.
maupun keberhasilan pada pembelajaran yang Sedangkan validasi data untuk lembar
telah dilaksanakan. observasi yang telah disediakan
Penulis melaksanakan analisis data baik sebelumnya.Indikator keberhasilan diharapkan
dari data hasil belajar siswa observasi pada penelitian tindakan kelas ini yaitu
kolaborator yaitu : Data hasil belajar siswa pencapaian ketunsasan dalam proses
yang tertera dalam daftar nilai, di analisis pembelajaran mencapai 70 % tuntas secara
dengan menghitung jumlah siswa yang tuntas klasikal untuk ukuran pencapaian .Prosedur
mencapai KKM. Disamping itu, penulis Penelitian ini dilaksanakan dalam II
menghitung siswa yang belum tuntas siklus,Tahap perencanaan,tahap pelaksanaan
mencapai KKM, penulis mencari nilai Observasi dan refleksi.
tertinggi dan terendah hasil belajar siswa nilai G.Hasil penelitian
rata-rata, penulis menghitung dengan
Pada kondisi awal nilai rata-rata kelas untuk
menggunakan rumus dalam Tim Pustaka
20 orang siswa yang tidak tuntas 18 orang
Yustisia (2008):
siswa dan yang tuntas 2 orang siswa, dan
Nilai =
tuntas klasikal yang diperoleh hanya 43,67 %.
Kriteria ketuntasan minimal untuk pelajaran
Maka dianalisis ketuntasan secara
kimia adalah 70. Melihat nilai seperti ini,
klasikal dengan rumus persentase menurut
peneliti mencoba melakukan remedial ulang
Mulyasa dalam Muspita (2009) adalah:
pada materi yang sama dengan menggunakan
model pembelajaran Mind Mapping.
Siklus I
Nilai rata-rata kelas yang diperoleh setelah
Analisis yang dilakukan terhadap hasil
hasil test I untuk 20 siswa adalah 62.82 dan
pengamatan dengan cara mendeskripsikan
yang tuntas hanya 15 orang siswa ketuntasan
rekaman dari okservasi terhadap pelaksanaan
secara klasikal yang diperoleh hanya 62,82
pembelajaran yang dilakukan oleh penulis,
dan yang tidak tuntas sudah menurun hingga
sehingga memberikan gambaran tentang
mencapai 33,06%.
keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dan
Siklus II
kelemahan-kelemahan pembelajaran kemudian
Peneliti mencoba melakukan remedial
juga dilakukan analisis terhadap hasil
pembelajaran ulang pada materi yang sama
pengamatan siswa dalam pembelajaran
dengan pembelajaran menggunakan
sehingga mendapatkan sebut dan alasan untuk
pembelajaran tipe Mind Mapping. nilai rata-
memperbaiki pembelajaran dimasa yang akan
rata kelas untuk 20 orang siswa adalah suadah 27,25%.,ini artinya nilai yang diperoleh siswa
mencapai rata-rata kelas 78,06, .Persentase melebihi indikator yang diharapkan hingga >
ketidak tuntasan menurun dratis hingga 75%.

Data Hasil Belajar Siswa Antar Siklus


Kegiatan Perolehan Hasil Belajar
(KKM 70) dan indikator 75 %
Rata-rata ketuntasan % Ketidaktuntasan
Siklus I Pertemuan I 52,41% 43,67%
Pertemuan II 62,82% 33,06%
Siklus II Pertemuan I 72,76% 30,31%
Pertemuan II 78,06% 27,25%
(Hasil Data SMAN 1 Unggul Baitussalam Tahun 2014)
Secara keseluruhan, pelaksanaan dalam memperbaiki nilai ketuntasan
penelitian ini menunjukkan adanya perubahan minimal pada pembelajaran kimia
aktivitas belajar yang positif yaitu semakin materi termokimia.
beragamnya aktivitas siswa seperti yang telah 2. Mind Mapping sebagai upaya guru
dirumuskan sebelumnya. Aktivitas visual dalam meningkatkan nilai afektif,
ditunjukkan dengan adanya kegiatan kognetif dan psikomotor siswa
pengamatan oleh siswa. Aktivitas menulis dalam mempelajari pelajaran kimia.
ditunjukkan dengan kegiatan siswa 3. Hasil tindakan pada siklus I
menyelesaikan tugas yang diberikan guru pertemuan 1 aspek afektif dengan
secara tertulis .Pada siklus II, perubahan siswa nilai rata-rata 57,68 aspek kognetif
dalam pengetahuan dan pemahaman dengan rata-rata 58,58 dan aspek
ditunjukkan dari hasil evaluasi belajar siswa. psikomotor dengan rata-rata 57,93.
Pada hakikatnya hasil belajar siswa Sedangkan pada pertemuan ke 2
menunjukkan bahwa indikator keberhasilan nilai rata-rata afektif mencapai
tercapai. Hal ini berdasarkan persentase 61,48, aspek kognetif mencapai
banyaknya siswa yang mengalami ketuntasan 62,08 dan aspek psikomotor
belajar pada siklus II yaitu 87%. mencapai nilai 62,44.
H. Kesimpulan 4. Hasil pengamatan pada siklus II
Berdasarkan hasil penelitian Tindakan pertemuan 1 menunjukkan bahwa
Kelas pada siswa kelas XI-IPA.1 SMAN 1 nilai ketuntasan mencapai 63,16%
Unggul Baitussalam ,peneliti dapat ,sedangkan nilai rata-rata
menyimpulkan beberapa kesimpulan sebagai pengamatan pada aspek afektif
berikut : mencapai 63,00 aspek kognetif
1. Model pembelajaran Mind Mapping 63,60 dan aspek psikomotorik
sangat efektif untuk meningkatkan mencapai 63,60. Sedangkan pada
kreativitas siswa kelas XI-IPA.1 pertemuan ke 2 mencapai 80,66%
nilai ini telah mencapai indikator < 2) Guru sebagai straegi dalam penerapan
75% dalam proses pembelajaran model pembelajaran kooperatif dalam
sedangkan nilai rata-rata pada aspek meningkatkan kreatifitas belajar siswa
afektif mencapai 80,72, kognetif di sekolah.
mencapai 80,60 dan aspek 3) Sekolah sebagai pola pemberdayaan
psikomotor mencapai 80,68. guru dalam menerapan model-model
Saran pembelajaran kooperatif.
Berdsarkan penelitian tindakan kelas (PTK) ini 4) Dinas pendidikan agar dapat
hasil penelitian dapat di sarankan kepada: memberikan arahan dan solusi kepada
1) Siswa lebih kreatif dalam proses guru agar dapat membentuk karakter
pembelajaran sehingga dapat siswa melalui berbagai pembelajaran
meningkatkan prestasi belajar dan kooperatif.
meningkatkan nilai KKM siswa.
Daftar Pustaka

Kemendikbud. 2013. Kimia: Ekspresi Diri dan Akademik Kelas XI Jakarta: Kemendikbud.
Kemendikbud. 2013. Buku Guru Kimia: Ekspresi Diri dan Akademik Kelas XI. Jakarta:
Kemendikbud.
Depdiknas (2003). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003. Jakarta :
Depdiknas

Nanang Hanafiah(2009) .Upaya Peningkatan Mutu Pendidikan disekolah,Bandung : Naskah


Akademik

Sadirman, A.M (1998). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar; Pedoman Bagi Guru dan Calon
Guru. Bandung : Rajawali

Arikunto, Suharsini, 1991. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta Rineka Cipta.

Mulyasa (2005:45) . Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: Rosda Karya.Kemmis, S. and


McTaggart, R. 2008. The Action Research Reader. Victoria: Deakin University Press.

Pidarta (2004:55) . Manajemen Pendidikan Indonesi. Jakarta:Rineka Cipta.

Sugiarto. (2004). Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.

Taufik Bahaudin (1999). Model Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai