Strategi pemecahan masalah yang sistematis untuk memahami anak-anak dengan gangguan dan lingkungan keluarga serta sekolah mereka (Mash & Hunsley, 2007 dalam Mash & Wolfe 2015).
II. JENIS-JENIS CLINICAL ASSESSMENT
1. Norm-Referenced Tests Melakukan asesmen kecerdasan, achievement, perilaku, dan fungsi sosio- emosional. Tujuan : menentapkan nilai numerik pada fungsi klien. Melihat kekuatan dan kelemahan klien dan memandingkan dengan teman sebayanya (peer). 2. Interviews Bertanya pada klien dan kunci individu yang memainkan peran fungsi klien. Tujuan : Membantu menentukan apa yang harus diilai (asses) dengan membiarkan psikolog tahu apa masalah perilaku yang dihadapi. Dapat menggunakan format tidak terstruktur, semi terstruktur, dan terstruktur 3. Observations Melihat klien sebagai berperilaku selama tes dan dalam seting alami. Tujuan : menilai perilaku yang berkaitan dengan keterampilan klien (misalnya frustrasi, reaksi terhadap kegagalan, ketekunan, dll). Jika psikolog tidak bisa atau tidak mau mengamati klien, bisa dilakukan observasi oleh orang lain untuk diberikan kepada psikolog. 4. Informal Assessment Mendapatkan klien untuk terlibat dalam tugas naturalistik untuk lebih memahami kekuatan dan kelemahan. Tujuan : lebih memahami fungsi klien, menguji strategi intervensi. Menyediakan nilai tes (misalnya ACT, SAT), IPK, kelas, contoh penulisan (writing samples)