Anda di halaman 1dari 3

1.

Developmental Psychopathology : Developmental psychopathology adalah pendekatan


untuk memahami bagaimana psikopatologi muncul selama rentang hidup (Kerig &
Wenar, 2006). Studi ilmiah mengenai asal mula dan perkembangan gangguan psikologis
terkait dengan proses khas pertumbuhan dan pematangan manusia (APA, 2015).
2. Problem : masalah; persoalan (KBBI, 2017).
3. Disorder : sekelompok gejala yang melibatkan perilaku abnormal atau kondisi fisiologis,
persistent or intense distress, atau terganggunya fungsi fisiologis (APA, 2015)
4. DSM : publikasi dari American Psychiatric Association yang berisi daftar gangguan
mental, gejala, kriteria untuk diagnosis, dan informasi demografis tentang gangguan yang
digunakan sebagai panduan profesional untuk diagnosis gangguan jiwa di Amerika
Serikat (Matsumoto, 2009).
5. PPDGJ : Panduan yang disusun oleh departemen kesehatan yang mengadopsi dari DSM
dan ICD menjadi pedoman penggolongan diagnostik gangguan jiwa untuk melihat
gangguan mental di Indonesia.
6. ICD : adalah singkatan dari International Classification of Diseases, yang merupakan an
official taxonomy of diseases yang dikompilasi dan diterbitkan oleh World Health
Organization (Matsumoto, 2009).
7. Clinical Assesment : evaluasi sistematis dan pengukuran faktor psikologis, biologi, dan
sosial pada seseorang dengan kemungkinan psychological disorder (APA, 2015).
8. Pemeriksaan Formal : proses pengumpulan informasi secara sistematis dan terstruktur.
9. Pemeriksaan Informal : proses pengumpulan data tapi tidak menghasilkan hasil yang
sistematis dan akurat. Contoh : open ended question
10. Initial Interview : dalam psikoterapi, wawancara pertama dengan klien, yang memiliki
beberapa atau semua tujuan berikut: untuk membangun hubungan yang positif, untuk
mendengarkan masalah klien yang dijelaskan dalam kata-katanya sendiri, untuk membuat
diagnosis sementara, menetapkan tujuan pengobatan, dan untuk merumuskan rencana
untuk tes diagnostik, possible treatment, atau rujukan (APA, 2015).
11. Keluhan : keluh/ke·luh/ n ungkapan yang keluar karena perasaan susah (karena
menderita sesuatu yang berat, kesakitan, dan sebagainya); keluhan/ke·luh·an/ n apa
yang dikeluhkan (KBBI, 2017).
12. Sign : an objective, observable indication of a disorder or disease (APA, 2015).
13. Symptom : penyimpangan apapun dari fungsi normal yang dianggap menunjukkan
patologi fisik atau mental (APA, 2015). 1. Keluhan subjektif oleh individu kepada dokter
atau psikoterapis. 2. Apa saja yang dianggap sebagai sebuah indikasi dari sesuatu yang
lain (Matsumoto, 2009).
14. Klarifikasi : a therapist’s formulation, in clear terms and without indicating approval
or disapproval, of a client’s statement or expression of feelings. Clarification goes
further than RESTATEMENT an REFLECTION OF FFEELING but stops short
interpretation (APA, 2015).
15. Klasifikasi : dalam psikologi klinis dan psikiatri, pengelompokan gangguan mental
berdasarkan karakteristik atau gejala (APA, 2015).
16. Diagnosa : proses identifikasi dan menentukan sifat penyakit atau kelainan dengan tanda
dan gejalanya, melalui penggunaan teknik asesmen (mis., tes, wawancara, observasi) dan
lainnya yang tersedia (APA, 2015). Pengkategorian gejala seseorang menjadi satu atau
lebih kategori penyakit dan gangguan berdasarkan eksplorasi gejala seseorang
menggunakan pola gejala yang diketahui sebagai dasar untuk eksplorasi gejala lebih
lanjut (Matsumoto, 2009).
17. Comorbid : kehadiran simultan lebih dari satu illness, disease, or disorder pada individu
(APA, 2015).
18. Prognosa : dalam kedokteran dan ilmu kesehatan mental, prediksi berupa durasi dan
tingkat keparahan, dari suatu kondisi, penyakit, atau kelainan (APA, 2015).
19. Treatment : administrasi tindakan yang tepat (mis., obat, operasi, psikoterapi) yang
dirancang untuk meringankan kondisi patologis (APA, 2015).
20. Intervention : Secara umum, tindakan apa pun yang dimaksudkan untuk ikut campur
dengan dan menghentikan atau memodifikasi suatu proses, seperti dalam perawatan
dilakukan untuk menghentikan, mengelola, atau mengubah jalannya proses penyakit atau
disorder (APA, 2015).
21. Konsultasi : penggunaan keterampilan, pengalaman, dan keahlian individu atau
kelompok untuk memberi saran kepada individu, kelompok, atau organisasi (APA, 2015).
22. Konseling : bantuan profesional dalam menghadapi masalah pribadi, termasuk emosi,
perilaku, vocational, pernikahan, pendidikan, rehabilitasi, dan tahap kehidupan
(misalnya, masa pensiun). Konselor memanfaatkan teknik seperti mendengarkan aktif,
bimbingan, saran, diskusi, klarifikasi, dan administrasi tes (APA, 2015). Proses
membantu orang melakukan penyesuaian dalam proses perkembangan normal sepanjang
rentang hidup, termasuk pendidikan, vocational, penyesuaian dan perencanaan
perkawinan; dinamika keluarga; penuaan; dan rehabilitasi setelah cacat (Matsumoto,
2009).
23. Psikoedukasi : suatu bentuk pendidikan atau pelatihan terhadap seseorang dengan
gangguan yang bertujuan untuk treatment dan rehabilitasi.
24. Terapi : remediasi fisik, mental, atau gangguan perilaku atau penyakit (APA, 2015).

Sumber:

Anonim. 2018. Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. Kbbi.web.id. diakses pada tanggal 5
Maret 2018,
American Psychological Association. 2015. APA Dictionary of Psychology. Washington, DC:
American Psychological Association.
Kerig, K., Patricia & Wenar Charles. 2006. Developmental Psychopathology: From Infancy
Through Adolescence. New York: Mc Graw Hill.
Matsumoto, D. 2009. The Cambridge Dictionary of Psychology. New York: Cambridge
University Press.

Anda mungkin juga menyukai