Anda di halaman 1dari 2

ANEMIA DEFISIENSI BESI

1. Definisi
- Anemia secara fungsional didefinisikan sebagai penurunan jumlah massa eritrosit
sehingga tidak dapat memenuhi fungsinya untuk membawa oksigen dalam jumlah
yang cukup ke jaringan perifer (penurunan oxygen-carrying capacity)
- Anemia defisiensi besi (ADB) adalah anemia yang timbul akibat berkurangnya
penyediaan besi untuk eritropoesis, karena cadangan besi kosong (depleted iron
store) yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan hemoglobin berkurang.
2. Diagnosis
 Gejala umum anemia : badan lemah, lesu, cepat lelah, mata berkunang-kunang,
telinga berdenging.
 Gejala khas anemia defisiensi besi : koilonychia (spoon nail), papil lidah atrofi,
stomatitis angularis, disfagia, atrofi mukosa gaster.
 Kriteria diagnosis:
Anemia hipokromik mikrositer pada hapusan darah tepi, atau MCV <80 fl dan
MCHC <31% dengan salah satu dari a,b,c atau d :
a. Dua dari tiga parameter di bawah ini:
- Besi serum < 50 mg/dl
- TIBC > 350 mg/dl
- Saturasi transferrin < 15%, atau
b. Feritin serum <20 mg/l, atau
c. Pengecatan sumsum tulang dengan biru prusia (Perl's Stoin) menunjukkan
cadangan besi butir-butir hemosiderin) negatif, atau
d. Dengan pemberian sulfas ferosus 3 x 200 mg/hari (atau preparat besi lain
yang setara) selama 4 minggu disertai kenaikan kadar hemoglobin lebih dari
2 g/dl.

3. Tatalaksana
a. Terapi kausatif sesuai penyebab perdarahan. Misal pengobatan cacing tambang,
pengobatan hemoroid.
b. Terapi pemberian preparat besi untuk mengganti kekurangan besi dalam tubuh (iron
replacement therapy)
- Terapi besi oral : sulfas ferosus 3 x 200 mg selama 3 - 6 bulan.
Preparat lain : ferrous gluconate, ferrous fumarat, ferrous lactate, ferrous succinate
juga dapat digunakan akan tetapi lebih mahal.
- Terapi besi parenteral, jika terdapat indikasi tertentu seperti intoleransi pemberian
besi oral, kepatuhan terhadap obat, gangguan pencernaan, penyerapan besi terganggu,
kehilangan darah yang banyak, kebutuhan besi yang besar dalam waktu cepat,
defisiensi besi fungsional relatif.
Preparat yang digunakan : iron dextran complex (50 mg besi/ml), iron citric acid
complex, iron ferric gluconate atau iron sucrose yang diberikan secara intramuscular
atau intravena pelan.
c. Terapi lain :
- Diet tinggi protein, terutama protein hewani
- Pemberian vitamin C 3 x 100 mg per hari
- Transfusi darah

Sumber : IPD jilid 2

Anda mungkin juga menyukai