1. Definisi
Fluid overload dapat didefinisikan sebagai akumulasi patologis air dan elektrolit dalam
tubuh. Secara umum, kelebihan cairan ini terakumulasi sebagai cairan ekstraselular di
kompartemen interstisial yang dapat menjadi edema interstisial atau penumpukan cairan
pada toraks (efusi pleura) atau abdomen (asites). Dengan demikian, fluid overload
merupakan sindrom yang ditandai dengan edema interstisial dan kelebihan natrium dalam
tubuh (Prowle dan O’Connor, 2015). Fluid overload juga dapat terjadi akibat komplikasi
dari gangguan sekresi natrium dan air yang diamati pada pasien dengan cedera ginjal akut
oliguric. (Rimmele dan Kellum, 2010). Disebutkan pula definisi dari fluid overload
adalah akumulasi cairan dengan nilai lebih dari 10% dari normal kebutuhan individu.
(Clark, 2011)
2. Patofisiologi
Salah satu patofisiologi terjadinya fluid overload adalah oligouri yang terjadi pada pasien
dengan acute kidney injury (AKI), yang mengalami gangguan pada urin outputnya.
Urine output adalah hasil dari fungsi filtrasi glomerulus dan sekresi tubular dan
reabsorpsi. Filtrasi glomerulus bergantung pada perfusi ginjal, yang dipengaruhi 3 faktor
penentu: volume darah yang beredar, curah jantung dan tekanan perfusi ginjal yang
bergantung pada tekanan arteri dan resistensi vaskular ginjal. Laju filtrasi glomerulus
(GFR) mmpunyai sistem autoregulasi neurohormonal mempengaruhi arteriol aferen dan
eferen yang memodulasi tekanan perfusi ginjal, dan yang paling berperan adalah sistem
renin-angiotensin-aldosteron (Rimmele dan Kellum, 2010)
Gambar 1. Sistem renin-angiotensin-aldosteron. Perubahan
urin output dapat dipengaruhi langsung dari system di atas
3. Akibat
Banyak bukti yang menyebutkan bahwa peningkatan fluid overload mempunyai efek
toksis terhadap berbagai organ. Disebutkan pula fluid overload berkontribusi dalam
peningkatan mortalitas pasien dengan penyakit kritis (Clark, 2011). Overload cairan
dapat menyebabkan berbagai komplikasi kardiopulmoner seperti gagal jantung kongestif
dan edema paru yang membutuhkan ventilasi mekanis, penyembuhan luka yang lama,
kerusakan jaringan, dan gangguan fungsi usus (Rimmele dan Kellum, 2010).
2. Fluid Overload
Michael E. O’Connor, MBBS, BSc, MRCP, FRCA
John R. Prowle,MA, MB BChir, MSc, MD, FRCP, FFICM,
Crit Care Clin 31 (2015) 803–821