oleh :
Fitriyani Adwiwartika
11160960000026
Abstrak
Telah dilakukan penelitian analisis besi dan aluminium dalam
tanah lempung secara spektrofotometri serapan atom.Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan kandungan besi (Fe) dan aluminium (Al)
dalam tanah lempung.Sampel diperoleh dari Situmbuk Kecamatan
Salimpaung Kabupaten Tanah Datar.Destruksi sampel dilakukan
dengan variasi pelarut: HCl pekat, HNO 3 pekat, dan campuran HCl-
HNO3 pekat (3:1), variasi ukuran partikel: 63 µm, 75 µm, dan 90 µm
serta variasi volume pelarut: 25 mL, 30 mL, 35 mL, 40 mL, 45 mL.
Larutan hasil destruksi diukur dengan SpektrofotometerSerapan Atom
(SSA). Hasil penelitian menunjukkan kandungan besi diperoleh
dengan menggunakan 30 mL pelarut HCl-HNO3 pekat (3:1) dengan
ukuran partikel 63 µmyaitu 4,504%, sedangkan kadar aluminium
diperoleh dengan menggunakan 40 mL pelarut HCl-HNO3 pekat (3:1)
dengan ukuran partikel 63 µm yaitu 16,715%
BAB I
PENDAHULUAN
Tanah adalah lapisan permukaan bumi paling luar sebagai tempat tumbuhnya
tanaman.Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan induk (anorganik) dan bahan-
bahan organik dari tumbuhan dan hewan yang telah membusuk.Bahan yang
menyusun tanah terdiri atas zat padat, cair, gas, dan organisme. Pelapukan batuan
induk pembentuk tanah di daerah tropis seperti Indonesia sangat dipengaruhi
faktor suhu dan kelembaban udara (Hanafiah, 2005: 8)
Menurut Hanafiah lapisan kerak bumi (lithosfer) tersusun oleh berbagai unsur
kimiawi baik yang berfungsi sebagai unsur hara tanaman maupun yang berfungsi
lain, seperti hidrogen, boron, karbon, nitrogen, oksigen, kalium, natrium,
magnesium, aluminium, silicon, fosfor, sulfur, klor, kalsium, skandium, vanadium,
mangan, besi, kobalt, tembaga, arsen, seng, selenium, bromium, rubidium, timah,
molibdenum, yodium dan barium‖. Tanah yang mengandung berbagai jenis
mineral ini banyak ditemukan dibeberapa daerah, salah satunya adalah Sumatera
Barat yaitu di nagari Situmbuk, Kecamatan Salimpauang, Kabupaten Tanah
Datar.Berdasarkan informasi yang diperoleh dari Dinas Pertambangan Mineral
dan Energi Sumatera Barat bahwa sampel yang diperoleh di nagari Situmbuk,
Kecamatan Salimpauang, Kabupaten Tanah Datar tergolong Tanah
Lempung.Dalam tanah ini terdapat logam-logam yang terdiri atas mineral-mineral
seperti besi dan aluminium. Dari uji pendahuluan yang telah dilakukan ternyata
lempung mengandung logam besi dan aluminium.
Komponen anorganik tanah sangat penting dalam produktivitas tanah.Dalam
bentuk koloid komponen anorganik merupakan penyimpan air dan nutrien yang
dapat tersedia bagi tanaman bila diperlukan. Unsur-unsur dalam tanah, seperti Al,
Fe, Si, Ca, Na, K dan Mg serta oksigen dapat bergabung membentuk fraksi
mineral anorganik, seperti kuarsa (SiO2), orthoklase (KalSi3O8), albite (NaAl
SiO8) dan magnetit (Fe3O4). Bagi tanamanyang penting adalah unsur anorganik
tanah atau mineral tanah sebagai hara tanaman (Bachtiar, 2006).
Pada masa sekarang ini dengan kemajuan teknologi yang semakin
berkembang, unsur-unsur seperti besi dan aluminium banyak dimanfaatkan dalam
dunia industri, contohnya logam besi digunakan dalam industri baja. Besi juga
dimanfaatkan untuk tiang listrik, jembatan, pintu air, dan kerangka bangunan dan
sebagainya. Sedangkan aluminium dalam industri rumah tangga, digunakan untuk
peralatan masak atau dapur, dalam industri makanan misalnya untuk pembungkus
makanan, kaleng minuman, pembungkus pasta gigi dan lain sebagainya. Serbuk
aluminium dapat pula dipakai untuk bahan cat aluminium, dan masih banyak yang
lain (Sugiyarto, 2003: 4.4).
Salah satu metoda untuk menganalisis logam adalah secara Spektrofotometri
Serapan Atom ( SSA ). Metoda ini merupakan suatu metoda analisis unsur secara
kualitatif dan kuantitatif yang pengukurannya berdasarkan penyerapan cahaya
pada panjang gelombang tertentu oleh atom dalam keadaan bebas (Skoog,et.al,
2000). Pengukuran dengan menggunakan metoda ini memiliki ketepatan dalam
analisis dan tidak memerlukan pemisahan terlebih dahulu karena tiap-tiap logam
memiliki lampu katoda khusus (Khopkar, 1990 : 283). Kelebihan metoda ini
adalah memiliki kepekaan dan keselektifan yang tinggi serta pelaksanaan analisis
yang relatif sederhana.
Penelitian Al Izzah Chan (2011) tentang penentuan kandungan besi (Fe) dan
seng (Zn) dalam bijih besi secara spektrofotometri serapan atom, dari hasil
penelitian diperoleh pelarut terbaik yaitu aquaregia untuk besi (Fe) dan seng (Zn).
Berdasarkan hal diatas maka penulis tertarik melakukan penelitian untuk
menganalisis besi (Fe) dan aluminium (Al) dalam tanah lempung secara
spektrofotometri serapan atom.Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
kandungan besi (Fe) danaluminium (Al) dalam tanah lempung menggunakan
variasi pelarut, ukuran partikel dan volume pelarut.
kaolinit
(Al2(Si2O5(H2O)),illit
(KAl2(AlSi3O10(OH)2),montmorilonit
(Al2O3.4SiO2.H2O+xH2O),haloisit
(Al2O3.2SiO2.4H2O),klorit
((Mg.Fe)5Al(AlSiO3O10)(OH) (Setyobudi, 2010).
Besi yang murni adalah logam berwarna putih-perak, yang kukuh dan liat.
Besi melebur pada 1535°C. Jarang terdapat besi komersial yang murni,
biasanya besi mengandung sejumlah kecil karbida, silisida, fosfida, dan sulfida
dari besi serta sedikit grafit. Zat-zat pencemar ini memainkan peranan penting
dalam kekuatan struktur besi (Vogel, 1990:257).
Besi merupakan komponen kerak bumi, yang persentasenya sekitar 5%, di
alam besi tidak ditemukan dalam bentuk murni tetapi dalam bentuk senyawa
dengan unsur lain, seperti hematit (Fe2O3), magnetit (Fe3O4), dan pyrit (FeS2)
(Partington,1975:912).
Aluminium adalah logam putih, yang liat dan dapat ditempa, bubuknya
berwarna abu-abu. Ia melebur pada 659⁰C. Asam klorida encer dengan mudah
melarutkan logam ini, pelarutan lebih lambat dalam asam sulfat encer atau
asam nitrat encer (Vogel, 1990:266).
Aluminium merupakan logam yang sangat berlimpah di alam, ditemukan
dalam tanah, Sekitar 8,3% kerak bumi terdiri dari aluminium dan terbanyak ketiga
setelah oksigen 45,5% dan silikon 25,7%. Elemen ini adalah logam ringan yang
mempunyai ketahanan korosi yang baik, hantaran listrik yang baik dan sifat–sifat
yang baik lainnya sebagai sifat logam.Oleh karena aluminium sangat reaktif
khususnya dengan oksigen, unsur aluminium tidak pernah dijumpai dalam
keadaan bebas di alam, melainkan sebagai senyawa yang merupakan penyusun
utama dari bahan tambang bijih bauksit yang berupa campuran oksida dan
hidroksida aluminium (Sugiyarto, 2003: 4.7).
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu kjedahl, lumpang
dan alu, mantel pemanas, peralatan gelas, pipet tetes, labu semprot, ayakan ukuran
63µm, 75 µm, dan 90µm, kertas saring Whatman no.1, timbangan analit dan
peralatan Spektrofotometri Serapan Atom. Bahan-bahan yang digunakan adalah
sampel tanah lempung, HCl pekat, HNO3 pekat, aquaregia (campuran HNO3 pekat
dan HCl pekat dengan perbandingan 1:3), aquades, logam Fe dan logam Al.
Konsentrasi Konsentrasi
Jenis % %
Fe Al
Pelarut w/w) (w/w)
(mg/L) (mg/L)
HCl 4,218 4,203 6,800 13,551
HNO3 3,928 3,914 5,580 11,121
Aquaregia 4,441 4,421 7,580 15,091
Dari tabel 1 terlihat bahwa aquaregia dapat melarutkan besi dan auminium
dengan baik sehingga menghasilkan kadar besi dan aluminium yang lebih besar
dibandingkan dengan HCl pekat dan HNO3 pekat pada ukuran partikel yang
sama. Hal ini disebabkan karena sifat aquaregia sebagai oksidator yang kuat
dan dapat dengan mudah untuk melarutkan sampel tanah lempung.Menurut
Vogel (1990) bahwa aquaregia merupakan zat pengoksid yang kuat dan juga
aquaregia bisa melarutkan berbagai macam logam termasuk logam mulia
seperti Emas dan Platinum.
Dari data table 3 dan gambar 2, dapat dilihat bahwa pada volume 40 mL,
konsentrasi aluminium terbaca tertinggi. Ini disebabkan aluminium tepat bereaksi
dengan volume pelarut 40 mL, sehingga aluminium larut secara sempurna.
5.00
Fe(mg/L)
4.00
3.00
Konsentrsi
2.00
20 30 40 50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kandungan besi (Fe) dalam tanah lempung dari nagari Situmbuk, Kecamatan
Salimpauang, Kabupaten Tanah Datar menggunakan pelarut aquaregia dengan
volume 30 mL dan ukuran partikel 63 µm adalah 4,504%, serta kandungan
aluminium (Al) dalam tanah lempung menggunakan pelarut aquaregia sebanyak
40 mL pada ukuran partikel 63 µm adalah 16,715%.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Anneahira.2008. http://www.anneahira.com/tanah-lempung.htm. Diakses
tanggal20 Desember 2011.
Fauzi, Ahmad. 2008. Analisa Kadar Unsur Hara Karbon Organik dan
Nitrogen di dalam Tanah Perkebunan Kelapa Sawit Bengkalis Riau.Medan:
Skripsi FMIPA USU.
Hartati, R.D. 1995. Penentuan Kandungan Cu, Pb, Zn, Mg, Ag, Fe, dan Au
dalam contoh Batuan Sulfida dengan SSA dan Beberapa Cara Dekomposisinya
dalam Standarisasi Metode Analisis dan Produk Olahan Bijih Sulfida. Padang:
LIPI
Khopkar, S.M. 1990. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: Universitas
Indonesia.